You are on page 1of 15

Peran Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

Dalam Pengembangan Obyek Wisata Danau Bokuok


Di Desa Aursati Kecamatan Tambang Tahun 2010-2012

M. Hafiz Al Gerry
Email : deliziousmadger@rocketmail.com
Nama Pembimbing : Dra. Hj. Wan Asrida, M.Si
Email :
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru

ABSTRACT

This research was conducted in the village of Aursati District of Kampar Regency
Mines. Based on the Kampar Regency Regulation No. 06 of 2008 concerning the
organizational structure and working procedures Kampar District Local
Government has the principal task of implementing regional government authority
in the field of Tourism and culture. It is to know the role of the Department of
Tourism and Culture Kampar district in the development of tourist attraction in the
village of Lake Bokuok Aursati District of mine. This study used qualitative
methods. Data collection techniques in this study were interviews and tracking
documentation. Department of Tourism and Culture Kampar Regency has a
strategic role in the effort to accelerate the development of an area, especially in the
field of tourism. 7 In this study determined the informant is the Head of Tourism
and Culture Kampar District, the Village Head and Head of Indigenous ninik
Aursati Mamak Kenegerian Mine.
Based on the research that the development of tourism development bokuok Lake
has yet to be maximized, some contributing factor is the lack of budget priorities of
the Government of Kampar district, the absence of village regulations on tourism,
quality of human resources is still weak tourism actors. Thus the Department of
Tourism and Culture should be an evaluation of existing service programs so that
every potential that exists in the area can be maximized. So also with the village
government and its Aursati ninik mamak Kenegerian Indigenous Mine also have to
be more creative and cooperative in addressing any existing problems, especially
concerning the cultural festival this Bokuok lake. Bokuok Lake Festival is a major
attraction for tourists to visit the Lake Bokuok.

Keywords: Roles, Tourism, Lake Bokuok Development, Tourism and Culture


Department Kampar district.

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 1


PENDAHULUAN Kabupaten Kampar memiliki tugas
pokok melaksanakan kewenangan
1.1. Latar Belakang Pemerintahan Daerah dibidang
Pariwisata merupakan sektor Kepariwisataan dan Kebudayaan.
yang dapat memberikan peranan Dalam melaksanakan tugas Dinas
besar bagi pembangunan suatu Pariwisata dan Kebudayaan
daerah sekaligus memberikan Kabupaten Kampar memiliki tugas
kontribusi bagi perolehan devisa fungsi antara lain :
maupun penciptaan kesempatan kerja. 1. Perumusan kebijakan teknis
Melihat peranan dan kontribusi yang pelaksanaan operasional,
begitu besar maka kekayaan pembangunan dibidang
pariwisata perlu dikembangkan kepariwisataan dan
secara berkelanjutan. Pengembangan kebudayaan.
pariwisata harus tetap 2. Melaksanakan penyusunan
mengedepankan unsur lokalitas program kegiatan operasional
masyarakat tempatan yang ada. dan pembangunan bidang
Sehingga konsep pengembangan kepariwisataan dan
pariwisata merupakan konsep kebudayaan.
kesisteman yang utuh, terintegrasi, 3. Penetapan inventaris dan
dan bersifat multi sektor. pengaturan obyek wisata.
Perkembangan dunia 4. Pemberian izin dan
pariwisata telah mengalami berbagai pengawasan usaha perhotelan,
perubahan baik perubahan pola, rumah makan, bar dan
bentuk dan sifat kegiatan, serta restoran.
dorongan orang untuk melakukan 5. Pemberian izin dan
perjalanan, cara berpikir, maupun pengawasan usaha festival
sifat perkembangan itu sendiri. kesenian dan budaya.
Pariwisata merupakan industri gaya 6. Pemberian izin dan
baru yang mampu menyediakan pengawasan usaha obyek
pertumbuhan ekonomi yang cepat wisata dan tempat hiburan
dalam hal kesempatan kerja, lainnya.
pendapatan, taraf hidup dan dalam 7. Penyelenggaraan
mengaktifkan sektor lain di dalam pembangunan dan
negara penerima wisatawan. pengembangan kepariwisataan
Kebudayaan merupakan hasil dan kebudayaan.
budidaya manusia yang selalu 8. Penyelenggaraan kerjasama
tumbuh dan berkembang. internasional dibidang
Kebudayaan sudah sejak lama kepariwisataan dan
menjadi salah satu garapan dan kebudayaan.
pembangunan nasional. Budaya 9. Penyelenggaraan standar dan
merupakan salah satu bagian aset norma sarana pariwisata dan
kepariwisataan yang memiliki corak kebudayaan.
beraneka ragam di bumi nusantara 10. Penyelenggaraan promosi
ini. kepariwisataan dan
Berdasarkan Peraturan Daerah kebudayaan daerah.
Kabupaten Kampar No 06 tahun 2008 11. Penyelenggaraan kualifikasi
tentang susunan organisasi dan tata usaha jasa dibidang
kerja Pemerintahan Daerah kebudayaan dan pariwisata.

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 2


12. Penyelenggaraan sistem 3. Meningkatkan pendidikan dan
bidang pariwisata dan pelatihan kepariwisataan.
kebudayaan daerah. (Sunardi Joyosuharto, 2001 :
13. Melaksanakan pengelolaan 46)
administrasi umum meliputi berkaitan dengan Peran Dinas
ketatausahaan, kepegawaian, Pariwisata dan Kebudayaan Kampar
keuangan, perlengkapan, dalam pengembangan obyek wisata
perencanaan dan organisasi yaitu membuat suatu perencanaan
Dinas. pariwisata, Berdasarkan Arah
14. Melaksanakan pengawasan kebijakan dan Strategi Pembangunan
atas pelaksanaan tugasnya. pada Dinas Pariwisata dan
15. Melaksanakan tugas-tugas lain Kebudayaan Kabupaten Kampar,
yang diberikan Kepala Daerah maka telah disusun Program dan
sesuai dengan bidang Kegiatan Prioritas Dinas Pariwisata
tugasnya. dan Kebudayaan Kabupaten Kampar
Dalam Undang-Undang No. Tahun 2008-2012 sebagai berikut:
10 tahun 2009 tentang kepariwisataan 1. Pengembangan Nilai Budaya.
juga disebutkan sebagaimana bahwa 2. Pengelolaan Keragaman
peran pemerintah sangat dibutuhkan Budaya.
dalam mengelola, menjaga dan 3. Pengelolaan Kekayaan
meningkatkan potensi wisata yang Budaya.
dimiliki, kemudian pengembangan 4. Peningkatan Kapasitas
dan pembangunan kepariwisataan Sumber Daya Aparatur.
merupakan bagian integral dari 5. Pengembangan Kemitraan.
pembangunan nasional yang 6. Pengembangan Destinasi
dilakukan secara sistematis, Pariwisata.
terencana, terpadu, berkelanjutan dan 7. Pengembangan Pemasaran
bertanggungjawab. Maka di dalam Pariwisata.
pengembangan pariwisata dibutuhkan Perencanaan ini nantinya
perencanaan terlebih dahulu. dapat meningkatkan pertumbuhan
Pembangunan pada prinsipnya ekonomi, kesejahteraan masyarakat,
merupakan usaha pertumbuhan dan serta mengurangi jumlah angka
perubahan yang berencana yang pengangguran. Ada 3 potensi obyek
dilakukan secara sadar oleh suatu wisata Kecamatan Tambang yang
bangsa, negara dan pemerintah untuk sangat potensial untuk dikembangkan
menuju modernisasi dalam rangka menjadi obyek wisata unggulan dan
mensejahterakan rakyat baik secara daya tarik wisata, yaitu diantaranya
lahir maupun batin. ada Danau Bokuok, Sungai dan
Makam Raja-Raja.
Untuk tercapainya fungsi Festival Danau Bokuok tersebut
pembangunan kepariwisataan maka terdiri dari beberapa acara adat,
harus ditempuh 3 macam upaya, yaitu budaya dan kesenian antara lain:
: 1. Festival Siacung (sastra)
1. Pengembangan obyek dan 2. Festival Gong dan Calempong
daya tarik wisata. (musik).
2. Meningkatkan dan 3. Festival Dzikir Gubano
mengembangkan promosi dan (religius).
pemasaran. 4. Festival Rebana (musik).

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 3


5. Festival Pacu Sampan (budaya) berjumlah Rp 8.400.000, pada tahun
6. Dan Festival puncak yaitu 2010 sampai tahun 2012 tidak ada
Maawuo Danau Bokuok lagi. Jumlah kontribusi ini
(budaya) menunjukan terjadinya penurunan
Dalam penyelenggaraannya pendapatan, permasalahannya terletak
Danau Bokuok ini dikelola oleh pada tidak ada lagi dilaksanakannya
Ninik Mamak Adat Kenegerian Festival Danau Bokuok pada tahun
Tambang bersama dengan 2010 sampai sekarang. Sehingga
Pemerintahan Desa Aursati. wisatawan yang datang ke obyek
Merekalah yang menjadi panitia, wisata berkurang minatnya bahkan
menyusun dan menentukan kapan bisa dikatakan tidak ada lagi.
akan berlangsungnya Festival Danau Dengan tidak adanya lagi
Bokuok tersebut bersamaan dengan Festival Budaya dan Seni di Danau
persetujuan Camat Tambang. Bokuok ini, terdapat beberapa
Pelaksanaan festival ini juga kerugian yaitu:
merupakan bagian dari kalender 1. Hilangnya pemasukan kas
wisata Kabupaten Kampar dan Ninik Mamak Kenegerian
Provinsi Riau. Setelah susunan acara Tambang dan Pendapatan Asli
tersebut terbentuk maka akan Desa Aursati itu sendiri.
diserahkan kepada Dinas Pariwisata Biasanya didapatkan melalui
dan Kebudayaan Kabupaten Kampar tiket masuk festival, parkir
sebagai penyelenggara pembangunan, kendaraan, dll.
pengembangan, dan pengawasan 2. Hilangnya jati diri Desa
kegiatan kepariwisataan dan Aursati di Kecamatan
kebudayaan daerah. Tambang sebagai desa tujuan
Kunjungan wisatawan ke wisata yang sudah masuk
obyek wisata dihitung dari karcis dalam kalender pariwisata
masuk menunjukan bahwa terjadinya Kabupaten Kampar.
penurunan minat wisatawan yang 3. Tidak adanya regenerasi
datang untuk berkunjung ke obyek budaya dan kesenian kepada
wisata Danau Bokuok ini. Pada tahun generasi muda.
2008 sampai 2009 dapat dilihat pada Permasalah ini menunjukan
karcis masuk jumlah kunjungan tidak kreatif dan inovatifnya Dinas
wisatawan menurun, kemudian pada Pariwisata dan Kebudayaan
tahun 2010 sampai 2012 tidak adanya Kabupaten Kampar dalam hal
lagi karcis masuk bagi pengunjung pengembangan obyek wisata. Dari
yang ingin berwisata ke lokasi obyek uraian-uraian di atas, maka saya
wisata Danau Bokuok ini, jadi sebagai peneliti tertarik untuk
permasalahannya disebabkan karena meneliti tentang :
tidak adanya lagi Festival Danau “Peran Dinas Pariwisata Dan
Bokuok tersebut. Permasalahan ini Kebudayaan Kabupaten Kampar
menunjukan tidak berjalannya Dalam Pengembangan Obyek
pembangunan pariwisata dalam hal Wisata Danau Bokuok Di Desa
pengembangan obyek wisata. Aursati Kecamatan Tambang Tahun
Jumlah kontribusi wisata 2010-2012”
kepada Pendapatan Asli Desa
(PADes) pada tahun 2008 berjumlah 1.2. Perumusan Masalah
Rp 14.400.000, pada tahun 2009

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 4


Berdasarkan dari pemaparan pertimbangan untuk
latar belakang yang telah diuraikan di penelitian-penelitian lanjutan.
atas, maka penulis merumuskan b. Kegunaan Praktis
permasalahan dalam bentuk 1. Sebagai bahan pemikiran
pertanyaan penelitian yaitu: bagi Dinas Pariwisata dan
1. Bagaimana peran Dinas Pariwisata Kebudayaan Kabupaten
dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Kampar dalam
dalam pengembangan Obyek Wisata pengembangan Obyek
Danau Bokuok ? Wisata Danau Bokuok
2. Apa saja faktor-faktor yang nantinya.
menjadi penghambat dalam
pengembangan Obyek Wisata Danau HASIL PENELITIAN DAN
Bokuok ? PEMBAHASAN
Menurut Yoeti (1996) sebuah
1.3. Tujuan dan Kegunaan obyek wisata yang baik haruslah
Penelitian memiliki syarat-syarat sebagai
1.3.1. Tujuan Penelitian berikut:
Bertolak dari perumusan a. Sesuatu yang dapat dilihat
masalah di atas, maka penelitian ini (something to see)
dilakukan guna mencapai tujuan Yang dapat dilihat dari Obyek
sebagai berikut : Wisata Danau Bokuok adalah
a. Untuk mengetahui peran panorama yang indah dan khas
Dinas Pariwisata dan dengan pemandangan danau
Kebudayaan Kabupaten yang asri dan dapat dinikmati
Kampar dalam pengembangan setiap waktu. Pada saat
Obyek Wisata Danau diadakannya Festival Danau
Bokuok. Bokuok maka para wisatawan
b. Untuk mengetahui faktor- dapat melihat beberapa kegiatan
faktor yang menghambat yang dilakukan di Danau Bokuok
pengembangan Obyek Wisata ini, seperti: pertunjukan siacung
Danau Bokuok. (sastra), pertunjukan gong dan
1.3.2. Kegunaan Penelitian calempong (musik), pertunjukan
Dari penelitian ini kegunaan rebana (musik), ritual dzikir
yang diharapkan adalah : gubano (religius), pacu sampan
a. Kegunaan Akademis (budaya), dan maawuo Danau
1. Menambah pengetahuan Bokuok (budaya).
tentang pengembangan b. Sesuatu yang dapat dilakukan
Obyek Wisata Danau (something to do)
Bokuok di Desa Aursati Kegiatan wisata yang dapat
Kecamatan Tambang dilakukan adalah pada saat
Kabupaten Kampar beserta berlangsungnya Festival Danau
manfaatnya terutama Bokuok, bagi para wisatawan
masyarakat sekitar yang ingin berpartisipasi dalam
pembangunan. festival ini mereka dapat ikut
2. Penelitian ini dapat langsung dalam salah satu
memberikan sumbangan kegiatan yaitu maawuo danau
pemikiran yang nantinya bokuok. Maawuo danau bokuok
digunakan sebagai bahan adalah kegiatan dimana seluruh

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 5


masyarakat menangkap ikan di faktor pendukung utama untuk
danau tersebut dengan menarik minat wisatawan
menggunakan sampan dan jala. berkunjung. Sarana dan Parasarana
Pada hari biasa wisatawan bisa pariwisata adalah bangunan, alat atau
menikmati pemandangan dan pelayanan umum yang merupakan
suasana sejuk ketika bersantai di unsur-unsur pokok untuk melayani
pinggir danau, makan-makan di kebutuhan masyarakat dan melandasi
sekitar danau, fotografi, bermain, pembangunan wilayah seperti: jalan,
dan jika sedang musimmya kita penyediaan air, dan listrik.
juga dapat menikmati buah Sementara itu, Sarana
durian langsung dari kebunnya pariwisata berdasarkan undang-
yang banyak terdapat di undang No. 10 tahun 2009 tentang
sepanjang danau bokuok kepariwisataan, menyangkut
tersebut. penyediaan akomodasi, makan dan
c. Segala sesuatu yang dapat dibeli minum, angkutan wisata, sarana
(something to buy) wisata tirta, serta kawasan wisata
Di Danau Bokuok ini pada hari- yang dapat dilakukan oleh badan
hari biasa terdapat 2 buah rumah usaha atau perseorangan.
makan, jumlahnya akan menjadi Pengembangan sarana dan
banyak ketika berlangsungnya prasarana merupakan salah satu
acara Festival Danau Bokuok. bentuk usaha pengembangan
Jadi jika wisatawan berkunjung kepariwisataan Danau Bokuok di
kesini, mereka tidak perlu Desa Aursati Kecamatan Tambang.
khawatir kelaparan, di dukung Apabila fasilitas sarana dan prasarana
letaknya yang berada di telah baik maka obyek wisata tersebut
pinggiran danau dijamin akan akan semakin berkembang. Berikut
memanjakan mata anda ketika ini beberapa penyelenggaraan
makan. Dan untuk oleh-oleh pembangunan dan pengembangan di
makanan di dekat danau ini juga Danau Bokuok berdasarkan
terdapat bofet pusat jajanan khas program/kegiatan Dinas Pariwisata
Kampar (lopek bugi, oluo, kue dan Kebudayaan Kabupaten Kampar
jalo, kue talam, dsb). Sementara tahun 2008-2012:
itu untuk oleh-oleh berupa 1. Peningkatan pembangunan
barang atau cenderamata, di sarana dan prasarana adalah
obyek Wisata Danau bokuok ini berupa bantuan dana terhadap
belum tersedia sesuatu yang pembuatan balai adat, musholla
khas. dan fasilitas umum lainnya di
sekitar danau. Sementara itu
3.1. Peran Dinas Pariwisata Dan untuk akses jalan masuk, air
Kebudayaan Kabupaten Kampar dan listrik disini sudah tersedia
Dalam Pengembangan Obyek dengan sangat baik.
Wisata Danau Bokuok 2. Pelestarian dan aktualisasi adat
3.1.1. Penyelenggaraan budaya dan daerah adalah
Pembangunan dan Pengembangan berupa bantuan dana terhadap
Kepariwisataan dan Kebudayaan kegiatan adat budaya yang ada
Dalam hal pembangunan dan di Danau Bokuok tersebut.
pengembangan kepariwisataan, 3. Pengembangan kesenian dan
sarana dan prasarana merupakan kebudayaan daerah adalah

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 6


berupa bantuan dana terhadap 3.1.2. Penyelenggaraan Standar
para pelaku atau sanggar- dan Norma serta Pengawasan
sanggar kesenian dan Usaha Jasa Pariwisata dan
kebudayaan yang terlibat dalam Kebudayaan
Festival Budaya Danau Bokuok a. Peningkatan peran serta
tersebut. Beberapa yang masyarakat
bermitra ialah sanggar Galigo Dalam pengembangan potensi
(teater, music, sastra dan tari), wisata yang ada di suatu daerah,
sanggar kesenian Gambang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Baghandu (oguong, Kabupaten Kampar menyadari bahwa
calempong), dan Nurul Hidayah untuk mencapai sasaran
(rebana kasidah). pengembangan kepariwisataan,
4. Fasilitasi penyelenggaraan mutlak diperlukannya peran serta
festival budaya daerah adalah masyarakat, khususnya masyarakat di
berupa bantuan dana terhadap sekitar wilayah obyek wisata.
keperluan penyelenggaraan Dukungan tersebut dapat berupa
festival budaya yang ada partisipasi menjaga keamanan,
disana. Salah satunya juga keindahan, kebersihan, kelestarian,
termasuk dalam pembuatan dan sebagainya.
tiket resmi untuk Festival Dukungan masyarakat lokal
Budaya Danau Bokuok bagi berkembangnya obyek wisata
tersebut. juga membawa dampak positif bagi
Hal itu sesuai dengan tugas kehidupan perekonomian masyarakat
pokok dan fungsi Dinas Parwisata setempat, karena terbukanya peluang
dan Kebudayaan Kabupaten Kampar lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
itu sendiri sebagai penyelenggara Misalnya masyarakat dapat menjual
pembangunan dan pengembangan cenderamata, menjadi tourguide,
kepariwisataan dan kebudayaan. usaha rumah makan, dan sebagainya.
Namun penyelenggaraan Dalam rangka peningkatan
pembangunan dan pengembangan peran serta masyarakat, Dinas
kepariwisataan dan kebudayaan di Pariwisata dan Kebudayaan
Danau Bokuok ini belum dapat Kabupaten Kampar telah
dioptimalkan karena status danau melaksanakan berbagai upaya baik
tersebut yang bukan milik Pemerintah dalam bentuk kerjasama dengan
Daerah. Danau Bokuok tersebut instansi yang terkait guna
merupakan milik Adat Kenegerian menumbuhkan peran serta
Tambang, sehingga Dinas Pariwisata masyarakat agar dapat mendukung
dan Kebudayaan Kabupaten Kampar serta memanfaatkan ataupun
juga mengalami kesulitan untuk mengambil keuntungan dari
mengadakan program prioritas pengembangan obyek-obyek wisata
pembangunan dan pengadaan dana di daerahnya, khususnya disini
untuk pengembangannya. Minimal Kecamatan Tambang.
untuk mengadakan suatu program Dinas Pariwisata dan
prioritas pembangunan yang Kebudayaan telah melaksanakan
berkelanjutan obyek wisata tersebut tugas dan fungsinya dengan baik,
harus milik Pemerintah Daerah atau seperti:
tercantum dalam Peraturan Bupati. 1. Memberikan penerangan dan
pengarahan tentang arti

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 7


pentingnya pembangunan, swasta dalam mendukung
khususnya sektor pariwisata pengembangan sektor pariwisata di
kepada seluruh lapisan Kabupaten Kampar khususnya Danau
masyarakat. Bokuok ini juga harus diperlukan.
2. Memberikan pembinaan dan Berdasarkan uraian dia atas
penyuluhan kepada masyarakat dapat dilihat bahwa pelaksanaan
sekitar obyek wisata termasuk pembangunan dengan melibatkan
pemilik warung, buffet oleh-oleh, pihak swasta telah dilakukan, namun
kios, pedagang kaki lima tentang tidak adanya kesepakatan yang
cara memberikan pelayanan yang menguntungkan kedua belah pihak
baik kepada wisatawan. menyebabkan potensi kepariwisatan
Beberapa warung dan buffet yang ada belum dapat
oleh-oleh yang dalam binaan dimaksimalkan. Dinas Pariwisata dan
ialah lopek bugi asli bu elis, Kebudayaan Kabupaten Kampar juga
lopek bugi bu emi, lopek bugi bu telah bekerjasama dengan
mira, dll. Pusatnya berada di perkumpulan organisasi yang
kawasan Danau Bingkuang berhubungan langsung dengan jasa
Kecamatan Tambang, Jalan pariwisata, seperti Persatuan Hotel
Nasional Pekanbaru – Republik Indonesia.
Bangkinang kilometer 20. 3.1.3. Penyelenggaraan Promosi
3. Memberikan bimbingan dan Kepariwisataan dan Kebudayaan
pelatihan keterampilan pada Daerah
masyarakat untuk menciptakan Dalam pengembangan
kerajinan khas suatu obyek kepariwisataan, faktor promosi
wisata dengan harapan dapat merupakan bagian yang sangat
mengurangi pengangguran. Salah penting untuk menarik para
satunya ialah pembuatan Tudung wisatawan agar berkunjung ke daerah
Saji dan Tenun Songket Kampar. Kabupaten Kampar. Aktivitas
Pusat pelatihannya berada di promosi tersebut dapat dilakukan di
Gedung Dekranasda Kabupaten dalam negeri dan di luar negeri.
Kampar. Tepatnya di jalan Dalam upaya pengembangan
Ahmad Yani, Bangkinang. pariwisata, promosi merupakan hal
4. Mengadakan pembinaan, yang sangat penting. Sebab dengan
pengarahan, dan penyuluhan kegiatan promosi kepariwisataan,
tentang kepariwisataan secara wisatawan akan tahu tempat yang
khusus tentang sapta pesona akan dikunjunginya. Sejalan dengan
wisata kepada seluruh lapisan maksud diatas, promosi dapat
masyarakat. diartikan sebagai salah satu usaha
untuk memberitahukan kepada orang
b. Peningkatan peran serta banyak atau kelompok tertentu bahwa
swasta ada produk yang ditawarkan untuk
Dalam melaksanakan dijual.
pembangunan di segala bidang tentu Kegiatan promosi
memerlukan dana yang tidak sedikit. memberikan gambaran yang dapat
Keterbatasan dana yang dimiliki oleh menciptakan image baik bagi daerah
Pemerintah Daerah sering kali tujuan di Kabupaten Kampar.
menjadi kendala dalam pembangunan Menarik tidaknya suatu kegiatan atau
tersebut, untuk itu keikutsertaan visualisasi dari bahan-bahan promosi

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 8


yang diberikan Dinas Pariwisata dan Padahal peranan Pemerintah Daerah
kebudayaan Kabupaten Kampar. dalam pengembangan obyek wisata
Namun juga dapat tercapainya ini sangat diperlukan dalam
seluruh informasi yang dibutuhkan melaksanakan koordinasi,
oleh calon wisatawan mengenai perencanaaan, serata memonitoring
daerah tujuan wisata yang akan pengembangan obyek wisata alam
dikunjungi di Kabupaten Kampar, dan budaya yang ada.
khususnya obyek wisata Danau Dari uraian di atas dapat dilihat
Bokuok. bahwa keterbatasan dana yang
Dinas Kebudayaan dan dimiliki oleh Pemerintah Daerah
Pariwisata Kabupaten Kampar Kabupaten Kampar menyebabkan
berusaha menarik para wisatawan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
baik dalam negeri maupun luar negeri Kabupaten Kampar belum dapat
dengan jalan meningkatkan berbagai memaksimalkan segala potensi wisata
macam fasilitas obyek wisata yang yang ada di Kabupaten Kampar
ada. termasuk Danau Bokuok ini. Hal ini
Berdasarkan uraian di atas terjadi karena memang sebagian besar
dapat dilihat upaya promosi sudah APBD Kabupaten Kampar lebih
dilakukan dengan memasukkan diperuntunkan bagi gaji pegawai,
obyek wisata Danau Bokuok ini ke yang secara langsung akan
dalam database Dinas Pariwisata dan berdampak negative bagi
Kebudayaaan Kabupaten Kampar dan pengembangan potensi wisata yang
peta pariwisata Kabupaten Kampar, ada di Kabupaten Kampar, khususnya
serta pembuatan baliho-baliho ketika disini hilangnya event-event tahunan
akan diadakannya Festival Budaya di sepereti Festival Danau Bokuok. Hal
kawasan danau tersebut. Namun tersebut terjadi memang karena
dengan tidak berjalannya Festival adanya keterbatasan dana yang
Danau Bokuok tersebut untuk dimiliki pemerintah dan juga
sementara promosi-promosi tersebut disebabkan oleh kurang kreatifnya
dihentikan sampai nantinya bisa pemerintahan desa Aursati dan Ninik
diadakan lagi Festival Danau Bokuok Mamak Adat Kenegerian Tambang
tersebut. dalam melakukan perawatan,
pemeliharaan, dan pembangunan
karena hanya nmenunggu kebijakan
3.2. Faktor-faktor Yang dari Pemerintah Kabupaten Kampar
Menghambat Pengembangan memberikan anggaran bagi
Obyek Wisata Danau Bokuok pengembangan wisata di Danau
2010-2012 Bokuok.
3.2.1. Tidak Adanya Anggaran 3.2.2. Kondisi Danau yang Kurang
Dari Pemerintah Kabupaten Bersih
Kampar Kebersihan merupakan faktor
Tidak adanya anggaran utama bagi dunia pariwisata. Karena
khusus dari Pemerintah Daerah apabila suatu daerah tujuan wisata
Kabupaten Kampar untuk atau obyek wisata itu bersih maka
pengembangan wisata di Danau wisatawan yang datang akan merasa
Bokuok ini menyebabkan potensi senang dan nyaman ketika berada di
pariwisata yang ada di Danau Bokuok obyek wisata tersebut. Begitu juga
ini menjadi tidak berjalan lagi. dalam dalam pengembangan obyek

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 9


wisata di Danau Bokuok, kebersihan tingkat bawah. Mereka seharusnya
merupakan faktor yang sangat lebih memperhatikan secara nyata
penting bagi kegiatan kepariwisataan dan mencari solusi untuk mengatasi
yang ada di sana. Karena apabila permasalahan yang ada. Untuk
danau tersebut kotor dan tidak permasalahan ini sebenarnya Dinas
menarik maka wisatawan yang akan Pariwisata dan Kebudayaan
datang menjadi menurun, dan Kabupaten Kampar dapat membuka
dampak lainnya ialah tidak dapat peluang bekerjasama dengan Dinas
dilakukannya kegiatan maawuo Peternakan Kabupaten Kampar,
danau bokuok yang merupakan daya karena lumut yang dibersihkan
tarik utama dalam acara Festival tersebut dapat menjadi pakan ternak
Danau Bokuok. seperti kambing, sapi, dan kerbau.
Dari uraian di atas kebersihan Mengingat dana operasional yang
danau memiliki peran penting dalam sedikit tentunya hal ini dapat menjadi
keberlangsungan acara budaya alternative yang menjanjikan. Begitu
Festival Danau Bokuok. Tidak juga dengan Ninik Mamak dan
inovatifnya Pemerintahan Desa Pemerintahan Desa Aursati, mereka
Aursati dan Ninik Mamak Adat juga dapat memanfaatkan lumut-
Kenegerian Tambang tersebut dalam lumut tersebut untuk pakan ternak
konstribusi perawatan danau sangat milik masyarakat Desa Aursati itu
terlihat. Seharusnya mereka dapat sendiri.
bekejasama dalam penyusunan 3.2.3. Jarangnya Terjadi Banjir
program pembersihan seperti Tahunan
mengadakan gotong-royong rutin Melihat pernyataan di atas
setiap minggunya dengan melibatkan sebenarnya masalah populasi ikan
setiap dusun-dusun yang ada untuk harus lebih diperhatikan daripada
mengatasi masalah ini. Secara banjir. Karena secara tidak langsung
langsung nantinya hal tersebut juga ikan-ikan tersebut merupakan faktor
menguntungkan mereka sendiri pendukung dalam Festival Budaya
dengan dapat diberlangsungkannya Danau Bokuok ini selain sarana dan
kembali Festival Danau Bokuok prasarana dan manusianya. Dari
tersebut, karena Festival Danau pengamatan peneliti ketika beberapa
Bokuok ini memberikan pemasukan kali berkunjung, masih terlihat 1-2
ke kas Desa Aursati. Dan juga Ninik orang yang memancing di kawasan
Mamak beserta Pemerintahan Desa danau yang pada kenyataannya
Aursati juga harus lebih transparan merupakan daerah larangan adat.
terhadap pendapatan selama festival Dari uraian diatas bahwa
berlangsung, jangan sampai ada masalah yang terjadi memang
pihak-pihak internal dan eksternal disebabkan oleh banjir yang biasanya
yang memanfaatkan moment ini membawa ikan-ikan sudah mulai
untuk meraup keuntungan sendiri. jarang terjadi. Namun masalah
sehingga nantinya dapat disisihkan tersebut sudah mendapatkan
untuk penyelesaian masalah ini. solusinya yaitu dengan adanya
Melihat permasalahan tersebut pelepasan bibit ikan di sana. Tinggal
Pemerintah Daerah Kabupaten bagaimana Pemerintah Desa Aursati
Kampar melalui Dinas Pariwisata dan dan Ninik Mamak disana melakukan
Kebudayaan harus lebih peka penjagaan dan pengawasan terhadap
terhadap kendala yang dihadapi di program yang telah dilakukan, dan

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 10


juga mereka hatus lebih sering Dari pernyataan di atas bahwa
memberikan penyuluhan kepada pengembangan wisata Danau Bokuok
masyrakat sekitar agar dapat lebih di Desa Aursati Kecamatan Tambang
aktif untuk ikut menjaga populasi tidak masuk dalam Peraturan Bupati.
ikan di danau. Dan juga Ninik Peraturan Pemerintah memilki peran
Mamak beserta jajaran Pemerintahan yang sangat penting terutama dalam
Desa Aursati harus lebih tegas dalam upaya pengembangan potensi wisata
penerapan sanksi-sanksi yang telah suatu daerah, karena peraturan
ada terhadap pelanggar yang tersebut akan menjadi dasar atau
kedapatan menangkap ikan selain pedoman untuk dilaksanakannya
pada saat berlangsungnya festival, suatu pembangunan yang terpadu.
yang diharapkan nantinya Selain itu Pemerintah dan instansi-
memberikan efek jera. instansi terkait juga bertanggung
jawab dalam pengelolaan sumber
3.2.4. Tidak Adanya Peraturan daya alam agar tidak menggangu
Desa Tentang Pariwisata suatu ekosistem yang ada. Oleh
Sebagai usaha ekonomi, karena itu, penerapan semua
keberadaan suatu obyek wisata perlu peraturan pemerintah dan undang-
diatur dalam suatu peraturan undang yang berlaku harus
perundang-undangan yang mengatur dilaksanakan oleh pemerintah.
hak dan kewajiban bagi pelaku
kepariwisataan serta sanksi hukuman 3.2.5. Kualitas Sumber Daya
bagi yang melakukan pelanggaran. Manusia Pelaku Pariwisata Masih
Peraturan tentang kepariwisataan juga Lemah
berperan sebagai pelindung terhadap Pariwisata sebagai salah satu
asset-aset yang dimiliki oleh suatu industri yang sangat bergantung pada
daerah wisata. keberadaan manusia. Terwujudnya
Dari uraian diatas dapat dilihat pariwisata merupakan interaksi dari
memang tidak adanya peraturan desa manusia yang melakukan wisata yang
atau kecamatan tentang wisata Danau berperan sebagai konsumen yaitu
Bokuok ini. Seyogyanya peraturan itu pihak-pihak yang melakukan
bertujuan untuk meningkatkan wisata/wisatawan dan manusia yang
kualitas produk wisata yang ada di menjadi produsen yaitu pihak-pihak
Desa Aursati. Maka untuk menjaga yang menyediakan produk dan jasa
kualitas produk wisata diperlukan wisata. Sumber Daya Manusia
adanya pedoman atau kebijakan yang (SDM) adalah sesuatu yang sangat
menjadi acuan bagi banyak pihak. penting dan perlu diperhatikan dalam
Antara lain masyarakat dan intuisi pembangunan pariwisata. Dalam
yang memiliki hak dan wewenang pengelolaan tata pemerintahan, SDM
untuk membina wisata danau Bokuok yang baik akan memberikan hasil
di Desa Aursati. Selain itu juga untuk yang baik pula sedangkan jika SDM
melindungi daerah-daerah yang nya buruk maka akan buruk juga
benar-benar melaksanakan kegiatan hasilnya.
kepariwisataan secara nyata yang Dari uraian di atas sangat
mampu meningkatkan kesejahteraan perlu dilakukan pelatihan terhadap
warga masyarakat. Juga untuk masyarakat Desa Aursati agar dapat
menjaga keberlanjutan kebudayaan. meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan. Keberadaan SDM

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 11


sangatlah penting dalam mendasar ialah dengan masih
pengembangan pariwisata. SDM terbatasnya SDM pariwisata di
pariwisata mencakup pelaku wisata tataran perencana dan pengelola, baik
(tourist) ataupun pekerja dari sisi kuantitas maupun kualitas.
(employment). sPeran SDM sebagai Pembangunan SDM pariwisata dapat
pekerja dapat berupa SDM di meningkatkan kualitas SDM
lembaga pemerintah, SDM yang pariwisata dalam mendukung upaya
bertindak sebagai pengusaha yang mewujudkan dan membentuk
berperan dalam menentukan karakter bangsa yang kuat serta
kepuasan dan kualitas para pekerja, dalam meningkatkan kesejahteraan
para pakar dan professional yang masyarakat. Mengingat pentingnya
turut berperan dalam mengamati, SDM dalam suatu pembangunan
mengendalikan dan meningkatkan maka diperlukan suatu kajian-kajian
kualitas kepariwisataan, serta yang yang dapat memberikan masukan-
tidak kalah pentingnya ialah Ninik masukan kepada SDM dalam
Mamak dan masyarakat yang berada menerapkan berbagai kebijakan untuk
di sekitar kawasan wisata yang turut menghadapi segala problematika
menentukan kenyamanan dan dalam suatu pembangunan.
kepuasan wisatawan yang datang ke Dari uraian di atas
daerah wisata tersebut. berdasarkan permasalahan yang
Merujuk pada Undang-undang dihadapi, maka diperlukan
No 10 Tahun 2009 tentang pengumpulan informasi sebagai
kepariwisataan, pengertian SDM bahan masukan bagi penyusunan
yang dapat dikaitkan dengan suatu kebijakan dan strategi
Pariwisata ialah “berbagai macam pemangunan SDM pariwisata sebagai
kegiatan wisata yang didukung upaya yang terarah, terpadu,
berbagai fasilitas dan layanan yang terencana untuk meningkatkan
disediakan oleh masyarakat, kualitas dan daya saing SDM di
pengusaha, pemerintah dan bidang pariwisata. Sehingga pada
pemerintah daerah.” Sedangkan yang akhirnya pembanguna SDM dapat
dimaksud dengan Kepariwisataan meningkatkan kualitas SDM dalam
adalah “keseluruhan kegiatan yang mendukung upaya mewujudkan dan
terkait dengan pariwisata dan bersifat membentuk karakter bangsa yang
multidimensi serta multidisiplin yang kuat serta meningkatkan
muncul sebagai wujud kebutuhan kesejahteraan masyarakat. SDM yang
setiap orang dan negara serta berkualitas akan menciptakan
interaksi antara wisatawan dan produktivitas yang tinggi yang akan
masyarakat setempat, sesame menjadi dasar keberhasilan
wisatawan, pemerintah, pemerintah pembangunan ekonomi nasional.
daerah, dan pengusaha.” Sedangkan
Industri Pariwisata adalah “kumpulan KESIMPULAN DAN SARAN
usaha pariwisata yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang Berdasarkan hasil penelitian
dan/atau jasa bagi pemenuhan yang telah dilakukan peneliti, maka
kebutuhan wisatawan dalam dapat ditarik kesimpulan dan saran
penyelenggaraan pariwisata.” sebagai berikut:
Pembanguna di bidang 4.1. Kesimpulan
pariwisata menghadapi permasalan

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 12


1. Berikut peran serta Dinas ketika akan diadakannya
Pariwisata dan Kebudayaan Festival Budaya di Danau
Kabupaten Kampar dalam Bokuok.
pengembangan Danau Bokuok: 2. Faktor-faktor yang
a. Memberikan bantuan mempengaruhi
pembangunan terhadap pengembangan Danau
sarana dan prasarana Bokuok ini ialah tidak
penunjang kegiatan festival adanya anggaran khusus
adat dan budaya yang ada untuk pengembangan dari
disana. walaupun Pemerintah Kabupaten
pengembangan secara Kampar, kurang terawatnya
menyeluruh belum dapat kondisi danau, tidak
dilakukan karena status adanya peraturan desa
kepemilikan danau tentang kepariwisataan,
tersebut, Dinas Pariwisata jarangnya terjadi banjir
dan Kebudayaan tahunan, dan kualitas SDM
Kabupaten Kampar tidak yang masih rendah dalam
lepas tangan terhadap menaggapi permasalahan
potensi pariwisata yang ada yang ada. Sehingga
disana. permasalahan-
b. Selain memberikan permasalahan di atas
bantuan untuk menyebabkan festival
pembangunan sarana dan budaya yang ada di Danau
prasarana penunjang Bokuok tersebut sulit untuk
kegiatan kepariwisataan di dilaksanakan.
Danau Bokuok tersebut, 1. Festival Danau
Dinas Pariwisata dan Bokuok merupakan daya
Kebudayaan Kabupaten tarik utama bagi wisatawan
Kampar juga melakukan untuk berkunjung ke Danau
pemberdayaan masyarakat Bokuok tersebut. Dengan
yang mengupayakan tidak adanya festival ini
tumbuhnya peran serta maka jumlah wisatawan
masyarakat dan swasta yang datang ke Danau
dalam pengembangan Bokuok ini juga ikut
kepariwisataan yang berkurang, sehingga
berorientasi pada beberapa kegiatan
kelestarian lingkungan dan pengembangan juga menjadi
peningkatan ekonomi terhambat karena tidak ada
masyarakat. pemasukan dana.
c. Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten 4.2. Saran
Kampar juga telah 1. Dinas Pariwisata dan
mempromosikan obyek Kebudayaan Kabupaten
wisata Danau Bokuok ini Kampar perlu meningkatkan
dengan mamasukkannya lagi peran sertanya dalam
dalam peta pariwisata pengembangan obyek wisata
Kabupaten Kampar dan Danau Bokuok ini. Terutama
pembuatan baliho-baliho dalam penetapan program

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 13


prioritas pembangunan, dalam menanggapi
sehingga segala permasalahan permasalahan yang ada.
yang ada dapat segera teratasi. DAFTAR PUSTAKA
2. Ninik Mamak Adat a. Sumber Buku
Kenegerian Tambang bersama Anderson. (2002). Teori dan
dengan Pemerintahan Desa Proses Kebijakan Publik.Yogyakarta:
Aursati harus lebih kreatif MedPress.
dalam upaya untuk Darwin, Muhadjir. (1995).
pengembangan obyek wisata Tahap-tahap
Danau Bokuok ini, jangan Perumusan Masalah,
hanya menunggu dana dari Makalah disampaikan
Pemerintah Daerah. pada Pelatihan
3. Perlu adanya upaya-upaya Analisis Kebijakan
yang lebih serius dari Sosial, Pusat
Pemerintahan Desa Aursati Penelitian
dan Ninik Mamak Adat Kependudukan.
Kenegerian Tambang dalam Yogyakarta: UGM.
penyelesaian problematika Ghafar, Affan. (2002).
yang ada di Danau Bokuok Otonomi Daerah
ini, terutama agar Festival Dalam Negara
Danau Bokuok dapat tetap Kesatuan. Jakarta:
dijalankan. Karena Festival Pustaka Pelajar.
danau Bokuok tersebut Handayaningrat, Soewarno.
merupakan daya tarik utama (2002). Pengantar
bagi wisatawan. Salah satunya Ilmu Administrasi dan
dengan membuat suatu Manajemen. Gunung
kebijakan untuk mengadakan Agung, Jakarta.
gotong-royong pembersihan Hasibuan. (2000). Pelimpahan
danau setiap bulannya, Wewenang. Jakarta : PT. Bumi
melibatkan dusun-dusun yang A k s a r a .
ada. Hidayat, Syarifudin. (2002).
4. Sumber Daya Manusia harus Metodologi Penelitian. Bandung:
lebih ditingkatkan lagi dengan Mandar Maju.
memberikan pelatihan- J. Meleong, Lexi. (1991dan
pelatihan tentang 2000). Metode
pembangunan pariwisata Penelitian Kualitatif.
berkelanjutan. SDM yang Bandung: Remaja
berkualitas akan mendorong Rosdakarya.
terciptanya produktivitas yang Jones, Charles O. (1997).
tinggi yang akan menjadi Pengantar Kebijakan
modal bagi pembangunan Publik, Jakarta:
daerah dan nasional. RajawaliPress.
5. Dinas Pariwisata dan Joyosuharto, Sunardi.
Kebudayaan Kabupaten (2001). Dasar-
Kampar dan Ninik Mamak dasar Manajemen
Adat Kenegerian Tambang Kepariwisataan Alam.
berserta Pemerintahan Desa Yogyakarta: Liberti.
Aursati harus lebih kooperatif

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 14


Nitisemito, Alex S. (1997). Terry, George R. (1998).
Manajemen Sumber Principles of
Daya Manusia dan Management. Richard
Pengantar.Jakarta: D. Irwin Inc
Ghalia Indonesia. Homewood.
Pendit, Nyoman S. (1994). Yoeti, Oka. (1983). Pengantar
Ilmu Pariwisata dan Ilmu Pariwisata.
Pengantar Perdana. Bandung: Aksara.
Jakarta: PT Pradnya _________ (1996).
Paramita Pemasaran
Riwu, Kaho. (1997).Prospek Pariwisata. Bandung:
Otonomi Daerah Di Aksara.
Negara Republik _________ (1997).
Indonesia, Jakarta: Perencanaan dan
Raja Grafindo Persada. Pengembangan
Stoner, James, R Edward Pariwisata. Jakarta:
Freemen dan Daniel R PT. Pradnya Pramita.
Gilbert. (1996). Upaya
dan Tindakan Hukum b. Peraturan Perundangan
( dalam kasus
penyalagunaan Departemen Pariwisata, Seni dan
kewenangan ). Budaya. (1999). Pariwisata
Jakarta: PT Indonesia 1999. Jakarta:
Prehalindo. Direktorat Jenderal Pariwisata
Subagyo, P. Joko. (2004). Undang-Undang No. 10 Tahun 2009
Metode Penelitian Tentang Kepariwisataan.
Kualitatif dalam Teori Undang-Undang No. 32
dan Praktek. Jakarta: Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Rineka Cipta. Daerah.
Supomo. (2006), Koordinasi Peraturan Daerah Kabupaten
dan Hubungan Kerja. Kampar No. 06 Tahun 2008
LAN RI. Jakarta. Tentang Kedudukan Tugas
Sutarto. (1995). Dasar-Dasar Pokok Dan Fungsi pemerintah
O r g a n i s a s i . Daerah Di Bidang Pariwisata
Yogyakarta : UGM Dan Kebudayaan.
P e r s .
Syafiie, Inu Kencana. (1998).
Manajemen
Pemerintahan. Jakarta:
PT. Pertja.
Syarifudin, Ateng. (2006).
Pemerintah
Kecamatan dan
Pemerintah Desa.
Jatinangor : Seminar
dan Lokakarya
Nasional dikampus
STPDN.

JOM FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober 2014 15

You might also like