You are on page 1of 4

PAKAN DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN KEMBUNG LELA.

KI
(Rastreliger canagurta) DI PERAIRAN SEKITAR SORONG
ST. Asma, S.Si 11*, Intanurfemi B Hismayasari, S.Pi >*
2

2
asmasiti25@yahoo.co.id'J ib_hismayasari@kkp.go.id l
* Akademi Perikanan Sorong, JI. Kapiten Pattimura, Suprau-Tanjung Kasuari,Sorong Barat,Papua Barat
ABSTRACT
This study aims are to identify the type of food mackerel fish and classifying mackerel by their food
habits in nearby of Sorong Sea. This study was conducted from May 2011 to December 2011. Samples were
analized at the Fisheries Laboratory of Sorong Fisheries Academy, West Papua. Fish samples obtained from
the catch of fishermen that landed on fish auction place Jembatan puri and Boswesen. The samples used are
372 fishes consisted of 215 males and 157 females. Fish samples analyzed descriptively based on the
relationship of total length and body weight offish, condition factors and food habits. Equation total length
relationship with the weight of the fish indicates thatthe value of the regression coefficient(b) is 2.005 and R2
= 0.924 and r = 096 l indicates that there is a relationship between body length and body weight. Observations
on the value of the average condition factors ranged between 0.9031 - l.1574. The observation of the gastric
contents is known that the greatest composition were from the genus Rhizosolenia = 67 .16% followed by
Paracalanus, A cartia, anchovy and fish scales respectively - each sequence was 24. 72%, 15 .5%, 15 .13 % and
I 0.33%. The research concluded that the Mackerel Fish (Rastrelliger canagurta) is an omnivorous fish based
on food habits in its gastric contents were plankton (phytoplankton and zoo plankton), fragments of animal
and plant.

Keywords: Rastreligger canagurta, Type offood,food habits

1. PENDAHULUAN aspek pertumbuhan dan kajian


Ikan kembung lelaki makanan ikan kembung lelaki.
merupakan salah satu jenis ikan
pelagis kecil yang memiliki nilai 2. METODE PENELITIAN
ekologis dan ekonomis. Ikan ini juga Ikan contoh diperoleh dari basil
merupakan salah satu sumber protein tangkapan nelayan dengan menggunakan
bagi masyarakat. Sampai saat ini alat tangkap hand line yang didaratkan di
pendaratan ikan jembatan puri dan pasar
pemanfaatan ikan kembung lelaki ini
boswesen, Kota Sorong. Ikan contoh yang
hanya berasal dari proses digunakan sebanyak 3 72 ekor ikan
penangkapan di alam sehingga kembung lelaki terdiri dari 215 ekor
dikhawatirkan akan terjadi penurunan jantan dan 157 ekor betina. Ikan
populasinya. Penurunan populasi ikan diperlakukan berdasarkan Effendi (1997)
kembung lelaki ini dapat dilihat dari yaitu ikan sarnpel diukur panjang total
jumlah produksi ikan kembung yang (TL) dan ditimbang bobotnya, serta
semakin meningkat menurut data dibedah dengan maksud untuk melihat
statistik perikanan tangkap (KKP, jenis kelamin dan mengambil lambung
2012) berturut-turutdari tahun2009 serta isinya untuk keperluan analisis
- 2011 yaitu 260.833 ton, 282.165 makanan. Bagian lambung ikan contoh
dibedah dan isinya diawetkan pada
ton, 291.851 ton. Oleh sebab, itu perlu
larutan alkohol 70% untuk diamati
dilakukan pengkajian dinamika stok dibawah mikroskop. Sedangkan untuk
untuk memberikan informasi dalam pewamaannya digunakan larutan lugol.
pengelolaan perikanan ikan kembung Masing-masing jenis organisme yang
lelaki di perairan sekitar sorong. ditemukan dalam lambung ik.an
Penelitian ini lebih difokuskan pada diidentifikasi hingga tingkatan kelas

Vol.02 I Juli 2013 - 43 -


menggunakan buku identifikasi plankton dari segi kapasitas fisik untuk hidup dan
air laut (Yamaji, 1979). Komposisijenis bereproduksi. Nilai FK dapat ditentukan
makanan ikan kembung dibedakan dengan rum us :
berdasarkan kelompok ukuran panjang
tubuh ikan dan berdasarkan jenis
kelaminnya.
Data yang diperoleh diuji
kenormalan datanya dengan Keterangan
menggunakan paket statistic PAST versi W = be rat ikan (gram)
2.17 kemudian dianalisa sebagai berikut : L = panjangtotal ikan(cm)
1. Hubungan panjang berat
Hubungan panjang dan berat 3. Kebiasaan makanan
dianal isa dengan menggunakan Jenis makanan ikan kembung
persamaan regresi sederhana dengan dianalisa secara deskriptif dengan
persamaan Y =a+ bX
menggunakan metode frekuensi
keterangan Y = berat ikan (g)
kejadian yaitu dengan menjumlah
X =panjangikan(mm) semua organisme yang ada dalam
a dan b = konstanta lambung kemudian dibandingkan
Dari persamaan tersebut satu dengan yang lain, namun ikan
didapatkan nilai konstanta a dan b, nilai yang perutnya kosong tidak
konstanta b digunakan sebagai indikasi diperhitungkan dan dinyatakan
pertumbuhan populasi ikan dengan dengan persen dan disajikan dalam
criteria sbb: bentuk diagram.
kriteria penentuan nilai b (Effendi, 2002) 3. HASILDANPEMBAHASAN
3.1 Hubungan Panjang Berat
b>3 terjadi apabila pertumbuhan
Analisis hubungan panjang berat
berat lebih cepat dibanding ikan kembung disajikan dalam bentuk
dengan pertumbuhan grafik (gambar 1 ).
panjangnya ( allometrik positif)
b=3 terjadi apabila pertumbuhan 4)0
panjang dan beratnya seimbang 100 -- -
(pertumbuhan isometrik) 350 --
� lOO •
b<3 terjadi apabila pertumbuhan
.§ l\O
panjang lebih cepat dibanding c

,i, 100 --
dengan perturnbuhan beratnya
( allometrik negatif) 100----
\0
b ;c:3 din amakan pertum buhan
0----�-
-
allometrik
\0 ]00 ]50

panjM>g tot� (n»1)


2. faktor kondisi
-
Faktor kondisi mernpakan nilai Gambar 1. Grafik hubungan panjang total
yang menunjukkan keadaan ikan dilihat ikan

- 44 - Vol. 02 Ji
Persamaan hubungan panjang total 3.3 Kebiasaan Makanan
dengan berat tubuh ikan menunjukkan Hasil pengamatan terhadap isi
bahwa nilai koefisien regresinya yaitu lambung (Gambar 3) diketahui bahwa
2.005 sesuai dengan effendi (2002), komposisi terbesar adalah dari genus
berarti pertumbuhan ikan kembung lelaki Rhizosolenia yaitu sebesar 67 .16% diikuti
ini tergolong allometrik negatif dimana oleh Paracalanus, Acartia, Ikan teri dan
pertumbuhan panjangnya lebih cepat sisik ikan masing-rnasing secara
dibandingkan pertumbuhan beratnya. berurntanadalah24.72%, 15.5%, 15.13%
2
Jika dilihat dari nilai R yaitu dan 10.33%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebesar 0,924 dan r = 0.961 menunjukkan ikan kembung lelaki tergolong ikan
bahwa terdapat korelasi positif antara omnivore d il ihat dari komposisi
panjang tubuh dan berat tubuhnya. makanannya yang terdiri dari plankton
Dengan kata lain pertambahan panjang (fitoplankton dan zooplankton), serpihan
seiring dengan pertambahan berat ikan. hewan dan serpihan tumbuhan meskipun
komposisinya kecil.
3.2 Faktor Kondisi
Hasil pengamatan terhadap nilai
rataan faktor kondisi berkisar antara
0.9031 - 1.1574. Dari Gambar 2 terlihat
bahwa seiring dengan pertambahan
panjang maka nilai rataan faktor kondisi
semakin bertambah. Tetapi mulai
mengalami penurunan pada selang kelas
panjang34-35.9yaitu 1.0559.

I Rhizoscier.fa 1.01rt1Tc,1lc:i:1; 1Awr1ia 1ikim!r:f


HOOO
ISisiA:ili;r. IC,-:ianus IMiac,wcHa IOftfiet1G
lll9l J..lOLl J..1011 JJSll
] l.1000 0.9973 J.0139 I.Om 1.0103 1.0119 a(amh:m 1(:i:swcra I i.(DtO()'ftir.drku� ISagitto
] 10000 0.90ll IHr.fanus lf::pi.a:IS!G fJirtcf'l.=o IMriMir,:;

i 08000
1Piwros!gm.:
Giobf(Jerina
Tr.c!asiosi:a
Obeiia
Coscir.od!�a:s Da::r.

� 0601Hl

�! O.JIHJO

� 01000 Gambar 3. Komposisi kebiasaan makanan ikan


00000
kembung lelaki

4.SIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
Garn bar 2. Grafik rataan faktor kondisi per selang
kelas panjang 1 . Kebiasaan makanan ikan kembung
Hal ini mungkin disebabkan oleh lelaki dari hasil analisis lambung
penggunaan energi dari makanan untuk terdiri dari plankton, serpihan hewan,
proses reproduksi atau bisa juga serpihan tumbuhan.
disebabkan oleh faktor lingkungan sesuai 2. Ikan Kembung lelaki tergolong ikan
dengan pendapat Turkmen et al (2002)
omnivore berdasarkan kebiasaan
yang menyatakan bahwa faktor fisik
diduga berkaitan dengan kondisi makanannya
1ingkungan, perbedaan umur, persediaan
makanan, perkembangan gonad,
penyakitdan tekanan parasit.

Vol.02 I Juli 2013 - 45 -


DAFTAR PUSTAKA
Effendie, MI. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan
PustakaNusantara, Yogyakarta
Effendie, Ml. 1992. Biologi Perikanan. Yayasan
Pustaka Nusantara, Yogyakarta
Turkrnen, M, Erdogan 0, Yildirim A, Akyurt I.
2002. Reproductive tactics, Age and
Growth of Capoeta capoeta umbla
Heckel 1834 From TheAskale Region
of The Karsy Rivers, Turkey. Fish.
Res. 54 :317-328
Yamaji, I. l 979. llustration of The Marine
Plankton. Hoikusha Publishing co.
ltd. Tokyo

- 46 - Vol. 02 I Juli 2013

You might also like