You are on page 1of 7

Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 3, 2 (2019): 113-119

Website: journal.uinsgd.ac.id/index.php/Religious
ISSN 2528-7249 (online) ISSN 2528-7230 (print)

DAMPAK SOSIAL EKONOMI WISATA RELIGI MAKAM


K.H.R AS’AD SYAMSUL ARIFIN

Nuris Satriawan
Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
E-Mail: nuris.satria01@gmail.com

Bambang Soepeno
Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
E-Mail: bambangsoepeno@unej.ac.id

Rully Putri Nirmala Puji


Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
E-Mail: rully@unej.ac.id
_________________________

Abstract
Tourism is an interrelated system that includes tourists and services provided, religious tourism found in the
Situbondo district, namely the Tomb of K.H.R As’ad Syamsul arifin. The development of religious tourism will
certainly have an impact on social economy. The researcher wanted to see if there was a socio-economic impact on
K.H's tomb religious tourism. R As'ad Syamsul Arifin. This study uses a descriptive qualitative method. The
location of this study was in Sumberejo Village, Banyuputih District, Situbondo Regency. Data sources through
interviews, observation, and documentation. The author seeks to explore the depth of data obtained from interviews
with respondents and make observations as primary data, secondary data obtained from guest tours of religious
tourism visitors, and data from the central statistical body. The results of this study, there are impacts on the socio-
economic conditions of the surrounding community, on income, employment opportunities, buildings, prices,
distribution of benefits, ownership and control and government revenues. On income not every day there are
significant changes. But on certain days, namely, maulid prophet, Haul, Imtihan, and Friday legi.
Keywords:
Religius Tourism; Impact; Socio Economic; K.H.R As’ad Syamsul Arifin
__________________________

Abstrak
Pariwisata dikaitkan pada suatu perhal terkait wisatawan serta layanan yang di suguhkan, wisata religi yang terdapat
di kabupaten situbondo, yaitu Makam dari K.H.R As’ad Syamsul arifin. Berkembangnya wisata religi tentu akan
memiliki dampak pada sosial ekonomi. Peneliti ingin melihat apakah ada dampak sosial ekonomi pada wisata religi
makam K.H.R As’ad Syamsul Arifin. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif. Lokasi penelitian
ini di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Sumber data melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi. penulis berusaha mengeksplorasi kedalaman data yang di peroleh dari wawancara dengan
responden dan melakukan observasi sebagai data primer, data sekunder diperoleh dari buku tamu pengunjung wisata
religi, dan data badan pusat statistik. Hasil dari penelitian ini, terdapat dampak pada sosial ekonomi masyarakat
sekitar, pada pendapatan, kesempatan kerja, bangunan, harga-harga, persebaran manfaat, kepemilikan dan kontrol
serta pendapatan pemerintah. Pada Pendapatan tidak setiap harinya ada perubahan yang signifikan. Namun pada
hari-hari tertentu yaitu, maulid nabi, Haul, Imtihan, dan pada jumat legi.
Kata Kunci:
Wisata Religi; Dampak; Sosial Ekonomi; K.H.R As’ad Syamsul Arifin
__________________________
Nuris Satriawan, Bambang Soepeno, Rully Putri Dampak Sosial Ekonomi Wisata Religi: Makam K.H.R
Nirmala Puji As’ad Syamsul Arifin

1. PENDAHULUAN Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.


Pariwisata dikaitkan pada suatu perhal Beliau merupakan seorang tokoh yang
terkait wisatawan serta layanan yang di sangat terpandang di wilayah situbondo.
suguhkan. Produk yang di manfaatkan Kunjungan terhadap kompleks makam,
berupa fasilitas yang disediakan, atraksi sebagai objek wisata religi merupakan
terkait pariwisata, transportasi yang sebuah bentuk dari istilah ngalam berkah
menunjang pariwisata, dan akomodasi yang dari kiai. Namun, potensi objek wisata ini
dibutuhkan dalam pariwisata (Fennell, tidak terlalu banyak dari pengunjung.
1999:4). Istilah pariwisata memiliki kaitan Seiring berkembangnya pondok pesantren,
antara pengertian perjalanan wisata. potensi ini tumbuh dan mulai berkembang.
Perjalanan wisata adalah bertujuan untuk Berdasarkan wawancara dengan bagian
memperoleh suatu hal serta keinginan keamanan, minimal 1-2 bus yang
mengetahui hal tertentu. Selain itu, bisa di pengunjung yang berziarah setiap hari ke
konotasikan pada kepentingan lain. makam K.H.R As’ad Syamsul Arifin.
Kepentingan tersebut bisa berupa, kegiatan Ramainya pengunjung juga pada hari-hari
olahraga, kegiatan konvensi bersama atasan, tertentu terutama hari jumat legi, Haul,
keagamaan dan kepentingan bisnis lainnya Imtihan, dan Maulid Nabi. Hal ini
(Suwantoro, 2004:3-4). dikarenakan lokasi dari makam ada di
Wisata religi merupakan salah satu lingkungan kompleks pesantren Salafiyah
bentuk dari pariwisata. Wisata religi Syafi’iyah Sukorejo (Wawancara dengan
dikonotasikan dengan kunjungan ke tempat- Bapak Abd Gofar).
tempat yang memiliki sejarah dalam dakwah Berkembangnya wisata religi tentu
Islam. Pada penelitian ini, wisata religi memiliki dampak terhadap sosial ekonomi
dikonotasikan pada kunjungan seseorang masyarakat yang ada di sekitarnya. Menurut
terhadap orang-orang yang dianggap Cohen (dalam Pitana, 2009:185) dampak
memiliki kedekatan, keteladanan dan adanya pariwisata terhadap sosial ekonomi
kekhusu’an kepada Allah SWT. Sehingga yaitu terhadap penerimaan devisa,
dengan melakukan ziarah kepada makam pendapatan masyarakat, peluang kerja,
orang-orang tersebut memiliki arti akan perubahan harga, persebaran manfaat dan
mengingatkan dan mempelajari bagaimana keuntungan, kepemilikan serta kontrol,
ketauladannya agar lebih dekat dengan bangunan dan terhadap pendapatan
Allah SWT. Selain itu, wisata religi juga pemerintah. Dari penjelasan Cohen, dapat
dekat hubungannya dengan cerita rakyat. disimpulkan bahwa wisata religi ada
Karena daya tarik wisata bisa ditunjang hubungannya dengan perubahan sosial
dengan cerita rakyat terkait tokoh tersebut ekonomi. Penulis memberikan batasan pada
(Savitri, 2018:111). dampak wisata religi makam K.H.R As’ad
Perbedaan penelitian ini dengan Syamsul Arifin dari tahun 2016-2019.
penelitian-penelitian sebelumnya, ada pada Tahun 2016 dijadikan batasan awal, karena
objek yang dikaji serta indikator sosial pada tahun ini K.H.R As’ad Syamsul Arifin
ekonomi yang dititikberatkan pada di anugrahkan pahlawan nasional. Tentu
penelitian ini berbeda dengan penelitian saja ini menjadi daya tarik bagi para
sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya pengunjung wisata. Tahun 2019 sebagai
lebih banyak membahas sosial dan ekonomi batasan akhir karena, dengan adanya tahun
yang dipisah pembahasannya. Peneliti tidak kunjungan wisata Situbondo 2019 akan
memisah antara sosial dan ekonomi yang memberikan efek besar pada kunjungan para
dikaji, melainkan dampak sosial ekonomi wisatawan terkait wisata yang ada di
wisata religi. Situbondo. Berdasarkan kajian diatas,
Makam dari K.H.R As’ad Syamsul arifin peneliti berkeinginan melakukan penelitian
terletak di kabupaten situbondo. Di Pondok terkait dampak sosial ekonomi dari adanya

114 Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 3, 2 (2019): 113-119
Nuris Satriawan, Bambang Soepeno, Rully Putri Dampak Sosial Ekonomi Wisata Religi: Makam K.H.R
Nirmala Puji As’ad Syamsul Arifin

wisata religi Makam K.H.R As’ad Syamsul 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Arifin. a. Pendapatan Masyarakat
Wisata religi menjadi sebuah daya tarik
2. METODE PENELITIAN bagi masyarakat untuk hadir, baik untuk
a. Jenis Penelitian berkunjung maupun untuk mencari
Penelitian ini menggunakan metode pendapatan tambahan. Berdasarkan hasil
Kualitatif Deskriptif. Menurut Kotler.,et al wawancara pihak keamanan terkait dengan
(2006 dalam Soepeno, 2017:499) penelitian paguyuban yang ada di Wisata religi makam
deskriptif tujuannya memaparkan suatu K.H.R As’ad Syamsul Arifin. Terdapat 2
fenomena, menggambarkan sebuah paguyuban, yaitu paguyuban Becak dan
fenomena, mekanisme sebuah proses dan paguyuban pedagang. Dari 2 paguyuban ini
menjelaskan seperangkat tahapan atau memiliki fungsinya masing-masing dan
proses. Selain itu, untuk memberikan harus mengikuti aturan yang ada di
gambaran mengenai setting sosial serta pesantren. (Wawancara dengan Bapak Abd
hubungan yang terdapat dalam penelitian Gofar).
(Soepeno, 2019:143) Hasil wawancara dengan pedagang di
sekitar parkir wisata religi. Menurut bapak
b. Lokasi Penelitian G. Hermanto selaku pedagang bakso,
Lokasi dari penelitian ini ada di Desa pendapatan selama berjualan 5 bulan di
Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, sekitar parkir wisata religi, tidak bisa
Kabupaten Situbondo. Tepatnya di pondok menutup modal yang dikeluarkan.
pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Terkadang penjualan perhari bisa sampai 21
porsi hingga 50 porsi.
c. Sumber Data Grafik 1 Perkiraan Penjualan Per Hari
Sumber data yang peroleh yaitu melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi. 60
Sumber primer diperoleh dari wawancara
50
terhadap masyarakat sekitar dan pengelola Bulan 1
40
pondok pesantren dan makam, sumber Bulan 2
sekunder berasal dari buku tamu pengunjung 30
Bulan 3
wisata religi, dan data badan pusat statistik 20
Bulan 4
Banyuputih dalam angka 2016-2018. 10
0
d. Teknik Pengumpulan Data Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
Pencarian data dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Alat yang Sumber: Data Penjulan Bakso Bapak G.
dipakai dalam penelitian ini yaitu pedoman Hermanto
wawancara, hp (sebagai recorder), dan Menurut Sulistyo (2011:86) Dari tipe
kamera. Teknik wawancara dengan penjualan seperti ini, untuk memperoleh
Snowball sampling, untuk memperoleh hasil laba perlu melihat besarnya biaya tingkat
yang maksimal. penjualan. Jika biaya tinggi bisa saja karena
penjualan tidak efisien, atau kondisi
e. Teknik analisis data ekonomi yang tidak stabil. Maka
Menurut Miles dan Huberman (1984 perdagangan akan rugi atau tidak
dalam Sugiyono, 2011:246) analisis data di mendapatkan laba. Kesimpulannya,
lapangan terdapat 3 tahapan yaitu: penjualan bakso yang dilakukan bapak G.
a. Mereduksi data Hermanto tidak mendapatkan keuntungan.
b. Menyajikan data Pendapatan yang didapat tidak menentu.
c. Melakukan Verifikasi Sehingga modal awal, dengan hasil

Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 3, 2 (2019): 113-119 115
Nuris Satriawan, Bambang Soepeno, Rully Putri Dampak Sosial Ekonomi Wisata Religi: Makam K.H.R
Nirmala Puji As’ad Syamsul Arifin

penjualan habis untuk produksi kembali pendapatan yang di dapat terus meningkat
(Wawancara dengan Bapak G.Hermanto) walau tidak stabil (Wawancara dengan
Akan tetapi, beda pendapat lagi dengan Paguyuban Bentor).
beberapa pedagang makanan yang lain,
salah satunya ibu iis dan beberapa pedagang b. Peluang Kerja
lain. Pendapatan dari berjualan nasi di Peluang kerja merupakan kesempatan
sekitar parkir wisata religi memiliki manfaat yang sering dicari oleh para pencari kerja.
yang luar biasa. Walaupun tidak selalu Di Kabupaten Situbondo, Kecamatan
ramai pembeli. Pendapatan dari sebelum di Banyuputih. Tepatnya di desa Sumberejo
anugrahkannya K.H.R As’ad Syamsul jumlah pencari kerja meningkat
Arifin hingga di anugrahkannya beliau
menjadi pahlawan nasional, pengunjung Table 2 Jumlah Pencari Kerja
lumayan banyak yang berkunjung untuk No. Tahun Pencari Kerja
ziarah, serta mampir untuk makan di warung
1. 2015 230
sekitar parkir wisata religi. Kalau bukan
rombongan yang makan, Supirnya saja yang 2. 2016 256
makan. Pendapatan setiap harinya tidak
menentu, hanya pada waktu-waktu tertentu 3. 2017 256
saja yang sangat ramai (Wawancara dengan
Sumber: Badan Pusat Statistik: Kecamatan
Ibu IIS). Banyuputih Dalam Angka 2016;2017;2018
Menurut Sulistyo (2011:86) tinggi
rendahnya keuntungan juga dipengaruhi Para pencari kerja ini juga di pengaruhi
oleh tingkat harga pokok penjualan serta oleh pertumbuhan penduduk yang semakin
biaya yang dikeluarkan. Sehingga dapat besar. Serta adanya potensi untuk
disimpulkan, ibu iis mendapatkan mendapatkan pekerjaan di sekitar Wisata
keuntungan apabil harga pokok tidak naik, Religi. Peluang kerja ini bisa di tumbuhkan
serta penjualan tidak menurun. dengan adanya paguyuban. Berdasarkan
Hasil wawancara dengan paguyuban hasil wawancara dengan pihak keamanan,
Becak. Terkait peningkatan pendapatan pasti apabila ada seseorang yang ingin berjualan
ada. Jika kerja full dari pagi sampai malem atau ingin menjual jasanya seperti bentor. Ia
pasti sangat besar pendapatannya. Apalagi akan di training lebih dahulu agar mampu
pada hari-hari tertentu yaitu Jumat Legi, menyesuaikan diri, baik ke lingkungan
Haul, Imtihan, dan Maulid Nabi. sekitar serta peraturan-peraturan yang ada di
pesantren (Wawancara Dengan Bapak Abd
Table 1 Pendapatan dari Bentor (Becak
Gofar).
Motor)
No. Pendapatan Nominal
±35.00- c. Harga-Harga
1. Hari Biasa Dampak adanya wisata religi terhadap
40.000
2. Jumat Legi ± 70.000 harga-harga tentu ada. Apalagi lokasi dari
Imtihan, Haul, Maulid ±700.000- wisata religi ini ada dalam kompleks pondok
3.
Nabi 800.000 pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.
Sumber: Wawancara Kepada Paguyuban Berdasarkan hasil wawancara, harga yang
Bentor. diatur yaitu harga makanan untuk santri dan
Dari tabel pendapatan setiap tahun pasti harga angkutan dengan bentor. Makanan
ada perubahan. terutama pada bulan-bulan untuk santri diberi patokan harga Rp. 4.500-
tertentu, baik itu pada Jumat Legi yang ada 5.000. Hal ini memiliki alasan tersendiri,
setiap bulan. Imtihan, Haul dan Maulid yaitu tidak semua santri berasal dari
Nabi. Pendapatan yang didapat setiap kalangan yang berkecukupan.
harinya tidak menentu, akan tetapi

116 Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 3, 2 (2019): 113-119
Nuris Satriawan, Bambang Soepeno, Rully Putri Dampak Sosial Ekonomi Wisata Religi: Makam K.H.R
Nirmala Puji As’ad Syamsul Arifin

Untuk harga angkutan bentor (becak yang sudah disiapkan agar manfaat yang
motor) diberi patokan harga Rp. 5.000. di diterima sama-sama di dapatkan
setiap perjalanannya baik dari gerbang (Wawancara dengan Paguyuban Becak).
masuk ke wisata religi, atau dari wisata
religi ke gerbang masuk. Harga tersebut di e. Kepemilikan dan Kontrol
tetapkan oleh pengasuh atas musyawarah Kepemilikan dan kontrol perlu untuk
dengan Paguyuban dan anggota paguyuban mengatur agar kondisi berjalan normal.
(Hasil Wawancara Dengan Sekertaris 2, dan Karena lokasi dari wisata religi berada di
Bidang Usaha). kompleks pesantren, perlu di lakukan
kontrol. Selain itu, agar tidak ada
d. Persebaran Manfaat dan Keuntungan ketimpangan sosial pada satu individu ke
Dampak adanya wisata religi tentunya individu lain. Untuk kepemilikan, dengan
akan memberikan persebaran manfaat dan sistem sewa tentunya akan memudahkan
keuntungan. Bisa saja dalam bentuk dalam mengatur lokasi para pedagang.
pekerjaan baru, atau pun peningkatan Sehingga lokasi yang ditempati sudah ada
pendapatan. Berdasarkan hasil wawancara izin dari pemilik lahan.
pada salah satu pemberi jasa bentor (becak Hasil wawancara dengan bapak Abd
motor). Ia berpendapat adanya wisata religi Gofar bidang keamanan Pemanfaatan
ini, memberikan dampak signifikan paguyuban, itu sebagai kontrol. Paguyuban
padanya. Awalnya hanya berkerja seadanya berfungsi untuk menangani pendatang baru
yang ia bisa. Pada tahun 2016 ia mulai yang akan berjualan atau menjadi pekerja di
bekerja jadi tukang Bentor (becak motor). sana, akan diberikan bimbingan terkait
Sehingga awalnya sering menganggur, ia dengan peraturan pondok, termasuk
bisa mendapatkan pekerjaan tetap dengan beberapa hal lainnya (Wawancara dengan
kisaran pendapatan Rp. ±40.000/ Bapak Abd Gofar)
perharinya. Menurut bapak Tasrufi, Tujuan adanya
Selain itu, penempatan lokasi pedagang paguyuban untuk mengontrol kondisi
yang ada di sekitar parkir wisata religi, perdagangan yang ada di sekitar pondok
sudah di tempatkan di lokasi yang strategis. pesantren. Agar kegiatan perdagangan
berjalan lancar (Wawancara dengan Bapak
Tasrufi)
Gambar 1 Lokasi Kios Di Parkir Wisata
Religi
f. Bangunan Pada Umumnya
Ramainya pengunjung wisata religi tentu
akan memberikan efek terhadap
pembangungan fasilitas yang diberikan.
Menurut Bapak Khairil Anwar,
pembangunan yang dilakukan yaitu
pembangunan parkir wisata religi. Parkir
wisata religi itu tanahnya milik pesantren,
akan tetapi pembangunannya oleh
Sumber: Dokumen Pribadi pemerintah daerah. Jadi dengan adanya
Lokasi yang strategis ini, untuk parkir wisata religi, Bus-bus besar hanya
memberikan persamaan manfaat bagi boleh parkir di sana dan tidak diperbolehkan
pedagang. Serta lokasi dari pos-pos bentor parkir di masjid ibrahimy di lokasi makam
(becak motor) yang ada di gerbang masuk K.H.R As’ad Syamsul Arifin. Namun, untuk
pondok pesantren, lalu di lokasi sebelum kendaraan pribadi, travel mini boleh
masuk masjid. Tentu ini lokasi strategis

Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 3, 2 (2019): 113-119 117
Nuris Satriawan, Bambang Soepeno, Rully Putri Dampak Sosial Ekonomi Wisata Religi: Makam K.H.R
Nirmala Puji As’ad Syamsul Arifin

langsung masuk ke area masjid (Wawancara produksi kembali. Namun, untuk jasa Bentor
dengan Sekertaris 2). (becak motor) pendapatan yang didapatkan
Gambar 2 Travel mini sedang Parkir di sangat signifikan pada waktu-waktu tertentu.
depan Masjid Dampak kesempatan kerja bagi masyarakat
sekitar sangat terasa, apalagi dengan adanya
paguyuban, fungsi paguyuban juga sebagai
kontrol. Mengenai dampak pada harga pada
makanan dan biaya transportasi bentor
(becak motor) sudah diatur dengan
musyawarah bersama antara anggota
paguyuban dengan pengasuh. Serta
pembangunan parkir wisata religi untuk
menunjang fasilitas yang diberikan di wisata
religi.

Sumber: Dokumentasi pribadi DAFTAR PUSTAKA


g. Pendapatan Pemerintah Badan Pusat Statistik Situbondo. 2016.
Pendapatan pemerintah disini, berupa Kecamatan Banyuputih dalam angka
pajak. 2016. Situbondo: Badan Pusat Statistik
Table 3 pelunasan Pajak di Sumberejo Kabupaten Situbondo.
Badan Pusat Statistik Situbondo. 2017.
No. Tahu Waji WP Sisa Perse
n b yang WP ntase Kecamatan Banyuputih dalam angka
Pajak telah WP 2017. Situbondo: Badan Pusat Statistik
(WP) melu yang Kabupaten Situbondo.
nasi melu Badan Pusat Statistik Situbondo. 2018.
nasi Kecamatan Banyuputih dalam angka
1. 2015 3589 655 2934 18.25 2018. Situbondo: Badan Pusat Statistik
Kabupaten Situbondo.
2. 2016 3589 1235 2354 34,41 Fennell, David A. 1999. Ecotourism: An
Introduccion. London And New York:
3. 2017 3589 1235 2354 34.41 Routledge.
Pitana, I Gde. 2009. Pengantar Ilmu
Sumber: Badan Pusat Statistik: Kecamatan Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.
Banyuputih Dalam Angka 2016;2017;2018 Savitri, Ida Ayu, and R Aj Atrinawati. 2018.
Dari data diatas, masyarakat mulai sadar “Penerjemahan Cerita Rakyat Di
akan kewajiban pajak. Baik itu pajak bumi Obyek Wisata Tradisi Religi Di
dan bangunan, pajak parkir, ataupun pajak Pekalongan.” Journal Sabda 13: 110–
lainnya. 21.
Soepeno, Bambang. 2017. Fungsi Dan
4. SIMPULAN Aplikasi Teori Dalam Penelitian Sosial.
Berdasarkan pembahasan Wisata religi 1st ed. Jember: UPT Penerbitan
makam K.H.R As’ad Syamsul arifin diatas, Universitas Jember.
dapat disimpulkan bahwa Wisata religi ———. 2019. Paradigma, Rancangan Dan
makam K.H.R As’ad Syamsul Arifin Proposal Ragam, Penelitian Kualitatif
memiliki dampak sosial ekonomi pada (Bidang Ilmu-Ilmu Sosial Dan
beberapa aspek. Diantaranya, dampak pada Pendidikan). 1st ed. Yogyakarta:
pendapatan masyarakat sekitar tidak terlalu LaksBang PRESSindo.
tinggi untuk pedagang makanan. Karena Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
pendapatan yang didapatkan habis untuk Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

118 Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 3, 2 (2019): 113-119
Nuris Satriawan, Bambang Soepeno, Rully Putri Dampak Sosial Ekonomi Wisata Religi: Makam K.H.R
Nirmala Puji As’ad Syamsul Arifin

Bandung: Penerbit Alfabeta.


Sulistyo. 2011. “Analisis Rasio Keuangan
Dalam Memprediksi Laba Yang Akan
Datang Pada Perusahaan Manufaktur
Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal
Ekonomi Modernisasi 7 (1): 73–92.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar
Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Yogyakarta: Andi Offset.

Wawancara
Wawancara Dengan Bapak Khairil Anwar
Sebagai Sekertaris 2. Wawancara
dilakukan pada 16 April 2019, 10.54
WIB.
Wawancara Dengan Bapak Tasrufi Sebagai
Bidang Usaha. Wawancara dilakukan
pada 18 April 2019, 21.19 WIB.
Wawancara Dengan Bapak Abd Gofar
Sebagai Bidang Keamanan Terkait
Paguyuban. Wawancara dilakukan
pada 18 April 2019, 21.52 WIB.
Wawancara Dengan Bapak G. Hermanto
Sebagai Pedagang Bakso. Wawancara
dilakukan pada 12 April 2019, 20.38
WIB.
Wawancara Dengan Ibu Iis Sebagai
Pedagang Makanan. Wawancara
dilakukan pada 12 April 2019, 21.13
WIB
Wawancara Dengan Bapak Holwari Sebagai
Tukang Becak Motor. Wawancara
dilakukan pada 12 April 2019, 21.53
WIB.
Wawancara Dengan Bapak Salim Sebagai
Tukang Becak Motor. Wawancara
dilakukan pada 12 April 2019, 21.53
WIB.
Wawancara Dengan Bapak Rahmat Taufik
Sebagai Tukang Becak Motor.
Wawancara dilakukan pada 12 April
2019, 21.53 WIB.
Wawancara Dengan Bapak Nurul Hasan
Sebagai Tukang Becak Motor.
Wawancara dilakukan pada 12 April
2019, 21.53 WIB.

Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 3, 2 (2019): 113-119 119

You might also like