You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya merupakan produk lembaga yang berakar dari sikap mental, komitmen, dedikasi,
dan loyalitas setiap personil lembaga. Budaya merupakan pandangan hidup yang diakui bersama
oleh suatu kelompok masyarakat yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, dan nilai-nilai
yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. budaya juga dapat dilihat sebagai suatu
perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan
lingkungan dengan cara memandang persoalan serta pemecahannya.

Pemerintah melalui Perpres Nomor 87 tahun 2017 mengeluarkan peraturan tentang


penguatan pendidikan karakter. Peraturan ini dibuat dengan pertimbangan bahwa Indonesia
sebagai bangsa yang berbudaya merupakan Negara yang menjunjung tinggi akhlak mulia, nilai-
nilai luhur, kearifan dan budi pekerti. Dengan dikeluarkannya perpres tersebut tentunya
membawa membawa angina segar bagi terciptanya kesejukan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Khususnya dalam konteks terbentuknya karakter anak bangsa yang memiliki nilai-
nilai luhur.

Ada delapan belas karakter yang ingin dicapai dalam program ini, yaitu religious, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat dan
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli social, dan bertanggungjawab. Semua nilai karakter tersebut akan
dikerucutkan menjadi lima nilai utama yaitu, religious, nasionalis, mandiri, gotong royong dan
integritas.

Proses pembentukan karakter diawali dengan pembiasaan. Proses pembiasaan inilah yang
kita kenal dengan budaya atau pembudayaan. Dalam rangka membentuk karakter yang dituju,
perlu dibangun budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya sekolah dimaknai dengan tradisi
sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan semangat dan nilai-nilai yang di anut
sekolah. Artinya, budaya sekolah ini berisi kebiasaan-kebiasaan yang telah disepakati bersama
untuk dijalankan dalam jangka waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya,
makan nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk.
B. Manfaat Program Budaya Sekolah
Manfaat dari program budaya sekolah yang diterapkan di SD Negeri 05 Padang Pasir
Kecamatan Padang Barat sebagai berikut:
1. Menjamin kualitas kerja yang baik.
2. Memberikan rasa aman dan nyamanterhadap kondisi belajar bagi warga sekolah.
3. Terciptanya kebersamaan antara warga sekolah.
4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin, dan empati terhadap kondisi lingkungan sekolah.
5. Meningkatkan iklim belajar yang kondusif.
C. Asas Pengembangan Budaya Sekolah

Ada beberapa asas yang menjadi pengembangan budaya sekolah, antara lain sebagai
berikut:

1. Kerja sama tim (team work)


Pada dasarnya sebuah komunitas sekolah merupakan sebuah tim (sekelompok individu)
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Untuk itu, nilai kerja sama merupakan
suatu keharusan dan kerja sama merupakan aktivitas yang bertujuan membangun sumber
daya yang dimiliki oleh setiap komponen sekolah.
2. Kemampuan
Menunjuk kepada kemampuan untuk mengerjakan tugas dan tanggungjawab pada tingkat
kelas atau sekolah. Dalam lingkungan pembelajaran, kemampuan professional guru bukan
hanya ditunjukkan dalam bidang akademis saja tetapi juga dalam bersikap dan bertindak
mencerminkan pribadi pendidik.
3. Keinginan
Keinginan disini merujuk pada kemauan atau kerelaan untuk melakukan tugas dan tanggung
jawab untuk memberikan kepuasan terhadap peserta didik dan masyarakat. Semua nilai di
atas tidak berarti apa-apa jika tidak diiringi dengan keinginan. Keinginan juga harus
diarahkan pada usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dan kompetensi
diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai budaya yang muncul dalam
diri, baik sebagai kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik dalam memberikan pelayanan
kepada peserta didik dan masyarakat.
4. Kegembiraan
Nilai kegembiraan ini harus dimiliki oleh seluruh komponen sekolah dengan harapan
kegembiraan yang kita miliki akan berimplikasi pada lingkungan dan iklim sekolah yang
ramah dan menumbuhkan perasaan puas, nyaman, bahagia, dan bangga sebagai bagian dari
komponen sekolah.
5. Hormat
Rasa hormat merupakan nilai yang memperlihatkan penghargaan kepada siapa saja baik
dalam lingkungan sekolah maupun dengan stakeholder pendidikan lainnya.
6. Jujur
Nilai kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam lingkungan sekolah, baik
kejujuran diri sendiri maupun kejujuran terhadap orang lain. Nilai kejujuran tidak terbatas
pada kebenaran dalam melakukan pekerjaan atau tugas tetapi mencakup cara terbaik dalam
membentuk pribadi yang objektif. Tanpa kejujuran, kepercayaan tidak akan diperoleh. Oleh
karena itu, budaya jujur dalam setiap situasi dimanapun kita berada harus senantiasa
dipertahankan.
7. Disiplin
Disiplin merupakan suatu bentuk ketaatan pada peraturan dan sanksi yang berlaku dalam
lingkungan sekolah. Disiplin yang dimaksudkan dalam asas ini adalah sikap dan perilaku
disiplin yang muncul karena kesadaran dan kerelaan kita untuk hidup teratur dan rapi serta
mampu menempatkan sesuatu yang harus dan tidak harus dilakukan karena ada peraturan
yang menuntut kita untuk taat pada aturan yang ada.
8. Empati
Empati adalah kemampuan menempatkan diri atau dapat merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain namun tidak ikut larut dalam perasaan itu. Sikap ini perlu dimiliki oleh setiap
komponen sekolah agar dalam berinteraksi dengan siapa saja dan dimana saja mereka dapat
memahami penyebab dari masalah yang mungkin dihadapi oleh orang lain dan mampu
menempatkan diri sesuai dengan harapan orang tersebut. Dengan sikap empati yang dimiliki
warga sekolah dapat menumbuhkan budaya sekolah yang lebih baik karena dilandasi oleh
perasaan saling memahami.
9. Pengetahuan dan kesopanan
Pengetahuan dan kesopanan para komponen sekolah yang disertai dengan kemampuan untuk
memperoleh kepercayaan dari siapa saja akan memberikan kesan yang meyakinkan bagi
orang lain. Dimensi ini menuntut para guru, tenaga pendidik dan kepala sekolah terampil ,
professional dan terlatih dalam memainkan perannya memenuhi tuntutan dan tuntutan
peserta didik, orang tua dan masyarakat.
BAB II
IMPLEMENTASI BUDAYA LINGKUNGAN SEKOLAH
DI SD NEGERI 05 PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT

A. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Gerakan ini bertujuan menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui


pembiasaan literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS) , agar
mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Program ini tentunya selaras dengan peraturan
yang telah dikeluarkan sebelumnya yaitu Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang
penumbuhan budi pekerti. Salah satu program yang dicanangkan adalah kegiatan 15 menit
dengan membaca buku, puisi, atau pantun sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan
membaca agar pengetahuan yang dikuasai lebih baik.

Program ini seharusnya mendapatkan lebih banyak perhatian agar proses penanaman
karakter dapat berjalan lebih cepat. Sekolah menyiapkan pojok baca disudut kelas yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat memanfaatkannya pada
waktu yang telah disiapkan maupun pada waktu-waktu yang lain.

B. Gerakan Mentaati Tata Tertib Sekolah

Tata tertib menjadi benteng pembatas antara yang baik dan tidak baik. Tidak mungkin
suatu lembaga ataupun organisasi tidak memiliki tata tertib, termasuk sekolah. Sekolah perlu
membuat tata tertib yang disepakati dan dijalankan bersama. Dengan begitu, situasi di sekolah
akan berjalan dengan tertib dalam waktu yang lama.

C. Gerakan Mencintai Lingkungan Bersih

Penanaman rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan merupakan budaya positif yang
harus dimiliki oleh peserta didik. Cinta kebersihan berarti menjaga kebersihan terhadap diri
sendiri, dan lingkungan sekolah. Kebersihan terhadap diri sendiri bertujuan untuk membentuk
pribadi peserta didik yang sehat. Peserta didik juga dapat mengikuti kegiatan belajar dengan
baik setiap harinya.
Untuk meningkatkan rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan sekolah, peserta didik
dibiasakan melaksanakan piket kelas. Jadwal piket kelas disusun bersama guru dengan
bergantian setiap hari. Selain piket kelas peserta didik juga rutin membersihkan taman sekolah.
Dengan lingkungan sekolah yang bersih, maka terciptanya udara sekolah yang segar sehingga
belajar dan beraktivitas dengan nyaman.

Adapun langkah-langkah yang dapat dijalankan oleh guru dalam menanamkan karakter
kepada peserta didik untuk mencintai lingkungannya sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Untuk menanamkan budaya cinta kebersihan lingkungan kepada peserta didik, guru
dapat memberikan contoh secara langsung. Guru membiasakan diri membuang
sampah pada tempatnya, sehingga peserta didik dapat meniru perilaku gurunya.
2. Mengajak siswa berkebun
Tumbuhan memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya
menanamkan sikap cinta kepada tumbuhan merupakan budaya positif yang perlu
dibiasakan sejak dini, misalnya dengan mengajak peserta didik berkebun. Peserta
didik memiliki kebun masing-masing di depan kelasnya yang dapat dirawat setiap
hari. Peserta didik dapat berkreasi menghias kebun dengan dibimbing oleh guru
kelasnya.
D. Gerakan Menumbuhkan Sikap Nasionalis kepada Peserta Didik

Sikap nasionalis atau cinta tanah air perlu ditumbuhkembangkan sejak dini dalam diri
peserta didik. Dengan membudayakan sikap nasionalis, menjadikan peserta didik dapat lebih
mengutamakan kepentingan Negara dari kepentingan pribadi. Hal tersebut diimplementasikan
pada kegiatan upacara bendera setiap hari senin. Kegiatan upacara tidak hanya sekedar
dilaksanakan, namun pentingnya suasana khidmat sehingga peserta didik merasakan
perjuangan para pahlawan dalam mendapatkan kemerdekaan. Selain itu, menghormati para
tokoh perjuangan bangsa dengan mempelajari sejarah. Dengan itu, akan tumbuh rasa cinta
tanah air dalam diri peserta didik.

Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air juga dapat dilakukan dengan menghargai
keberagaman dilingkungan sekolah. Indonesia yang kaya akan budaya merupakan anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa. Anugerah tersebut harus disyukuri sehingga manfaatnya terasa
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kegiatan wajibnya sebagai berikut:

1. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin dengan mengenakan seragam


sesuai dengan aturan sekolah.
2. Menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, dan Lagu Wajib
lainnya saat kegiatan upacara bendera.
3. Sesudah berdoa, sebelum memulai kegiatan pembelajaran menyanyikan Lagu
Wajib/Lagu Nasional yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah
air.
4. Setiap hari Selasa dan Sabtu menyanyikan lagu daerah (lagu daerah seluruh
Nusantara).
E. Program Budaya Lingkungan SD Negeri 05 Padang Pasir

Ada beberapa program dalam menata lingkungan di SD Negeri 05 Padang Pasir agar
lingkungan sekolah menjadi kondusif dalam melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar,
yaitu:
1. Budaya 5-S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).
2. Sholat Zuhur Berjamaah.
3. Gerakan literasi sekolah (GLS).
4. Kegiatan cinta lingkungan bersih dengan sepuluh menit goro bersama (Semen Gober) dalam
rangka bersih-bersih lingkungan sekolah sesuai jadwal yang telah disusun pada setiap kelas
mulai dari kelas III, IV, V, dan VI.
5. Pembiasaan melakukan sikap disiplin terhadap bentuk peraturan sekolah dengan cara
pemberian contoh kepada peserta didik.
6. Pembiasaan sikap nasionalis dan cinta tanah air.
7. Kegiatan Keminangkabauan yaitu kegiatan pengenalan dan pelestarian budaya Minangkabau
kepada peserta didik. Kegiatan dilaksanakan setiap hari selasa. Bentuk kegiatan
keminangkabauan diantaranya menampilkan pidato minang, petatah-petitih minang, tarian
minang, lagu daerah minang, dan tradisi budaya Minangkabau seperti batagak gala, batagak
penghulu, makan bajamba, dan makan barapak.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Program budaya sekolah merupakan suatu bentuk tindakan pembiasaan terencana yang
dilakukan sekolah melalui program-program yang didasarkan pada budaya sekolah yang ada.
Budaya sekolah adalah keseluruhan keadaan fisik, lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim
sekolah yan secara produktif mampu memberikan pengalaman baik tumbuhkembangnya
kecerdasan, keterampilan, dan aktivitas peserta didik. Pengembangan nilai-nilai dilingkungan
peserta didik meliputi: keimanan, kebersamaan, saling menghargai, tanggungjawab, keamanan,
ketertiban dan keindahan, serta hubungan peserta didik antara semua warga sekolah.

B. Saran
1. Program sekolah harus dijaga dan dilestarikan kepada tiap-tiap peserta didik agar dapat
mencintai lingkungan sekolah.
2. Sikap pembiasaan kepada peserta didik dan menumbuhkan rasa nasionalis dengan
menyanyikan lagu wajib setiap akan memulai pelajaran yang dilakukan secara rutin.
3. Semua pihak diharapkan dapat berkolaborasi dalam melaksanakan program budaya
lingkungan sekolah. Dengan demikian akan terciptanya lingkungan yang kondusif, aman,
dan nyaman.

You might also like