Professional Documents
Culture Documents
Hanifa Choirunisa
PUSKAS - Jakarta
Hanifchor6@gmail.com
ABSTRACT: Nowadays, talent search program has been shown on several television
stations. Television utilizing the value of participant’s talent to be converted into exchange
value. Commodification is the term of the practice of changing the use value to be the
exchange value. One of the objects of commodification that used recently by television is
children. Children seem to be an attraction for advertisers on television because they are
easily shaped and influenced by the environment. This purpose of the research is to determine
the forms of commodification in a Reality Show program of singing talent search Idola Cilik.
To find these forms of commodification, this study uses the basic theory of media political
economy owned by Vincent Mosco. This research method using critical discourse analysis
belongs to Norman Firclough. This study used a qualitative approach with descriptive type.
The results of this study discusses forms of commodification of children in the Reality Show
program of singing talent search Idola Cilik based on theory of media political economy,
such as children exploitation, children is required to perform a variety of activities to meet
the content demand of a program . In addition, children are also used as a tool to raise the
rate and share for TV station. The most visible form of commodification is the judging system
with premium SMS poll. This study concludes that there are many forms of commodification
in Reality Show program of singing talent search Idola Cilik. Television "sell" children’s
talent and thire innocence to reap the benefits.
ABSTRAK: Saat ini, program pencarian bakat telah banyak ditayangkan di beberapa stasiun
televisi. Televisi memanfaatkan nilai bakat peserta untuk dikonversi menjadi nilai tukar.
Komodifikasi adalah istilah praktik mengubah nilai pakai menjadi nilai tukar. Salah satu
objek komodifikasi yang baru-baru ini digunakan oleh televisi adalah anak-anak. Anak-anak
nampaknya menjadi daya tarik bagi pengiklan di televisi karena mudah dibentuk dan
dipengaruhi oleh lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk
komodifikasi dalam program Reality Show dalam menyanyi bakat pencarian Idola Cilik.
Untuk menemukan bentuk komodifikasi ini, penelitian ini menggunakan teori dasar ekonomi
politik media yang dimiliki oleh Vincent Mosco. Metode penelitian ini menggunakan analisis
wacana kritis milik Norman Firclough. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan tipe deskriptif. Hasil penelitian ini membahas bentuk komodifikasi anak dalam
program reality show bernyanyi talent search Idola Cilik berdasarkan teori ekonomi politik
media, seperti eksploitasi anak, anak diwajibkan melakukan berbagai aktivitas untuk
memenuhi permintaan konten. sebuah program . Selain itu, anak juga dijadikan alat untuk
menaikkan tarif dan berbagi untuk stasiun TV. Bentuk komodifikasi yang paling terlihat
adalah sistem penjurian dengan polling SMS premium. Studi ini menyimpulkan bahwa ada
banyak bentuk komodifikasi dalam program reality show menyanyi bakat pencarian Idola
Cilik. Televisi "menjual" bakat anak dan kematian agar bisa menuai keuntungan.
Kata kunci : Komodifikasi, Reality Show, Ekonomi Politik, Critical Discourse Analysis
247
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 15, No. 02, November 2016: 247 - 261
Hanifa Choirunisa: Komunidifikasi Anak Dalam Program Reality Show...
Indonesia di bidang tarik suara. Tidak menggunakan empat episode atau tayangan
hanya belajar tentang dunia menyanyi saja, Idola Cilik yaitu babak Pentas 5 besar dan
disini peserta dibekali juga pengalaman Bintang 5 besar Idola Cilik (16 Maret
pengembangan diri untuk menghadapi 2013) dan babak Grand Final Idola Cilik
dunia hiburan yang sebenarnya yakni (13 & 20 April 2013) karena keempat
dengan memupuk mental mereka. Namun, tayangan tersebut mewakili bentuk-bentuk
tidak seharusnya anak-anak kecil ini komodifikasi yang dilakukan oleh media
ijadikan sebagai ladang bisnis. Masih televisi terhadap anak.
kurang pedulinya masyarakat kita terhadap Tujuan penelitian dalam masalah ini
pertumbuhan anak yang menyebabkan adalah untuk mengetahui praktik-praktik
eksploitasi anak kecil masih banyak yang bermuatan komodifikasi isi terhadap
terjadi. Namun, eksploitasi terhadap anak anak dalam program reality show
kini jadi dilirik oleh produsen media massa pencarian bakat menyanyi anak Idola Cilik
sebagai seni yang menarik untuk 2013 di RCTI.
dikaryakan di televisi. Eksploitasi anak Penelitian ini berusaha melihat
yang memiliki nilai seni yang ditampilkan komodifikasi anak dalam praktek media
di televisi merupakan bentuk komodifikasi. dengan analisis wacana kritis secara
Selain tanggapan positif, program khusus terhadap tayangan Idola Cilik 2013.
yang sistem penjuriannya lewat dukungan Selain itu peneliti juga mengaitkannya
SMS terbanyak dari pemirsa ini juga dengan teori media sebagai industri
menuai kritikan dari para pemerhati budaya. Diharapkan hasil penelitian ini
tayangan anak. Jika diamati, memang dapat memberikan sumbangan pemikiran
benar tayangan adu bakat menyanyi anak- yang menambah khasanah ilmu
anak seperti Idola Cilik ini dapat menjadi komunikasi, utamanya kajian media
ajang positif untuk mengasah bakat dan televisi.
prestasi anak. Tayangan ini memang bagus Penelitian ini diharapkan mampu
bagi anak-anak untuk mendapatkan memberikan pengetahuan bagi masyarakat
hiburan sekaligus pengetahuan, serta umum untuk mencurigai adanya
panduan nilai-nilai akan perjuangan hidup. pengeksploitasian dan komodifikasi anak
Namun sangat disayangkan acara ini di bawah umur dalam sebuah tayangan
menjadi sorotan karena para peserta Idola reality show. Sehingga khalayak
Cilik justru menyanyikan lagu-lagu khususnya para orang tua mampu
dewasa. Pemilihan materi lagu dewasa menyeleksi program yang baik atau
yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan berkualitas untuk perkembangan mental
dengan lirik yang sedikit dirubah ini dan psikologi anak. Selain itu diharapkan
menjadi sah-sah saja untuk dinyanyikan orang tua sadar dan peduli akan hak setiap
anak-anak. anak yaitu menikmati masa bermain,
Beberapa kritik yang bermunculan belajar dan bersosialisasi dengan
seputar acara ini adalah sebagai berikut : lingkungannya.
1) eksploitasi sisi kehidupan personal, 2)
durasi terlalu panjang bagi anak, 3) sistem
penjurian lewat SMS berbayar 4) TINJAUAN PUSTAKA
penggunaan lagu dewasa dalam acara Komodifikasi merupakan istilah
anak-anak. baru yang mulai muncul dan dikenal oleh
Permasalahan dalam penelitian ini para ilmuwan sosial. Komodifikasi
adalah: “Bagaimana bentuk-bentuk mendeskripsikan cara kapitalisme
komodifikasi anak dalam program reality melancarkan tujuannya dengan
show pencarian bakat menyanyi anak Idola mengakumulasi kapital, atau, menyadari
Cilik 2013 dilihat dari Analisis Wacana transformasi nilai guna menjadi nilai tukar.
Kritis Norman Fairclough”. Penelitian ini Komoditas dan komodifikasi adalah dua
249
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 15, No. 02, November 2016: 247 - 261
Hanifa Choirunisa: Komunidifikasi Anak Dalam Program Reality Show...
hal yang memiliki hubungan objek dan komodifikasi khalayak ini menjelaskan
proses, dan menjadi salah satu indikator bagaimana sebenarnya khalayak tidak
kapitalisme global yang kini tengah terjadi. secara bebas hanya sebagai penikmat dan
Dalam ekonomi politik media konsumen dari budaya yang
komodifikasi adalah salah satu bentuk didistribusikan melalui media. (c)
penguasaan media selain strukturasi dan Komodifikasi pekerja (Labour), pada
spasialisasi. Komodifikasi menurut komodifikasi ini para pekerja tidak hanya
Vincent Mosco digambarkan sebagai memproduksi konten dan mendapatkan
cara kapitalisme dengan membawa penghargaan terhadap upaya
akumulasi tujuan kapitalnya atau menyenangkan khalayak melalui konten
mudahnya dapat digambarkan sebagai tersebut, melainkan juga menciptakan
sebuah perubahan nilai fungsi atau guna khalayak sebagai sebuah komoditas
menjadi sebuah nilai tukar. Sekarang ini (Mosco, 1996: 158)
telah sangat banyak sekali bentuk Salah satu program acara yang
komodifikasi yang muncul dalam diangkat para kreator televisi adalah acara
perkembangan kehidupan manusia karena reality show. Acara realitas (reality show)
mulai banyak juga yang dijadikan adalah genre acara televisi yang
komoditas oleh manusia (Agung,2013:8). menggambarkan adegan yang seakan-akan
Komodifikasi (commodification) benar-benar berlangsung tanpa skenario,
menurut Mosco, (1996:142) adalah dengan pemain yang umumnya khalayak
transformasi nilai guna (use value) menjadi umum biasa, bukan pemeran atau aktor.
nilai tukar (exchange value). Komodifikasi Meskipun dibuat untuk
merupakan salah satu entry process untuk menggambarkan realitas di lapangan, arti
memahami bagaimana fenomena media “realitas” dalam program ini cenderung
yang ada dimaknai dari perspektif ekonomi fleksibel, karena selama proses produksi
politik kritis. Astuti, (2005:23). Dari program-program tersebut produsen sudah
pemahaman Mosco diatas dapat dimaknai melakukan pemilahan “realitas” mana saja
bahwa media merupakan alat perubahan yang akan ditampilkan kepada penonton,
untuk menjadikan sesuatu hal menjadi hal dan ditambahi proses-proses kreatif
yang dapat diperdagangkan. Dalam hal ini lainnya seperti musik, efek video/gambar,
komersialisasi dalam industri televisi dan lainnya.
terjadi melalui adanya komodifikasi isi Reality Show sesuai dengan
siaran untuk mendapatkan nilai tukar namanya, maka program ini mencoba
finansial melalui kegiatan periklanan. menyajikan suatu situasi seperti konflik,
Terkait dengan komodifikasi persaingan, atau hubungan berdasarkan
Nasrullah (2012:168) yang terjadi di realitas yang sebenarnya. Jadi, menyajikan
media, Mosco memformulasikan tiga situasi sebagaimana apa adanya. Dengan
bentuk komodifikasi yakni: (a) kata lain, program ini mencoba menyajikan
Komodifikasi isi (content) menjelaskan suatu keadaan yang nyata (riil) dengan
bagaimana konten atau isi media yang cara sealamiah mungkin tanpa rekayasa.
diproduksi merupakan komoditas yang Namun, pada dasarnya reality show
ditawarkan. Proses komodifikasi ini merupakan permainan (game). Popularitas
berawal dengan mengubah data-data program reality show sangan menonjol
menjadi sistem makna oleh pelaku media belakangan ini, bahkan beberapa program
menjadi sebuah produk yang akan dijual yang sebenarnya tidak realistis pun ikut-
kepada konsumen, khalayak maupun ikutan menggunakan nama atau jargon
perusahaan pengiklan (1996, 146-147). (b) reality show untuk mendongkrak daya
Komodifikasi Khalayak. Dengan memakai jualnya. Tingkat realitas yang disajikan
wacana yang dipopulerkan oleh Smythe dalam reality show ini bermacam-macam.
(1997) dalam the audience commodity, Mulai dari yang betul-betul realistis
250
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 15, No. 02, November 2016: 247 - 261
Hanifa Choirunisa: Komunidifikasi Anak Dalam Program Reality Show...
SMS”. Peserta Idola Cilik 2013 demographic group, in the survey area
mempunyai hubungan saling sample who view a specific program or
ketergantungan dengan pemirsa sebagai station (Triputra, 2006: 1-6). Rating ini
hakim tertingi yang mempunyai wewenang diperoleh melalui persentase jumlah
untuk memilih mereka. Hubungan yang pemirsa suatu program pada suatu satuan
ditampilkan adalah setiap peserta waktu terhadap suatu target audiens
memerlukan dukungan SMS dari pemirsa tertentu [ (audience : universe) x 100%].
untuk tetap bertahan di Pentas Idola Cilik Share (channel share) adalah persentase
2013. Sementara pemirsa dengan alasan jumlah pemirsa suatu program pada suatu
rasionalnya akan mendukung peserta yang satuan waktu di saluran (channel) tertentu
menjadi favorit mereka. terhadap total pemirsa di semua saluran
Cara lain yang dilakukan untuk (channel) [(channel audience : total
menaikkan rating dan share adalah audience) x 100% ] (Effendi, 2006:1-7).
penguluran pengumuman SMS dan waktu Simpulan: Berdasarkan data penelitian
kompetisi. Pengumuman peserta yang akan diatas dapat disimpulkan bahwa jelas
pulang merupakan “klimaks” yang paling sekali anak dalam program ini dijadikan
ditunggu baik oleh peserta maupun sebagai sebuah barang komoditas untuk
pemirsa. Kecemasan dan kepanikan mendulang rupiah. Dalam proses produksi
peserta saat menanti hasil bintang yang ada upaya-upaya yang ditemukan secara
didapat ini dimanfaatkan untuk menunda- nyata bahwa anak dikomodifikasikan
nunda pengumuman dan menggantinya dalam sebuah ajang pencarian bakat
dengan banyaknya commercial break. menyanyi anak. Bentuk komodifikasi yang
Mental anak-anak ini seolah diuji dengan banyak digunakan dalam proses produksi
penguluran pengumuman hasil SMS Program Idola Cilik ini adalah
karena banyaknya iklan yang masuk. komodifikasi konten atau isi. Anak
Penguluran masa kompetisi dengan dieksploitasi untuk menaikkan rating dan
memberikan wild card pada peserta yang share program sehingga banyak iklan yang
mendapat polling SMS terendah juga masuk. Mereka dibentuk menjadi pribadi
dilakukan untuk memenuhi kepentingan yang lebih dewasa melalui lagu-lagu
ekonomi televisi. dewasa yang mereka bawakan terkadang
Komodifikasi dalam pandangan tidak sesuai dengan kemampuan dan
ekonomi politik Vincent Moscow (1996) usianya. Selain itu, mereka dituntut untuk
merupakan salah satu entry point, bekerja selama 4 jam dalam 2 hari
disamping strukturasi dan spasialisasi berturut-turut. Mereka juga diharuskan
(terdapat tiga proses masuk / three entry melakukan serangkaian aktivitas setiap
processes). Komodifikasi adalah proses minggunya untuk tampil maksimal
mentranformasi nilai guna. Yakni nilai menghibur pemirsa seperti latihan vokal,
yang didasarkan pada kemampuan latihan koreografi, syuting VT kegiatan di
memenuhi kebutuhan menjadi nilai tukar luar, kunjungn ke dll. Tak jarang, mereka
(nilai yang didasarkan pasar). juga diajak untuk menjadi talent untuk
Komersialisasi dalam industri televisi sebuah iklan atau filler produk-produk
terjadi melalui komodifikasi isi siaran pendukung program. Waktu anak pun
untuk mendapatkan nilai tukar financial tergadai. Mereka yang seharusnya bisa
melalui kegiatan periklanan. Rating menikmati masa-masa bermain,
menjadi instrument penting untuk bersosialisasi dan belajar justru harus
mengukur sampai sejauh mana isi siaran mengorbankan waktu mereka demi sebuah
mampu memenuhi kaidah komodifikasi iming-iming menjadi seorang “Idola”.
tersebut. Menurut Beville, a rating is the Bentuk komodifikasi yang paling
estimated percent of all television huse terlihat dalam program adu bakat
holds, or of all people within a menyanyi anak Idola Cilik 2013 adalah
259
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 15, No. 02, November 2016: 247 - 261
Hanifa Choirunisa: Komunidifikasi Anak Dalam Program Reality Show...
sistem penjurian yang menggunakan jalur kekanakan mereka. Mental anak-anak usia
SMS berbayar, dengan dalih ingin 7-13 tahun ini masih sangat rentan untuk
mengikutsertakan peran pemirsa sebagai mengikuti sebuah ajang pencarian bakat
hakim tertinggi dalam menentukan “Idola” karena mereka masih sangat polos, mudah
berikutnya. Adanya sistem penjurian SMS dipengaruhi dan dibentuk.
berbayar yang cukup menguntungkan bagi
pihak televisi karena antara peserta dan SUMBER RUJUKAN
pemirsa memiliki hubungan yang saling Machyudin, Agung, Kapitalisme Media
ketergantungan satu sama lain. Dan Diskursus Berita Televisi.
Komodifikasi ini biasanya menjadi Gramedia Pustaka : Jakarta. 2011.
alat utama untuk mengubah relasi sosial
menjadi relasi ekonomi. Dengan demikian Prastiti, Wiwien.Dinar Psikologi Anak
maka kemudian bisa dikatakan bahwa Usia Dini. Jakarta : Indeks. 2010.
komodifikasi isi media berarti mengubah
pesan menjadi produk yang dapat Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks
dipasarkan. Nilai (value) komoditas tidak Media. Yogyakarta : LKIS. 2001.
tergantung pada manfaatnya tapi pada
jumlah jam kerja yang telah digunakan Fachrudin, Andi Dan Hidajanto Jamal,
sebagai ukuran nilai. Akibatnya yang Dasar Dasar Penyiaran. Jakarta:
terjadi kemudian media memeprlakuakan Kencana Prenada Media Group.
semua hal sebagai komoditas. Tidak hanya 2011.
cinta, tidak hanya impian, bahkan tubuh,
kecantikan, seni, musik dan suara pun telah J. Phillips, Louise dan Marianne W.
menjadi “komoditi” (Ibrahim, 2000:149). Jorgensen, Analisis Wacana Teori
Ketika produk media telah menjadi dan Wacana. Yogyakarta :
komoditas yang diperjualbelikan maka Pustaka Belajar.2009
perusahaan media memang tidak berbeda
dengan sebuah industri sepatu yang tidak Junaedi, Fajar. Komodifikasi Budaya
punya idealisme untuk mengabdi pada dalam Media Massa, Surakarta:
kepentingan publik namun hanya berpikir Sebelas Maret University Press.
bagaimana memproduksi sepatu yang 2005
disukai konsumen dan laku dijual (Fajar,
2005:23) Kadarwati, Realita Program televisi, PT
Saran: Berdasarkan hasil penelitian diatas, Graha Ilmu, Jakarta : 2009
peneliti menyarankan kepada para pekerja
atau praktisi yang bekerja di bidang Kriyantono, Rachmat, Teknis Praktis Riset
penyiaran untuk selalu memperhatikan Komunikasi, Jakarta : Kencana
setiap detail konten dalam memproduksi Prenada. 2006.
sebuah program. Setiap isi siaran atau
program wajib memperhatikan dan Lash, Scott, The Sociology Of Post
melindungi kepentingan anak-anak. Tak Modernism. London : Rotledge.
semestinya anak digunakan sebagai sebuah 1990.
nilai guna untuk diubah menjadi nilai tukar
yang begitu menggiurkan. Selain itu, para McQuail, Dennis.. Teori Komunikasi
orang tua seharusnya memiliki kesadaran Massa Edisi 6, Jakarta: Salemba
dan kepedulian bahwa setiap anak Humanika. 2011
mempunyai hak untuk bermain, belajar dan
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar Moelong Lexy J, Metode Penelitian
bukannya justru diikutsertakan dalam Kualitatif, Bandung : Remaja
ajang-ajang yang menggadaikan masa Rosdakarya. 1998.
260
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 15, No. 02, November 2016: 247 - 261
Hanifa Choirunisa: Komunidifikasi Anak Dalam Program Reality Show...