You are on page 1of 27

Pengaruh Gizi Terhadap KEK Pada Masa Remaja Dan Prakonsepsi

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 3


Praktik Asuhan Kebidanan pada Remaja, Pranikah dan Prakonsepsi

Oleh:

NAMA : REVI PUSPASARI

NPM : E1AC23039

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

Pengaruh Gizi Terhadap KEK Pada Masa Remaja Dan Prakonsepsi

Oleh:

NAMA : REVI PUSPASARI

NPM : E1AC23039

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di


hadapan tim penguji.

Tanggal, 03 Oktober 2023

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

Qorry Sri Wahyuni, M.Kes


NIDN : 0420098903

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi Jurnal dengan judul:


Pengaruh Gizi Terhadap KEK Pada Masa Remaja Dan Prakonsepsi

Oleh:

NAMA : REVI PUSPASARI

NPM : E1AC23039

Telah dipresentasikan pada tanggal 18 Agustus 2023 di hadapan tim penguji


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

03 Oktober 2023

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

Qorry Sri Wahyuni, S.ST., M.Kes


NIDN : 0420098903

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena atas kasih sayang dan kuasa-Nya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Persentasi Jurnal yang berjudul “Pengaruh Gizi
Terhadap KEK Pada Masa Remaja Dan Prakonsepsi”. Dalam penyusunan laporan ini
penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :
1. H. Iwan Permana, SKM., S.Kep., M.Kep., Ph.D Selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Sukabumi
2. Shinta Utami, S.ST., M.Keb Selaku Kepala Prodi Sarjana Kebidanan dan
Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
3. Qorry Sri Wahyuni, M.Kes Selaku Dosen Penanggung Jawab Stase Remaja,
Pranikah dan Prakonsepsi
4. Wina Chaerunisa, S.ST., M.Kes Selaku Preseptor Akademik Stase Remaja,
Pranikah dan Prakonsepsi
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
yang telah memberikan ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan pada penulis
selama mengikuti proses pendidikan.
6. Seluruh teman-teman dalam kelompok Praktek Kebidanan Profesi pada
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sukabumi yang senantiasa memberi motivasi dan semangat sehingga presentasi
jurnal kasus ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Persentasi Jurnal ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk perbaikan
kedepannya.
Sukabumi, Oktober 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
BAB 1: JURNAL
A. Jurnal 1 ................................................................................................... 1
B. Jurnal 2 .................................................................................................. 2
C. Jurnal 3 ................................................................................................... 3
BAB II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ............................................................................................ 5
BAB III: PEMBAHASAN
Pembahasan ................................................................................................. 12
BAB IV: PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 17
B. Saran .................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
BAB 1: JURNAL
D. Jurnal 1 ................................................................................................... 1
E. Jurnal 2 .................................................................................................. 2
F. Jurnal 3 ................................................................................................... 3
BAB II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ............................................................................................ 5
BAB III: PEMBAHASAN
Pembahasan ................................................................................................. 12
BAB IV: PENUTUP
C. Simpulan .............................................................................................. 17
D. Saran .................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
BAB I
JURNAL

A. Jurnal 1
Judul : Pengetahuan, Asupan Energi dan Zat Gizi Berhubungan
dengan Kekurangan Energi Kronis pada Wanita
Prakonsepsi
Penulis : Novika Hubu, Nuryani dan Yanti Hz Hano
Tahun : 2018
Link : https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gjph/article/view/144
Jurnal

Abstrak
Kekurangan energi kronis merupakan masalah kesehatan pada wanita
usia reproduksi. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara
pengetahuan gizi, asupan energi dan protein dengan kekurangan energi kronis.
Desain penelitian adalah penelitian observasional dengan desain cross
sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara eksekutif sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 152 wanita prakonsepsi. Penelitian dilakukan di
Kabupaten Boalemo. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat
yaitu uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan
wanita yang menikah di usia ≤20 (10%) tahun dan diatas >35 tahun (6,7%).
Rata-rata tingkat pendidikan wanita pranikah di Kecamatan Batang Kuis adalah
Sekolah Menengah Atas (SMA). Terdapat 11 wanita pranikah yang mengalami
KEK dari total 30 sampel wanita pranikah. Selisih peningkatan pengetahuan
sampel sebesar 3,37 sehingga ratarata skor pengetahuan sampel sebelum dan
sesudah pemberian intervensi berupa konseling gizi prakonsepsi meningkat dari
12,60 menjadi 15,97. Selisih peningkatan sikap sampel sebesar 3,30 sehingga
rata-rata skor sikap sampel sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa

1
konseling gizi prakonsepsi meningkat dari 23,70 menjadi 27,00. Uji chi square
menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan gizi (p = 0,000), asupan energi
(p = 0,007) dan asupan protein (p = 0,029) dengan gizi buruk energi kronis pada
ibu prakonsepsi. Konseling yang dilakukan dengan tiga kali pengulangan dalam
waktu satu minggu memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,001) terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap wanita pranikah tentang gizi prakonsepsi
di Kecamatan Batang Kuis. Disimpulkan bahwa pengetahuan gizi rendah,
asupan energi dan protein rendah memiliki hubungan dengan gizi buruk kronis.
Kata kunci : Prakonsepsi, Pengetahuan, Asupan Energi, Asupan Protein

B. Jurnal 2
Judul : Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pranikah Di Kecamatan
Batang Kuis
Penulis : Lusyana Gloria Doloksaribu, Abdul Malik Simatupang
Tahun : 2019
Link : https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/wahana/article/view/1445
Jurnal

Abstrak
Status gizi pada masa prakonsepsi merupakan salah satu penentu
kelancaran dari proses kehamilan hingga persalinan nanti. Masa pranikah dapat
dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah menikah wanita akan langsung
menjalani proses pembuahan. Masa prakonsepsi adalah masa sebelum kehamilan.
Masa prakonsepsi adalah rentang waktu tiga bulan hingga satu tahun sebelum
pembuahan dan idealnya harus mencakup waktu ketika sel telur dan sperma
matang, yaitu sekitar 100 hari sebelum pembuahan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penyuluhan gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan dan
sikap ibu pranikah di Kabupaten Batang Kuis. Penelitian ini menggunakan desain

2
eksperimen semu dengan one group prepost test. Jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode konseling dan
pemberian angket. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji T-dependent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap
pengetahuan (p=0,001) dan sikap (p=0,001) sebelum dan sesudah intervensi.
Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Status Gizi

C. Jurnal 3
Judul : Kualitas Diet, Status Gizi Dan Status Anemia Wanita
Prakonsepsi Antara Desa Dan Kota
Penulis : Cindy Fariski, Fillah Fithra Dieny , Hartanti Sandi Wijayanti
Tahun : 2020
Link : http://gizi-
Jurnal indonesia.persagi.org/index.php/Gizi_Indon/article/view/401

Abstrak
Status kesehatan periode prakonsepsi berperan penting untuk
mempersiapkan kehamilan. Keadaan wilayah tempat tinggal akan
mempengaruhi akses pangan, informasi dan pola konsumsi
masyarakatsehingga bisa mempengaruhi kualitas diet dan status gizi. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas diet, status gizi dan stats
anemia wanita prakonsepsi di wilayah desa dan kota. Penelitian ini
menggunakan desain cross-sectional dengan 68 subjek pengantin wanita
berusia 16-35 tahun dan dipilih dengan metode consecutive sampling. Kualitas
diet diukurmenggunakan form Diet Quality Index International (DQI-I). Status
gizi dilihat berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar lengan atas
(LILA). Kadar hemoglobin (Hb) diukur menggunakan metode
cyanmethemoglobin. Analisis data dengan uji Independent t-test dan Mann

3
Whitney. Hasil penelitian menunjukkan subjek di wilayah desa maupun kota
memiliki kualitas diet rendah. Skor variasi jenis asupan protein, total lemak dan
lemak jenuh lebih tinggi pada subjek desa dibandingkankota (p=0,001;
p=0,013; p=0,002). Rerata IMT dan LILA subjek kota lebih tinggi
dibandingkan desa namun kadar hemoglobin subjek desa lebih tinggi
dibandingkan kota. Subjek anemia di kota (23,5%) lebih tinggi dibandingkan
desa (14,7%) namun risiko KEK di desa (55,9%) lebih tinggi dibandingkan kota
(11,8%). Tidak ada perbedaan kualitas diet dan kadar hemoglobin antara subjek
didesa dan kota(p=0,990; p=0,116). Ada perbedaan status gizi berdasarkan IMT
dan LILA antara subjek didesa dan kota (p=0,026; p=<0, 001 Simpulan: Ada
perbedaan status gizi berdasarkan IMT dan LILA pada kedua wilayah. Tidak
ada perbedaan kualitas diet dan kadar hemoglobin subjek wilayah desa dan
kota.
Kata kunci: wanita prakonsepsi, kualitas diet, status gizi, anemia

4
BAB II
TINJAUAN KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


PADA MASA PRAKONSEPSI

No. Registrasi : 01
Tanggal pengkajian : 01 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 11.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Bidan R
Pengkaji : REVI PUSPASARI

PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Nama Ibu : Ny. P Nama Suami : Tn. A
Umur : 23 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Alamat : KP.Cikembar RT 06/07

1. Alasan datang
Ibu datang ingin memeriksakan dirinya dan ingin merencanakan kehamilan
2. Keluhan utama
Ibu tidak mengeluhkan apapun
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
1) Haid pertama : 14 Tahun

5
2) Siklus : 28 hari
3) Banyaknya : 7 hari
4) Dismenorrhoe : Tidak ada
5) Teratur/tidak : Teratur
6) Lamanya : 7 hari
7) Sifat darah : Encer dengan sedikit gumpalan
8) Keputihan : Sebelum dan sesudah menstruasi, warnanya
putih jernih, tidak berbau dan tidak gatal.
9) HPHT : 15-08-2022
4. Riwayat Ginekologi
Ibu tidak memiliki riwayat ginekologi
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Tidak memiliki riwayat terutama pada penyakit menular,
menurun, dan sistemik yangdapat berpengaruh pada keadaan ibu dan
janin (HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung, hipertensi,
Diabetes Mellitus
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak memiliki riwayat terutama pada penyakit menular,
menurun, dan sistemik yang dapat berpengaruh pada keadaan ibu dan
janin (HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung, hipertensi,
Diabetes Mellitus.
6. Riwayat Pernikahan
Perkawainan ke :1
Lama Perkawinan : 10 th
Penerimaan keluarga : Baik
Budaya yang mempengaruhi kehamilan : tidak ada masalah yang berarti
7. Riwayat Psikososial
Ibu mempunyai hubungan baik dengan keluarganya

6
8. Riwayat Konrasepsi : Kondom, 6 bulan lamanya
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Istirahat
Ibu biasa tidur malam 7-8 jam dan tidur siang 1-2 jam
b. Pola aktifitas
Ibu sehari-hari beraktifitas sebagai ibu rumah tangga, namun pekerjaan
rumah dikerjakan dan dibantu bersama dengan suami apabila ada di
rumah
c. Pola Eliminasi
BAK : 6-7 x sehari, warna bening dan tidak pekat
BAB : 1x sehari konsistensi lembek, tidak ada masalah
d. Pola Nutrisi
Makan : 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dan sayur
Minum : 7-8 gelas perhari, air putih
e. Pola Personal Hygiene
Ibu mandi, gosok gigi dan ganti pakaian 2x/hari. Keramas 3x/minggu
f. Pola Hubungan Seksual
2 minggu sekali, suami bekerja di luar kota

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Denyut Nadi : 80 x/menit
Frekuensi Nafas : 24 x/ menit
Suhu tubuh : 36,5 ℃

7
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 159 cm
LILA : 22,5cm
IMT : 18. kg/m2 (Kurus)
4. Pemeriksaan Fisik :
Wajah : Tidak pucat, simetris, tidak oedema, tidak
ada cloasma grafidarum
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera
putih, refleks pupil normal mengikuti arah
cahaya
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis,
tidak ada caries gigi

Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak


ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Jantung : Bunyi jantung reguler, frekuensi 84 x/menit
Paru : Bentuk dan gerak pernafasan simetris, tidak
terdengar nafas tambahan seperti wheezing
dan ronchi
Ambomen : Simetris, tidak ada bekas luka dan nyeri
tekan
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada
kelainan, turgor kulit normal

8
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada
kelainan, turgor kulit normal, tidak ada
varices
Anogenitalia : Bersih, tidak ada pengeluaran pervaginam,
tidak ada pembengkakan kelenjar
bartholini, tidak ada oedema
5. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 12,5 gr%
Golongan darah : A

C. Analisis
Diagnosa : Ny. P Usia 23 tahun dengan Kek
Kebutuhan : konseling Kek dan Perencanaan Kehamilan

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan umum ibu
baik. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Melakukan informed consent pada ibu untuk dilakukan pemeriksaan fisik
lengkap dan setelahnya akan diberikan konseling. Ibu menyetujuinya
3. Mendiskusikan bersama keluarga khususnya pasangan/ suami keputusan
merencanakan kehamilan agar kehamilan diterima dan mendapat support
yang baik dari lingkungan sekitar untuk meminimalisir kehamilan yang
tidak diinginkan. Suami menyetujui
4. Meningkatkan kesiapan ibu untuk kehamilan dan menjadi orang tua. Ibu
telah siap hamil kembali
5. Meberitahu ibu bahwa ibu harus makan makanan yang bergizi seimbang,
ada nasi, lauk sayur dan buah dalam satu kali makan, perbanyak makan
makanan tinggi protein seperti daging, ikan dan telur
Evaluasi: Ibu Mengetahuinya

9
6. Memberikan asam folat dan suplementasi gizi (Fe) pada ibu untuk
persiapan kehamilan. Ibu bersedia mengkonsumsi obatnya.
7. Mempertahankan pola hidup kebiasaan baik dengan tidak meminum
alkohol, merokok, dan obat- obatan yang dapat membahayakan janin
8. Mengupayakan pada ibu untuk menjaga kesehatan mental. Ibu mengerti
dan akan selalu bahagia
9. Memberikan KIE seputar persiapan kehamilan, diantaranya :
a. KIE tentang pola hidup sehat pada ibu prakonsepsi dalam
mengupayakan keadaan ibu dan bayi sehat.
b. KIE pola nutrisi dengan gizi seimbang sebagai persiapan prakonsepsi.
c. KIE kebutuhan istirahat dengan mempertahankan istirahat cukup
dimalam hari 6-8 jam dan siang 1-2 jam perhari.
d. KIE pola aktivitas dengan memberitahukan pada ibu untuk dapat
melakukan aktivitas seperti olahraga rutin agar meningkatkan daya
tahan tubuh dan tidak mudah sakit.
e. KIE pola aktivitas seksual dengan menganjurkan melakukan hubungan
seksual dengan tidak menggunakan kontrasepsi (kondom) dan
dilakukan pada masa subur.
Ibu mengerti dan akan melaksanakan semua anjuran yang diberikan.
10. Menganjurkan untuk datang kunjungan selanjutnya 1 bulan kemudian
dalam rangka memberikan asuhan yang berkesinambungan. Ibu akan
datang sesuai jadwal.
11. Melakukan pendokumentasian asuhan. Pendokumentasian telah dilakukan
dalam bentuk SOAP.

Sukabumi, 03 Oktober 2023


Pengkaji,

10
(Revi Puspasari)

Mengetahui
Preseptor Akademik, Preseptor Lahan,

( ………………..………… ) ( …………………….. )

11
12
BAB III
PEMBAHASAN

Masalah gizi Indonesia memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap


kualitas sumber daya manusianya (SDM). Tidak memadainya asupan makanan untuk
jangka waktu panjang sebagai akibat dari penyediaan makanan yang tidak memenuhi
kebutuhan diet yang diperlukan mengakibatkan stunting, masalah kekurangan gizi
kronis(Sentolo dkk., 2018)
Gizi pada wanita prakonsepsi adalah aspek penting dalam kesehatan
reproduksi. Kehidupan seorang wanita sebelum konsepsi memainkan peran besar
dalam perkembangan janin yang sehat dan kelahiran bayi yang normal. Gizi yang baik
sebelum kehamilan dapat meningkatkan peluang kehamilan yang sukses, mencegah
kelainan lahir, serta memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin. Dalam makalah ini, kami akan membahas pentingnya gizi pada
wanita prakonsepsi, aspek-aspek kunci gizi yang perlu diperhatikan, serta dampak
kekurangan gizi pada wanita ini.
Berdasarkan hasil wawancara data subjektif saat anamnesa pada Ny. P
didapatkan hasil biodata Ny. P untuk pendidikan terkahir adalah SMA, hal ini Ny. P
mempunyai jenjang pendidikan yang cukup tinggi. Tingkat pendidikan wanita
prakonsepsi dapat mempengaruhi keadaan status gizi dan pemilihan bahan makanan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan mudah menerima hal-hal baru dan
mudah menyesuaikan dengan perubahan baru serta pendidikan yang tinggi
diasumsikan mempunyai pengetahuan dan akses informasi yang cukup tentang
berbagai hal termasuk masalah gizi. Dengan tingginya tingkat pendidikan Ny. P maka
akan berpengaruh pula pada cara penerimaan informasi yang didapatkan sehingga akan
lebih meningkatkan pengetahuannya juga.
Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada
pola kebiasaan makan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dibagi menjadi dua

13
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang meliputi pendidikan, pekerjaan,
dan umur sedangkan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan sosial ekonomi.
Ny P bertempat tinggal didaerah pusat Kota sehingga memungkinkan mendapat akses
informasi melalui media sosial untuk mengakses informasi terutama mengenai gizi
prakonsepsi.
Hasil pemeriksaan LILA didapatkan hasil bahwa Ny. D memiliki LILA 26 cm
hal ini berarti NY. P tidak mengalami KEK karena kurang dari 23,5 cm. KEK dapat
diketahui dengan cara pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan ambang
batas (cut off point) kurang dari 23,5 cm. Pengukuran mid-upper-arm
circumference (MUAC) atau yang lebih dikenal dengan LILA dapat melihat
perubahan secara paralel massa otot, sehingga bermanfaat untuk mendiagnosis
kekurangan gizi (Gibson, 2005). Dilihat pula pada data karakteristik Ny. D
berumur 33 tahun, berpendidikan terakhir SMA dan kegiatan sehari- hari
sebagai ibu rumah tangga. Hal ini berarti Ny. P merupakan wanita prakonsepsi
yang sudah memenuhi kebutuhan energi dan protein sesuai kebutuhan yang
dianjurkan.
Pola sehari-hari Ny. P telah kurang memenuhi asupan energi yang baik.
Ny. P jarang mengkonsumi makanan yang bergizi. Ny. P jarang makan dengan
porsi lngkap seperti makan dengan lauk pauk dan sayuran serta jarang makan
buah dan minum susu sehingga asupan energinya dapat dikatakan telah tidak
memenuhi standar. Asupan energi yang rendah akan berdampak pada status
gizi. Kurangnya asupan energi berpengaruh pada ketersediaan zat gizi lain
seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang merupakan sumber energi
alternatif. Apabila tubuh kekurangan energi maka karbohidrat, protein atau
lemak akan mengalami perubahan untuk menjadi sumber energi. Sehingga
fungsi utama dari ketiga zat gizi tersebut akan menurun. Apabila berlangsung
dalam waktu lama, akan terjadi perubahan berat badan dan kerusakan jaringan
tubuh. Konsumsi energi yang tidak seimbang akan menyebabkan
keseimbangan positif dan negatif. Kelebihan energi dari energi yang

14
dikeluarkan akan diubah menjadi lemak sehingga terjadi kelebihan berat badan,
hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas. Sebaliknya asupan energi kurang dari
yang dikeluarkan maka akan terjadi keseimbangan energy negatif, akibatnya
berat badan lebih rendah dari ideal. Dalam hal ini untuk BB Ny. D telah idela
dengan dihitung IMT nya berada pada 22,4 kg/m2 termasuk kedalam aktegori
Normal.
Masalah gizi pada masa prakonsepsi selain KEK yaitu anemia. Pada
pemeriksaan laboratorium Hb Ny. P didapatkan hasil 12,5 gr%, dari wawancara pada
Ny. P bahwa kebiasaan konsumsi makanan sudah memenuhi gizi seimbang sehingga
menyebabkan hasil Hb Ny. P kategori normal. Wanita prakonsepsi yang mengalami
anemia berisiko mengalami keguguran pada awal kehamilan. Sebuah penelitian
menyebutkan bahwa kasus keguguran terjadi pada awal kehamilan di usia <12 minggu.
Anemia menyebabkan gangguan gizi dan peredaran oksigen menuju sirkulasi
uteroplasenter sehingga dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin
dalam kandungan melalui plasenta. Selain itu, anemia pada masa prakonsepsi dan
berlanjut saat kehamilan dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, retardasi
pertumbuhan intra uteri (intra-uterine growth retardation, IUGR) dan kematian janin
intra uterin (intrauterine fetal death, IUFD). Asupan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi status gizi seseorang. Asupan rendah secara terus menerus dapat
menyebabkan gizi kurang dan rendah nya kadar hemoglobin karena kebutuhan zat gizi
terutama protein dan zat besi yang tidak terpenuhi.
Dari hasil wawancara dan sesi konseling didapatkan pengetahuan Ny. P
akan gizi prakonsepsi sudah baik, hal ini merupakan faktor tidak langsung yang
mempengaruhi kejadian KEK. Setelah digali Ny. P memiliki pengetahuan
tentang bahan makanan yang dikonsumsi untuk keluarganya. Pengetahuan
tersebut akan mempengaruhi perilaku dalam pemilihan dan pengolahan
makanan. Pengaruh pengetahuan gizi terhadap konsumsi makanan semestinya
linier, artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi, diharapkan konsumsi
makanan menjadi baik. Meskipun konsumsi makanan jarang terpenuhi oleh

15
pengetahuan gizi sendiri tetapi merupakan interaksi sikap dan keterampilan
dalam konsumsi makanan.
Ny. P dalam sesi konseling dapat terlihat bahwa konseling yang telah diberikan
berdampak siginifikan untuk Ny. P terbukti Ny. P memiliki pengetahuan yang baik
dengan mampu mengulang semua penjelasan yang telah diberikan dan berjanji akan
mengikuti semua anjuran yang telah diberikan. Terdapat perbedaan pengetahuan
sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa konseling yaitu terjadi peningkatan
rata-rata pengetahuan Ny. P. Intervensi berupa pendidikan kesehatan dapat
meningkatkan pengetahuan wanita tentang gizi prakonsepsi dengan metode konseling
di akhir sesi pemeriksaan. Hal ini membuktikan bahwa dengan pemberian intervensi
berupa konseling gizi prakonsepsi dapat meningkatkan atau merubah sikap wanita
tentang gizi prakonsepsi. Selain itu, perubahan sikap setelah diberikan konseling
dikarenakan media pendidikan berupa leaflet/ lembar balik yang mudah dimengerti
tidak hanya berguna untuk menambah pengetahuan, tetapi juga berpengaruh pada sikap
yang akan termotivasi untuk bersikap mendukung pemenuhuan gizi pada masa
prakonsepsi.
Salah satu upaya untuk menyadarkan masyarakat mengenai gizi adalah melalui
konseling gizi. Secara umum, definisi konseling adalah suatu proses dua arah yang
terjadi antara konselor dan klien yang bertujuan untuk membantu klien mengatasi dan
mengambil keputusan yang benar dalam mengatasi masalah gizi yang dihadapi
Konseling gizi adalah suatu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
individu atau keluarga melalui bentuk pendekatan guna mendapatkan pengertian yang
lebih baik, sehingga diharapkan individu atau keluarga mampu mengambil
langkahlangkah untuk mengatasi masalah gizi termasuk perubahan pola makan serta
memecahkan masalah terkait gizi kearah kebiasaan hidup sehat. Dalam pemberian
konseling pada Ny. P, ibu ditemani dengan suaminya sehingga diharapkan peran
keluarga juga turut membantu dalam keberhasilan konseling gizi. Anggota keluarga
yang lain dapat mendukung pelaksanaan perubahan pola makan klien. Hingga pada

16
akhirnya klien dapat menerapkan pola makan yang baik sesuai dengan yang
diharapkan.
Gizi pada wanita prakonsepsi merupakan faktor kunci dalam kesehatan
reproduksi dan perkembangan janin yang sehat. Menjaga asupan nutrisi yang seimbang
dan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti asam folat, zat besi, kalsium,
protein, dan serat dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk kehamilan yang
sukses. Dengan perhatian yang tepat terhadap gizi, wanita dapat meningkatkan peluang
untuk memiliki bayi yang sehat dan mengurangi risiko masalah kesehatan selama
kehamilan. Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya gizi pada wanita prakonsepsi
dan dukungan dalam menjalani pola makan yang sehat sangat penting untuk mencapai
tujuan tersebut

17
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
1. Terdapat hubungan antara pengetahuan gizi, asupan energi dan asupan protein
dengan gizi buruk energi kronis pada ibu prakonsepsi. Konseling yang
dilakukan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap wanita pranikah tentang gizi prakonsepsi
2. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan dan sikap sebelum
dan sesudah intervensi pemberian konseling tentang gizi prakonsepsi.

B. Saran
1. Bagi Pasien
Diharapkan pasien dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
tentang gizi prakonsepsi melalui penyuluhan dan konseling dari tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan bisa di Posyandu atau Puskesmas. Serta dapat
pula menambah wawasan dari media elektronik seperti dari televisi atau media
sosial sehingga pasien lebih siap dalam mempersiapakan untuk kehamilan,
mencegah kelainan janin serta meningkatkan peluang kehamilan.
2. Bagi Profesi Bidan
Perlu adanya edukasi dan konseling gizi dalam mempersiapkan
kehamilan pada masa prakonsepsi oleh Bidan sebagai tenaga kesehatan terdekat
dengan masyarakat. Bidan sebagai profesi diharap dapat lebih memperhatikan
kembali kewenangannya dalam memberikan pelayanan kebidanan pada klien
agar dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan standar dan mencegah
komplikasi yang dapat terjadi khususnya masa prakonsepsi. Bidan sebagai
profesi juga harus mampu terus meningkatkan mutu pelayanannya agar klien

18
merasa nyaman berkonsultasi dengan bidan, sehingga terjalin hubungan
kerjasama yang baik antara bidan dan klien.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Hubu, N., Nuryani, N., & Hano, Y. H. 2018. Pengetahuan, Asupan Energi dan Zat
Gizi Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis pada Wanita
Prakonsepsi. Gorontalo Journal of Public Health, 1(1), 015-023.

2. Doloksaribu, L. G., & Simatupang, A. M. 2019. Pengaruh Konseling Gizi


Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pranikah Di Kecamatan
Batang Kuis. Wahana Inovasi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
UISU, 8(1).

3. Fariski, C., Dieny, F. F., & Wijayanti, H. S. 2020. Kualitas Diet, Status Gizi Dan
Status Anemia Wanita Prakonsepsi Antara Desa Dan Kota. Gizi Indonesia, 43(1),
11-24.

20
DOKUMENTASI ASUHAN

21

You might also like