Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Tourism development in an area will have an impact on the surrounding community. This
study aims to determine the impact of tourism development on the economy and socio-culture of the local
community in the Sasak village Ende, both positive and negative impacts. This research uses qualitative
and quantitative data, with secondary and primary data sources, data collection through observation,
documentation, questionnaires, in-depth interviews, and literature study. Using qualitative descriptive
data analysis that describes the development of tourism in the Sasak Ende tourism village and its
economic and socio-cultural impacts. The samples were determined using judgmental sampling which
was distributed to 70 respondents with 14 statement items. Based on the results of data processing, the
tourism development of the Sasa Ende tourism village has facilities and infrastructure as well as human
resource development, tourism promotion, and very supportive event activities. Based on data processing,
the positive impact of tourism development on the economy in a percentage range with an interpretation
of 94.61%, while the negative impact is 82.42%. The positive impact of tourism development on socio-
culture is in the percentage range with an interpretation of 93.61% while the negative impact is 48.92%.
Abstrak: Pengembangan pariwisata pada suatu daerah akan menimbulkan dampak bagi masyarakat
sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengembangan pariwisata terhadap ekonomi
dan sosial budaya masyarakat lokal desa wisata Sasak Ende, baik dampak positif maupun negatif.
Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif, dengan sumber data sekunder dan primer,
pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, kuisioner, wawancara mendalam serta studi
kepustakaan. Menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yang mendiskripsikan pengembangan
pariwisata desa wisata Sasak Ende serta dampak ekonomi dan sosial budaya. Penentuan sempel
menggunakan Sampling Judgemental yang dibagikan kepada 70 responden dengan 14 butir pernyataan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, pengembangan pariwisata desa wisata Sasa Ende memilki sarana dan
prasarana serta pengembangan sumberdaya manusia, promosi pariwisata, serta kegiatan event sangat
mendukung. Berdasarkan pengolahan data dampak positif pengembangan pariwisata terhadap ekonomi
secara rentang persentase dengan interpretasi sekor 94,61%, sedangkan dampak negatif 82,42%. Dampak
positif pengembangan pariwisata terhadap sosial budaya secara rentang persentase dengan interpretasi
sekor 93,61% sedangkan dampak negatif 48,92%.
38
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
39
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
40
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
41
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
WTO (1980) dalam Pitana dan Diarta (2009; lapangan yang telah dituangkan dalam
202-203) dijelaskan sebagai berikut: bentuk transkrip dengan pihak Sasak Ende
1) Pelestarian kebudayaan oleh masyarakat Lombok Tengah.
2) Penerapan prilaku bersih 2. Data Kuantitatif berupa angka. Sesuai
3) Cara berpakaian masyarakat yang mulai dengan bentuknya data kuantitatif dapat
berubah diolah atau dianalisis menggunakan teknik
4) Nilai adat budaya yang mulai berubah perhitungan statistik (Siregar, 2013:38).
5) Meningktanya pergaulan bebas Data kuantitatif dalam penelitian ini seperti
6) Meningkatkan potensi konflik. jumlah kunjungan wisatawan domestik dan
mancanegara serta penyebaran kuisioner
METODE PENELITIAN
kepada masyarakat lokal Sasak Ende
Lokasi Penelitian
Lombok Tengah.
Penelitian ini dilaksanakan di destinasi
pariwisata suku Sasak Ende. Desa wisata Sumber Data
suku Sasak Ende secara geografis terletak di a. Data primer yaitu sumber data yang
desa Sengkol kecamatan Pujut kabupaten langsung memberikan data kepada
Lombok Tengah tepatnya di jalan pariwisata pengumpul data. (Sugiyono 2012:139)
Sengkol-Kuta. Secara Geografis terletak b. Data Sekunder adalah sumber data
pada koordinat 08° - 50 LS dan 116° - BT, yang diperoleh dengan cara membaca,
berbatasan sebelah Utara Desa Rembitan, mempelajari dan memahami melalui media
Sebelah Barat desa Sukadana, sebelah timur lain yang bersumber dari literatur, buku-
desa Pengembur dan sebelah selatan desa buku, serta dokumen. (Sugiyono 2012:141)
Ketara.
Teknik Pengumpulan Data
Jenis Data Dalam penelitian ini meggunakan teknik
Ada dua jenis data yang digunakan yaitu: pengumpul data melalui: 1.Observasi, 2.
1. Data Kualitatif berupa pendapat atau Dokumentasi, 3. Kuisioner, 4. Wawancara
pernyataan tidak berupa angka, tetapi berupa mendalam. 5. Studi Kepustakaan.
kata-kata atau kalimat. (Siregar, 2014:38). Teknik Analisis Data
Data kualitatif diperoleh teknik 1. Analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis
pengumpulan data, misalnya wawancara, data yang lebih cenderung bersifat kata-kata
analisis dokumen, diskusi atau observasi daripada angka.
42
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
43
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
44
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
lahan kosong yang tidak digunakan dalam Berdasarkan hasil pengolahan data
sektor pertanian cukup luas. Total wilayah dari penyebaran kuisioner terhadap 70
pengembangan pariwisata saat ini berjumlah responden yang merupakan masyarakat lokal
3,5 hektar dengan pembagian fungsi ruang desa adat Sasak Ende, berikut ini adalah
seperti perumahan masyarakat lokal, dampak pengembangan pariwisata terhadap
homestay, bangunan tradisioanl, fasilitas sosial dan budaya.
umum dan khusus, serta sektor pertanian di
1. Dampak positif pengembangan
sekitar perkampungan Sasak Ende.
pariwisata terhadap sosial dan budaya
masyarakat lokal Desa wisata Sasak Ende:
2. Dampak negatif pengembangan a. Pelestarian seperti bangunan rumah
pariwisata terhadap ekonomi masyarakat
tradisional dan kesenian tradisi budaya
lokal Desa wisata Sasak Ende:
a. Besaran pendapatan masyarakat Sasak dipertunjukkan untuk wisatawan. Berbagai
Ende tergantung dari bidang keahlian atau tarian dan kesenian music disuguhkan bagi
keterlibatan dalam kegiatan kepariwisataan. wisatawan seperti tarian Peresean, tarian
Sistem pembagian pendapatan yang berbeda Gendang Beleq, tarian Nede Ujan, dan
disetiap divisi kepengurusan adalah salah kesenian musik Genggong. Semua kesenian
satu faktor pendapatan yang tidak merata. yang dipertunjukan pada waktu tertentu saja.
b. pengembangan pariwisata yang Setelah adanya kegiatan pengembangan
menimbulkan peningkatan biaya lain dalam pariwisata maka secara tidak langsung ada
kehidupan sehari-hari. Seperti halnya pelestarian budaya Sasak Ende.
sebelum adanya pengembangan pariwisata, b. Berbagai langkah telah dilakukan pihak
kebutuhan akan kendaraan bermotor, listrik, pengelola Sasak Ende, seperti pelatihan
pakaian dan perlengkapan rumah tangga pengolahan sampah, serta menambah jumlah
hanya mengandalkan peralatan tradisional. titik penyebaran tempat pembuangan sampah
Berbeda tebalik setelah adanya guna menjaga kebersihan. Penerapan
pengembangan pariwisata, pendapatan kebersihan sangat diperhatikan pengelola
ekonomi yang meningkat membuat gaya karna termasuk bagian dari Sapta Pesona
hidup masyakarakat yang mulai berubah. yang harus diterapkan. Selain itu,
pengurangan penggunaan plastik oleh
Dampak Pengembangan Pariwisata masyarakat Sasak Ende mulai diterapkan
terhadap Sosial budaya Masyarakat di
Desa Wisata Sasak Ende.
45
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
46
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
- Setelah adanya pariwisata, lahan kosong terhadap penunjuk arah jalan menuju wisata
lebih produktif dari sebelumnya Sasak Ende. mengingat penanda lokasi,
b. Dampak negatife memfasilitasi atau mendampingi dalam
- Setelah adanya pariwisata, retribusi pembuatan media promosi terkhusus website
pendapatan masyarakat Sasak Ende pribadi Sasak Ende, dan Mendirikan TIC
yang tidak merata (Tourism Information Center) guna
- Setelah adanya pariwisata, terjadi mempermudah wisatawan dalam menggali
peningkatan biaya lain dalam keidupan informasi dan mempermudah wisatawan.
sehari-hari. b. Pengelola Sasak Ende Mempersiapkan
2. Dampak pengembangan pariwisata SDM pemandu wisata lokal untuk
terhadap sosial budaya menambah jumlah pemandu wisata lokal
a. Dampak positi guna mengantisipasi kekurangan pamandu
- Setelah adanya pariwisata, peningktan wisata, Memperbanyak jumlah rumah yang
pelestarian kebudayaan oleh masyarakat digunakan sebagai homestay untuk
setempat, menyamput persiapan event internasional
- Setelah adanya pariwisata, meningkatnya MotoGP 2021 serta sarana pendukung
kesadaran masyarakat akan kebersihan standarisasi homestay, Menjaga eksistesi
b. Dampak negatife budaya yang hampir punah sepertihalnya
- Setelah adanya pariwisata, cara berpakaian musik Genggong dengan cara memberikan
masyarakat yang mulai berubah kesempatan kepada generasi muda untuk
- Setelah adanya pariwisata, Nilai adat belajar meneruskan budaya, dan
budaya yang mulai berubah Mempertahankan kearifan lokal sebagai
- Setelah adanya pariwisata, Meningkatnya daya tarik unggulan guna meningkatkan
potensi konflik atas masyarakat jumlah kunjungan wisatawan.
- Setelah adanya pariwisata, pergaulan bebas
dalam masyarakat yang masih bisa dijaga
dengan ketaan norma dan aturan adat yang
masih terjaga.
Saran
a. Pemerintah pusat maupun daerah,
diharapkan memberikan perhatian khusus
47
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 20 No. 1, 2020
Kepustakaan
Suardana, I Wayan, dan Sudiarta, I Nyoman. Suwena, I Ketut, dan Widyatmaja, I Gusti
2016. Impact Of Tourism To Ngurah (2010). Pengetahuan Dasar
Improverty In Tourism Destination: Ilmu Pariwisata. Udayana University
Pro Poor Tourism Managemen Press.
Approach. Vol 02 Issue 1. 2016:18-91.
Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan
Pengembangan Pariwisata. Jakarta:
Pradnya Paramita
48