You are on page 1of 14

MAKALAH

PERANAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)


DALAM MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN

Oleh:
Ahmad Labib (NIM. 200602110068)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas
rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar
tanpa suatu halangan apapun. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan besar kami nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
berkat ajaran dan tuntunanya kita bisa keluar dari zaman kegelapan menuju rahmat
dan hidayah Allah SWT.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tuga mata kuliah AMDAL oleh Program
Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang. Selain itu, makalah ini ditulis untuk menambah wawasan
terkait peranan AMDAL dalam mencegah kerusakan linkungan dari dampak suatu
kegiatan atau usaha.
Pembahasan yang penulis berikan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan maaf dan
saran kepada para pembaca jika terdapat kesalahan yang ada dalam makalah ini.
Baik berupa kesalahan penulisan, pemilihan kata, kesalahan pemahaman, maupn
kesalahan penulisan gelar atau nama. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang terlibat, diantaranya:
1. Ibu Dr. Evika Sandi Savitri, M.P, selaku ketua Program Studi Biologi, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.
2. Bapak Dr. Dwi Suheriyanto, M.P selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
AMDAL, Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Rekan-rekan penulis, terutama teman-teman mahasiswa mata kuliah AMDAL
yang tanpa pamrih belajar serta berproses bersama penulis selama ini.

Malang, 16 Oktober 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2

1.3 Manfaat ......................................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Definisi AMDAL dan Lingkungan ............................................................... 3

2.2 Peraturan-Peraturan ....................................................................................... 4

2.3 Peranan AMDAL dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan ....................... 5

2.4 Hambatan-Hambatan..................................................................................... 8

2.5 Analisi Kebijakan AMDAL dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan pada


Kegiatan Usaha Migas ........................................................................................ 8

BAB III. KESIMPULAN ...................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam lingkungan hidup terdapat
ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup.
Segala hal yang harus dilakukan yang berhubungan dengan negara harus
dilakukan perizinan. Salah satunya adalah pembangunan, karena pembangunan
gedung atau bangunan lainnya pasti akan berdampak terhadap lingkungan
sekitarnya. Untuk itu perlu disusun sebuah dokumen AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan) untuk menganalisis apakah pembangunan tersebut cocok dan
berdampak baik terhadap lingkungan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang dalam bahasa
Inggris diistilahkan dengan Environmental Impact Analysis, telah secara luas
digunakan oleh banyak Negara sebagai suatu instrumen hukum lingkungan untuk
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dari suatu fasilitas. Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu studi yang mendalam
tentang dampak negatif dari suatu kegiatan. AMDAL mempelajari dampak
pembangunan terhadap lingkungan hidup dan dampak lingkungan terhadap
pembangunan yang didasarkan konsep ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidup. Oleh karena itu,
konsep AMDAL dapat dikatakan sebagai konsep ekologi pembangunan, yang
mempelajari hubungan timbal balik antara pembangunan dengan lingkungan hidup
(Ratri, dkk. 2023).
Tujuan utama dari proses AMDAL adalah untuk mendorong pertimbangan
masalah lingkungan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dan pada
akhirnya sampai pada tindakan yang lebih sesuai dengan lingkungan. AMDAL
pada dasarnya adalah proses preventif. AMDAL berusaha untuk meminimalkan

1
dampak buruk terhadap lingkungan dan mengurangi risiko. Jika AMDAL yang
tepat dilakukan, maka keselamatan lingkungan dapat dikelola dengan baik pada
semua tahap perencanaan proyek, desain, konstruksi, operasi, pemantauan dan
evaluasi serta penonaktifan (Mekuriaw & Teffera, 2013).
1.2 Tujuan
Tujuan dari disusunya makalah ini antara lain:
1. Mengetahui Definisi AMDAL serta Lingkungan

2. Mengetahui peraturan-peraturan yang mengatur pelaksanaan AMDAL

dalam pengelolaan lingkungan hidup

3. Mengetaui Peranan AMDAL dalam mencegah kerusakan lingkungan

4. Mengtahui hambatan-hambatan peran AMDAL dalam pengelolaan

lingkungan hidup.

1.3 Manfaat
1. Manfaat Teoristis

Manfaat secara teoristis untuk dapat mengetahui peran dari AMDAL dalam

mencegah kerusakan lingkungan hidup melalui mekanisme dan sistem

hukum lingkungan.

2. Manfaat Praksis

Manfaat secara praksis untuk dapat menjadi bahan evaluasi terhadap kinerja

stakeholders, pemrakarsa, dan penyusun AMDAL untuk dapat

meningkatkan keefektivitas AMDAL dalam menyelenggarakan

pengelolaan lingkungan hidup.

2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Definisi AMDAL dan Lingkungan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah salah satu dari
sejumlah instrumen yang ditempuh untuk mencapai dan mempertahankan
pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development). Pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development), disebut pula dengan pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Menurut Pasal 1 ayat 3 UU Nomor 32
Tahun 2009 pembangunan berkelanjutan dimaknai sebagai upaya dan terencana
yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatam,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi kini dan generasi masa depan.
Konvensi PBB tahun 1991 tentang analisis mengenai dampak lingkungan,
dalam konteks batas Trans mendefinisikan Environmental Impact Asessment (EIA)
atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai suatu prosedur
untuk mengevaluasi dampak yang mungkin timbul dari kegiatan yang diusulkan
terhadap lingkungan. Hal ini sangat penting bagi sistem peraturan untuk mencegah
atau meminimalkan kerusakan lingkungan kerusakan lingkungan dan
mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Menurut Deklarasi KTT Rio De
Janiero 1992 menyatakan bahwa “Environment impact asssesment, as a national
instrument, shall be undertaken for proposed activities that are likely to have a
significant adverse impact on the environment and are subject to desicion of a
competent national authority.”
Prinsip 17 dari Deklarasi Rio menyerukan agar semua kegiatan yang
diusulkan memiliki efek dan dampak buruk yang signifikan terhadap lingkungan
dan memberikan tiga kali lipat batasan pada ruang lingkupnya sebagai berikut:
a. Tidak berlaku untuk dampak kecil atau sementara.
b. Rencana, kebijakan, atau hal lain yang tidak tercakup dalam istilah 'kegiatan'
tidak termasuk dari penilaian (dalam beberapa kasus, proyek juga).
c. Menetapkan ambang batas yang harus dipenuhi sebelum kewajiban untuk
melakukan AMDAL muncul.

3
Menurut UU No.6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang menggantikan UU
No.32 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Lingkungan Hidup
AMDAL didefinisikan sebagai kajian mengenai dampak penting pada Lingkungan
Hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan
sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau persetujuan Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah. Lingkungan Hidup dalam pengertian tersebut dimaknai
sebagai Lingkungan Hidup adalah kesatuan rulang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
2.2 Peraturan-Peraturan
Sistem hukum serta peraturan-peraturan mengenai AMDAL dan
lingkungan di Indonesia terpengaruh oleh sistem hokum lingkungan di Amerika
Serikat. Amerika Serikat adalah negara yang pertama kalinya memperkenalkan
“Analisis Mengenai Dampak Lingkungan” atau AMDAL sebagai salah satu
instrumen penting dalam pengendalian dampak lingkungan. Hal ini tertuang dalam
“The National Environmental Policy Act of 1969” (NEPA 1969). NEFA 1969
mengatur tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang termuat pada
Section 102 (2) (c) yaitu setiap rencana kegiatan yang diperkirakan mempengaruhi
kualitas lingkungan hidup manusia secara signifikan wajib disertai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Pengertian, kriteria serta fungsi AMDAL dalam penyelenggaraan
pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam UU PPLH No.32 Tahun 2009 yang
kemudian diubah oleh UU Cipta Kerja No.6 Tahun 2023. Perubahan yang
dilakukan terkait pemberian kemudahan dalam memperoleh persetujuan
lingkungan. Izin lingkungan diintegrasikan ke dalam Perizinan Berusaha untuk
meringkas sistem perizinan dan memperkuat penegakan hukum. Kriteria kegiatan
berdampak penting diatur dalam Peraturan Pemerintah, sedangkan Kegiatan wajib
AMDAL diatur dalam Peraturan Menteri.

4
Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2021 tentang PPLH menyebutkan
terkait kriteria kegiatan/usaha yang memiliki kewajiban AMDAL, sistematika
penyusunan, serta penyelengaraan studi kelayakan AMDAL. Pasal 4 PP No.22
Tahun 2021 menyatakan bahwa Setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
berdampak terhadap Lingkungan Hidup wajib memiliki: a. Amdal; b. UKL-UPL;
atau c. SPPL. AMDAL dalam pasal tersebut wajib dimiliki oleh setiap
kegiatan/usaha yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup. Sedangkan
kriteria kegiatan/usaha yang tidak memiliki dampak penting wajib memiliki UKL-
UPL atau SPPL.
Daftar usaha/kegiatan yang memiliki kewajiban menyusun AMDAL, UKL-
UPL telah tertera dalam Peraturan Menteri LHK No.4 Tahun 2021. Daftar
Usaha/kegiatan yang wajib AMDAL dalam peraturan tersebut adalah setiap/usaha
yang memiliki dampak penting. UKL-UPL merupakan dokumen yang wajib
disusun oleh setiap usaha/kegiatan yang tidak memiliki dampak penting.
Sedangkan SPPL disusun oleh setiap usaha/kegiatan yang tidak memiliki dampak
penting serta tidak tercantum dalam daftar usaha yang memiliki kewajiban
menyusun UKL-UPL.
2.3 Peranan AMDAL dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan
Lingkungan sendiri didefinisikan kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Sedangkan pembangunan dapat kita artikan
sebagai upaya sadar dan terencana dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA)
untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup masyarakat, dengan tetap
menjaga keutuhan lingkungan. Dengan hadirnya pembangunan maka timbul resiko
lingkungan, yakni ancaman-ancaman yang membuat mutu lingkungan rusak, dan
cadangannya menjadi tidak lestari. Tetapi pembangunan akan tetap jalan, karena
jika tidak ada pembangunan maka tidak akan tercapai pertumbuhan dan
kesejahteraan manusia. Maka disini perlu dicari jalan terbaik untuk mengurangi
resiko dan kerugian-kerugiaan lingkungan, sehingga pembangunan dan lingkungan
dapat berjalan dengan baik dalam suasana keserasian (Sari, 2009).

5
AMDAL digunakan sebagai sebuah upaya untuk mengurangi dampak
negatif serta resiko pada tingkat yang mungkin terjadi serta mengelola resiko
tersebut melalui mekanisme dan sistem hukum lingkungan. Kata kunci dari Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah AMDAL ada
pada kata “analisis ilmiah” (Kristanto dan Silalahi, 2016). Hasil dari kajian
AMDAL membentuk beberapa dokumen seperti Kerangka Acuan Analisis Dampak
Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan
Rencana Pemantauan Lingkungan. Kaitannya dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, faktor primer yang menjadi perhatian utama adalah
terkait dengan perizinan, lantaran faktor perizinan bisa dijadikan pegangan bagi
pelaku usaha yang akan mengelola lingkungan (Febriyani dkk, 2021).
Fungsi dan kegunaan dari AMDAL secara umum ialah: (FFIK Universitas
Sari Mutiara, 2010).
a. Menyediakan informasi yang jelas tentang sebuah rencana kegiatan atau
usaha, disertai dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya atas aktivitas
tersebut.
b. Berisi pendapat, pengetahuan beserta aspirasi penduduk terutama dalam
perkara lingkungan sewaktu akan berdirinya suatu usaha atau kegiatan
industri.
c. Menyediakan dan menampung informasi setempat yang bermanfaat bagi
pemilik atau pendiri beserta masyarakat sekitar maupun luas didalam
langkah antisipasi dampak dan pengelolaan lingkungan
Tujuan utama dari adanya AMDAL ini ialah untuk menyeleksi perubahan
yang ada disebabkan oleh aktivitas pembangunan yang ditawarkan agar menjadi
bagian dari siklus alam yang berkelanjutan. Satu eksperimen yang terkontrol dapat
dilakukan untuk dapat membandingkan perubahan didalam parameter kualitas
lingkungan. Berikutnya dalam usaha menjaga kualitas lingkungan, secara khusus
AMDAL bermanfaat dalam hal:
a. Langkah pencegahan supaya potensi sumber daya alam yang dikelola tidak
berdampak buruk atau rusak, terutama sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.

6
b. Mencegah efek samping dari pengelolaan sumber daya terhadap SDA
lainnya, aktivitas proyek lain, dan juga masyarakat agar menghindari
munculnya pertentangan baru kedepannya.
c. Pencegahan dampak kerusakan lingkungan akibat dari pencemaran
sehingga tidak mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan
masyarakat setempat maupun luas.
d. Agar dapat diketahui manfaatnya yang berdaya guna dan bermanfaat bagi
bangsa, negara dan masyarakat luas.
Kedudukan AMDAL sangat penting dalam pengelolaan Lingkungan Hidup
dan strategis karena AMDAL sendiri merupakan sebuah instrumen yang berisikan
pencegahan pencemaran lingkungan dan dapat menentukan mutu lingkungan
tersebut melalui mekanisme pengujian dokumen seperti AMDAL dan UKL-UPL.
Penerapan AMDAL selanjutnya juga dapat menjadi suatu acuan dalam suatu sistem
untuk menjaga stabilitas tujuan dari suatu industri atau perusahaan tersebut
(Sukananda & Nugraha, 2020).
AMDAL mampu memberikan penjelasan mengenai berbagai macam
dampak yang kemungkinan dapat terjadi kedepannya pada masyarakat sekitar
lingkungan perusahaan atau industri pada saat kegiatan perindustian itu sudah
berlangsung maupun sedang berlangsung. Sehingga AMDAL dikatakan dapat
mencegah terjadinya pencemaran maupun kerusakan pada lingkungan (Sari, 2018).
Dapat disimpulkan bahwa efektivitas pelaksanaan kegiatan AMDAL ini
sangatlah penting dan wajib dilaksanakan oleh seluruh usaha, perusahaan ataupun
industri guna mencegah terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan di sekitar
kegiatan usaha, perusahaan ataupun industri tersebut. Pemilik suatu usaha,
perusahaan ataupun industri yang tidak melaksanakan AMDAL dengan optimal
akan merasakan kegurian pada usaha, perusahaan atapun industrinya sendiri
dikarenakan 310 mereka sudah pasti akan dikenakan sanksi ataupun tindakan
paksaan penutupan dan pemberhentian kegiatan oleh Dinas Lingkungan Hidup
daerah atau Kawasan sekitar usaha, perusahaan atau industri itu berada.

7
2.4 Hambatan-Hambatan
Penyelengaraan pengelolaan lingkungan hidup memerlukan regulasi dalam
pelaksanaanya untuk mengurangi dampak negatif serta resiko pada tingkat yang
mungkin terjadi serta mengelola resiko tersebut melalui mekanisme dan sistem
hukum lingkungan. AMDA sebagai suatu prosedur untuk mengevaluasi dampak
yang mungkin timbul dari kegiatan yang diusulkan terhadap lingkungan.
Pelaksanaan evaluasi dampak oleh AMDAL dapat tidak terlaksana sesuai dengan
perencnaan setiap kegiatan usaha dalam menyusun AMDAL.
Pelaksanaan kegiatan AMDAL dapat terlaksana belum optimal dikarenakan
factor dari pelaksana kegiatan atau usaha. Penelitian Selviaroza dan Yanis (2018),
terdapat perusahaan yang belum melaksanakan pengelolaam dampak kegiatan atau
usaha. Hal ini dikarenakan minimnya dana anggaran dari perusahaan tersebut dan
tentunya kurangnya kesadaran dari pemilik perusahaan tersebut untuk melestarikan
lingkungan hidup sekitar.
Ketaatan pemilik usaha terhadap peraturan juga dapat mejadi hambatan
terhadap AMDAL dalam mencegah kerusakan lingkungan. Suatu perusahaan yang
tidak melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan rencana pengelolaan yang
tertera pada AMDAL. Akibatnya, limbah cair dari perusahaan tersebut mengalir ke
sungai dan pencemaran sungai memberikan dampak yang negatif terhadap
kebutuhan air bersih warga sekitar. Akhirnya, izin perusahaan tersebut secara paksa
harus dicabut dan dilakukan penindakan penghentian kegiatan usaha oleh Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan sekitar (Mulyana dan Faridah, 2022).
2.5 Analisi Kebijakan AMDAL dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan
pada Kegiatan Usaha Migas
A. Review Kebijakan AMDAL Usaha Migas
Pedoman penentuan dampak besar dan penting pada kegiatan usaha migas
ditetapkan oleh menteri ESDM. Tahapan penentuan dampak dari suatu usaha
migas antara lain:
a. tahapan pertama, yakni melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada

komponen lingkungan,

8
b. tahap kedua, yakni pengukuran atau perhitungan dampak yang akan terjadi

pada komponen lingkungan, dan

c. tahapan ketiga, yakni penggabungan beberapa komponen lingkungan yang

sangat berkaitan, kemudian dianalisis dan digunakan untuk menetapkan

refleksi dari dampak komponen komponen sebagai indikator menjadi

gambaran perubahan lingkungan atau dampak lingkungan.

b. Anlisis Kinerja Lingkungan Perusahaan Migas


Hasil analisis kinerja lingkungan untuk aspek kualitas air (limbah cair),
kualitas udara dan kebisingan dari enam perusahaan (KKKS), diperoleh bahwa
hasil pengukuran parameter-parameter (minyak lemak, hidrogen sulfida, COD,
amoniak bebas, SO2, H2 S, NOx dan tingkat kebisingan) masih di bawah baku
mutu lingkungan atau di bawah ambang batas. Kondisi ini menggambarkan bahwa
kegiatan usaha migas cukup baik memperhatikan kualitas lingkungan. Penggunaan
teknologi dan pemantuan yang berkala merupakan salah satu faktor pendukung
keberhasilan tersebut.
Hasil analisis kinerja lingkungan untuk aspek sosial ekonomi menunjukkan
bahwa dengan adanya kegiatan usaha Migas di daerah tersebut, mampu
memberikan peningkatan PDRB yang signifikan meskipun pemerataan keadilan
sosial dan kesejahteraan masyarakat secara luas belum terpenuhi dengan baik. Hal
tersebut tampak pada masih lemahnya kontribusi migas terhadap fasilitas umum
seperti sekolah dan kesehatan.

9
BAB III. KESIMPULAN
Kesimpulan dari disusunya makalah ini antara lain:
1. AMDAL didefinisikan sebagai kajian mengenai dampak penting pada

Lingkungan Hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan,

untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan serta termuat dalam Perizinan

Berusaha atau persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

2. Peraturan-peraturan yang mengatur pelaksanaan AMDAL antara lain UU

NO.32 Tahun 2009, UU No.23 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, PP No.22

Tahun 2021 tentang PPLH, dan Permen LHK No.7 Tahun 2021.

3. Peran AMDAL dalam mencegah kerusakan lingkungan antara lain untuk

untuk mengurangi dampak negatif serta resiko pada tingkat yang mungkin

terjadi serta mengelola resiko tersebut melalui mekanisme dan sistem

hukum lingkungan.

4. Hambatan-hambatan AMDAL dalam perannya untuk mencegah kerusakan

lingkungan antara lain minimnya dana anggaran dari pemilik

usaha/kegiatan, kurangnya kesadaraan pemilik usaha/kegiatan dalam

menaati peraturan, dan kurangnya penindakan dari pemangku kebijakan

dari stakehoders dalam mengevaluasi kinerja pemilik usaha/kegitan dalam

melakukan pengelolaan dampak lingkungan hidup

10
DAFTAR PUSTAKA
Mekuriaw, A., & Teffera, B. (2013). The role of Environmental Impact Assessment
for sustainable development. IAIA13 Conference Proceedings, 2002(280), 1–
6. www.iaia.org
Mulyana, M. T., Faridah, H. 2022. Analisis Pengaturan Pertanggungjawaban
Pembuangan Limbah Cair di Kabupaten Karawang. Jurnal Living Law, 14(1),
50-58.
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara. 2010. “Analisis Dampak Lingkungan”.
Ratri, W. S., Pudjiastuti, S. R., Hidana, R., Juniatmoko, R., Arifien, Y,
Siahaya, A. N., Fahmi, A., Herniwanti, Kurnianingsih, O., Bagenda,
C., Yulianto, B. 2023. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) 2023. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
Sari, I. 2018. Amdal Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan. Jurnal Ilmiah Hukum
Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma,
8(2), 59-79.
Selviaroza, A., Rinaldi, Y. 2018. Pelaksanaan Pengawasan Dokumen Analisis
Mengenai dampak Lingkungan PT Karya Tanah Subur oleh Instansi
Pengawasan Di Kabupaten Aceh Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa : Bidang
Hukum Kenegaraan, 2(3), 621-630.
Silalahi, Daud dan Kristianto, 2016, Perkembangan Pengaturan amdal di Indonesia,
Bandung: Keni Media.
Sukanda, S., Nugraha, D. A. 2020. Urgensi Penerapan Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL) Sebagai Kontrol Dampak Terhadap Lingkungan di indonesia.
Jurnal Penegakan Hukum dan Keadilan, 1(2),119-137.

11

You might also like