You are on page 1of 4

Sovy Oktavianti_SD018

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 1. Guru menggunakan Guru menggunakan model Kajian literatur: 1. Guru menggunakan model
model pembelajaran pembelajaran berbasis - Media pembelajaran dapat meningkatkan pembelajaran berbasis masalah/PBL
berbasis masalah/PBL masalah/PBL dengan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini dengan berbantuan media video
dengan berbantuan berbantuan media video sejalan dengan pandangan Dina Fitriana animasi dongeng binatang (fabel)
media video animasi animasi untuk meningkatkan (2014) menjelaskan bahwa “Media video
dongeng binatang keterampilan menyimak animasi adalah alat yang dapat dijadikan Kelebihan:
(fabel) siswa pada materi dongeng pembantu proses belajar mengajar, dapat - Siswa lebih efektif dalam menerima
2. Guru bercerita dengan binatang (fabel) merangsang pikiran, perasaan, motivasi siswa pembelajaran, karena dapat melayani
menggunakan boneka melalui ilustrasi gambar yang bergerak gaya bahasa siswa auditif maupun visual
tangan disertai suara narasi dan berfungsi untuk - Siswa mendapatkan pengalaman yang
3. Guru bercerita dengan memperjelas makna pesan yang disampaikan, nyata
menggunakan wayang sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran - Siswa lebih cepat mengerti, karena
kertas dengan lebih baik dan sempurna”. mendengarkan disertai melihat langsung
- Penelitian dari Fikria Nurfadhilah Yasmine - Pembelajaran menjadi menarik dan
dkk (2020) yang berjudul “Peningkatan menyenangkan
keterampilan menyimak melalui video animasi - Efisiensi waktu dan tenaga
bagi siswa kelas III Sekolah Dasar” - Meningkatkan kualitas hasil belajar
menyimpulkan bahwa “penggunaan media siswa
video animasi dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa”. Kekurangan:
- Penelitian dari Ismail Marzuki dkk (2022) - Membutuhkan biaya yang cukup mahal
yang berjudul “Peningkatan kemampuan - Keterbatasan jumlah LCD yang tersedia
literasi kelas III UPT SD Negeri 90 Gresik disetiap kelas (harus bergantian)
menggunakan media video dongeng”
menyimpulkan bahwa “kemampuan literasi 2. Guru bercerita dengan menggunakan
menyimak siswa mengalami peningkatan dan boneka tangan
media video dongeng sangat valid digunakan
saat pembelajaran”. Kelebihan:
- Umumnya anak menyukai boneka, dengan
menggunakan media boneka tangan maka
akan lebih menarik perhatian dan minat
Berdasarkan kajian literatur dan wawancara / anak terhadap kegiatan pembelajaran
berdiskusi dengan Kepala Sekolah, teman - Membantu mengembangkan emosi anak
sejawat, dan pakar diperoleh solusi yang relevan - Membantu anak untuk membedakan
yaitu : Guru menggunakan media video animasi fantasi dan realita
untuk meningkatkan keterampilan menyimak - Efisien terhadap waktu, tempat, biaya,
siswa pada materi dongeng binatang (fabel), dan persiapan
diharapkan dapat memberikan dampak:
1. Guru terbiasa menggunakan TIK dalam Kekurangan:
pembelajaran - Guru harus menghafal cerita
2. Guru percaya diri menerapakan TIK dalam - Guru harus mampu untuk membedakan
pembelajaran suara boneka satu dengan boneka yang
3. Pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik lainnya
dan menyenangkan
4. Siswa lebih fokus dalam menerima 3. Guru bercerita dengan menggunakan
pembelajaran wayang kertas
5. Dengan penggunaan media video animasi
keterampilan menyimak dongeng binatang Kelebihan:
bisa meningkat - Mampu mengembangkan imajinasi dan
6. Hasil belajar siswa meningkat aktivitas siswa dalam suasana gembira
- Penggunaan wayang yang sesuai langsung
mengenai sasaran serta dapat
mengembangkan suatu ide
- Media yang mudah dibuat, murah, praktis,
bentuknya unik dan menarik
- Mengasah kreativitas guru dan mudah
dalam penggunaannya

Kekurangan:
- Membutuhkan kreativitas dalam membuat
maupun menggunakan wayang kertas
- Media wayang kertas mudah rusak
karena terbuat dari karton
- Guru memerlukan kreativitas ketika
menyampaikan pelajaran menggunakan
wayang kertas
2 1. Guru menggunakan Mengoptimalkan model Kajian literatur: 1. Guru menggunakan model
model pembelajaran pembelajaran berbasis - Model pembelajaran berbasis masalah/PBL pembelajaran berbasis masalah
berbasis masalah/PBL masalah/PBL untuk mengatasi dapat mendorong siswa untuk berfikir
untuk mengatasi miskonsepsi siswa pada materi kritis. Hal ini sejalan dengan pandangan Kelebihan:
miskonsepsi siswa pada pecahan dengan media puzzle Fakhriyah (2014), menyatakan bahwa - Siswa didorong untuk memiliki
materi pecahan dengan “penerapan pembelajaran berbasis masalah kemampuan memecahkan masalah dalam
media puzzle dapat membantu dalam mengembangkan situasi nyata
2. Guru menggunakan kemampuan berpikir kritis sebagai upaya - Pembelajaran lebih menyenangkan dan
model pembelajaran mempersiapkan diri menghadapi disukai siswa
berbasis proyek/PJBL tantangan dan permasalahan yang akan - Mengembangkan kemampuan berpikir
3. Guru menggunakan ditemui sekarang maupun pada waktu yang kritis
model pembelajaran akan datang”. - Mengembangkan minat siswa untuk
kontekstual - Penelitian dari Karina Dita Abdilla (2019) belajar secara terus menerus sekalipun
yang berjudul “Meningkatkan hasil belajar belajar pada pendidikan formal telah
siswa materi pecahan senilai menggunakan berakhir
kombinasi model problem based learning
(PBL) dan numbered head together (NHT) Kekurangan:
dengan alat peraga blok pecahan pada - Tidak dapat diterapkan untuk setiap
siswa kelas IV SDN Dalam Pagar Ulu 1 materi pelajaran, cocok untuk
Martapura” menunjukkan bahwa pembelajaran yang kaitannya dengan
“aktivitas guru terlaksana dengan kategori pemecahan masalah
sangat baik, aktivitas siswa secara klasikal - Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat
mengalami peningkatan dari aktif menjadi keragaman siswa yang tinggi akan terjadi
sangat aktif, dan persentase hasil belajar kesulitan dalam pembagian tugas
siswa secara klasikal mengalami
peningkatan sesuai dengan indikator 2. Guru menggunakan model
keberhasilan yang telah ditetapkan”. pembelajaran berbasis proyek

Kelebihan:
- Meningkatkan motivasi belajar siswa
- Membuat siswa menjadi lebih aktif dan
berhasil memecahkan problem-problem
kompleks
- Memberikan pengalaman kepada siswa
pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek
Berdasarkan kajian literatur dan wawancara / Kekurangan:
berdiskusi dengan Kepala Sekolah, teman sejawat, - Memerlukan banyak waktu yang harus
dan pakar diperoleh solusi yang releven yaitu : disediakan untuk menyelesaikan
dengan mengoptimalkan model pembelajaran permasalahan yang kompleks
berbasis masalah/PBL sebagai model - Memerlukan biaya yang lebih besar
pembelajaran di kelas untuk mengatasi dibanding dengan model pembelajaran
miskonsepsi siswa pada materi pecahan lain
diharapkan dapat memberikan dampak: - Ada kemungkinan siswa yang kurang
1. Meningkatkan kepercayaan guru aktif dalam kerja kelompok
2. Meningkatkan kemandirian belajar siswa
3. Pembelajaran lebih berpusat pada siswa 3. Guru menggunakan model
(student center) pembelajaran kontekstual
4. Siswa lebih berfikir kritis
5. Pembelajaran menjadi lebih bermakna Kelebihan:
6. Dengan mengoptimalkan model - Pembelajaran menjadi lebih bermakna
pembelajaran berbasis masalah dapat dan riil
meningkatkan hasil belajar siswa - Pembelajaran lebih produktif dan mampu
menumbuhkan penguatan konsep kepada
siswa karena CTL menganut aliran
kontruktivisme
- Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri
oleh siswa bukan hasil pemberian guru
- Penerapan pembelajarn kontekstual bisa
menciptakan suasana pembelajaran yang
bermakna
Kekurangan:
- Diperlukan waktu yang cukup lama saat
proses pembelajaran kontekstual
berlangsung
- Jika guru tidak dapat mengendalikan
kelas, maka bisa menciptakan situasi
kelas yang kurang kondusif
- Guru lebih intensif dalam membimbing,
karena guru tidak lagi berperan sebagai
pusat informasi

You might also like