Professional Documents
Culture Documents
1 Mei 21 1425
#4558. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Utsman bin Al Aswad ia berkata; Aku mendengar Ibnu Abu Mulaikah Aku mendengar
Aisyah radliallahu 'anha berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berabda. -
dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah dari Aisyah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Musaddad dari Yahya dari Abu Yunus Hatim bin Abu Shaghirah dari Ibnu Abu Mulaikah
dari Al Qasim dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak seorang pun yang dihisab, kecuali ia akan binasa." Aisyah berkata; Aku
bertanya, "Wahai Rasulullah, Allah telah menjadikanku sebagai tebusanmu, bukankah Allah
telah berfirman: 'Makan barangsiapa yang didatangkan kitabnya dari sebelah kanannya,
maka niscaya ia akan dihisab dengan perhitungan yang ringan? '" beliau menjawab: "Itulah
adalah Al 'Ardlu (hari ketika amal ditampakkan) Namun siapa saja yang hisabnya
#4564. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali radliallahu
'anhu ia berkata; Suatu kami berada dalam kelompok pelayatan jenazah bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tepatnya di Baqi' Al Gharqad, maka beliau pun bersabda: "Tidak
ada seorang pun dari kalian kecuali tempat duduknya dari surga atau dari neraka telah
ditulis." Para sahabat pun bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kita sebaiknya
hanya bertawakkal saja?" beliau menjawab: "Beramallah kalian, sebab setiap orang akan
SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang memberi, dan bertakwa serta
kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid Telah menceritakan kepada
kami Al A'masy dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman dari Ali radliallahu 'anhu ia
berkata; Suatu ketika, kami duduk-duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia pun
#4567. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali
radliallahu 'anhu ia berkata; Suatu ketika, kami berada dalam pelayatan jenazah di Baqi' Al
Gharqad. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang lalu duduk dan kami pun
ikut duduk di sekitar beliau. Saat itu, beliau membawa tongkat kecil dan beliau tegakkan
dengan kakinya. Kemudian beliau bersabda: Tidak ada seorang pun, dan tidak ada satu jiwa
pun yang bernafas, kecuali tempatnya telah ditulis di neraka dan di surga. Dan telah pula di
tulis, apakah ia akan hidup sengsara atau bahagia." Maka seorang laki-laki bertanya, "Wahai
Rasulullah, bagaimana kalau kita bertawakkal saja terhadap kitab kita (catatan yang telah
ditetapkan) dan meninggalkan amal? Siapa diantara kita yang termasuk golongan yang
beruntung, maka niscaya ia akan berjalan di atas amalan golongan yang beruntung
(penghuni surga). Dan siapa yang termasuk Ahlusy Syaqa` (golongan selaka), maka niscaya ia
akan berjalan di atas amalan Ahlusy Syaqa (golongan celaka, penghuni neraka)?." Beliau
bersabda: "Adapun Ahlus Sa'adah (golongan yang beruntung, penghuni surga), maka ia akan
dimudahkan untuk mengerjalan amalan Ahlus Sa'adah (golongan yang beruntung penghuni
surga). Dan Ahlusy Syaqa` (golongan celaka) juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan
Ahlusy Syaqa` (golongan celaka)." Kemudian beliau membaca ayat: "FA`AMMAA MAN
`A'THAA WAT TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang memberi, dan
#4568. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Al A'masy ia berkata; Aku mendengar Sa'd bin Ubaidah menceritakan dari Abu Abdurrahman
As Sulami dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berada dalam rombongan pelayat Jenazah, lalu beliau mengambil sesuatu dan
memukulkannya ke tangah. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang pun, kecuali
tempat duduknya telah ditulis di neraka dan tempat duduknya di surga." Para sahabat
bertanya, "Wahai Rasulullah, kalau begitu, bagaimana bila kita bertawakkal saja terhadap
takdir kita tanpa beramal?" beliau menajawab: "Ber'amallah kalian, karena setiap orang
akan dimudahkan kepada yang dicipta baginya. Barangsiapa yang diciptakan sebagai Ahlus
Sa'adah (penduduk surga), maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan Ahlus
Sa'adah. Namun, barangsiapa yang diciptakan sebagai Ahlusy Syaqa` (penghuni neraka),
maka ia akan dimudahkan pula untuk melakukan amalan Ahlusy Syaqa`." Kemudian beliau
membacakan ayat: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA
#4572. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepadaku Sa'id
bin Marwan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah
Telah mengabarkan kepada kami Abu Shalih Salmawaih ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Abdullah dari Yunus bin Yazid ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Syihab bahwa Urwah bin Zubair Telah mengabarkan kepadanya, bahwa Aisyah radliallahu 'anha isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Peristiwa awal turunnya wahyu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah diawali dengan Ar Ru`yah Ash Shadiqah (mimpi
yang benar) di dalam tidur. Tidaklah beliau bermimpi, kecuali yang beliau lihat adalah
sesuatu yang menyerupai belahan cahaya subuh. Dan di dalam dirinya dimasukkan perasaan
untuk selalu ingin menyendiri. Maka beliau pun memutuskan untuk berdiam diri di dalam
gua Hira`, beribadah di dalamnya pada malam hari selama beberapa hari dan untuk itu,
beliau membawa bekal. Setelah perbekalannya habis, maka beliau kembali dan mengambil
bekal. Begitulah seterusnya sehingga kebenaran pun datang pada beliau, yakni saat beliau
berada di dalam gua Hira`. Malaikat mendatanginya seraya berkata, "Bacalah." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Beliau
menjelaskan: "Lalu Malaikat itu pun menarik dan menutupiku, hingga aku pun merasa
kesusahan. Kemudian Malaikat itu kembali lagi padaku dan berkata, 'Bacalah.' Aku
menjawab, 'Aku tidak bisa membaca.' Malaikat itu menarikku kembali dan mendekapku
hingga aku merasa kesulitan, lalu memerintahkan kepadaku untuk kedua kalinya seraya
berkata, 'Bacalah.' Aku menjawab, 'Aku tidak bisa membaca.' Ia menarik lagi dan
mendekapku ketiga kalinya hingga aku merasa kesusahan. Kemudian Malaikat itu
INSAANA MIN 'ALAQ IQRA` WA RABBUKAL AKRAM ALLADZII 'ALLAMAL BIL QALAM.. -hingga-
'ALLAMAL INSAANA MAA LAM YA'LAM.'" Maka dengan badan yang menggigil, akhirnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali kepada Khadijah seraya berkata, "Selimutilah
aku..selimutilah aku." Hingga perasaan takut beliau pun hilang. Setelah itu, beliau berkata
kepada Khadijah, "Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku, sungguh aku merasa khawatir
atas diriku sendiri." Akhirnya, beliau pun menuturkan kejadian yang beliau alami. Khadijah
berkata, "Tidak. Bergembiralah engkau. Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu demi
silaturahmi, seorang yang jujur kata-katanya, menolong yang lemah, memberi kepada orang
yang tak punya, engkau juga memuliakan tamu dan membela kebenaran." Akhirnya Khadijah
pergi dengan membawa beliau hingga bertemu dengan Waraqah bin Naufal, ia adalah anak
pamannya Khadijah, yakni saudara bapaknya. An Naufal adalah seorang penganut agama
Nashrani pada masa Jahiliyah. Ia seorang yang menulis kitab Arab. Ia menulis dari kitab Injil
dengan bahasa Arab. Saat itu, ia telah menjadi syeikh yang tua renta lagi buta. Khadijah
berkata padanya, "Wahai anak pamanku. Dengarkanlah tuturan dari anak saudaramu."
Waraqah berkata, "Wahai anak pamanku apa yang telah kamu lihat?" Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pun mengabarkan padanya tentang kejadian yang telah beliau alami.
Kemudian Waraqah pun berkata, "Ini adalah Namus yang pernah diturunkan kepada Musa.
Sekiranya aku masih muda, dan sekiranya aku masih hidup..." ia mengatakan beberapa
kalimat. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah mereka akan
mengusirku?" Waraqah menjawab, "Ya, tidak ada seorang pun yang datang dengan
membawa seperti apa yang kamu bawa, kecuali ia akan disakiti. Dan sekiranya aku masih
mendapati hari itu, niscaya aku akan menolongmu dengan pertolongan yang hebat." Tidak
lama kemudian, Waraqah pun meninggal, sementara wahyu terputus hingga membuat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedih. Muhammad bin Syihab berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshari
pertamakali turunnya wahyu, beliau bersabda: "Ketika aku tengah berjalan, tiba-tiba aku
mendengar suara yang berasal dari langit, maka aku pun mengangkat pandanganku ke arah
langit, ternyata di atas terdapat Malaikat yang sebelumnya mendatangiku di gua Hira`
tengah duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku pun lari darinya dan segera pulang menemui
keluargaku seraya berkata, 'Selimutilah aku, selimutilah aku.'" Maka keluarga
beliau pun segera menyelimutinya. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya: 'YAA AYYUHAL
RUJZA FAHJUR (Wahai orang yang berselimut, bangkitlah, dan berilah peringatan. Dan
berhala).'" Abu Salamah berkata; Ar Rijza adalah berhala-berhala yang disembah oleh kaum
Hammam dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada Ubbay bin Ka'ab: "Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk
namamu padaku." Akhirnya Ubbay pun menangis terharu. Qatadah berkata; Telah
diberitakan kepadaku, bahwa beliau pun membacakan Al Qur`an padanya yakni: "LAM
#4579. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Al Munadi Telah menceritakan kepada
kami Rauh Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari Qatadah dari Anas
bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ubbay bin Ka'ab:
kepadamu." Ubbay bin Ka'ab bertanya, "Apakah Allah menyebut namaku pada Anda? '
beliau menjawab: "Ya." Ubbay berkata, "Sungguh benarkah, namaku telah disebut di sisi
Rabb semesta alam?" beliau menjawab: "Ya." Lalu, kedua matanya pun meneteskan air.
#4582. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syaiban
Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu, Ia berkata; Ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengalami peristiwa Mi'raj ke langit, beliau pun bersabda:
"Aku mendatangi telaga, pada kedua tepinya terdapat Qubah berongga yang terbuat dari
mutiara. Maka aku pun bertanya, 'Apa ini wahai Jibril? ' Ia menjawab, 'Ini adalah Al Kautsar.'"
#4583. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Yazid Al Kahili Telah menceritakan kepada
kami Isra`il dari Abu Ishaq dari Abu Ubaidah dari Aisyah radliallahu 'anha. Aku pernah
bertanya kepadanya tentang firman Allah Ta'ala, "INNAA A'THAINAAKAL KAUTSAR." Maka
Aisyah pun menjawab, "Itu adalah sungai yang telah diberikan kepada Nabi kalian shallallahu
'alaihi wasallam. Kedua tepinya terdapat mutiara yang berlubang. Bejana-bejana sejumlah
bintang di langit. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Zakaria, Abu Al Ahwash dan Mutharrif dari
Abu Ishaq.
#4592. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah menceritakan kepada kami
Syu'aib Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah berfirman:
'Anak Adam telah mendustakan-Ku, padahal ia tidaklah mempunyai alasan sedikit pun. Dan
ia juga telah mencemoohku padahal ia tidak mempunyai alasan melakukan hal itu. Ada pun
ungkapannya, 'Allah telah menjadikan anak untuk diri-Nya.' Sementara Aku adalah Rabb
Yang Maha Esa, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun
#4627. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'shah dari bapaknya dari
Abu Sa'id Al Khudri bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang yang membaca surat:
"QUL HUWALLAHU AHAD." dan orang itu selalu mengulang-ngulangnya. Di pagi harinya,
maka laki-laki itu pun segera menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
mengadukan mengenai seseorang yang ia dengar semalam membaca surat yang sepertinya
ia menganggap sangat sedikit. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat itu benar-benar
kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman
bin Sha'sha'ah dari bapaknya dari Abu S'aid Al Khudri Telah mengabarkan kepadaku adikku
Qatadah bin An Nu'man bahwasanya; Ada seorang laki-laki yang berdiri menunaikan shalat
di waiktu sahur, dan ia membaca surat, "QUL HUWALLAHU AHAD.." lalu ia tidaklah
menambahkan sesuatu pun pada surat itu." Maka ketika pagi, maka seseorang mendatangi
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim dan Adl Dlahak Al Masyriqi dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya: "Apakah salah seorang
dari kalian tidak mampu bila ia membaca sepertiga dari Al Qur`an pada setiap malamnya?"
dan ternyata para sahabat merasa kesulitan seraya berkata, "Siapakah di antara kami yang
mampu melakukan hal itu wahai Rasulullah?" maka beliau pun bersabda: "ALLAHUL WAAHID
#4632. Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid Abu Khalid Telah menceritakan
kepada kami Hammam Telah menceritakan kepada kami Qatadah Telah menceritakan
kepada kami Anas bin Malik dari Abu Musa Al Asy'ari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Perumpamaan orang yang membaca Al Qur`an adalah seperti buah
Utrujjah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Sedang orang yang tidak membaca Al Qur`an
adalah seperti buah kurma, rasanya manis, namun baunya tidak ada. Adapun orang Fajir
yang membaca Al Qur`an adalah seperti buah Raihanah, baunya harum, namun rasanya
pahit. Dan perumpamaan orang Fajir yang tidak membaca Al Qur`an adalah seperti buah
4638. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Rauh Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman Aku mendengar Dzakwan dari
diperbolehkan hasad kecuali pada dua perkara, yaitu; Seseorang yang telah diajari Al Qur`an
oleh Allah, sehingga ia membacanya di pertengahan malam dan siang, sampai tetangga yang
mendengarnya berkata, 'Duh.., sekiranya aku diberikan sebagaimana apa yang diberikan
kepada si Fulan, niscaya aku akan melakukan apa yang dilakukannya.' Kemudian seseorang
diberi karunia harta oleh Allah, sehingga ia dapat membelanjakannya pada kebenaran, lalu orang pun
berkata, 'Seandainya aku diberi karunia sebagaimana si Fulan, maka niscaya aku
#4669. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Khaitsamah dari Suwaid bin
Ghaflah bahwa Ali radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pada akhir zaman nanti, akan datang suatu kaum yang muda usianya
lagi bodoh. Mereka berkata-kata dengan kebaikan, akan tetapi mereka keluar dari Islam
sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Keimanan mereka tidaklah melewati
batas tenggorokan (tidak meresap dalam hati). Karena itu, dimana pun kalian
merupakan pahala, yakni pahala pada hari kiamat bagi yang membunuh mereka."
#4671. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas bin Malik dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Seorang mukmin yang membaca Al Qur`an dan beramal
denganya adalah bagaikan buah utrujah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Dan orang
mukmin yang tidak membaca Al Qur`an namun beramal dengannya adalah seperti buah
kurma, rasanya manis, namun tidak ada baunya. Sedangkan perumpamaan orang munafik
yang membaca Al Qur`an adalah seperti Ar Raihanah, aromanya sedap, tetapi rasanya pahit.
Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an adalah seperti Al
#4747. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Ja'far bin Rabi'ah dari Al A'raj ia berkata; Abu Hurairah berkata; Satu warisan dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jauhilah oleh kalian perasangka, sebab
perasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib
orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang
#4794. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Hazim dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika seorang suami
mengajak isterinya ke tempat tidur, lalu ia enggan untuk memenuhi ajakan suaminya, maka