You are on page 1of 3

Seminar Nasional …………………………………………-2023 e-ISSN: -

“tema………………………………………………………” p-ISSN: -

Strategi Kolaborasi BK - Orang Tua untuk Mencegah Perilaku Berisiko


Peserta Didik SMP

Helma Nuraini , Mufida Istati


1 2

Prodi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, UIN Antasari, Banjarmasin, Indonesia
Prodi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, UIN Antasari, Banjarmasin, Indonesia
email: helmanuraini@uin-antasari.ac.id

Abstract: Junior high school students have a tendency to engage in risky behavior due to
disadvantageous family and environmental backgrounds (socioeconomic status, crowded
environments, high crime rates). This can be seen in behavior against rules, aggressiveness, activity
and low learning achievement. Guidance and Counseling Teachers need to develop collaboration with
parents of students through programs designed, implemented and evaluated with groups of parents, in
providing positive activities for individuals and groups of students. This article aims to explore
collaboration strategies for guidance and counseling services with parents in order to prevent the
emergence of risky behavior in students who have disadvantaged backgrounds. This research is a
systematic literature study, namely analyzing research articles related to the theme of guidance and
counseling collaboration strategies in junior high schools and parents of students as a form of
preventing student risk behavior. The research shows that guidance and counseling teachers and
parents carry out consultation and discussion activities, joint assessments and actions, support for
parents and physical health referrals as well as consultations through referrals to psychologists at
health centers and psychology institutions on campus.

Keywords: Collaboration Strategy, BK, Parents, Risky Behaviors, Junior High School Student

Abstrak: Sebagian peserta didik SMP memiliki kecenderungan melakukan perilaku beresiko
dikarenakan latar belakang keluarga dan lingkungan yang kurang menguntungkan (status sosial
ekonomi, lingkungan yang padat, tingkat kriminalitas yang tinggi). Hal ini tampak pada perilaku
menentang aturan, agresif, aktivitas dan prestasi belajar yang rendah. Guru BK perlu mengembangkan
kolaborasi dengan orang tua peserta didik melalui program yang dirancang, dilaksanakan dan
dievaluasi bersama kelompok orang tua, dalam memberikan aktivitas positif bagi individu dan
kelompok peserta didik. Artikel ini bertujuan untuk menggali strategi kolaborasi layanan BK dengan
orang tua dalam rangka mencegah munculnya perilaku berisiko pada peserta didik yang memiliki latar
belakang yang kurang menguntungkan, Penelitian ini merupakan studi literatur sistematis, yaitu
menganalisis artikel-artikel penelitian terkait tema strategi kolaborasi BK di SMP dan orang tua
peserta didik sebagai bentuk pencegahan perilaku berisiko peserta didik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa guru BK dan orang tua melakukan kegiatan konsultasi dan diskusi, penilaian dan
tindakan bersama, dukungan bagi orang tua dan rujukan kesehatan fisik serta konsultasi melalui
rujukan ke psikolog di puskesmas dan lembaga psikologi di kampus.

Kata kunci: Strategi Kolaborasi, BK, Orang Tua, Perilaku Beresiko, Siswa SMP

Pendahuluan
Usia dan tahapan perkembangan individu di masa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke remaja. Kecenderungan perilaku
semasa di Sekolah Dasar (SD) akan terbawa ke masa SMP dan akan menjadi dasar bagi
perilaku yang makin unik dan spesifik di masa-masa selanjutnya.

1
Seminar Nasional …………………………………………-2023 e-ISSN: -
“tema………………………………………………………” p-ISSN: -

Sebagian dari individu yang sedang berada pada tahap usia dan berada pada tingkat
pendidikan SMP telah memiliki kecenderungan melakukan perilaku beresiko dikarenakan
latar belakang keluarga dan lingkungan yang kurang menguntungkan (status sosial ekonomi,
lingkungan yang padat, tingkat kriminalitas yang tinggi). Hal ini tampak pada perilaku
menentang aturan, agresif, aktivitas dan prestasi belajar yang rendah.
Guzman dan Bosch () mengategorikan perilaku berisiko di kalangan remaja meliputi
self-injurious behaviors, violence and suicide, subtance use, risky sexual behavior and
behaviors related to obesity and unhealthy dieting. Perilaku-perilaku ini merupakan masalah
serius yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan tindakan yang menyeluruh.
Untuk mengatasi masalah perilaku berisiko di kalangan peserta didik SMP,
pendekatan yang holistik dan terpadu diperlukan. Hal ini membutuhkan kerja sama antara
berbagai pihak, termasuk sekolah, komunitas, keluarga, dan lembaga sosial. Upaya ini harus
didasarkan pada pemahaman mendalam tentang faktor-faktor latar belakang yang
memengaruhi serta dirancang untuk memberikan dukungan bagi kesejahteraan psikologis dan
upaya membantu tumbuh kembangnya.
Perilaku berisiko yang dilakukan remaja SMP sering kali mencerminkan
ketidakpuasan terhadap otoritas dan sistem yang ada di rumah, sekolah dan lingkungannya.
Mereka memiliki kecenderungan merasa tidak dihargai, aturan yang diberlakukan tidak adil,
sehingga muncul perilaku melanggar aturan atau tidak patuh dengan norma sosial.

Metode
Artikel ini merupakan telaah literatur terkait tema kolaborasi BK dan orang tua murid
di SMP dalam rangka mencegah perilaku berisiko peserta didik. Artikel ini menggunakan
tiga database jurnal yakni Sage, Sciencedirect, dan PsycArticles.

Hasil
Bagian ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian
dapat disajikan dengan dukungan tabel, grafik/gambar. Dalam penyajiannya harus dimulai
dengan narasi terlebih dahulu, baru diikuti dengan tabel atau gambar

Hasil Data Kualitatif


Bagian ini menjelaskan tentang Hasil data kualitatif. Bagian ini menjelaskan tentang
Hasil data kualitatif. Bagian ini menjelaskan tentang Hasil data kualitatif. Bagian ini
menjelaskan tentang Hasil data kualitatif.

Hasil Pengujian Sistem


Bagian ini menjelaskan tentang Hasil data kualitatif. Bagian ini menjelaskan tentang
Hasil data kualitatif. Bagian ini menjelaskan tentang Hasil data kualitatif. Bagian ini
menjelaskan tentang Hasil data kualitatif.

Pembahasan
Pembahasan berisi ringkasan hasil penelitiannya, keterkaitan dengan konsep atau teori
dan hasil penelitian lain yang relevan, interpretasi temuan, keterbatasan penelitian, serta
implikasinya terhadap perkembangan konsep atau keilmuan.

Simpulan

2
Seminar Nasional …………………………………………-2023 e-ISSN: -
“tema………………………………………………………” p-ISSN: -

Kesimpulan berisi rangkuman jawaban atas permasalahan penelitian yang


merupakan sumbangan terhadap perkembangan keilmuan.

Referensi

Contoh cara menulis referensi:

Sumber Buku:
Suparman, M. A. (2012). Desain instruksional modern. Jakarta: Erlangga.

Sumber Artikel Jurnal:


Sulianto, J., Purnamasari, V., & Febriarianto, B. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Think-Pair-Share terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V (Lima) Materi Organ Tubuh
Manusia dan Hewan. Internasional Journal of Elementary Education, 3(2), 124–
131. https://doi.org/10.23887/ijee.v3i2.18515.
Syukur, A., Azis, R., & Sukarsih. (2020). Developing Reading Learning Model to Increase
Reading Skill for Animal Husbandry Students in Higher Education. Britain
International of Linguistics, Arts and Education, 2(1), 484–493.
https://doi.org/10.33258/biolae.v2i1.220.
Wahyuni, I., Slameto Slameto, & Setyaningtyas, E. W. (2018). Penerapan Model PBL
Berbantuan Role Playing untuk Meningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS. Jurnal
Ilmiah Sekolah Dasar, 2(4), 356–363.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jisd.v2i4.16152.

https://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5123&context=extensionhist

You might also like