Professional Documents
Culture Documents
Perpajakan PPT
Perpajakan PPT
NPWP
SPT
Ketetapan Pajak
PENGANTAR
HUKUM PAJAK
Definisi Pajak
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat
1. Equality
ECCE
Equality, Certainty, Convenience, Economy
Asas-asas Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)
2. Certainty
ECCE
Equality, Certainty, Convenience, Economy
Asas-asas Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)
3. Convenience
ECCE
Equality, Certainty, Convenience, Economy
Asas-asas Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)
4. Economy
ECCE
Equality, Certainty, Convenience, Economy
Teori-teori Pemungutan Pajak
Teori Asuransi
Contoh :
Besarnya tarif PPh
Tarif Pajak
4.Tarif degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila
jumlah yang dikenai pajak semakin besar
Contoh : Tarif di Bea cukai
◼ objek pajak atas impor atau ekspor kisaran antara 0 sampai Rp
25.000.000 terkena tarif 15%
◼ objek pajak atas impor atau ekspor kisaran antara 25.000.000 sampai
Rp 50.000.000 terkena tarif 12.5%
◼ objek pajak atas impor atau ekspor kisaran antara 50.000.000 sampai
Rp 100.000.000 terkena tarif 10%
HUKUM PAJAK
Menghitung
SPT
Memperhitungkan
Pembayaran pajak
Wajib Pajak
Upaya Hukum
Pengembalian kelebihan
pembayaran pajak
Ketentuan khusus Tindak pidana perpajakan &
penyidikan Imbalan bunga
NPWP
(NOMOR POKOK WAJIB PAJAK)
WAJIB PAJAK
MELIPUTI
page 33
BADAN
Sekumpulan ORANG dan/atau MODAL yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha
yang meliputi:
PERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN KOMANDITER
PERSEROAN LAINNYA
Syarat Objektif
Syarat Subjektif
35
Pasal 2
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
TANDA IDENTITAS
PENGENAL WAJIB
DIRI PAJAK
DALAM MELAKSANAKAN
HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Wanita Kawin
38
Pasal 2
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Warisan Yang Belum terbagi
menggunakan
diwakili oleh
o salah seorang ahli waris;
o pelaksana wasiat; atau
o pihak yang mengurus harta
peninggalan.
39
Pasal 3
PENGUSAHA KENA PAJAK
BARANG JASA
KENA KENA
PAJAK PAJAK
TEMPAT
TEMPAT
TEMPAT TINGGAL KEGIATAN USAHA
KEDUDUKAN
DILAKUKAN
SECARA
JABATAN
SECARA
JABATAN
DIMULAI SEJAK SAAT WAJIB PAJAK MEMENUHI PERSYARATAN
SUBJEKTIF OBJEKTIF
Jabatan Permohonan WP
Catatan: Penelitian
Dirjen Pajak dapat juga untuk
penerbitan NPWP
secara jabatan
WP TERTENTU
Pemeriksaan Penelitian
45
Pasal 4
KEPUTUSAN atas PERMOHONAN
PENGHAPUSAN NPWP
Pasal 2 ayat (7)
PEMERIKSAAN
HARUS MEMBERIKAN KEPUTUSAN ATAS PERMOHONAN
PENGHAPUSAN NPWP DALAM JANGKA WAKTU
6 BLN 12 BLN
WP OP WP BADAN
PERMOHONAN
JABATAN
WP
PEMERIKSAAN
KEPUTUSAN 6 BLN
a. OP telah meninggal dunia & tidak meninggalkan warisan;
b.Bendahara Pemerintah yg tidak lagi memenuhi syarat sebagai WP;
c. OP yg telah meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
d.WP memiliki lebih dari 1 NPWP untuk menentukan NPWP yg dapat digunakan sebagai sarana
administratif dlm pelaksanaan hak & pemenuhan kewajiban perpajakan;
e. WP badan kantor perwakilan perusahaan asing yg tidak mempunyai kewajiban PPh Badan yg
telah menghentikan kegiatan usahanya;
f. Warisan yg belum terbagi dlm kedudukan sebagai Subjek Pajak sudah selesai dibagi;
g. Wanita yg sebelumnya telah memiliki NPWP & menikah tanpa membuat perjanjian pemisahan
harta & penghasilan serta tidak ingin melaksanakan hak & memenuhi kewajiban perpajakannya
terpisah dari suaminya;
h.WP BUT yg telah menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia;
i. PKP yg telah dipusatkan tempat terutangnya PPN di tempat lain;
j. PKP yg pindah alamat ke wilayah kerja kantor DJP lainnya; atau
k. PKP yg sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai PKP.
l. WP lain yg diatur dalam PMK.
48
Pasal 4
SPT
(SURAT PEMBERITAHUAN)
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
52
Fungsi Surat Pemberitahuan
pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri
dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu)
• Pajak Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak;
penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak;
Penghasilan harta dan kewajiban; dan/atau
pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
page 55
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPh
Pasal 3 ayat (5)
page 56
SURAT TEGURAN
KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN SPT
Pasal 3 ayat (5a)
page 57
SURAT PEMBERITAHUAN
DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
Pasal 3 ayat (7)
APABILA :
1. SPT TIDAK DITANDATANGANI,
2. SPT TIDAK SEPENUHNYA DILAMPIRI KETERANGAN sebagaimana
dimaksud ayat (6),
3. SPT YANG MENYATAKAN LEBIH BAYAR DISAMPAIKAN SETELAH 3
(TIGA) TAHUN SESUDAH BERAKHIRNYA MASA PAJAK, BAGIAN
TAHUN PAJAK ATAU TAHUN PAJAK, DAN WAJIB PAJAK TELAH
DITEGUR SECARA TERTULIS, ATAU
4. SPT DISAMPAIKAN SETELAH DIRJEN PAJAK MELAKUKAN
PEMERIKSAAN ATAU MENERBITKAN SURAT KETETAPAN PAJAK.
page 58
KEWAJIBAN DIRJEN PAJAK
sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (7)
Pasal 3 ayat (7a)
APABILA DIANGGAP
SURAT PEMBERITAHUAN TIDAK DISAMPAIKAN SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM
PASAL 3 AYAT (7)
page 59
SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA
Pasal 7 ayat (1)
page 62
PEMBETULAN SPT
Pasal 8 ayat (1)
DENGAN MENYAMPAIKAN
SURAT PERNYATAAN
SYARAT :
BELUM DILAKUKAN TINDAKAN PEMERIKSAAN
oleh DIREKTUR JENDERAL PAJAK.
page 63
PEMBETULAN SPT
Pasal 8 ayat (1a)
▪ RUGI ATAU
▪ LEBIH BAYAR
page 64
PEMBETULAN SPT TAHUNAN
Pasal 8 ayat (2)
TIDAK YA
a. pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecil;
b. rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besar;
c. jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil; atau
d. jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil
71
Pasal 7
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PERBUATAN (2)
Syarat:
Kemauan sendiri
Pernyataan tertulis Ditandatangani WP
Sepanjang mulainya penyidikan belum penghitungan kekurangan pajak dalam format SPT
diberitahukan kpd penuntut umum
Dirjen Pajak
72
Pasal 7
WAKIL/
KUASA
PASAL 32 UU KUP
Ayat 1
Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, Wajib Pajak diwakili dalam hal :
Badan Pengurus
anak yang belum dewasa atau orang yang wali atau pengampunya
berada dalam pengampuan
PASAL 32 UU KUP
Ayat (2)
Wakil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab secara pribadi
dan/atau secara renteng atas pembayaran pajak yang terutang, kecuali apabila
dapat membuktikan dan meyakinkan Direktur Jenderal Pajak bahwa mereka dalam
kedudukannya benar-benar tidak mungkin untuk dibebani tanggung jawab atas
pajak yang terutang tersebut.
Ayat (3)
Orang pribadi atau badan dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa
khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
Dalam hal seorang kuasa bukan konsultan pajak, persyaratan menguasai ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat brevet atau ijazah pendidikan formal
di bidang perpajakan yang diterbitkan oleh Perguruan tinggi negeri atau swasta
dengan status terakreditasi A, sekurang-kurangnya tingkat Diploma III yang dibuktikan
dengan menyerahkan fotokopi sertifikat brevet atau ijazah
PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
PPh Pasal 15 yang harus dibayar sendiri
Tanggal 15 bulan PPh Pasal 25
berikutnya PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP
dari luar Daerah Pabean
PPN atau PPN dan PPnBM oleh Pemungut PPN selain Bendahara Pemerintah
atau instansi Pemerintah yang ditunjuk
Batas Waktu Pembayaran Pajak Untuk Masa Pajak
Disetor Paling Lama Jenis Setoran
Bersamaan dengan
PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor
pembayaran BM
Dalam Jangka waktu satu PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor yang dipungut oleh
hari setelah pemungutan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Jika hari hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional
libur termasuk hari yang diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum yang
ditetapkan oleh Pemerintah dan cuti bersama secara nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah
pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya
Tempat menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas negara melalui tempat pembayaran
Pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
dilakukan di Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
Mengangsur atau Menunda Pembayaran PPh
Tahunan Pasal 9 ayat (4) UU KUP
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat, Direktur Jenderal Pajak tidak
memberi suatu keputusan, permohonan Wajib Pajak dianggap diterima
Terhadap utang pajak yang telah diterbitkan surat keputusan tidak dapat lagi
diajukan permohonan untuk mengangsur atau menunda pembayaran
Terhadap Wajib Pajak yang diperbolehkan mengangsur atau menunda
pembayaran pajak juga dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%
perbulan dari jumlah pajak yang masih harus dibayar dan bagian dari bulan
dihitung penuh satu bulan berdasarkan ketentuan Pasal 19 ayat (2) UU KUP
WP OP yang tidak
melakukan usaha atau
pekerjaan bebas
3
e.g. Pengacara, Akuntan, Konsultan,
Penilai, Arsitek, Notaris, Dokter, Aktuaris; WP OP yang melakukan pekerjaan
bebas
pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi
yang mempunyai keahlian khusus sebagai
usaha untuk memperoleh penghasilan yang
tidak terikat oleh suatu hubungan kerja
Subjek Pajak Badan
Sekumpulan ORANG dan/atau MODAL yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha
yang meliputi:
PERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN KOMANDITER
PERSEROAN LAINNYA
Page ▪ 88
Sanksi terkait Pembukuan
Tidak memenuhi kewajiban terkait pembukuan sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak
terutang:
atas SKPKB terbit, pokok pajak yang kurang ditambah sanksi kenaikan sebesar 50% untuk
PPh dan 100% untuk PPh Potput, PPN & PPNBM dari pajak yang tidak/kurang
dibayar/dipotong/ dipungut/disetor
Jumlah Pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan yang disampaikan oleh
Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
(Pasal 12 ayat 2 UU KUP)
PENETAPAN
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang
elektronik. PT XYZ melaporkan seluruh penghasilan yang diperoleh selama tahun 2008 dan
kredit pajaknya dalam SPT PPh badan Tahun 2008, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto: Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
KETETAPAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan
atau keterangan lain
Surat Ketetapan
Pajak
Contoh
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang
elektronik. PT XYZ melaporkan seluruh penghasilan yang diperoleh selama tahun 2008 dan
kredit pajaknya dalam SPT PPh badan Tahun 2008, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto: Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
95
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR
(SKPKB)
(Pasal 1 Angka 16)
page 96
SURAT KETETAPAN PAJAK
KURANG BAYAR TAMBAHAN (SKPKBT)
(Pasal 1 Angka 17)
page 97
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL
(SKPN)
(Pasal 1 Angka 18)
page 98
SURAT KETETAPAN PAJAK
LEBIH BAYAR (SKPLB)
(Pasal 1 Angka 19)
page 99
SKPKB Ps 13 KUP
Dalam jangka waktu • WP diterbitkan NPWP &/ dikukuhkan PKP secara jabatan
5 tahun setelah saat Dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
terutangnya pajak, sebesar 2% sebulan
SKPKB dapat • SPT tidak disampaikan dan telah disampaikan
diterbitkan apabila teguran secara tertulis
• Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan
lain mengenai PPN atau PPnBM ternyata tidak
seharusnya dikompensasikan
Setelah lewat waktu 5 tahun → • apabila WP tidak melaksanakan pembukuan dan/
apabila WP dipidana karena tindak atau pencatatan
pidana perpajakan/ lainnya yang Dikenakan sanksi administrasi kenaikan:
dapat menimbulkan kerugian pada ➢ 50% dr PPh yg tdk/kurang dibayar
➢100% dr PPh yg tdk/kurang; dipotong,
pendapatan negara berdasarkan dipungut, disetor & dipot/dipungut
putusan pengadilan yang ttpi tdk/kurang disetor
mempunyai kekuatan hukum dr PPN & PPnBM tdk/krng dibayar
tetap
Sanksi administrasi bunga sebesar 48% dari Pajak
yang Kurang dibayar 100
SKPKBT
Data Baru
data baru selain Putusan pengadilan, hasil hasil klarifikasi/ konfirmasi Keterangan tertulis dari WP
Putusan Pengadilan yang dapat menimbulkan
klarifikasi/ konfirmasi faktur pajak, keterangan faktur pajak atas kehendak sendiri
kerugian pada pendapatan negara
tertulis dari WP atas kehendak sendiri
Sanksi 100% ➔ bila terbit dalam jangka waktu 5 Sanksi kenaikan 100% Sanksi 0%
Sanksi kenaikan 100%
tahun
Dirjen Pajak dapat menerbitkan SKPKBT
lebih dari 5 tahun dengan sanksi bunga
48%
DATA BARU
data atau keterangan mengenai segala sesuatu yang diperlukan untuk menghitung besarnya jumlah
pajak yang terutang yang oleh Wajib Pajak belum diberitahukan pada
waktu penetapan semula, baik dalam Surat Pemberitahuan dan lampiran-
lampirannya maupun dalam pembukuan perusahaan yang diserahkan pada waktu
pemeriksaan.
(Penjelasan Pasal 15 UU KUP)
DATA BARU
(Penjelasan Pasal 15 UU KUP)
Selain itu, yang termasuk dalam data baru adalah data yang semula belum terungkap, yaitu data
yang:
a. tidak diungkapkan oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan beserta lampirannya
(termasuk laporan keuangan); dan/atau
b. pada waktu pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak tidak mengungkapkan
data dan/atau memberikan keterangan lain secara benar, lengkap, dan terinci sehingga
tidak memungkinkan fiskus dapat menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dengan benar dalam menghitung jumlah pajak yang terutang.
Walaupun Wajib Pajak telah memberitahukan data dalam Surat Pemberitahuan atau mengungkapkannya
pada waktu pemeriksaan, tetapi apabila memberitahukannya atau mengungkapkannya dengan cara
sedemikian rupa sehingga membuat fiskus tidak mungkin menghitung besarnya jumlah pajak yang
terutang secara benar sehingga jumlah pajak yang terutang ditetapkan kurang dari yang seharusnya, hal
tersebut termasuk dalam pengertian data yang semula belum terungkap.
Data yang semula belum terungkap
misalnya
Dalam Surat Pemberitahuan dan atau laporan keuangan tertulis adanya biaya iklan
Rp10.000.000,00 sedangkan sesungguhnya biaya tersebut terdiri dari Rp5.000.000,00
biaya iklan di media masa dan Rp5.000.000,00 sisanya adalah sumbangan atau hadiah.
misalnya
Dalam Surat Pemberitahuan dan atau laporan keuangan disebutkan pengelompokan
harta tetap yang disusutkan tanpa disertai dengan perincian harta pada setiap kelompok
yang dimaksud, demikian pula pada saat pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak
tidak mengungkapkan perincian tersebut, sehingga fiskus tidak dapat meneliti kebenaran
pengelompokan dimaksud.
Pemeriksaan
109
SKPLB
PASAL 17 Dirjen Pajak menerbitkan SKPLB dalam hal:
110
Pasal 17 (1) KUP
PENERBITAN SKPLB
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila jumlah kredit pajak atau
jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang
terutang.
untuk PPh, jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang,
untuk PPN, jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang.
Jika terdapat pajak yang dipungut oleh Pemungut PPN, jumlah pajak yang terutang dihitung
dengan cara jumlah Pajak Keluaran dikurangi dengan pajak yang dipungut oleh Pemungut PPN
tersebut
untuk PPnBM, jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang.
SKPLB tersebut diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan atas SPT yang disampaikan WP yang menyatakan
kurang bayar, nihil, atau lebih bayar yang tidak disertai dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
pajak. Apabila WP setelah menerima SKPLB dan menghendaki pengembalian kelebihan pembayaran pajak, wajib
mengajukan permohonan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2).
PENERBITAN SKPLB Pasal 17 (2) KUP
Dalam hal terjadi kesalahan Jangka waktu paling lama 3 bulan sejak surat
pemotongan atau pemungutan permohonan diterima
a. Terlalu besar dipotong/dipungut; b. Seharusnya tidak dipotong/tidak dipungut
dan pajak yang salah dipotong/dipungut tsb telah disetorkan dan dilaporkan, WP yang melakukan
pemotongan/pemungutan atau PKP yang melakukan pemungutan tidak dapat meminta kembali pajak
yang salah dipotong atau dipungut tsb.
PPh yang salah dipotong atau dipungut tsb dapat diminta kembali oleh Wajib Pajak yang
dipotong/dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan.
PPN dan PPnBM yang salah dipungut tsb dapat diminta kembali oleh PKP yang dipungut dengan surat
permohonan, sepanjang belum dikreditkan atau belum dibebankan sebagai biaya.
Pengembalian dapat dilakukan melalui WP/PKP yang memotong/memungut, dalam hal: a) tidak
memiliki NPWP; b) subjek pajak luar negeri; atau c) terdapat kesalahan penerapan ketentuan oleh
pemotong/pemungut.
SKPLB
PASAL 17B WP MENGAJUKAN RESTITUSI
SKPN SKPLB
PERMOHONAN
WP
12 SKPKB 1
bulan =
bulan
SPT
PEMERIKSAAN
SKPLB
ketentuan 12 bulan tidak berlaku terhadap WP yang sedang dilakukan pemeriksaan Bukper
113
SKPPKP
(SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK)
Permohonan WP
Penelitian
Pasal 17C (1) UU KUP Pasal 17D (1) UU KUP Pasal 9 (4c) UU PPN
PPh & PPN PPh & PPN PPN
SKPKPP
1 bulan sejak tanggal SKPPKP
Pasal 17 C&D
SKPPKP
WP KRITERIA TERTENTU
PASAL 17C Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,
kecuali tunggakan tsb telah memperoleh izin untuk
mengangsur/menunda
115
SKPPKP
PASAL 17C WP KRITERIA TERTENTU
SK
PERMOHONAN Pengembalian
WP
PENELITIAN
Pendahuluan
DAPAT
DIPERIKSA skp
Kelebihan Pajak
PPh
PPN
3 Bulan
1 Bulan 5 tahun
SANKSI
SKPKB KENAIKAN
100%
116
PENCABUTAN WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU
Pasal 27
SKPPKP
WP PERSYARATAN TERTENTU
WP Badan
LB max 100Juta
PMK No: 198 tahun 2013 mulai berlaku 1 januari 2014 119
SKPPKP
PASAL 17D WP PERSYARATAN TERTENTU
SK
PERMOHONAN Pengembalian DAPAT
WP PENELITIAN
Pendahuluan DIPERIKSA skp
Kelebihan Pajak
PPh
PPN
3 Bulan
1 Bulan 5 tahun
SANKSI
SKPKB KENAIKAN
100%
120
STP
surat untuk melakukan tagihan pajak dan/ atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda.
Pasal 8 ayat (2) KUP: dalam hal WP membetulkan sendiri SPT Tahunan yang mengakibatkan utang
pajak menjadi lebih besar;
Pasal 8 ayat (2a) KUP: dalam hal WP membetulkan sendiri SPT Masa yang mengakibatkan utang
pajak menjadi lebih besar;
Pasal 9 ayat (2a) KUP : pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang dalam suatu Masa Pajak
dilakukan setelah tanggal jatuh tempo;
Pasal 9 ayat (2b) KUP : pembayaran atau penyetoran kekurangan pajak yang terutang berdasarkan
SPT Tahunan PPh dilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan
Pasal 19 ayat (1) KUP: dalam hal jumlah pajak yang masih harus dibayar menurut ketetapan, pada
saat jatuh tempo tidak atau kurang dibayar;
Pasal 19 ayat (2) KUP: dalam hal WP diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak;
Pasal 19 ayat (3) KUP: dalam hal WP menunda penyampaian SPT Tahunan yang penghitungan
sementara pajak yang terutang kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
Pasal 14 ayat (1) huruf g: PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian Pajak
Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6a) UU PPN 1984 dan perubahannya.
PENERBITAN STP Pasal 14 UU KUP
Pasal 14 ayat 1 huruf d: pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi
tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu;
Pasal 14 ayat 1 huruf e: pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP yang tidak mengisi faktur
pajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) UU PPN 1984 dan
perubahannya, selain: 1. identitas pembeli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b
UU PPN 1984 dan perubahannya; atau 2. identitas pembeli serta nama dan tandatangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b dan huruf g UU PPN 1984 dan
perubahannya, dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran;
Pasal 14 ayat 1 huruf f: PKP melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur
pajak; atau
Terhadap Pengusaha atau PKP tsb, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak. (Pasal 14 ayat 4 UU
KUP)
Pasal 7 ayat 1 KUP yaitu sanksi administrasi berupa denda apabila SPT tidak disampaikan dalam
jangka waktunya;
PENERBITAN STP Pasal 14 (1) UU KUP
e. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP yang tidak mengisi faktur pajak secara lengkap
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) UU PPN 1984 dan perubahannya, selain: 1.
identitas pembeli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b UU PPN 1984 dan
perubahannya; atau 2. identitas pembeli serta nama dan tandatangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b dan huruf g UU PPN 1984 dan perubahannya, dalam hal
penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran;
Terhadap Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah pajak yang ditagih
kembali, dihitung dari tanggal penerbitan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak (SKPKPP) sampai dengan tanggal penerbitan Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan
dihitung penuh 1 (satu) bulan.
(Pasal 14 ayat 5 UU KUP)
Pajak Masukan yang telah dikreditkan (atas perolehan dan/atau impor barang modal) dan telah
diberikan pengembalian wajib dibayar kembali oleh PKP dalam hal PKP tersebut mengalami keadaan
gagal berproduksi dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak Masa Pajak pengkreditan Pajak
Masukan dimulai.
JANGKA WAKTU PENERBITAN SKP DAN/ ATAU STP
NPWP
Daftar PKP Hapus
Pasal 24
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
DAN
SEMOGA BERMANFAAT
SONNY SOEBAGYO
REGISTERED TAX CONSULTANT
License No. KEP-4421/IP.C/PJ/2019
ATTORNEY IN TAX COURT
License No. KEP-823/PP/IKH/2020
email : sonny.soebagyo@gmail.com