Professional Documents
Culture Documents
Quizz 1
Soal :
1. Ada 3 fase internasionalisasi IKEA yang diulai dari pada tahun 1963. Sebutkan karakeristik dan
ciri-ciri dari masing masing fase tersebut!
2. Strategi apa yang menyebabkan IKEA sukses dalam Internasionalisasi nya? Jelaskan secara
singkat dari masing-masing strategi tersebut!
Jawaban
1. 3 fase nya yaitu :
- Internasionalisasi eksploratif, karakteristik dan ciri-cirinya adalah
• Trial and eror activity,
yang mana artinya adalah metode dasar pemecahan masalah. Hal ini ditandai dengan
upaya yang berulang dan bervariasi yang dilanjutkan sampai berhasil, atau sampai
praktisi berhenti mencoba.
• Memperluas eksploarasi pasar,
Proses awal IKEA memasuki pasar baru dapat digambarkan sebagai salah satu percobaan
yang sangat eksploratif berdasarkan firasat dan intuisi, dan belajar dari kesalahan yang
sering mengikuti percobaan Dalam melakukan ekspansi pasar, Ikea memulainya di tahun
1963 hingga akhir 1970-an dengan melakukan aktivitas uji coba pada produk yang
dikeluarkannya, Awalna, IKEA menjual berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai
foto, hingga jam tangan. Perabotan mulai masuk ke dalam daftar pada 1947 dan IKEA
mulai merancang sendiri pada 1955. Hal ini juga berhubungan dengan Trial and Eror
• Take a risk/berani ambil resiko
Seperti yang diketahui bahwa IKEA yang bermula di pasar Swedia kemudian mencoba
mengeksploitasi pasar karena kejenuhan dari pasar Swedia dan berdasarkan keyakinan
bahwa volume yang lebih besar dapat memungkinkannya untuk mengeksploitasi skala
ekonomi dan pembelajaran yang akan mendukung daya saing berbasis harga. Enam
tahun kemudian, IKEA memasuki pasar tetangga Denmark, kemudian tahun 1973 ke
pasar Swiss, karena pasar tersebut mungkin merupakan pasar furnitur Eropa yang paling
konservatif. Jika IKEA bisa sukses di sana mungkin juga sukses di pasar lain
- Replikasi kaku,
• Ciri dan katakteristiknya fase kedua dari proses internasionalisasi IKEA memiliki
karakter yang jauh lebih eksploitatif daripada fase pertama yang sangat eksploratif.
Khususnya, peningkatan penekanan ditempatkan pada solusi pasar standar.
• Penekanan pada pendefinisian konsep IKEA dan secara eksplisit mulai membangun
formula untuk replikasi yang terjadi pada tahun-tahun sekitar 1980 sangat
dimotivasi oleh upaya untuk mewujudkan efisiensi biaya dari pemanfaatan skala
ekonomi besar-besaran yang replikasi atas dasar relatif format jadi akan terkesan
kaku. Jadi produknya akan terlihat seperti tidak ada inovasi.
• IKEA juga mengurangi ekspansi Internasional ke berbagai negara. Hal itu terbukti
dengan IKEA gagal masuk ke pasar Jepang dan Amerika karena tidak sesuai dengan
demand konsumen
Jadi intinya adalah Menyeragamkan penawaran produk IKEA ke seluruh negara agar
bisa menekan biaya
• Replikasi fleksibel
• Kemudian pemanfaatan skala ekonomi besar-besaran yang replikasi atas
dasar relatif format tetap akan diperlukan. Jadi disini IKEA mengirimkan barang nya ke
negara sesuai dengan demand negara tersebut, jadi IKEA secara fleksibel mengikuti
kebutuhan disuatu negara.
• Konsep ide nya menyesuaikan dengan budaya organisasi IKEA
Dimulai menjelang akhir 1970-an, toko format dikembangkan, dan konsep toko biru-
kuning digunakan di semua lokasi baru. Toko juga distandarisasi untuk menghemat biaya
bangunan, dan untuk mendukung kesadaran merek. Salah satu contoh upaya tersebut
adalah keputusan untuk mengecat semua toko IKEA dengan warna biru dan kuning, yang
dibuat sebagai hasil dari masuknya IKEA ke pasar Jerman. Semua toko IKEA harus
memiliki pola di dalam toko yang ditetapkan, yang dimulai dengan penyajian lima ruang
tamu untuk pelanggan. Ruang tamu tersebut harus mencerminkan empat gaya desain
IKEA: Skandinavia, pedesaan, modern, dan "Swedia muda".
• Fleksibilitas dan komitmen untuk eksplorasi berkelanjutan
Seperti yang disarankan, fleksibilitas dan komitmen untuk eksplorasi berkelanjutan
adalah inti dari pemahaman diri IKEA. Sementara prinsip-prinsip panduan Konsep Ide
tetap tidak berubah, Konsep dalam Praktek – yaitu, perwujudan Konsep Ide saat ini
dalam hal penawaran produk, toko desain dan lokasi, kebijakan harga, dan sebagainya –
sering dimodifikasi.
Konsep dalam Praktik berkaitan dengan solusi terbaru yang telah terbukti tentang cara
menjalankan bisnis perabotan rumah yang efisien, ukuran toko, jangkauan, dll. Semua
hal itu perlu berubah seiring waktu – tetapi harus sejalan dengan Ide Konsep.
Jadi focus nilai dari IKEA adalah untuk menerapkan pengetahuan yang telah di terima orang
lain kepada orang lain yang tujuannya adalah untuk sama-sama berkembang.
• Product range
Product-range IKEA sangatlah banyak. Pertama, dari sudut pandang fungsi, kita akan
menemukan semua yang kita butuhkan untuk melengkapi rumah kita, dari tanaman dan
perabotan ruang tamu dan dapur hingga mainan. Kedua, dari sudut pandang gaya. Mulai
dari gaya romantis hingga minimalis. Apapun gaya yang kita inginkan, selalu ada sesuatu
untuk semua orang
• Store format and design
IKEA melakukan efisiensi biaya dengan menentukan format dan design toko yang melakukan
penjualan produk yakni dengan ukuran lahan toko terkecil sebesar 32.000 m2 dan terbesar
dengan ukuran luas lahan 45.000 m2 . Hal tersebut dilakukan dengan tujuan penghematan
biaya dikarenakan biaya properti tanah yang semakin mahal, kemudian toko diletakan pada
posisi yang dekat dengan sumber kebutuhan masyarakat lain misalkan swalayan seperti yang
di swedia kemudian toko memiliki restoran dengan menu yang sama serta tempat bermain
anak dengan pengawasan yang ketat. Brand IKEA juga nampak pada toko yang memiliki
fasad berwarna biru dan kuning.
• The concept in practice
Dalam melakukan internasionalisasi pasar, IKEA terus melakukan perwujudan konsep ide
yang menjadi dasar perusahaan, Bisnis perabotan rumah didesign secara efisien penentuan
lokasi dan penetapan harga yang rendah bila dibandingkan dengan kompetitor telah sesuai
dengan konsep ide perusahaan IKEA yakni ““low prices for the many people” atau harga
murah untuk banyak orang.
• The idea concept
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan IKEA untuk mengkombinasikan konsep ide produk
dengan panduan yang berupa VISI dan budaya organisasi sehingga IKEA dapat
memenangkan kompetisi pasar baik lokal maupun global. Produk IKEA dirancang baik dan
fungsional untuk semua orang yang sesuai dengan visis perusahaan yakni “untuk
menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang”