Professional Documents
Culture Documents
null-WPS Office
null-WPS Office
Abstract
The economy of East Kalimantan as a whole is growing rapidly, however, this was not
accompanied by the development of a Sharia Rural Bank (BPRS). This study aims to determine
the feasibility of establishing a BPRS in East Kalimantan in terms of financial, marketing, social,
economic, and cultural aspects as well as to find out which municipalities are feasible to establish
BPRS. This type of descriptive qualitative research, the sample used in Balikpapan and Samarinda,
the data collection techniques used observation and interviews. The results showed that the
financial aspects of the BPRS were feasible to establish. NPV and IRR calculations show that the
investment in the establishment of the BPRS is feasible. The market aspect looks at the potential
of GRDP, population and purchasing power. The marketing aspect sees the potential growth of
SMEs, business fields and the number of SMEs. Market segmentation and the target market for
BPRS are SMEs engaged in trade and culinary. The economic aspect has an impact on regional
income, the ease in providing cheap funds for SMEs, opens up community jobs. The social and
cultural impact of the community being educated about banking. Balikpapan and Samarinda have
great potential for the establishment of a BPRS. Samarinda is the most feasible to establish a BPRS.
Abstrak
Perekonomian Kalimantan Timur sangat pesat, namun tidak diiringi perkembangan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Penelitian bertujuan mengetahui kelayakan bisnis
pendirian BPRS di Kalimantan Timur ditinjau dari aspek keuangan, pemasaran, sosial, ekonomi
dan budaya serta untuk mengetahui Kotamadya yang layak didirikan BPRS. Jenis penelitian
kualitatif deskriptif, sampel yang digunakan Balikpapan dan Samarinda, teknik pengumpulan
data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan aspek keuangan
BPRS layak didirikan. Perhitungan NPV dan IRR menunjukkan investasi pendirian BPRS layak.
Aspek pasar melihat potensi PDRB, jumlah penduduk dan daya beli. Aspek pemasaran melihat
potensi pertumbuhan UMKM, lapangan usaha dan jumlah UMKM. Segmentasi pasar dan target
pasar BPRS adalah UMKM bergerak dalam perdagangan dan kuliner. Aspek ekonomi berdampak
terhadap pemasukan daerah, kemudahan dalam penyediaan dana murah bagi UMKM, membuka
lapangan pekerjaan masyarakat. Dampak sosial dan budaya masyarakat teredukasi tentang
perbankan. Balikpapan dan Samarinda berpotensi besar untuk didirikan BPRS. Samarinda yang
paling layak didirikan BPRS.
Kata Kunci: Studi Kelayakan Bisnis, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Kalimantan Timur.
Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Kalimantan Timur 113
lainnya yaitu CAR sebesar 21,21%, ROA pembukaan cabang bank syariah di kota Bogor
sebesar 2,48%, sedangkan ROE sebesar 19,12%. provinsi Jawa Barat juga menunjukan bahwa
BPRS di Indonesia pada Mei 2019 memiliki dengan menggunakan analisis teknik Miles
NPF sebesar 8,70% dan BOPO sebesar 86,12% and Huberman prosedur dan standarisasi
(Otoritas Jasa Keuangan, 2019: 5). pembukaan cabang bank syariah sudah
Provinsi Kalimantan Timur saat ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
memiliki satu (1) BPRS yang berada di wilayah (PBI), dan Rencana Bisnis Bank (RBB). Dengan
Penajam. Data dari OJK menyebutkan total aset menggunakan analisis SWOT diketahui letak
BPRS tersebut sebesar Rp. 8,08 Miliar dengan posisi perusahaan dimasa yang akan datang
pembiayaan sebesar Rp. 1,35 Miliar (terdiri berada pada posisi kuadran I yang artinya
dari Rp. 435 juta pembiayaan Modal Kerja dan posisi perusahaan kuat dan berpeluang
Rp. 924 juta pembiayaan konsumsi) sedangkan (Maryanto & Sukma, 2016). Penelitian Ruminta,
Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp. 4,97 Daris dan Jayaprawira (2013), berjudul Analisis
Miliar. Nilai FDR BPRS nya sebesar 27,32% Kelayakan Finansial versi Syariah pada
dengan NPF sebesar 26,17% (Otoritas Jasa Pembiayaan Investasi Perkebunan Kelapa
Keuangan, 2019). Data tersebut menunjukkan Sawit PT. X. Hasil penelitian menunjukkan
BPRS di provinsi Kalimantan Timur hanya analisis kelayakan finansial versi syariah
satu yang berada di wilayah Penajam, artinya maupun versi konvensional pada proyek
perlu dikembangkan lagi jumlah BPRS guna investasi perkebunan kelapa sawit PT.X adalah
mendukung alternatif pendanaan bagi usaha layak untuk dibiayai oleh bank (Ruminta dkk.,
mikro, kecil dan menengah. 2013: 129). Perbedaan penelitian ini dengan
Pendirian BPRS di wilayah Kalimantan penelitian lainnya adalah pemetaan wilayah
Timur menjadi potensi untuk pengembangan serta aspek yang dianalisa. Dalam penelitian ini
lembaga keuangan syariah guna membantu aspek keuangan, aspek pasar dan pemasaran,
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta aspek ekonomi, sosial dan budaya
untuk alternatif pendanaan. Mengingat bank akan menjadi bahan penelitian. Sehingga,
wajib memberikan pembiayaan kepada peneliti memperoleh hasil yang lebih terukur
UMKM, pemberian pembiayaan dilakukan serta mendalam dari penelitian-penelitian
secara langsung kepada pelaku UMKM atau sebelumnya.
tidak langsung melalui pola kerjasama, atau
pembiayaan sindikasi (PBI No. 14 Pemberian METODE PENELITIAN
Kredit/Pembiayaan, 2012: Pasal 2). Penelitian ini merupakan penelitian
Sebelum BPRS didirikan perlu dilakukan kualitatif, dengan metode penelitian yang
studi kelayakan terlebih dahulu untuk berlandaskan kondisi objek yang alamiah
memutuskan apakah ide bisnis pendirian dimana peneliti sebagai instrumen kunci.
BPRS layak atau tidak dijalankan. Studi Teknik pengumpulan data dilakukan
kelayakan bisnis sendiri diartikan sebagai gabungan, analisa data bersifat induktif.
suatu kegiatan mengkaji secara mendalam Penelitian ini bersifat deskriptif, menjelaskan
berupa data dan informasi untuk dihitung, dan menjabarkan hasil penelitian lapangan yang
diukur serta dianalisa apakah bisnis ini layak didapat dari hasil observasi dan wawancara.
untuk dijalankan atau tidak (Purwana & Hasilnya lebih menekankan makna daripada
Hidayat, 2016). generalisasi (Sugiyono, 2012).
Penelitian terdahulu tentang studi Penelitian ini mendeskripsikan hasil
kelayakan bisnis sudah banyak seperti Hadi, analisa studi kelayakan bisnis pendirian BPRS
Januar, dan Jikrillah (2010), mengenai studi di wilayah Kalimantan Timur ditinjau dari
kelayakan pendirian BPR di Kabupaten Tanah aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan,
Bumbu ditinjau dari aspek keuangan, hasil serta aspek sosial, ekonomi dan budaya.
penelitian mendeskripsikan bahwa pendirian Populasi yang digunakan dalam
BPR direkomendasikan untuk didirikan penelitian ini adalah seluruh Kotamadya/
(Hadi et al., 2010). Penelitian Maryanto dan Kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan
Sukma (2016), berjudul studi kelayakan Timur. Teknik sampling bersifat purposive
Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Kalimantan Timur 115
sampling. Purposive sampling adalah teknik cara deduktif yaitu suatu logika yang bermula
penentuan sampel dengan pertimbangan dari pengetahuan yang bersifat umum
tertentu (Suliyanto, 2018). Kriteria purposive kemudian dijadikan titik tolak dalam menilai
sampling yang digunakan dalam penelitian ini suatu fakta yang bersifat khusus (Sugiyono,
adalah: 2015: 404). Dalam penelitian ini penulis
a. Jumlah penduduk; melakukan analisis deduktif dimana peneliti
b. Infrastruktur yang mendukung; membahas secara umum studi kelayakan
c. Tingkat pendapatan daerah. bisnis BPRS di Wilayah Kalimantan Timur
dilihat dari aspek keuangan, pasar, pemasaran,
Sampel yang digunakan akan disesuaikan ekonomi, sosial dan budaya. Kemudian,
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, ditarik kesimpulan apakah BPRS layak untuk
sehingga hanya Kota Balikpapan dan Kota didirikan di wilayah Kalimantan Timur atau
Samarinda yang dijadikan sampel penelitian. sebaliknya.
Data yang digunakan adalah data primer
berupa hasil wawancara terstruktur dengan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pihak pemerintah, masyarakat, pelaku bisnis Wilayah Samarinda memiliki 10 (sepuluh)
atau akademisi. Yang dimaksud data primer kecamatan, yaitu: Samarinda Ulu, Samarinda
disini adalah data yang diperoleh secara Utara, Samarinda Ilir, Samarinda Seberang,
langsung dari objek penelitian (Sugiyono, 2016). Palaran, Sungai Kunjang, Sambutan, Samarinda
Data primer diperoleh dari hasil wawancara Kota, Loa Janan Ilir, dan Sungai Pinang.
kepada lembaga atau instansi yang bisa Samarinda Utara merupakan kecamatan
memberikan informasi terkait aspek-aspek terluas, meliputi lebih dari 31% dari total
yang dinilai dalam studi kelayakan ini. luas wilayah Kota Samarinda, sedangkan
Data yang digunakan adalah data Kecamatan Samarinda Kota memiliki luas
sekunder, yaitu data yang diterima dari wilayah terkecil (BPS Kota Samarinda, 2019: 2).
sumber-sumber yang telah dikumpulkan oleh Penduduk Kota Samarinda berdasarkan
pihak lain (Sugiyono, 2016). Data sekunder proyeksi penduduk di tahun 2018 sebesar
lainnya diperoleh dari laporan Badan Pusat 858.080 jiwa, terdiri dari 443.379 jiwa penduduk
Statistik Provinsi Kalimantan Timur, Bank laki-laki dan 414.701 jiwa penduduk perempuan.
Indonesia berupa Laporan Ekonomi Provinsi Angka rasio jenis kelamin sebesar 106,92 berarti
Kalimantan Timur, Stastistik Perbankan terdapat 106 hingga 107 penduduk laki-laki di
Syariah Otoritas Jasa Keuangan dan Undang- setiap 100 penduduk perempuan. Komposisi
Undang atau Peraturan yang mendukung penduduk Kota Samarinda didominasi oleh
informasi data sekunder. penduduk usia muda (BPS Kota Samarinda,
Ada beberapa metode pengumpulan 2019: 3).
data yang dikenal dalam penelitian kualitatif Komposisi penduduk Kota Samarinda
dan yang paling pokok adalah pengamatan didominasi oleh penduduk muda/dewasa.
(observation) dan wawancara (interview) Kota Samarinda memiliki tingkat kepadatan
(Suliyanto, 2018: 162). penduduk sebesar 1.195 jiwa/km2. Tingginya
Observasi dilakukan lebih awal untuk angka kepadatan penduduk ini disebabkan
memperoleh data terkait aspek pasar dan luas wilayah yang terbatas serta sebagai
pemasaran, aspek keuangan, serta aspek ibukota provinsi yang menjadi pusat aktivitas
sosial, ekonomi dan budaya dari beberapa kota pemerintahan sehingga menjadi daya tarik
di wilayah Kalimantan Timur. Wawancara bagi penduduk untuk bermigrasi ke Kota
dilakukan secara terstruktur dengan berdialog Samarinda (BPS Kota Samarinda, 2019: 5).
langsung kepada responden (Suliyanto, Berdasarkan status pekerjaan, pada
2018: 164). Berdasarkan hasil observasi, tahun 2018 lebih dari separuh tenaga kerja
wawancara hanya dilakukan pada tiga kota (62,62 persen) merupakan buruh/karyawan/
yaitu Samarinda, Balikpapan dan Tenggarong. pegawai. Proporsi terbesar kedua yakni
Dalam analisis data yang digunakan pada tenaga kerja dengan status pekerjaan berusaha
penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan sendiri sebesar 20,04 persen. Tenaga kerja
116 Dedy Mainata dan Angrum Pratiwi
dengan status berusaha sebanyak 29,26 Samarinda berasal dari pajak daerah (352,83
persen. Hal ini menjadi sinyal positif bagi miliar rupiah) dan retribusi daerah (48,48 miliar
perekonomian di Kota Samarinda. Banyaknya rupiah) (BPS Kota Samarinda, 2019b: 24).
wirausaha memberikan dampak positif antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia
lain akan menambah jenis usaha baru yang Kalimantan Timur mencatat sebanyak 42 unit
akan menciptakan lapangan pekerjaan dan bank dan 190 kantor bank yang beroperasi
menyerap tenaga kerja, sehingga dapat ikut di Kota Samarinda sepanjang tahun 2018.
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu Penyaluran kredit/pembiayaan di Kota
wilayah (BPS Kota Samarinda, 2019: 7). Samarinda mencapai Rp. 25,86 Triliun (modal
Perkembangan usaha perdagangan di kerja Rp. 10,57 Triliun, investasi Rp. 7,42
wilayah Kota Samarinda juga ditunjukkan oleh Triliun, dan konsumsi Rp. 7,87 Triliun) (Bank
banyaknya penerbitan izin usaha. Sepanjang Indonesia Provinsi Kalimtan Timur, 2019).
tahun 2018, terdapat sebanyak 2.112 izin usaha Investasi di Kota Samarinda terjadi
yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Kota peningkatan yang cukup besar di Kota
Samarinda. Jika dilihat menurut klasifikasi Samarinda. Jumlah proyek meningkat dari
usaha, sebanyak 1.455 izin usaha atau 68,89 408 unit di tahun 2017 menjadi 2566 unit di
persen izin usaha perdagangan di Kota tahun 2018. Penambahan ini didominasi oleh
Samarinda merupakan perdagangan skala investasi dari dalam negeri (PMDN). Realisasi
kecil. Sedangkan pemberian izin usaha penamaman modal di Samarinda pada tahun
perdagangan skala menengah mencapai 559 2018 mencapai 53,73 triliun rupiah, yang terdiri
unit usaha dan 98 izin usaha diberikan untuk dari 46,62 triliun rupiah berasal dari PMDN
usaha perdagangan berskala besar. (BPS Kota dan 7,11 triliun rupiah berasal dari PMA. (BPS
Samarinda, 2019b: 20) Kota Samarinda, 2019b)
PDRB (Produk Domestik Regional Kota Balikpapan memiliki 6 Kecamatan
Bruto) merupakan salah satu indikator untuk dengan tingkat yang bervariasi. Tingkat
mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan kepadatan penduduknya paling tinggi ada
(TPB) khususnya tujuan kedelapan, yaitu di Kecamatan Balikpapan Tengah dan paling
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang rendah di Kecamatan Balikpapan Timur. (BPS
inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja Kota Balikpapan, 2019: 1)
yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan Penduduk Kota Balikpapan tahun 2018
yang layak untuk semua. Terdapat tiga sektor berjumlah 645.727 jiwa, terdiri dari 333.347
ekonomi yang dominan dalam perekonomian Laki-laki dan 312.380 Perempuan yang tersebar
Kota Samarinda. Ketiga sektor tersebut adalah relatif merata di seluruh kecamatan di Kota
sektor Konstruksi sebesar 20,85 persen, diikuti Balikpapan. Kota Balikpapan merupakan
oleh sektor Perdagangan dan Pertambangan salah satu kota terpadat di Kalimantan Timur
masing-masing 16,09 persen dan 13,62 persen. dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai
Peranan ketiga sektor yang cukup dominan 1.270 jiwa per km2. Ini berarti rata-rata jumlah
tersebut menunjukkan karakteristik khas penduduk yang tinggal di 1 km2 wilayah Kota
Samarinda sebagai wilayah perkotaan yang Balikpapan adalah sebanyak 1.270 jiwa. (BPS
umumnya memiliki aktivitas perdagangan dan Kota Balikpapan, 2019: 4-5)
kegiatan pembangunan fisik yang cukup tinggi. Berdasarkan data dari Kamar Dagang dan
(BPS Kota Samarinda, 2019b) Industri (Kadin) Kota Balikpapan, jumlah usaha
Pendapatan daerah merupakan salah satu kecil yang mendapat sertifikat kompetensi dan
sumber dana bagi pembiayaan pembangunan kualifikasi perusahaan pada tahun 2017 naik
atau belanja daerah. Pada tahun 2018, realisasi dari 155 usaha kecil di tahun 2016 menjadi 169
pendapatan pemerintah Kota Samarinda usaha kecil di tahun 2017. Sementara jumlah
mencapai 2,70 triliun rupiah, dengan mayoritas usaha non kecil yang mendapat sertifikat
bersumber dari pendapatan transfer yakni kompetensi dan kualifikasi perusahaan pada
sebesar 1,51 triliun rupiah, dan sebesar 498,89 tahun 2017 turun dari 169 usaha non kecil di
miliar rupiah diperoleh dari pendapatan asli tahun 2016 menjadi 158 usaha non kecil di
daerah (PAD). Sumber terbesar PAD Kota tahun 2017. (BPS Kota Balikpapan, 2019)
Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Kalimantan Timur 117
Peran perbankan menjadi sangat penting laba rugi, serta proyeksi arus kas (cashflow)
seiring dengan perkembangan ekonomi (Suprihadi, 2019).
Kota Balikpapan. Sabagai sarana yang
mempermudah transaksi, Bank juga sebagai Anggaran Biaya Investasi dan Biaya Overhead
tempat penyedia dana bagi yang membutuhkan Biaya investasi biasanya disesuaikan
pinjaman dana/kredit, baik untuk konsumsi, dengan jenis usaha yang akan dijalankan
investasi maupun modal kerja. Data Bank dalam berbisnis (Sitinjak, 2019). Secara umum
Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan komponen kebutuhan biaya investasi, meliputi
Timur jumlah bank di Kota Balikpapan sejak biaya prainvestasi, biaya pembelian aktiva
tahun 2015 ada sebanyak 187 bank. Jumlah tetap yang berwujud dan tidak berwujud
kredit/pembiayaan yang disalurkan pada dan biaya operasional (Fahmi, 2014: 169-
tahun 2018 sebesar Rp. 25,96 Triliun (36% 170). Berdasarkan Tabel 1, biaya investasi
untuk konsumsi, 33,46% untuk modal kerja yang dihitung untuk kantor BPRS sebesar Rp
dan 30,54% untuk investasi). (Bank Indonesia 2.417.782.000,- yang terdiri dari biaya sewa,
Provinsi Kalimtan Timur, 2019) biaya instalasi, biaya mesin dan alat kantor.
Berdasarkan struktur perekonomian Biaya overhead dalah semua biaya pada
Kota Balikpapan, lapangan usaha industri laporan laba rugi perusahaan di luar biaya yang
pengolahan mendominasi perekonomian terkait langsung dengan aktivitas produksi
yang terlihat dari besarnya peranan lapangan perusahaan (Ndraha et al., 2019). Kategori
usaha ini terhadap pembentukan PDRB biaya overhead yaitu biaya overhead tetap
Kota Balikpapan. Sumbangan terbesar pada (fixed expenses) yang harus dipenuhi setiap
tahun 2018 dihasilkan oleh lapangan usaha bulannya. Kedua, overhead variabel yaitu biaya
industri pengolahan sebesar 46,04 persen atau yang berubah-rubah dari waktu ke waktu.
menghasilkan nilai sebesar 43,81 triliun rupiah. Ketiga, overhead semi-variabel biaya ini tidak
Lapangan usaha terbesar kedua adalah sektor mengalami perubahan sepanjang waktu dan
konstruksi sebesar 15,84 persen, diikuti dengan tidak harus selalu dibayarkan (Fahmi, 2014:
lappangan usaha sektor transportasi dan 170).
pergudangan 12,48 persen dan perdagangan Biaya overhead untuk kantor BPRS
besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda berdasarkan Tabel 1 total sebesar Rp
motor sebesar 8,95 persen. Sementara itu, 1.446.207.000,- yang terdiri dari biaya tenaga
peranan lapangan usaha lainnya masih kerja, biaya promosi, biaya depresiasi, dan
dibawah 5 persen. (BPS Kota Balikpapan, biaya lainnya seperti biaya premi asuransi,
2019: 25) biaya pajak, biaya sewa dan biaya perbaikan.
Berdasarkan hasil perhitungan biaya
Studi Kelayakan Bisnis BPRS dari Aspek investasi dan biaya overhead diatas, langkah
Keuangan selanjutnya adalah menghitung perkiraan
Aspek pertama yang perlu diperhatikan Total Biaya pendirian BPRS. Berdasarkan
dalam pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Tabel 2 perkiraan total biaya untuk mendirikan
Syariah (BPRS) adalah aspek keuangan. sebuah BPRS adalah Rp 2.417.782,000,- yang
Aspek keuangan ini akan memperhitungkan terdiri dari tiga komponen utama biaya yaitu
beberapa hal, yaitu biaya investasi, anggaran instalasi, kendaraan dan peralatan lain. Rincian
biaya investasi dan biaya overhead, termasuk di total perkiraan biaya pendirian sebuah BPRS
dalamnya biaya tenaga kerja dan penyusutan terlihat pada Tabel 2.
(Kristanto et al., 2019). Analisis finansial Break Even Point (BEP) atau titik impas
biasanya menghitung Net Present Value sering digunakan untuk memperhitungkan
(NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit/ pada saat kapan waktu break even tersebut
Cost Ratio, Payback Period, dan Profitability akan diketahui (Fahmi, 2014: 298). Dengan
Ratio (Ramadhanty et al., 2020). Analisa aspek kata lain, BEP adalah titik dimana pendapatan
keuangan pendirian Bank juga menghitung sama dengan modal, artinya perusahaan tidak
target funding dan financing, Break Even mengalami kerugiaan ataupun keuntungan
Point (BEP), proyeksi neraca BPRS, proyeksi (Susanti et al., 2019).
118 Dedy Mainata dan Angrum Pratiwi
Tabel 3 menunjukkan bahwa BPRS Awal, Kas Masuk, Kas Keluar dan Kas Akhir,
akan mengalami BEP pada bulan ke – 13, berikut adalah proyeksi arus kas pendirian
atau setelah 1 tahun lebih 1 bulan. Untuk BPRS.
mencapai BEP tentunya BPRS perlu melakukan
kegiatan pokoknya yaitu menghimpun dan Perhitungan Net Present Value (NPV) dan
menyalurkan dana, dengan berbagai produk Internal Rate of Return (IRR)
yang ditawarkan. Berikut adalah target Metode net present value (NPV) adalah
pembiayaan (financing) dan pendanaan metode yang menghitung selisih antara nilai
(funding) dalam 1 tahun (12 bulan) sehingga sekarang investasi dengan nilai sekarang
BPRS bisa memperoleh BEP, terlihat pada penerimaan kas bersih, baik dari operational
Tabel 3. cash flow maupun dari terminal cash flow
Perhitungan proyeksi Neraca sangat pada masa yang akan datang (Wiyanti et
penting dilakukan oleh perusahaan (Nabila al., 2019). Keputusan tentang apakah suatu
& Nurmalina, 2019). Neraca bisa membantu usulan proyek investasi diterima atau ditolak
pihak eksternal untuk menganalisa ditentukan oleh nilai NPV (Wijaksani et al.,
likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan, 2018). Jika nilai sekarang penerimaan kas bersih
kemampuan operasional, kemampuan lebih besar daripada nilai sekarang investasi,
perusahaan menghasilkan keuntungan (Hanafi maka usulan proyek bisnis tersebut dinyatakan
& Halim, 2016: 50). layak dan sebaliknya (Fahmi, 2014: 278). Tabel
Pada Tabel 4 (terlampir) menunjukkan 7 menunjukkan bahwa jumlah aliran kas
proyeksi Neraca BPRS selama 1 tahun atau masuk bersih (Rp 4.196.747.481,-) lebih besar
12 bulan, dimana Total Aset BPRS diproyeksi dari biaya proyek (Rp 3.623.989.255,-) atau
mencapai Rp 21.212.000.000,- (21,2 Miliar). penerimaan aliran kas bersih > biaya proyek,
Komponen aktiva terdiri dari Kas, Pembiayaan, maka pendirian BPRS Layak untuk dijalankan.
Aktiva Tetap dan Aktiva Lainnya, sedangkan Metode Internal Rate of Return (IRR),
pasiva terdiri dari Tabungan, Deposito dan adalah metode yang menghitung tingkat
komponen Modal. bunga yang menyamakan nilai sekarang
Terdapat tiga komponen penting investasi dengan nilai sekarang penerimaan-
dalam laporan laba-rugi yaitu Pendapatan penerimaan kas bersih (Apriliana & Sutopo,
Operasional, Beban operasional, dan Laba 2017). Untuk menentukan suatu usulan proyek
perusahaan (Kristanto et al., 2019). Semua investasi dianggap layak atau tidak, dengan
aktifitas ini perlu dilaporkan dengan semestinya cara membandingkan IRR dengan tingkat
agar pembaca laporan keuangan memperoleh keuntungan yang diharapkan. Jadi, suatu
informasi yang relevan dan akurat (Hanafi & investasi akan diterima apabila IRR investasi >
Halim, 2016). dari biaya modal (k) (Fahmi, 2014: 287). Tabel
Tabel 5 (terlampir) menunjukkan proyeksi 7 menunjukkan bahwa tingkat keuntungan
laba-rugi BPRS selama 1 tahun, yang terdiri dari yang ditargetkan sebesar 6%, sedangkan
Pendapatan Operasional, Biaya Operasional, hasil IRR sebesar 11.13%, artinya IRR > target
dan Laba Bersih. BPRS akan memperoleh laba keuntungan yang diharapkan, maka investasi
bersih sebesar Rp 83.000.000,- pada bulan ke 13, pendirian BPRS ini Layak diterima.
berikut adalah proyeksi laba rugi BPRS.
Bagi investor yang terpenting adalah Perhitungan Pay Back Period
kas bersih yang diterima dari uang yang Metode payback period (PBP) adalah
dinvestasikan, karena kas diperlukan untuk metode yang mendasarkan pada jumlah
memenuhi kehidupan sehari-hari, membayar tahun yang diperlukan untuk mengembalikan
kewajiban yang jatuh tempo, serta untuk investasi awal (Fahmi, 2014: 286). Bila arus
melakukan investasi kembali (Sucipto, 2017: masuk kas terjadi pada tingkat yang seragam,
172). Tabel 6 (terlampir) menunjukkan sebuah periode pengembalian merupakan rasio dari
BPRS memperoleh saldo kas akhir (kas bersih) banyaknya investasi asal terhadap arus masuk
sebesar Rp 378.000.000,- pada bulan ke 12, kas tahunan yang diharapkan (Ramadhanty
adapun komponen aliran kas terdiri dari Kas et al., 2020). Tabel 8 menunjukkan bahwa
Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Kalimantan Timur 119
pada tahun ke-2, BPRS sudah mendapatkan pasar serta berapa market share yang dapat
pengembalian dari investasi awal, yaitu sebesar diserap oleh bisnis tersebut dari keseluruhan
Rp 3.114.615.000,-, artinya BPRS hanya butuh pasar potensional (Sucipto, 2017: 47). Potensi
2 tahun bagi bank untuk mengembalikan pasar tergantung jumlah orang yang memiliki
investasi awal. kebutuhan dan keinginan spesifik, mempunyai
Berdasarkan hasil perhitungan aspek daya beli, dan bersedia melakukan transaksi
keuangan, maka dapat disimpulkan beberapa pembelian untuk memenuhi kebutuhan dan
hal yaitu: keinginannya (Akram & Tinaprilla, 2020).
a. Proyeksi total biaya yang dibutuhkan untuk Konsumen potensial memiliki tiga karakter
mendirikan sebuah BPRS adalah sebesar Rp pokok, yaitu mempunyai minat, penghasilan
2.417.782,000,- dan akses. Tiga karakter tersebut tercermin dari
b. Break even point (BEP) atau titik impas, pendapatan, jumlah penduduk, dan daya beli
menunjukkan bahwa BPRS akan mengalami masyarat (Tjiptono, 2015: 135). Aspek pasar
BEP pada bulan ke – 13, atau setelah 1 tahun penelitian ini meliputi beberapa potensi, yaitu:
lebih 1 bulan dengan total Laba Bersih sekitar 1) Pertumbuhan Ekonomi Regional dengan
Rp 83.000.000,- indikator Pertumbuhan Domestik Regional
c. P r o y e k s i T o t a l A s e t B P R S Bruto (PDRB), 2) Jumlah Penduduk, dan 3)
mencapai Rp 21.212.000.000,- Daya beli masyarakat dengan indikator Indeks
(Rp. 21,2 Miliar). Komponen aktiva terdiri Tendensi Konsumen (ITK).
dari Kas, Pembiayaan, Aktiva Tetap dan
Aktiva Lainnya, sedangkan pasiva terdiri dari a. Pertumbuhan Domestik Regional Bruto
Tabungan, Deposito dan komponen Modal. (PDRB)
d. Proyeksi laba-rugi BPRS selama 1 tahun, Ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim)
yang terdiri dari Pendapatan Operasional, tercatat tumbuh sebesar 5,14% (yoy), yang
Biaya Operasional, dan Laba Bersih. BPRS sekaligus merupakan pertumbuhan ekonomi
akan memperoleh laba bersih sebesar Rp tertinggi sejak triwulan II 2012. Capaian
83.000.000,- pada bulan ke 13. ekonomi Kaltim periode ini sedikit lebih
e. Hasil perhitungan NPV menunjukkan rendah dibandingkan nasional sebesar 5,18%
bahwa jumlah aliran kas masuk bersih (yoy). Pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan
(Rp 4.196.747.481,-) lebih besar dari biaya IV 2018 tercatat lebih tinggi dibandingkan
proyek (Rp 3.623.989.255,) atau penerimaan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia (KTI),
aliran kas bersih > biaya proyek, maka meskipun masih lebih rendah dibandingkan
pendirian BPRS Layak untuk dijalankan. ekonomi Kalimantan (Bank Indonesia Provinsi
f. Hasil perhitungan IRR menunjukkan bahwa Kalimtan Timur, 2019: 2).
tingkat keuntungan yang ditargetkan Berdasarkan perbandingan nilai
sebesar 6%, sedangkan hasil IRR sebesar Pendapatan Regional Domestik Bruto (PDRB)
11.13%, artinya IRR > target keuntungan antar provinsi se-Kalimantan, ada ketimpangan
yang diharapkan, maka investasi pendirian nilai PDRB diantara Kalimantan Timur dengan
BPRS ini layak diterima. keempat provinsi lainnya. Pada tahun 2018,
g. Hasil perhitungan PBP menunjukkan terlihat bahwa lebih dari separuh (51,93
bahwa pada tahun ke-2, BPRS sudah persen) PDRB Pulau Kalimantan disumbang
mendapatkan pengembalian dari investasi oleh PDRB Kalimantan Timur. Di sisi lain,
awal, yaitu sebesar Rp 3.114.615.000,-, kontribusi PDRB provinsi lainnya di bawah
artinya BPRS hanya butuh 2 tahun bagi 20 persen, bahkan Kaltara hanya sebesar 7,00
bank untuk mengembalikan investasi awal. persen. PDRB per kapita atas dasar harga
berlaku (ADHB), tahun 2018 Kalimantan
Studi Kelayakan Bisnis BPRS dari Aspek Timur sebesar Rp 174,88 juta paling tinggi dan
Pasar dan Pemasaran merupakan yang tertinggi di Pulau Kalimantan
Aspek Pasar Pendirian BPRS (BPS Privinsi Kalimantan Timur, 2019: 38).
Kajian aspek pasar berkaitan dengan
ada tidaknya potensi pasar dan peluang
120 Dedy Mainata dan Angrum Pratiwi
maupun cenderamata berada di pasar Kebun Kabupaten/Kota lain, juga perputaran uang
Sayur Balikpapan dan kerajinan berbahan serta pelaku UMKM nya paling banyak berada
dasar kulit buaya di daerah Teritip. Pelaku di Samarinda dan Balikpapan. Kota Samarinda
usahanya sudah cukup paham dengan lembaga dan Balikpapan memiliki potensi pasar pelaku
keuangan syariah seperti bank syariah maupun UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
Koperasi Syariah (Kepala Seksi Pembinaan yang paling baik dibanding Kabupaten/Kota
Usaha Koperasi dan UMKM Kota Balikpapan, lainnya di Kalimantan Timur. Pelaku UMKM
Maret 2020). di Kota Samarinda dan Balikpapan banyak
Aspek sosial dan budaya di Kota bergerak di sektor perdagangan, kuliner
Balikpapan yaitu memiliki penduduk yang dan jasa (Kasi Produksi, Pembiayaan dan
beragam dan merupakan kota minyak dengan Pemasaran Dinas Perindustrian Perdagangan
Pertamina sebagai salah satu motor penggerak Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim, Februari
perekonomian. Dengan adanya Pertamina 2020).
di Kota Balikpapan, maka sektor usaha Berdasarkan hasil wawancara,
masyarakat jadi ikut terangkat dan perputaran pengamatan data-data ekonomi dan keuangan,
uang di menjadi cukup besar. Karakter pelaku serta hasil survei lapangan, maka rekomendasi
bisnis di Kota Balikpapan yang mayoritas lokasi untuk pendirian BPRS adalah Kota
Muslim membuat mereka berfikir untuk Samarinda dengan dasar Pertumbuhan
berinvestasi tanpa riba dan menghindari Bank Jumlah UMKM, Lapangan Usaha dan Jumlah
Konvensional untuk beralih ke Bank Syariah Penduduk. Untuk wilayah Samarinda,
atau dengan permodalan secara mandiri rekomendasi lokasi yang tepat untuk kantor
(Kepala Seksi Pembinaan Usaha Koperasi dan BPRS jika didirikan di Samrinda adalah
UMKM Kota Balikpapan, Maret 2020). daerah Palaran. Namun demikian, tidak
menutup kemungkinan jika BPRS didirikan
Rekomendasi Wilayah Pendirian BPRS di Balikpapan, dengan rekomendasi wilayah
Fakta menarik dilapangan setelah di sekitar Pasar Kebun Sayur atau Pasar Inpres
bertemu dan wawancara langsung dengan Balikpapan.
Camat Tenggarong dan Kasubbag Umum
Ketatalaksanaan dan Kepegawaian Kecamatan KESIMPULAN
Tenggarong Kab. Kutai Kartanegara. Diperoleh Studi Kelayakan Bisnis (SKB) Bank
informasi bahwa Kota Tenggarong memiliki Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di
potensi pasar pelaku UMKM yang relatif kecil Kalimantan Timur ditinjau dari Aspek
dibanding Kota Samarinda dan Balikpapan. Keuangan adalah Layak. Hasil perhitungan
Pelaku UMKM Tenggarong lebih banyak NPV menunjukkan bahwa jumlah aliran kas
di sektor perdagangan dan kontraktor, baik masuk bersih (Rp 4.196.747.481,-) lebih besar
kontraktor pemerintah daerah maupun dari biaya proyek (Rp 3.623.989.255,-) atau
kontraktor swasta (Camat Tenggarong dan penerimaan aliran kas bersih > biaya proyek,
Kasubbag Umum Ketatalaksanaan dan maka pendirian BPRS Layak untuk dijalankan.
Kepegawaian Kecamatan Tenggarong Kab. Hasil perhitungan IRR menunjukkan bahwa
Kutai Kartanegara, Februari 2020). tingkat keuntungan yang ditargetkan sebesar
Pernyataan ini diperkuat kembali 6%, sedangkan hasil IRR sebesar 11.13%, artinya
dengan hasil wawancara kepada Kepala Seksi IRR > target keuntungan yang diharapkan,
Produksi, Pembiayaan dan Pemasaran Dinas maka investasi pendirian BPRS ini layak
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan diterima.
UKM Provinsi Kalimantan Timur. Diperoleh Studi kelayakan bisnis pendirian BPRS
informasi bahwa di Kalimantan Timur di Kalimantan Timur dinilai dari aspek pasar
pelaku UMKM terbanyak adalah Samarinda, dan pemasaran. Aspek pasar melihat dari
Balikpapan dan Bontang. Samarinda dan potensi PDRB, potensi jumlah penduduk, dan
Balikpapan merupakan daerah yang berpotensi potensi daya beli, wilayah Kalimantan Timur
besar untuk didirikan BPRS, karena selain sangat berpotensi untuk didirikan BPRS. Aspek
penduduknya lebih banyak dibanding pemasaran melihat dari potensi pertumbuhan
124 Dedy Mainata dan Angrum Pratiwi
UMKM, pertumbuhan lapangan usahan, dan (PI) di PT. USA Sejora Jaya Shipyard
jumlah UMKM. Dapat disimpulkan bahwa Batam. Jurnal PROFISIENSI, 5(1), 7–12.
segmentasi pasar dan target pasar BPRS adalah Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur.
UMKM yang mayoritas bergerang dalam (2019). Kondisi Sosial Ekonomi dan Indikator
bidang perdagangan dan kuliner. Penting Provinsi Kalimantan Timur Triwulan
Studi kelayakan bisnis pendirian I 2019. Badan Pusat Statistik.
BPRS dari segi ekonomi akan berdampak Bank Indonesia, P. K. (2020). Laporan
terhadap pemasukan daerah, kemudahan Perekonomian Kalimantan Timur Februari
dalam penyediaan dana murah bagi UMKM, 2020 [Laporan Ekonomi]. BI Perwakilan
dan membuka lapangan pekerjaan bagi Kaltim.
masyarakat. Dampak sosial dan budaya Bank Indonesia Provinsi Kalimtan Timur.
masyarakat akan lebih teredukasi dengan (2019). Laporan Perekonomian Kalimantan
adanya akses perbankan. Masyarakat Timur November 2019. Bank Indonesia.
Samarinda dan Balikpapan mayoritas adalah Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kaltim.
masyarakat pendatang dari pulau Jawa dan (2020). Indeks Tendensi Konsumen Provinsi
pulau Sulawesi, tentunya dengn karakter dan Kalimantan Timur Triwulan IV-2019
budaya yang berbeda. Namun, mayoritas (No. 12/02/64/Th.XXIII). Badan Pusat
masyarakat pendatang beragama Islam, Statistik.
dimana sikap berdagang tanpa riba cukup BPS Kota Balikpapan. (2019). Statistik Daerah
menjadi perhatian masyarakat. Pada akhirnya Kota Balikpapan Tahun 2019 (Statistik
masyarakat memilih produk Bank Syariah Daerah No. 64710.1812). Badan Pusat
sebagai alternatif pendanaan. Statistik.
Balikpapan dan Samarinda berpotensi BPS Kota Samarinda. (2019a). Statistisk
besar untuk didirikan BPRS, namun dari Kesejahteraan Rakyat Kota Samarinda Tahun
pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan 2019 (Statistik Daerah No. 4101002.xxxx).
bahwa Samarinda kota yang paling layak Badan Pusat Statistik.
didirikan BPRS. BPS Kota Samarinda, K. S. (2019b). Statistik
Daerah Kota Samarinda (Statistik Daerah
SARAN PENELITIAN No. Publikasi: 64720.1919). BPS Kota
Hasil studi kelayakan ini bisa dijadikan Samarinda.
dasar bagi pemerintah daerah provinsi BPS Provinsi Kalimantan Timur. (2019).
Kalimantan Timur, yaitu perlunya mendirikan Statistik Daerah Provinsi Kalimantan Timur
BPRS. Tentunya menjadi pemasukan daerah 2019 (Samarinda; Statistik Daerah No.
dan mampu meningkatkan ekonomi daerah Publikasi: 64550.1906). BPS Provinsi
dari sektor perbankan. Bagi para investor, hasil Kaltim.
studi kelayakan ini bisa dijadikan rekomendasi Fahmi, I. (2014). Studi Kelayakan Bisnis dan
untuk mendirikan BPRS dengan perhitungan Keputusan Investasi (Edisi Pertama). Mitra
keuangan dan aspek lainnya yang sudah Wacana Media.
dijelaskan dalam penelitian ini. Hadi, A., Juniar, A., & Jikrillah, S. (2010). Studi
Kelayakan Pendirian Bank Perkreditan
DAFTAR PUSTAKA Rakyat (BPR) di Kabupaten Tanah Bumbu
Akram, H., & Tinaprilla, N. (2020). Analisis Ditinjau dari Aspek Keuangan. Jurnal
Kelayakan Pengembangan Usaha Manajemen dan Akuntansi, Vol. 11(No. 1),
Pengolahan Kerupuk Ikan Lele Clipss 1–9.
Catfish Chips Di Kota Bogor. Forum Hanafi, M. M., & Halim, A. (2016). Analisis
Agribisnis (Agribusiness Forum), 10(2), Laporan Keuangan (Edisi 5). UPP STIM
95–105. https://doi.org/https://doi. YKPN.
org/10.29244/fagb.10.2.95-105 Kristanto, F. D., Susyanti, J., & Salim, M.
Apriliana, F. S., & Sutopo, W. (2017). Analisa A. (2019). Analisis Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Penambahan Mesin Ditinjau Dari Aspek Keuangan Produk
CNC dengan Metode Profitability Index Ekonomi Kreatif (Studi Kasus Pada Distro
Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Kalimantan Timur 125
Wiyanti, N. K. P., Budiasa, I. W., & Ustriyana, Klinik Bisnis KUMKM Disperindagkop
I. N. G. (2019). Analisis Kelayakan Usaha Samarinda, Maret 2020.
Air Minum dalam Kemasan PT. Amiro di Hasil wawancara dengan Camat Tenggarong
Desa Uma Jero, Kecamatan Busungbiu, dan Kasubbag Umum Kasubbag Umum
Kabupaten Buleleng. E-Jurnal Agribisnis Ketatalaksanaan dan Kepegawaian
dan Agrowisata, 8(2), Hal. 135–143. Kecamatan Tenggarong Kab. Kutai
Kartanegara, Kantor Kecamatan
Wawancara: Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
Hasil wawancara dengan Kepala Seksi di Tenggarong, Februari 2020.
Pembinaan Usaha Koperasi dan Hasil wawancara dengan Kasi Produksi,
UMKM Kota Balikpapan, Kantor Dinas Pembiayaan dan Pemasaran Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperarasi Perindustrian Perdagangan Koperasi
dan UKM Kota Balikpapan di Balikpapan, dan UKM Provinsi Kaltim, Kantor Dinas
Maret 2020. Perindustrian Perdagangan Koperasi
Hasil wawancara dengan Konsultan/Pembina dan UKM Provinsi Kalimantan Timur di
Klinik UMKM Kota Samarinda, Kantor Samarinda, Februari 2020.
Lampiran Tabel
Tabel 1
Anggaran Biaya Investasi Dan Biaya Overhead Kantor Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
No Komponen OHC Dan Investasi Jumlah (Rp 000)
I. Biaya Overhead (1 Tahun)
1 Biaya Tenaga Kerja 845,600
2 Biaya Promosi 1,200
3 Biaya Depresiasi 383,656
4 Biaya Lainnya 215,751
- Biaya premi asuransi 8,151
- Biaya Sewa 100,000
- Biaya Pajak 2,600
- Biaya Perbaikan & Pemeliharaan 5,000
- Biaya Barang & Jasa 100,000
Total Biaya Overhead 1,446,207
II. Biaya Investasi
1 Biaya Sewa Gedung 5 tahun *) 500,000
2 Biaya Instalasi, Renovasi 823,830
3 Biaya Kendaraan 310,000
4 Biaya Mesin Komputer 208,500
5 Biaya Mesin Kantor lainnya 205,000
6 Alat Kantor dari Besi 206,952
7 Alat Kantor Bukan dari Besi 163,500
Total Biaya Investasi 2,417,782
Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Kalimantan Timur 127
B KENDARAAN 310,000,000
1 Daihatsu Xenia Rp. 250,000,000 1 unit 250,000,000
2 Sepeda Motor Rp. 20,000,000 3 unit 60,000,000
b. Pe ndanaan
Dana (100%) - growth
Dana Pihak III 1,111 2,222 3,333 4,667 6,000 7,556 9,111 10,889 12,667 14,667 16,667 18,889 20,000
Re ke ning antar kantor -1,111 -2,222 -3,333 -4,667 -6,000 -7,556 -9,111 -10,889 -12,667 -14,667 -16,667 -18,889 -20,000
c. Biaya
- Biaya Pihak III 8 20 40 69 108 153 210 278 359 453 561 684 818
- Biaya RKA - - - - - - - - - - - - -
- Total Biaya Dana 8 20 40 69 108 153 210 278 359 453 561 684 818
- Akum Total Biaya Dana 8 29 69 138 246 399 609 887 1,245 1,698 2,259 2,943 3,762
Laba-Rugi -103 -208 -295 -364 -415 -442 -446 -425 -378 -301 -196 -59 83
Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12 Bln 13
Ta be l 4
P ro ye ksi N e ra ca B P R S (Jutaan Rp)
Ta hun k e -1
P O S AKTIV A
Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 1 0 Bln 1 1 Bln 1 2
1 Kas dan BI 22 44 67 93 120 151 182 218 253 293 333 378
2 SWBI
3 An ta r B a n k Aktiva
4 An ta r K a n to r Aktiva - - - - - - - - - - - -
5 P e n ye rta a n
6 P e m b ia ya a n 1 ,0 0 0 2 ,0 0 0 3 ,0 0 0 4 ,2 0 0 5 ,4 7 6 6 ,9 5 1 8 ,4 2 8 1 0 ,1 0 3 1 1 ,7 7 9 1 3 ,6 0 0 1 5 ,5 2 2 1 7 ,6 0 6
7 P P AP -/- -1 0 -3 0 -5 0 -7 2 -9 7 -1 2 4 -1 5 4 -1 8 5 -2 1 9 -2 5 4 -2 9 1 -3 3 1
8 Aktiva Te ta p d a n In ve n ta ris (N E T) 1 ,8 8 6 1 ,8 5 4 1 ,8 2 2 1 ,7 9 0 1 ,7 5 8 1 ,7 2 6 1 ,6 9 4 1 ,6 6 2 1 ,6 3 0 1 ,5 9 8 1 ,5 6 6 1 ,5 3 4
9 Aktiva L a in n ya 492 528 582 674 709 792 897 1 ,0 4 8 1 ,2 2 7 1 ,5 1 0 1 ,7 2 2 2 ,0 2 5
TO TAL AKTIV A 3 ,3 9 0 4 ,3 9 7 5 ,4 2 1 6 ,6 8 5 7 ,9 6 6 9 ,4 9 6 1 1 ,0 4 7 1 2 ,8 4 6 1 4 ,6 7 1 1 6 ,7 4 7 1 8 ,8 5 2 2 1 ,2 1 2
Ta hun k e -1
P O S P AS IV A
Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 1 0 Bln 1 1 Bln 1 2
1 ,1 1 1 2 ,2 2 2 3 ,3 3 3 4 ,6 6 7 6 ,0 0 0 7 ,5 5 6 9 ,1 1 1 1 0 ,8 8 9 1 2 ,6 6 7 1 4 ,6 6 7 1 6 ,6 6 7 1 8 ,8 8 9
1 G iro - - - - - - - - - - - -
2 Ta b u n g a n 778 1 ,5 5 6 2 ,3 3 3 3 ,2 6 7 4 ,2 0 0 5 ,2 8 9 6 ,3 7 8 7 ,6 2 2 8 ,8 6 7 1 0 ,2 6 7 1 1 ,6 6 7 1 3 ,2 2 2
3 D e p o s ito ,C D 333 667 1 ,0 0 0 1 ,4 0 0 1 ,8 0 0 2 ,2 6 7 2 ,7 3 3 3 ,2 6 7 3 ,8 0 0 4 ,4 0 0 5 ,0 0 0 5 ,6 6 7
4 K e w a jib a n S e g e ra - - - - - - - - - - - -
5 An ta r B a n k P a s iva - - - - - - - - - - - -
6 An ta r K a n to r P a s s iva - - - - - - - - - - - -
7 R u p a -ru p a P a s iva
8 Ek uita s 2 ,2 7 9 2 ,1 7 4 2 ,0 8 7 2 ,0 1 8 1 ,9 6 7 1 ,9 4 0 1 ,9 3 6 1 ,9 5 7 2 ,0 0 4 2 ,0 8 1 2 ,1 8 6 2 ,3 2 3
a . Mo d a l D is e to r 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2 2 ,3 8 2
b . Ta m b a h a n Mo d a l D is e to r
c. L a b a /R u g i Ta h u n L a lu
d . L a b a /R u g i Ta h u n B e rja la n -1 0 3 -2 0 8 -2 9 5 -3 6 4 -4 1 5 -4 4 2 -4 4 6 -4 2 5 -3 7 8 -3 0 1 -1 9 6 -5 9
TO TAL P AS IV A 3 ,3 9 0 4 ,3 9 7 5 ,4 2 0 6 ,6 8 5 7 ,9 6 7 9 ,4 9 6 1 1 ,0 4 7 1 2 ,8 4 6 1 4 ,6 7 1 1 6 ,7 4 7 1 8 ,8 5 3 2 1 ,2 1 2
Tabel 5
(Jutaan Rp)
P ro y e k s i L a b a - R u g i B P R S
Ta hun k e -1
LABA / RUGI
Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 1 0 Bln 1 1 Bln 1 2 Bln 1 3
A P e nda pa ta n 36 84 157 259 392 559 761 1 ,0 0 3 1 ,2 8 4 1 ,6 1 0 1 ,9 8 2 2 ,4 0 3 2 ,8 5 0
P e nda pa ta n O pe ra s iona l 36 84 157 259 392 559 761 1 ,0 0 3 1 ,2 8 4 1 ,6 1 0 1 ,9 8 2 2 ,4 0 3 2 ,8 5 0
1 . Ma rg in & B a g i H a s il 26 64 127 217 338 491 679 905 1 ,1 7 0 1 ,4 7 8 1 ,8 3 2 2 ,2 3 3 2 ,6 7 0
a . P e m b ia ya a n 26 64 127 217 338 491 679 905 1 ,1 7 0 1 ,4 7 8 1 ,8 3 2 2 ,2 3 3 2 ,6 7 0
b . S u ra t B e rh a rg a
c. An ta r B a n k Aktiva
2 . P ro vis i/K o m is il/L a in n ya 10 20 30 42 54 68 82 98 114 132 150 170 180
3 . R e ke n in g An ta ra K a n to r - - - - - - - - - - - - -
C P e nd. Be rs ih (s bl P a ja k & Za k a t) -1 0 3 -2 0 8 -2 9 5 -3 6 4 -4 1 5 -4 4 2 -4 4 6 -4 2 5 -3 7 8 -3 0 1 -1 9 6 -5 9 83
D P a ja k & Za k a t - - - - - - - - - - - - -
a . P a ja k
b . Za ka t
Tabel 9. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tabel 10. Indeks Tendensi Konsumen Provinsi
Berdasarkan Regional Daerah Kalimantan Timur
Wilayah (%) ITK menurut Variabel
2018-TW IV Variabel Pembentuk Pembentuk
Kaltim 5.14 ITK 2019
Sumatera 4.46 Triwulan III Triwulan IV
Kalimantan 5.49 Pendapatan Rumah
91.96 111.50
Balinursa 4.36 Tangga Kini
Sulawesi 6.18 Pengaruh Inflasi
Terhadap Tingkat 100.76 102.18
Maluku-Papua -9.43
Konsumsi
Jawa 6.58
Tingkat Konsumsi
Nasional 5.18 100.81 105.13
Barang/Jasa
Sumber: BPS Provinsi Kaltim, 2019 Indeks Tendensi
96.27 107.59
Konsumen (ITK)
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS Provinsi
Kalimantan Timur, 2020
Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Kalimantan Timur 131
Tabel 12. Total Pembiayaan Modal Kerja dan Investasi untuk UMKM
(Bulan Desember 2019)
Modal Kerja Investasi Konsumsi
Propinsi
UMKM Bukan UMKM UMKM Bukan UMKM (Bukan UMKM)
Kalimantan Timur 890 96 697 367 3,280
NPF 178 5 41 4 97
Sumber: Bank Indonesia, Laporan Ekonomi Kaltim, 2020