You are on page 1of 3

Lembar Jawaban EAS Bahasa Indonesia

Semester Ganjil 2020/2021

Nama: Fajar Dhimas NRP: 5009201011 Kelas: Bahasa NILAI


Airlangga Indonesia 45

Judul: Pengaruh Perkembangan Digital Pada Kebiasaan Membaca


Masyarakat dalam 10 Tahun Terakhir

I. Pembukaan
Membaca merupakan jendela ilmu sehingga bisa menambah informasi,
pengetahuan, dan memperluas wawasan berpikir. Membaca merupakan aktivitas yang
sangat penting dalam kehidupan dan merupakan langkah awal membina minat baca. Minat
baca merupakan suatu gambaran seseorang tentang seberapa antusias dan bersemangat
ketika mereka melakukan kegiatan membaca. Dalam sepuluh tahun terakhir internet
semakin berkembang dan sosial media telah memperluas sumber informasi berbasis
digital. Kemudahan dalam memperoleh informasi yang lebih cepat melalui akses digital
akan merubah perilaku masyarakat dalam menyikapi suatu permasalahan. Oleh karena itu,
kebiasaan membaca masyarakat pun ikut berubah seiring dengan perubahan tersebut.
Dari latar belakang diatas dapat ditarik pertanyaan bagaimana pengaruh media
digital dalam kebiasaan membaca masyarakat? Melalui permasalahan tersebut penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media digital dalam kebiasaan membaca
masyarakat.

II. Isi
Berdasarkan dari data Liu Z. pada tahun 2005 terhadap responden yang berusia 30
sampai 45 tahun. Dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa 83.2% responden memiliki
waktu yang lebih banyak pada media elektronik mereka dalam membaca dokumen. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat sangat sering menggunakan media elektronik mereka
dalam kehidupan sehari-hari. Sisanya ada 10.6% hanya sedikit waktu untuk media
elektronik dan 0.9% masih sama dengan kebiasaan tempo dulu tanpa media elektronik
dalam membaca dokumen. Dengan kemunculan media digital akan mengubah kebiasaan
Lembar Jawaban EAS Bahasa Indonesia
Semester Ganjil 2020/2021

masyarakat. Saat ini, akses mudah terhadap media digital merupakan tantangan besar bagi
kebiasaan membaca masyarakat. Tentunya, banyak orang membutuhkan teknologi dalam
bentuk internet untuk memproses informasi, berbagi, maupun berdiskusi. Kemudahan
akses media digital tersebut membuat perilaku membaca masyarakatpun berubah. Hamper
setiap waktu kita bisa membaca, dimanapun, dan kapapun, baik itu membaca berita, web,
e-book, e-journal dan sebagainya. Akses terhadap bahan bacaan begitu mudah dan cepat.
Di satu sisi, hal ini membuat orang ingin serba cepat dalam membaca pesan. Sehingga
terkadang seseorang membagi informasi dalam bahan bacaan tanpa mengecek akurasinya.
Semua orang seakan berlomba untuk menjadi orang pertama yang tahu dan membagikan
informasi kepada orang lain. Di sisi lain ini merupakan potensi bagi kebangkitan minat
baca seseorang. Banyak orang mengaktualisasikan dirinya melalui media sosial, dimana
kita bisa memanfaatkan hal tersebut untuk mempopulerkan budaya baca bagi masyarakat.
Dengan perubahan perilaku membaca tersebut, minat baca tidak lagi hanya dilihat dari
berapa banyak buku dibaca, tetapi juga berapa banyak sumber-sumber informasi atau
bahan bacaan online di-klik, dibaca, dibagikan, didiskusikan, disimpan atau di-download.
Data kedua menunjukan bagaimana minat baca Karya Ilmiah untuk beberapa
responden. Dari responden yang berusia 30 hingga 45 tahun dalam 10 tahun terakhir
didapat bahwa hanya 2.7% yang lebih menyukai membaca menggunakan dokumen
elektronik untuk membaca Karya Ilmiah dan 89.3% lebih menyukai dokumen cetak
sedangkan 8.0% masih sama saja antara menggunakan media cetak ataupun media
elektronik. Hal ini sangat berkebalikan dengan tren kebiasaan membaca dokumen, dimana
sebagian besar responden lebih menyukai media elektronik. Ketika membaca Karya Ilmiah
sebagian besar responden masih menyukai membacanya menggunakan media cetak. Ini
terjadi karena kebiasaan yang dibawa secara turun-temurun dari sebelum adanya
digitalisasi ini. Kebiasaan tersebutlah yang membuat sebagian besar responden lebih
menyukai membaca Karya Ilmiah menggunakan media cetak dibanding dengan media
elektronik.
Lembar Jawaban EAS Bahasa Indonesia
Semester Ganjil 2020/2021

III. Penutup
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat
telah mengalami perubahan dalam kebiasaan membaca. Kebiasaan ini berubah ketika era
digitalisasi muncul, dimana masyarakat lebih menyukai media elektronik sebagai wahana
bacaan dokumen. Namun era digitalisasi ini masih belum merubah kebiasaan masyarakat
dalam tren membaca Karya Ilmiah. Sebagian besar masyarakat masih menyukai kebiasaan
membaca Karya Ilmiah menggunakan media cetak dari pada media elektronik. Sehingga
perubahan era digitalisasi ini membawa pengaruh terhadap tren mambaca dokumen
masyarakat namun masih tidak melunturkan kebiasaan masyarakat dalam membaca media
cetak berupa Karya Ilmiah.

You might also like