You are on page 1of 14

NILAI-NILAI SAINS

PENULIS:
GRICHELLE VIRGINIA TAMPI
A. Nilai-nilai sosial Sains
B.
SUB TOPIK Nilai-nilai psikologis/paedagogis Sains
C. Nilai etika
D. Nilai estetika
E. Nilai moral/humaniora
F. Nilai ekonomi
G. Keterbatasan sains
A. Nilai-nilai sosial Sains
1) Nilai etik dan estetika dari SAINS
SAINS mempunyai nilai-nilai etik dan estetika yang tinggi. Nilai-nilai itu terutama terletak pada sistem yang
menetapkan ‘kebenaran yang objektif’ pada tempat yang paling utama. Adapun proses SAINS itu sendiri dapat
dianggap sebagai suatu latihan mencari, meresapkan, dan menghayati nilai-nilai luhur.
2) Nilai moral atau humaniora dari SAINS
Nilai-nilai moral atau humaniora dari SAINS nampaknya mempunyai dua muka yang berlawanan arah. Muka yang
menuju kepada cita-cita kemanusiaan yang luhur sedang muka yang lain menuju kepada tindak immoral yang tidak
saja dapat melenyapkan nilai-nilai luhur namun dapat melenyapkan eksistensi manusia itu sendiri.
SAINS dan teknologi sekedar alat yang sangat tergantung dari manusianya yang berada di belakang alat itu, untuk apa
itu akan digunakan. Dengan kata lain, SAINS itu sendiri adalah ‘suci’, yang tidak suci itu ialah manusianya.
3) Nilai ekonomi dari SAINS
Seorang ahli SAINS, mungkin ia telah bertahun-tahun melakukan suatu penelitian. Katakanlah ia menemukan suatu
kaidah dari suatu fenomena tertentu. Apakah temuannya itu mempunyai niali ekonomi? Memang tidak dapat
dikatakan dengan tegas karena nilai ekonominya tidak langsung. Ini baru menjadi kenyataan bila temuan itu dapat
digunakan untuk memproduksi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.lain daripada itu, bagi sang penemu,
keberhasilannya itu dapat meningkatkan harga diri atau kepercayaan masyarakat terhadap dirinya. Ini berarti
temuannya itu dapat memberi ‘nilai tambah’ bagi dirinya.
B. Nilai-nilai psikologis/paedagogis Sains
1) Sikap mencintai kebenaran
SAINS selalu mendambakan kebenaran yaitu kesesuaiannya pikiran dan kenyataan. Oleh karena itu mereka yang selalu terlibat dalam proses
SAINS diharapkan mendapatkan imbas atau dampak positif berupa sikap ilmiah yang demikian itu.
2) Sikap tidak purbasangka
Kita boleh saja mengadakan dugaan yang masuk akal (hipotesis) asal dugaan itu diuji kebenarannya sesuai dengan kenyataannya atau tidak,
baru menetapkan kesimpulan. Dalam kehidupan sehari-hari sikap purbasangka sangat sering menimbulkan bencana pertengkaran dan hidup
ini menjadi tidak tenang dan tidak bahagia.
3) Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak
Kesimpulan seorang ilmuwan dapat hanya berlaku untuk sementara atau menyadari bahwa pengetahuan yang ia dapat itu baru sebagian,
maka hal ini akan menjadikan orang itu bersikap rendah hati dan tidak sombong.
4) Yakin akan adanya tatanan alami yang teratur dalam alam semesta ini
Dengan mempelajari tentang hubungan antar gejala alam dan mendapatkan/menemukan adanya kaidah-kaidah atau hukum-hukum alam
yang ternyata begitu konsisten aturan-aturannya maka orang akan menyadari bahwa alam semesta ini telah ditata dengan sangat teratur. Hal
ini dapat memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5) Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain
Menyadari bahwa pengetahuan yang ia miliki bersifat tidak mutlak sempurna maka ia dapat menghargai pendapat orang lain ternyata lebih
mengetahuinya atau lebih sempurna untuk memperbaiki, melengkapi, maupun untuk meningkatkan pengetahuannya.
6) Bersikap tidak putus asa
Orang-orang yang berkecimpung dalam SAINS, mereka menggali atau mencari kebenaran. Mereka akan bahagia
bila mendapatkan kebenaran yang mereka yakini itu. Apalagi bila kebenaran itu juga dapat membuat orang lain
sejahtera dan bahagia dalam hidupnya. Oleh karena itu mereka tidak pernah putus asa dan selalu berusaha untuk
mencari kebenaran itu walaupun seringkali tidak memperoleh apa-apa.
7) Sikap teliti dan hati-hati
Seorang ilmuwan SAINS memiliki sifat teliti dalam melakukan sesuatu serta hati-hati dalam mengambil kesimpulan
ataupun dalam mengelurkan pendapatnya.
8) Sikap ‘curious’ atau ‘ingin tahu’
Para ilmuwan atau mereka yang berkecimpung dalam SAINS akan didorong untuk ingin tahu lebih banyak, karena
ilmu pengetahuan itu merupakan sistem yang utuh sehingga pengetahuan yang satu akan menunjang untuk
mudah memahami yang lain, dan pengetahuan yang mereka dapatkan tentu akan memberikan ‘reinforcement’
untuk mendorong mereka mencari tahu lebih banyak.
9) Sikap optimis
Ilmuwan SAINS selalu optimis, karena mereka sudah terbiasa dengan suatu eksperimentasi yang tak selalu
menghasilkan sesuatu yang mereka harapkan, namun bila berhasil, temuannya itu akan memberikan imbalan
kebahagiaan yang tak ternilai dengan uang. Oleh karena itu ilmuwan SAINS berpendirian bahwa segala sesuatu itu
tidak ada yang tidak mungkin dikerjakan.
C. NILAI ETIKA
NILAI ETIKA BERDASARKAN PADA NILAI KEBENARAN YANG
OBJEKTIF
HUBUNGAN ANTARA GEJALA ALAM SANGAT TERATUR, KARENA
DIATUR OLEH TUHAN YANG MAHA ESA
NILAI ETIKA BERSANGKUT PAUT DENGAN TINGKAH LAKU
MANUSIA. JIKA MANUSIA MENGGANGGU KETERATURAN ALAM,
MISAL; MERUSAK HUTAN, MERUSAK KESEIMBANGAN EKOSISTEM,
DLL
ITU BERARTI MELANGGAR NILAI ETIKA ILMU KEALAMAN
ETIKA PADA PELAKU ILMU : MENGABADIKAN NAMA-
NAMA PENEMU TEORI, HUKUM, DALIL, DAN LAIN-LAIN.
MISALNYA ; TEORI DARWIN, DALIL PYTHAGORAS,
HUKUM ARCHIMEDES
PENAMAAN ALAT ATAU YANG DITEMUKANOLEH
SESEORANG,
MISALNYA ; CAWAN PETRI, LABU ERLENMEYER,REAGEN
FEHLING A & B
MERUJUK ATAU MENGUTIP TULISAN PENELITI
TERDAHULU HARUS MENCANTUMKAN NAMA PENULIS
DAN TAHUN
D. NILAI ESTETIKA
NILAI ESTETIKA ILMU KEALAMAN YANG BERDASARKAN
PADA KEBENARAN YANG OBYEKTIF
MISALNYA ; PENDAPAT BAHWA HUBUNGAN ANTAR TIAP
KOMPONEN DALAM EKOSISTEM SANGAT TERATUR,
KARENA TELAH DIATUR OLEH TUHAN YANG MAHA ESA
MASING-MASING KOMPONEN MEMPUNYAI PERAN
DALAM JARING-JARING MAKANAN
E. Nilai moral/humaniora
• KEMAJUAN ILMU KEALAMAN BERDAMPAK PADA KEMAJUAN
TEKNOLOGI
• MISALNYA PENEMUAN LISTRIK, PENEMUAN MESIN, DAN LAIN-LAIN
• DAMPAK POSITIF TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT;
✓ DISTRIBUSI BARANG MERATA
✓ PENINGKATAN PRODUKSI BERBAGAI BARANG
✓ PERKEMBANGAN DISEKTOR KOMUNIKASI
✓ PERKEMBANGAN DISEKTOR KESEHATAN
✓ PERKEMBANGAN DISEKTOR INFORMASI
✓ PERKEMBANGAN DISEKTOR TRANSPORTASI
• DAMPAK NEGATIF
BOM ATOM DI HIROSIMA DAN NAGASAKI, JEPANG
PADA TANGGAL 6 DAN 9 AGUSTUS 1945
PENYELAHGUNAAN DAN KETIDAKCERMATAN
DALAM BEKERJA ; MISALNYA REAKTOR NUKLIR DI
CHERNOBYIL, UNI SOVYET BOCOR PADA TANGGAL
26 APRIL 1986
SEMBURAN LUMPUR LAPINDO, SIDOARJO, JAWA
TIMUR
MUNCULNYA HACKER YANG BERTUJUAN
MENGUASAI SISTEM KOMPUTER
F. Nilai ekonomi
APABILA SEORANG ILMUWAN MENEMUKAN SUATU KARYA YANG
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK KESEJAHTERAAN BANYAK ORANG, MAKA
TEMUAN TERSEBUT MEMPUNYAI NILAI EKONOMI YANG TINGGI.
CONTOH ; PENEMUAN GENERATOR = DIBUTUHKAN OLEH SEMUA
MESIN, MAKA TEMUAN TERSEBUT MEMPUNYAI NILAI EKONOMI YANG
TINGGI
CONTOH LAIN ; PENEMUAN MESIN PEMINTAI BENANG = DAPAT
DIPAKAI OLEH BERBAGAI INDUSTRI BENANG, MAKA TEMUAN
TERSEBUT MEMPUNYAI NILAI EKONOMI TINGGI
• DIINDONESIA, SUATU TEMUAN DAPAT
DIPATENKAN DAN DINAMAKAN HAK
KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) YANG
DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG
• APABILA SUATU TEMUAN DIGUNAKAN OLEH
INDUSTRI UNTUK KOMPONEN SUATU
BARANG YANG DIPRODUKSI UNTUK
DIPERDAGANGKAN, MAKA PENEMUNYA
MEMPEROLEH IMBALAN YANG DISEBUT ;
ROYALITY (hak cipta)
G. KETERBATASAN SAINS
1) SAINS tidak menjangkau untuk menguji kebenaran adanya Tuhan,
karena SAINS sengaja membatasi diri pada alam fisik.
2) SAINS tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang objek
pengamatannya
3) SAINS tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yang
mempermasalahkan tingkah laku yang baik atau buruk. Juga tak
menjangkau masalah estetika yang tersangkut paut dengan keindahan.
Juga tidak mungkin tentang sistem nilai.
THANK YOU
GOD BLESS YOU

You might also like