You are on page 1of 13

Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)

Volume 1, Agustus 2023

KAJIAN LITERATUR : KOMPETENSI QUANTITY SURVEYOR DALAM BIDANG


KONSTRUKSI UNTUK PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION DI ERA
GLOBALISASI

Nur Afifah*1, R. Eka Murtinugraha2, Lenggogeni3


1,2
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
3
Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
*Corresponding author: nurafifah_1503619078@mhs.unj.ac.id

ABSTRACT
The process of globalization is currently growing. The development of the era of globalization causes every
country to compete to carry out development. Continuous development which is supported by the
implementation of construction projects every year causes an increase in the resulting construction waste.
This case can be minimized by carrying out green construction or sustainable construction. Unfortunately,
Indonesia still lacks a competent workforce in sustainable construction, one of which is the Quantity
Surveyor (QS). For this reason, it is necessary to produce QS who have the competence or ability in
accordance with the application of green construction. This study aims to understand the competencies that
must be possessed by QS in sustainable construction projects. This study was conducted using a descriptive
qualitative approach through a literature review of journals. The results of the study show that there are 7
competency indicators in terms of knowledge, skills and attitudes that must be possessed by QS. The results
of this study can be used as a basis for developing appropriate education and training programs for QS
candidates as well as improving QS practices in the sustainable construction industry in Indonesia.
Keywords: Competency, Globalization, Green Construction, Quantity Surveyor.

ABSTRAK

Proses perkembangan globalisasi saat ini semakin pesat. Berkembangnya era globalisasi menyebabkan
setiap negara bersaing untuk melakukan pembangunan. Pembangunan terus-menerus yang disokong oleh
pelaksanaan proyek konstruksi tiap tahunnya menyebabkan meningkatnya hasil limbah konstruksi yang
dihasilkan. Hal ini dapat diminimalisir dengan melakukan proyek konstruksi berbasis green construction.
sayangnya, di Indonesia masih minim tenaga kerja yang kompeten dalan pembangunan berkelanjutan salah
satunya Quantity Surveyor (QS). Untuk itu diperlukan untuk menghasilkan QS yang memiliki kompetensi
atau kemampuan yang sesuai dengan penerapan green construction. Penelitian ini bertujuan untuk
memahami kompetensi yang harus dimiliki oleh QS dalam proyek konstruksi berkelanjutan. Studi ini
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui literature review jurnal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 indikator kompetensi baik dari segi pengetahuan, keterampilan
maupun sikap yang wajib dimiliki QS. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengembangan program pendidikan dan pelatihan yang sesuai bagi calon QS serta perbaikan praktik QS
dalam industri konstruksi berkelanjutan di Indonesia.
Keywords: Globalisasi, Kompetensi, Konstruksi Berkelanjutan, Surveyor Kuantitas.

TS-59
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

PENDAHULUAN (APBN). Terlihat dari adanya peningkatan


APBN untuk anggaran infrastruktur yang
Proses perkembangan globalisasi
sebelumnya dikeluarkan dengan jumlah
saat ini semakin pesat. Melalui globalisasi,
373,1 triliun rupiah pada tahun 2022
membuka pasar baru di seluruh dunia
meningkat menjadi 391,7 triliun rupiah
sehingga perekonomian suatu negara dapat
(Keuangan, 2023). Detail pertumbuhan
terlihat dari semakin intensifnya
APBN untuk sektor infrastruktur dari tahun
perdagangan internasional yang
2019-2023 dapat dilihat pada gambar 1
dilakukannya dengan negara lain. Hal
berikut.
tersebut menyebabkan adanya persaingan
tiap negara untuk meningkatkan barang
ataupun jasa yang dimilikinya di pasar
global. Oleh sebab itu, pembangunan
merupakan prioritas utama dalam
menghadapi era globalisasi tersebut agar
mampu bersaing dengan negara lainnya
Gambar 1. Data APBN Sektor
(Marlina & Widodo, 2019). Infrastruktur 2019-2023
Salah satu negara yang berusaha
Pertumbuhan sektor konstruksi ini
untuk meningkatkan pembangunan
diprediksi akan terus meningkat. Sesuai
negaranya ialah Indonesia. Saat ini
dengan BCI Central dalam Faizal (2023),
Indonesia memiliki sebuah visi yang
yang menyatakan bahwa Indonesia akan
disebut dengan Visi Indonesia 2045. Visi
terus mengalami pertumbuhan sektor
ini memiliki tujuan Indonesia sebagai
konstruksi yang diprediksi akan mencapai
negara maju yang didorong oleh
hingga 5-6% pertumbuhan.
pertumbuhan perdagangan dan investasi,
Sementara itu, pada pelaksanaan
industri, serta jasa dengan didukung oleh
proyek konstruksi selain dapat memberikan
infrastruktur yang andal (Muhyiddin,
dampak positif bagi pembangunan negara
2019). Sehingga untuk mewujudkan
di era globalisasi ini tetapi juga
pengembangan visi ini diperlukan
memberikan dampak negatif. Pelaksanaan
pengembangan infrastruktur.
proyek konstruksi menjadi kontributor
Pengembangan sektor infrastruktur
dalam tingginya jumlah limbah pada
termasuk sektor konstruksi didukung oleh
landfil, biasa disebut dengan limbah
pemerintah dengan meningkatkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

TS-60
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

konstruksi atau construction waste (sustainable construction) (Alexandra &


(Firmawan, 2012). Susilowati, 2022).
Ditambah dengan adanya potensi Sayangnya, pelaksanaan proyek
terjadi berbagai permasalahan pada konstruksi di Indonesia belum banyak yang
pelaksanaan proyek. Diantaranya seperti menerapkan konsep green construction.
adanya perubahan desain dari tahap Bahkan dari sekian ratus jumlah gedung
perencanaan ke tahap pelaksanaan, yang ada di Indonesia, hanya terdapat 60
salahnya metode konstruksi yang gedung yang masuk ke dalam kriteria
digunakan, serta lemahnya perencanaan greenship atau termasuk bangunan hijau
maupun pengendalian proyek konstruksi menurut data dari Council on Tall
menyebabkan selain terjadinya Buildings and Urban Habitat (CTBUH)
keterlambatan proyek tetapi juga (2022). Minimnya penerapan green
pemborosan material sehingga jumlah construction di Indonesia dikarenakan
limbah konstruksi meningkat secara banyak pihak konstruksi yang merasa
signifikan (Putra et al., 2018). bahwa penggunaan green construction
Kenyataanya limbah konstruksi terbilang sulit untuk diterapkan. Pada
dapat dikurangi melalui mekanisme 3R+S penelitian oleh Sudiartha et al., (2015),
dimana sebanyak kurang lebih 75% dari terdapat beberapa faktor sulitnya
jumlah limbah konstruksi dapat penerapan green construction seperti
dimanfaatkan kembali (Yeheyis et al., diperlukannya biaya yang sangat tinggi,
2013). Dengan syarat pada pelaksanaan sulitnya membangun kesadaran pada
proyek konstruksi, pelaksana mampu semua pihak konstruksi untuk menerapkan
memahami, merencanakan, dan green construction, sulitnya pemilihan
menerapkan pedoman dalam penggunaan bahan yang ramah lingkungan, dan sulitnya
teknologi dan ketentuan lingkungan hidup pembuatan desain yang efisien.
sebagai penanganan limbah yang Dari beberapa faktor sulitnya
komprehensif dan terpadu. Konsep ini penerapan green construction yang
menjadi ciri dalam pelaksanaan konstruksi disebutkan di atas kebanyakan disebabkan
yang disebut dengan green construction. oleh belum siapnya tenaga kerja untuk
Pelaksanaan proyek konstruksi dengan menerapkan konsep tersebut. Maka dari itu,
konsep green construction, diharapkan untuk dapat menerapkan proyek konstrusi
mampu merencanakan dan menerapkan berkonsep green construction dibutuhkan
konsep pembangunan yang berkelanjutan untuk menyiapkan tenaga kerja dari setiap

TS-61
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

tim yang terlibat didalamnya. Terutama dalam perencanaan maupun pengelolaan


untuk tahap awal perencanaannya yaitu atau manajemen proyek konstruksi (Willar
Quantity Surveyor (QS). et al., 2021). QS yang kompeten, dapat
QS dapat diartikan sebagai seorang merencanaan baik material, desain maupun
ahli pada bidang konstruksi dalam metode pelaksanaan proyek yang efisien
pengukuran dan penilaian agar pekerjaan sehingga limbah konstruksi yang
konstruksi dapat digambarkan dan biaya dihasilkan dapat berkurang.
harga dapat diperkirakan, dianalisis, Untuk itu, terlebih dahulu diperlukan
direncanakan, dikendalikan serta dapat pemahaman yang lebih mendalam tentang
dipertanggung jawabkan (Royal Institution kompetensi yang harus dimiliki seorang
of Chatered Surveyors, 2016). Sedangkan QS dalam pelaksanaan konstruksi green
menurut The Chartered Institute of construction saat ini agar pembangunan
Building (CIOB), QS adalah tenaga infrastruktur di Indonesia tetap berjalan
profesional yang memiliki pengetahuan tanpa menghasilkan dampak negatif
dan keterampilan dalam manajemen biaya, kedepannya. Sehingga, kompetensi ini
manajemen kontrak, dan manajemen dapat digunakan sebagai dasar
proyek. Dari 2 (dua) pendapat tersebut, pengembangan guna menciptakan calon
dapat disimpulkan bahwa QS merupakan QS sesuai kebutuhan konstruksi untuk
tenaga kerja ahli profesional pada bidang pembangunan di era globalisasi saat ini.
konstruksi yang memiliki pengetahuan Berdasarkan latar belakang yang
maupun keterampilan dalam pengukuran dikemukakan, dapat diidentifikasikan
dan perencana biaya, pengendalian atau masalah penelitiaan sebagai berikut :
manajemen pada pelaksanaan proyek 1. Pembangunan proyek konstruksi
konstruksi. menyebabkan meningkatnya limbah
Ditinjau dari pelaksanaan konstruksi konstruksi secara signifikan.
di era globalisasi, kontraktor sebagai 2. Dibutuhkan tenaga kerja dalam
pelaksana perlu mengandalkan QS yang perencanaan dan pelaksanaan proyek
memiliki pengetahuan dan keterampilan konstruksi yang memiliki pengetahuan
konsep green construction. QS perlu dan keterampilan yang sesuai dengan
memiliki kompetensi teknis yang kuat, standar konsep green construction.
pemahaman yang baik tentang standar dan 3. Diperlukannya pemahaman yang lebih
praktik konsep green construction terkini mendalam tentang kompetensi yang
yang berlaku dan dibutuhkan secara global

TS-62
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

harus dimiliki QS dalam penerapan perkembangan era globalisasi yang sesuai


green construstruction. sehingga pembangunan di Indonesia dapat
bersaing secara global tanpa menghasilkan
Berdasarkan identifikasi masalah di
dampak negatif terhadap lingkungan.
atas, maka diperlukan pembatasan
masalah sebagai berikut : METODE
1. Penelitian dilakukan dengan
Metode yang digunakan pada
menggunakan studi literatur jurnal
penelitian ini yaitu metode kualitatif
terhadap jurnal terkait peran dan
dengan pendekatan deskriptif. Data hasil
kompetensi QS yang melakukan
penelitian diperoleh dengan melakukan
penerapan green construction pada
studi literatur terhadap 10 buku dan/atau
proyek nasional dan internasional.
jurnal artikel penelitian terdahulu keluaran
2. Jurnal dibatasi hingga 10 buku
tahun 2018-2022 yang terkait dengan
dan/atau jurnal penelitian.
kompetensi QS pada proyek nasional dan
3. Buku dan/atau Jurnal penelitian yang
internasional. Prosedur penelitian ini
diteliti adalah terbitan tahun 2018-
dilaksanakan dengan langkah sebagai
2022.
berikut :
Perumusan masalah dalam penelitian
1. Merumuskan masalah penelitian.
ini adalah “Bagaimana kompetensi yang
Rumusan masalah pada penelitian ini
diperlukan QS dalam menerapakan green
yaitu dibutuhkannya QS yang
construction untuk menghadapi era
memiliki kompetensi baik
globalisasi?”
pengetahuan, keterampilan maupun
Berdasarkan rumusan masalah di
sikap dalam membuat perencanaan
atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk
maupun pelaksanaan konstruksi
mengkaji kompetensi QS dalam penerapan
dengan penerapan green construction
green construction untuk menghadapi
agar mengurangi potensi
tantangan era globalisasi melalui studi
meningkatnya limbah yang dihasilkan
literatur jurnal.
dari pelaksaan proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
2. Pencarian dan seleksi jurnal yang
memberikan informasi pengetahuan dan
relevan yaitu jurnal tentang
wawasan mendalam tentang kebutuhan
kompetensi QS yang dibutuhkan pada
kompetensi QS saat ini dalam penerapan
proyek yang menerapkan green
green construction untuk menghadapi

TS-63
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

construction dengan rentang terbitan tersebut didapatkan bahwa beberapan buku


jurnal tahun 2018-2022. dan/atau jurnal tersebut menghasilkan isi
3. Pengumpulan data hasil studi literatur yang sama dimana QS memiliki peranan
10 buku dan/atau jurnal dengan dalam perencanaan dan pelaksanaan
disajikan melalui paragraf singkat. proyek konstruksi yang menerapkan green
4. Melakukan analisis data menggunakan construction. Kompetensi QS yang
teknik analisis data isi berdasarkan didapatkan berdasarkan studi literatur yang
hasil data yang telah dikumpulkan. dilakukan sebagai berikut.
5. Menarik kesimpulan dari hasil analisis
1. Menurut Jurnal oleh Putra et al., (2018).
data menjadi uraian singkat.
QS pada proyek konstruksi dengan
Pada penelitian ini menggunakan menerapkan waste control memiliki tugas
teknik analisis data menggunakan metode dan kompetensi diantaranya :
analisis isi yang digunakan untuk a. Pembuatan detail desain,
mendapatkan kesimpulan yang valid dan perencanaaan, dan estimasi
dapat diteliti kembali menurut konteksnya kebutuhan material.
(Krippendoff, 1993). Pada analisis data b. Pembuatan rencana penanggulangan
dilakukan seleksi, perbandingan, waste material yang ditimbulkan
kombinasi, dan pemilahan pada isi tiap setiap pekerjaan.
jurnal sehingga ditemukan kesesuaian satu c. Pembuatan detail metode kerjaa
sama lain (Sabarguna, 2005). Kesesuaian untuk menerapkan desain maupun
isi dipusatkan pada kompetensi QS yang estimasi yang telah dibuat.
harus dimiliki sesuai kebutuhan untuk d. Pembuatan jadwal minggun dan
pelaksanaan proyek konstruksi dengan bulanan untuk pemesanan dan
penerapan green construction. Hasil dari penggunaan material berdasarkan
analisis data akan diinterpretasi ke dalam master schedule kontrak kerja.
bentuk uraian singkat. 2. Menurut Dilan Senevirathne (2019).
QS memiliki peran penting dalam
HASIL
mencapai tujuan konstruksi yang
Penelitian studi literatur dilakukan berkelanjutan. Secara keseluruhan QS
terhadap 10 buku dan/atau jurnal penelitian harus mampu sebagai berikut :
yang relevan dengan kompetensi QS yang a. Estimasi Biaya.
dibutuhkan pada pelaksanaan proyek b. Pengendalian Biaya.
nasional dan internasional. Dari penelitian c. Pengadaan.

TS-64
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

d. Manajemen Risiko. proyek konstruksi. Selain daripada itu,


kemampuan komunikasi sangat
Kemampuan di atas harus diintegrasikan
diperlukan karena quantity surveyor
dalam konsep Pembangunan konstruksi
dapat mengumpulkan informasi yang
yang berkelanjutan memungkinkan QS
tepat terkait pelaksanaan pekerjaan
berkontribusi secara signifikan untuk
dengan para tenaga kerja lapangan,
mencapai tujuan konstruksi berkelanjutan
kantor, atau pihak-pihak lainnya.
sembari menyeimbangkan biaya dan
5. Menurut Jurnal oleh Oke,
dampak lingkungan.
A.E. and Arowoiya, V.A. (2021).
3. Menurut Jurnal oleh P. B. S. Chamikara, Hasil penelitian oleh Oke & Arowoiya
B. A. K. S Perera & M. N. N Rodrigo pada tahun 2021), menghasilkan bahwa
(2020). pada penerapan konstruksi yang
Kompetensi QS yang dibutuhkan dengan berkelanjutan QS juga harus memiliki
pendekatan berkelanjutan dan teknik kemampuan dalam pemanfaatan
berkelanjutan berdasarkan signifikasi teknologi. Teknologi dapat digunakan
diantaranya yaitu teknologi konstruksi untuk informasi pemodelan bangunan,
dan jasa lingkungan, literasi komputer, manajemen konstruksi, pemantau progres
etika dan praktik profesional, pekerjaan jarak jauh, pelacakan alat dan
kepemimpinan dan manajemen serta lainnya pada perencaan dan pelakasanaan
pengukuran dan penetapan biaya. proyek konstruksi. Sehingga,
4. Menurut Jurnal oleh Safri dan Ariostar meminimalisir adanya kesalahan pada
(2020) desain atau perencanaan proyek
Safri dan Ariostar melakukan konstruksi.
penelitiannya tentang pentingnya QS 6. Menurut Jurnal oleh Zaheer et al., (2021)
pada penerapan sustainable construction Pada jurnal menyimpulkan bahwa QS
berdasarkan kompetensi sikap yang harus memerlukan keterampilan dalam
dimilikinya. Hasil dari penelitian tersebut memanajemen proyek baik itu
menghasilkan bahwa sepanjang jalannya manajemen konstruksi, manajemen
pelaksanaan konstruksi berkelanjutan, QS waktu, maupun manajemen limbah untuk
harus mampu berkomunikasi. mengatur dan memantau pelaksanaan
Komunikasi yang baik dapat digunakan proyek konstruksi berkelanjutan sehingga
agar menghindari terjadinya miss dapat menghasilkan output yang sesuai
communication di dalam pelaksanaan

TS-65
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

dengan ekspetasi di awal perencanaan manfaa-biaya, maupun analisis biaya


konstruksi. dengan menggunakan analisis siklus
7. Menurut Jurnal oleh Babalola A.J dan hidup. Kedua, pada pembangunan yang
Onososen A.O (2022). berkelanjutan QS diharapkan mampu
Kompetensi QS terbagi menjadi 3 salah memahami prinsip-prinsip bekerlanjutan
satunya yaitu kompetensi optinonal dalam upaya menekan dampak negatif
(pilihan) kompetensi ini berisi pembangunan terhadap lingkungan
kemampuan QS untuk memahami konsep termasuk dalam perhitungan karbon dan
keberlanjutan dengan opsi terbarukan. QS energi.
dapat menentukan dampak isu 10. Menurut Jurnal oleh Chandramohan et
keberlanjutan pada perencanaan desain al.., (2022)
dan konstruksi maupun dalam Pada penerapan pembangunan proyek
melaksanakan biaya siklus hidup. berbasis sustainable construction, QS
8. Menurut Buku RICS (2022). harus mampu menggunakan BIM. BIM
Pada komponen kompetensi ini quantity digunakan untuk mencegah QS
surveyor minimal dapat mencapai level 1 melakukan kesalahan pada desain.
dimana quantity surveyor menunjukkan
PEMBAHASAN
berupaya menyeimbangkan pengetahuan
Berkembangnya era globalisasi
dan pemahaman tentang mengapa dan
menyebabkan setiap negara bersaing untuk
bagaimana keberlanjutan tujuan ekonomi,
melakukan pembangunan (Lewis, 2023).
lingkungan, dan sosial di tingkat global,
Pembangunan yang terus-menerus
nasional, dan lokal dalam konteks tanah,
disokong oleh pelaksanaan proyek
properti, dan lingkungan binaan.
konstruksi tiap tahunnya mengalami
9. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh
perkembangan secara signifikan. Pada
IQSI (2022).
umumnya dalam pelaksanaan proyek
Diantara kompetensi QS yang didapatkan
konstruksi sangat berpotensi menimbulkan
oleh penelitian yang dilakukan oleh IQSI
dampak negatif terhadap lingkungan
(Ikatan Quantity Surveyor Indonesia)
sekitar proyek. Apalagi pada proyek yang
mengenaik kompetensi yang memiliki
tenaga kerjanya masih belum terampil
signifikasi / kebutuhan yang tinggi pada
dalam menentukan metode atau
QS yaitu mampu melakukan perencanaan
merencanakan proyek dengan baik. Hal
biaya dan menghitung perkiraan biaya,
yang tidak bisa dihindari yaitu
termasuk studi kelayakan, analisis
meningkatnya limbah yang dihasilkan

TS-66
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

(construction waste) pada setiap oleh IQSI bahwa QS harus


pelaksanaan proyek konstruksi. Sehingga menyeimbangkan pengetahuan dan
diperlukan tenaga kerja yang terampil pemahamannya tentang mengapa dan
dalam pelaksanaan proyek konstruksi bagaimana serta prinsip pembangunan
dengan tetap memperhatikan dampaknya konstruksi berkelanjutan dalam upaya
terhadap lingkungan sekitar dan limbah menekan dampak negatif dari upaya
yang dihasilkan yaitu dengan menerapkan pembangunan yang terus menerus
konsep proyek green construction. dilakukan dapat diterapkan. Hal tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan
Jelasnya, pada proyek konstruksi
oleh Babalola & Onososen (2022), yang
dengan penerapan green construction
menyatakan bahwa QS harus memiliki
membutuhkan dukungan dan totalitas
pengetahuan untuk memahami konstruksi
dari setiap tim yang terlibat didalamnya.
yang berkelanjutan terlebih dahulu.
Salah satunya yaitu QS sebagai perencana
Sehingga QS dapat menentukan dampak
dan manajemen proyek konstruksi. Oleh
isu keberlanjutan yang digunakan
karena itu, diperlukan untuk mengetahui
kedepannya pada pelaksanaan proyek
terlebih dahulu kompetensi apa saja yang
konstruksi.
dibutuhkan bagi seorang QS dalam
penerapan green construction pada Kedua QS harus mampu melakukan
pelaksaan konstruksi. estimasi pembuatan desain, perencanaan
biaya, material sesuai konsep konstruksi
Berdasarkan hasil penelitian yang
berkelanjutan. Hal ini seperti yang
dilakukan dengan studi literatur terhadap
dijelaskan pada penelitian dalam jurnal
10 jurnal dan/atau buku maupun hasil
oleh Senevirathne (2019) bahwa QS harus
publikasi penelitian didapatkan bahwa
mampu untuk mengestimasi. Dalam
terdapat beberapa kompetensi yang
konsep konstruksi berkelanjutan, estimasi
dibutuhkan oleh QS dalam penerapan
QS perlu dengan mempertimbangkan biaya
green construction atau sustainable
jangka panjang dengan bahan
construction pada pelaksanaan proyek
berkelanjutan. Serupa dengan pendapat
konstruksi. Kompetensi pertama yang
tersebut, Chamikara et al., (2020) juga
harus dimiliki oleh QS yaitu pengetahuan
mengatakan hal yang sama dimana salah
QS dalam penerapan sustainable
satu kompetensi yang dibutuhkan QS
construction. Seperti yang dijelaskan pada
dalam pembangunan berkonsep
RICS (2022) dan hasil publikasi penelitian
berkelanjutan yaitu kemampuan QS dalam

TS-67
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

pengukuran dan penetapan biaya pada saat konstruksi. Sama halnya dengan BIM, yang
pengestimasian di tahap awal perencanaan berguna untuk mencegah QS melakukan
konstruksi. Tentunya kemampuan tersebut kesalahan dalam pengestimasian desain
harus dimasukan faktor keberlanjutan ke atau metode konstruksi (Chandramohan et
dalam estimasi biaya sehingga dapat al., 2022).
mengimplikasikan secara komprehensif
Kompetensi yang kelima ialah
dari estimasi biaya dengan Life Cycle
kemampuan manajemen pengendalian
Costing (LCC).
biaya, material, maupun risiko. Menurut
Ketiga yaitu QS mampu untuk (Zaheer et al., 2021), QS harus memiliki
membuat rencana penanggulangan waste keterampilan dalam memanajemen proyek
material berupa limbah yang ditimbulkan baik konstruksi, waktu, biaya, maupun
dari setiap pekerjaan (Putra et al., 2018). manajemen limbah untuk mengatur dan
Kompetensi ini harus dimiliki oleh QS memantau pelaksanaan proyek
dengan harapan limbah konstruksi yang berkelanjutan yang sesuai dengan ekspetasi
kemungkinan dihasilkan dari tiap pada saat perencanaan konstruksi.
pekerjaan konstruksi dapat diminimalisir. Sedangkan pendapat serupa oleh
(Senevirathne, 2019), QS harus memiliki
Kompetensi yang keempat ialah
keterampilan manajemen pengendalian
keterampilan penggunaan teknologi
biaya yang efektif untuk mencegah
dan/atau BIM. Beberapa penelitian seperti
pembengkakan anggaran sambil tetap
penelitian oleh (Oke & Arowoiya, 2021)
berpegang pada tujuan keberlanjutan. QS
maupun (Chamikara et al., 2020)
memerankan dengan memastikan bahwa
menyebutkan bahwa QS harus mampu
proyek konstruksi dengan konsep
mengaplikasikan teknologi dalam
berkelanjutan tetap diterapkan tanpa
perencanaan pelaksaan proyek konstruksi.
mengeluarkan keuangan proyek yang
Karena QS yang memiliki kemampuan
melebihi estimasi.
teknologi ini dapat memudahkannya dalam
memperoleh data informasi model suatu Sementara itu, QS juga harus
bangunan, pemantauan progres pekerjaan, memiliki keterampilan dalam
bahkan untuk memanajemen konstruksi. memanajemen risiko. QS yang memiliki
Teknologi dapat membantu QS dalam keterampilan ini dapat membantu
meminimalisir adanya kesalahan dalam mengidentifikasi dan menilai risiko, lalu
perencanaan dan pengendalian proyek memastikan bahwa tindakan mitigasi yang

TS-68
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

tepat diterapkan. QS berkontribusi pada KESIMPULAN


strategi manajemen risiko dengan Meningkatnya perkembangan
mempertimbangkan risiko lingkungan dan pembangunan infrastruktur di Indonesia,
potensi implikasi keuangannya, dengan sejalan dengan meningkatnya hasil limbah
memungkinkan pengambilan keputusan konstruksi yang dapat dihasilkan.
berdasarkan informasi yang melindungi Sayangnya di Indonesia masih minim
tujuan keberlanjutan proyek. pembangunan dengan pelakasanaan proyek

Keenam yaitu kompetensi QS salam konstruksi dengan penerapan green

keterampilan melakukan pengadaan. QS construction. Untuk itu diperlukan untuk

yang terlibat dalam proses pengadaan dapat menghasilkan tenaga kerja yang memiliki

memengaruhi pengambilan keputusan kompetensi atau kemampuan yang sesuai

untuk memprioritaskan bahan, produk, dan dengan penerapan green construction salah

pemasok yang berkelanjutan. Dengan satunya yaitu QS.

mempertimbangkan biaya siklus hidup dan Langkah awal yang dapat dilakukan
lingkungan selama pengadaan, QS dapat ialah dengan mengetahui kompetensi apa
berkontribusi pada pemilihan opsi yang saja yang dibutuhkan oleh QS untuk dapat
bertanggung jawab terhadap lingkungan melaksanakan proyek konstruksi berbasis
yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan green construction. Berdasarkan hasil
(Senevirathne, 2019). penelitian dan pembahasan sebelumnya

Kompetensi terakhir yaitu dapat disimpulkan bahwa dalam terdapat

kompetensi komunikasi. Komunikasi yang tujuh kompetensi yang harus dimiliki oleh

baik dapat digunakan agar menghindari QS diantaranya pengetahuan sustainable

terjadinya miss communication di dalam construction, kemampuan melakukan

pelaksanaan proyek konstruksi. Selain estimasi pembuatan desain, perencanaan

daripada itu, kemampuan komunikasi biaya, material sesuai konsep konstruksi

sangat diperlukan karena quantity surveyor berkelanjutan, kemampuan membuat

dapat mengumpulkan informasi yang tepat rencana penanggulangan waste material,

terkait pelaksanaan pekerjaan dengan para keterampilan penggunaan teknologi/BIM,

tenaga kerja lapangan, kantor, atau pihak- kemampuan manajemen, kemampuan

pihak lainnya (Safri & Ariostar, 2020). melakukan pengadaan, dan terakhir yaitu
kemampuan untuk dapat berkomunikasi
baik tulisan maupun lisan dengan baik.

TS-69
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

Rekomendasi untuk penelitian https://www.kompas.com/properti/re


selanjutnya adalah untuk lebih ad/2023/02/12/133000921/sektor-
konstruksi-diprediksi-naik-5-6-
mengekslorasi lebih lanjut mengenai
persen-tahun-2023?page=all
kompetensi yang dibutuhkan oleh QS Firmawan, F. (2012). Karakteristik dan
dalam penerapan green construction atau komposisi Limbah (Construction
Waste) pada Pembangunan Proyek
sustainable construction secara langsung di
Konstruksi. Majalah Ilmiah Sultan
lapangan. Agung, 1–11.
Ikatan Quantity Surveyor Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA (2022). Statistik Kompetensi QS di
Alexandra, S. P., & Susilowati, W. (2022). Indonesia. https://iqsi.org/gambaran-
Analisis Penanganan Waste Material umum/;
dengan Pendekatan Green Keuangan, T. K. (2023). Informasi APBN
Construction Pada Tahap Konstruksi. 2023 Peningkatan Produktivitas
19(2), 2–11. untuk Transformasi Ekonomi yang
Babalola, J., & Onososen, A. O. (2022). Inklusif dan Berkelanjutan (D. P. DJA
Quantity Surveyors’ Competencies in (ed.)).
the Emerging Green Building Krippendoff, K. (1993). Pengantar Teori
Adoption. The Lagos Journal of dan Metodologi. Citra Niaga Rajawali
Environmental Studies, 11(1), 52–60. Press.
Chamikara, P. B. S., Perera, B. A. K. S., & Lewis, T. M. (2007). Impact of
Rodrigo, M. N. N. (2020). Globalization on The Construction
Competencies of The Quantity Sector in Developing Countries.
Surveyor in Performing for Construction Management and
Sustainable Construction. Economics, 25(1), 7–23.
International Journal of Construction https://doi.org/10.1080/01446190600
Management, 20(3), 237–251. 601248
https://doi.org/10.1080/15623599.201 Marlina, S., & Widodo, S. (2019). Analisis
8.1484848 Kinerja Perusahaan Konstruksi Di
Chandramohan, A., Perera, B. A. K. S., & Kabupaten Sorong. 27.
Dewagoda, K. G. (2022). https://osf.io/xd2us/download
Diversification of professional Muhyiddin. (2019). Tantangan Masa
quantity surveyors’ roles in the Depan dan Visi Indonesia 2045.
construction industry: the skills and Bappenas Working Papers, II(2).
competencies required. International https://doi.org/https://doi.org/10.4726
Journal of Construction Management, 6/bwp.v2i2.47
22(7), 1374–1381. Oke, A. E., Ogunsemi, D. R., & Adeyelu,
https://doi.org/10.1080/15623599.202 M. (2019). Quadrant and Gap
0.1720058 Analysis of Required and Exhibited
Faizal, A. (2023). Sektor Konstruksi Quantity Surveyors’ Competencies.
Diprediksi Naik 5-6 Persen Tahun Journal of Engineering, Design and
2023. Kompas.Com. Technology, 17(6), 1161–1173.

TS-70
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023
Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (E-Journal)
Volume 1, Agustus 2023

https://doi.org/10.1108/JEDT-01- Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 19(2),


2019-0029 148–155.
Putra, I. G. P. A. S., Damayanti, G. A. P. Willar, D., Waney, E. V. Y., Pangemanan,
C., & Dewi, A. A. D. P. (2018). D. D. G., & Mait, R. E. G. (2021).
Penanganan Waste Material Pada Sustainable Construction Practices in
Proyek Konstruksi Gedung The Execution of Infrastructure
Bertingkat. Jurnal Spektran, 6(2), Projects: The Extent of
176–185. Implementation. Smart and
RICS. (2022). RICS Requirements and Sustainable Built Environment, 10(1),
Competencies Guide (Issue February). 106–124.
RICS. https://doi.org/10.1108/SASBE-07-
Sabarguna, B. . (2005). Analisis Data Pada 2019-0086
Penelitian Kualitatif. UI-Press. Zaheer, M. I., Ajayi, S. O., Zulu, S. L.,
Safri, S., & Ariostar, A. (2020). Oyegoke, A., & Kazemi, H. (2021).
Pengembangan Alur Komunikasi Understanding the key competencies
Peran QS (Quantity Surveyor) Pada of market-ready building surveying
Developer Swasta Dinilai dari Segi graduates from employers’
Risiko (Studi kasus: PT. XYZ). Jurnal perspectives. Journal of Engineering,
Komposit, 3(1), 23. Design and Technology, 19(1), 291–
https://doi.org/10.32832/komposit.v3i 314. https://doi.org/10.1108/JEDT-
1.3746 01-2020-0012
Senevirathne, D. (2019). Role of The
Quantity Surveyor in Sustainable
Construction.
Sudiartha, K., -, M., & Jaya, I. (2015).
Kajian Faktor-Faktor Green
Construction Pada Proyek Konstruksi
Gedung Di Kabupaten Badung.

TS-71
Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023

You might also like