You are on page 1of 3

Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)

4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F


dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan
dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):
1. Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada
minggu ini atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang
saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda
selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam
mengatasi kendala tersebut?
2. Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran
berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas?
Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut.
3. Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa
hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?
4. Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya
melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan
setelah belajar dari peristiwa ini?

Tentang penulis
Nama Lengkap
MA’RIFATUS SA’ADAH
Tempat Tugas
SDN 3 Kedunggebang, Kec. Tegaldlimo
Kab. Banyuwangi
Nama Instruktur
Bpk. Suwardi
Nama Fasilitator
Bpk. Mujib
Nama Pengajar Praktik
Bpk. Edy Siswanto
Email
Marifatussaadah94@gmail.com

JURNAL REFLEKSI 1.2 1


JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN
MODUL 1.2
OLEH : MA’RIFATUS SA’ADAH
SDN 3 KEDUNGGEBANG
CGP ANGKATAN 7 KAB. BANYUWANGI

Facts (Peristiwa)
Pengalaman saya saat menerapkan aksi nyata di kelas hari itu hari Rabu dimana
pembelajaran kelas 5 waktunya tema 5 yaitu tentang ekosistem. Dalam
pembelajaran itu saya akan menerapkan pembelajaran yang berdasarkan filosofi
pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu mengajak siswa berkolaborasi membahas
tentang ekosistem dan mengelompokkan hewan berdasarkan makananya. Siswa
sangat antusias sekali dengan metode baru yang saya gunakan dan sebagian
besar siswa sangat tertarik dengan materi hari ini, mereka terus menggali
informasi dari berbagai sumber untuk kepuasan rasa ingin tahu mereka.
Hambatan dan kesulitan yang saya alami waktu pembelajaran mengkondisikan
siswa agar tidak gaduh, dikarnakan dikelas 5 yang saya ajar kebetulan siswanya
masuk dalam kategori kelas besar sehingga untuk mengkondisikan agar tidak
gaduh yang sesuai harapan kita belum maximal. Saya terus berpikir bagaimana
mengatasi hal tersebut dan agar proses pembelajaran lebih maximal dan
menyenangkan. Akhirnya saat ada kunjungan individu oleh bapak Edy Siswanto
(pengajar praktik) saya menceritakan hal tersebut dan beliau memberikan saran
dan cara menerapkan ke peserta didik agar mereka dapat belajar dengan
menyenangkan dan poin yang akan disampaikan ke mereka dapat dengan mudah
diterima sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Feelings (Perasaan)
Awalnya saya merasa hawatir berhasil tidak ya pembelajaran hari ini, anak-anak
menikmati tidak ya? Pertanyaan itu sering muncul hingga ahirnya pembelajaran
pun berlangsung. Saya menerapkan aksi nyata dikelas saya merasa senang dapat
menyampaikan pembelajaran sesuai dengan filosofi pemikiran Ki Hadjar
Dewantara dan harapan saya siswa dapat dengan mudah dikondisikan sehingga
pembelajaran dapat diterima dengan baik. Akhirnya saya dapat menerapkan
pembelajaran yang berdasarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang mana siswa
diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapatnya, mereka bebas memilih
model pembelajaran berdasarkan bakat dan minatnya serta saya menjadi yakin
akan kemampuan saya karna terbekali materi pada kegiatan calon guru
penggerak. Pembelajaran dalam guru penggerak mengharuskan peserta
mengetahui nilai-nilai dan peran calon guru penggerak, sehingga dalam
pembelajaran saya menjadi yakin akan kemampuan mengajar yang saya
terapkan. Dan akhirnya saya merasa tergerak untuk mewujudkan merdeka belajar
yang sesuai pelajar profil pancasila. Saya harus bisa merubah pola pikir saya
untuk menjadi yang lebih baik. seperti apa yang telah disampaikan Ki hadjar

JURNAL REFLEKSI 1.2 2


Dewantara yaitu "Ing ngarso sung tuladha, ing Madya mangun Karso dan Tut
Wuri Handayani”.

Findings (Pembelajaran)
Pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini saya berusaha menjadi guru yang
selalu berpihak pada murid yang mana dapat menuntun siswa mengembangkan
bakat dan minatnya sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
tercapai dan anak dapat berkembang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat
zaman serta saya selalu berusaha menjadi guru yang inovatif, reflektif serta
mandiri agar proses pembelajaran yang saya lakukan sesuai harapan. Dan saya
selalu berusaha menerapkan semboyan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar
Dewantara yakni “ Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri
Handayani”.

Future (Penerapan)
Yang bisa saya lakukan dengan lebih baik dimasa depan dan setelah peristiwa
tersebut diantaranya saya akan berusaha menjadi guru yang :
 Berpihak pada murid dengan cara memberi kesempatan murid untuk
mengemukakan pendapatnya
 Mandiri dengan cara melakukan sesuatu kegiatan tanpa disuruh terlebih dahulu.
contohnya membersihkan meja kelasnya yang kotor
 Reflektif bersama siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran yang baru saja
dilaksanakan demi menuju pembelajaran yang lebih baik
 Kolaboratif dengan cara memfasilitasi siswa bekerja sama dengan teman sejawatnya
untuk memecahkan suatu permasalahan
 Inovatif dapat dilakukan dengan cara menggali ide-ide kreatif siswa guna
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga
siswa tidak bosan selama mengikuti pembelajaran.

JURNAL REFLEKSI 1.2 3

You might also like