You are on page 1of 12

AKHLAK KEPADA ALLAH,MANUSIA, DAN ALAM

SEMESTA
Makala ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“AQIDAH AKHLAK”

Dosen pengampu :
Dr.Nurliana,MH

Disusun oleh kelompok 10 :


1. Muhammad Ali Jefri/12130410378
2. Fharis Habib/12130414495

PROGRAM STUDI ILMU HADIST


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
UIN SUSKA RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah banyak memberi kita nikmat, di
antaranya nikmat kesehatan, nikmat kesempatan sehingga kita masih dapat melaksanakan
pembelajaran pada hari ini dan kami dapat menampilkan makalah kami yang berjudul
“Akhlat pada Allah, Manusia, dan Alam semesta”. Sholawat dan salam kita hadiahkan ke
ruh junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengubah nasib umatnya dari alam ke
dzaliman menuju alam yang terang menderang yang di sinari iman dan ihsan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nur Liana. MH selaku dosen
mata kuliah Akidah Akhlak yang membimbing kami dalam tugas pengerjaan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu
berbagi informasi mengenai makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna karena kami
belum berpengalaman dari itu kami masih membutuh kan kritik, saran, dan bimbingan dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Riau, 30 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Akhlak Kepada Allah .............................................................................................. 2
B. Akhlak Pada Manusia ............................................................................................. 4
C. Akhlak Pada Alam Semesta........................................................................................ 6

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN............................................................................................................ 8
1. SARAN .................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian akhlak

Menurut Yusuf Sukriy Farhat secara etimologis (bahasa), akhlak merupakan bentuk plural
dari al-khulq[u] dan al-khuluq, yang berasal dari khalaqa – yakhluq[u] – khalqah wa
khalq[an], yang berarti: awjada (mewujudkan/mengadakan), abda‟a (menciptakan).
Sedangkan al-khulq dan al-khuluq itu sendiri berarti: ath-thab‟(tabiat), al-„adâh (adat/
karakter).
Melihat asal kata Akhlak, yang mengandung arti perbuatan manusia karena itu objek yang
dikaji dalam pembahasan akhlak adalah aspek tingkah laku manusia dari segi nilai baik atau
buruk.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu akhlak kepada Allah?.
2. Apa itu akhlak kepada manusia?.
3. Apa itu akhlak kepada alam semesta?.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlak Kepada Allah

Sumber untuk menentukan Akhlak dalam Islam, apakah termasuk akhlak yang baik (mulia)
atau akhlak yang tercela, adalah al-Quran dan as Sunnah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Terlebih lagi akhlak terhadap Allah SWT, tentunya standar baik dan buruknya adalah berasal
dari aturan-Nya bukan akal atau adat manusia, sebab akan berbeda-beda ukuran/standarnya.
Jika kita perhatikan, akhlak terhadap Allah ini merupakan pondasi atau dasar dalam
berakhlak terhadap siapapun yang ada dimuka bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak
positif terhadap Allah, maka ia tidak akan mungkin memiliki akhlak positif terhadap
siapapun.

Demikian pula sebaliknya, jika ia memiliki Akhlak al Karimah terhadap Allah, maka ini
merupakan gerbang untuk menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain. Titik tolak
Akhlak kepada Allah SWT adalah pengakuan dan kesadaran bahwa Tiada Tuhan Melainkan
Allah SWT dalam beribadah kepada-Nya.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur‟an.

ً ‫ َولَ ۡم يكَ ُن لۥهَُّ ك‬٣ ‫ ۡلمَُ َي ِل ۡد َولَ ۡم يولَ ۡد‬٢ ‫ص َمد‬


٤‫فوُا أ َحَُ د‬ َّ ‫ ٱللََُُّ ُ ٱل‬١ ٌ ‫هوُ ٱللََُُّ ُ أ َحَُ د‬ ۡ
َ ُ‫قل‬

“1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan 4. dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia." [QS. al-Ikhlash [112] :1–4].

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan
oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai Al Khalik (Pencipta).

Sehingga Akhlak kepada Allah dapat diartikan, “Segala sikap atau perbuatan manusia yang
dilakukan tanpa dengan berfikir lagi (spontan) yang memang seharusnya ada pada diri
manusia (sebagai hamba) kepada Allah SWT (sebagai Al Khalik).

2
Umat Islam diwajibkan berakhlak baik kepada Allah SWT dengan bertaqwa kepadaNya,
Allah SWT yang telah menjadikan umat Islam dengan sebutan sebagai Umat Terbaik (Khoiru
Ummah).

Akhlak kepada Allah SWT adalah contohnya dengan,


1. Bertauhid kepadaNya (QS. al-Ikhlash [112] :1–4; QS. alDzariyat [51]: 56),
2. Menaati perintahNya (QS. Ali „Imran [3]: 132),
3. Ikhlas dalam semua amal (QS. al-Bayyinah [98]: 5),
4. Tadlarru‟ dan khusyu‟ dalam beribadah (QS. al-Fatihah [1]: 6),
5. Berdoa dan penuh harapan pada Allah SWT. (QS. al-Zumar [39]: 53)
6. Berbaik sangka pada setiap ketentuan Allah (QS. Ali „Imran [3]: 154),
7. Bertawakal setelah memiliki kemauan dan ketetapan hati (QS. Ali „Imran [3]: 159),
8. Bersyukur (QS. Ibrahim [14]: 7), dan
9. Bertaubat serta istighfar bila berbuat kesalahan (QS. al-Tahrim [66]: 8).
Alasan seorang muslim harus berakhlak kepada Allah

Menurut Kahar Mashyur, ada 4 (empat) alasan manusia perlu berakhlak kepada Allah SWT,
yakni:[9] .

1. Allah yang menciptakan manusia.


Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan keluar dari tulang
punggung dan tulang rusuk.

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?. Dia tercipta
dari air yang terpancar. Yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. [at-
Thariq: 5-7]
2. Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera.
Berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota
badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia.

“Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati,
agar kamu bersyukur.” [Q.S an-Nahl : 78]
3. Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan
bagi kelangsungan hidup manusia.

3
Seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang
ternak dan lainnya. [Q.S al-Jatsiyah :12-13]
Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan
didaratan dan dilautan.
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut
mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan.” [Q.S al-Isra‟ : 70]

Setiap muslim meyakini, bahwa Allah SWT adalah sumber segala sumber dalam
kehidupannya. Allah adalah Pencipta dirinya, pencipta jagad raya dengan segala isinya, Allah
SWT adalah pengatur alam semesta yang demikian luasnya. Allah adalah pemberi hidayah
dan pedoman hidup dalam kehidupan manusia, dan lain sebagainya. Sehingga jika hal ini
mengakar dalam diri setiap muslim, maka akan terealisasi dalam realita bahwa Allah lah yang
pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhlak.

B. AKHLAK KEPADA MANUSIA

Berkata beberapa ahli Balaghah; bahwa akhlak yang baik adalah (sikap) yang membuat
diri yang bersangkutan tenang dan orang lain selamat atas (perbuatan tersebut). Sementara
akhlak yang buruk adalah (perbuatan) yang membuat manusia mendapat bala dan (pelaku)
akhlak buruk itu sendiri sesungguhnya sedang sakit (jiwa).”
Pengertian akhlak kepada sesama manusia berarti kita harus berbuat baik kepada sesama
manusia tanpa memandang kepada siapa orang tersebut, sehingga kita mampu hidup dalam
masyarakat yang aman dan tenteram. Dalam realitas keseharian kita, kadangkala kita pernah
menjumpai seorang muslim yang mungkin dari sisi ritualitas ibadahnya bagus, namun hal
demikian sering tidak tercermin dalam perilaku atau akhlaknya. Shalatnya rajin, tetapi sering
tak peduli dengan tetangganya yang miskin. Shaum sunnahnya rajin, namun wajahnya jarang
menampakkan sikap ramah kepada sesama. Zikirnya rajin, tetapi tidak mau bergaul dengan
masyarakat umum. Demikian seterusnya. Tentu saja, muslim demikian bukanlah muslim
yang ideal dan ber-akhlaqal-karimah apalagi menjaga muru‟ah (kehormatan).
Banyak sekali ruang lingkup Akhlak yang dikemukakan al-Quran dan as-Sunnah berkaitan
dengan akhlak terhadap sesama manusia. Sebagai contoh dari Al Qur‟an.

4
1. Akhlak kepada Nabi ‫ﷺ‬, sebab beliau adalah Rasul yang memperoleh wahyu dari Allah.
Atas dasar itulah beliau berhak memperoleh penghormatan melebihi manusia lain.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara
Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana
kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus
(pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.” (QS.al-Hujurât [49] : 2)
2. Akhlak kepada sesama (pergaulan dimasyarakat), missal :
a. Larangan menyakiti hati walaupun diringi dengan sedekah.
“Perkataan yang baik dan pemberian ma`af lebih baik dari sedekah yang diiringi
dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya lagi
Maha Penyantun.” (QS al-Baqarah[2]: 263)
b. Akhlak bertamu, bahwa akan perlunya privasi (kekuasaan atau kebebasan pribadi).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat”. (QS.an-Nûr [24]: 27)
c. Akhlak dalam berbicara haruslah ucapan yang baik dan benar.
“... serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia...”(QS al-Baqarah[2]: 83)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan-yang-benar”.(QS.al-Ahzâb(33) 70)
3. Akhlak kepada Orang tua, telah durhaka kepada mereka walau hanya berkata “ah”
(menyakitkan hati). [QS. Al Isra : 23-24] dan berbakti kepada mereka [QS. Lukman:14]
4. Akhlak Al Karimah terhadap tetangga, kerabat dekat, anak-anak yatim, orang miskin,
teman sejawat, dan hamba sahaya bahkan ibnu sabil (musafir), yakni dengan berbuat baik
kepada mereka. [QS. An Nisa : 36]
5. Akhlak kepada anak, adalah dengan mendoakannya (QS. Al-Furqan [25]:
74), menafkahinya, meng-aqiqah-kan, memberi nama yang baik, menyusukan selama 2
tahun, meng-khitan, memberikan ilmu, berlaku adil, dan mengawinkan jika sudah baligh.

Keutamaan kedudukan orang yang berakhlak mulia juga disejajarkan dengan keutamaan
kedudukan orang yang biasa memperbanyak ibadah shaum (puasa) dan sering menunaikan
shalat malam. Keutamaan kedudukan orang yang berakhlak mulia juga disejajarkan dengan
keutamaan kedudukan orang yang biasa memperbanyak ibadah shaum (puasa) dan sering
menunaikan shalat malam.

5
Alasan mengapa sesama manusia harus berakhlak

1. Akhlak adalah bagian dari Syariat Islam (Hukum Syara‟) dan tidak akan mungkin
dipisahkan dari bagian macam-macam hukum syara‟, seperti ibadah, muamalah
dan lain sebagainya.
Misalnya khusyu tidak akan nampak kecuali dalam shalat, sifat jujur dan amanah
hanya akan muncul pada muamalah, jadi akhlak merupakan bagian dari hukum
syariat, yakni perintah dan larangan Allah SWT yang akan nampak ketika
melaksanakan amal perbuatan.[12]
2. Manusia merupakan makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain, dalam
bermasyarakat kita perlu saling menghargai, misalnya cara bersikap kepada orang
yang lebih tua maupun muda. Ini merupakan alasan mengapa akhlak sangat
penting bagi sesama manusia, karena dengan kita berakhlak, maka kita akan dapat
saling menghargai satu sama lain dan tercipta ketentraman.

C. AKHLAK KEPADA ALAM SEMESTA

Alam ialah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi beserta isinya, selain Allah (segala
sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun
bendabenda mati).
Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah (QS. Al Baqarah[2] : 30) yang diberi
tugas dan kemampuan oleh Allah untuk mengelola bumi dan mengelola alam semesta ini,
sudah seharusnya melestarikannya dengan baik (tidak merusak alam/bumi).[13] Sehingga ada
kewajiban manusia untuk berakhlak kepada alam sekitarnya. Sebagai contoh didalam Al
Qur‟an.
1. Binatang melata dan burung-burung adalah seperti manusia yang menurut al-Qurtubi
tidak boleh dianiaya (Shihab, 1998: 270) [QS. al-An‟am (6): 38][14]
2. Baik di masa perang apalagi ketika damai akhlak Islam menganjurkan agar tidak ada
pengrusakan binatang dan tumbuhan kecuali terpaksa dan sesuai
dengan sunnatullah sehingga tidak keluar dari tujuan dan fungsi penciptaan (QS.
alHasyr [59]: 5).[15]
3. Kerusakan lingkungan hidup adalah akibat perbuatan manusia, dan oleh karena itu ia
(manusia) harus bertanggung jawab di dunia dan di akhirat (Q.S. alRum [30] : 41).

6
4. Alam sebagai alat untuk tafakkur kepada MKAllah, merupakan akhlak juga sebab
perbuatan ini menjauhkan manusia dari merusak alam. (QS. Ali Imran [3] : 190)
5. Memanfaatkan alam beserta isinya, karena Allah ciptakan alam dan isinya ini untuk
manusia (QS. Al Baqarah [2] : 22 dan 29).
Alam yang masih lestari pasti dapat memberi hidup dan kemakmuran bagi manusia di bumi.
Tetapi apabila alam sudah rusak maka kehidupan manusia menjadi sulit, rezeki sempit dan
dapat membawa kepada kesengsaraan. Pelestarian alam ini wajib dilaksanakan oleh semua
lapisan masyarakat, bangsa dan negara, sebab manusia hidup sangat bergantung pada alam
sekitar.
Cara melestarikan Alam semesta

1. Melarang Penebangan Pohon-Pohon Secara Liar;


2. Melarang Perburuan Binatang Secara Liar;
3. Melakukan Reboisasi;
4. Membuat Cagar Alam Dan Suaka Margasatwa;
5. Mengendalikan Erosi;
6. Menetapkan Tata Guna Lahan Yang Lebih Sesuai;

7. Memberikan Sanksi-Sanksi Tertentu Bagi Pelanggar-Pelanggarnya.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhlak adalah satu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan
perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa adanya pemikiran
Dalam islam pengertian akhlak adalah suatu pola yang mengatur sikap dan tindakan
manusia di atas bumi yang di dasar kan kepada Al-Qur'an dan hadits

Ruang lingkup akhlak ada 3 yaitu:

 Akhlak kepada Allah


 Akhlak kepada manusia di rinci menjadi enam yaitu :

1. Akhlak terhadap Rasulullah


2. Akhlak kepda orang tua
3. Akhlak kepada tetangga
4. Akhlak kepada keluarga
5. Akhlak kepada diri sendiri
6. Akhlak terhadap masyarakat

 Akhlak terhadap alam semesta

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang positif agar kami dapat memperbaikinya di tugas
mendatang, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan kami sebagai penulis.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al Qur‟an Al Karim
Al Hadrami. Salim bin Smeer. 2001 Terjemah Safinah An Najah. Husaini: Bandung Husain
Abdullah, Dr. Muhammad. 1990. Dirâsât fi al-Fikr al-Islâmiy, cet. I. Dâr al-Bayâriq‟:
„Amman

Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY). File PDF: BAB X: KONSEP
AKHLAK ISLAM. 30/03/2017: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/

Hasan.H.Lutfi.(22 May 2016). Akhlak. Diakses di http://hizbuttahrir.or.id/2016/05/22/akhlak/

Nuraeni. Chusnul. (Sabtu, 12 April 2014). Akhlak Kepada Alam Semesta. 3/29/2017:
http://chusnulnuraeni.blogspot.com/2014/04/akhlakkepadasemestaalam.html?m=1

Wulaningsih. Diah. (25 November 2011). Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT.
30/03/2017:
https://diahwulaningsih123.wordpress.com/2011/11/25/akhlakseorangmuslimterhadapall
ahswt

You might also like