You are on page 1of 19

Komunike, Volume XII, No.

2 Desember 2020

PERENCANAAN INDUSTRI MEDIA TELEVISI ISLAM

Ali Akbar Zubaidi


Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor
aliakbarzubaidi@gmail.com

Abstract

Today, media digitalization has become the foundation of media industry owners
in presenting a variety of information and entertainment, including media
television. With the establishment of various commercial television broadcasting
institutions as well as the competition for the media competition which is quite tight.
Seeing the development of television broadcasting media itself with heavy
competition, Islamic television institutions, in particular, seem not ready to compete
with other television institutions. Institutions that affect the unpreparedness of
existing Islamic television broadcasting institutions are planning and strategy
within Islamic television broadcasting organizations and institutions, both before
they come to the process of running and maintaining broadcasting institutions for
a long period of time. The research method used is library research with in-depth
analysis to explore problems related to the theme. The results of this study indicate
that there are several things that must be planned before deciding to determine an
Islamic television broadcasting institution; a) planning human resources, b)
planning institutions, c) planning a product or program. When an Islamic
broadcasting institution plans well, the sustainability of the Islamic broadcasting
institution can be managed and run for a long time. That way, the existence of
Islamic television media is indirectly able to provide another option for the public
in enjoying the broadcasts that are served.

Keywords: Planning, Media Industry, Islamic Television

Ali Akbar Zubaidi 235


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

Abstrak

Dewasa ini, digitalisasi media telah menjadi tumpuan para pemilik industri media
dalam menyajikan beragam informasi dan hiburan tak terkecuali media televisi.
Dengan berdirinya beragam lembaga penyiaran televisi komersial maupun
komunitas melahirkan persaingan media yang cukup ketat. Melihat
perkembangan media penyiaran televisi sendiri dengan persaingan berat,
lembaga televisi Islam khususnya seakan-akan belum siap untuk bersaing dengan
lembaga televisi yang lain. Alasan yang mempengaruhi ketidaksiapan lembaga
penyiaran televisi Islam yang ada pada saat ini diantaranya yaitu kurangnya
perencanaan dan strategi di dalam mendirikan dan mengelola lembaga penyiaran
televisi Islam baik pada saat sebelum mendirikan sampai pada proses
menjalankan dan mempertahankan lembaga penyiaran dalam jangka waktu yang
lama. Metode penelitan yang digunakan yaitu library research dengan indepth
analysis untuk mengupas permasalahan yang berkaitan dengan tema. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang harus
direncanakan sebelum memutuskan untuk mendirikan lembaga penyiaran televisi
Islam yaitu; a) merencanakan sumber daya manusia, b) merencanakan
kelembagaan, c) merencanakan produk atau program. Ketika sebuah lembaga
penyiaran Islam mampu merencanakan dengan baik, maka keberlangsungan
lembaga media penyiaran Islam tersebut dapat dikelola dan dijalankan jangka
waktu yang lama. Dengan begitu, eksistensi media televisi Islam secara tidak
langsung mampu memberikan pilihan lain bagi masyarakat dalam menikmati
setiap tayangan yang disuguhkan.

Kata Kunci: Perencanaan, Industri Media, Televisi Islam

236 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

A. PENDAHULUAN informasi yang dapat diakses kapan

Di era masyarakat informasi, saja dan dimana saja.3 Dengan

industri media massa1 harus perkembangan teknologi informasi

bertransformasi dari bentuk media yang ada pada saat ini juga turut

tradisional menjadi serba digital. Ciri mendorong media massa sebagai

khas produk teknologi di era ini salah satu alat komunikasi. Diantara

menawarkan produktivitas, efisiensi, salah satu efek yang dihadirkan

kecepatan dan lintas batas. Perangkat perkembangan teknologi informasi

komunikasi audio dan visual yang ini juga melahirkan banyaknya

sebelumnya terpisah kini berpadu dan industri media penyiaran televisi.

konvergen dalam satu perangkat Secara umum dengan semakin

transmisi yang menggabungkan pesatnya perkembangan industri

fungsi media penyiaran lama ke media televisi, pada dasarnya terdapat

dalam satu platform media baru (new tiga sumber utama yang mendukung

media). Semuanya didukung oleh keberlangsungan dan eksistensi dari

jaringan global internet, seperti media sebuah industri media. a) Modal,

massa, komputer, dan jaringan seperti pendapatan iklan, biaya

telekomunikasi saling berintegrasi berlangganan, b) Jenis konten media,

atau belakangan lazim disebut dengan seperti sinetron, informasi, hiburan, c)

konvergensi media.2 Jenis audiens sasaran, seperti usia,

Konvergensi media jenis kelamin, tingkat pendidikan dan

memberikan keuntungan tersendiri sebagainya.4 Ketiga hal tersebut di

bagi organisasi media disebabkan atas tentu sangat bergantung kepada

dengan melipahnya sumber data dan bagaimana pengelolaan dan

1
Industri media massa biasanya dianggap mengedepankan kepentingan di bidang
sebagai suatu lembaga sosial, politik dan ekonomi.
2
budaya murni. Seiring dengan Wira Respati. Transformasi Media Massa
perkembangannya, hal tersebut menunjukkan Era Masyarakat Informasi di Indonesia,
bahwa media tidak lagi hanya dilihat sebagai (Jakarta: Humaniora, 2004) hlm. 40.
3
suatu lembaga sosial dan politik saja, akan Lisa Esti Puji Hartanti. Kebijakan Media
tetapi juga sebagai suatu lembaga ekonomi. Televisi Di Era Media Baru. Jurnal
Hal ini memandang bahwa media tidak tanya InterAct, Vol. 4 No. 1 (2015) hlm. 37-46.
4
sebagai sarana untuk menyampaikan Rachmat Kriyantono, Tekhnik Praktis Riset
informasi sosial, politik dan budaya, Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
melainkan sebagai perusahaan yang Media Group, 2006) hlm. 272.

Ali Akbar Zubaidi 237


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

perencanaan dari sebuah industri umumnya sedang dihadapi seperti


media televisi secara khusus. kendala dari segi pendanaan atau
Sebagai salah satu industri ekonomi, sumber daya karyawan, dan
media massa, keberadaan media lain-lain.
televisi saat ini dalam pandangan Dengan segala kendala yang
Dennis McQuail dianggap sebagai sedang dihadapi saat ini ditambah
dualisme karakteristik media atau dengan persaingan industri media
karakteristik media ganda. McQuail televisi yang semakin tinggi tentu
lebih lanjut menyatakan bahwa media akan menjadi ujian antara tetap
memiliki dua peran yang tidak dapat mempertahankan ataukah tersisihkan
dipisahkan: peran sosio-kultural, oleh pesaing yang lain. Penelitian ini
politik serta kepentingan ekonomi. mencoba menguraikan cara
Lebih lanjut, McQuail percaya bahwa merencanakan beberapa hal yang
faktor ekonomi telah menjadi faktor terkait dengan keberlangsungan dan
penentu yang mempengaruhi perilaku eksistensi media televisi Islam di
media massa modern secara dalam mengatasi berbagai kendala-
keseluruhan. Selama proses kendala yang telah disebutkan
komunikasi massa, faktor pasar bebas sebelumnya.
telah memberikan kontribusi penting
B. TINJAUAN PUSTAKA
untuk membentuk faktor persaingan.
Kini, kebutuhan ekonomi telah Untuk mengukur orisinilitas
menjadi pertimbangan bagaimana dari artikel ini, terdapat beberapa
media massa kontemporer dibentuk artikel yang menjadi pembanding
dan dikelola. yang berkaitan dengan hasil dari
Berkaca pada realita yang ada tulisan penelitian ini. Penelitian
pada saat ini, secara khusus, industri pertama yang dilakukan oleh Masyi
media televisi Islam di Indonesia saat
ini memiliki beragam kekurangan
yang dikategorikan sebagai bagian
dari masalah yang harus segera
diatasi. Permasalahan yang saat ini

238 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

Ari Ulinnuha, dkk5 dengan penelitan inovasi dan kreatifitas di Sakti


“Perancangan Stasiun Televisi Daring Madiun TV dengan nuansa program
Untuk Memperluas Jangkauan Siar televisi lokal disamping mencoba
Walisongo TV” menggambarkan untuk membangun distingsi dengan
bahwa urgensi perancangan segala sesama TV lokal JTV Madiun.
hal yang berkaitan dengan stasiun Perbedaan penelitian terletak pada
televisi daring melalui website perencanaan industri media televisi
dengan memperhatikan kualitas alat yang secara khusus oleh peneliti
dengan ditopang oleh SDM yang baik dengan mencoba untuk menjelaskan
dan peningkatan kualitas dari prinsip tata kelola dan perencanaan
manajemen siaran melalui live dalam membangun industri media
streaming di website Walisongo TV. televis Islam.
Persamaan dengan penelitian ini
Penelitian ketiga oleh
adalah perancangan siaran televisi
Mu’amalah7 dengan penelitian
live streaming. Sedangkan peneliti
Television: Media For Islamic
lebih menitikberatkan perencanaan
Education In Millenium Era.
industri media Islam televisi secara
Mu’amalah dalam penelitiannya
umum.
menjelaskan tentang urgensi
Penelitian kedua oleh Nunik keberadaan televisi sebagai salah satu
Hariyani6 dengan judul “Televisi media pendidikan bagi anak-anak
Lokal Dalam Perencanaan Strategi juga termasuk pengembangan
Kreatif Program Berbasis Lokalitas masyarakat muslim. Dengan
Sebagai Wujud Eksistensi Media”. keberadaannya dapat memudahkan
Nunik menitikberatkan penelitian ini transformasi nilai-nilai kehidupan dan
terhadap keunikan program, sumber keberagamaan dalam kehidupan
pendapatan iklan dan kemampuan sehari-hari. Keberhasilan Islam dalam

5
Masy Ari Ulinnuha, dkk. dengan penelitian Program Berbasis Lokalitas Sebagai Wujud
“Perancangan Stasiun Televisi Daring Untuk Eksistensi Media”, Sosial, Vol. 14 No. 2
Memperluas Jangakuan Siar Walisongo TV.” (September 2013), hlm. 23-36.
Walisongo Journal of Information 7
Mu’amalah, Television: Media For Islamic
Technology, Vol. 1 No. 1 (2019), hlm. 33-35 Education In Millenium Era, Didaktika
6
Nunik Hariyani dengan penelitian “Televisi Religia, Vol. 6 No. 1 (2018), hlm. 125-138.
Lokal Dalam Perencanaan Strategi Kreatif

Ali Akbar Zubaidi 239


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

memanfaatkan teknologi untuk memulai perencanaan melalui tiga hal


penyebaran ajarannya melalui media pokok, yaitu perencanaan sumber
televisi dapat memudahkan orang- daya manusia, perencanaan
orang memahami tujuan dari kelembagaan dan perencanaan
agamanya. Persamaan dalam produk atau program. Ketiga hal ini
penelitian ini terletak pada fungsi dapat menjamin keberlangsungan dan
media televisi Islam sedangkan eksisten dari suatu lembaga penyiaran
perbedaannya terletak pada tata di tengah semakin kompetitifnya
kelola dalam industri media televisi dunia industri penyiaran.
Islam. 1. Merencanakan Sumber Daya

C. METODE PENELITIAN Demi keberlangsungan


lembaga penyiaran televisi Islam
Pada penelitian ini, pendekatan
yang dibangun untuk jangka panjang,
yang digunakan adalah library
sebagai sebuah perusahaan industri
research dengan selalu menjadikan
hendaknya menjamin keberadaan
sumber-sumber kepustakaan sebagai
media tersebut dengan lebih
data dan indepth analysis digunakan
memperhatikan seluruh sumber daya
untuk mengkaji lebih mendalam
yang ada. Penjaminan mutu maupun
terkait temuan penelitian melalui
kualitas yang ada pada sumber daya
kepustakaan yang sudah
di suatu lembaga penyiaran juga
dikumpulkan. Sedangkan teknik
sangat menentukan perkembangan
pengumpulan data yang digunakan
dan keberlanjutannya. Sumber daya
dengan cara mengumpulkan bahan-
yang perlu direncanakan dan
bahan kepustakaan yang memiliki
disiapkan dalam perencanaan industri
keterkaitan dengan tema penelitian
media Islam televisi, yaitu:
yang sedang dilakukan.
a. Sumber Daya Manusia
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Beragam teori dan penelitian di
bidang organisasi telah banyak
Dalam merencanakan industri
menjelaskan tentang urgensinya
media televisi Islam, suatu lembaga
peran serta dampak dari eksistensi
penyiaran hendaklah terlebih dahulu
sumber daya manusia yang secara

240 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

khusus melibatkan organisasi menjamin keberhasilan suatu industri


maupun individu yang memiliki media televisi. Akan tetapi, suatu
pengaruh bagi kinerja organisasi yang industri media televisi yang ada di
diantaranya faktor perkembangan dalamnya tidak bisa dijamin oleh tiap
teknologi, kepemimpinan dan individu yang bekerja di tiga bidang
inovasi.8 tersebut jika manajemen
Pada dasarnya, pengelolaan kepemimpinan yang ada di industri
indsutri media televisi sama seperti media tersebut tidak matang.10
pengelolaan institusi lainnya. Karena Kematangan manajemen
perkara yang paling mendasar untuk kepemimpinan yang ada di industri
lebih dahulu diperhatikan adalah tersebut juga akan menjamin
bagaimana para petinggi lembaga keberlangsungan industri media
atau industri dari media televisi tersebut.
mengelola orang yang bekerja di Jadi, dalam perencanaan
dalamnya. Suatu industri media sumber daya manusia yang dimaksud
televisi akan dikatakan berhasil jika di sini adalah para pekerja atau
didukung oleh ide-ide kreatif para karyawan yang bertugas di setiap
pekerja yang ada di dalam industri departmen. Mangkunegara (2006:6)
tersebut. Setidaknya ada tiga bidang menyatakan bahwa kinerja karyawan
penting dan sangat vital serta harus atau prestasi karyawan merupakan
dimiliki dan dikembangkan oleh hasil kerja secara kualitas dan
setiap industri media televisi yaitu: kuantitas yang dicapai seorang
bidang teknik, program dan karyawan dalam melaksanakan
pemasaran.9 tugasnya sesuai tanggung jawab yang
Kualitas setiap individu yang diberikan kepadanya. Untuk
bekerja di tiga bidang di atas dapat meningkatkan kinerja karyawan

8 9
Lambang Andri Prabawa & Mohammad Tsalis Fahmi Rahardian, Manajemen Media
Rizan, Perkembangan Teknologi Informasi Televisi TV9 Nusantara: Antara Bisnis dan
dan Komunikasi, Inovasi, Kepemimpinan Dakwah dalam Perspektif Ekonomi Media.
dan Kinerja Perusahaan: Studi Transformasi Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya
10
PT. Pos Indonesia, Jurnal Pendidikan Morissan, Manajemen Media Penyiaran;
Ekonomi dan Bisnis. Vol. 3 No. 1 (1 Maret Strategi Mengelola Radio & Televisi.
2015), hlm. 81-100 (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 125.

Ali Akbar Zubaidi 241


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

dibutuhkan banyak variabel yang mempengaruhi kualitas kinerja yang


mendukung, antara lain kualitas dihasilkan dan memiliki dampat yang
sumber daya manusia, buruk perusahaan.12
profesionalisme kerja dan komitmen. Kualitas dan keahlian seorang
Baiknya kualitas sumber daya karyawan sangat penting guna
manusia yang ada di dalamnya, selain memberikan jaminan bagi suatu
itu juga didukung oleh profesionalitas perusahaan dapat berkembang dan
dalam bekerja sesuai dengan berjalan dengan baik agar tercapainya
departemen yang ditempati serta visi dan misi awal berdirinya. Pemilik
memiliki komitmen yang tinggi media penyiaran hanya bisa
terhadap pekerjaannya akan mampu mendapatkan hasil terbaik jika ia
menampilkan kualitas terbaik bagi bekerja dengan orang-orang terbaik
suatu industri media televisi Islam.11 pula. Oleh karenanya, pemilik media
Sumber daya manusia baru bisa penyiaran harus menentukan staf
dikatakan berkualitas jikalau mereka pelaksana media penyiaran. Memilih
memiliki skill dalam melaksanakan staf terbaik saja sebenarnya tidaklah
kewenangan dan tanggung jawab cukup, namun diiringi dengan
yang ditugaskan kepadanya. jaminan kebebasan untuk
Kemampuan tersebut hanya dapat berkreatifitas juga perlu tapi harus
dicapai jika mereka memiliki bekal disesuaikan dengan pedoman
pendidikan, training dan experience tertentu.13
yang cukup dan memadai dalam Peningkatan kualitas dan
melaksanakan tugas dan tanggung keahlian karyawan yang bekerja di
jawab yang diberikan. Apabila suatu industri media televisi Islam
karyawan tidak memiliki kualitas terlebih dahulu harus menentukan
yang baik maka hal tersebut dapat kualifikasi-kualifikasi yang

11
Anwar Prabu Mangkunegara A.A, Komitmen Sebagai Faktor Pendukung
Perencanaan dan Pengembangan Peningkatan Kinerja Karyawan PDAM
Manajemen Sumber Daya Manusia., Kabupaten Jember (Jember: e-Journal Bisnis
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2006), hlm. dan Akuntansi, 2017), hlm. 1-2.
13
6. Morissan, Manajemen Media Penyiaran;
12
Merisa Fajar Aisyah, dkk. Kualitas Sumber Strategi Mengelola Radio & Televisi.
Daya Manusia, Profesionalisme Kerja, Dan (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 228.

242 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

dibutuhkan untuk mencapai target berkaitan tentang bagaimana suatu


dari lembaga industri tersebut. industri media dapat memanfaatkan
b. Sumber Daya Ekonomi sumber yang terbatas untuk
Tak dapat dipungkiri bahwa mendapatkan jasa yang dapat
media, terutama televisi, menjadi arus tersalurkan kepada seluruh konsumen
utama masyarakat untuk menerima agar dapat memenuhi beragam
informasi dan hiburan. Media cetak kebutuhan masyarakat.15
tidak terlalu besar magnetnya untuk Media penyiaran televisi
dapat menggoda masyarakat dengan perkembangan teknologi yang
menikmati sajian-sajiannya, kecuali semakin maju, tentu membutuhkan
kalangan tertentu saja. Demikian juga dana yang besar untuk keperluan
internet hanya mampu menarik merawat dan menghargai kreatifitas
kalangan muda dan terpelajar. para kru atau karyawan yang telah
Sementara televisi memiliki magnet bekerja maksimal. Tanpa adanya
yang luar biasa kuat untuk ‘merayu’ kepastian dana, maka media
berbagai unsur dan lapisan penyiaran pun tak akan bisa bertahan
masyarakat untuk menikmati sajian lama. Diantara sumber keuangan bagi
program atau acara yang media sebagian besar dari iklan yang
ditayangkannya.14 diproduksi.
Media jika di pandang dari sisi Iklan bagi industri media
ekonomi merupakan suatu institusi televisi merupakan nyawa yang
bisnis atau ekonomi yang menjadi jaminan dan penentu dalam
menghasilkan dan menyebarluaskan keberlangsungan jalannya suatu
informasi, edukasi dan entertainment industri. Naiknya harga iklan yang
bagi konsumen yang menjadi target ada di media televisi tercermin
penyiaran. Konsep ekonomi media dengan kenaikan harga CPRP (cost
menurut Albarran menyatakan bahwa per-rating point) sehingga hal ini
ia merupakan sebuah studi yang menjadikan persaingan di antara

14 15
Ropingi El Ishaq, Dakwah di Tengah Albarran, A. B., Chan-Olmsted, S. M., dan
Industrialisasi Media. (Kediri: FD IAIN Michael O. Wirth. Handbook of Media
Sunan Ampel, 2013) hlm. 144 Management and Economics. (New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates, 2006) hlm. 6.

Ali Akbar Zubaidi 243


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

stasiun media televisi semakin ketat, a. Rating merupakan rata-rata


hal tersebut juga menjadikan peluang jumlah audiens yang menonton
hidup industri media televisi yang suatu program siaran televisi
menjadi semakin kecil.16 dibandingkan dengan populasi
Iklan juga bertujuan untuk televisi yang diukur dengan
membedakan penawaran suatu berbagai skala dengan indikator
produk dengan yang lainnya, juga tertentu. Hal ini dianggap sangat
bertujuan untuk mengkomunikasikan penting karena biasanya
informasi dari suatu produk serta pengiklan selalu mencari yang
mendorong audiens sebagai target paling banyak ditonton dalam
konsumen untuk mencoba produk suatu stasiun atau program
baru, merangsang giatnya distribusi siaran.19 Semakin banyak
produk dan meningkatkan jumlah angka penilaian yang
penggunaan produk.17 dihasilkan berupa peringkat
Iklan selain menjadi nyawa maka semakin banyak audien
sekaligus yang dapat menjamin yang mampu dicapai oleh
keberlangsungan industri media sebuah stasiun televisi.
televisi, juga termasuk salah satu b. Jangkauan siaran.
faktor yang mempengaruhi Jangkauan siaran berdasarkan
persaingan industri pertelevisian pada lingkup daerah siaran adalah
saat ini. Selain itu, ada beberapa siaran lokal dan siaran nasional
faktor lain, turut mempengaruhi serta siaran jaringan. Semakin
persaingan industri pertelevisian luas siaran, maka semakin besar
yaitu;18 kemungkinan suatu industri

16
Arif Wibawa, dkk. 2014. Model Bisnis Dalam Persaingan di Industri Media Televisi
Penyiaran Televisi Digital di Indonesia. Lokal. (Padang: Fakultas Ekonomi
Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Andalas Padang, 2014), hlm. 6-7
19
& Ilmu Psikologi (Yogyakarta: Universitas Rizki Briandana & Mohammad Irfan,
Pendidikan Nasional, 2014), hlm. 125. Broadcasting Management: The Strategy of
17
P. C. Jha, Remica Aggarwal & Anshu Television Production Configuring for
Gupta, Optimal Media Planning for Multi- Sustainability in the Digital Era,
Product in Segmented Market, International Journal of English, Literature
18
M. Adila Wiska dan Syukri Lukman. and Social Science (IJELS), Vol. 4 No. 6
Perencanaan Strategik Media Televisi (Nov-Dec 2019), hlm. 1879-1886.

244 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

media dikenal dan diakses oleh apa yang diinginkan oleh


masyarakat. mereka selaku audien.
c. Segmentasi Audien. d. Nominal dari suatu iklan
Adalah pemetaan sasaran ditentukan berdasarkan jumlah
audien yang ingin dicapai oleh audien biasanya ditemukan
sebuah televisi dapat didasarkan berapa harga per-audien.
pada pengelompokan audien Misalnya sebuah acara berbiaya
berdasarkan: Gender atau jenis 20 juta rupiah mendapatkan
kelamin (Pria/wanita), sesuai jumlah penonton sebanyak
tingkat atau jenjang usia (Anak- 200.000 audien maka biaya per-
anak, Remaja dan Dewasa), audien yang dihasilkan adalah
status sosial dan ekonomi, serta 1000 per-audien.
jenis pilihan program yang ingin e. Tingkat efektivitas dan efisiensi
ditayankan (Informasi atau suatu iklan. Pihak pemasang
Berita, Hiburan dan iklan akan memperhitungkan
Pendidikan). tingkat efisiensi dan efektivitas
Audien memiliki iklan yang akan dipasangnya.
pengaruh yang kuat dalam f. Program acara yang menarik
penentuan suatu program yang bagi penonton. Dalam hal ini
akan disajikan karena audien sangat diharuskan memiliki
merupakan konsumen yang tingkat kreativitas perancang
kebutuhannya harus program siaran yang tinggi
diwujudkan dalam bentuk sehingga audien merasa
program acara. Salah satu terpenuhi dan terpuaskan dengan
wujud yang dapat agenda acara yang disajikan dan
mengakomodasi kebutuhan audien akan loyal mengikuti
masyarakat adalah dengan acara berikutnya.
dibuatnya program yang dekat g. Pengelompokan stasiun-stasiun
dengan kehidupan mereka televisi. Saat ini beberapa televisi
sehari-hari serta sesuai dengan melakukan pengelompokan
(grouping) karena take-over

Ali Akbar Zubaidi 245


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

(pengambil-alihan kepemilikan) gambaran situasi Indonesia pada saat


maupun hubungan partnership ini.
(kemitraan), maupun Selanjutnya ada JTV yang
pengelompokkan jaringan TV menekankan pada aspek tayangan
lokal. Tujuan pengelompokan ini program yang bersifat lokal dengan
adalah untuk memperkuat daya menampilkan karakteristik dan ciri
saing, dan meningkatkan khas masyarakat Jawa Timur.
efisiensi perusahaan. Program yang disuguhkan banyak
2. Merencanakan Kelembagaan melibatkan masyarakat sebagai
Pada setiap stasiun televisi lokal peserta. Ada juga Arek TV yang
yang berkembang saat ini tentunya dimaknai sebagai TV yang
memiliki karakteristik dan ciri khas direaktualisasi agar relevan dengan
yang berbeda satu sama lain seperti, konteks kekinian. Program yang
SBO TV (Suroboyo Televisi) disuguhkan bertemakan egaliter,
memiliki positioning atau ciri khas berani terbuka, semangat kolegial
sebagai televisi yang melekat dengan yang tinggi. Berikutnya ada Surabaya
budaya sosial serta life style TV menyuguhkan program-program
masyarakat di kota Surabaya. seputar berita ekonomi bisnis yang
Berikutnya ada Kompas TV informatif dan mendukung dunia
Surabaya yang selalu menyuguhkan usaha khususnya di Surabaya dan
tayangan program televisi inspiratif Jawa Timur pada umumnya dan yang
serta dapat menghibur keluarga terakhir ada TV9 Nusantara yaitu
Indonesia dengan menekankan pada televisi bernuansa Religi yang
eksplorasi akan kekayaan sumber menekankan pada program acara
daya alam Indonesia, menampilkan yang santun, menyejukkan.20
khazanah budaya masyarakta Sebagai contoh, dari sekian
Indonesia, hingga beragam program banyak televisi lokal yang mulai
televisi yang menonjolkan sisi positif menjamur di Surabaya, hanya TV9
terhadap perkambangan dan Nusantara yang paling berbeda.

20
Hakim Jayli. Televisi Kaum Santri, Konsep Gerbang Era TV Digital. (Surabaya: TV9
Baru Bisnis dan Tayangan Televisi di Surabaya, 2013), hlm. 30.

246 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

Karena TV9 Nusantara merupakan driven), namun dengan misi, sentuhan


stasiun televisi lokal yang menyajikan dan angle yang khas dan berbeda
program-program tayangannya yakni menggunakan perspektif
dengan nuansa religi seperti dakwah, kesantunan, kesejukan, yakni
talkshow religi, sinema religi dan pendekatan keagamaan yang
sebagainya. moderat, toleran, berimbang dan
Sebagai perusahaan televisi tengah.22
lokal, TV9 Nusantara menekankan
3. Merencanakan Program/Produk
edifikasi perusahaan dengan
Perencanaan program menurut
memberikan informasi kepada publik
Pringle Star sebagaimana yang
secara jujur, terpercaya dan
dikutip oleh Morissan (2008:274)
mempromosikan kebaikan.
menyatakan bahwa perencanaan
Sedangkan beberapa stasiun televisi
program merupakan segala hal yang
lokal lainnya lebih menekankan
mencakup kegiatan dalam
lifestyle kekinian dan cenderung
mempersiapkan target rencana jangka
menonjolkan kultur dari kota
pendek, menengah atau panjang yang
Surabaya.21
dapat membuat stasiun televisi
Kerangka rencana TV9
mencapai tujuan program dan
Nusantara dalam mencapai tujuannya
keuangan lembaganya.23
yakni menjadikan TV9 Nusantara
Dalam hal ini, dengan
sebagai televisi religi terbaik di
perencanaan dan kemasan program
Indonesia dengan menyajikan
yang menarik, tentunya audiens akan
tayangan yang berkualitas dan
memilih siaran program sesuai
menghibur serta pengelolaan
dengan pilihannya. Dengan semakin
korporasi yang menguntungkan dan
banyak audiens yang menonton suatu
membanggakan. Jenis program yang
mengikuti selera pasar (market

21
Anisah Nur Aini. Mengukur Kepuasan TV9 Televisi Lokal Religi di Surabaya. (Surabaya:
Surabaya. (Surabaya: Universitas Islam Fakultas Ilmu & Ilmu Psikologi Universitas
Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2016), hlm. Pendidikan Nasional Veteran Jawa Timur,
4. 2013) hlm. 8.
22 23
Dewi Anggraini, Strategi Public Relation Morissan, Manajemen Media Penyiaran
TV9 Dalam Membangun Citra Sebagai …, hlm. 274.

Ali Akbar Zubaidi 247


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

program, maka semakin tinggi juga masyarakat modernis agar dapat


rating program tersebut.24 berperan aktif dalam menikmati
Perencanaan program pada tayang televisi.
dasarnya bertujuan memproduksi atau Audien merupakan segmentasi
membeli program yang akan pasar karenanya setiap media
ditawarkan kepada pasar audien. penyiaran yang ingin berhasil harus
Tujuan dari adanya produksi program terlebih dahulu memiliki suatu
yaitu: rencana pemasaran strategis yang
a) Sebagai suatu upaya untuk berfungsi sebagai panduan dalam
mempersuasi audien untuk menggunakan sumber daya yang
berpartisipasi terhadap suatu dimiliki. Strategi pemasaran
fenomena atau isu tertentu yang ditentukan berdasarkan analisis
saat itu sedang berkembang. situasi.
Media televisi merupakan salah Di dalam merencanakan
satu media yang dapat program, termasuk hal yang paling
menyebarkan informasi yang utama untuk perlu diperhatikan di
cepat, akurat dan aktual. Maka dalam menyusun dan merencanakan
media televisi selalu memberikan program adalah menganalisa
sajian-sajian informasi menarik, khalayak. Karena khalayak
hangat dan up to date kepada merupakan para penikmat yang
audien dalm mengangkat suatu isu disuguhkan oleh media televisi.
maupun fenomena yang tengah Pentingnya bagi stasiun televisi Islam
berkembang kepada audien. di dalam menganalisa khalayak
b) Sebagai suatu upaya dalam dengan menggunakan tiga tahap
memperluas edukasi dan sebagaimana yang dijelaskan oleh
pengetahuan masyarakat dalam
menjembatani relasi antara
masyarakat tradisionalis dengan

24
Gun Gun Heriyanto, Ekonomi Politik Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi,
Media Penyiaran: Rivalitas Idealisme Nilai Vol. 1 No. 1 (2017), hlm. 85-98.
Islami dan Mekanisme Pasar.

248 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

Kotler yaitu; segmentasi, targeting, atau audiens yang akan menikmati


dan positioning.25 setiap suguhan tayangan program
Dalam hal ini, targeting lagi.
dimaksudkan untuk menyeleksi dan 2. Spesialisasi secara selektif
memilih khalayak yang ingin (selective specialization)
dijangkau. Perencanaan program Spesialisasi model ini
yang akan dieksekusi harus merupakan suatu proses targeting
menentukan segmentasi audien yang yang dilakukan oleh perusahaan
diinginkan. dengan terlebih dahulu menentukan
Selain itu, dalam proses dan memfilter beberapa segmen saja.
penentuan target, sebuah stasiun Segmen yang telah disaring dan
televisi Islam dapat melakukan ditentukan mungkin tidak saling
beberapa pilihan model targeting berhubungan atau membangun
sebagaimana yang dijelaskan oleh sinergi. Namun setidaknya tiap-tiap
Junaedi yaitu:26 segmen yang telah ditentukan
1. Konsentrasi pada segmen tunggal tersebut masih pasti menjanjikan
(single segment concentration). keuntungan.
Pada targeting model ini, 3. Spesialisasi produk (product
sebuah stasiun televisi Islam dapat specialization)
memilih satu saja segmen khalayak. Pada spesialisasi target ini,
Jika perusahaan media memilih dilakukan penentuan dengan terlebih
segmen yang tunggal maka dahulu fokus pada program yang
perusahaan media harus memiliki bersifat khusus. Dalam spesialisasi ini
pertimbangan yang kuat karena perusahaan stasiun televisi Islam
tingginya resiko kegagalan. Jika gagal terlebih dahulu melakukan
membaca keinginan dan kebutuhan pertimbangan targeting atas dasar
segmen satu khalayak, bisa saja membangun reputasi dan citra nama
media sudah tidak memiliki khalayak yang kuat di program yang spesifik.

25 26
Fajar Junaedi. Manajemen Media Massa Fajar Juanedi, Manajemen Media Massa
“Teori, Aplikasi dan Riset”. (Yogyakarta: …, hlm. 157
Buku Litera, 2014), hlm. 139.

Ali Akbar Zubaidi 249


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

4. Spesialisasi market (Market berbeda-beda. Contohnya, di dalam


Specialization) wilayah pedesaan yang identik
Spesialisasi market merupakan dengan pertanian. Maka program
targeting yang dilakukan dengan yang coba disajikan adalah bisa saja
melihat proses dimana perusahaan berkaitan dengan pertanian seperti
lebih fokus melayani keinginan dan penyuluhan atau sosialisasi tentang
hajat dalam kelompok segmen menghasilkan tanaman yang
tertentu. Positioning adalah berkualitas, baik dan lain sebagainya.
bagaimana strategi untuk memasuki Ketiga, disebut dengan istilah
otak konsumen. behavioristic segmentation yang
Segmentasi menjadi hal yang dimana segmentasi ini ditentukan
penting dalam pemasaran media. berdasarkan perilaku audiens.
Pemasaran yang baik dimulai dari Segmentasi ini seringkali
penentuan target dan pemetaan dimunculkan dalam bentuk kegiatan
audiens. Untuk memudahkan periklanan. Segmentasi ini didasarkan
segmentasi khalayak, Suatu stasiun pada beragam variabel yang berkaitan
televisi Islam dapat melakukan dengan perilaku khalayak yang pada
segmentasi dengan beberapa cara; umumnya adalah status, strata sosial,
Pertama, segmentasi dan lain sebagainya.
berdasarkan demografis. Segmentasi
E. KESIMPULAN
ini didasarkan pada data-data
Lembaga penyiaran televisi
kependudukan, seperti usia, jenis
pada saat ini secara umum sudah
kelamin, pekerjaan, pendidikan,
sangat banyak kita temukan. Namun
agama dan lain sebagainya.
tidak dengan lembaga penyiaran
Kedua, segmentasi khalayak
televisi Islam. Beberapa faktor
berdasarkan geografis. Segmentasi ini
permasalahan yang menjadi kendala
didasarkan pada wilayah kota
kenapa lembaga penyiaran televisi
(urban), pinggiran kota (sub-urban)
Islam bisa dikatakan memiliki rating
dan pedesaan (rural). Khalayak yang
yang naik turun dikarenakan adanya
ada di masing-masing wilayah ini
perencanaan yang kurang matang
tentu memiliki karakteristik yang

250 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

sejak sebelum didirikan menjadi Tahap – tahap perencanaan


faktor utamanya. Oleh karena itu, yang harus dipersiapkan oleh
lembaga penyiaran Islam harus lembaga penyiaran televisi Islam
memiliki perencanaan yang matang adalah mempersiapkan dan
dan jelas demi keberlangsungan merencanakan sumber daya manusia
siaran dalam jangka waktu yang yang ada di dalamnya dengan kualitas
panjang. Terlebih lagi, jika mampu terbaik, memiliki jiwa
menyaingi keberadaan lembaga profesionalisme yang tinggi dan
penyiaran besar yang ada pada saat mampu mengerjakan bidang-bidang
ini. Beberapa perencanaan yang tugas yang sudah ditentukan. Di
telah dipaparkan pada pembahasan samping mempersiapkan dan
bisa menjadi langkah awal yang baik merencanakan sumber daya manusia,
untuk mulai memperbaiki kesalahan juga harus merencanakan
perencanaan lembaga penyiaran kelembagaan suatu lembaga
televisi Islam yang masih aktif pada penyiaran televisi Islam. cakupan
saat ini. segmentasi yang menjadi target
penyiarannya juga haruslah jelas.
Terakhir juga perlunya
mempersiapkan perencanaan terkait
dengan program atau produk yang
akan ditayangkan.

Ali Akbar Zubaidi 251


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

F. DAFTAR PUSTAKA English, Literature and


Social Science (IJELS), Vol.
A. Shimp, Terence. Periklanan dan 4 No. 6, Nov-Dec 2019.
Promosi; Aspek Tambahan
El Ishaq, Ropingi. Dakwah di Tengah
Komunikasi Terpadu – Jilid
Industrialisasi Media.
2. Jakarta: Erlangga, 2004.
Kediri: FD IAIN Sunan
Aini, Anisah Nur. Mengukur Ampel, 2013.
Kepuasan TV9 Surabaya.
Hariyani, Nunik. “Televisi Lokal
Surabaya: Universitas Islam
Dalam Perencanaan Strategi
Negeri Sunan Ampel
Kreatif Program Berbasis
Surabaya, 2016.
Lokalitas Sebagai Wujud
Aisyah, Merisa Fajar dkk. Kualitas Eksistensi Media”, Sosial,
Sumber Daya Manusia, Vol. 14 No. 2, September-
Profesionalisme Kerja, Dan 2013.
Komitmen Sebagai Faktor
Hartanti, Lisa Esti Puji. Kebijakan
Pendukung Peningkatan
Media Televisi Di Era Media
Kinerja Karyawan PDAM
Baru. Jurnal InterAct, Vol. 4
Kabupaten Jember. Jember:
No. 1, 2015.
e-Journal Bisnis dan
Akuntansi, 2017. Heriyanto, Gun Gun. Ekonomi Politik
Media Penyiaran: Rivalitas
Albarran, A. B., Chan-Olmsted, S.
Idealisme Nilai Islami dan
M., and Michael O. Wirth.
Mekanisme Pasar.
Handbook of Media
Communicatus: Jurnal Ilmu
Management and
Komunikasi, Vol. 1 No. 1,
Economics. New Jersey:
2017.
Lawrence Erlbaum
Associates, 2006. Jayli, Hakim. Televisi Kaum Santri,
Konsep Baru Bisnis dan
Anggraini, Dewi. Strategi Public
Tayangan Televisi di
Relation TV9 Dalam
Gerbang Era TV Digital.
Membangun Citra Sebagai
Surabaya: TV9 Surabaya,
Televisi Lokal Religi di
2013.
Surabaya. Surabaya:
Fakultas Ilmu & Ilmu Junaedi, Fajar. Manajemen Media
Psikologi Universitas Massa “Teori, Aplikasi dan
Pendidikan Nasional Riset”. Yogyakarta: Buku
Veteran Jawa Timur, 2013. Litera, 2014.
Briandana, Rizki & Mohammad Kriyantono, Rachmat. Tekhnik
Irfan, Broadcasting Praktis Riset Komunikasi.
Management: The Strategy Jakarta: Kencana Prenada
of Television Production Media Group, Edisi Pertama,
Configuring for 2006.
Sustainability in the Digital
Era, International Journal of

252 Perencanaan Industri Media Televisi Islam


Komunike, Volume XII, No. 2 Desember 2020

Mangkunegara A.A, Anwar Prabu. Respati, Wira. Transformasi Media


Perencanaan dan Massa Era Masyarakat
Pengembangan Manajemen Informasi di Indonesia.
Sumber Daya Manusia. PT. Jakarta: Humaniora, 2004.
Refika Aditama, 2006.
Suandy, Erly. Perencanaan Pajak,
Morissan. Manajemen Media Edisi 1. Jakarta: Salemba
Penyiaran; Strategi Empat, 2001.
Mengelola Radio & Televisi.
Jakarta: Kencana. 2008. Ulinnuha, Masy Ari. dkk. dengan
penelitian “Perancangan
Mu’amalah, Television: Media For Stasiun Televisi Daring
Islamic Education In Untuk Memperluas
Millenium Era, Didaktika Jangakuan Siar Walisongo
Religia, Vol. 6 No. 1, 2018. TV.” Walisongo Journal of
Information Technology,
Prabawa, Lambang Andri & Vol. 1 No. 1, 2019.
Mohammad Rizan,
Perkembangan Teknologi Wibawa, Arif dkk. Model Bisnis
Informasi dan Komunikasi, Penyiaran Televisi Digital di
Inovasi, Kepemimpinan dan Indonesia. Yogyakarta:
Kinerja Perusahaan: Studi Jurnal Ilmu Komunikasi
Transformasi PT. Pos Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu
Indonesia, Jurnal Psikologi Universitas
Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Nasional, 2014.
Bisnis. Vol. 3 No. 1, Maret
2015. Wiska, M. Adila & Syukri Lukman.
Perencanaan Strategik
Rahardian, Tsalis Fahmi. Manajemen Media Televisi Dalam
Media Televisi TV9 Persaingan di Industri
Nusantara: Antara Bisnis Media Televisi Lokal.
dan Dakwah dalam Padang: Fakultas Ekonomi
Perspektif Ekonomi Media. Universitas Andalas Padang,
UIN Sunan Ampel 2014.
Surabaya, 2018.

Ali Akbar Zubaidi 253

You might also like