Professional Documents
Culture Documents
“Sejarah BerdirinyaMuhammadiyah”
DOSEN PENGAMPU FAIZAL M.A
DisusunOleh :
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukurkamiucapkankepada Allah Swt, yang telahmemberikanrahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah inidapatdiselesaikandenganbaik. Tidak lupashalawat
dan salamsemogaterlimpahkankepada Rasulullah Muhammad saw, keluarganya,
sahabatnya, dan kepadakitaselakuumatnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….….
…..i
DAFTAR ISI……………………………………………………….……..…...ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….…….…4
1.2 RumusanMasaalah……………………………………………......…4
1.3 Tujuan………………………………………………………….…….4
BAB II PEMBAHASAN………………...…………………………….……5
2.1 Pengertian Muhammadiyah……………….……………………...…5
3.1 Kesimpulan………………………….………………………….…..15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….…....…16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Muhammadiyah adalah salah satuoraganisasi Islam besar di
Indonesia. Nama organisasiinidiambildarinama Nabi Muhammad
Shallallaahu ‘alaihiwasallam, sehingga Muhammadiyah juga
dapatdikenalsebagai orang-orang yang menjadipengikut Nabi Muhammad
Shallallaahu ‘alaihiwasallam. Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman
Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh
seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudiandikenaldengan Kiyai
Haji Ahmad Dahlan. BeliauadalahpegawaikesultananKraton Yogyakarta
sebagaiseorang Khatib dan sebagaipedagang. Melihatkeadaanummat Islam
pada waktuitudalamkeadaanjumud, beku dan penuhdenganamalan-amalan
yang bersifatmistik,
beliautergerakhatinyauntukmengajakmerekakembalikepadaajaran Islam yang
sebenarnyaberdasarkan Qur`an dan Hadist.Berdasarkanitu kami
inginmenggalilebihdalamtentang Muhammadiyah yang satu-
satunyamenjadiorganisasi masa islam yang modern
tanpamengesampingkanajaranislam itu sendiri.
1.3 Tujuan
Mengetahui Sejarah berdirinya Muhammadiyah sertamengetahuimaksud dan
tujuandari Muhammadiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Muhammadiyah
Pada umur 15 tahun, iapergi haji dan tinggal di Mekah selama lima
tahun. Pada periodeini, Ahmad Dahlan mulaiberinteraksidenganpemikiran-
pemikiranpembaharudalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani,
Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Ketika pulangkembalikekampungnyatahun
1888, iabergantinamamenjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903,
iabertolakkembalike Mekah dan menetapselama dua tahun. Pada masa ini,
iasempatbergurukepadaSyeh Ahmad Khatib yang juga guru daripendiri NU,
KH. Hasyim Asyari. Pada tahun 1912, iamendirikan Muhammadiyah di
kampung Kauman, Yogyakarta. Sepulangdari Mekkah, iamenikahdengan Siti
Walidah, sepupunyasendiri,
Keterbelakanganumatislamindonesiadalamsegikehidupanmenjadisumb
erkeprihatinanuntukmencarikansolusi agar
dapatkeluarmenjadiketerbelakangan. Keterbelakanganumatislamdalam dunia
pendidikanmenjadisumberutamaketerbelakangandalamperadaban.
Pesantrentidakbisaselamanyadianggapmenjadisumberlahirnyagenerasibarumud
aislam yang berpikirmoderen. Kesejarteraanumatislamakantetapberadadibawah
garis kemiskinanjikakebodohanmasihmelengkupiumatislamindonesia.
Maraknyakristenisasi di indonesiasebegaiefek domino
dariimperalismeEropake dunia timur yang mayoritasberagamaislam.
Proyekkristenisasisatupaketdenganproyekimperialalisme dan
modernisasibangsaEropa,
selainkeinginanuntukmemperluasdaerahkoloniuntukmemasarkanproduk-
produkhasilrefolusiindusteri yang melada erofa.
ImperialismeEropatidakhanyamemboncenggerilyagerejawan dan para
penginjiluntukmenyampaikan
’ajaranjesus’untukmenyapaumatmanusiadiseluruh dunia untuk ’mengikuti’
ajaranjesus. Tetapi juga membawaanginmodernisasi yang sedangmelandaerofa.
Modernisasi yang terhembusmelalui model pendidikan barat (belanda) di
indonesiamengusungpaham-paham yang melahirkanmoernisasierofa,
sepertisekularisme, individualisme, liberalisme dan rasionalisme. Jika
penetrasiitutidakdihentikanmakaakanterlahirgenerasibaruislam yang
rasionaltetapi liberal dan sekuler.
Faktor Eksternal
Faktor lain yang
melatarbelakangilahirnyapemikiranMuhammadiahadalahfaktor yang
bersifateksternal yang disebabkan oleh politikpenjajahankolonialbelanda.
Faktor tersebutantara lain tanpakdalam system
pendidikankolonialsertausahakearahwestrnisasi dan kristenisasi.
Pendidikan kolonialdikelola oleh pemerintahkolonialuntukanak-
anakbumiputra, ataupun yang diserahkankepadamisi and zending Kristen
denganbantuan financial daripemerintahbelanda. Pendidikan demikian
pada awalabadke 20 telahmeyebardibeberapakota,
sejakdaripendidikandasarsampaiatas, yang terdiridarilembagapendidikan
guru dan sekolahkejuruan. Adanya lembagapendidikan colonial
terdapatlah dua macampendidikandiawalabad 20,
yaitupendidikanislamtradisional dan pendideikan colonial.
Keduajenispendidikaninidibedakan, bukanhanyadarisegitujuan yang
ingindicapai, tetapi juga darikurikulumnya.
Pendidikan kolonialmelarangmasuknyapelajaran agama
dalamsekolah-sekolah colonial, dan dalanartianini orang
menilaipendidikan colonial sebagaipendidikan yang bersifatsekuler,
disampingsebagaipeyebarkebudayaan barat. Dengancorakpendidikan
yang demikianpemerintah colonial
tidakhanyamenginginkanlahirnyagolonganpribumi yang terdidik, tetapi
juga berkebudayaan barat. Hal inimerupakan salah satusisipolitiketis yang
disebutpolitikasisiasi yang pada hakekatnyatidak lain
dariusahawesternisasi yang bertujuanmenarikpendudukasli Indonesia
kedalam orbit kebudayaan barat. Dari
lembagapendidikaninilahirlahgolonganintlektual yang biasanyamemuja
barat dan menyudutkantradisinenekmoyangsertakurangmenghargaiislam,
agama yang dianutnya. Hal iniagaknyawajar,
karenamerekalebihdikenalkandenganilmu-ilmu dan kebudayaan barat
yang sekuleranpamengimbanginyadenganpendidiakan agama konsumsi
moral dan jiwanya. Sikapumat yang demikianlahtankanya yang
dimaksudsebagaiancaman dan tantanganbagiislamdiawalabadke 20.
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA