You are on page 1of 17

MAKALAH

KARAKTER WIRAUSAHA
Disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah:
Kewirausahaan Tata Boga

Dosen Pengampuh: Dra. Ratnawati T, M.Hum


Dosen Mitra: Besse Qur’aini, S.Pd., M.Pd

Kelompok 1:
Hikmal Iqrar (220207601003)
Yusran Dwi Ramadhana (220207601005)
Wira Buana (220207601001)
Wa Ema (220207602009)
Adilah Zahra Fadhilah (220207600007)

PROGRAM STUDI D4 TATA BOGA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Karakter Wirausaha tepat waktu.

Makalah Karakter Wirausaha disusun guna memenuhi tugas oleh Ibu Dra. Ratnawati
T, M.Hum pada mata kuliah Kewirausahaan Tata Boga di Universitas Negeri Makassar. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Karakter Wirausaha.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Ratnawati T,


M.Hum selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 25 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Pengertian Wirausaha ..................................................................................................... 3
B. Peran Wirausaha dari Masa ke Masa .............................................................................. 4
C. Karakteristik yang Dimiliki Wirausaha Sukses .............................................................. 6
D. Karakteristik Wirausaha Versus Manajer ....................................................................... 8
E. Karakteristik yang Dimiliki Wirausaha Indonesia .......................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata yang masing-masing
memiliki arti. Wira dapat diartikan sebagai pahlawan, sedangkan kata usaha merupakan
sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai sebuah
tujuan. maka kata wirausaha dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan sesuatu
dengan segala kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu. Pada perjalannya,
kegiatan wirausaha berkembang menjadi kewirausahaan. Konsep wirausaha adalah
titik awal yang harus dipertimbangkan oleh seorang wirausahawan agar usaha yang
dirintisnya dapat mengalami sebuah kemajuan yang pesat dan mendatangkan
keuntungan besar bagi dirinya maupun orang lain. Wirausaha yakni seorang individu
yang mampu menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar resiko serta
menikmati keuntungan yang didapatkan dari usaha yang telah dirintisnya.

Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa apabila


sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan
penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini
menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,20%,
maka tidaklah mengherankan apabila saat ini kondisi perekonomian Indonesia
tertinggal jauh dari negara tetangga yaitu Singapura yang memiliki prosentase
wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika harus dibandingkan
dengan negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13% penduduknya menjadi
wirausahawan.

Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar


kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya
generasi muda atau mahasiswa untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan
berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi
semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah
percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk
meningkatkan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kreatif dalam bidang
kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan wirausaha?
2. Bagaimana peran dan kedudukan wirausaha dari masa ke masa?
3. Apa saja karakteristik & ciri-ciri yang dimiliki wirausaha sukses?
4. Bagaimana perbedaan karakteristik seorang wirausaha dan manejer?
5. Bagaimana karakteristik dari wirausaha Indonesia?
1
C. Tujuan
1. Refrensi dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
2. Pembaca dapat mengetahui pengertian,potensi,karakteristik,perbedaan,kedudukan,
sebagai seorang wirausaha dalam industri tataboga.
3. Mengembangkan keterampilan pembaca dalam berwirausaha dalam lingkup
mahasiswa tataboga
4. Menanamkan sikap dan karakteristik dari wirausaha sukses yang menjunjung
tinggi perilaku jujur,Amanah dan disiplin.
5. Memaksimalkan peluang dan meminimalisir dampak dari tantangan, dengan
memahami segala risiko dan karakteristik dari berwirausaha di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirausaha
Wirausaha merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “wira” dan “usaha”.
“Wira” artinya ialah pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak
agung, serta gagah berani. Sementara itu, “usaha” ialah suatu perbuatan atau amalan ,
berbuat sesuatu serta bekerja. Jadi, makna dari wirausaha ialah orang yang kemudian
membuat suatu produk, menentukan cara produksi menyusun operasi dalam serta
mengadakan produk baru hingga akhirnya mengatur permodalan dan pemasarannya.

Dalam ekonomi, istilah wirausaha sudah tidak asing didengar. Kata


“wirausaha” itu sendiri berasal dari kata entreprendre, kata dalam Bahasa Prancis yang
berarti “memulai sesuatu”. Meskipun wirausaha sudah ada dan dikenal selama berabad-
abad, ssat itu para ekonom secara serius berupaya memasukkan kewirausahaan ke
dalam model ekonomi. Walau demikian, belum ada definisi yang konsisten mengenai
wirausaha. Keberhasilan seorang wirausaha dalam menilai sebuah peluang bisnis
tergantung pada rangkaian faktor kunci kompleks, yaitu (1) karakteristik wirausaha,
termasuk alasan pribadi untuk memulai; (2) lingkungan sekitar usaha, misalnya risiko,
ukuran pasar, ketersediaan sumber daya; dan (3) sifat dari usaha itu sendiri, misalnya
skala usaha, potensi pertubuhan dan kinerja.

Secara sederhana, pengertian ataupun definisi dari wirausaha adalah proses


melakukan identifikasi, mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan yang
berujung kepada dibentuknya sebuah usaha. Sementara, secara umum, definisi
wirausaha ialah suatu kegiatan usaha atau bisnis mandiri dengan kondisi seluruh
sumber daya serta upaya yang dibebankan kepada pelaku usaha (wirausahawan) dalam
mengenali suatu produk baru, menentukan konsep juga proses produksi, menyusun
strategi hingga akhirnya memasarkan dan mengatur permodalannya.

Tujuan dari kegiatan ini sendiri ialah menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi
jika dibandingkan dengan saat sebelum diolah. Selain itu, tujuan dari wirausaha lainnya
adalah mendapatkan keuntungan. Orang yang menjalankan kegiatan wirausaha disebut
juga sebagai wirausahawan. Dialah yang kemudian akan bertanggung jawab dalam
menyusun manajemen operasional dari keseluruhan proses kegiatan tersebut, mulai dari
pengadaan hingga ke pemasaran produk. Wirausahawan juga memiliki kemampuan
untuk dapat membaca tren pasar agar tak sampai salah pada sasaran dalam memasarkan
produknya.

Secara sederhana, wirausaha adalah pemilik usaha, tidak memperoleh


penghasilan utama dari upah atau gaji, tetapi menjalankan profesi atau bisnis mereka

3
sendiri dan dengan risiko sendiri. Sedangkan karakter adalah suatu unsur yang berperan
dalam membentuk pribadi seseorang. Sehingga karakteristik wirausaha adalah sifat
atau ciri pribadi serta latar belakang seseorang yang terdapat pada wirausaha. Berbagai
karakteristik yang dimiliki wirausaha ini nantinya akan membentuk sikap, intensi,
perilaku, orientasi, ataupun kompetensi wirausaha yang diperlukan untuk
mengembangkan kinerja usahanya. Dan untuk mengembangkan sebuah usaha tidaklah
mudah, karena dalam menjalankan usahanya seorang wirausaha selalu menemui
berbagai tantangan, baik tantangan internal maupun eksternal.

B. Peran Wirausaha dari Masa ke Masa


Kewirausahaan diperkenalkan oleh para ahli ekonomi sebagai topik bahasan
dalam diskusi dan analisis sejak abad ke-18 maupun abad ke-19. Sekarang ini istilah
kewirausahaan sering dianggap sama ataupun dianggap berkaitan erat dengan
kebebasan berusaha ataupun kapitalisme. Wirausaha juga pada umumnya dianggap
sebagai agen perubahan yang memunculkan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif
dalam menjalankan usaha, ataupun untuk membantu perkembangan perusahaan
sehingga menjadi menguntungkan.
Hingga saat ini definisi wirausahawan maupun kewirausahaan masih terus
berkembang sesuai dengan semakin lengkapnya pemahaman manusia mengenai gejala
kewirausahaan ini, seperti dinyatakan secara khusus oleh Kuratko F:

Berbagai jenis teori telah mencoba memberikan penjelasan mengenai


perkembangan peradaban manusia, dari mulai jaman batu hingga sekarang.
Hampir semua teori menonjolkan peran penting “agen perubahan” dalam
evolusi tersebut, yaitu sebagai kekuatan yang memelopori dan mendorong
terjadinya kemajuan. Sekarang ini mulai disadari bahwa agen perubahan
tersebut adalah wirausahawan.

Kewirausahaan pertama kali diperkenalkan di Perancis pada abad ke-18 oleh


seorang ahli ekonomi bernama Richard Cantillon. Cantillon menganggap
wirausahawan sebagai pihak yang menanggung risiko dalam perekonomian. Pada
periode yang sama di Inggris sedang terjadi Revolusi Industri, di mana peran
wirausahawan jelas terlihat sebagai pihak yang harus menanggung risiko dan berperan
mengubah berbagai jenis sumber.

1. Hubungan kewirausahaan dengan perekonomian sudah dikenal lama.


Hingga tahun 1950-an sebagian besar definisi dan tulisan mengenai
kewirausahaan selalu muncul dari ahli-ahli ekonomi, seperti Cantillon
(1725) yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain Cantillon ada Jean
Baptiste Say (1803), seorang ahli ekonomi Perancis yang terkenal, dan
Joseph Schumpeter (1934) ahli ekonomi abad ke-20. Ahli-ahli ekonomi ini
terutama membahas kewirausahaan dan dampaknya terhadap
perkembangan perekonomian. Hingga sekarang masih banyak ahli
ekonomi yang mencoba menjelaskan wirausahawan maupun
4
kewirausahaan, di antaranya adalah sebagai berikut. Wirausahawan
melaksanakan sesuatu dengan cara yang tidak lumrah dibanding kebiasaan
masyarakat umum, dan biasanya cenderung dipengaruhi oleh corak
kepemimpinan.
2. Dalam masyarakat demokratis, wirausahawan merupakan “jembatan”
yang menghubungkan bagian masyarakat non-ekonomi dengan berbagai
lembaga pencari keuntungan dengan cara memuaskan lingkungan
ekonomisnya.
3. Para wirausahawan biasanya memiliki ciri perilaku sebagai berikut.
a) merupakan pihak yang mengambil inisiatif;
b) mengorganisasikan mekanisme sosial ekonomi, memanfaatkan
situasi, dalam mengubah berbagai sumber;
c) bersedia menerima kegagalan maupun risiko.

Kemudian Ronstadt mencoba merangkum berbagai definisi kewirausahaan


sebagai berikut. Kewirausahaan merupakan proses dinamis dalam peningkatan
kemakmuran. Kemakmuran diciptakan oleh pihak yang harus menanggung risiko
terbesar dalam hal aset, waktu ataupun karier dengan cara memberikan nilai dari
sejumlah produk ataupun jasa. Produk atau jasa yang diusahakan tidak harus baru atau
unik, tetapi bisa dibuat menjadi lebih bernilai oleh para wirausahawan melalui
keterampilan dan berbagai sumber yang mereka miliki.

Di bidang apapun juga kegiatan mereka dilaksanakan, sekarang ini


wirausahawan dipandang sebagai pahlawan usaha bebas. Banyak wirausahawan
memanfaatkan kreativitas maupun inovasi untuk mengubah perusahaan yang sudah
hampir pailit menjadi perusahaan besar yang menguntungkan. Beberapa di antaranya
hanya dalam waktu yang singkat, kurang dari 10 tahun. Para wirausahawan ini
menciptakan produk ataupun jasa baru, dan bersedia menanggung risiko berkaitan
dengan kegiatan ini. Karena itu, tidak mengherankan apabila wirausahawan juga sering
dipandang sebagai pionir, pelopor yang berada di garis paling depan dalam dunia usaha.

Kewirausahaan merupakan kemampuan menciptakan dan membangun sebuah


impian, praktis dari ketiadaan, dan sebenarnya merupakan kegiatan kreatif yang sangat
manusiawi. Kewirausahaan merupakan pemanfaatan energi secara nyata untuk
memulai dan membangun sebuah perusahaan ataupun organisasi, dan bukan hanya
sekadar melakukan pengamatan ataupun analisis. Mewujudkan impian membutuhkan
kesediaan untuk menanggung risiko, baik risiko yang menyangkut pribadi
pengusahanya maupun risiko finansial, dan mengusahakan apapun yang mungkin
dilakukan untuk mengurangi risiko kegagalan. Kewirausahaan juga mencakup
kemampuan untuk mengembangkan tim yang diperlukan untuk mendukung dan
melengkapi bakat serta keterampilan yang sudah dimiliki oleh wirausahawan.
Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk merasakan adanya peluang dari suatu
situasi, sementara pihak lain hanya melihat kekacauan, kegalauan, maupun kontradiksi
dari situasi itu. Kewirausahaan juga mencakup kemahiran untuk menemukan,

5
mengarahkan, dan mengendalikan pemanfaatan berbagai jenis sumber, yang sering kali
merupakan milik orang lain.

C. Karakteristik yang Dimiliki Wirausaha Sukses


Agar dapat berperan dan sukses, wirausaha harus memiliki karakteristik-
karakteristik kunci. Mungkin relatif mudah untuk mengidentifikasi tokoh menonjol dan
terlihat di depan umum seperti Jeff Bezos atau Elon Musk sebagai wirausaha, tetapi
sulit untuk mengidentifikasi karakteristik yang mengelompokkan mereka sebagai
wirausaha, dan akan lebih sulit untuk mengidentifikasi karakteristik pendiri usaha baru
kebanyakan sebagai wirausaha. Selain itu, penting untuk diingat bahwa meskipun
istilah kewirausahaan sering dikaitkan dengan penciptaan usaha baru dan manajemen
usaha kecil, tidak semua manajer pemilik dapat dianggap sebagai wirausaha, dan juga
tidak semua bisnis kecil itu berkarakter kewirausahaan.

Sejak beberapa dekade terakhir, para ahli mencoba memetakan karakteristik-


karakteristik ini. US Small Business Administration telah merangkum 27 karakteristik
yang menyebabkan kesuksesan bisnis kecil. Kemudian East-West Center Technology
and Development Institute memberikan 32 atribut pada wirausaha. Beberapa lembaga
riset lain pun memiliki berbagai karakteristik yang disematkan pada wirausaha sukses.
Artinya, para ahli belum menyepakati karakteristik apa saja yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha agar menjadi sukses. Walaupun belum mencapai sebuah consensus,
namun terdapat kemiripan karakteristik yang saling beririsan dari wirausaha. Secara
garis besar, dari definisi yang disampaikan para ahli ekonom dan manajemen
(Cantillon, Say, Knight, Schumpeter, Kirzner, dan Drucker) wirausaha sukses memiliki
5 (lima) karakteristik kunci, antara lain:

1. Berani memulai sesuatu


Wirausaha memulai usaha dengan dorongan secara internal oleh
keinginan kuat untuk bersaing, untuk unggul terhadap standar yang ditetapkan
sendiri, mengejar dan mencapai tujuan yang menantang. Mereka menganalisa
situasi, menentukan bagaimana meningkatkan peluang untuk sukses, dan
kemudian maju dan memulainya. Begitu wirausaha memutuskan akan
melakukan suatu tindakan, mereka mengimplementasikannya dengan segera.

2. Bertanggung jawab menganggung ketidakpastian dan risiko


Wirausaha adalah orang yang bertanggung jawab langsung atas risiko
dan perilakunya, baik atas modal sendiri atau modal pinjaman. Ia mengambil
alih semua ketidakpastian bisnis dan berusaha mengontrolnya. Para wirausaha
tentunya mempertimbangkan terlebih dahulu keuntungan dan kerugian dari
berbagai investasi dan memilih usaha yang memiliki risiko terkecil dan
pengambilan tercepat.

6
3. Seorang inovator
Wirausaha yang inovatif memperkenalkan kombinasi baru, dapat berupa
produk baru, proses produksi baru, pasar baru, maupun industri baru. Wirausaha
menghancurkan produk, proses, atu pasar yang ada dalam proses menggantinya
dengan yang baru; sebuah proses yang disebut sebagai creative destruction.
Fungsi wirausaha adalah untuk mereformasi atau merevolusi pola produksi
dengan mengeksploitasi penemuan atau, lebih umum, kemungkinan teknologi
yang belum dicoba untuk menghasilkan komoditas baru atau memproduksi
yang lama dengan cara yang baru. Wirausaha tidak harus menciptakan sesuatu
yang baru untuk menjual produk yang akan diinginkan konsumen. Sebagian
besar penciptaan ini bukan invensi tetapi inovasi. Mereka adalah inovator dan
pemimpin alami. Momen kewirausahaan terjadi ketika wirausaha mengambil
kesempatan untuk melakukan berbagai hal secara sederhana.

4. Penemu peluang dan memanfaatkannya


Salah satu pola yang jelas di antara wirausaha sukses adalah fokus
mereka pada peluang dibandingkan pada sumber daya atau strategi. Orientasi
terhadap peluang adalah kesadaran konstan akan peluang yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Mereka waspada (alert) terhadap peluang-peluang untuk
mendapatkan keuntungan. Sumber keuntungan berasal dari kemampuannya
memprediksi masa depan, mengetahui sesuatu yang baru, misalnya produk baru
atau teknologi hemat biaya yang akan muncul yang belum diketahui oleh pelaku
pasar lain. Sehingga keuntungan dapat muncul dari pengetahuan yang
dimilikinya dan tidak dimiliki oleh pelaku pasar yang lain. Sehingga wirausaha
tidak harus menjadi sumber inovasi, tetapi menekankan alertness terhadap
peluang yang sudah ada dan menunggu untuk ditemukan, yang belum dilihatnya
baik oleh dirinya maupun para pesaing potensial. Penemuan tersebut dapat
mencerminkan kewaspadaan terhadap kondisi yang berubah atau kemungkinan
yang diabaikan, seperti tujuan yang mungkin baru bermanfaat dan sumber daya
yang mungkin baru tersedia. Sebagai penemu peluang, elemen wirausaha
bukanlah kepemilikan atau eksploitasi informasi pasar, melainkan alertness
terhadap informasi itu.

5. Memiliki kemampuan manajerial


Wirausaha juga digambarkan sebagai manager yang mengelola perusahaan
keluarga, skala kecil, ataupun perusahaan rintisan. Wirausaha juga melakukan
tugas-tugas rutin, berhubungan dengan pegawai, pengembang produk,
pengembang pasar, dan sebagainya, yang mendukung agar perusahaannya
berkembang maju. Seorang wirausaha juga harus memiliki kemampuan
bekerjasama dan berorganisasi tentunya berhubungan dengan orang lain, baik
konsumen, produsen, maupun pegawainya.

7
Walaupun masih banyak karakteristik lain yang muncul seperti lebih percaya
diri, energetik, kreatif, dan mudah beradaptasi dibandingkan orang lain, namun
karakteristik yang belakangan ini pun dimiliki oleh kebanyakan orang di pekerjaan
apapun. Perbedaan yang menyolok adalah seorang wirausaha selalu berada dalam
kondisi ketidakpastian dan dinamis, sehingga ia hendaknya seorang pengambil risiko
dan berani melakukan perubahan untuk mengendalikan keuntungan mereka. Menurut
Bygrave (2010) dalam paper seminalnya, wirausaha tampaknya memiliki locus of
control yang lebih tinggi daripada non-wirausaha, yang berarti bahwa mereka memiliki
keinginan yang lebih tinggi untuk mengendalikan nasib mereka. Selain itu, banyak
orang yang percaya bahwa wirausaha sukses adalah individu yang tidak takut gagal.

Berbagai tinjauan literatur mengemukakan beberapa karakteristik yang dimiliki


oleh wirausaha yang sukses, di antaranya:

1. Cantillon (2010), Knight (1964), dan Say (1971), sepakat bahwa wirausaha
harus memiliki karakter yang berani mengambil risiko, menanggung
ketidakpastian, dan mengambil keputusan.
2. Bygrave (2010) mendeskripsikan karakteristik yang dimiliki oleh seorang
wirausaha yang sukses yang dikenal dengan “The Ten Ds”, yaitu Dream
(Mimpi), Decisiveness (Pengambil Keputusan), Doers (Ekskutor),
Determination (Tekad), Dedication (Dedikasi), Devotion (Kesetiaan), Detail
(Terperinci), Destiny (Takdir), Dollars (Uang), Distribute (Mendistribusikan).
3. Drucker (1991) menyebutkan bahwa wirausaha memiliki karakteristik yaitu
pencari perubahan, memanfaatkan peluang, berinovasi, memiliki keinginan
besar, pencipta nilai baru dan berbeda.
4. Stevenson & Gumpert (1985) menyebutkan bahwa wirausaha memiliki
karakteristik yang inovatif, fleksibel, dinamis, pengambil risiko, kreatif, dan
bertoleransi pertumbuhan.
5. Pambudy et al., (2017) mengatakan bahwa wirausaha adalah sosok yang khas,
yang memiliki karakter yang tekun, giat, kreatif, mengambil inisiatif dari
peluang, mandiri, pengambil risiko, tidak mudah putus asa, motivator, dan
inovator.

D. Karakteristik Wirausaha Versus Manajer


Saat mengelola perusahaan, diperlukan wirausaha yang memiliki karakteristik
tertentu untuk mendorong inovasi dan kreativitas. Namun, wirausaha juga perlu
mengalirkan semangat inovasi dan kreativitas ini kepada anggota timnya dengan
keahlian manajerial. Keseimbangan sebagai wirausaha sekaligus manajer yang kritis
ini sulit dicapai. Tetap berwirausaha sambil melakukan transisi ke beberapa sifat yang
lebih administratif juga penting untuk keberhasilan pertumbuhan usaha. Seringkali
terdapat perbedaan antara karakteristik wirausaha dan tekanan terhadap lima faktor
utama berbisnis, yaitu: orientasi strategi, komitmen untuk meraih peluang, komitmen
sumber daya, kendali atas sumber daya dan struktur manajemen (Frederick & Kuratko,
2010). Masing-masing dari lima faktor ini sangat penting untuk keseimbangan yang
8
dibutuhkan untuk mengelola usaha. Terdapat perbedaan sudut pandang antara
wirausaha dan manajer dalam lima faktor ini, antara lain:
 Sudut pandang wirausaha:
- Di mana peluangnya?
- Bagaimana cara memanfaatkannya?
- Sumber daya apa yang dibutuhkan?
- Bagaimana cara mendapatkan kendali atas sumber daya?
- Struktur apa yang terbaik?

 Sudut pandang administratif:


- Sumber daya apa yang saya kendalikan?
- Struktur apa yang menentukan hubungan organisasi kita dengan
pasarnya?
- Bagaimana saya bisa meminimalkan dampak orang lain pada kinerja
saya?
- Peluang apa yang tepat?

Logika berpikir antara wirausaha dengan manajer memang berbeda. Sebagai


contoh dalam kerangka berpikir wirausaha, komitmen terhadap sumber daya melihat
dari perubahan kebutuhan lingkungan, sedangkansudut pandang manajer cenderung
fokus pada pengurangan risiko. Dalam pengendalian sumber daya, wirausaha akan
menghindari kepemilikan karena risiko keusangan dan menginginkan lebih banyak
fleksibilitas, sedangkan manajer akan melihat kepemilikan sebagai sarana untuk
mencapai efisiensi dan stabilitas. Dalam hal struktur, penekanan seorang wirausaha
adalah kebutuhan akan fleksibilitas dan kemandirian, sedangkan fokus administratif
adalah memastikan integrasi dengan kompleksitas tugas, terorganisir, dan sistem
reward yang terkendali.

E. Karakteristik yang Dimiliki Wirausaha Indonesia


Kondisi wirausaha di Indonesia dari tahun ke tahun disinyalir terus meningkat.
Seiring dengan laju perkembangan arus informasi melalui teknologi informasi dan
komunikasi terutama perkembangan media internet. Hal ini memicu kegairahan para
pelaku bisnis mulai dari wirausaha pemula (start up) baik di bidang teknologi maupun
start up di luar bidang teknologi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan
teknologi informasi telah meningkatkan jumlah start up wirausaha di Indonesia.

Saat ini kecenderungan pelaku kegiatan wirausaha adalah kaum muda yang
memiliki kemampuan dalam mengakses teknologi khususnya Teknologi Informasi dan
Komunikasi/Information Communication Technology (ICT). Ketertarikan kaum muda
dalam berbisnis juga dipengaruhi oleh perkembangan ICT dan adanya fasilitas dalam
mengakses informasi dan kemudahan berkomunikasi dengan media ICT. Situs
Kominfo.go.ig (2017) mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 83

9
juta orang pertahun 2016, jika dibandingkan dengan data pada tahun 2012 yang baru
mencapai 55 juta orang maka dalam 3 tahun berselang jumlah pengguna internet
ditanah air meningkat 28 juta orang (33,7%).

Fenomena ini jika dilihat dari kacamata seorang wirausaha yang cenderung
memiliki kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya merupakan suatu hal yang
sangat menguntungkan. Hal ini menjadi lahan baru untuk dapat mempermudah seorang
wirausaha memula dan mengembangkan usahanya, (Muharika & Sitti, 2019). Oleh
karena itu pengetahuan dalam berwirausaha harus dimiliki kaum muda sebagai kaum
inteklual yang dapat dengan mudah mengakses informasi untuk mencetuskan ide dalam
berwirausaha. Peluang berwirausaha yang saat ini semakin berkembang sudah
sejogyanya menjadi motivasi untuk kaum muda dalam memula kegiatan berwirausaha
pada abad 21.

Hal di atas diperkuat dengan adanya dukungan pemerintah melalui program-


program yang memungkinkan para pelaku bisnis untuk dapat berkarya melalui kegiatan
kewirausahaan dengan dukungan pengetahuan melalui pendidikan kewirausahaan dan
pelatihan-pelatihan kewirausahaan pada perguan tinggi maupun program-program
pendanaan untuk UMKM. Selain itu pemerintah juga telah menyediakan pendanaan
untuk membantu mahasiswa dalam berwirausaha. Upaya ini bertujuan untuk
menumbuhkan jumlah start up wirausaha di tanah air.

Banyak kajian yang mengemukakan mengenai karakteristik seorang wirausaha.


Pandangan para ahli muncul sesuai dengan nilai-nilai yang mencirikan sikap dan
perilaku yang muncul dari seorang yang patut dinyatakan sebagai seorang wirausaha.
Karakteristik wirausaha yang mencari ciri tersebut dikemukakan oleh para ahli dalam
beberapa bukubuku kewirausahaan yang popular dan penelitian-penelitian sebagai
berikut:
a. Suryana (2010:1) mengemukakan bahwa kewirausahaan ditandai dengan
adanya kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses. Dengan demikian karakteristik
seorang wirausaha adalah kemampuan untuk menghadirkan ide kreatif dan
inovatif dalam memanfaatkan sumber daya.

b. Kuratko (2003) mengatakan ada 17 karakteristik yang melekat pada diri


enterpreneur yaitu:(1) komitmen, (2) dorongan kuat untuk berprestasi, (3)
berorientasi pada kesempatan dan tujuan, (4) inisiatif dan tanggung jawab, (5)
pengambilan keputusan, (6) mencari umpan balik, (7) internal focus control, (8)
toleransi terhadap ambiguitas, (9) pengambilan resiko yang terkalkulasi, (10)
integritas dan reliabilitas, (11) toleransi terhadap kegagalan, (12) energi tingkat
tinggi, (13) kreatif dan inovatif, (14) visi, (15) independen, (16) percaya diri dan
optimis, (17) membangun tim.

10
c. Prawirokusumo (2010:12) menulis lima belas karakteristik adalah:
(1) creative, (2) open mind (terbuka), (3) patience (sabar), (4)
corage(keberanian), (5) coopetate, (6) understand ofleverage (menghargai
bantuan), (7) honesty & integrity (jujur, integritas tinggi), (8) personalvision
(mempunyai visi), (9) ability to organize resources(dapat mengelola
sumberdaya), (10) intuition (intuisi), (11) believe in idieas-motivation
(mempunyai ide dan motivasi), (12) action orientation (orientasi kerja), (13) risk
taking (berani mengambil resiko), (14) independence (mandiri), (15)
individualism (percaya diri). Kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh bakat
seseorang yang diperolehnya sejak lahir, bakat tersebut dapat dikembangkan
melalui berbagai macam pengalaman dalam bidang kegiatan individu. Tetapi
metode penerapannya dapat dipelajari dan ditiru setiap orang walaupun hasilnya
sulit dapat diramalkan.

Dari segi ilmu psikologis dan budaya, secara umum setiap wirausaha membawa
karakter dan sifat unik yang dimilikinya akibat interaksi dengan lingkungan sosial di
mana ia berada, yang kemudian terlihat dalam aktivitas wirausahanya. Terdapat
pengaruh budaya tertentu dengan perilaku seorang wirausaha. Indonesia dengan
berbagai latar belakang budaya dan etnis tentunya akan mempengaruhi karakteristik
masing-masing wirausaha yang membawa ciri dan nilai khas etnisnya. Pencampuran
karakter etnis dan karakter individu akan menyebabkan perbedaan karakter dengan
wirausaha lain. Perwujudan karakteristik wirausaha dapat dilihat melalui cara pandang,
pengambilan keputusan dan implementasi bisnis. Beberapa hasil penelitian di bawah
ini membuktikan hal tersebut.

1. Karteristik Wirausaha Minang (Hastuti et al., 2015)


Pada umumnya masyarakat etnis Minang menjunjung tinggi Islam, baik
sebagai agama maupun sebagai pedoman hidup, memiliki kekerabatan
matrilineal, biasanya merantau keluar daerah, dan memiliki rencana dan
perkiraan yang jelas dan tepat. Bisnis masyarakat Minang sebagian besar adalah
Restoran/rumah makan padang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
walaupun tidak tertutup kemungkinan usaha di bidang lainnya.
Karakteristik wirausaha Minang antara adalah percaya diri, pekerja
keras, berhati-hati, dan perhitungan dalam mengkalkulasi keuntungan, mandiri,
gigih, berkontribusi terhadap keluarga inti dan keluarga besar, konsisten, cerdik,
fleksibel, dan berani menghadapi tantangan. Karakteristik ini berkontribusi
terhadap kesuksesan masyarakat Minang di perantauan. Tanpa keyakinan akan
dirinya, wirausaha tidak dapat berhasil, karena di daerah baru banyak
ketidakpastian. Budaya Minangkabau mengharuskan seseorang hidup
ekonomis dan tidak boros, dengan demikian mereka dapat meningkatkan kapital
untuk pengembangan bisnisnya. Merantau itu sendiri adalah bentuk
kemandirian dari seorang wirausaha Minang dan pembuktian diri apabila sukses
di daerah rantau.

11
2. Karakteristik Wirausaha Jawa (Andri et al., 2019)
Secara umum, wirausaha etnis Jawa memiliki tingkat optimisme dan
harapan yang tinggi. Berdasarkan keyakinan dan nilai-nilai mereka, orang Jawa
mengutamakan keharmonisan dan etos kerja dalam berbisnis. Beberapa hal
mendasar yaitu berusaha maksimal dalam mencapai tujuannya, lalu nrimo atau
menerima hasil usahanya dengan ikhlas. Kombinasi kedua hal ini dapat memicu
sikap yang gigih dan akhirnya melahirkan komitmen untuk menjalankan
bisnisnya. Pertimbangan tersebut sejalan dengan sikap masyarakat Jawa yang
mandiri, gigih, serta, pekerja keras untuk mewujudkan harapannya.

3. Karakteristik Wirausaha Cina (Andri et al., 2019)


Dalam kewirausahaan etnis Cina, nilai-nilai dan pemikiran warisan
digunakan untuk melindungi kelancaran dan pencapaian bisnis mereka. Etnis
Cina memiliki rasa percaya diri, mampu menemukan jalan dalam situasi
kemalangan, dan semangat bertahan. Dalam menjalankan bisnis, karakteristik
wirausaha Cina sangat menonjol dalam kerja keras, ketekunan, dan keberanian
mereka dalam menghadapi kegagalan. Hokki dan hongshui diusung dalam
setiap aspek bisnis, membuat para wirausaha Cina akan selalu mencari jalan
untuk mendapatkan keberuntungan dan mendapatkan banyak keuntungan
dalam berbisnis. Sudut pandang harapan untuk sukses membantu mereka untuk
memelihara hubungan yang baik dengan rekan kerja dan pelanggan, karena hal
itu akan membuka pintu kerja sama bisnis yang lebih menguntungkan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha adalah kegiatan seseorang yang berani mengambil resiko serta
membaca peluang yang ada disekitarnya, orang yang melakukan kegiatan ini disebut
dengan wirausahawan atau pengusaha. Berdasarkan perannya dari masa ke masa
wirausaha diartikan sebagai kemampuan menciptakan dan membangun sebuah impian,
praktis dari ketiadaan, dan merupakan kegiatan kreatif yang sangat manusiawi.
Kewirausahaan merupakan pemanfaatan energi secara nyata untuk memulai dan
membangun sebuah perusahaan ataupun organisasi, dan bukan hanya sekadar
melakukan pengamatan ataupun analisis. Mewujudkan impian membutuhkan
kesediaan untuk menanggung risiko, baik risiko yang menyangkut pribadi
pengusahanya maupun risiko finansial, dan mengusahakan apapun yang mungkin
dilakukan untuk mengurangi risiko kegagalan
Adapun karakteristik dari wirausaha yang sukses yaitu : berani,bertanggung
jawab, memotivasi individu disekitarnya,penemu yang cerdas dan mampu memngatur
segala sesuatu secara efisien. Berbeda dengan manejer, wirausaha selalu dapat melihat
peluang yang akan membawa keuntungan. Selalu berinovasi dan memanfaatkan hal hal
kecil yang dapat berdampak besar.
Di Indonesia sendiri, penghasilan seorang wirausaha terus meningkat dari tahun
ke tahun. Hal inilah yang harusnya menjadi acuan dan tumpuan seorang mahasiswa
untuk mulai mandiri dalam berbisnis dan bekerja.

B. Saran
Sebagai mahasiswa tata boga, memahami mengenai wirausaha itu sebuah
keharusan. Upaya-upaya tersebut dilakukan agar pengaplikasian serta keterampilan
sebanding dengan pengetahuan. Pastikan untuk mengingat segala aspek mengenai
wirausaha mulai dari definisi, karakteristik, ciri-ciri, perbedaan dan lain-lain agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hayati, I. (2022). KARAKTERISTIK DAN PRINSIP KEWIRAUSAHAAN. Pontianak,


Kalimantan Barat, Indonesia. Retrieved Agustus 25, 2023, from
https://zenodo.org/record/5874094/files/MAKALAH%20INDIVIDU%20HAYATI.pd
f
Indarto, & Santoso, D. (2020, April 25). KARAKTERISTIK WIRAUSAHA,
KARAKTERISTIK USAHA DAN LINGKUNGAN USAHA PENENTU
KESUKSESAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH. Jurnal Riset Ekonomi
dan Bisnis, 54-69. Retrieved Agustus 25, 2023, from
https://journals.usm.ac.id/index.php/jreb/article/download/2202/1433
Suryana, A. T. (2021). Kewirausahaan Dasar. Bandung, Jawa Barat, Indonesia: WIDINA
BHAKTI PERSADA BANDUNG. Retrieved Agustus 25, 2023, from
https://www.researchgate.net/publication/357553819_Karakteristik_Wirausaha

14

You might also like