You are on page 1of 18

RESUME ARTIKEL

"Robotics and Artificial


Intelligence Technology in
Japanese Library"

Otomasi Perpustakaan 6D
Kelompok 5 01 Rosaliyah Tsaniah Kamil 11190251000032

02 Najlaa Raihanah 11190251000037


Daftar Anggota 03 Septhia Mulidynah 11190251000038
04 Saffanah Novarizka 11190251000100

05 Qotrunnida Shafa Arifah 11190251000108

06 Reza Edwin 11190251000149

07 Ahmad Rizki Husaini 11190251000152


Metadata
Artikel berbahasa
Inggris
Judul Artikel : Robotics and artificial intelligence
technology in Japanese libraries.
Penulis : Takashi Harada
Tahun terbit : 2019
Url : http://library.ifla.org/id/eprint/2695/1/s08-
2019-harada-en.pdf
Introduction
Sulit untuk mendefinisikan dengan jelas kata robot karena sering digunakan dalam berbagai
cara. Misalnya, dapat dinyatakan sebagai perangkat yang bekerja atas nama manusia, yang
secara otomatis dan terus-menerus melakukan beberapa langkah atau prosedur.
Robot dapat diklasifikasikan sebagai berikut dalam hal peran, misi, dan bentuk :
•Robot Industri
•Bekerja di Lingkungan Berbahaya
•Dukngan Kehidupan Sehari-hari
2. Use of Robotics for Public
Service of Library Production

Di perpustakaan, diasumsikan bahwa beberapa


jenis robot humanoid akan digunakan untuk
mendukung kehidupan sehari-hari dalam hal
pelayanan publik. Bahkan di Jepang, pengenalan
berbagai robot sudah dimulai secara bertahap.
Berikut ini adalah contoh pengenalan robot di
perpustakaan Jepang.
2.1 Library Guide by using Semi
Humanoid Robot “Pepper”
"Pepper" adalah robot semi humanoid yang
dikembangkan dan dijual oleh Softbank Robotics.
Ada tiga model yang tersedia: model rumah (“Pepper
for Home”), model perusahaan (“Pepper for Biz”), dan
model sekolah (pendidikan). Kebanyakan "Peppers"
yang bekerja di perpustakaan Jepang adalah model
perusahaan, "Pepper for Biz", tetapi hanya
Perpustakaan Umum YAMANAKA untuk Kreativitas
Rakyat yang telah membeli salah satu dari 1000
"Peppers" batch pertama yang merupakan prototipe
dari "Peppers for Home".
Lanjutan
“Pepper for Home” lebih unggul dalam mesin
emosinya, cloud AI (belajar dengan akumulasi data),
fungsi obrolan, dan sebagainya. Di sisi lain, "Pepper
for Biz" memiliki fitur yang memperkenalkan
perangkat lunak aplikasi untuk bisnis dengan mudah
dan memungkinkan analisis interaksi. "Pepper" di
perpustakaan digunakan terutama untuk
menampilkan panduan perpustakaan atau informasi
wisata di tablet pada dadanya, dengan beberapa
pengecualian. Saat ini, tidak banyak mekanisme
untuk tugas khusus perpustakaan seperti pencarian
koleksi dan layanan referensi.
2.2. Library Information
Display Robots Other Than
“Pepper”
Robot pemandu sedang dikembangkan selain Pepper misalnya, robot
pemandu jenis hewan "Koro", yang dikembangkan oleh Masahiro Tanaka dan
lainnya, meskipun masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. “Koro”
awalnya dikembangkan sebagai robot bergerak. Selain itu, Library of the
University of ElectroCommunications telah memperkenalkan robot
interaktif karya Vstone Co.Ltd., “Sota”, yang memberikan tanya jawab
tentang cara menggunakan perpustakaan, cara belajar, dan cara mencari
materi sesuai dengan kebutuhan masing-masing situasi.
2.3. Humanoid Type Help
Desk Support Robot
Universitas Konan juga menyediakan layanan referensi
menggunakan robot An-San, yang terlihat seperti
manusia, dipasang di konter perpustakaan. An-San
dikembangkan oleh Dr. Tomohiro Umetani, yang
merupakan profesor di Fakultas Intelijen dan Informatika,
Universitas Konan. Saat ini, An-San tidak memiliki fungsi
untuk menghasilkan jawaban otomatis atas pertanyaan.
Namun, An-San dapat membuat catatan referensi yang
sulit pada saat korespondensi help desk menggunakan
teknologi pengenalan suara.
2.4. Guidance to the
Bookshelf by the
Leading Robot
Usa-tan adalah robot pemandu perpustakaan, yang
dikembangkan terutama oleh Dr. Takashi Kawamura, yang
berasal dari Departemen Teknik Mesin, Institut Teknologi
Nasional (KOSEN). Memiliki fungsi untuk membaca cahaya
yang dipantulkan dari pita reflektif, diletakkan di lantai dan
berjalan lalu Usa-tan berhenti di depan rak buku yang sudah
ditentukan.
2.5 Biblio Battle by
Robots

Budaya baca masyarakat Jepang dalam bentuk permainan di mana beberapa


Pengantar buku memperkenalkan buku favorit mereka di depan penonton dan
melakukan diskusi oleh semua peserta. Setelah semua presentasi selesai, pemungutan
suara dilakukan atas dasar "yang buku yang paling ingin saya baca" untuk menentukan
buku yang mengumpulkan suara terbanyak.
Di Perpustakaan Umum Yukuhashi pada tahun 2018, bukan manusia yang
memperkenalkan buku melainkan robot humanoid setinggi 58 cm bernama
"NAO".Dapat dikatakan bahwa ini adalah upaya unik untuk menggabungkan gerakan
robot dengan perkenalan buku.
3. Use of Robots for Library Technical Services
3.1 Reduction of Physical Burden by a Robot Suit

Sebuah perusahaan ventura dari Universitas Tsukuba bernama CYBERDYNE


mengembangkan sebuah alat yang membantu kinerja pustakawan dalam
melakukan pekerjaan berat seperti memindahkan buku. Menurut CYBERDYNE,
mengenakan setelan "HAL" memiliki efek mengurangi beban di punggung
bagian bawah hingga 40%. Di Perpustakaan Pusat Kota Tsukuba, "HAL" telah
diperkenalkan untuk mengurangi beban staf dan pengurangan nyeri
punggung.
3.2. Library Information
Display Robots Other Than
“Pepper”
Robot pengangkut "THOUZER" yang dikembangkan oleh
perusahaan ventura Doog di kota Tsukuba ini dapat secara
otomatis melacak pustakawan dan mengangkut paket hingga
120kg. Jika dalam pengiriman terjadi kendala maka robot ini akan
berhenti secara otomatis. "THOUZER" digunakan untuk
mengumpulkan buku yang terletak di rak pengembalian ketika
tidak ada pemustaka di perpustakaan, sehingga dengan adanya
robot ini maka dapat meringankan pustakawan dalam bekerja.
4. Application of Artificial
Intelligence Technology in
Library
Salah satu penggunaan Artificial Intelligence terjadi pada organisasi
UEC Ambient Intelligence Agora. Organisasi tersebut menganalisis
data yang terakumulasi di perpustakaan sebagai “Big Data” dan
menggunakannya untuk riset kecerdasan buatan serta
memberikan feedback ke perpustakaan.

Selain itu juga, contoh lain, Teater Akademik Universitas Kindai


menganalisis karakter orang dengan menggunakan konten yang
diposting di SNS (social networking sites), dan menyediakan
layanan untuk memperkenalkan buku yang paling sesuai dengan
potensi minat setiap orang.
Lanjutan...
Selain kedua contoh tersebut, ada lagi sebuah aplikasi berbentuk
game bernama "Kokoro Saver". Dalam aplikasi ini, pengguna dapat
menikmati permainan jenis Buku Cerita, dimana cerita terkenal
seperti dongeng berubah sesuai dengan pilihan tindakan oleh
pengguna. Di akhir game ini, buku direkomendasikan berdasarkan
pilihan tindakan pengguna di setiap adegan dalam game dan pada
15 elemen, seperti “Happy-Sad”, “Funny-Serious”, “Safe-Disturbing”,
dan “Expected-Unpredictable”, yang berhubungan dengan
perasaan setelah membaca ungkapan-ungkapan yang digunakan
dalam resensi buku.
Gambaran dari aplikasi
tersebut

Contoh Aplikasi SNS (social networking sites)


Contoh UFC Ambient Intelligence Agora

Contoh Aplikasi KOKORO Saver2


5. Summary
Penerapan robot dan teknologi kecerdasan
buatan di perpustakaan Jepang cukup mulai
berkembang dengan mantap saat ini,
terutama untuk panduan di perpustakaan.
Penemuan dan teknologi terbaru tetap
diharapkan hadir di masa depan.
Sekian terima
kasih atas
perhatiannya
Apakah ada pertanyaan?

You might also like