You are on page 1of 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan taufik hidayah, rahmat serta
karuniaNya. Kami team pengembang program teaching factory Program keahlian Perhotelan di SMK
Bina Nusantara telah menyusun proposal program pelaksanaan Teaching Factory.
Menyikapi beberapa pemikiran tentang perlunya perubahan dan inovasi dalam kerangka
pengembangan paradigm baru pendidikan sekolah di tuntut untuk pro aktif dan mampu melakukan
perubahan - perubahan yang mengarah kepada peningkatan mutu pendidikan. Salah satu penunjang
factor utama peningkatan mutu pendidikan adalah mengikuti keinginan dunia usaha dan industri.
Proposal program pelaksanaan Teaching Factory Program keahlian Busana di SMK Bina
Nusantara merupakan perwujudan harapan kami agar program itu bisa dilaksanakan di sekolah kami,
sehingga harapan kami kepada pihak yang berkompeten dan berwewenang dengan program tersebut
mohon perkenannya dapat menyetujui dan mengabulkan proposal ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, namun kami
berharap bahwa proposal ini mendapatkan realisasi sekaligus hal-hal yang positif bagi kelangsungan
dan kelancaran proses pengembangan dan pembelajaran peserta didik dan padagiliranya dapat ikut
serta memberikan sumbangsih terhadap peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan yang berfungsi
sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten di bidangnya harus bisa selaras
dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh karena itu peningkatan sumber daya
manusia (skill/keahlian) harus menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas
lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan SMK dapat berakibat produktivitas tenaga kerja menengah
yang terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia industri semakin
berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Banyak faktor yang menjadi penyebab
baik internal maupun eksternal, diantaranya adalah kurangnya sarana dan prasarana
pendidikan, kurangnya biaya pendidikan, kurangnya kinerja guru, dan rendahnya kualitas guru.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat SMK tidak siap dalam
menghasilkan lulusan yang berkualita, seharusnya SMK dalam pelaksanaan pendidikannya
mengutamakan pendidikan skill para siswanya. Untuk mencapai hal tersebut SMK harus
memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan lulusan
yang benar-benar profesional, memiliki etos kerja, disiplin, dan berkarakter. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, maka pendidikan yang paling sesuai adalah pendidikan yang
berorientasi pada dunia industri. Oleh karena itu SMK harus bisa mencari satu model
pembelajaran yang tepat, dan sesuai dengan harapan dunia industri. Salah satu model
pembelajaran yang cocok adalah dengan menerapkan Teaching Factory dalam proses belajar di
SMK.
Program Teaching Factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah
ada yaitu, Competensi Based Training (CBT), dan Production Based Training (PBT), dalam
pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya.
Program keahlian Perhotelan SMK Bina Nusantara merupakan kompetensi keahlian
yang menekankan pada bidang jasa pelayanan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan usaha
perhotelan serta mampu dalam mengembangkan sikap profesional dalam bidang jasa
pelayanan. Siswa dibekali dengan berbagai ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten
di bidang : Front Office (layanan kantor depan), Housekeeping (Menata serta merapikan
kamar), Loundry (jasa benatu), Food and Beverage service (layanan makanan dan minuman),
Food And Beverage Product (penyediaan makanan dan minuman),. Oleh karena itu, perlu
adanya sistem pembelajaran yang menunjang ketercapaian kompetensi tersebut.
Tujuan program pembelajaran teaching factory untuk menyelaraskan apa yang
diajarkan di SMK dengan apa yang menjadi kebutuhan di dunia industri. Teaching Factory
merupakan pembelajaran yang berorientasi pada Dunia Industri yang menjadi sasaran dari
proses dan hasil pembelajaran yang ada di SMK. Dengan pembelajaran teaching factory siswa
dapat merasakan suasana industri yang sebenarnya dan mendapatkan pengalaman yang nyata
mengenai dunia wirausaha. Penerapan pembelajaran Teaching Factory, suasana proses

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


pembelajarannya di rancang seperti dalam suasana industri yang nyata. Belajar dari
pengalaman nyata yang di harapkan akan jauh lebih bermakna dan dapat optimal dalam
mengembangkan potensi siswa.
Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari program Teaching Factory Program
Keahlian Perhotelan SMK Bina Nusantara menerapkan konsep teaching factory dalam
kegiatan pemebelajaran sekolah. Adanya pembelajaran Teaching Factory diharapkan dapat
melatih siswa SMK Bina Nusantara Cisalak untuk dapat berwirausaha, dengan berwirausaha
diharapkan siswa dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bahkan lapangan pekerjaan
bagi orang lain.

B. DASAR HUKUM
Landasan hukum penerapan model pembelajaran teaching factory adalah:
1. Undang-Undang N 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4301);
2. Peraturan Pemerintah N 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri;
3. Peraturan Pemerintah N 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
No. 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5410);
4. Peraturan Presiden N 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019, khususnya yang terkait dengan pendidikan menengah
kejuruan;
5. Instruksi Presiden N 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan N 103 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pembelajaran.

C. TUJUAN
Implementasi program Teaching Factory Program Keahlian Perhotelan SMK Bina
Nusantara merupakan kegiatan pembelajaran dimana para siswa secara langsung melakukan
kegiatan produksi baik berupa barang maupun jasa di dalam lingkungan sekolah. Barang atau
jasa yang dihasilkan memiliki kualitas sehingga memiliki nilai jual dan diterima oleh
masyarakat atau konsumen.
Adapun yang menjadi tujuan program Teaching Factory di Program Keahlian Perhotelan
SMK Bina Nusantara adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan Lulusan yang siap kerja dan berwirausaha
2. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


3. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja
4. Membantu siswa dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja
5. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta
membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual
6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya sehingga dapat
membuat keputusan tentang karir yang dipilih
7. Menjadikan salah satu program unggulan jurusan yang mempunyai daya tarik dalam
meningkatkan minat dan jumlah siswa di program keahlian Perhotelan

D. SASARAN PROGRAM

Sasaran program ini adalah siswa/I dan Guru Program Keahlian Perhotelan SMK Bina
Nusantara, serta masyarakat yang membutuhkan produk dan layanan dari jurusan Perhotelan SMK
Nusantara.

BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. RENCANA PELAKSANAAN
Pelaksanaan program Teaching Factory pada program keahlian Perhotelan SMK Bina
Nusantara dengan model Production Based Education and Training (PBET) merupakan
pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki oleh peserta didik
perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan pembuatan
produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat). Bidang-bidang Teaching
Factory program keahlian Perhotelan yaitu :

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


1. Bidang layanan jasa loundry
Bidang jasa layanan pencucian pakaian / Loundry meliputi jasa pencucian pakaian semua
kalangan baik wanita, pria, anak, dan lenan rumah tangga sesuai dengan permintaan
konsumen yang dilayani oleh tim unit produksi Bestie yang terintegrasi dalam kegiatan
pembelajaran siswa.
2. Bidang pembuatan sabun Loundry
Bidang pembuatan Produk kebutuhan harian chemical atau bahan kimia detergent cair
dengan berbagai varian wangi dan bernilai jual. Kegiatan produksi ini dilakukan oleh siswa
dalam pembelajaran produktif kejuruan yang terintegrasi dengan Mata Pelajaran Produk
kreatif dan kewirausahaan (PKK)

B. TAHAPAN TEACHING FACTORY


a. Tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Melakukan rancangan pembelajaran teaching factory dan MoU bersama industry
2) Sosialisasi, dilakukan kepada semua guru, karyawan, beserta siswa SMK Bina
Nusantara
3) Pembentukan tim pelaksana teaching factory Program Keahlian Perhotelan SMK Bina
Nusantara
4) Penyusunan rencana dan ruang lingkup kegiatan teaching factory Program Keahlian
Busana SMK Bina Nusantara
5) Penyusunan dan pengesahan dokumen perangkat pembelajaran, termasuk komponen
utama teaching factory yang terdiri dari: produk, jadwal blok, dan job sheet.
b. Tahap implementasi, kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Penerapan model pembelajaran teaching factory.
2) Pendampingan dan penguatan pemahaman pemangku kepentingan (stakeholder).
3) Monitoring dan pengendalian kegiatan.
c. Tahap evaluasi, dilakukan:
1) Evaluasi penerapan teaching factory;
2) Penyusunan laporan hasil evaluasi serta rekomendasi untuk penguatan dan perbaikan
selanjutnya

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY


Sintaksis Model pembelajaran Teaching Factory dapat menggunakan sintaksis PBET/PBT
dengan langkah-langkah yang disesuaikan dengan kompetensi keahlian :
1. Merancang produk
Pada tahap ini peserta didik mengembangkan produk baru/cipta resep atau produk
kebutuhan sehari-hari (consumer goods)/merancang pertunjukan kontemporer dengan

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


menggambar/membuat scrip/merancang pada komputer atau manual dengan data
spesifikasinya.
2. Membuat prototype
Membuat produk/ kreasi baru /tester sebagai proto type sesuai data spesifikasi.
3. Memvalidasi dan memverifikasi prototype
Peserta didik melakukan validasi dan verifikasi terhadap dimensi data spesifikasi dari
prototype/kreasi baru/tester yang dibuat untuk mendapatkan persetujuan layak
diproduksi/dipentaskan.
4. Membuat produk masal
Peserta didik mengembangkan jadwaldan jumlah produk/pertunjukan sesuai dengan
waktu yang ditetapkan.

D. ANALISIS PELUANG USAHA


Dalam menganalisis peluag usaha, kami menggunakan rumus 5W+1H dan SWOT

What Jenis usaha yang akan kita jalankan adalah pembuatan produk jasa
layanan pencucian linen atau pakaian
Why merupakan yang sering dikenakan sehari-hari sehingga orang-orang
akan sering membeli sesuai kebutuhan.
Who Usaha ini akan dijalankan oleh tim pengembang teaching factory dan
peserta didik jurusan Perhotelan.
Target Market yaitu ibu rumah tangga, Wanita & Laki-laki semua
kalangan
When Usaha ini akan di mulai dari bulan Oktober berlanjut pada waktu yang
akan datang
Where Usaha ini akan dilakukan di SMK Bina Nusantara
How Usaha dalam pembuatan produk Daily wear dari proses perencanaan
usaha, perancangan produk, proses produksi dan pemasaran dilakukan
oleh Guru dan peserta didik jurusan Perhotelan dalam pembelajaran
teaching factory di sekolah.

Strenght  Pelayanan pada konsumen yang memuaskan


(Kelebihan)  Harga dapat bersaing
 Hasil pencucian dapat memenuhi kebutuhan konsumen
 Detergen sudah sesuai standar
Weaknes  Penyedia jasa laundry ini belum banyak diketahui masyarakat
(Kekurangan)

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


 Kualitas parfum masih standar
 Tidak adanya tempat parkir konsumen
 Pengemasan
 Delivery service
 Laundry ini baru berdiri, jadi masih asing di telinga
masyarakat umum. Dan belum memiliki pelanggan yang
tetap serta belum mempunyai aroma varian parfum yang khas.
Opportunity  Meningkatkan kualitas parfum
(Peluang)  Meningkatkan kemampuan tenaga kerja
 Membuka cabang baru
 Melakukan promosi
 Meningkatkan kualitas tempat usaha
Threat
(Ancaman)  Pesaing berdiri labih awal sehingga lebih banyak konsumen
yang mengenal
 Kualitas laundry yang di miliki pesaing
 Banyak pengguna jasa laundry yang sudah menjadi pelanggan
tetap pesaing
 Sebagian pesaing memiliki cabang
 Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih
murah
 Kurangnya kerjasama tim produksi

ANALISIS
Setelah saya melakukan analisis perusahaan berupa ancaman, peluang, kelemahan, kekuatan
perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini akan mengalami beberapa
hambatan, akan tetapi masih dapat kami perbaiki.

E. MERANCANG PRODUK
1. Spesifikasi Produk Alat dan Bahan
Alat utama yang dibutuhkan dalam produksi Daily Wear diantaranya:
o Sewa tempat ukuran 4x4 m(per tahun)
o 2 Unit Mesin Cuci Electrolux Ewt-704s kapasitas 7kg
o 1 Unit Mesin Pengering Electrolux kapasitas 6 Kg
o 1 Unit Setrika Uap Merk electrolux kapasitas 6 Kg
o 1 Unit Tabung Gas Untuk Setrika Uap kapasitas 5kg
o 1 Unit Timbangan duduk Five Goats kapasitas 20 Kg:
o Detergen 1 Kg khusus Laundry (@Rp. 22.000,-/Kg x 5)

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


o Softener 1 Kg khusus Laundry ( @Rp. 19.000,-/Kg x 5)
o Spayer / Pewangi Pakaian 1 Kg (@Rp. 25.000,-/Kgx 5
o Keranjang Laundry ukuran 60x41x30
o 1 paket Plastik Pakaian ukuran 60x100
o 1 gross (12 lusin) Hanger pakaian
o Biaya material / pembuatan Rak pakaian 4
o Pembelian / pembuatan Meja Frontline
o Biaya pencetakan bon 5 set + pembelian ATK
o Biaya pembuatan spanduk ukuran 200x45 cm
o Pembelian alat – alat kebersihan
o Pembelian seragam bagi pegawai
o Pembelian maja dan kursi

2. Biaya Produksi
o Sewa tempat ukuran 4x4 m(per tahun) Rp 7.000.000,-
o 2 Unit Mesin Cuci Electrolux Ewt-704s kapasitas 7kg Rp 10.000.000,-
o 1 Unit Mesin Pengering Electrolux kapasitas 6 Kg Rp. 3.500.000,-
o 1 Unit Setrika Uap Merk electrolux kapasitas 6 Kg Rp. 3.500.000,-
o 1 Unit Tabung Gas Untuk Setrika Uap kapasitas 5kg Rp. 250.000,-
o 1 Unit Timbangan duduk Five Goats kapasitas 20 Kg: Rp. 135.000,-
o Detergen 1 Kg khusus Laundry (@Rp. 22.000,-/Kg x 5) Rp. 110.000.-
o Softener 1 Kg khusus Laundry ( @Rp. 19.000,-/Kg x 5) Rp. 95.000.-
o Spayer / Pewangi Pakaian 1 Kg (@Rp. 25.000,-/Kgx 5 Rp. 125.000.-
o Keranjang Laundry ukuran 60x41x30 cm@Rp.62.000 Rp. 186.000.-
o 1 paket Plastik Pakaian ukuran 60x100 cm Rp. 48.000,-
o 1 gross (12 lusin) Hanger pakaian Rp. 95.000,-
o Biaya material / pembuatan Rak pakaian 4 Rp. 1.200.000,-
o Pembelian / pembuatan Meja Frontline Rp. 135.000,-
o Biaya pencetakan bon 5 set + pembelian ATK Rp. 85.000,-
o Biaya pembuatan spanduk ukuran 200x45 cm Rp. 180.000,-
o Pembelian alat – alat kebersihan Rp. 200.000,-
o Pembelian seragam bagi pegawai Rp. 500.000,-
o Pembelian maja dan kursi Rp. 960.000,-
o Biaya – biaya tak terduga Rp. 3.000.000,-

JUMLAH TOTAL Rp. 31.084.000,-

Sisa modal dari semua biaya yang telah digunakan sebesar Rp 8.916.000,- .sisa modal tersebut
kami simpan dalam kas perusahaan, dan kami akan gunakan sisa modal tersebut jika ada hal-
hal yang mendadak seperti mengganti barang yang rusak ataupun pembelian barang yang
kurang.

Neraca laporan keuangan :

 Biaya gaji :
Owner/pemilik : Rp. 2.000.000,-
Buruh cuci : Rp. 1.000.000,-
Buruh setrika : Rp. 1.000.000,-
Kasir : Rp. 1.000.000,-
Kurir : Rp. 1.000.000,-

Jumlah total : Rp. 6.000.000,-

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


 Harta :
Kas : Rp 8.916.000,-
Persediaan barang : RP 659.000,-
Gedung : Rp 16.160.000,-
Perlengkapan : Rp 1.100.000,-
Biaya gaji : Rp 6.000.000,-

Jumlah total : Rp 32.835.000,-

 Modal :
Modal : Rp 40.000.000,-

Neraca proyeksi pendapatan :


 Pendapatan :
Harga laundry pakaian :Rp 6.000,-/Kg
Target cucian 40 kg/hari :Rp 240.000,-/hari
1 bulan = 30 hari.
30 x 240.000 :Rp 7.200.000,-/bulan
 Gaji :Rp 5.000.000,-
 Perlengkapan :Rp 659.000,-
 Serba- serbi :Rp 341.000,-

Rp 6.000.000,-

Laba bersih Rp. 1.200.000,-

Dari perhitungan di atas kami mendapat pendapatan/laba bersih sebesarRp. 1.200.000,-/bulan

3. Labeling
Setiap produk akan diberi label Bestie SMK Bina Nusantara yang memuat informasi
mengenai produk. Label terbuat dari Kain dan Hangtag terbuat dari karton.
4. Pengemasan
Pengemasan pada produk menggunakan plastic OPP (bening) plastic kemasan yang di
sablon yang di desain menarik.
5. Pemasaran
Strategi pemasaran produk dilakukan dengan sejumlah metode, mulai dari mulut ke mulut,
Direct Selling, sampai internet marketing

F. KEPENGURUSAN/TIM PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY


Susunan Kepengurusan/Tim pengembang program teaching factory program keahlian
Busana sebagai berikut :
1. Pelindung/penasehat : Drs.H.Tatang,S.Pd,M.Si (Pembina Yayasan)
N.Rohimatuddarojat,S.KM (Ketua Yayasan)
2. Penanggungjawab : Yanto Nugraha,S.Pd,S.Kom,M.Si

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


(Kepala Sekolah)
3. Ketua : Debi Fitria Dewi Oktapiana, SE. Par
(Kepala Program Keahlian Perhotelan)
4. Sekretaris : R.A. Santiani Karina, S. Pd (Tim Jurusan Perhotelan)
5. Bendahara : Tuti Utiyatil B, S.Hum (Guru Produktif Perhotelan)
6. Bidang Produksi : Asep Saepul Rohman, S. Pd (Guru PJOK)
7. Teknisi/Toolman : Riky Muhtar
8. Bidang Pemasaran : Sri Sulastri, S.Kom (Tim Jurusan Perhotelan)
9. Pengembangan Usaha : Tanti Budyarti Akbari,S.Pd
(Guru Mata Pelajaran PKK)

A. Facility Lay Out (Tata Letak Perusahaan)


DENAH BAYU LAUNDRY

7
8
4 6

3 2

1 7

KETERANGAN :
1. Pintu masuk
2. Kasir dan receptionis
3. Unit Tabung Gas Untuk Setrika Uap kapasitas 5 kg
4. Unit Setrika Uap Merk electrolux kapasitas 6 Kg
5. Unit Mesin Pengering Electrolux kapasitas 6 Kg
6. Unit Timbangan duduk Five Goats kapasitas 20 Kg
7. Unit Mesin Cuci Electrolux Ewt-704s kapasitas 7kg
8. Ruang tunggu konsumen

G. RENCANA ANGGARAN
Sumber anggaran pelaksanaan program Teaching Factory ini di bebankan pada dana Biaya
Operasional Sekolah dan Program SMK Pusat Keunggulan Reguler tahun 2023 dengan
Rencana anggaran terlampir.

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


BAB III
PENUTUP

Demikian proposal pembelajaran teaching factory ini kami buat. Melalui kegiatan program
teaching factory diharapkan kompetensi guru lebih profesional lagi, kompetensi dan skill para siswa
lebih meningkat . harapan kami semoga program pembelajaran teaching factory yang akan
dilaksanakan berjalan sesuai rencana dengan hasil optimal. Kami mengucapkan terima kasih pada
pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal ini Semoga proposal usaha yang kami
ajukan dapat dipertimbangkan, diterima, dan bermanfaat bagi semua.

Kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk realisasi dan kemajuan Teaching Factory
Program Keahlian Perhotelan. Atas segala waktu dan perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023


Proposal Teaching Factory Perhotelan 2023

You might also like