You are on page 1of 19

PEDOMAN

PEMBUATAN TSR

TRAINING CENTER PLANT


PT.PAMAPERSADA NUSANTARA KPCS
2011

Rev.03
BAB I
LATAR BELAKANG TSR

A. GUIDENCE TSR

Disusun untuk meredefinisikan/ Reengineering kembali laporan TSR yang ada agar dapat
dioptimalkan pemanfaatnya untuk daily activity maintenance di site

B. Fungsi utama TSR


- Menginformasikan kerusakan unit secara teknis beserta analisa kerusakannya

- Sarana pengembangan kemampuan trouble shooting dan pengetahuan teknis bagi


mekanik

C. Struktur data di TSR secara umum


- Data kondisi unit

- Data type kerusakan dan penyebabnya

- Data analisa kerusakan dan gambar bagian yang rusak

- Data langkah – langkah perbaikan

- Data Mekanik dan Manhour

D. Pengembangan TSR lebih lanjut


- TSR dapat dianalisa lebih lanjut untuk mencegah terulangnya kerusakan

- TSR menjadi data pelengkap bagi analisa incident

- TSR digunakan sebagai data pendukung bagi claim terhadap unit under warranty

- TSR sebagai referensi penentuan standard untuk life time component dan part

- TSR sebagai referensi penentuan standard manhour tiap aktivitas .

- TSR sebagai referensi dalam pembuatan quality work assurance

- TSR sebagai referensi dalam menginformasikan problem yang terjadi pada unit model
tertentu.
Agar hal – hal diatas dapat terrealisir perlu suatu usaha yang serius dalam
memanfaatkan data – data TSR lebih optimal .

E. Pemanfaatan TSR secara praktis oleh group leader


- TSR dapat dimanfaatkan untuk analisa kualitas pekerjaan mekanik

- TSR dapat digunakan untuk merevisi parameter plan dan scheduling

F. 2 hal utama hasil TSR yang baik


- Kelengkapan data pendukung

- Kejelasan dan Keakuratan analisa kerusakan

1. Kelengkapan data pendukung


Isian data pendukung TSR Std PAMA lebih sedikit dibandingkan TSR Std UT gunanya
untuk memfokuskan data – data yang terkait langsung dengan analisa kerusakan .
TSR yang ada sering lemah pada data – data pendukung
- Trouble code

- Component / part group

- Detail of failure

- Man hour
2. Kejelasan dan keakuratan analisa kerusakan
Analisa kerusakan yang baik mengandung informasi dari
- Urutan langkah kerja mekanik khususnya pada saat trouble shooting ( untuk
megetahui kualitas pekerjaan mekanik )
- Gambar component . part dan lokasi sebab kerusakan ( untuk mengetahui
kemampuan visual mekanik )
- Data – data teknis hasil pengukuran seperti pressure , temperature , flow ,
voltage , resistansi , ampere, dimensi / ukuran phisis dll ( untuk mengetahui
pemahaman mechanical basic sistem dari mekanik )
- Kesimpulan akhir dari penyebab kerusakan yaitu Missmaintenance ,
Missoperation , poor torque , redo work dll ( untuk mengetahui teknik
pengambilan kesimpulan dari mekanik ) serta hasil akhir perbaikan
- Rekomendasi action / Follow Up untuk mencegah dan mengantisipasi kerusakan
seperti rekomendasi stock spare part , rekomendasi untuk up date APL Midlife
dan Overhaul , rekomendasi untuk pengecekan component secara periodik ,
rekomendasi pengecekan unit – unit lain yang belum mengalami trouble yang
sama , rekomendasi pembuatasn safety guard dll ( untuk mengetahui
kemampuan mekanik dalam membangun sistem maintenance yang ada
khususnya scheduling , standarisasi ,
Tidak semua tipe kerusakan bisa mengandung informasi seperti diatas , hal ini
sangat tergantung dari kemampuan pengembangan masalah dari mekanik .
Sesuai dengan pengalaman menganalisa TSR mekanik yang mempunyai jam
terbang tinggi sering tidak berhasil mengembangkan suatu masalah hal
tersebut dikarenakan kebiasaan saat melakukan perbaikan dan rutinitas
pekerjaan . Hanya mekanik yang mempunyai rasa keingin tahuan yang tinggi
dengan latar belakang training yang cukup yang mampu menampilkan hasil
analisa yang mendalam dan lengkap .
BAB II
TSR DAN CARA PENILAIAN

A. Tujuan Pembuatan TSR


1. Report pekerjaan
2. Analisa trouble
3. Safety dan prosedure kerja

B. Tujuan Penilaian TSR


1. Pekerjaan telah diperiksa oleh group leader / koordinator / kabag
2. Pekerjaan dinilai sesuai dengan standard penilaian
3. Pekerjaan mendapat feed back / perbaikan dari atasan

C. Sistem penilaian TSR


1. Data teknis unit ( Machine identity ) = 0.25 – 0.5
Ada kesalahan = 0.25
Benar = 0.5
2.Data kondisi unit ( Symptom / Trouble ) = 0.5 - 1
Ada kesalahan = 0.5 – 0.75
Benar = 1.0
3.Analisa masalah ( Analysis ) =1-5
Salah = 2.5
Benar tanpa gambar = 3.0
Benar dilengkapi gambar = 3.5 – 4.5
Lengkap dan sempurna =5
4.Data masalah ( Corection made ) = 0.5 -1
Corectif = 0.5 – 1.0
Preventive & improvment = 1.0
5.Data mekanik ( Mechanic identity ) = 0.25 – 0.5
Ada kesalahan = 0.25
Benar = 0.50

D. Faktor yang mempengaruhi nilai TSR (quality)


1. Kesesuaian antara kualitas problem dan level mekanik
2. Pekerjaan-pekerjaan non rutin yang dapat dibuat TSR (Repair, overhaul, backlog
service, backlog PPU, Tune Up, Adjustment, replacement, backlog midlife)
3. Pekerjaan repair dapat dipecah menjadi beberapa TSR (max 3 TSR) dengan
asumsi problem diatas adalah main problem
4. Tidak ada TSR yang sama
BAB III
KONSEP PEMBUATAN TSR

No Items Description
1 WO Number Nomer WO MIMS yang memungkinkan untuk dilacak
historicalnya di MIMS
2 Delivery date Tanggal delivery ke site , untuk mengetahui lama waktu
unit tersebut disite tersebut sehingga bisa dilacak historical
dari unit tersebut
3 Report NO Kode report yang terdiri dari
- Jumlah akumulatif terakhir TSR sejak awal tahun
- Inisial nama mekanik
- Inisial site
- Tahun pembuatan akhir
4 Report date Tanggal pembuatan TSR
5 Code Number Code number MIMS atau code number SMIS versi PAMA
6 Machine Make Pembuat dari machine tsb
7 Machine Model Model unit factory
8 Machine S/N Serial number Factory pada mesin tersebut
9 Engine Model Model engine sesuai dengan factory
10 Engine Number No engine sesuai factory
11 Application Loc : lokasi unit tersebut dioperasikan ( road , coal ,
overboden )
Work : pengunaan unit tersebut ( loading , scraping ,
hauling dll )
12 Enviroment Lingkungan dimana unit tersebut berada
Cond : kondisi lingkungan medan kerja
Carac : karakteristik dari medan kerja
13 Operation Code unit ( lihat dibalik TSR )
Oper table ( lihat dibalik TSR )
14 Spes unit yang Payload ( Kg ) : Beban max load hanya untuk dumptuck
disesuaikan Material carriage : material yang diangkut
dengan model Speed km/hrs : kecepatan normal hanya untuk dumptruck
unit dan Olie Made : pembuat olie
component yang Olie Class : Klasifikasi olie seusai dengan std parameter
rusak Olie Visc : Viscositas olie

15 Trouble code Code kerusakan unit sesuai dengan standard tabel


kerusakan PAMA ( untuk keperluan input komputer )
Description : penjelasan kerusakan sesuai dengan standard
tabel kerusakan PAMA
16 Trouble date Tanggal terjadinya kerusakan unit
17 HM Hour meter reading
18 Number of main Kode spare part yang rusak
part causing the
problem
19 Part name Deskription spare part
20 Comp/part group Code group component/part sesuai dengan standard tabel
PAMA ( untuk keperluan input komputer )
21 Life time Life time part / component sejak dipasang ke unit .
bilamana life time component tidak mungkin terecord
sebelumnya dapat dikosongkan
22 Analysis Bagaian paling penting didalam TSR karena berisi
- Langkah kerja
- Gambar
- Kesimpulan akhir
- Rekomendasi akhir/ follow Up
23 Caused Kode standard PAMA penyebab terjadinya kerusakan
24 Detail Failure Description singkat berisi part problem dan penyebab utama
part problem
25 Correction made Kode PAMA terhadap aktivitas perbaikan yang dilakukan
oleh mekanik
26 Correction Date Tanggal dilakukan perbaikan kerusakan
27 Man hour Total kebutuhan manhour untuk mengerjakan perbaikan
unit tsb dimana dihitung dari lead time pekerjaan / break
down unit dibagi dengan jumlah man power .
Faktor tunggu spare part , tunggu mekanik , tunggu tool
semuanya dimasukkan kedalam lead time pekerjaan .
Khusus untuk overhaul dihitung berdasarkan lead time
pekerjaan pada komponen
29 Nrp No induk mekanik
30 Level Level mekanik
31 Working partners Rekan kerja mekanik yang melakukan pekerjaan perbaikan .
rekan mekanik tersebut tidak dapat membuat TSR yang
sama
32 Supervisor Group leader langsung dari mekanik , PIC site yang
bertugas untuk menangani TSR
33 Nilai akhir Adalah suatu penilaian terhadap laporan TSR ( bukan hasil
pekerjaan mekanik yg merupakan tanggung jawab dari
group leader ) yang merupakan referensi untuk group
leader untuk melakukan pengecekan ulang dan
improvement diareanya penilaian tersebut berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan dari Technical Officer dan
Maintenance Dev .
Sasaran dari penilaian TSR adalah group leader dari
mekanik sehingga dapat memberikan masukan langsung
langkah kerja yang benar pada saat On the Job Instruction
“Jika kita hanya melakukan apa yang selalu kita lakukan, kita hanya akan
mendapatkan apa yang selalu kita dapatkan

©
PLANT PEOPLE DEVELOPMENT
DISTRIC KPCS
2011

You might also like