You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan usaha atau bisinis, terdapat banyak faktor yang harus

diperhatikan oleh pengusaha demi keberhasilan usahanya. Salah satu faktor yang

harus diperhatikan adalah lokasi. Lokasi perusahaan merupakan kunci bagi

efisiensi dan efektifitas bagi keberlangsungan perusahaan jangka panjang

(Haming, 2011:237). Agar usaha yang dijalankan bisa bersaing secara efektif,

maka penentuan tempat yang strategis akan sangat membantu kelancaran usaha.

Karena semakin dekat jarak dari penjual, maka konsumen akan semakin mudah

untuk menjangkau dan makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan

membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin

mahal (Michael Adiwijaya, 2010:43).

Pemilihan lokasi akan berdampak pada keberlangsungan usaha juga

keuntungan yang akan didapat. Seperti usaha penjualan martabak dimana

diharuskan untuk dekat dengan pelanggan. Apabila suatu usaha telah memiliki

letak tempat yang strategis ditambah dengan kelezatan cita rasa yang ditawarkan

tentu akan meningkatkan kesuksesan karena pelanggan yang sudah merasa puas

akan suatu tempat usaha, maka akan cenderung tidak beralih ke tempat lain

sehingga bisa menumbuhkan loyalitas pelanggan.

Lokasi yang tepat merupakan modal untuk mencapai tujuan, sebaliknya

pemilihan lokasi yang salah akan menghambat segala gerak-gerik usaha sehingga

akan membatasi kemampuan dalam memperoleh keuntungan. Memilih lokasi

1
usaha yang dekat dengan target pasar merupakan salah satu strategi usaha. Selain

itu, dapat memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi produk usaha yang

diberikan. Selain kedekatan dengan target pasarnya, ketersediaan infrastruktur

yang memadai juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha

(Hidayat, 2014). Ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan dan

kesuksesan jalannya suatu usaha karena saling berhubungan dengan keputusan

pembelian atau minat berkunjung para konsumen sehingga dapat meningkatkan

pendapatan.

Pada dasarnya, keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis.

Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi

untuk meminimalkan biaya (Heizer & Render 2009:486). Penelitian mengenai

lokasi tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan skala besar, namun perusahaan

mikro kecil dan menengah pun juga wajib untuk memilih lokasi usaha yang baik

agar usaha bisa bertahan dan terus berjalan.

Kedekatan infrastruktur misalnya jalan raya, transportasi publik, suplai

energi, air, dan kebutuhan vital lainnya. Semakin dekat bisnis dengan infrastuktur

ini, maka semakin mudah bisnis bisa beroperasi. Letak yang strategis, bangunan

yang kuat atau air yang lancar sangat menunjang operasional usaha. Lingkungan

bisnis yang kondusif dapat menciptakan suatu kawasan atau pemusatan usaha

bisnis untuk menarik konsumen. Faktor kedekatan dengan konsumen juga

menjadi alasan pemilik usaha untuk memilih letak usahanya. Berada dekat dengan

konsumen akan dapat memberikan pelayanan prima kepada konsumen sehingga

konsumen merasa puas. Begitu pula faktor keamanan, bagi pemilik usaha

2
martabak tentu saja menginginkan lokasi usaha yang aman. Faktor-faktor tersebut

diharapkan dapat menghantarkan suatu usaha untuk mencapai kesuksesan.

Restoran, rumah makan dan usaha pedagang kaki lima di Kota Kendari

telah berkembang pesat salah satunya adalah usaha martabak Bang Awal yang

telah menjadi tujuan kuliner warga Kendari. Berbagai jenis martabak dari yang

biasa sampai dengan yang jumbo memiliki harga dan cita rasa yang bervariasi.

Adapun harga dari setiap martabak antara lain: martabak biasa Rp. 20.000.,

special Rp. 25.000., Istimewa Rp. 30.000., super Rp. 40.000., dan martabak

jumbo Rp. 50.000.,Tempat yang nyaman serta rasa makanan yang enak

merupakan salah satu tujuan pembeli. Banyak warga Kendari baik yang tua

maupun yang muda memilih martabak Bang Awal sebagai menu kuliner

alternative untuk bersantai dan berkumpul bersama keluarga maupun kerabat

dekat karena martabak sudah termasuk jenis kuliner yang sangat digemari oleh

semua kalangan, baik anak-anak, dewasa, maupun orang tua karena disamping

sebagai menu makanan santai juga dapat mengenyangkan bagi mereka yang

mengkonsumsinya.

Sejak dulu martabak Bang Awal merupakan jenis kuliner yang dapat

menjadi cemilan maupun bisa juga sebagai makanan berat yang dapat

mengenyangkan dengan berbahan dasar dari telur itik, dan campuran sayur-

sayuran yang banyak dijumpai di pinggir jalan yang cukup berkembang di Kota

Kendari, dimana usaha Bang Awal memiliki beberapa cabang usaha diantaranya

di Wua-Wua dan Kadia. Hingga saat ini pun usaha martabak Bang Awal masih

sangat digemari, namun perubahan gaya hidup, selera dan tata cara dalam

menikmati atau mengkonsumsi makanan pada masyarakat membuat para

3
pengusaha kuliner mencari ide-ide baru mengenai usaha yang dianggap lebih

modern dan akan lebih disukai.

Setelah mempertimbangkan lokasi, konsumen juga mempertimbangkan

kualitas produk (makanan) yang akan mereka beli. Konsumen mengharapkan

adanya kesesuaian antara harga dengan kualitas produk yang mereka terima.

Menurut Windoyo (Bonaventura E.A, 2012) bahwa faktor kualitas produk juga

tidak kalah pentingnya karena kualitas produk juga sebagai faktor penentu tingkat

kepuasan yang diperoleh konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian

terhadap suatu produk. Dengan kualitas produk yang baik konsumen akan

terpenuhi keinginan dan kebutuhannya akan suatu produk.

Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan

konsumen dalam memutuskan pembelian. Konsumen tentu menginginkan kualitas

yang terbaik dari produk yang akan dibeli. Dalam suatu usaha yang menjadi

perhatian utama konsumen adalah cita rasa, kebersihan makanan serta cara

penyajiannya. Konsumen biasanya lebih tertarik dengan makanan yang selain

rasanya enak dan juga memiliki tata penyajian menarik. Hal ini berkaitan dengan

kemajuan zaman dan teknologi, dimana sebagian besar konsumen kerap kali

mengabadikan foto makanan yang mereka beli dan mempostingnya di media

sosial. Secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi suatu usaha. Oleh karena

itu pengusaha harus memperhatikan kualitas produk atau jasa yang diproduksi

kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan pengusaha yang

sejenis.

Menurut Kotler dan Amstrong (2007) kualitas produk merupakan senjata

strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan

4
dengan kualitas produk paling baik yang akan tumbuh dengan pesat, dan dalam

jangka waktu yang panjang usaha tersebut akan lebih berhasil dari usaha yang

lain.

Selain kualitas produk terdapat faktor yang sangat berpengaruh terhadap

keputusan konsumen yaitu pertimbangan masalah harga. Harga adalah elemen

dalam bauran pemasaran yang tidak hanya menentukan profitabilitas tetapi juga

sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Pemasaran

produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi harga yang meliputi

harga referensi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan harga (price-

quality inferences) dan petunjuk harga (price clues) (Kotler dan Keller, 2009:125).

Penentuan harga produk maupun jasa yang dilakukan perusahaan sangat

berpengaruh pada keputusan konsumen. Menurut Mowen dan Minor

(Bonaventura E.A, 2012) menyatakan bahwa harga adalah atribut paling penting

yang dievaluasi oleh konsumen sehingga manajer perusahaan perlu benar-benar

menyadari peran tersebut dalam menentukan sikap konsumen. Harga sebagai

atribut dapat diartikan bahwa harga merupakan konsep keanekaragaman yang

memiliki arti berbeda bagi konsumen tergantung karakteristik konsumen, situasi

dan produk.

Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil merupakan bagian terintegrasi

dalam program pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

Sulawesi Tenggara. Kegiatan pengembangannya ditujukan sebagai salah satu pilar

ekonomi kerakyatan yang dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah.

Kegiatan perekonomian daerah seperti di Kota Kendari selama ini sebagian besar

5
ditunjang oleh kegiatan yang bersumber dari usaha mikro, kecil dan menengah.

Hal itu terbukti dalam kenyataan yang kita lihat sekarang bahwa di tengah-tengah

Kota Kendari saat ini telah terdapat banyak usaha-usaha kecil yang berbasis

rumah tangga.

Setiap usaha tidak akan lepas dari peningkatan dan penurunan volume

penjualan. Meski demikian baik menurun ataupun meningkatnya volume

penjualan yang dihadapi harus dapat segera diatasi, sehingga segala sesuatunya

dapat berjalan sesuai harapan. Volume penjualan yang mengalami penurunan

dapat disebabkan oleh selera konsumen yang terus berubah, harga yang terus naik,

dan persaingan usaha yang semakin kompetitif (Antyadika, 2012).

Dalam observasi awal martabak Bang Awal di Kota Kendari lokasinya

rata-rata strategis dan juga harga yang ditawarkan sangat terjangkau begitupun

dengan produknya yang berkualitas yang mempunyai cita rasa tersendiri yang

dianggap lezat dan gurih sehingga dapat memuaskan setiap konsumen yang

membeli martabak Bang Awal. Pesatnya pengunjung setiap malamnya membuat

antrian yang begitu banyak sehingga usaha tersebut mempunyai tingkat

perkembangan yang begitu cepat.

Masalah yang dihadapi usaha martabak Bang Awal adalah tidak adanya

aliran atau sumber air secara langsung di lokasi usaha tersebut karena usaha Bang

Awal berada di pinggiran jalan serta pelayanan yang kurang maksimal yaitu

banyaknya antrian dengan respon yang kurang tanggap sehingga meyebabkan

konsumen menunggu sedikit lama, serta tidak adanya pembukuan terkait dengan

biaya pengeluaran dan biaya pemasukan secara terperinci sehingga laba-rugi tidak

terhitung dengan jelas. Permasalahan tersebut dapat menghambat tumbuh dan

6
berkembangnya suatu usaha, sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat judul

“analisis lokasi penjualan dan kualitas produk dalam mengingkatkan pendapatan

usaha (studi pada Martabak Bang Awal Kota Kendari)”.

B. Rumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok rumusan

masalah dalam proposal penelitian ini adalah apakah lokasi penjualan dan

kualitas produk dapat meningkatkan pendapatan usaha (studi pada martabak Bang

Awal Kota Kendari).

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini

adalah menganalisis lokasi penjualan dan kualitas produk dalam meningkatkan

pendapatan usaha (studi pada martabak Bang Awal Kota Kendari).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pemanfaatan

peluang-peluang usaha ekonomi dan bisnis.

2. Manfaat praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan atau evaluasi bagi lembaga pemerintahan Kota Kendari yang

menangani usaha-usaha kecil dan menengah agar dapat menyiapkan lokasi-

lokasi yang strategis dengan tingkat kelayakanan dan keamanan yang terjaga.

7
8

You might also like