You are on page 1of 6

EFEK PSIKOLOGI ANAK DARI FULL DAY SCHOOL (FDS)

Nurimah, S.Pd.I
(21003014)

Pengertian Full Day School

Kata full day school berasal dari Bahasa Inggris. Kata “full” mengandung
arti penuh dan “day” artinya hari. Full day mengandung arti sehari penuh.
Sedangkan “school” artinya sekolah. Full day school adalah sistem pendidikan
yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar sehari penuh
memadukan sistem pengajaran dengan menambah jam pelajaran untuk
pendalaman materi pelajaran.1

Menurut etimologi kata full day school berasal dari bahasa Inggris seperti
yang dijelaskan diatas. Jika digabung, akan mengandung arti sekolah sehari
penuh. FDS berlangsung hampir sehari penuh lamanya, yakni dari pukul 08.00
pagi hingga 15.00 sore. Sistem FDS adalah komponen-komponen yang disusun
dengan teratur dengan baik untuk menunjang proses pendewasaan manusia
(peserta didik) melalui upaya pengajaran dan pelatihan dengan waktu di sekolah
yang lebih panjang atau lama dibandingkan sengan sekolah-sekolah pada
umumnya.2
Full day School merupakan salah satu program sekolah dimana proses
pembelajaran lebih memadatkan aktifitas peserta didik di sekolah dengan proporsi
jam belajar disekolah lebih lama dari pada day school. Menurut Sehudin
sebagaimana di kutip oleh Imam Hasan, dkk program full day school pada
dasarnya menggunakan sistem integrated curriculum dan integrated activity yang
merupakan bentuk pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk peserta didik
yang memiliki intelektual yang memadukan antara aspek ketrampilan dan
pengetahuan dengan sikap. Dengan adanya garis-garis besar program dalam
sistem full day school, sekolah yang melaksanakan program ini diharapkan dapat
1
Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2017, hlm. 227
2
Wiwik Sulistyaningsih, Full day school dan Optimalisasi Perkembangan Anak,
(Yogyakarta: Paradigma Indonesia, 2008), hal. 59.
mencapai target tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan yang
melaksanakan sistem full day school.3
Full day school memakan waktu sekitar 8 jam sehari sama seperti jam
kerja pegawai pada umumnya. Sebagaimana apa yang disampaikan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bapak Muhadjir Effendy yang telah
menetapkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari
sekolah yang mengatur sekolah 8 jam sehari selama 5 hari alias Full day school
pada tanggal 12 Juni 2017. Kebijakan ini berlaku mulai tahun ajaran baru yang
jatuh pada Juli 2017. Beragam tanggapan lainnya muncul sehubungan dengan
wacana program full day school yang digulirkan oleh menteri pendidikan Bapak
Muhadjir Effendy pada tahun 2017 diantaranya adalah masalah yang terjadi pada
psikologis anak. Kondisi psikis, sangat besar pengaruhnya dalam kegiatan belajar
mengajar apalagi pada anak usia sekolah yang begitu rentan.
Sistem FDS di Indonesia di awali dengan menjamurnya istilah sekolah
unggulan sekitra tahun 1990-an, yang banyak dipelopori oleh sekolah-sekolah
swasta termasuk sekolah-sekolah yang berlabel Islam. Dalam pengertian yang
ideal sekolah unggul adalah sekolah yang berfokus pada kualitas proses
pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya. Kualitas proses pembelajaran
bergantung pada sistem pembelajarannya. Namun faktanya sekolah unggulan
biasanya ditandai dengan biaya mahal, fasilitas lengkap dan serba mewah, elit,
lain daripada yang lain, serta tenaga-tenaga pengajar yang professional.
Anak-anak semakin banyak kehilangan waktu di rumah yang akan
menyita waktu anak untuk bermain, yang biasanya dilakukan di rumah atau di
lingkungan rumah bersama keluarga atau teman-temannya. Dalam hal ini, secara
tidak langsung, dapat dikatakan sekolah sehari penuh ini telah mencabut
kedaulatan anak. Pada intinya anak usia diantara 6-12 tahun adalah masa
pencarian dengan bergembira dan bermain dengan teman-temannya. Padahal masa

3
Imam Hasan, SPORT CLASS: Implementasi Full Day School dalam Mengembangkan
Bakat dan Minat Olahraga, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2017 “Penerapan Full Day
School dalam Multi Perspektif (Manajemen, Karakter, Religi, Kultural, dan Sosial)” yang
diselenggarakan oleh Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri
Malang, hal. 189.
kecil adalah masa yang paling baik dan mudah untuk mengasah kemampuan anak
dalam belajar terlebih bersama orang tuanya.4
Sistem full day school ini menghabiskan waktu yang banyak berada di
sekolah sehingga sedikit waktu anak yang dihabiskan bersama orang tua sebagai
tempat bernaung, sebagai tempat kasih sayang, bercengkrama dan berdiskusi kecil
dan pada akhirnya dapat mencabut kewajiban orang tua dalam mendidik anak-
anak mereka. Padahal, pada dasarnya bukan sekolah yang paling
bertanggungjawab terhadap perkembangan psikis atau psikologis anak,
sesungguhnya sekolah terbaik itu ada di dalam rumah dan pada keluarga dengan
didikan dan kasih sayangnya.

Full day school dalam tinjauan Psikologi


Umumnya para psikolog meyakini bahwa setiap anak tidak akan memiliki
respon yang betul-betul sama terhadap situasi belajar di sekolah, setiap individu
mungkin saja berbeda dalam hal pembawaan, kematanganm jasmani, intelegensi,
dan keterampilan motorik. Perbedaan itu akan tampak dalam penampilan dan cara
mengaktualisasikan pikiran atau pendapat dan ide bahkan dalam memecahkan
masalah mereka masing-masing5
Dua proses perkembangan psikologi yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan.6 Kedua proses ini berlangsung saling
bergantung
satu sama lain. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Sedangkan perkembangan
merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis.
Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi
(pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil dari interaksi proses biologis dan
genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut

4
Akmal Hawi, Sistem Full-Day School di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Studi
Kasus di Izzuddin Palembang, Istinbath, Vol. 15, No. 2, (2015), 73.
5
Abdan Rahim, Full Day School dalam tinjauan Psikologi, Sosiologi, dan Ekonomi
Pendidikan, Jurnal At-Ta’dib Vol. 13. No 2, December 2018, hal.106
6
Sunarto, dan B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta,
2013, hal. 34-35.
keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif,
emosi, sosial, dan moral.
Secara singkat perkembangan (development) adalah proses atau tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti
tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya.
Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan a stage of
development.7
dampak negatif terhadap penerapan FDS terutama dalam hal psikologis
anak, yaitu:
1. Anak akan merasa jenuh dan bosan berada di sekolah karena belajar dengan
kurun waktu yang panjang dan sangat lama karena melebihi batas belajar
pada umumnya bagi seorang anak. Hal tersebut dapat menyebabkan anak
akan mengalami stress jika terus menerus begitu.
2. Minimnya interaksi sosial anak dengan teman sebayanya yang berada di luar
sekolah. Serta minimnya interaksi sosial mereka dengan masyakarakat di luar
sekolah yakni masyarakat di sekitar lingkungan hidupnya. Hal tersebut
mengakibatkan anak bisa jadi menjadi introvert (pendiam dan kurang
kepercayaan diri dalam mengeksplor diri) terutama di lingkungan hidupnya.
3. Anak kan mudah lelah dan bisa jadi sering mengantuk karena kurangnya
istirahat.8
Sebagaimana dikutip oleh Risqi Mahmudatul Fitriyah dalam tulisannya
ketua (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) KPAI Susanto berkata full day
school akan mengganggu kehidupan sosial anak dan berpotensi melanggar UU
Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014 pasal 1 perubahan atas UU Nomor 23
tahun 2002 yang berisi “Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi Anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.9
7
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2014, Hal. 9
8
https://www.ilmiahku.com/2019/10/dampak-full-day-school-untuk-psikologi-anak.html
9
https://www.kpai.go.id/publikasi/gagasan-full-day-school-ini-yang-dikhawatirkan,
diakses pada tanggal 07/10/2023, pukul 19.36.
Selain memiliki dampak negatif, FDS juga memberikan dampak positif
diantaranya:
1. Sebagai pembentukan nilai karakter anak seperti disiplin, jujur, cinta tanah
air dan toleransi karena pada sistem full day tidak hanya mengutamakan
KBM namun setelah KBM anak diharuskan mengikuti ekstrakurikuler, hal
tersebut sebagai wadah agar anak dapat mengembangkan bakat dan
minatnya dalam suatu hal yang disukainya.
2. Membantu beban orang tua ketika mereka harus bekerja dan anak diluar
pengawasan mereka, sistem full day school menjadi cara alternatif agar anak
dapat senantiasa dalam lingkungan dan akhlak serta moral yang positif.
3. Memberikan kesempatan seorang anak persta didik untuk berkumpul
dengan teman sebayanya dengan lebih baik, karena diberikannya waktu
yang lebih panjang untuk berinteraksi sosial baik antara anak dengan peserta
didik yang lain ataupun anak dengan gurunya.
4. Mendidik kepribadian anak sehingga tidak mudah goyah dalam menyikapi
arus globalisasi di masa sekarang dan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Akmal Hawi, Sistem Full-Day School di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Studi Kasus di Izzuddin Palembang, Istinbath, Vol. 15, No. 2, 2015.

Abdan Rahim, Full Day School dalam tinjauan Psikologi, Sosiologi, dan
Ekonomi Pendidikan, Jurnal At-Ta’dib Vol. 13. No 2, December 2018.

Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-Ruzz


Media, 2017.

Imam Hasan, SPORT CLASS: Implementasi Full Day School dalam


Mengembangkan Bakat dan Minat Olahraga, Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan 2017 “Penerapan Full Day School dalam Multi Perspektif
(Manajemen, Karakter, Religi, Kultural, dan Sosial)” yang diselenggarakan oleh
Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

https://www.ilmiahku.com/2019/10/dampak-full-day-school-untuk-psikologi-
anak.html

Sunarto, dan B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka


Cipta, 2013.

Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2014.

Wiwik Sulistyaningsih, Full day school dan Optimalisasi Perkembangan Anak,


Yogyakarta: Paradigma Indonesia, 2008.

You might also like