You are on page 1of 5

CASE REPORT

Intisari Sains Medis 2022, Volume 13, Number 2: 613-617


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Myelodysplastic syndromes:
Laporan Kasus

I Gede Herry Ananta Wijaya1*


Published by Intisari Sains Medis

ABSTRACT
Background: Myelodysplastic syndrome (MDS) is value. The results of bone marrow examination, namely
a group of bone marrow disorders characterized by trephine morphology, showed hypercellular marrow
ineffective hematopoiesis resulting in cytopenia and an (approximately 80% cellularity) with an increase in
increased risk of Acute Myeloid Leukemia (AML). MDS blast cells of 10-15%, decreased maturation of myeloid
is a disease that is often found in elderly patients. The series, erythroid cells and dyserythropoiesis, scattered
mean age at disease onset was 70 years. plasma cells, increased megakaryocytes accompanied
Case: A 72-year-old woman complained of feeling by dysmegakaryopoiesis. Patient diagnosed as
tired easily since 5 months throughout the day, not Myelodysplastic Syndrome with Excess Blast. The
aggravated by activity and starting to gain weight in therapy given to the patient during hospitalization
the last 1 week to interfere with the patient’s activities. aims to overcome the symptoms experienced by the
The patient also complained of intermittent dizziness patient. Transfusion of PRC (Packed Red Cell) 1 Kolf/day
since 2 months, was not affected by activity or change with Furosemide 20 mg by injection before transfusion
of position, and was not accompanied by nausea and and administration of Folic Acid 1 x 1 tablet per day
vomiting. Complaints of fever, prolonged cough, provided an improvement in the patient’s condition.
bleeding, yellow body, red skin rash, progressive weight This is evidenced by the increase in hemoglobin levels
loss, bowel and bladder disorders were denied. Physical during treatment. The patient was referred to a referral
examination of the patient revealed vital signs within hospital for further treatment.
normal limits. The patient’s conjunctiva was anemic, Conclusion: Myelodysplastic syndrome (MDS) is a
the patient’s extremities also looked pale and there group of bone marrow disorders characterized by
was no organ enlargement such as hepatomegaly and ineffective hematopoiesis resulting in cytopenia and
splenomegaly. Laboratory examinations at the time an increased risk of acute myeloid leukemia (AML).
of presentation showed an increase in leukocytes, a The patient was diagnosed with MDS with Excess Blast
decrease in erythrocytes, a decrease in hemoglobin, based on bone marrow biopsy. Other investigations,
and a decrease in hematocrit. The patient’s platelets namely complete blood count, found an increase in
were still in the normal range and there were no leukocytes and hemoglobin, this also supports the
disturbances in kidney and liver function. The results diagnosis of MDS in this patient. The prognosis in this
of leukocytes, erythrocytes, and hemoglobin taken patient is classified as high risk based on IPSS-R, which
consecutively on 3 consecutive days still show an means survival for 1-2 years is 13%.
increase in leukocytes despite the downward trend in
Keywords: Excess Blast, Elderly, Myelodysplastic syndrome.
Cite This Article: Wijaya, I.G.H.A. 2022. Myelodysplastic syndromes: Laporan Kasus. Intisari Sains Medis 13(2): 613-
617. DOI: 10.15562/ism.v13i2.1383

ABSTRAK
Latar Belakang: Myelodysplastic syndrome (MDS) tidak diperberat dengan aktivitas dan mulai bertambah
Rumah Sakit Surya Husadha Denpasar;
1
adalah kelompok penyakit gangguan sumsum berat 1 minggu terakhir hingga menganggu aktivitas
tulang ditandai dengan hematopoiesis yang tidak pasien. Keluhan pusing yang hilang timbul sejak 2
*Korespondensi: efektif mengakibatkan sitopenia dan peningkatan bulan, tidak dipengaruhi oleh aktivitas atau perubahan
I Gede Herry Ananta Wijaya; risiko terjadinya Leukemia Mieloid Akut (AML). MDS posisi, dan tidak disertai dengan mual dan muntah.
Rumah Sakit Surya Husadha Denpasar, Bali; merupakan penyakit yang sering ditemukan pada Keluhan demam, batuk lama, perdarahan, badan
herryanantawijaya@gmail.com
pasien lanjut usia dengan rerata onset penyakit yaitu kuning, ruam merah dikulit, penurunan berat badan
usia 70 tahun. yang progresif, gangguan BAB dan BAK disangkal.
Diterima: 06-06-2022 Kasus: Perempuan berusia 72 tahun mengeluh mudah Pasien didapatkan tanda vital dalam batas normal.
Disetujui: 20-07-2022 lelah sejak 5 bulan yang dirasakan sepanjang hari, Konjungtiva pasien anemis, ekstremitas pasien juga
Diterbitkan: 30-08-2022

Published
Open access:
by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(2): 613-617 | doi: 10.15562/ism.v13i2.1383
http://isainsmedis.id/ 613
CASE REPORT

tampak pucat dan tidak didapatkan pembesaran bertujuan untuk mengatasi gejala yang dialami pasien.
organ seperti hepatomegaly dan splenomegaly. Hasil Transfusi PRC (Packed Red Cell) 1 Kolf/hari dengan
laboratorium diperoleh leukositosis, eritropenia, pemberian Furosemide 20 mg secara injeksi sebelum
anemia, dan penurunan hematokrit. Platelet pasien transfusi dan pemberian Asam Folat 1 x 1 tablet per
masih berada pada rentang normal dan tidak terdapat hari memberikan perbaikan kondisi pada pasien. Hal
gangguan pada fungsi ginjal dan hati. Hasil leukosit, ini dibuktikan dengan peningkatan kadar hemoglobin
eritrosit, dan hemoglobin yang diambil berturut- selama perawatan. Pasien dirujuk ke rumah sakit
turut pada 3 hari berturut-turut tetap menunjukkan rujukan untuk penanganan lebih lanjut.
peningkatan leukosit meskipun tren nilai mengalami Simpulan: Myelodysplastic syndrome (MDS)
penurunan. Hasil pemeriksaan sumsum tulang adalah kelompok penyakit gangguan sumsum
yaitu gambaran morfologi trephine menunjukkan tulang ditandai dengan hematopoiesis yang tidak
sumsum hiperseluler (kurang lebih 80% selularitas) efektif mengakibatkan sitopenia dan peningkatan
dengan peningkatan sel blast 10 – 15 %, penurunan risiko terjadinya Leukemia Myeloid Akut (AML).
maturasi seri myeloid, sel eritroid dan diseritropoiesis, Pasien didiagnosis mengalami MDS with Excess
scattered sel plasma, peningkatan megakariosit Blast berdasrakan pemeriksaan biopsis sumsum
disertai dismegakariopoiesis. Pasien diagnosa sebagai tulang. Prognosis pada pasien ini tergolong high risk
Myelodysplastic Syndrome with Excess Blast. Terapi yang berdasarkan IPSS-R yang artinya survival untuk 1 – 2
diberikan pada pasien selama perawatan di rumah sakit tahun yaitu 13%.
Kata kunci: Excess Blast, Lanjut Usia, Myelodysplastic syndrome.
Sitasi Artikel ini: Wijaya, I.G.H.A. 2022. Myelodysplastic syndromes: Laporan Kasus. Intisari Sains Medis 13(2): 613-
617. DOI: 10.15562/ism.v13i2.1383

PENDAHULUAN kadar yang tinggi, agen kemoterapi, agen anemia (sumsum tulang hiposelular),
khusus alkylating, inhibitor topoisomerase, pemeriksaan lanjutan sitogenetika
Myelodysplastic syndromes (MDS) radiasi, merokok, infeksi virus dan paparan serta immunophenotyping, namun dua
adalah kelompok heterogen dari kondisi zat kimia di bidang pertanian dapat pemeriksaan terakhir ini tidak tersedia di
hematologi klonal yang mempengaruhi sel meningkatkan risiko terjadinya MDS. semua rumah sakit di Indonesia sehingga
punca hematopoietik di sumsum tulang Agen tersebut menyebabkan terjadinya diagnosis MDS terbatas pada pemeriksaan
dan bermanifestasi sebagai sitopenia mutasi dan kerusakan DNA sehingga morfologi sel darah dan sumsum tulang.2,3
perifer dan displasia morfologis yang dapat hilangnya integritas kromosom. Riwayat Prognosis bervariasi dari anemia kronis
terjadi pada ≥1 seri sel mieloid, sekunder klinis, riwayat penggunaan obat-obatan, ringan hingga pansitopenia berat dan
akibat hematopoiesis yang tidak efektif riwayat mendapatkan kemoterapi atau perkembangan cepat ke AML.6 Prognosis
dan morfologi displastik pada komponen radiasi perlu diketahui terlebih dahulu buruk jika MDS bertransformasi menjadi
hematopoietik dengan kurang dari 20% dalam menegakkan diagnosis.2 leukemia akut.5 Pada artikel ini akan
blast dalam darah atau sumsum tulang. Pasien MDS sering bersifat dipaparkan sebuah kasus Myelodysplastic
Sumsum tulang sering hiperseluler. MDS asimptomatis. Manifestasi penyakit yang syndrome dengan Excess Blast pada pasien
dapat disertai dengan rekurensi kelainan khas termasuk kelelahan dan kelemahan lanjut usia.
genetik dan peningkatan risiko terjadinya yang disebabkan oleh anemia, infeksi
leukemia mieloid akut (AML).1-3 Risiko yang disebabkan oleh neutropenia, LAPORAN KASUS
transformasi leukemia ditentukan atau perdarahan yang disebabkan oleh
sebagian oleh tingkat atipia dari morfologi, Pasien perempuan 72 tahun mengeluh
trombositopenia atau disfungsi trombosit.4
persentase blast di sumsum tulang, dan mudah lelah sejak 5 bulan yang dirasakan
Berbagai manifestasi penyakit termasuk
sitogenetika MDS.4 sepanjang hari dan tidak diperberat
perubahan persisten pada garis sel yang
MDS merupakan penyakit yang sering dengan aktivitas. Keluhan dialami mulai
menyebabkan komplikasinya masing-
ditemukan pada pasien lanjut usia. Usia bertambah berat 1 minggu terakhir hingga
masing, dan sindrom paraneoplastik.5
rerata saat onset penyakit sekitar 70 tahun. menganggu aktivitas pasien. Pasien juga
Diagnosis MDS ditegakkan berdasarkan
Myelodysplastic syndrome dapat terjadi mengeluh pusing yang hilang timbul
pemeriksaan hematologi, morfologi sel
pada semua usia, termasuk anak-anak.2 sejak 2 bulan yang tidak dipengaruhi
darah tepi dan sumsum tulang yang
Berbeda dengan dewasa, MDS jarang oleh aktivitas atau perubahan posisi.
menunjukkan sitopenia pada satu atau
terjadi pada anak-anak, MDS merupakan Pusing tidak disertai dengan mual dan
lebih garis hematopoetik atau displasia
4% dari semua keganasan hematologi, muntah. Keluhan demam dan batuk lama
pada hapusan darah, sebagian besar
dengan insiden 1,8/satu juta anak/tahun disangkal. Tidak ada keluhan perdarahan,
pasien anak lebih sering ditemukan
pada kelompok usia 0-14 tahun.3 Paparan badan kuning, ruam merah di kulit dan
dengan pansitopenia, bukan hanya
berkepanjangan terhadap benzena dalam penurunan berat badan yang progesif.

614 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(2): 613-617 | doi: 10.15562/ism.v13i2.1383
CASE REPORT

Tabel 1. Hasil tes hitung darah lengkap saat presentasi dan kontrol.
Perawatan Hari Perawatan Hari Perawatan Hari Perawatan Hari
Parameter Nilai Rujukan
Pertama Kedua Ketiga Keempat
WBC 50.5 57.3 45.24 32.54 4.1-11
RBC 2.78 2.56 3.08 4.50 4-5.2
HGB 7.5 6.3 9.4 11 12-16
HCT 24.7 18.7 28.7 33.4 36-46
MCV 88 80.5 80 86 80-100
MCH 29.3 28.2 27.8 28.9 26-34
MCHC 33.5 33.4 34.2 34.5 31-36
PLT 265 241 188 228 145-445
MPV 8.2 7.8 8.0 7.6 7.2-11.1
%NEUT 65.2 55.9 55.4 65.3 40-74
%LYMPH 19.2 25,3 22.4 21.2 19-46
%MONO 4.2 4.5 5.1 5.4 3.4-9
%EOSI 1.6 1.3 1.7 2.1 0-7
%BASO 0.1 0.25 0.13 0.1 0-1.5
%LUC 0.2 0.13 0.2 0.3 0-4

Tabel 2. Hasil tes kimia darah saat presentasi. BAB dan BAK pasien dalam batas normal.
Parameter 28/11/21 Nilai Rujukan Pasien sudah menopause sejak kurang
BUN 11.5 8-23 lebih 5 tahun yang lalu. Pasien didiagnosis
SC 0.76 0.7-1.2 mengalami MDS 2 bulan yang lalu melalui
SGOT 39 <33 pemeriksaan pungsi sumsum tulang, saat
SGPT 27 <50 itu pasien mengalami keluhan mudah lelah
dan mengalami penurunan hemoglobin,
namun tidak ada riwayat pemberian
transfusi darah. Riwayat penyakit
kronis seperti Diabetes Mellitus (DM),
hipertensi dan penyakit kardiovaskular
disangkal. Riwayat konsumsi obat-obatan
sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit
dalam keluarga yang berhubungan dengan
diagnosis pasien saat ini disangkal. Tidak
ada riwayat sosial dan kebiasan yang
berhubungan dengan penyakit diderita
pasien.
Pemeriksaan fisik pada pasien
didapatkan tanda-tanda vital dalam batas
normal. Konjungtiva pasien anemis,
ekstremitas pasien juga tampak pucat,
dan tidak didapatkan pembesaran organ
seperti hepatomegaly dan splenomegaly
Hasil pemeriksaan darah lengkap pada
Tabel 1 didapatkan peningkatan leukosit
selama perawatan di rumah sakit. Leukosit
yang diambil secara berturut – turut
dari hari pertama perawatan sampai hari
keempat perawatan tetap menunjukan
peningkatan. Kadar hemoglobin pasien
Gambar 1. Hapusan aspirasi sumsum tulang dari pasien dengan MDS-EB (Wright- menunjukan adanya peningkatan dari
Geimsa, 1000X); Gambar 1.A. Disgranulopoiesis yang luas dengan hari pertama perawatan sampai hari hari
disinkroni inti-ke-sitoplasma yang ditandai, banyak neutrofil tersegmentasi keempat perawatan. Hal ini menunjukan
“Pelgeroid” dengan inti bilobus dan sitoplasmahipogranular (∗) dan adanya perbaikan kondisi pasien selama
berbentuk raksasa; Gambar 1.B. Peningkatan blast (panah).7 perawatan. Pada Tabel 2 tes kima darah
pada pasien didapatkan hasil normal.

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(2): 613-617 | doi: 10.15562/ism.v13i2.1383 615
CASE REPORT

Hasil pemeriksaan sumsum tulang tulang, gangguan hati/paru-paru atau sel eritroid dengan diseritropoiesis,
yaitu gambaran morfologi trephine kematian dini; kemoterapi atau riwayat scattered sel plasma, peningkatan
menunjukkan hypercelluler marrow radiasi sebelumnya, paparan kerja, megakariosit disertai dismegakariopoiesis
(kurang lebih 80% cellularity) dengan konsumsi alkohol, atau pengobatan yang dd/Myelodysplastic Syndrome with
peningkatan sel blast 10 – 15 % penurunan sedang dijalani; kecenderungan terjadinya Excess Blast. Pasien didiagnosis sebagai
maturasi seri mieloid sel eritroid dengan perdarahan atau infeksi; pemeriksaan fisik Myelodysplastic Syndrome with Excess
diseritropoiesis, scattered sel plasma, lengkap termasuk ukuran limpa.6 Blast berdasarkan peningkatan sel blast
peningkatan megakariosit disertai Hasil laboratorium saat perawatan 10 – 15%. Pemeriksaan diagnostik
dismegakariopoiesis sehingga didiagnosis hari pertama didapatkan adanya memerlukan evaluasi sumsum tulang
Myelodysplastic Syndrome with Excess peningkatan leukosit 50,5 (4,1-11x103/ dan hapusan darah tepi untuk penilaian
Blast. mL), penurunan eritrosit 2,78 (4-5,2x103/ displasia dan jumlah blast bersama
Terapi yang diberikan pada pasien mL), penurunan hemoglobin 7,5 (12-16 dengan pemeriksaan histologis dari biopsi
selama perawatan di rumah sakit mg/dl), dan penurunan hematokrit 24,7 atau bekuan sumsum tulang, menurut
bertujuan untuk mengatasi gejala yang (36-46). Platelet pasien masih berada klasifikasi WHO 2016. Pemeriksaan
dialami pasien. Transfusi PRC (Packed pada rentang normal yaitu 265 (145- sumsum tulang ulangan dalam beberapa
Red Cell) 1 Kolf/hari dengan pemberian 445). Pasien tidak memiliki gangguan minggu atau bulan mungkin diperlukan
Furosemide 20 mg secara injeksi sebelum pada fungsi ginjal dan hati. Hasil leukosit, untuk menegakkan diagnosis MDS dan
transfusi dan pemberian Asam Folat 1 x eritrosit, dan hemoglobin yang diambil untuk mengidentifikasi kasus dengan
1 tablet per hari memberikan perbaikan berturut-turut pada perawatan kedua, perkembangan penyakit yang cepat.
kondisi pada pasien. Hal ini dibuktikan perawatan hari ketiga, dan perawatan hari Dalam kasus kelainan genetik yang
dengan peningkatan kadar hemoglobin keempat tetap menunjukkan peningkatan merugikan, pansitopenia berat atau
selama perawatan. Pasien dirujuk ke leukosit meskipun tren nilai mengalami peningkatan jumlah blast, pengobatan
rumah sakit rujukan untuk penanganan penurunan. Pemeriksaan laboratorium tidak boleh ditunda dengan pemeriksaan
lebih lanjut. MDS yaitu WBC, diferensial, hemoglobin, sumsum tulang tambahan. Gambaran
jumlah trombosit, indeks sel darah merah pada pemeriksaan sumsum tulang yaitu
PEMBAHASAN (MCV, MCHC) dan jumlah retikulosit, displasia signifikan dengan setidaknya
asam folat, kobalamin, (homosistein satu garis hematopoetik (eritro-,
Myelodysplastic syndrome (MDS) adalah
dan methyl malonic acid jika ragu), granulo-, atau megakariopoiesis), dan
sekelompok gangguan sumsum tulang
ferritin, LDH, bilirubin, haptoglobin, didefinisikan sebagai 10% sel dengan
klonal ditandai dengan hematopoiesis
DAT (Coombs test), ALAT, ASAT, gambaran displastik; ambang batas 30%
tidak efektif mengakibatkan sitopenia dan
alkaline phosphatase, albumin, asam direkomendasikan untuk megakariosit,
meningkatkan risiko terjadinya Leukemia
urat, kreatinin, S-eritropoietin, S-protein jumlah blast harus didasarkan pada
Mieloid Akut (AML).6 Pada kasus ini
elektroforesis, skrining HIV, hepatitis B evaluasi setidaknya 500 sel sumsum
didapatkan pasien perempuan usia 72
dan C, PCR untuk parvovirus B19 pada tulang berinti (termasuk eritroid) dan 200
tahun datang dengan keluhan mudah lelah
MDS hipoplastik, jika dicurigai penyakit sel berinti dari darah tepi. Ada beberapa
sejak 5 bulan yang dirasakan sepanjang
terkait telomer, dapat dipertimbangkan subtipe MDS, termasuk MDS dengan
hari, tidak diperberat dengan aktivitas,
untuk menghubungi koordinator regional single lineage dysplasia (MDS-SLD), MDS
dan mulai bertambah berat 1 minggu
sebagai saran analisis panjang telomer dan dengan multilineage dysplasia (MDS-
terakhir hingga menganggu aktivitas
mutasi spesifik.6 MLD), MDS dengan ring sideroblast
pasien. Pasien juga mengeluh pusing yang
Pemeriksaan darah lengkap yang (MDS-RS), MDS dengan del(5q) yang
hilang timbul sejak 2 bulan yang tidak
umumnya ditemui pada MDS adalah terisolasi (MDS/del5q), MDS dengan
dipengaruhi oleh aktivitas atau perubahan
peningkatan leukosit dan penurunan excess blast (MDS-EB), MDS tidak dapat
posisi. Pusing tidak disertai dengan
kadar hemoglobin. Pada kasus ini pasien diklasifikasikan (MDS-U), dan sitopenia
mual dan muntah. Keluhan demam dan
mengalami peningkatan sel leukosit dan refrakter pada masa kanak-kanak
batuk lama disangkal. Tidak ada keluhan
penurunan hemoglobin selama perawatan, (diagnosis sementara). Klasifikasi ini
perdarahan, badan kuning, ruam merah
hal ini sesuai dengan teori yang ada. mempertimbangkan proporsi blast pada
di kulit dan penurunan berat badan yang
Penegakan diagnosis MDS pada pasien ini darah dan sumsum tulang, jumlah garis
progesif. MDS merupakan penyakit yang
berdasarkan hasil biopsi sumsum tulang.1,6 keturunan mieloid yang menunjukkan
sering ditemukan pada pasien lanjut usia.
Pada kasus ini pasien didiagnosis perubahan displastik yang signifikan
Usia rerata saat onset penyakit sekitar 70
mengalami MDS 2 bulan yang lalu (yaitu, setidaknya 10% sel dalam suatu
tahun.2 Pasien MDS sering asimptomatis.
melalui pemeriksaan pungsi sumsum garis keturunan menunjukkan fitur
Manifestasi penyakit meliputi kelelahan
tulang dengan hasil kesimpulan gambaran displastik secara morfologis), adanya
dan kelemahan, infeksi, atau perdarahan.4
morfologi trephine menunjukan cincin sideroblas atau Auer rod, dan,
Anamnesis dan pemeriksaan fisik MDS
hypercelluler marrow (kurang lebih 80% terbatas, kariotipe [del(5q)] dan temuan
yaitu riwayat keluarga yang terperinci
cellularity) dengan peningkatan sel blast genetik molekuler (mutasi SF3B1).
setidaknya 2 generasi sebelumnya,
10 – 15%, penurunan maturasi seri mieloid Diagnosis dan klasifikasi MDS yang akurat
termasuk kanker, kegagalan sumsum

616 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(2): 613-617 | doi: 10.15562/ism.v13i2.1383
CASE REPORT

tergantung pada evaluasi yang cermat dari Neutrophile Count (ANC). Berdasarkan KONTRIBUSI PENULIS
darah tepi dan hapusan aspirasi sumsum IPSS-R pada pasien ini mendapatkan skor
tulang berkualitas tinggi, biopsi sumsum 5.5 yang artinya high risk dan kesintasan Keseluruhan penulis memiliki kontribusi
tulang yang memadai, kariotipe dan hasil dalam 1- 2 tahun yaitu 13%.6 yang sama dalam laporan kasus ini baik
genetik molekuler, serta informasi klinis.1,6 dari tahap penemuan kasus, pembacaan
Diagnosis MDS mungkin sulit, SIMPULAN hasil radiologi kasus maupun luaran
khususnya pada pasien dengan blast klinis yang diperoleh dimana disampaikan
Myelodysplastic syndrome (MDS) adalah dalam publikasi ilmiah.
sumsum tulang kurang dari 5% dan
kelompok penyakit gangguan sumsum
hanya satu sitopenia. Tidak ada temuan
morfologi tunggal diagnostik untuk MDS
tulang ditandai dengan hematopoiesis DAFTAR PUSTAKA
yang tidak efektif mengakibatkan sitopenia
dan penting untuk diingat bahwa MDS 1. Qing X, Cai J, Rock A. Myelodysplastic
dan peningkatan risiko terjadinya syndrome in a 30-year-old man with
merupakan diagnosis eksklusi. Diagnosis
Leukemia Mieloid Akut (AML). Pasien coronavirus disease 2019 (COVID-19): a
banding yang harus dipertimbangkan
didiagnosis mengalami MDS with Excess diagnostic challenge. Autops case reports.
adalah defisiensi B12/folat, terapi sitotoksik 2021;11:e2021274–e2021274. Available from:
Blast berdasrakan pemeriksaan biopsis
akhir-akhir ini, infeksi HIV/HCV/HBV/ https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33968834
sumsum tulang. Pemeriksaan penunjang 2. Agustin BN, Maani H, Desywar D. Gambaran
Parvovirus-B19/CMV/EBV, anemia
lain yaitu darah lengkap didapatkan Hematologi Pasien Myelodysplastic Syndrome
penyakit kronis, autoimun, penyakit hati
peningkatan leukosit dan hemoglobin hal di RSUP Dr. M. Djamil Padang. J Kesehat
kronis, konsumsi alkohol berlebihan, Andalas. 2019;8(3):500. Available from: http://
ini juga mendukung diagnosis MDS pada
paparan logam berat, sitopenia yang dx.doi.org/10.25077/jka.v8i3.1033
pasien ini.
diinduksi obat, dan gangguan stem cell 3. Oltean A, Chincesan MI, Marginean O,
Terapi yang diberikan pada pasien Horvath E. Myelodysplastic syndrome with
lainnya termasuk leukemia akut (dengan
selama perawatan merupakan terapi untuk myelofibrosis in a 12-year-old patient – A case
displasia atau leukemia megakarioblas),
mengurangi keluhan pasien kemudian report. Rev Rom Med Lab. 2018;26(1):95–103.
anemia aplastik, mielofibrosis (dalam Available from: http://dx.doi.org/10.1515/rrlm-
pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan
kasus MDS dengan fibrosis sumsum) dan 2017-0034
untuk mendapatkan terapi sesuai pedoman 4. Pourmoussa A, Kwan K. An Unlikely Rapid
hemoglobinuria nokturnal paroksismal
penanganan MDS. Prognosis pada pasien Transformation of Myelodysplastic Syndrome
(PNH), kanker lain yang menginfiltrasi
ini tergolong high risk berdasarkan IPSS-R to Acute Leukemia: A Case Report. Perm J.
sumsum tulang, dan sitopenia bawaan/ 2017;21:16–91. Available from: https://pubmed.
yang artinya kesintasan untuk 1 – 2 tahun
gangguan kegagalan sumsum tulang.4,6 ncbi.nlm.nih.gov/28488979
yaitu 13%.
Tatalaksana MDS pada pasien 5. Merrill AL, Smith H. Myelodysplastic syndrome
and autoimmunity: a case report of an unusual
ini menurut teori adalah dengan
KONFLIK KEPENTINGAN presentation of myelodysplastic syndrome. Case
pemberian AML Like Chemoterapy, Rep Hematol. 2011/09/22. 2011;2011:560106.
Low dose chemotherapy (Melphalan), Penulis melaporkan tidak ada konflik Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.
Low dose cytosine arabinoside (Ara- C) kepentingan dalam penulisan laporan gov/22937307
dan Azanukleosida (5-azacitidine dan kasus ini. 6. Programme MDSG. MDS Guideline
Programme Guidelines for the diagnosis and
decitabine). 5-azacitidine memberikan treatment of Myelodysplastic Syndromes and
respon yang lebih baik untuk kelangsungan ETIKA PENELITIAN Chronic Myelomonocytic Leukemia Nordic
hidup pasien MDS sehingga menjadi MDS Group. 2017;(7):1–50.
Penulis naskah ini telah mendapatkan 7. Bayerl MG. Myelodysplastic syndrome with
pilihan terapi untuk pasien ini.8
persetujuan tertulis (Informed Consent) excess blasts. Atlas Genet Cytogenet Oncol
Prognosis pada pasien MDS ditentukan
dari pasien berdasarkan pada kaidah Haematol. 2018;(8). Available from: http://
berdasarkan International Prognostic
etika publikasi dari pedoman COPE dan dx.doi.org/10.4267/2042/68934
Scoring Sysytem Revised (IPSS-R) yang 8. Myelodysplastic syndromes: 2021 update on
ICMJE.
berdasarkan prognostik subgroup diagnosis, risk stratification and management.
menggunakan sitogenetik abnormalitas Guillermo Garcia-Manero. Annual Clinical
PENDANAAN Updates In Hematological Malignancies. 2020
yang dalam hal ini pasien belum dilakukan
pemeriksaan dan prognostik variabel Pada penulisan laporan kasus ini, tidak
yang menggunakan sitogenetik, BM ada dana yang dikeluarkan maupun
blast, hemoglobin, platelet dan Absolute pemberian dana oleh pihak manapun.

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(2): 613-617 | doi: 10.15562/ism.v13i2.1383 617

You might also like