Professional Documents
Culture Documents
Program Budaya Sekolah
Program Budaya Sekolah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya merupakan produk lembaga yang berakar dari sikap mental, komitmen, dedikasi,
dan loyalitas setiap personil lembaga. Budaya merupakan pandangan hidup yang diakui bersama
oleh suatu kelompok masyarakat yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, dan nilai-nilai
yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. budaya juga dapat dilihat sebagai suatu
perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan
lingkungan dengan cara memandang persoalan serta pemecahannya.
Ada delapan belas karakter yang ingin dicapai dalam program ini, yaitu religious, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat dan
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli social, dan bertanggungjawab. Semua nilai karakter tersebut akan
dikerucutkan menjadi lima nilai utama yaitu, religious, nasionalis, mandiri, gotong royong dan
integritas.
Proses pembentukan karakter diawali dengan pembiasaan. Proses pembiasaan inilah yang
kita kenal dengan budaya atau pembudayaan. Dalam rangka membentuk karakter yang dituju,
perlu dibangun budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya sekolah dimaknai dengan tradisi
sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan semangat dan nilai-nilai yang di anut
sekolah. Artinya, budaya sekolah ini berisi kebiasaan-kebiasaan yang telah disepakati bersama
untuk dijalankan dalam jangka waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya,
makan nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk.
B. Manfaat Program Budaya Sekolah
Manfaat dari program budaya sekolah yang diterapkan di SD Negeri 05 Padang Pasir
Kecamatan Padang Barat sebagai berikut:
1. Menjamin kualitas kerja yang baik.
2. Memberikan rasa aman dan nyamanterhadap kondisi belajar bagi warga sekolah.
3. Terciptanya kebersamaan antara warga sekolah.
4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin, dan empati terhadap kondisi lingkungan sekolah.
5. Meningkatkan iklim belajar yang kondusif.
C. Asas Pengembangan Budaya Sekolah
Ada beberapa asas yang menjadi pengembangan budaya sekolah, antara lain sebagai
berikut:
Program ini seharusnya mendapatkan lebih banyak perhatian agar proses penanaman
karakter dapat berjalan lebih cepat. Sekolah menyiapkan pojok baca disudut kelas yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat memanfaatkannya pada
waktu yang telah disiapkan maupun pada waktu-waktu yang lain.
Tata tertib menjadi benteng pembatas antara yang baik dan tidak baik. Tidak mungkin
suatu lembaga ataupun organisasi tidak memiliki tata tertib, termasuk sekolah. Sekolah perlu
membuat tata tertib yang disepakati dan dijalankan bersama. Dengan begitu, situasi di sekolah
akan berjalan dengan tertib dalam waktu yang lama.
Penanaman rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan merupakan budaya positif yang
harus dimiliki oleh peserta didik. Cinta kebersihan berarti menjaga kebersihan terhadap diri
sendiri, dan lingkungan sekolah. Kebersihan terhadap diri sendiri bertujuan untuk membentuk
pribadi peserta didik yang sehat. Peserta didik juga dapat mengikuti kegiatan belajar dengan
baik setiap harinya.
Untuk meningkatkan rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan sekolah, peserta didik
dibiasakan melaksanakan piket kelas. Jadwal piket kelas disusun bersama guru dengan
bergantian setiap hari. Selain piket kelas peserta didik juga rutin membersihkan taman sekolah.
Dengan lingkungan sekolah yang bersih, maka terciptanya udara sekolah yang segar sehingga
belajar dan beraktivitas dengan nyaman.
Adapun langkah-langkah yang dapat dijalankan oleh guru dalam menanamkan karakter
kepada peserta didik untuk mencintai lingkungannya sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Untuk menanamkan budaya cinta kebersihan lingkungan kepada peserta didik, guru
dapat memberikan contoh secara langsung. Guru membiasakan diri membuang
sampah pada tempatnya, sehingga peserta didik dapat meniru perilaku gurunya.
2. Mengajak siswa berkebun
Tumbuhan memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya
menanamkan sikap cinta kepada tumbuhan merupakan budaya positif yang perlu
dibiasakan sejak dini, misalnya dengan mengajak peserta didik berkebun. Peserta
didik memiliki kebun masing-masing di depan kelasnya yang dapat dirawat setiap
hari. Peserta didik dapat berkreasi menghias kebun dengan dibimbing oleh guru
kelasnya.
D. Gerakan Menumbuhkan Sikap Nasionalis kepada Peserta Didik
Sikap nasionalis atau cinta tanah air perlu ditumbuhkembangkan sejak dini dalam diri
peserta didik. Dengan membudayakan sikap nasionalis, menjadikan peserta didik dapat lebih
mengutamakan kepentingan Negara dari kepentingan pribadi. Hal tersebut diimplementasikan
pada kegiatan upacara bendera setiap hari senin. Kegiatan upacara tidak hanya sekedar
dilaksanakan, namun pentingnya suasana khidmat sehingga peserta didik merasakan
perjuangan para pahlawan dalam mendapatkan kemerdekaan. Selain itu, menghormati para
tokoh perjuangan bangsa dengan mempelajari sejarah. Dengan itu, akan tumbuh rasa cinta
tanah air dalam diri peserta didik.
Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air juga dapat dilakukan dengan menghargai
keberagaman dilingkungan sekolah. Indonesia yang kaya akan budaya merupakan anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa. Anugerah tersebut harus disyukuri sehingga manfaatnya terasa
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kegiatan wajibnya sebagai berikut:
Ada beberapa program dalam menata lingkungan di SD Negeri 05 Padang Pasir agar
lingkungan sekolah menjadi kondusif dalam melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar,
yaitu:
1. Budaya 5-S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).
2. Sholat Zuhur Berjamaah.
3. Gerakan literasi sekolah (GLS).
4. Kegiatan cinta lingkungan bersih dengan sepuluh menit goro bersama (Semen Gober) dalam
rangka bersih-bersih lingkungan sekolah sesuai jadwal yang telah disusun pada setiap kelas
mulai dari kelas III, IV, V, dan VI.
5. Pembiasaan melakukan sikap disiplin terhadap bentuk peraturan sekolah dengan cara
pemberian contoh kepada peserta didik.
6. Pembiasaan sikap nasionalis dan cinta tanah air.
7. Kegiatan Keminangkabauan yaitu kegiatan pengenalan dan pelestarian budaya Minangkabau
kepada peserta didik. Kegiatan dilaksanakan setiap hari selasa. Bentuk kegiatan
keminangkabauan diantaranya menampilkan pidato minang, petatah-petitih minang, tarian
minang, lagu daerah minang, dan tradisi budaya Minangkabau seperti batagak gala, batagak
penghulu, makan bajamba, dan makan barapak.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Program budaya sekolah merupakan suatu bentuk tindakan pembiasaan terencana yang
dilakukan sekolah melalui program-program yang didasarkan pada budaya sekolah yang ada.
Budaya sekolah adalah keseluruhan keadaan fisik, lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim
sekolah yan secara produktif mampu memberikan pengalaman baik tumbuhkembangnya
kecerdasan, keterampilan, dan aktivitas peserta didik. Pengembangan nilai-nilai dilingkungan
peserta didik meliputi: keimanan, kebersamaan, saling menghargai, tanggungjawab, keamanan,
ketertiban dan keindahan, serta hubungan peserta didik antara semua warga sekolah.
B. Saran
1. Program sekolah harus dijaga dan dilestarikan kepada tiap-tiap peserta didik agar dapat
mencintai lingkungan sekolah.
2. Sikap pembiasaan kepada peserta didik dan menumbuhkan rasa nasionalis dengan
menyanyikan lagu wajib setiap akan memulai pelajaran yang dilakukan secara rutin.
3. Semua pihak diharapkan dapat berkolaborasi dalam melaksanakan program budaya
lingkungan sekolah. Dengan demikian akan terciptanya lingkungan yang kondusif, aman,
dan nyaman.