Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Raudlatul Athfal (RA). Karena memiliki latar
belakang yang berbeda maka kemampuan dan minat anak dalam memahami dan
efektif, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan
mengubah metode pembelajaran dengan video dan STAD. Dengan tujuan agar
siswa dapat mengerti dan memahami dan mengungkapkan pendapat tentang fakta
yang dipelajari dan guru akan mengetahui kemampuan dan daya tangkap siswa
fungsional. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk
1
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
didominasi oleh guru.. Permasalahan yang lain berasal dari peserta didik
kurangnya motivasi belajar, sumber belajar pesrerta didik serta sarana dan
2. Batasan Masalah
Sumenep dalam belajar yang ditandai dengan tidak adanya keaktifan siswa,
rasa ingin tahu yang menurun, malas dalam belajar dan mengantuk juga merasa
2
digunakan guru dalam mengajar adalah kurang menarik, monoton dan model
ceramah Sehingga mengakibatkan adanya sikap seperti itu ketika dalam proses
pembelajaran.
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Berdasarkan rumusan masalah yang kami susun di atas, maka penelitian ini
bertujuan:
3
prestasi Akidah Akhlak Kelas IV MIS Istifadah Gingging Bluto Sumenep
2023/2024
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi lembaga
b. Bagi guru
c. Bagi siswa
Dengan adanya media pembelajaran video dan STAD, siswa akan lebih
4
pemikirannya, sehingga mampu meningkatkan prestasi pembelajaran akidah
d. Bagi peneliti
5
BAB II
A. Kerangka Teori
Selanjutnya pada penelitian yang ada di MIS Istifadah Gingging Bluto Sumenep
peneliti akan menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang berupa video
dan STAD.
B. Penelitian Relevan
mata pelajaran, khususnya Aqidah Akhlak. Selain itu juga dapat meningkatkan
keaktifan siswa atau keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan
C. Hipotesis
6
meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV MIS Istifadah Gingging Bluto
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Menghindari Akhlak tercela melalui kisah tsa’labah pada mata pelajaran akidah
akhlak kelas IV pada saat jam pelajaran yaitu pada pukul 09.30 sampai 10.30
pada hari Rabu tanggal 25 September 2023 (siklus 1), 2 Oktober 2023 (Siklus 2)
3. Subjek Penelitian
Jumlah
Keterangan
No. Nama Skor
L K
1 Adenaya Maheswari 1
2 Alfina Trisnawati 1
8
4 Esa Amelia 1
5 Fahmi Kurniawan 1
10 Mu’zzatul Jannah 1
12 Siti Farhanah 1
penelitian.1
1
Susilo, Penelitian Tindakan Kelas (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007), 19.
9
a. Perencanaan
dan STAD.
b. Pelaksanaan
2
Moh. Asrori, Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran Efektif, Bandung : CV. Wacana
10
Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok.
1) Guru memilih topik materi tentang Menghidari sifat Tercela melalui kisah
Tsa’labah.
lingkungan sekitar.
tanggapannya
c. Pengamatan
11
peneliti melakukan penggambilan data berupa hasil pengamatan dan hasil
d. Refleksi
kehidupan sehari-hari.
Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa/siswi MI
yang meliputi:
12
4. Nilai pemerolehan hasil belajar siswa
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya
willayah generalisasi yang terdiri dari atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulan.
Berkenaan dengan populasi penelitian ini maka populasinya adalah Siswa Kelas IV
a. Observasi
13
Penelitian itu dilakukan. Observasi juga bisa diartikan sebagai proses yang
b. Wawancara
didapat informasi bahwa selama ini guru mata pelajaran Aqidah Akhlak
metode ceramah dan mendekte materi, Sehingga banyak siswa yang merasa
bosan dengan metode yang digunakan walaupun pada akhirnya siswa telah
a. Metode kualitatif
c. Indikator Keberhasilan
14
dengan berbasis pada kelas. Dengan penelitian ini diperoleh manfaat
berikutnya.
Penelitian tindakan kelas ini berhasil jika data kualitatif yang berupa
dari siklus ke siklus. Keaktifan siswa dikategorikan dalam (1) rendah, (2)
20%.
didik, ditetapkan bahwa hasil belajar peserta didik dianggap berhasil jika
rata- rata nilai setelah melakukan proses pada akhir setiap siklus persentase
peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM (belum tuntas) sudah
mencapai minimal 20%. Sedang persentase peserta didik yang nilai hasil
15