You are on page 1of 42

PENGARUH INOVASI, KUALITAS PRODUK DAN

PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN


PRODUK DI GARMENT ANGGA SARI

OLEH :

NAMA : A.A AYU SELLY DEVI


NPM : 202032121206
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMDEWA
DENPASAR
2023
PENGARUH INOVASI, KUALITAS PRODUK DAN
PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN
PRODUK TERHADAP GARMENT ANGGA SARI

A. Latar Belakang
Industri garmen merupakan salah satu bentuk usaha di bidang

fashion yang memproduksi pakaian jadi dalam jumlah yang banyak.

Industri garmen di Indonesia terus berkembang sejalan dengan kebutuhan

masyarakat dan jumlah penduduk yang cukup sangat besar, sehingga profit

yang diperoleh sangat menjanjikan dan terjadi persaingan yang ketat di

dalam industri garmen. Industri garmen selain memenuhi kebutuhan pasar

lokal, sekarang ini telah mencapai pasar internasional. Pada dasarnya

dunia industri garmen adalah industri yang berbasis pada kreativitas.

Semakin berkembangnya zaman modern semakin besar untuk menjaga

inovasi dan kualitas produk yang akan di pasarkan sehingga dapat bersaing

dengan industri garmen lainnya dengan harapan dapat menghasilkan

produk yang mempunyai nilai tinggi sehingga menciptakan keunggulan

bersaing yang tinggi. Inovasi dapat dilakukan dengan melakukan desain

produk yang inovatif dan pelatihan mengembangkan sumber daya manusia,

serta segmen pasar yang dituju.

Inovasi merupakan suatu penemuan baru yang berbeda dari yang

sebelumnya berupa hasil pemikiran dan ide yang dapat dikembangkan

juga diimplementasikan agar dirasakan manfaatnya Hutagalung &

Hermawan, D. (2018: 26). Semakin tinggi inovasi produk yang


dikembangkan maka semakin tinggi untuk memasarkannya. Inovasi dapat

diartikan dengan sesuatu hal yang baru untuk memperkenalkan dan

melakukan produk baru yang bersaing secara sehat.

Menurut Ernawati (2019) bahwa kualitas produk adalah suatu

faktor penting yang memepengaruhi keputusan setiap pelanggan dalam

memebeli sebuah produk. Semakin baik kualitas produk tersebut, maka

akan semakin meningkat minat konsumen yang ingin memebeli produk

tersebut. Kualitas produk dapat diartikan suatu kondisi dinamis yang

berpengaruh dengan produk,jasa,manusia,proses dan lingkungan yang

menemui atau melebihi harapan.

Promosi adalah alat penting dalam meningkatkan kesadaran

konsumen tentang produk dan merek perusahaan. Menurut Khomilah

(2020) Dengan adanya promosi perusahaan bertujuan untuk dapat

membujuk konsumen untuk melakukan pembelian atas produk yang di

pasarkan. Garment Angga Sari perlu memiliki strategi promosi yang

efektif untuk mencapai target pasar mereka. Promosi dapat mencakup

berbagai metode seperti iklan, promosi penjualan, dan kehadiran online.

Melalui promosi yang baik, perusahaan dapat menarik perhatian

konsumen, meningkatkan minat, dan mendorong pembelian produk.

Industri garmen sering kali memiliki persaingan yang sangat ketat.

Perusahaan harus berjuang untuk membuat promosi mereka menonjol di

antara pesaing, sementara harga dan margin keuntungan seringkali terbatas.


Tren fashion dapat berubah dengan cepat, sehingga perusahaan garmen

harus selalu memperbarui promosi mereka untuk mencerminkan tren

terbaru. Ini bisa menjadi permasalahan ketika perusahaan tidak dapat

mengikuti perubahan ini dengan cepat. Tren fashion dapat berubah

dengan cepat, sehingga perusahaan garmen harus selalu memperbarui

promosi mereka untuk mencerminkan tren terbaru. Ini bisa menjadi

permasalahan ketika perusahaan tidak dapat mengikuti perubahan ini

dengan cepat.

Pengaruh inovasi, kualitas produk, dan promosi terhadap

peningkatan penjualan produk adalah faktor-faktor yang sangat relevan

dalam konteks Garment Angga Sari. Penelitian ini akan membantu

perusahaan untuk lebih memahami dampak faktor-faktor tersebut dan

mengidentifikasi strategi yang paling efektif untuk meningkatkan

penjualan produk mereka. Dengan demikian, penelitian ini akan

memberikan panduan berharga bagi manajemen Garment Angga Sari

dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik dan

meningkatkan daya saing mereka di pasar garment yang kompetitif.

Garment Angga Sari adalah Perusahaan Industri pakian lokal yang

berdiri sejak tahun hingga saat ini masih beroprasi dengan baik. Garmen

Angga Sari memproduksi pakian oleh-oleh Bali yang di sebarkan ke sektor

pasar pariwisata. Beberapa bulan belakangan ini penjualan Perusahaan

Garment Angga Sari sangat menurun secara signifikan yang disebabkan


kurangnya sebuah inovasi dan kualitas produk yang di kembangkan

sehingga penjualan produk perlahan sangat menurun. Berikut Tabel 1

menyajikan data hasil penjualan Perusahaan Garment Angga Sari pada

bulan Januari – April tahun 2023 :

Tabel 1

Target dan Realisasi Penjualan Perusahaan Garment Angga Sari


Tahun 2022

NO Bulan Target (Rp) Realisasi (Rp)

1 Januari 80.000.000 52.450.000


2 Februari 80.000.000 45.300.000
3 Maret 80.000.000 39. 220.000
4 April 80.000.000 34.760.000
5 Mei 80.000.000 54.300.000
6 Juni 80.000.000 49.490.000
7 Juli 80.000.000 57.000.000
8 Agustus 80.000.000 53.000.000
9 September 80.000.000 52.900.000
10 Oktober 80.000.000 49.800.000
11 November 80.000.000 57.900.000
12 Desember 80.000.000 51.760.000

Total 960.000.000 558.660.000

Berdasarkan data pada tabel 1.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa

realisasi pendapatan pada Garment Angga Sari selama tahun 2022, belum

mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Tidak tercapainya


target menunjukkan bahwa Ppenjualan belum maksimal. Pencapaian

perusahaan tentunya tidak terlepas dari peningkatan penjualan untuk itu

manajemen harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

tidak terpenuhinya target pada tahun 2022. Hal tersebut dapat berdampak

buruk terhadap perkembangan perusahaan sehingga sulit untuk bersaing

dengan perusahaan lain. Hal ini diakibatkan adanya inovasi, kualitas

produk dan promosi yang kurang baik sehingga kinerja karyawan kurang

maksimal.

1.1 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh inovasi produk terdahap peningkatan

pembelian pada Garment Angga Sari?

2. Bagaimanakah pengaruh kualitas produk terhadap peningkatan

penjualan pada Garment Angga Sari?

3. Bagaimanakah pengaruh promosi terhadap peningkatan penjualan

pada Garment Angga Sari ?

4. Bagaimanakah pengaruh inovasi, kualitas produk dan promosi

terhadap peningkatan penjualan pada Garment Angga Sari?


1.2 Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap peningkatan penjualan

pada Garment Angga Sari.

b) Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap peningkatan

penjualan pada Garment Angga Sari.

c) Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap peningkatan penjualan

pada Garment Angga Sari ?

d) Untuk mengetahui pengaruh inovasi, kualitas produk dan promosi

terhadap peningkatan penjualan pada Garment Angga Sari.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalahsebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi mahasiswa dalam

menerapkan teori-teori yang didapat di bangku perkuliahan dan

skaligus menanggapi suatu kejadian dengan memberikan memberikan

sumbangan pemikiran serta pemecahnya.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar pertimbangan ataupun

masukan bagi manajemen Garment Angga Sari dalam menentukan

inovasi da kualitas produk guna untuk meningkatkan penjualan produk

tersebut.
3. Bagi Fakultas/Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan

inventasrisasi bagi perpustakaan Fakultas/Universitas sehingga

kedepannya dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mahasiswa

yang ingin melakukan penelitian sejenisnya.

D. TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori

A. Inovasi

1. Pengertian Inovasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inovasi

merupakan pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru,

pembaruan, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau

yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat), atau

unsur yang mengalami pembaruan dalam bahasa modern. Inovasi

ialah sebuah ide, gagasan, objek, dan praktik yang dilandasi serta

diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang ataupun

kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau diadopsi Everett M

(2022). Amabile dalam Riyanti, B.P.D. (2019: 76) berpendapat

bahwa munculnya gagasan-gagasan baru disebut kreativitas,

sedangkan penerapan gagasan baru disebut inovasi.


Sutirna, H. (2018: 23) menyatakan bahwa inovasi adalah

suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan

manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi

seseorang atau kelompok orang (masyarakat). Inovasi merupakan

suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sebelumnya berupa

hasil pemikiran dan ide yang dapat dikembangkan juga

diimplementasikan agar dirasakan manfaatnya Hutagalung &

Hermawan, D. (2018: 26). Jika di sebuah perusahaan sudah

memiliki inovasi yang bagus maka semakin meningkat sebuah

penjualan yang ada diperusahaan tersebut.

Dengan pengertian tersebut, bahwa inovasi adalah suatu

proses dimana seseorang dapat mengubah suatu kesempatan

menjadi peluang ide yang dapat dikembangkan dan diterima

lingkungan. Sebuah inovasi lebih dari sekedar ide biasa, melainkan

sebuah pemikiran kreatif yang dikembangkan menjadi gagasan

yang berharga. Inovasi merupakan pencarian yang dilakukan

dengan sepenuh hati melalui hasil pemikiran, riset, pengalaman,

dan kerja yang disempurnakan. Inovasi dapat meningkatkan

penjualan pada suatu perusahaan harus memiliki sebuah

pembaharuan terhadap produk yang akan di produksi. Selain itu

inovasi juga elemen yang penting bagi perusahaan yang nantinya

akan dipergunakan perusahaan sebagai ide-ide yang baru untuk


mewujudkan produk-produk yang unggul dan dapat diminati

banyak konsumen.

2. Dimensi Inovasi

Dimensi inovasi yang dikembangkan dalam sektor publik terdiri

dari:

1) Inovasi yang melibatkan perubahan karakteristik dan

rancangan (desain) produk-produk jasa dan proses-proses

produksi termasuk pembangunan, penggunaan dan adaptasi

teknologi yang relevan.

2) Inovasi delivery termasuk cara-cara baru atau cara yang

diubah dalam menyelesaikan masalah, memberikan layanan

atau berinteraksi dengan klien untuk tujuan pemberian

layanan khusus.

3) Inovasi administrative dan organisasional- termasuk cara-

cara baru atau cara yang diubah dalam mengorganisasi

kegiatan dalam organisasi supplier.

4) Inovasi konseptual dalam pengertian memperkenalkan misi

baru, pandangan, tujuan strategi dan rationale baru.

5) Inovasi interaksi sistem cara-cara baru atau yang diubah

dalam berinteraksi dengan organisasi lain.

3. Indikator Inovasi
Menurut Nusanti Putri (2018) ada tiga indikator inovasi produk
yaitu :

1) Perusahaan membuat packaging desain produk yang berbeda.

2) Perusaahaan selalu menambahkan varian produk baru.

3) Perusahaan selalu berusaha mengembangkan kualitas produk.

B. Kualitas Produk

1. Pengertian Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam

memperagakan fungsinya, hal ini tersebut termasuk keseluruhan

durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan

reparasi produk juga atribut produk lainnya Maramis (2018:18).

Kualitas produk adalah suatu faktor penting yang mempengaruhi

keputusan setiap pelanggan dalam membeli sebuah produk.

Semakin baik kualitas produk tersebut, maka akan semakin

meningkat minat konsumen yang ingin membeli produk tersebut

Ernawati (2019).

Kotler & Armstrong (dalam Heriyantoet all 2017:2)

mengatakan bahwa kualitas produk merupakan senjata strategis

yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Semakin baik kualitas

produk yang terdapatdalam suatu produk maka akan semakin

menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Jika dalam sebuah

produk terdapat kualitas yang sudah terjamin mutunya, maka


konsumen tidak akan melirik produk lain dan akan tetap membeli

barang yang sudah terjamin kualitasnya.

Dengan pengertian tersebut, untuk memuaskan konsumen

serta untuk meningkatkan penjualan maka perusahaan harus

memperhatikan kualitas produk, karena sebelum membeli sebuah

produk, tentunya konsumen akan memilih produk untuk

menentukan apakah produk tersebut layak dibeli atau tidak.

Kualitas produk menjadi penting karena mempunyai dampak

langsung pada kepuasan konsumen. Selain itu, produk juga

merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan yang nantinya

akan dipergunakan perusahaan sebagai alat pertukaran dengan

konsumen yang bias dimiliki dan dikonsumsi baik itu produk

berwujud maupun produk tidak berwujud agar kebutuhan dan

keinginan konsumen dapat terpeuhi.

2. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Gavin dalam (Laksana,2019) menemukan 8

dimensi kualitas produk yang terdiri dari :

1. Performance (performasi) Berkaitan dengan aspek fungsional

dari produk itu dan merupakan karakteristik utama yang

dipertimbagkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk,

yaitu meliputi faster (lebih cepat) berkaitan dengan dimensi

waktu yang menggambarkan kecepatan dan kemudahan atau


bagaimana untuk memperoleh produk ini, dan aspek cheaper

(lebih murah) berkaitan dengan dimensi biaya yang

menggambarkan harga atau ongkos dari suatu produk yang

harus dibayarkan oleh pelanggan.

2. Feature (Keistimewaan tambahan) merupakan aspek kedua dari

performasi yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan

pilihan- pilihan dan pengembangannya.

3. Reliability (kehandalan) berkaitan dengn tingkat probabilitas

atau peride waktu tertetu, dengan demikian kehandalan

merupakan karakteristik yang mereflesikan kemungkinan

probabilitas tingkat keberhasilan dalam penggunaan produk ini.

4. Conformance (konformasi) berkaitan dengan tingkat kesesuaian

produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

berdasarkan keinginan pelanggan, konformasi merefleksikan

drajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik

operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan, serta sering

didefinisikan sebagai konformasi terhadap kebutuhan

(Comformance to Requirements)

5. Durability (daya tahan) merupakan ukuran masa pakai suatu

produk karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan produk itu.

6. Service Ability (kemampuan pelayanan) merupakan

karakteristik yang berkaitan dengan secepatan,


keramahan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi

dalam perbaikan.

7. Aesthetics (estetika) merupakan karakteristik yang bersifat

subyektif sehingga berkaitan denga pertimbangan pribadi dan

referensi atau pilihan individual. Dengan demikian estetika dari

suatu produk lebih banyak berkaitan dengan perasaan pribadi

dan mencakup karakteristik tertentu.

8. Perceived Quality (kualitas yang dirasakan) bersifat subyektif

berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi

produk.

a. Indikator Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2015 : 134) Menyatakan bahwa terdapat

delapan faktor yang dapat di ukur kualitas produk, antara lain :

1) Kinerja

Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk.

Ini manfaat atau khasiat nama produk yang kitabeli. Biasanya

ini menjadi pertimbangan pertama kita dalam membeli suatu

produk.

2) Fitur Produk Dimensi

Fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang

melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan

atau option bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar,


fitur sering kali ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan

kualitas produk kalau pesaing tidak memiliki.

3) Keandalan Dimensi

keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan

saat menjalankan fungsinya.

4) Kesesuaian dengan spesifikasi

Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar

yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam "janji" yang harus

dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari

dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.

5) Daya Tahan Daya

Tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakian suatu

produk sebelum produk itu digantikan at. rusak. Semakin lama

daya tahannya tentu semakin awet, produk yang awet akan

dipersepsikan lebih berkualitas dibanding produk yang cepat

habis atau cepat diganti.

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan

oleh perusahaan atau pelaku usaha sebagai ujung tombak dalam

membuat kemajuan sebuah usaha. Strategi dan program penjualan

yang efektif dan efisien perlu ditangani secara cermat karna bukan
hanya berkomunikasi dengan pelanggan saja akan tetapi juga

menyangkut biaya yang akan dikeluarkan, besarnya biaya tentu

disesuaikan pada kondisidan kemampuan perusahaan.

Menurut (Kotler & Amstrong, 2012) promosi adalah

aktivitas yang mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk

serta membujuk, mengingatkan dan mendorong pelanggan untuk

membeli produk yang ditawarkan. Dengan adanya promosi

menyebabkan orang yang sebelumnya belum mengetahui ataupun

tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan

mencoba produk tersebut sehingga konsumen melakukan

pembelian.

2. Indikator Promosi

Indikator-indikator promosi Menurut Kotler dan Keller, indikator

promosi yaitu sebagal berikut

1) Jangkauan Promosi

Jumlah promosi yang dilakukan oleh perusahaan dalam waktu


tertentu melalui media promosi yang tersedia

2) Kualitas promosi

Tolak ukur yang menjadi acuan penilaian dari promosi yang


telah dilakukan Kuantitas promosi, yaitu penilaian yang
diherikan konsumen dari promosi yang telah dilakukan

3) Waktu promosi
Jangka waktu promosi yang dilakukan oleh perusahaan

5) Ketepatan sasaran promosi

kesesuaian target yang diperlukan ketika melakukan promosi


untuk mencapai sasaran yang menjadi tujuan perusahaan.

D. Peningkatan Penjualan

1. Pengertian Peningkatan Penjualan

Menurut Swasta Basu (2019:8-10), “Menjual adalah ilmu

dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk

mengajak orang lain agar bersedia membeli barang jasa yang

ditawarkan. Jadi, adanya penjualan dapat tercipta suatu proses

pertukaran barang dan/atau jasa antara penjual dengan pembeli”.

Penjualan tatap muka merupakan komunikasi orang secara

individual yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan seluruh

usaha pemasaran pada umumnya, yaitu meningkatakan penjualan

yang dapat menghasilkan laba dengan menawarkan kebutuhan yang

memuasakan kepada pasar dalam jangka panjang.

Menurut Nafarin M (2015:96), “ Jualan (sale) artinya hasil

proses menjual atau yang dijual atau hasil penjualan. Penjualan

(selling) artinya proses penjualan. Sedangkan menjual (sell) artinya

menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu”.

Menurut Mulyadi (2010:202), “Penjualan adalah kegiatan yang


terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik kredit

mauapun tunai”.

Dari beberapa pengertian di atas mengenai penjualan, maka

dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu kegiatan dan cara

untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan)

barang atau jasa yang ditawarkan, berdasarkan harga yang telah

disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan tersebut secara

tunai maupun kredit.Peningkatan penjualan adalah penjualan bersih

yang diakuisisi dari laporan laba perusahaan dari seluruh penjualan

dalam jangka waktu tertentu dengan peningkatan (Muhtarom dkk,

2019)

2. Indikator Peningkatan Penjualan

Indikator Peningkatan penjualan menurut Swasta (2019) yaitu :

1) Keanekaragaman produk

2) Kualitas, Pelayanan

3) Garansi dan imbalan

E. Publikasi Penelitian Sebelumnya

No Nama Judul Variabel Tujuan Teknis Hasil Penelitian


Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian Analisis
Penelitian
1. Diah Pengaruh Kualitas Untuk Uji asumsi Variabel kualitas
Erawati Kualitas Produk, mengetahui klasik dan produk dan
Produk Dan Promosi dan Kualitas regresi variabel promosi
Promosi Keputusan Produk Dan linear berpengaruh
Terhadap Pembelian Promosi berganda positif dan
Keputusan Terhadap signifikan
Pembelian Keputusan terhadap
Produk HI Pembelian keputusan
Jack Sandal pembelian,
Bandung

2. Munifah Pengaruh Promosi, Untuk Uji asumsi Dari hasil uji


Khomila Promosi, Atribut Toko, mengetahui klasik, bahwa Promosi
h Atribut Inovasi Pengaruh regresi (X1)
Toko, dan Produk dan Promosi, linear berpengaruh
Inovasi Keputusan Atribut berganda, positif terhadap
Produk Pembelian Toko, dan koefisien Keputusan
Terhadap Inovasi determinas Pembelian Ulang
Keputusan Produk i dan uji pada Nick Coffe
Pembelian Terhadap hipotesis di Kota
Ulang Pada Keputusan bengkulu.
Nick Coffee Pembelian
Bengkulu Ulang Pada
Nick Coffee
Bengkulu

3. Rachma Pengaruh Kualitas Untuk Outer Hasil penelitian


wati dkk Kualitas Produk, mengetahui model, iner di lakukan bahwa
Produk, Inovasi Pengaruh model, dan uji validasi
Inovasi Produk, Kualitas hipotesis dinyatakan valid
Produk, Promosi, Produk,
Promosi, Harga dan Inovasi
Harga dan Keputusan Produk,
Lokasi Pembelian Promosi,
terhadap Harga dan
Keputusan Lokasi
Pembelian terhadap
Dimediasi Keputusan
Kepuasan Pembelian
Konsumen Dimediasi
pada Kepuasan
UMKM Konsumen
Kabupaten pada
Lamongan UMKM
Lamongan

4. Haries Peran Inovasi Untuk Analisa Hasil penelitian


Alnanda Inovasi Produk, mengetahui Kuantitatif menunjukkan
Syahputr Produk dan Celebrity Inovasi bahwa Inovasi
a Celebrity Endorse dan Produk dan Produk dan
Endorse Keputusan Celebrity Celebrity
Terhadap Pembelian Endorse Endorse
Keputusan Terhadap berpengaruh
Pembelian Keputusan positif signifikan
Sepatu Nike Pembelian Terhadap
Pada Sepatu Nike Keputusan
Pengunjung Pada Pembelian
Outlet di Pengunjung Sepatu
Tunjung Outlet di
Plaza Tunjung
Surabaya Plaza
Surabaya

5. Octavian Pengaruh Inovasi ,Kual Untuk Analisa Inovasi dan


i dkk Inovasi Dan itas mengetahui Kuantitatif kualitas produk
Kualitas Produk ,Kep Pengaruh sama-sama
Produk utusan Inovasi Dan memiliki hasil
Terhadap Pembelian Kualitas signifikan
Keputusan Toyota Yaris Produk terhadap
Pembelian Terhadap keputusan
Toyota Yaris Keputusan pembelian.
Pembelian
Toyota Yaris
F. Kerangka Pemikiran

Landasan teori :
1. Inovasi, sutirna, (2018)
2. Kualitas Produk, Kajian empiris :
Maramis(2018) 1. Nusanti Putri (2018)
2. Laksana (2019)
3. Promosi, Kotler (2012) Fenomena 3. Muhtarom dkk (2019)
4.Swasta (2019)
4. Peningkatan Penjualan. 5. Ernawati (2019)
Nafarin (2019) 6. Komillah (2020)
5. Minat Beli, Widayat (2015)

Rumusan Masalah :

1. Bagaimanakah pengaruh inovasi produk terdahap peningkatan


pembelian pada Garment Angga Sari?
2. Bagaimanakah pengaruh kualitas produk terhadap peningkatan
penjualan pada Garment Angga Sari?
3. Bagaimanakah pengaruh promosi terhadap peningkatan penjualan
pada Garment Angga Sari ?
4. Bagaimanakah pengaruh inovasi, kualitas produk dan promosi
terhadap peningkatan penjualan pada Garment Angga Sari?

Hipotesis :
H1 : Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terdahap
peningkatan pembelian
H2 : Kualitasproduk berpengaruh positif dan signifikan terdahap
peningkatan pembelian
H3 : Promosi berpengaruh positif Terhadap peningkatan
penjualan
H4 : Inovasi, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap peningkatan penjualan

Teknik Analisis Data :


1. Uji Validitas dan Reabilitas
2. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
3. Uji Asumsi Klasik
4. Analisis Regresi Linier Berganda
5. Uji T-Test
6. Uji F

Hasil

Kesimpulan
G. Kerangka Konsep

X1.1
Inovasi
X1.2
(X1 )
X1.3

X2.1
Y1
X2.2 Kualitas Peningkatan Y2
Produk Penjualan
X2.3 (X2 ) (Y) Y3
X2.4 X1 X1
X2.5

X2.1

X2.2
Promosi
X2.3 (X3 )

X2.4

X2.5

Keterangan :

Secara parsial

Secara simultan
Keterangan :

X1 = Inovasi

X1.1 = Packaging produk beda

X1.2 = Varian baru

X1.3 = Mengembangkan kualitas produk

Sumber : Putri (2018)

X2 = Kualitas Produk

X2.1 = Kinerja

X2.2 = Fitur produk dimensi

X2.3 = Keandalan dimensi

X2.4 = Kesesuaian dengan spesifikasi

X2.5 = Daya tahan

Sumber : Laksana (2019)

X3 = Promosi

X3.1 = Jangkauan

X3.2 = Kualitas

X3.3 = Waktu

X3.4 = Ketepatan
Sumber : Kotler dan Keller (2019)

Y =Peningkatan penjualan

Y1.1 = Keanekaragaman produk

Y1.2 = Kualitas pelayanan

Y1.3 = Garansi dan imbalan

Sumber : Swasta (2019)

1.1 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara (dugaan) terhadap masalah yang

diteliti yang akan dituliskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang dibangun

berdasarkan dari kebenaran teori yang didukung oleh hasil penelitiaan.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terdahap peningkatan

pembelian

H2 : Kualitasproduk berpengaruh positif dan signifikan terdahap peningkatan

pembelian

H3 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan erhadap peningkatan

penjualan

H4 : Inovasi, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap peningkatan penjualan


B. Tempat dan Objek Penelitian

1. Tempat Penelitian dan Objek Penelitian

A. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Garment Angga Sari.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah di

abstraksi menjadi suatu konsep atau variabel. Objek penelitian dalam

penelitian ini adalah Inovasi, Kualitas produk, Promosi dan peningkatan

penjualan Garment Angga Sari

2. Populasi dan Metode Penentuan Sampel

A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,

2018 : 115).

B. Sampel

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sampel jenuh.

Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel atau penelitian yang ingin membuat generalisasi

dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2016:85). Adapun teknik


pengambilan sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel

jenuh dimana seluruh populasi digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 35

orang karyawan Kusuma Resort Seminyak

3. Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain sebagai berikut.

a. Variabel Independen

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Inovasi (X1), Kualitas

Produk (X2) dan Promosi (X3)

b. Variabel Dependen

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Peningkatan Penjualan (Y).

4. Definisi Operasional Variabel

a. Inovasi (X1)

1.Packaging design produk beda (X1.1) : Garment Angga Sari memiliki

kemasan atau packaging yang belum pernah di buat oleh garment lain

2.Varian produk baru (X1.2) : Setiap tahunnya Garment Angga Sari

mengeluarkan produk variatif baru.


3.Kualitas produk (X1.3) : Ide konsep yang di berikan Garment Angga

Sari dapat diterima masyarakat.

b. Kualitas Produk (X2)

1.Kinerja (X2.1): Perusahaan memberikan bonus terhadap karyawan

yang rajin atau karyawan berprestasi

2.Fitur Produk Dimensi (X2.2) : Hasil produk Garment Angga Sari

cocok dengan selera masyarakat

3.Keandalan dimensi (X2.3) : Saya merasa pemilihan warna produk

Garment Angga Sari sangat inovatif

4.Kesesuaian dengan spesifikasi (X2.4) : Saya merasa Garment Angga

Sarimemberikan reputasi yang baik

5.Daya tahan (X2.5) : Saya merasa produk Garment Angga Sari tidak

mudah rusak

C. Promosi (X3)

1. Jangkauan (X3.1) : Mudah medapatkan brosur yang memuat informasi

tentang Garment Angga Sari

2. Kualitas (X3.2) : Semua produk yang di promosikan sesuai dengan

kondisi sebenarnya

3. Waktu (X3.3) : Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu


4. Ketepatan (X3.4) : Garment Angga Sari mengadakan promosi saat hari

besar seperti tahun baru, idul fitri, dll

5. Kemandirian (X3.5) : Karyawan Jimmmy Butcher Urban Store bekerja

dengan penuh kreativitas

D. Peningkatan penjualan

1. Keanekaragaman produk (Y1) : Banyak pilihan model produk

berkualitas di Garment Angga Sari

2. Kualitas pelayanan (Y2) : Karyawan memberikan informasi yang jelas

dan mudah di mengerti oleh pelanggan

3. Garansi dan Imbalan (Y3) : Jika ada barang rusak ataupun tidak layak

Garment Angga Sari siap memberikan garansi atau ganti rugi terhadap

pembeli

5. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data berdasarkan sifatnya

1. Data Kuantitatif

Yaitu data berupa angka-angka yang dapat dihitung secara matematis

maupun yang disajikan dalam bentuk tabel, seperti jumlah tenaga kerja.

2. Data Kualitatif

Yaitu data yang dihitung atau data yang tidak berupa angka-angka

seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi dan lain-lain.


b.Jenis Data Menurut Sumbernya

1. Data Primer

Adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi atau pengamatan

langsung dari perusahaan, baik itu melalui observasi, kuesioner dan

wawancara secara langsung dan pimpinan dan karyawan perusahaan

dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut diperoleh

penulis dari dokumen-dokumen perusahaan dan buku-buku literatur

yang memberikan informasi tentang kompensasi dan kinerja karyawan.

6.Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

beberapa teknik pengumpulan data di bawah ini sebagai berikut.

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil dan

mendapatkan data penunjang penelitian. Wawancara adalah kegiatan

pengumpulan data dengan mengadakan interview secara langsung dengan


narasumber yang dimana peneliti bertanya dengan orang yg diwawancarai

terhadap masalah yang di teliti dalam sebuah penelitian. Dan teknik

pengumpulan data tersebut bisa digunakan untuk membantu memenuhi

jawaban yang kurang jelas dari responden terhadap metode kuesioner

(Sugiyono, 2019:224)

2. Observasi

Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara

langsung terhadap kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan.

Observasi adalah proses melakukan pengamatan ke lokasi

secaralangsung dan memperoleh data dengan meneliti segala bentuk

aktivitas maupun kegiatan yang ada di perusahaan (Creswell dalam

Sugiyono, 2019:235) , seperti melakukan pengamatan langsung ke lokasi

yang diteliti terhadap segala bentuk kegiatan dan aktivitas yang ada pada

perusahaan seperti sejarah perusahaan

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan instrumen

penelitian yang terdiri dari daftar pertanyaan (kuesioner) yang diberikan

kepada karyawan yang dimana responden mengisi pertanyaan yang telah


diberikan. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang berupa

informasi yang menyangkutdengan judul penelitian (Sugiyono, 2019:230

4. Studi pustaka

Digunakan sebagai landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini

yang bersumber dari buku literatur, surat kabar, internet, jurnal, dan lainnya

yang dapat menunjang penelitian.

7.Teknik Analisis Data

Pengumpulan data melalui penggunaan kuesioner, maka kesungguhan

responden untuk menjawab pertanyaan merupakan suatu hal yang penting.

Untuk tujuan instrument pengumpulan data yaitu sebagai berikut.

1. Uji Instrumen Penelitian

A. Uji Validasi

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan

kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:81). Uji validitas dihitung dengan

membandingkan nilai r hitung (Correlated item total correlations) dengan

r tabel. Jika nilai r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut dikatakan

valid. Sebalinya, jika nilai r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut

dikatakan tidak valid.


Instrument yang valid berarti ketepatan alat ukur penelitian tentang

arti atau isi yang diukur serta Instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Sejauh ini teknik yang paling

banyak digunakan yaitu teknik korelasi untuk menentukan evektivitas

proyek. Dan korelasi yg tinggi memperlihatkan item tersebut memiliki

valitidas yang tinggi dan Item ini berkorelasi positif dengan standar (skor

total). Bila koefisien korelasi r lebih besar dari r tabel = 0,361 maka item

pada alat tersebut dinyatakan valid dan jika r dihitung leboh kecil r tabel

maka pertanyaan tersebut valid (Sugiyono, 2019:172).

B. Uji Reabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas adalah alat ukur mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018:83). SPSS memberikan fasilitas untuk

reabilitas. Mengukur reliabilitas dapat dilihat dari hasil uji statistik

Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach

Alpha (α) > 0,6.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh

adalah linier dan dapat dipergunakan valid untuk mencari permasalahan,


maka akan dilakukan uji asumsi klasik, yaitu dengan menggunakan uji

Multikolonieritas, uji Heteroskedastisitas, dan uji Normalitas.

A. Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas berarti terjadi kolerasi faktor bebas, misal

antara F1 dengan F2. Dalam analisis regresi tidak boleh terjadi

multikolinearitas, karena akan membiaskan atau menjadi kurang jelas,

faktor F mana yang sesungguhnya berpengaruh terharap Y.

Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) Nilai tolerance dan lawannya (2)

Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas faktor

bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor bebas lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai

cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan

VIF di atas 10

B. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Mendeteksi ada atau tidak

heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser. Glejser mengusulkan

untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen.

Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik mempengaruhi


variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas di

ketahui jika probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%

C. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel terganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalu asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil

(Ghozali). Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik non – parametrik

KolmogrovSmirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat

hipotesis.

Ho : Data residual terdistribusi normal.

Ha : Data residual tidak terdistribusi normal.

Apabila nilai K-S diatas 0,05 maka berdistribusi normal namum

apabila dibawah 0,05 maka tidak berdistribusi normal .

3. Analisis Koefisien Regresi Linear Berganda.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pola pengaruh antara motivasi

kerja dan disiplin kerja terhadap kualitas pelayanan. Sugiyono (2019:277)

merumuskan sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2
Dimana :

Y = Kualitas pelayanan

α = Nilai konstanta

β1 X1 = Koefisien regresi

β2 X2 = Koefisien regresi

X1 = Motivasi kerja

X2 = Disiplin kerja

4. Analisis Koefisien Determinasi Berganda

Analisis koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengetahui

seberapa besar sumbangan antara variabel motivasi kerja dan disiplin kerja

terhadap variabel kualitas pelayanan yang dinyatakan dalam persentase,

dengan formulasi sebagai berikut :

D = R2 x 100%

Dimana : D = Koefisien determinasi berganda

R = Koefisien korelasi berganda

5. Uji Statistik F (F-test)

Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model (goodness of fit).

Uji F menunjukkan apakah semua model variabel independen yang


dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen (Ghozali,2016:171). Untuk mengetahui suatu

model regresi dikatakan layak atau tidak dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dan melihat tingkat signifikan

yang digunakan sebesar 5%. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka model

regresi linier tidak layak digunakan, tetapi jika nilai signifikan < 0,05

maka model regresi linier layak digunakan. Adapun Langkah-langkah

pengujian F-test )adalah :

A. Menentukan formulasi hipotesis

H0 : b1,b2 = 0, Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan

secara simultan antara inovasi, kualitas produk dan

promosi terhadap peningkatan penjualan pada Garment

Angga Sari

Ha : b1,b2 > 0, Artinya ada pengaruh yang positif dan

signifikan secara simultan ainovasi, kualitas produk dan

promosi terhadap peningkatan penjualan pada Garment

Angga Sari

B. Menentukan besarnya level of significant

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (α =

0,05); df=(k-1); (n-k). Dengan demikian F-tabel adalah sebesar F(α)(k-

1);(n-k).

C. Menghitung F-hitung
Menentukan besarnya F-hitung dapat dihitung dengan formula (Nata

Wirawan,2002:304) :

Keterangan :

F = Nilai F-hitung

R2 = Koefisien Determinasi

n = Banyaknya observasi

k = Banyaknya variabel dalam regresi

Nilai F-hitung dalam penelitian ini diperoleh dari hasil

regresi dengan menggunakan program SPSS for

windows.

D. Menggambarkan daerah pengujian H0

Gambar 3.1 Daerah Pengujian H0

Daerah Penolakan
H0
Daerah Penerimaan
H0

F-tabel =
0,05
E. Kesimpulan

Jika F-hitung berada pada daerah penolakan H0 atau nilai sig. ≤ 0,05 maka

pengaruh adalah signifikan. Sedangkan jika nilai F-hitung berada pada daerah

penerimaan H0 atau nilai sig. > 0,05 maka pengaruhnya adalah tidak

signifikan.

6. Analisis Statistik Uji t (t-test)

Analisis statistik uji t (t-test) digunakan untuk menguji pengaruh

motivasi kerja dan disiplin kerja secara parsial terhadap kualitas pelayanan,

apakah pengaruh positif dan signifikan secara parsial atau hanya diperoleh

secara kebetulan saja. Adapun langkahlangkah pengujiannya adalah sebagai

berikut :

A. Menentukan formulasi hipotesis:

1. H0 : b1,b2 = 0, Artinya tidak ada pengaruh secara parsial antara inovasi,

kualitas produk dan promosi terhadap peningkatan

penjualan pada Garment Angga Sari

2. Ha : b1,b2 ≠ 0, Artinya ada pengaruh secara parsial antara inovasi,

kualitas produk dan promosi terhadap peningkatan

penjualan pada Garment Angga Sari

B. Menentukan level of significance

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (α =

0,05) dan derajat kebebasan : n-k-l, test satu sisi pada sisi kanan, diperoleh

nilai t-tabel (0,05 ; n-kl).


C. Kriteria penerimaan atau penolakan H0

1. H0 ditolak apabila t-hitung > t-tabel, atau nilai sig. ≤ 0,05

2. H0 diterima apabila t-hitung ≤ t-tabel, atau nilai sig. > 0,05

D. Menghitung t-hitung

Menentukan t-hitung dapat juga ditentukan dengan menggunakan rumus

(Sugiyono,2019:304) :

Keterangan :

t = t-hitung

bi = Koefisien regresi ke-i

S(bi) = Kesalahan standar koefisien regresi X1 dan X2

e. Menggambarkan daerah pengujian H0


Gambar 3.2 Daerah Pengujian H0

Daerah
Daerah Penolakan H0
Penerimaan H0

3.7.6.6. Kesimpulan

H0 diterima jika statistik uji jatuh pada daerah penerimaan H0 atau t-hitung < tα(n-k),

dan jika statistik uji jatuh pada daerah penolakan H0 atau t-hitung ≥ tα(n-k) berarti H0

ditolak atau Hα diterima.


DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha dan Handoko, T.Hani. 2019. Manajemen Pemasaran Analisis


Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Everret M. Rogers. 2003. Diffusion of Innovation. 5th edition. New York: Free
Press

Ernawati, D. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Inovasi Produk dan Promosi


Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals Bandung. Jurnal
Wawasan Manajemen, 7 (1).

Hermawan, D. (2018). Membangun Inovasi Pemerintah Daerah (1st ed.).


Yogyakarta: Deepublish.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis multivariate Dengan Program IBM Spss 26


edisi 10. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Khomilah, Munifah. 2020. Pengaruh Promosi, Atribut Toko (Store Attributes),
Dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Nick Coffe Di
Kota Bengkulu. Jurnal Etrepreneur dan Manajemen Sains (JEMS) e-
ISSN 2721-5415. 1 (2)
Kotler, P dan Amstrong. 2017. Prinsip-prinsip Marketing Edisi Ke Tujuh. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta
Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran, Edisi 12. Jakarta: Erlangga
Laksana, M. F. (2019). Praktis Memahami Manajemen Pemasaran. Sukabumi: CV
Al Fath Zumar.
Maramis. (2018). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University
Press.
Riyanti, B.P.D. (2019). Kreativitas dan Inovasi di Tempat Kerja. Jakarta:
AtmaJaya.
Tjiptono, F. (2019). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi
Sutirna, H. (2018). Inovasi dan Teknologi Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Sugiyono. (2019). Metodeologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.
Bandung : ALFABETA

You might also like