You are on page 1of 27

TK-1

TOPIK: GERAK MELINGKAR DAN PARABOLA

Dosen Pengampu: Drs. Andreas Handjoko Permana, M.Si

Disusun oleh:

Kelompok 10:

1. Nanda Permata Putri (1302621002)


2. Azmi Nurismayanti (1302621022)
3. Miko Aulia Buma (1302621072)

Program Studi Pendidikan Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2023
A. Point Pertama(Uraikan Tentang)

1. Karakteristik Soal

Benar-Salah

 Terdiri atas dua kelompok pernyataan (Pilihan (B-S) dan Respons)


 Jumlah huruf B-S sama banyak dengan jumlah pernyataan-pernyataan
 Hal yang ditanyakan homogen dari segi isi
 Terbatas mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi sederhana
 (menghubungkan dua hal yang homogen)
 Dapat menggunakan gambar, tabel/diagram
 Bentuk soal yang berupa pernyataan
 Untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi kebenaran pernyataan fakta,
 konsep, prinsip, definisi

Pilihan Ganda
 Penggunaan yang luas
 Tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak, sedangkan hasilnya harus segera
diumumkan
 Terdiri atas pokok soal (stem) & sejumlah kemungkinan jawaban
 Kalimat perintah, kalimat tanya/kalimat tidak lengkap
 Tidak ada aturan baku jumlah alternatif jawaban
 Memiliki satu jawaban yang benar atau paling tepat
 Struktur pilihan ganda terdiri dari :
o Pernyataan-pernyataan yang berisi permasalahan
o Sejumlah pilihan jawaban
 Jawaban benar dan paling tepat satu
 Distraktor/pengecoh
Soal Uraian

Tes uraian disebut juga tes subjektif. Dalam tes ini siswa diperbolehkan memilih dan
menetapkan jawaban. Kebebasan ini menyebabkan data respon berbeda-beda, sehingga
tingkat kebenaran dan kesalahannya pun berbeda-beda. Hal ini meningkatkan subjektivitas,
evaluator mempunyai peranan tersendiri dalam menentukan penilaian dan menentukan nilai.
Tes jenis ini menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan, mengorganisasikan dan
menghubungkan ide-ide yang ada dengan kata-katanya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa
tes uraian sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan siswa dalam hal
pemahaman, analisis, pemecahan masalah dan interpretasi.

Menuntut peserta tes memberikan jawaban singkat

 Jawaban uraian berupa proses penyelesaian dari soal yang sudah pasti
 Soal yang menghendaki jawaban yang dapat dinilai dengan benar-salah, dibuat
dalam bentuk kata: bilangan, kalimat, simbol
 Untuk mengukur pengetahuan yang berhubungan dengan istilah: terminologi, fakta,
prinsip, metode, prosedur.
Soal Menjodohkan

Soal menjodohkan mengukur kemampuan peserta tes dalam mencocokkan,


menyesuaikan, dan menghubungkan antar dua pernyataan yang disediakan.

Soal ini terdiri atas dua lajur. Lajur pertama (sebelah kiri) berupa pokok soal dan lajur
kedua (sebelah kanan) berupa respons (jawaban).

Terdiri atas dua kelompok pertanyaan (stimulus/premis-respons) yang pararel

 Kelompok satu (kiri) merupakan bagian yang berisi dari soal-soal yang harus dicari
jawabannya
 Kelompok dua (kanan) merupakan bagian yang berisi jawaban soal-soal
 Stimulus/premis berupa kalimat/phrasa
 Respons yaitu pernyataan jawaban/respons berupa kata, bilangan, gambar/symbol
 Jumlah soal dan jawaban sama, lebih baik lagi jika jumlah jawaban lebih banyak dari
jumlah soal

2. Kaidah penulisan butir soal yang baik dan benar sertai contoh
Benar-Salah

Dalam penulisan soal benar-salah, terdapat beberapa petunjuk penyusunan dalam membuat
soal benar salah, yaitu:

 Tulislah huruf B-S pada permulaan masing-masing item dengan maksud


untukmempermudah mengerjakan dan menilai (scoring).
 Usakan agar jumlah butir soal yang harus dijawab sama dengan soal yang harusdijawab
S. Dalam hal ini hendanya pola jawaban tidak bersifat teratur misalnya B-S-B-S atau SS-
BB-BB-SS.
 Hindari item yang bisa diperdebatkan. Contoh : B-S kekayaan lebih pentng dari
padakepandaian.
 Hindari kata-kata yang menunjukkan kecedenrungan memberi saran seperi
yangdikehendaki oleh item yang bersangkutan, misalnya semuanya, tidak terlalu, tidak
pernah, dan sebagainya.
 Setiap butir soal haruslah menguji pemahaman, tidak hanya pengukuran terhadap
dayaingat.
 Hindari pernyataan yang sangat umum

Selain itu, dalam penulisan soal benar-salah harus memperhatikan serangkaian kaidah yang
meliputi dari segi materi soal, segi konstruksi soal, dan segi bahasa soal.

1. Segi Materi
 Konsep pada soal harus benar dan mutakhir (perkembangan terbaru) serta tidak
multitafsir.
 Soal harus sesuai dengan indikator pada kisi-kisi penulisan yang telah disusun.
 Soal harus logis ditinjau dari segi materi.
2. Segi Konstruksi Soal
 Soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
 Soal merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur.
 Soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar maupun salah.
 Soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas
dan berfungsi.
3. Segi Bahasa Soal
 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan
digunakan untuk daerah lain atau nasional.

Pilihan Ganda
 Materi:
1) Soal harus sesuai dengan indikator soal.
2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
3) Setiap soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar.
 Konstruksi:
4) Pokok soal harus dirumuskan secara singkat, jelas, dan tegas.
5) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
6) Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
7) Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
8) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
9) Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, "semua pilihan jawaban di atas
salah", atau "semua pilihan jawaban di atas benar“.
10) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka tersebut.
11) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
12) Butir soal tidak tergantung pada jawaban soal sebelumnya.
 Bahasa:

1) Harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.

2) Tidak menggunaan bahasa yang berlaku setempat.

3) Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu
kesatuan pengertian.

Contoh:

Bagi sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan maka:

a. Kecepatannya konstan
b. Kecepatan sudutnya konstan
c. Percepatannya konstan
d. Arahnya konstan

Jawaban: B. Kecepatan sudutnya konstan

Alasan: benda yang bergerak melingkar kecepatan dan percepatannya merupakan besaran
vektor sehngga walau besarnya tetap, tetapi karena arahnya yang berubah-ubah maka
kecepatannya dan percepatannya tidak konstan.

Uraian

 Rumusan butir soal sesuai dengan kemampuan (kompetensi dasar dan indikator)
 Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang baik, kalimat singkat dan jelas
sehingga mudah dipahami
 Jawaban yang dituntut oleh butir berupa fakta, frase, angka, simbol, tahun, tempat, dan
sejenisnya harus singkat dan pasti
 Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari suatu buku
 Hindari rumusan butir soal yang mengandung petunjuk kepada kunci jawaban
 Butir soal dalam bentuk kalimat belum lengkap, bagian yang dikosongkan maksimum
dua untuk satu kalimat
 Pernyataan hendaknya mengandung hanya satu kemungkinan jawaban yang dapat
diterima

Menjodohkan

 Sesuai dengan indikator


 Jumlah respon (jawaban) lebih dari jumlah stimulus/premis (pertanyaan)
 Pernyataan yang panjang diletakan pada sebelah kiri dan pernyataan yang lebih pendek
diletakkan di sebelah kanan
 Butir soal dan pilihan jawaban pada satu halaman
 Penggunaan nomor (premis yang terdapat di sebelah kiri/atas harus menggunakan angka
(1,2,3,...) sebelah nomor butir soal dan respon yang terdapat di sebelah kanan/bawah
menggunakan abjad (A,B,C,...)
 Pilihan jawaban berbentuk huruf disusun berurutan dari A
 Penggunaan EYD
 Petunjuk pengerjaan jelas dan mudah dipahami
 Materi yang ditujukan berasal dari hal yang sama (homogen)
 Pada jawaban terdapat satu poin lebih

3. Variasi penulisan soal

Benar-Salah

Dalam pembuatan soal benar salah, terdapat empat variasi yang dapat dibuat, yaitu:
1. Jenis tes benar-salah biasa
Bentuk umum dari tes ini yakni siswa hanya tinggal memberikan tanda dengan melingkari
atau menyilang huruf B apabila pernyataan tersebut dinilai benar dan melingkari atau
menyilang huruf S apabila pernyataan itu dinilai salah.
2. Jenis tes benar-salah dengan alasan
Siswa tidak hanya diminta menilai kebenaran pernyataan tersebut, tetapi juga memberikan
alasannya.
3. Jenis tes benar-salah dengan pembetulan
Siswa diminta untuk membentulkan pernyataan tersebut apabila dinilai salah.
4. Jenis tes benar-salah dengan alasan dan ppembetula
Dalam variasi ini siswa tidak hanya dituntut menilai kebenaran pernyataan tersebut, akan
tetapi juga diminta memberikan alasan dan membetulkan jika pernyataan itudinilai salah.

Pilihan Ganda
 Pernyataan dan Jawaban Tepat: Ini adalah format pilihan ganda yang paling
umum, di mana peserta ujian diminta untuk memilih jawaban yang benar dari
beberapa pilihan yang disediakan.
 Pilihan Ganda dengan Alasan: Dalam variasi ini, setiap pilihan jawaban
disertai dengan alasan mengapa itu benar atau salah. Peserta ujian harus
memilih jawaban yang benar dan memahami alasan di baliknya.
 Pilihan Ganda dengan Tugas: Peserta ujian diminta untuk menyelesaikan
tugas atau masalah yang terkait dengan pilihan ganda. Mereka harus memilih
jawaban yang benar dan menjelaskan cara mereka sampai pada jawaban
tersebut.
 Pilihan Ganda Terbalik: Dalam variasi ini, peserta ujian diminta untuk
memilih jawaban yang salah atau yang tidak sesuai dengan pernyataan yang
diberikan.
 Pilihan Ganda Bergambar atau Grafis: Soal pilihan ganda dapat disertai
dengan gambar, diagram, atau grafik yang memerlukan pemahaman visual.
 Pilihan Ganda Dengan Konteks Cerita

Uraian

1. Soal Uraian Deskriptif: Artinya: Menyajikan sebuah topik atau konsep dan
meminta siswa untuk menjelaskan atau mendeskripsikannya secara rinci.

2. Soal Uraian Komparatif: Artinya: Meminta siswa untuk membandingkan dua atau
lebih konsep atau objek dan menjelaskan perbedaan atau kesamaan di antara
mereka.
3. Soal Uraian Analitis: Artinya: Meminta siswa untuk menganalisis suatu situasi
atau peristiwa, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi, dan
menjelaskan implikasinya.

4. Soal Uraian Argumentatif: Artinya: Meminta siswa untuk menyusun argumen


atau pandangan pribadi mereka tentang suatu isu atau topik tertentu dan
memberikan alasan atau bukti yang mendukung pandangan mereka.

5. Soal Uraian Kreatif: Artinya: Mengajak siswa untuk menggunakan imajinasi dan
kreativitas mereka untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan masalah
tertentu.

4. Kelebihan dan Kelemahan jenis soal tersebut dan mengatasi kelemahannya

Benar-Salah
Kelebihan
 Soal benar salah mudah untuk dibuat karena hanya memerlukan satu pernyataan.
 Mudah melakukan penskoran bahkan dapat komputer kerjakan dengan bantuan algoritma
 Berguna untuk mengukur fakta dan hasil belajar secara langsung, terutama yang
berkenaan dengan ingatan
 Soal benar salah yang dikonstruksi atau dibuat dengan cermat, jelas dan lugas akan
dengan mudah dikerjakan oleh peserta didik.
 Soal benar salah hasil akhirnya tak jauh beda dengan soal objektif lainnya, yakni lebih
terjaga nilai-nilai objektifitasnya.

Kelemahan
 Jika peserta tes tidak tahu jawaban yang benar dari sebuah soal, maka kemungkinan
mereka akan menebak jawaban atau hanya sebatas mengira-ngira.
 Terlalu menekankan kepada ingatan peserta didik.
 Mempunyai daya pengukuran yang rendah, yaitu belum mampu menjadi instrumen
pengukuran kecerdasan peserta didik.

Cara mengatasi kelemahan


 Menerapkan formula tebakan yang menganjurkan para peserta tes untuk tidak menebak
bila tidak tahu jawaban yang pasti
 Merancang pernyataan-pernyataan yang menguji pemahaman bukan hanya daya ingat.
 Membuat pernyataan yang mencakup seluruh materi yang diukur, seperti fakta, konsep,
prinsip, definisi.
Pilihan Ganda
Keunggulan
 Mengukur berbagai jenjang kognitif
 Penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup ruang lingkup
bahan/materi/pokok bahasan yang luas
 Bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau yang
sifatnya massal
Keterbatasan/Kelemahan
 Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya
 Sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
 Terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban

Cara Mengatasinya

 Mempersiapkan soal dari jauh-jauh hari


 Melakukan riset untuk membuat pengecoh yang homogen
 Melakukan pengaturan tempat duduk dan menguji dengan soal lain yang mirip.

Uraian

Kelebihan:

1. Siswa dapat dengan bebas menjawab soal tes.


2. Menawarkan siswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan menulis
mereka, mengekspresikan pemikiran mereka secara sistematis dan berpikir kreatif
dan kritis.
3. Ini merupakan tes terbaik untuk mengukur kemampuan siswa dalam
mengungkapkan pendapatnya secara tertulis.
4. Tes ini paling cocok untuk mengukur kemampuan siswa dalam menjelaskan,
membandingkan, merangkum, membedakan, mendeskripsikan dan mengevaluasi
suatu mata pelajaran atau topik. Dibandingkan dengan tes format objektif, soal-soal
relatif lebih mudah untuk dipersiapkan.
5. Hal ini secara signifikan mengurangi peluang siswa untuk menebak jawaban yang
benar.
6. Mampu mendorong siswa untuk mengeksplorasi secara mendalam konsep dan
generalisasi terkait topik diskusi pengajaran.

Kekurangan:

1. Sulit untuk mendapatkan skor yang benar-benar objektif, meskipun itu adalah tes
uraian objektif.
2. Butuh waktu lama untuk menjawab satu pertanyaan. Jumlah subtopik yang dijadikan
sumber pertanyaan sangat terbatas.
3. Guru membutuhkan waktu lebih lama untuk membaca dan mengevaluasi tanggapan
siswa.
4. Seringkali terbuka terhadap halo effect, yang cenderung memberikan nilai tinggi
kepada siswa yang dianggap lebih baik daripada teman sekelasnya.

Cara Atasi:

1. Menyisihkan waktu untuk mengoreksi dengan sesame


2. Menutup nama Ketika mengoreksi

Soal Menjodohkan

Keunggulannya adalah soal-soal relatif lebih mudah dirumuskan, komprehensif dan efektif
dalam hal merumuskan soal dan varian jawaban, penilaian dapat dilakukan dengan mudah, cepat
dan obyektif.

Kekurangannya cenderung mengukur kemampuan mengingat, sehingga kurang cocok untuk


mengukur kemampuan kognitif yang lebih tinggi, kemampuan menebak dengan benar relatif
tinggi, karena banyaknya soal (di kolom kiri) dan banyaknya jawaban ( pada kolom kanan) tidak
jauh berbeda, dan seluruh materi atau konsep tidak dapat disusun dalam bentuk pertanyaan
jawaban.

Kelebihan Tes Menjodohkan

1. Pembuatannya mudah
2. Dapat dinilai dengan mudah, cepat dan obyektif
3. Apabila jenis tes ini dibuat dengn baik, maka faktor menebak praktis dapat dihilanggkan
4. Tes jenis ini sangat berguna untuk menilai berbagai hal:
 antara problem dan penyelesaiannya
 antara teori dan penemunya
 antara sebab dan akibatnya
 antara singkatan dan kata-kata lengkapnya
 antara istilh dan definisinya

Kelemahan Tes Menjodohkan

1. Tes menjodohkan biasanya lebih menunjukkan aspek recall atau ingatan belaka
2. Karena persiapannya yang mudah, tes jenis ini sering dijadikan “pelarian” bagi guru,
yaitu ketika guru tidak mempunyai waktu untuk mempersiapkan tes lainnya.
3. Karena jawabannya singkat, tes jenis ini kurang baik untuk menilai pemahaman dan
interpretasi.
4. Tes jenis ini seringkali tergelincir atau secara tidak sengaja memuat hal-hal yang
sebenarnya tidak perlu diuji

Cara Mengatasi

1. Lebih mematangkan persiapan agar dapat memenuhi standar KD


2. Adanya pendampingan untuk pemahaman siswa

Sumber : http://asngarisobo.blogspot.com/2015/04/tes-menjodohkan.html

5. Pedoman penskoran

Benar-Salah
Bobot Nilai Penjelasan

30 Jika jawaban benar disertai alasan yang tepat

20 Jika jawaban benar namun tidak dengan alasan yang tepat

5 Jika jawaban benar namun tidak memberikan asalan

0 Jika jawaban salah.

Jika jawaban benar mendapat skor maksimal 90

Jika salah semua mendapat skor minimal 0

skor perolehan
Penentuan Nilai = ×100 %
skor maksimal

Pilihan Ganda

No. Soal Bobot Soal

4. 2

5. 2

Jumlah 4
Skor
Maksimal

Jika benar mendapat skor maksimal 100

Jika salah mendapat skor 0


skor perolehan
Penentuan nilai= x 100 %
skor maksimal

Uraian

Penilaian soal uraian menggunakan Rubrik skala persepsi yaitu pedoman penilaian yang
memiliki tingkatan kriteria penilaian yang tidak dideskripsikan, namun tetap diberikan skala
penilaian atau skor penilaian.

GRADE SKOR Kriteria Penilaian

Rancangan yang disajikan tidak teratur dan tidak


Sangat Kurang <20
menyelesaiakan permasalahan

Rancangan yang disajikan teratur namun kurang


Kurang 21-40
menyelesaikan permasalahan

Rancangan yang disajikan tersistematis, menyelesaikan


Cukup 41-60
masalah, namun kurang dapat diimplementasikan

Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan


Baik 61-80
masalah, dapat diimplementasikan, kurang motivasi

Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan


Sangat Baik >81
masalah, dapat diimplementasikan dan inovatif.

Penilaian soal Menjodohkan

Sangat
Aspek yang Sangat Kurang Kurang Cukup Baik
Baik
Dinilai
< 20 (21-40) (41-60) (61-80) ≥ 80

Ketepapatan
Pemadanan
Kemampuan
berpikir kritis

Kemampuan
menjelaskan
Penjelesan

Kemampuan
Identifikasi
Konsep

B. Poin Kedua (Berikan soal tentang Topik/KD sesuai kelompok)

1. Awali kisi-kisi soal

Kisi-Kisi Tes

Satuan Pendidikan : SMA

Mata pelajaran : Fisika

Kurikulum : Kurikulum 2013

No Kompetensi Kelas Materi Level Kognitif Indikator No. Bentuk Soal


. Dasar Soal Soal

1 Menganalisis X Gerak C4 Disajikan 1 Benar-Salah


gerak Melingka ilustrasi
melingkar r berupa
yang terjadi gambar
pada penerapan
keseharian. gerak
melingkar
2 Menganalisis X Gerak C4 Disajikan 2 Benar-Salah
masalah Melingka ilustrasi
mengenai r berupa
hubungan gambar
roda roda penerapan
yang ada hubungan
dalam roda roda
kehidupan
sehari hari.

3 Memecahkan 10 Gerak C4 Disajikan 3 Benar-Salah


masalah gerak Parabola ilustrasi
parabola berupa

dengan makna gambar

fisiknya serta penerapan

penerapannya gerak

pada parabola C4

kehidupan
sehari-hari

4. Memecahkan X Gerak C4 Disajikan 4 Pg


masalah gerak Parabola ilustrasi
parabola berupa video
dengan makna mengenai
fisiknya serta gerak
penerapannya parabola
pada
kehidupan
sehari-hari

5. Menganalisis X Gerak C4 Disajikan 5 Pg


dan menelaah Melingka beberapa
peristiwa r pernyataan
berdasarkan untuk
pernyataan dijadikan
pembuktian
dari narasi

Memahami
dan
menganalisi
Berupa soal
konsep gerak
cerita yang
rotasi pada
Gerak diberikan
gerak
6. X Melingka C4 gambar 6 Uraian
melingkar,
r pendukung
dan
benda yang
menyelesaikan
digunakan
pemasalahan
terkait gerak
melingkar

Mengingat,
memahami,
dan
menyelesaikan
permasalahan Menyajikan
Gerak
7. konsep fisika X C4 soal dalam 7 Uraian
Parabola
dalam konteks bentuk cerita
gerak parabola
dan
percepatan
gravitasi

8. Mengingat X Gerak C4 Menyajikan I Set Soal


dan Parabola soal dengan (5
bentuk
Menganalisis
menjodohka
faktor
n fenomena
penyebab
dan Gerak dengan
terjadinya
Melingka faktor Soal) Menjodohkan
fenomena
r penyebabnya
dalam
dan juga
penerapan
istilah yang
materi.
bersangkutan

SOAL

Soal

1.Jika pembalap melaju dengan kecepatan yang bertambah, kemudian berbelok pada sebuah
tikungan, maka pembalap akan semakin mendekat ke tengah jalur. *Sertakan Alasan*

Jawab: *Benar

Alasan: Pada kejadian gerak melingkar juga terdapat percepatan sentripetal. Percepatan ini
merupakan percepatan yang arah geraknya mengarah ke pusat lingkaran.
2.Pada gambar tersebut terdapat dua gir sepeda yang dihubungkan dengan rantai. Hubungan dari
kedua gir tersebut akan menghasilkan percepatan tangensial. *Sertakan Alasan

Jawab: *Salah
Alasan: Gir depan dan gir belakang sepeda terhubung dengan rantai, gerakan keduanya
akan menimbulkan kecepatan linear. Hal ini disebabkan karena adanya singgungan antara
gir dan rantai.

3.Seorang anak melemparkan batu ke atas. Seorang tersebut melempar dengan kecepatan
tertentu, namun saat batu tersebut berada di udara maka akan mengalami perlambatan karena
adanya pengaruh gaya gesekan udara. Hal tersebut dinamakan gerak peluru. *Sertakan alasan

Jawab: *Salah
Alasan: Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi
kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh
gravitasi. Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu fisika yang
membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya), maka pada
pembahasan ini, Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan, demikian juga gaya
gesekan udara yang menghambat gerak benda.

PG

4. Sebuah bola dilemparkan secara horizontal dengan kecepatan jauh lebih besar dari 0 m/s,
bola identik dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Mana yang menyentuh tanah lebih
dulu?

https://youtu.be/aY8z2qO44WA

Jawaban

a. Bola menyentuh tanah pada saat bersamaan

b. bola identik lebih dulu menyentuh tanah

c. bola horizontal lebih dulu menyentuh tanah

d. bola identik jatuh setelah beberapa saat bola horizontal jatuh

e. tidak dapat menyimpulkan bola mana yang jatuh terlebih dahulu

Jawaban A

Pembahasan:
Dengan asumsi tanah datar, dan bola dilempar atau dijatuhkan dari ketinggian yang sama, bola
yang dilempar secara horizontal akan menghantam tanah dengan kecepatan vertikal yang sama
dengan bola yang dijatuhkan, namun kecepatan horizontal awalnya juga akan lebih
besar. Penjumlahan vektor sederhana menjamin bahwa bola yang dilempar secara horizontal
akan mempunyai kecepatan total yang lebih besar daripada bola yang dijatuhkan.

Pada diagram, dua bola (satu merah dan satu biru) dijatuhkan secara bersamaan. Bola merah
dilepaskan tanpa gerak mendatar dan bola biru dijatuhkan tetapi juga diberi kecepatan mendatar
10 m/s. Saat bola jatuh ke lantai, sebuah foto diambil setiap detik sehingga dalam 5 detik, kita
mempunyai 5 gambar dari kedua bola tersebut. Setiap garis vertikal pada diagram mewakili 5 m.
Karena bola biru mempunyai kecepatan horizontal 10 m/s, Anda akan melihat bahwa setiap detik
bola biru bergerak horizontal sejauh 10 m. Artinya, dalam setiap detik, bola biru bertambah jarak
horizontalnya sebesar 10 m. Gerakan horizontal ini disebabkan oleh kecepatan bola yang
konstan.

Bola merah dijatuhkan lurus ke bawah tanpa kecepatan horizontal dan oleh karena itu, pada
setiap detik berikutnya, bola merah jatuh lurus ke bawah tanpa gerakan horizontal. Semakin
bertambahnya jarak antar detik pada gerak bola merah menandakan bahwa gerak tersebut
mengalami percepatan.

Hal yang sangat penting di sini adalah bahwa gerak vertikal kedua bola ini identik. Artinya,
masing-masing jatuh pada jarak vertikal yang sama pada setiap detik berikutnya. Kecepatan
horizontal konstan bola biru tidak berpengaruh pada percepatan gerak vertikalnya. Oleh karena
itu, gerak vertikal bola biru dapat dianalisis sama persis dengan gerak vertikal bola merah.

5. Suatu benda bergerak melingkar beraturan, maka

1) Benda mendapat gaya yang besarnya sebanding dengan kelajuannya

2) Kecepatan benda tetap

3) Benda mempunyai percepatan radial yang besarnya sebanding dengan kelajuannya.

4) Benda mempunyai percepatan radial menuju pusat lintasan.


Manakah diantara pernyataan diatas yang benar

a. 1 dan 2
b. 2
c. 1 dan 3
d. 4

Jawaban: D

Pembahasan:

Gerak melingkar beraturan :

2
v
1) Gaya sentripetal : F s=m → F s sebanding dengan kuadrat kelajuannya Pernyataan 1
R
salah
2) Kelajuan benda tetap tetapi arahnya berubah mengikuti lintasan lingkaran berarti
kecepatannya berubah karena arahnya berubah(kecepatan adalah vektor). Pernyataan 2
salah
2
v
3) Percepatan radial a s= → a s sebanding dengan kuadrat kelajuannya Pernyataan 3 salah
R
4) Percepatan radial menuju pusat lintasan yaitu searah dengan gaya sentripetal. Pernyataan
4 benar

Uraian

6.Dua Buah Piringan cakram A dan B mula-mula diam kemudian digerakkan secara bersamaan.
Kecepatan sudut cakram B adalah 4 kali cakram A. Jari-jari cakram A adala 12 kali jari-jari
cakram B dan massa keduanya sama. Besar perbandingan percepatan sentripetal yang dialami
cakram A dengan cakram B adalah
7.Sebuah mobil terparkir pada tanah yang miring (37 ° terhadap horizontal) di tepi tebing pantai.
Mobil tersebut dalam posisi menghadap pantai dan sudah di rem tangan. Tiba-tiba rem tangan
rusak dan mobil mulai meluncur menuju pantai dari keadaan diam (t = 0) dengan percepatan
konstan 7 m/ s2. Mobil meluncur sejauh 50 m saat mencapai bibir tebing vertikal setinggi 35 m
dari laut, dan akhirnya mobil pun jatuh ke laut. Jika tim penyelam hendak mengangkat mobil
tersebut ke permukaan laut, mereka harus menyelam pada posisi ... dari tebing

Pembahasan

1. Pembahasan nomer 1
Untuk menghitung besar perbandingan percepatan sentripetal yang dialami oleh
cakram A dengan cakram B, kita dapat menggunakan rumus-rumus berikut:
Kecepatan sudut cakram B(ω B )adalah 4 kali kecepatan sudut cakram A(ω A ), yaitu
ω B=4 ω A .
Kecepatan sudut (ω) berhubungan dengan kecepatan linier (v) dan jari-jari (r) dengan
v
rumus ω=
r
Percepatan sentripetal (a) berhubungan dengan kecepatan linier (v) dan jari-jari (r)
2
v
dengan rumus a= .
r
Kita akan gunakan informasi yang diberikan untuk menghitung perbandingan
percepatan sentripetal (a A /a B ) antara cakram A dan cakram B:
Kita tahu bahwa jari-jari cakram A(r A ) adalah 12 kali jari-jari cakram B(r B) , yaitu
r A =12 r B .
Kita juga tahu bahwa massa keduanya sama, sehingga kita dapat mengabaikan
faktor massa dalam perhitungan ini.
Sekarang, mari kita substitusi informasi yang telah diberikan ke dalam rumus-rumus di
atas:

Untuk cakram A:
vA
ω A=
rA
2
vA
a A=
rA

Untuk cakram B:
vB
ω B=
rB
2
vB
a B=
rB
Kita tahu bahwa ω B=4 ω A, sehingga kita dapat menulis:
vB vA
=4 ( )
rB rA
Sekarang, kita bisa menyusun persamaan berikut:
v B=4(v A )(karena ω B =4 ω A )
r A =12 rB(karenar A=12 r B )
Dengan mengganti v B dan r A dalam rumus perbandingan percepatan sentripetal, kita
dapat menyederhanakannya:

2
vA
aA rA
=
aB v B2
rB
2
vA
aA 12rB
=
aB ( 4 vA )2
rB
Sekarang, kita bisa menyederhanakan perbandingan ini:
2
vA
aA 12 rB
=
aB 16 v A 2
rB

( )(
1
aA
aB
=
12
16
×
rB
rB )
aA
=
1
aB 192 ( )
Jadi, besar perbandingan percepatan sentripetal yang dialami oleh cakram A dengan
1
cakram B adalah atau 0,0052.
192
2. Untuk menentukan posisi yang harus diselami oleh tim penyelam untuk mengangkat
mobil ke permukaan laut, kita perlu menggunakan prinsip-prinsip fisika dan menghitung
jarak horizontal di bawah air yang harus mereka tempuh.
Pertama, kita akan mencari waktu yang diperlukan mobil untuk mencapai bibir tebing.
Kita dapat menggunakan persamaan kinematika berikut:
1 2
d= a t
2
Di mana:
d adalah jarak yang ditempuh (50 m),
a adalah percepatan (7 m/ s2), dan
t adalah waktu yang diperlukan.

Mari selesaikan persamaan ini untuk t :


1 2 2
50 m= ×7 m/ s ×t
2
2 2
100 m=3.5 m/s × t
2 100 m
t = 2
3.5 m/ s
2 2
t ≈ 28.57 s
t ≈ √ 28.57 s ≈ 5.34 s
2
Jadi, mobil mencapai bibir tebing setelah sekitar 5.34 detik.
Selanjutnya, kita dapat menghitung jarak horizontal di bawah air yang harus mereka
tempuh menggunakan waktu yang telah dihitung dan kecepatan awal yang nol (karena
mobil mulai dari diam):
d bawahair =v awal ×t
d bawahair =0 ×534 s ≈ 0 m
Tim penyelam harus menyelam dari bibir tebing (tanah miring) ke dasar laut, yang
berjarak 35 m dari bibir tebing. Sehingga posisi yang harus diselami oleh tim penyelam
adalah 35 meter dari tebing ke dasar laut.

8.Menjodohkan

1. Hasil dari kuadrat kecepatan sudut yang A. Sudut tembakan dan kecepatan awal
berbanding lurus dengan jari-jarinya B. Percepatan Gravitasi
disebut … C. Adanya Percepatan Sentripetal
2. Sebuah proyektil ditembakkan dari D. Gerak Rotasi
permukaan bumi dengan sudut elevasi E. Percepatan Sentripetal
tertentu. Tentukan faktor-faktor apa saja F. Kecepatan Sudut
yang memengaruhi jarak maksimum
yang dapat ditempuh oleh proyektil
tersebut. Bagaimana Anda dapat
mengoptimalkan jarak tembakan
maksimum?
3. Roda sepeda yang berputar saat
digunakan terjadi karena
4. Sebuah peluru ditembakkan dengan arah
horizontal pada kecepatan awal v dan
dari ketinggian h dari permukaan tanah.
Jika gesekan dengan udara diabaikan,
jarak horizontal yang ditempuh peluru
bergantung pada
5. Seorang anak sedang bermain di taman
bermain yang memiliki "bianglala"
berbentuk roda raksasa. Mengapa anak
tersebut merasa tertarik ke arah luar (ke
luar roda) ketika bianglala berputar
cepat?

JAWABANNYA

Pada soal menjodohkan, jawabannya berdasarkan faktor penyebabnya dan juga istilah yang
sesuai dengan fenomena pada bagian kiri.

1. E. Percepatan Sentripetal
2. A. Sudut tembakan dan kecepatan awal
3. D. Gerak lurus
4. B. Percepatan gravitasi
5. C. Adanya percepatan Sentripetal

You might also like