KETERKAITAN FILM DEWASA TERHADAP PERKEMBANGAN

KEPRIBADIAN REMAJA PADA ERA VUCA

Riki Febriansyah1, Aulia Syaharani Arifin2, Boti Andika3, Fitra Fitriani4, Hafshah Nabilah5

Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, JL. Pangeran Ratu, 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu
1, Kota Palembang 30267

rikifebriansyah0104@gmail.com

ABSTRACT
Adolescence is a transition period from childhood to adulthood, where at this time a person will experience various physical,
emotional, and psychological changes. Then in terms of psychic growth, a teenager has a high desire and curiosity and finds
out about the sexuality he feels in him self. Th method used in this study was filling out questionnaires or questionnaires.
Questionnaires or questionnaires carry out data collection techniques through giving several statements to respondents.
Sampling in this method was carried out on 40 adolescents as respondents with an age range of 12 to 21 years. From the
results of rhe study, it shows that the average teenager begins to know and watch adult film since the age of 15 years. The
duration when they watched averaged 35 minutes. The more time they spend watching adult films and the length of time spent
in one viewing, the more it affects their personality level, as well as they negative impact they feel, as well as emotional
changes. Technology that provides easy acces for mankind to find information today does not escape teenagers who are
looking for various kinds of information about entertainment, education, teaching and so on. However, technology that makes
it easier for teenagers to find out about the wider world, also has a negative side if used excessively, because the ease of
accesing pornographic sites results in addiction that imprints on the psychic of the teenager. So that these teenagers lose
control of their desires and have an impact on misuse of information for personal pleasure that harms other parties. For this
reason, it is hoped that teenagers can control themselves not to look too often for things that are not yet appropriate to know.

Keywords: Personality, youth, adult films, association.

ABSTRAK
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju kedewasaan, yang dimana pada masa ini seseorang akan mengalami
berbagai perubahan fisik, emosi, maupun psikis. Kemudian dari segi pertumbuhan psikis seorang remaja memiliki hasrat
maupun rasa keingintahuan yang tinggi dan mencari tahu tentang seksualitas yang ia rasakan dalam dirinya. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah pengisian angket atau kuisioner. Angket atau kuisioner melakukan teknik pengumpulan
data melalui pemberian beberapa pernyataan kepada para responden. Pengambilan sampel pada metode ini dilakukan terhadap
40 remaja sebagai responden dengan rentang usia 12 hingga 21 tahun. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa rata-rata
remaja mulai mengenal dan menonton film dewasa sejak usia 15 tahun. Durasi saat mereka menonton rata-rata selama 35
menit. Semakin sering mereka menghabiskan waktu untuk menonton film dewasa dan lamanya tingkat durasi waktu yang
digunakan dalam sekali menonton, semakin mempengaruhi pula tingkat kepribadian, juga dampak negatif yang mereka
rasakan, sertra adanya perubahan emosional. Teknologi yang memberikan akses kemudahan bagi umat manusia untuk mencari
informasi di zaman sekarang tidak luput dari para remaja yang mencari berbagai macam informasi mengenai hiburan,
pendidikan, pengajaran, dan lain sebagainya. Akan tetapi, teknologi yang memudahkan para remaja untuk mencari tahu
tentang dunia luas, juga memiliki sisi negatif jika dipakai secara berlebihan, akibat kemudahan dalam mengakses situs-situs
pornografi mengakibatkan kecanduan yang membekas pada psikis remaja tersebut. Sehingga para remaja tersebut hilang
kendali atas keinginan hasratnya dan berdampak pada penyalahgunaan informasi demi kesenangan pribadi yang merugikan
pihak lain. Untuk itu diharapkan para remaja dapat mengontrol diri untuk tidak terlalu sering mencari hal-hal yang belum
pantas untuk diketahui.

Kata Kunci: Kepribadian, remaja, film dewasa, pergaulan.