You are on page 1of 10

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, Vol 9 (2): 130-139 (2021) ISSN : 2303-2960

STUDI ALOMETRI DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN TAWES


(Barbonymus gonionotus) DI ALIRAN SUNGAI DEMPOK DESA
GAMPINGAN KECAMATAN PAGAK KABUPATEN MALANG
JAWA TIMUR

Alometry Study And Long Relationship Of Weight Tawes (Barbonymus


Gonionotus) In The Flow Of Dempok River Gampingan Village Pagak Malang
District East Java

Ganjar Adhywirawan Sutarjo1*, Soni Andriawan1, Fazat Aiman1


1
Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang,
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, 65144
*
Korespondensi email: ganjar@umm.ac.id

ABSTRACT

Barbonymus gonionotus is a fish species in the Dempok River, Gampingan Village,


Pagak District, Malang Regency, East Java. This study aimed to determine the biological
conditions stocks of B. gonionotus in that river so that it is easy to carry out sustainable
fisheries management, sustainability of fish biodiversity, and domestication. The growth,
length, and weight of B. gonionotus for six months from February to July 2020 and their
relationship. The study results obtained 240 B. gonionotus, with a length range of 145 to
285 mm and a weight of 40.4 gram to 496.2 grams. Furthermore, the length and weight
relationship were then analyzed by using the linear regression equation. The results
revealed that February, March, April, May, June, and July had a significant number (W =
0.000926L2.206, W = 0.012377L1.726, W = 2.64E-06L3.308, W = 0.000492L2.323, W =
4.62E-05L2.781 and W = 7.76E-05L2,680, respectively). The present study determined
that February, March, May, June, and July showed a negative allometric growth pattern.
Meanwhile, April showed a positive allometric growth pattern. Based on the results, it
could be concluded that the environment has a significant effect on the growth of B.
gonionotus, so it is necessary to carry out an in-depth analysis process related to
environmental conditions B. gonionotus.

Key word : Barbonymus gonionotus, growth, long strenuous relationship

ABSTRAK

Ikan tawes (Barbonymus gonionotus) merupakan salah satu spesies ikan yang
habitatnya di aliran Sungai Dempok Desa Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi biologi ikan dan
stok ikan tawes di aliran Sungai Dempok Desa Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten
Malang, Jawa Timur agar mudah dilakukan manajemen pengelolaan perikanan yang
keberlajutan, keberlangsungan biodeversitas ikan serta dapat didomestikasi. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan hubungan panjang berat ikan tawes (B.
gonionotus) selama enam bulan dari bulan Februari hingga bulan Juli 2020. Hasil penelitian
terdiri dari 240 ekor B. gonionotus, memiliki kisaran panjang 145 sampai 285 mm dan
bobot 40,4 sampai 496,2. Hubungan panjang berat kemudian di analisis dengan persamaan
rumus regresi linear didapatkan hasil pada bulan Februari W = 0,000926L2,206, Maret W =
0,012377L1,726, April W = 2,64E-06L3,308, Mei W = 0,000492L2,323, Juni W = 4,62E-05L2,781

130
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

dan Juli W = 7,76E-05L2,680. Bulan Februari, Maret, Mei, Juni dan Juli menunjukkan pola
pertumbuhan ikan bersifat alometrik negatif, sedangkan pada bulan April menunjukkan
pola pertumbuhan alomertik positif. Bedasarkan hasil pada penelitian ini dapat dimpulkan
bahwa lingkungan berpengaruh nyata pada pertumbuhan B. gonionotus sehingga perlu
dilakukan proses analisa mendalam terkait kondisi lingkungan hidup B. gonionotus.

Kata kunci : domestikasi, ikan tawes, pola pertumbuhan

PENDAHULUAN tawes masing mengandalkan hasil


tangkapan alam, dan tentunya dapat
Ikan Tawes (B. gonionotus) berdampak pada pelestarian, sehingga
adalah ikan endemik Indonesia yang perlu dilakukan berbagai upaya
merupakan salah satu jenis ikan yang menuju kegiatan budidaya ikan tawes
berada di aliran Sungai Dempok Desa secara baik. Salah satunya melalui
Gampingan Kecamatan Pagak dengan mengetahui pola pertumbuhan
Kabupaten Malang, Jawa Timur. dan lingkungan tawes diperairan
Masyarakat umumnya menyebut ikan alaminya. Hal ini sesuai pernyataan
tawes dengan nama lokal yaitu ikan Fisesa (2017), dalam rangka
putihan. Ikan tawes memiliki tubuh merumuskan strategi pengelolaan
pipih, lebar dan mampu beradaptasi perikanan dan sumberdaya ikan tawes
aliran sungai berarus deras. Ikan tawes yang tepat agar dapat dimanfaatkan
(B. gonionotus) memanfaatkan secara berkelanjutan diperlukan
fitoplankton, rerumputan dan ketersediaan data yang cukup
tumbuhan air yang ada di perairan diantaranya aspek biologi dan ekologi
sungai sebagai makanannya. Menurut di habitat aslinya.
Kurnia et al. (2018), habitat dari ikan Berdasarkan hal tersebut,
tawes meliputi wilayah rawa, danau tujuan penelitian ini adalah untuk
dan sungai yang tergolong dalam mengetahui pertumbuhan dan
perairan berarus deras. Ikan tawes hubungan panjang berat B. gonionotus
memanfaatkan fitoplankton sebagai sehingga melalui penelitian ini, dapat
makanannya. dimanfaatkan sebagai bahan masukan
Upaya domestikasi ikan tawes dalam penyusunan rencana
hingga saat ini masih jauh dari kata pengelolaan sumberdaya perikanan,
sempurna. Selama ini pemanfaat ikan khususnya ikan tawes di aliran Sungai

131
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

Dempok Desa Gampingan Kecamatan Panjang dan berat ikan akan


Pagak Kabupaten Malang, Jawa dianalisis menggunakan persamaan W
Timur. = aLb. Dimana W : Bobot ikan basah
(g), L :Panjang tubuh (cm), a dan b
METODE PENELITIAN :konstanta. Nilai a dan b adalah
konstanta yang dihitung dari
Penelitian ini dilaksanakan transformasi data ke dalam persamaan
pada bulan Februari sampai Juli 2020. regresi linier dengan menarik
Pengambilan sampel ikan tawes logaritma seperti berikut Ln W = Ln a
dilakukan di aliran Sungai Dempok + b Ln L. Nilai b adalah konstanta
Desa Gampingan Kecamatan Pagak yaitu harga pangkat yang
Kabupaten Malang, Jawa Timur. menunjukkan pola pertumbuhan ikan
Metode penelitian yang dilakukan B. gonionotus (Effendie, 2002).
yaitu dengan metode survei. Sampel B. Nilai b yaitu koefisien regresi
gonionotus diperoleh dari hasil dan nilai a adalah intercept regresi
tangkapan nelayan yang menggunakan linear, dari regresi linear didapatkan
jaring insang ukuran 1,5 dan 2,5 inci. hasil nilai r2 (koefisiensi determinan).
Sampel diambil dua kali dalam satu Data hasil pengukuran panjang dan
bulan, pengambilan sampel dilakukan berat tiap ikan dianalisis untuk
selama enam bulan dimulai pada bulan mengetahui sifat pertumbuhannya
Februari hingga bulan Juli 2020. apakah alometrik (b≠3) atau isometrik
Kemudian sampel dianalisis di (b=3). Pertumbuhan alometrik negatif
Laboratorium Perikanan, Universitas (b<3) merupakan pertambahan
Muhammadiyah Malang. Untuk panjang lebih cepat dibandingkan
dilakukan pengukuran panjang berat. pertambahan berat, sedangkan
Data pertumbuhan ikan tersebut di pertambahan berat lebih cepat
analisis untuk mengetahui sifat dibandingkan pertambahan panjang
pertumbuhan ikan yaitu isometrik atau merupakan pertumbuhan alometrik
alometrik. Analisis data regeresi linear positif (b>3), jika pertumbuhan
tentang hubungan panjang berat ikan panjang dan berat seimbang disebut
dengan menggunakan software SPSS isometrik (b=3). Selanjutnya
16 dan microsoft excel.

132
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

parameter penunjang terdiri dari tersebut menunjukkan nilai rata-rata


kualitas air berupa suhu, DO dan pH. ikan tawes B. gonionotus dari Februari
sampai Mei mengalami penurunan,
HASIL DAN PEMBAHASAN serta pada bulan Mei sampai Juli
mengalami peningkatan panjang.
Data Panjang dan Berat Ikan Tawes
Data frekuensi ikan tawes yang 200

dikumpulkan selama enam bulan dari 153,882


144,265
150 131,838
123,092
Februari sampai Juli 2020, terdiri dari 114,3588

Gram
100 90,5346
240 ekor B. gonionotus. Hasil tersebut
disajikan dalam Gambar 1 dan 2 50

berikut.
0
Feb Mar Apr Mei Jun Jul

250 222,8225 Gambar 2. Rata-rata berat ikan tawes


213,224 218,36
195,96 201,3
200 182,192

150 Nilai rata-rata berat B.


Mm

100 gonionotus dari bulan Februari sampai

50 bulan Juli 2020 paling rendah pada

0
bulan Mei dengan nilai sebesar
Feb Mar Apr Mei Jun Jul 90,5346 gram, sedangkan nilai
Gambar 1. Rata-rata panjang ikan tertinggi di dapaatkan di bulan Juli
tawes dengan nilai sebesar 153,882 gram.
Pengukuran berat selama enam bulan
Nilai rata-rata panjang B. didapatkan data seperti pada (Gambar
gonionotus dari bulan Februari sampai 1.) nilai rata-rata ikan tawes dari bulan
Juli 2020 paling rendah pada bulan Februari ke bulan Mei mengalami
Mei dengan nilai sebesar 182,192 cm penurunan, sedangkan pada bulan Mei
sedangkan nilai tertinggi di dapatkan ke Juli mengalami peningkatan berat.
di bulan Februari dengan nilai sebesar Nilai tersebut dipengaruhi tingkat
222,823 cm. Pengukuran panjang kematangan gonad. Pada bulan Juni
selama enam bulan didapatkan data dan Juli tingkat kematangan gonad
seperti pada (Gambar 1). grafik (TKG) ikan meningkat sehingga berat

133
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

tubuh ikan terus meningkat. Menurut hubungan antara panjang berat B.


Effendie (2002) dalam istilah gonionotus di bulan Februari
sederhana pertumbuhan dapat di mengikuti persamaan W =
artikan pertambahan ukuran panjang 0,000926L2,206 yang artinya nilai b<3
dan berat dalam waktu tertentu, menunjukkan pola pertumbuhan
sedangkan pertumbuhan bagi populasi alometrik negatif dengan nilai sebesar
yaitu pertambahan jumlah. 2,206. Hasil analisis hubungan antara
panjang berat ikan tawes di bulan
Hubungan Panjang dan Berat Ikan Maret (B. gonionotus) mengikuti
Tawes persamaan W = 0,012377L1,726 yang
Hasil hubungan panjang berat artinya nilai b<3 menunjukkan pola
B. gonionotus pada bulan Februari pertumbuhan alometrik negatif dengan
sampai Juli 2020 disajikan pada nilai sebesar 1,726.
Gambar 3.

Gambar 3. Hubungan panjang berat ikan tawes (a) bulan Februari (b)
bulan Maret (c) bulan April (d) bulan Mei (e) bulan Juni (f) bulan Juli
Hasil analisis hubungan antara
Hubungan panjang berat panjang dan berat ikan tawes di bulan
dianalisis untuk mengetahui sifat Mei (B. gonionotus) mengikuti
pertumbuhan ikan tawes menunjukan persamaan W = 0,000492L2,323 yang
pola pertumbuhan alomertrik negatif artinya nilai b<3 menunjukkan pola
(b<3) atau alometrik positif (b>3) dan pertumbuhan alometrik negatif dengan
isometri (b=3). Hasil analisis nilai sebesar 2,323. Hasil analisis

134
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

hubungan antara panjang berat ikan karena arus sungai dempok berarus
tawes di bulan Juni (B. gonionotus) deras oleh karena itu B. gonionotus
mengikuti persamaan Juni W = 4,62E- memiliki tubuh pipih dan tinggi,
05L2,781 yang artinya nilai b<3 sehingga nutrisi yang digunakan ikan
menunjukkan pola pertumbuhan untuk pertumbuhan berkurang karena
alometrik negatif dengan nilai sebesar energi banyak digunakan ikan untuk
2,781. Hasil analisis hubungan antara berenang.
panjang berat B. gonionotus di bulan Menurut Laila (2018), bahwa
Juli mengikuti persamaan W = 7,76E- ikan Tawes mempunyai nilai b lebih
05L2,680 yang artinya nilai b<3 kecil dari 3 (b<3) pada ikan jantan
menunjukkan pola pertumbuhan yaitu 2,921 dan pada ikan betina yaitu
alometrik negatif dengan nilai sebesar 2,973. Ikan tawes dapat dikategorikan
2,680. Data tersebut, menunjukan dalam ikan yang aktif sehingga energi
bahwa pertumbuhan pada bulan yang dibutuhkan relatif besar, energi
Februari, Maret, Mei, Juni dan Juli yang dibutuhkan ikan tawes
memperoleh nilai b yang kurang dari 3 mengakibatkan pola pertumbuhan
yaitu pertumbuhan ikan tawes bersifat ikan tawes jantan dan betina alometrik
alometrik negatif dimana negatif. Pertumbuhan alometrik
pertumbuhan panjang ikan lebih cepat negatif menggambarkan bahwa energi
dari pertumbuhan berat, Kecuali di yang diperoleh dari asupan nutrisi
bulan April yang memperoleh nilai b yang diberikan pada ikan cenderung
besar dari 3 yaitu alometik positif lebih banyak digunakan untuk
dimana pertumbuhan berat ikan lebih aktivitas fisiologis maupun
cepat dari pertumbuhan panjang. mobilitasnya. Semakin luas
sehingga didapatkan rata-rata nilai b lingkungan tempat ikan bernaung
dari bulan Februari hingga Juli 2020 semakin besar pula energi yang
yaitu (b<3) menandakan ikan tawes dipergunakan untuk pergerakan
(B. gonionotus) di aliran sungai sehingga penyerapan nutrisi untuk
Dempok memiliki pertumbuhan pertumbuhan ikan tawes berkurang.
panjang ikan lebih cepat dari Hasil analisis hubungan antara
pertumbuhan berat. Hal tersebut panjang berat B. gonionotus di bulan
sangat dipengaruhi kondisi lingkungan April mengikuti persamaan W =

135
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

2,64E-06L3,308 yang artinya sebesar 0,818 menunjukkan hubungan


memeperoleh nilai (b>3) dengan nilai antara keduanya kuat, pada bulan Juni
sebesar 3,308 menunjukan bahwa didapatkan nilai r2 sebesar 0,760
pertumbuhan ikan tawes pada bulan menunjukkan hubungan antara
April bersifat alometrik positif (b>3) keduanya kuat dan buan Juli
dimana pertumbuhan berat ikan lebih memperoleh nilai r2 sebesar 0,824
cepat dari pertumbuhan panjang dan menunjukkan hubungan antara
nilai R2 sebesar 0,959 menunjukkan keduanya kuat. Menurut (Aida, 2015),
nilai tersebut mendekati 1 berarti nilai (Koefisien detrminan) r2
hubungan antara panjang dan berat didapatkan hasil 0,996 atau mendekati
kuat, yaitu semakin panjang tubuh 1, menjelaskan hubungan panjang
ikan tawes maka semakin besar juga berat sangat berat dan panjang total
berat tubuh ikan tawes. Menurut dapat medunga berat ikan.
Samuel et al. (2012), hasil analisis Faktor yang mempengaruhi
hubungan panjang berat ikan tawes di pertumbuhan B. gonionotus yaitu
Danau Tempe mempunyai pola keturunan, makanan kodisi dan
pertumbuhan alomertik positif (b>3), kualitas perairan. Faktor keturunan di
pertambahan bobot lebih cepat dari alam tidak bisa dikontrol sehingga
pertambahan panjang ikan pada selang pertumbuhan B. gonionotus di alam
kepercayaan 95%. tidak dapat diseleksi untuk pemilihan
Hasil nilai r2 (koefisiensi bibit unggul. Menurut Afidah et al.
determinan) yang didapatkan dari (2020), faktor yang dapat
regresi linear pada bulan Februari mempengaruhi pertumbuhan pada
memperoleh nilai r2 sebesar 0,711 ikan tawes ada 2 yaitu faktor internal
menunjukkan nilai tersebut mendekati yang meliputi keturunan, sex, parasit
1 berarti hubungan antara panjang dan dan ketahanan terhadap penyakit dan
berat kuat, yaitu semakin panjang kemampuan dalam memanfaatkan
tubuh ikan tawes maka semakin besar makanan, dan faktor eksternal
juga berat tubuh ikan tawes, pada meliputi makanan suhu dan fisika
bulan Maret didapatkan nilai r2 sebesar kimia. Menurut Effendie (2002)
0,513 menunjukkan hubungan antara mengemukakan bahwa pertumbuhan
keduanya kuat, pada bulan Mei nilai r2 dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

136
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

setelah digolongkan dapat terbagi insekta, gastropoda, krustase, ikan dan


menjadi dua faktor besar yaitu faktor detritus serta lumut. Menurut Kurnia et
dalam dan faktor luar. Faktor dalam al. (2018), B. gonionotus
yaitu meliputi umur, sex, parasit dan memanfaatkan kelas
penyakit dengan suatu kultur faktor Bacillariophyceae sebagai makanan
keturunan yang dapat dikontrol utama, karena termasuk kelompok
dengan mengadakan seleksi untuk makanan yang dimanfaatkan memiliki
mencari ikan yang memiliki persentase IP lebih dari 40%.
pertumbuhan paling baik. Faktor luar
yang utama mempengaruhi Kualitas Air
pertumbuhan ikan tawes yaitu Kualitas air sangat penting
makanan dan suhu perairan. untuk diperhatikan karena akan
Hasil pengamatan isi lambung mempengaruhi kehidupan organisme
dan usus B. gonionotus memakan di dalamnya khususnya ikan tawes
fitoplankton, tumbuhan dan lumut. (Barbonymus gonionotus), untuk
Jenis fitoplankton yang banyak melihat kualitas air dilakukannya
dijumpai di dalam isi lambung dan pengukuran menggunkan DO meter
usus B. gonionotus diantaranya yaitu untuk mengetahui oksigen terlarut,
cyanopyta, chlorophyta, diatom, dan thermometer untuk mengetahui suhu
desmidiacae. Tumbuhan air yang ada dan pH meter utuk mengetahui pH di
di perairan sungai Dempok meliputi aliran Sungai Dempok di Desa
enceng gondok, apu-apu dan Gampingan Kecamatan Pagak
rerumputan yang di manfaatkan B. Kabupaten Malang, Jawa Timur. Data
gonionotus sebagai makanannya, kualitas air selama penelitian disajikan
panjang usus B. gonionotus lebih (Tabel 1) pada bulan Februari di
panjang 3 kali dari panjang tubuhnya, dapatkan data suhu 25,2-26,3, pH 7,2-
hal tersebut menandakan bahwa B. 8,5 dan DO 12,2-17 mg/L, pada bulan
gonionotus termasuk ikan herbivora. Maret didapatkan data suhu 25,7-26,6,
Menurut Fisesa (2017), pH 7,5-7,9 dan DO 9,1-11,8 mg/L,
berdasarkan hasil identifikasi pada bulan April didapatkan data suhu
diperoleh bahwa isi lambung terdiri 25,9-26,8, pH 7,6-8 dan DO 9,1-11,8
dari fitoplankton, tumbuhan air, mg/L, pada bulan Mei didapatkan data

137
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

suhu 26-26,7, pH 7,7-7,9 dan DO 8,2- dapatkan data suhu 24,8-26, pH 7,2-
11,1 mg/L, pada bulan Juni didapatkan 7,7 dan DO 9,2-12 mg/L.
data suhu 24-26, pH 7,3-7,4 dan DO
9,4-12,4 mg/L, pada bulan Juli di

Tabel 1. Kualitas Air Selama penelitian

Referensi
Naskuroh
Parameter Februari Maret April Mei Juni Juli
et al.,
2018)
Suhu (oC) 25,2-26,3 25,7-26,6 25,9-26,8 26-26,7 24-26 24,8-26 23 – 28 )
pH 7,2-8,5 7,5-7,9 7,6-8 7,7-7,9 7,3-7,4 7,2-7,7 7 – 8,5
DO 1,90 –
12,2-17 9,1-11,8 9,1-11,8 8,2-11,9 9,4-12,4 9,2-12
(mg/L) 6,98

Hasil tersebut, menunjukan kondisi alamiah dengan DO angka


bahwa pada pengukuran suhu berkisar batas minimum yaitu 6 mg/L.
o
yaitu 24 C sampai 28,5oC yang
menunjukkan suhu dalam kondisi KESIMPULAN
optimal, pH berkisar antara 7,2 sampai
8,5 bahwa hasil pH masih di dalam Berdasarkan hasil penelitian ini
angka 6-9 menandakan masih didalam dapat dibuktikan bahwa pertumbuhaan
kisaran optimum. DO yang didapatkan yang baik di bulan April dan Juni.
antara 9,1 sampai 17 mg/L bahwa hasil Penelitian ini berasumsi bahwa faktor
DO yang didapatkan tidak kurang dari yang mempengaruhi pertumbuhan
6 mg/L menandakan bahwa perairan ikan B. gonionotus yaitu keturunan,
tersebut tidak tercemar. makanan, kondisi dan kualitas
Menurut Aida (2015), B. perairan.
gonionotus hidup di perairan tawar, di
dataran rendah sampai dataran tinggi UCAPAN TERIMA KASIH
dengan suhu optimum antara 25–33oC
dengan habitat hidupnya pada tipe Ucapan terima kasih
perairan danau, waduk, dan sungai disampaikan kepada nelayan sungai
tersebut, maka ditentukan berdasarkan Dempok yang membantu dalam
penyediaan sampel ikan. Penulis juga

138
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Sutarjo, et al., (2021)

berterima kasih kepada Laboratorium Wadaslintang Kabupaten


Wonosobo. 2018, 6(4); 1-10.
Perikanan Universitas
Laila, K. 2018. Pertumbuhan ikan
Muhammadiyah Malang sebagai tawes (Puntius javanicus) di
sungai Linggahara Kabupaten
tempat analisa pertumbuhan berat dan
Labuhanbatu, Sumatera utara.
Panjang ikan tawes. JURNAL PIONIR, 2(4); 1-5.
Naskuroh, N. Z., Tarsim, T., dan
Hudaidah, S. 2018. Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA suhu yang berbeda terhadap
daya tetas dan perkembang
embrio ikan tawes
(Barbonymus gonionotus).
Afidah, F., dan Nuryaninda, W. 2020.
Jurnal Sains Teknologi
Nisbah kelamin dan hubungan
Akuakultur, 2(2); 1-6.
panjang-berat ikan tawes
Samuel dan Makmur, S. 2012.
kepek sirip kuning (Puntinus
Estimasi parameter
marginatus) berdasarkan
pertumbuhan, mortalitas dan
tangkapan di sungai Elo
tingkat pemanfaatan ikan
Magelang. Prosiding Seminar
tawes dan nila di Danau Tempe
Nasional MIPA Kolaborasi,
Sulawesi Selatan. BAWAL,
2(1); 154-158.
4(1); 45-52.
Aida, S. N. 2015. Laju dan pola
pertumbuhan, serta kebiasaan
makan ikan tawes,
Barbonymus gonionotus di
Waduk Gajah Mungkur, Jawa
Tengah. Masyarakat Iktiologi
Indonesia, 8; 150-160.
Effendie, M. 2002. Biologi Perikanan
(Edisi Revisi). Penerbit
Yayasan Pustaka Nusantara
Yogyakarta, 163 pp.
Fisesa, E. D. 2017. Kajian makanan
ikan tawes (Puntius javanicus)
di sungai Linggahara
Kabupaten Labuhanbatu,
Sumatera. Sekolah Tinggi Ilmu
Kelautan Dan Perikanan, 1; 1-
10.
Kurnia, R., Widyorini, N., dan
Solichin, A. 2018. Analisis
kompetisi makanan antara ikan
tawes (Barbonymus
gonionotus), ikan mujair
(Oreochromis mossambicus)
dan ikan nila (Oreochromis
niloticus) di Perairan Waduk

139

You might also like