Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Imam Wahyudi ( 105821106921 )
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “grafik persamaan ”, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
memuat tentang “Grafik Persamaan, Sumbu Karterius dan Ulasan Dalam Menggambar Grafik” yang harus
diketahui bagi mahasiswa. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam
pengerjaan makalah ini hingga selesai. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembanca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya.
Terimah kasih.
A. PERSAMAAN GRAFIK
Ada 3 cara mengetahui persamaan grafik fungsi kuadrat dari gambar. Cara ini disesuaikan dengan
informasi yang diberikan pada gambar. Cara pertama untuk gambar grafik fungsi kuadrat yang diketahui dua
titik potong pada sumbu x. Kedua, adalah cara menentukan persamaan grafik fungsi kuadrat dari gambar
jika diketahui titik puncak dan titik potong dengan sumbu y. Cara ketiga yaitu untuk mengetahui persamaan
grafik fungsi kuadrat dari gambar jika diketahui tiga titik pada grafik fungsi.
Titik potong dengan sumbu x terjadi ketika nilai y = 0. Sebuah grafik fungsi kuadrat paling banyak
dapat memotong sumbu x sebanyak dua kali. Terdapat grafik fungsi kuadrat yang tidak memotong sumbu x.
Ada juga grafik fungsi kuadrat yang hanya memotong sumbu x di satu titik.
Perhatikan gambar grafik fungsi kuadrat yang melalui dua buah titik pada sumbu x. Serta sebuah titik
sembarang pada grafik berikut.
Cara mengetahui persamaan grafik fungsi kuadrat yang melalui sumbu x pada dua titik bisa dilakukan cara
ini. Misalkan diketahui sebuah grafik fungsi kuadrat yang memotong sumbu x di titik (x 1, 0) dan (x2, 0).
Persamaan yang mewakili persamaan kuadrat tersebut adalah y = (x – x1)(x – x2) = 0.
Bentuk umum persamaan kuadrat di atas berlaku saat grafik memotong sumbu x di A( x1, 0 ), B( x2, 0 ) dan
C (x3, y3).
Substitusikan ketiga titik koordinat pada grafik fungsi kuadrat sehingga diperoleh tiga persamaan linear.
Tiga buah persamaan linear tersebut terdiri dari tiga buah variabel a, b, dan c. Selanjutnya, gunakan metode
elimiasi dan substitusi untuk mendapatkan nilia a, b, dan c. Pada akhirnya akan diperoleh persamaan kuadrat
yang sesuai.
Ciri-Ciri Grafik Fungsi Kuadrat
1. Berbentuk parabola
2. Grafiknya simetris
3. Hanya memiliki titik maksimum saja atau titik minimum saja, namun tidak keduanya
Keterangan:
b = koefisien dari x
c = konstanta
Nah, sekarang yuk, kita masuk ke pembahasan utama kita yaitu merumuskan fungsi kuadrat berdasarkan
grafik!
Sebelum merumuskan fungsi kuadrat berdasarkan grafik, kita harus lihat dulu nih, nilai apa yang
diketahui pada grafik tersebut, karena rumus yang akan kita pakai tergantung dari nilai apa yang
diketahui pada grafik.
Ada tiga macam rumus yang bisa kita pakai untuk merumuskan fungsi kuadrat berdasarkan grafik, yaitu:
1. Jika pada grafik diketahui 2 titik sembarang pada sumbu x, maka menggunakan rumus y = a(x – x1)(x –
x2)
2. Jika pada grafik diketahui titik puncak (xp, yp) dan 1 titik sembarang, maka menggunakan rumus y = a(x –
xp)2 + yp
3. Jika pada grafik diketahui 3 titik sembarang, maka menggunakan bentuk umum fungsi kuadrat yaitu y =
ax2 + bx + c, lalu gunakan eliminasi untuk mencari nilai a, b, dan c
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, penemuan koordinat kartesian sekitar abad ke-17 oleh Descartes
dapat menjembatani kesenjangan antara aljabar dan geometri yang terjadi pada saat itu.
Penemuan koordinat kartesius merevolusi ilmu matematika. Descartes kemudian dikenal sebagai Bapak
Geometri Analitik dan temuannya ini terus digunakan hingga sekarang.
Sistem koordinat kartesius Sistem koordinat kartesius terdiri dari dua garis bilangan yang saling tegak lurus.
Garis bilangan horizontal disebut dengan sumbu x dan garis bilangan vertikal disebut dengan sumbu y.
Dilansir dari Cuemath, dua garis tersebut berpotongan di titik 0 dari keduanya dan dilambangkan sebagai
(0,0). Artinya, 0 pada sumbu x dan juga 0 pada sumbu y. Di sebelah kiri titik nol, sumbu x memiliki nilai
negatif dan di bawah titik nol, sumbu y memiliki nilai negatif. Perpaduan dua garis inilah yang disebut
sebagai koordinat kartesian
Titik kordinat karterius
Dalam sistem koordinat kartesius ada yang disebut sebagai titik koordinat. Titik koordinat adalah gabungan
dari koordinat x dan y dan dilambangkan dengan (x,y). Dilansir dari Cuemath, koordinat x suatu titik adalah
jarak tegak lurus dari sumbu y dan koordinat y suatu titik adalah jarak tegak lurusnya dari sumbu x.
Misalnya, kita ingin menggambarkan titik koordinat P (4, 2). Maka, kita harus mencari dahulu koordinat x,
yaitu 4 satuan dari titik 0. Setelah mendapat koordinat x, kita dapat mencari koordinat y yaitu 2 satuan dari
sumbu y=0.
Dari gambar terlihat titik P (4,2). Dilansir dari Mathematics LibreTexts, angka pertaman dari koordinat titik
disebut dengan absis dan angka kedua disebut dengan ordinat. Artinya, 4 adalah absis atau jarak titik secara
horizontal disumbu x. Adapun 2 adalah ordinat atau jarak titik secara vertikal di sumbu y.
Kuadran Kordinat Kartesius
Sumbu x dan y diagram kartesius saling berpotongan membentuk sudut 90°. Kedua sumbu tersebut
membagi diagram kartesius menjadi empat buah daerah yang disebut dengan kuadran I, kuadran II, kuadran
III, dan kuadran IV.
Kuadran I: absis dan ordinat bernilai positif (+, +). Kuadran II: absis bernilai negatif dan ordinatnya bernilai
positif (–, +). Kuadran III: absis dan ordinat bernilai negatif (–,–). Kuadran IV: absis bernilai positif dan
ordinat bernilai negatif (+,–).
5 Langkah Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat dan Contohnya
Ada lima langkah yang dibutuhkan untuk menggambar grafik fungsi kuadrat. Lima langkah menggambar
grafik fungsi kuadrat antara lain menentukan titik potong dengan sumbu-x, titik potong dengan sumbu-y,
letak sumbu simetri, titik-titik balik, dan menghubungkan titik-titik diperoleh. Hasil grafik fungsi persamaan
kuadrat berupa kurva mulus yang sering disebut juga dengan parabola, seperti membentuk huruf U.
Bentuk parabola dari suatu fungsi kuadrat dapat terbuka ke atas atau terbuka ke bawah. Letak parabola dari
fungsi kuadrat dapat terletak di atas sumbu-x (definit positif), di bawah sumbu-x (definit negatif),
memotong sumbu-x pada satu titik, atau memotong sumbu-x pada dua titik. Di mana bentuk parabola
tersebut bergantung pada fungsi kuadrat yang membentuknya.
Untuk gambar detail dari grafik fungsi kuadrat dapat diperoleh melalaui lima langkah berikut. Ada 5
langkah yang dibutuhkan agar dapat mengetauhi grafik secara lebih detailnya. Langkah-langkah pada cara
menggambar grafik fungsi kuadrat diberikan seperti berikut.
1. Tentukan titik potong dengan sumbu x (nilai y atau f(x) sama dengan 0).
2. Tentukan titik potong dengan sumbu y (nilai x = 0).
3. Menentukan sumbu simetri xp = – b/2a
4. Menentukan titik puncak dengan titik koordinat (– b/2a, b2 – 4ac)
Cara menenetukan koordinay titik puncak juga dapat dilakukan denga cara menggunakan x p pada
langkah ke-3 kemudian substitusi xp pada persamaan y untuk mendapatkan yp.
5. Menghubungkan titik-titik yang diperoleh
Lima langkah diatas sudah dapat digunakan untuk menggambar grafik persamaan kuadrat, jika perlu bisa
menambahkan beberapa titik koordinat bantu.
Secara sepintas kita akan mengetahui sketsa grafik menggunakan nilai a dan D. Di mana diketahui bahwa
nilai a = 1 sehingga a > 0 dan D = 36 sehingga D = 0. Sehingga, gambar yang akan diperoleh adalah terbuka
ke atas dan memotong dua titik x.
Diperoleh: x=4 atau x =–2, sehingga titik potong dengan sumbu x terletak pada koordinat (4, 0) dan (-2, 0).
Sumbu simetri grafik fungsi kuadrat dipeneuhi pada saat nilai absis x = – b/2a. Dari persamaan y= x2–2x–8
diperoleh bahwa a = 1, b = –2, dan c = –8. Sehingga sumbu simetri parabola terletak pada x = –(–2 /2(1)) = 1.
Titik puncak parabola dengan persamaan umum y = ax2 – bx – c berada di koordinat (– b/2a, b2 – 4ac). Cara
menenetukan koordinay titik puncak juga dapat dilakukan denga cara menggunakan xp pada langkah ke-3
kemudian substitusi xp pada persamaan y untuk mendapatkan yp.
xp = –b/2a = –(–2/2) = 1
y p =–(b2 – 4ac)/4a = –(–2)2 – 4(1)(–8)/4(1) = –36/4 = –9
Atau dapat denga cara substitusi nilai xp = 1 (hasil perhitungan pada Langkah 3) pada persamaan yp = x2 – 2x
– 8. sehingga diperoleh y = 12 – 2(1) – 8 = –9.
Selanjutnya tinggal menghubungkan titik-titik yang diperoleh sehingga menjadi kurva mulus seperti terlihat
pada gambar berikut.
Diperoleh parabola dengan titik puncak (1, –9), memotong sumbu y pada (–8, 0), serta memotong sumbu x
pada dua titik yaitu titik (–9, 0) dan (4, 0).
Hubungan antara Koefisien dengan Grafik Fungsi Kuadrat
Koefisien A
Langsung kita bahas koefisien a atau koefisien kuadrat. Misalnya kita punya y = x² + 1, y = -x² + 1, dan y =
½ x² + 1, maka grafiknya akan seperti pada berikut.
Kesimpulannya:
Koefisien B
Pada materi ini, diperlukan pengetahuan Sobat Zenius tentang melengkapkan kuadrat sempurna, ya.
Koefisien B disebut juga koefisien linear. Langsung saja, misalnya kita punya contoh persamaan y = x² + 2x
+ 4.
Kemudian, bentuk tersebut jika dilengkapi kuadrat sempurnanya akan menjadi (x + 1)² + 5, selanjutnya 1
kita sebut c dan 5 kita sebut d. Sebelumnya perlu elo ketahui dulu tentang ini.
Sekarang, kita bahas konstanta c terhadap grafik fungsi kuadrat. Konstanta c berpengaruh pada titik potong
sumbu y.
Singkatnya, diskriminan adalah nilai yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya solusi persamaan
kuadrat. Hubungannya apa dengan grafik fungsi kuadrat? Simak terus agar elo paham hubungan
diskriminan dengan grafik fungsi kuadrat, ya.
Jika D > 0, akan ada 2 solusi real, atau grafik akan 2 kali menyentuh sumbu x.
Jika D = 0, akan ada 1 solusi real, atau grafik akan sekali menyentuh sumbu x.
Jika D < 0, tidak ada solusi real, atau grafik tidak akan menyentuh sumbu x.
D = b² – 4ac = 1² – 4(3)(1)= -11, berarti nilai D < 0, maka grafiknya seperti berikut.
Contoh soal
Fungsi kuadrat yang memotong sumbu x di titik (3, 0) dan (-3, 0) melalui titik (0, -9) adalah …
Jawab
y = a(x + 3)(x – 3)
-9 = a(0 + 3)(0 – 3)
-9 = -9a
a=1
y = 1(x + 3)(x – 3)
y = -9 + x²