You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS PERILAKU SAFETY RIDING PADA WARGA KAMPUNG


SAFETY DI KELURAHAN PANDEAN LAMPER KOTA SEMARANG

Yayan Adhanudin, Ekawati, Ida Wahyuni


Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: yayanadh.osh@gmail.com

Abstract :Safety riding is an effort to reduce the number of accidents as a result


of traffic accidents with regard to the safety of riders and other road
users.Kampung Safety is a CSR program (Cosporate Social Responsibility) from
PT. Astra Motor International to support the movement of 'Indonesia, Ayo Aman
Berlalu Lintas' and the first one was located in Pandean Lamper Sub-District
Gayamsari District, Semarang City, Central Java.This study aimed to describe
safety riding behavior in the residents of Kampung Safety in Pandean Lamper
Urban Village Semarang. The type of this research is qualitative descriptive
research with in-depth interview method and observation.The subject consist of
four respondents, two safety agent, and three triangular subjects. The in-depth
interview guide is based on Lawrence Green's behavioral theory of Predisposing,
Enabling and Reinforcing.The results showed that the Predisposing Factors
include knowledge about safety riding and kampung safety supported by giving a
workshop by Astra Motor, positive support in the form of residents participation
by removing all road hump in RW X area and marking side of the road with yellow
and black colour , experience in committing an offense and having an accident
and defeat in the safety riding race, and driving skills supported by training on
safety riding agent using Honda Simulator Riding Trainer. Enabling factors
include regulations about riding in village area, information media include wall
magazines, safety riding post and sanctions in the form of reprimands.
Reinforcing factors are the support of family members to remind each other to be
carefull during riding, agent safety riding which has been designated by residents
who are considered to have better driving skillsand good communication between
residents

Keywords: Behavior, Safety Riding, Kampung Safety

332
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

A. PENDAHULUAN regulasi lalulintas di Indonesia tidak


Perilaku merupakan respons dan begitu tegas mengatur tentang
reaksi seseorang tentang praktik mengatur kecepatan dalam
rangsangan dari luar (stimulus). berkendara, mengemudi di saat
Selain itu, perilaku juga dipengaruhi mabuk, memakai helm, penggunaan
oleh pengalaman dan lingkungan sabuk pengaman dan keamanan
baik secara fisik maupun non fisik. anak selama berkendara.4
Perilaku merupakan faktor terbesar Korps Lalu Lintas Kepolisian
kedua setelah lingkungan yang Republik Indonesia (Korlantas
mempengaruhi kesehatan individu, POLRI) mencatat jumlah kecelakaan
kelompok, atau masyarakat.1 sepanjang 2015 sebanyak 98.970
Safety riding adalah suatu kejadian dengan korban meninggal
usaha yang dilakukan dalam 26.495 jiwa (orang).Pada periode
meminilasir tingkat bahaya dan 2011-2015, terdapat peningkatan
memaksimalkan keselamatan dalam jumlah kendaraan bermotor yang
berkendara, untuk menciptakan cukup tinggi yaitu 9,13 persen per
suatu kondisi yang mana kita berada tahun. Peningkatan jumlah
pada titik tidak membahayakan kendaraan terjadi pada semua jenis
pengendara lain dan menyadari kendaraan setiap tahunnya.
kemungkinan bahaya yang dapat Kenaikan jumlah kendaraan
terjadi di sekitar kita serta bermotor yang cukup tinggi terjadi
pemahaman akan pencegahan dan pada sepeda motor 9,48 persen per
penanggulangannya.2 tahun dengan jumlah 121 394 185
Perilaku safety riding meliputi 3 unit.5
hal yaitu sebelum, saat dan setelah Kampung Safety Honda
berkendara. Dari penelitian yang merupakan salah satu program
telah dilakukan, perilaku sebelum Astra Motor dalam mendukung
berkendara meliputi stretching untuk kampanye ‘Indonesia, Ayo Aman
melemaskan otot-otot dan Berlalu Lintas’ yang sudah
memeriksa kelengkapan dan kondisi dicanangkan PT Astra International
kendaraan bermotor. Pada saat Tbk.Kampung safety riding pertama
berkendara salah satu perilaku yaitu adalah Kelurahan Pandean Lamper
membawa kelengkapan surat yang terletak di Kecamatan
berupa SIM C dan STNK serta Gayamsari, kota Semarang, Jawa
penggunaan safety apparels seperti Tengah.
jaket, sepatu, sarung tangan, dan Berdasarkan survey
masker. Salah satu perilaku setelah pendahuluan yang telah dilakukan,
berkendara adalah melakukan servis sebanyak 63,33% dari responden
secara rutin sesuai jadwal yang telah yang diamati tidakberperilaku aman
ditentukan oleh pihak dealer.3 dalam berkendara. Oleh karena itu
Menurut WHO tahun 2015 di peneliti tertarik untuk
dalam The Global Report on Road menganalisisperilaku safety riding
Safety yang menampilkan angka Warga terhadap penerapan
kecelakaan lalu lintas yang terjadi Kampung Safety di Kelurahan
sepanjang tahun di 180 negara, Pandean Lamper Kota Semarang.
Indonesia berada di peringkat ketiga
di Asia di bawah Tiongkok dan India B. METODE PENELITIAN
dengan total 38.279 total kematian Jenis penelitian yang digunakan
akibat kecelakaan lalu lintas di tahun adalah penelitian deskriptrif kualitatif
2015. WHO juga merilis data bahwa dan pengumpulan data dengan

333
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

menggunakan metode wawancara Dindin mengenai


mendalam dan observasi.6Subyek g kecelakaan
penelitian sebanyak 4 orang yang yang terjadi
dipadukan dengan 2 agent safety di
riding dan 3 subyek triangulan yaitu lingkungan
pencetus program, PT. Astra Motor terdekat dan
Internasional dan Pemegang sarana
program di RW X Kelurahan penambah
Pandean Lamper. pengetahuan
Analisis pada penelitian ini safety riding
menggunakan teori Lawrence
Green yaitu Predisposing Factor, 4 Rambu 135 Berisi 45
Enabling Factor dan Reinforcing Lalu Rambu
Factor. Lintas keselamatan
dan 90
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Rambu Etika
1. Gambaran Umum Kampung Berkendara
safety
Kampung safety Pandean
Lamper merupakan bentuk CSR
(Corporate Social Responsibility)
PT. Astra Motor Internasional
Tbk yang pertama kali didirikan 2. Karakteristik Kelurahan
di Indonesia.Dalam Pandean Lamper
pembentukan kampung safety
2.000
terdapat 4 pilar utama yaitu 1.800
manusia aman, lingkungan 1.600
aman, kendaraan aman dan 1.400
peraturan aman. Adapun fasilitas 1.200
yg ada di kampung safety yaitu : 1.000
800
600
Tabel Fasilitas Kampung Safety 400
N Jenis Jumla Keterangan 200
o h 0
1 Pos 1 Pusat
. 60 - 64
. > 65
4-6

35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
7 - 12
13 - 15
16 - 18
19 - 24
25 - 29
30 -34

Safety kegiatan
Riding safety
ridingdari
pihak Astra Laki-laki Perempuan Jumlah

2 Pos 1 Bertujuan Grafik 1. Data monografi jumlah


Baca meningkatka warga Desa/Kelurahan
n minat baca Pandean Lamper dalam
dan Kelompok umur dan
pengetahuan jenis kelamin, 2017. 7
warga
tentang
safety riding

3 Majala 12 Sumber
h informasi

334
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

5000 dengan adanya pemberian


4000 materi secara berkala oleh tim
3000 Astra baik dengan cara
2000
1000 sosialisasi, praktek keterampilan
0 serta kampanye tentang
berkendara menggunakan
helm.Semua bentuk materi yang
telah diberikan membuat
pengetahuan warga tentang
safety riding menjadi lebih baik.
Hal tersebut sesuai dengan
Grafik 2. Data monografi mata penelitian sebelumnya yang
pencaharianwarga Desa telah dilakukan oleh slamet
/ Kelurahan Pandean dibuktikan bahwa terdapat
Lamper.7 perbedaan antara pengetahuan
sebelum dan sesudah
dilakukannya pemberian materi
2500
atau sosialisasi.8
2000 b. Sikap
1500 Pada dasarnya warga
1000 memberikan sikap positif
500 terhadap penerapan kampung
0
safety di wilayah Kelurahan
Pandean Lamper. Dukungan
warga dapat dibuktikan dengan
tidak adanya polisi tidur di
wilayah RW X dan memberi
warna kuning hitam pada setiap
Grafik 2. Data fasilitas transportasi pembatas jalan agar terlihat oleh
warga Desa / Kelurahan mata. Pemilihan warna kuning
Pandean Lamper.7 hitam sesuai dengan peraturan
yang sudah berlaku mengenai
Kelurahan Pandean Lamper rambu peringatan tentang
merupakan salah satu wilayah yang bahaya yang ada di depan
ada di kecamatan Gayamsari Kota pengendara.9
Semarang. Jumlah penduduk c. Pengalaman
sebanyak 15.561 jiwa yang tersebar Subyek penelitian mengaku
dalam 4.286 Kepala Keluarga yang pernah mengalami kecelakaan
ada dalam 12 Rukun Warga (RW). dan melakukan pelanggaran lalu
Beragamnya jenis pekerjaan dan lintas yang kemudian mendapat
kondisi wilayah dengan jalan sempit surat tilang dari pihak kepolisian.
dan bukan beraspal membuat warga Sebanyak 75% kasus
cenderung menggunakan fasilitas disebabkan oleh kelalaian
transportasi berupa sepeda motor individu dan sisanya diakibatkan
yaitu sebanyak 2001 buah. oleh kecerobohan pengendara
lain. Selain Itu pengalaman
3. Faktor Predisposing kekalahan pada lomba yang
a. Pengetahuan diadakan oleh PT. Astra Motor
Pengetahuan warga Internasional dengan kategori
kampung safety ditunjang lomba ketrampilan berkendara,

335
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

viral facebook/ social media dan mading yang bertujuan untuk


survey pelanggaran sempat menginfokan jika ada
membuat motivasi warga kecelakaan dan materi tentang
menurun. safety riding. Selain itu terdapat
d. Keterampilan pos baca yang dapat menunjang
Dalam memberikan edukasi minat baca warga untuk
keterampilan kepada warga yang menambah pengetahuan dan
sudah ditunjuk sebagai terdapat taman lalu lintas yang
perwakilan dari wilayahnya digunakan untuk edukasi safety
sebagai agentsafety riding, riding semenjak usia dini.
pihak Astra menggunakan d. Alat Pelindung Diri
Honda Simulator Riding Trainer ( Tidak ada subyek penelitian
HSRT ) yang dibawa ke yang memakai helm cakil atau
Kampung safety ketika dilakukan tidak standar karena semua
pelatihandan bertujuan untuk helm minimal sudah bertipe open
melatih keterampilan berkendara face sesuai dengan Standar
khususnya dalam mengambil Nasional Indonesia (SNI) 1811-
keputusan saat menghadapi pola 2007 tentang helm pengendara
bahaya tertentu. kendaraan bermotor roda dua.
Berikut Konstruksi dan bagian
4. Faktor Enabling bagian dari helm full face.10
a. Peraturan
Peraturan dan/atau kebijakan 5. Faktor Reinforcing
semua dibuat oleh pihak Astra a. Keluarga
dengan dasar membedakan Komitmen keluarga subyek
antara peraturan berkendara di penelitian juga sudah terbentuk
wilayah kampung dan jalan raya. terlihat dari strategi yang
Dari peraturan yang telah dibuat diberlakukan agar anggota
kemudian disosialisasikan keluarga selalu memakai helm
kepada warga melalui yaitu dengan menyediakan helm
perkumpulan rutin warga. sesuai dengan jumlah anggota
Adapun sanksi yang berlaku keluarga dan selalu meletakkan
hanya sebatas lisan berupa helm sebelum dan sesudah
teguran. memakai sepeda motor agar
b. Rambu Lalu Lintas helm yang sudah ada digunakan
Rambu lalu lintas yang dibuat oleh anggota keluarga yang
dan dipasang yaitu sekitar 135 akan menggunakan sepeda
buah yang disebar di 45 RT yang motor.
ada di Kelurahan Pandean b. Tetangga
Lamper. Dari keseluruhan rambu Komunikasi positif telah
tersebut dibagi menjadi dua jenis terbangun di kampung safety
yaitu rambu keselamatan dan karena antar warga sudah saling
rambu etika berkendara. Setiap mengingatkan mengenai etika
RT mendapatkan satu rambu dalam berkendara serta gotong
keselamatan dan dua rambu royong dalam menciptakan
etika. kampung safety di wilayah RW
c. Media Informasi X
Penyebaran informasi di
Kampung safety dilakukan
dengan media informasi berupa

336
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

D. KESIMPULAN sanksi berupa teguran membuat


1. Kampung safety merupakan warga semakin mentaati
bentuk Corporate Social peraturan yang ada.
Responsibility (CSR) oleh PT. 5. Faktor Reinforcing perilaku
Astra Motor Internasional Tbk safety riding pada warga
yang merupakan gagasan dari kampung safety Kelurahan
warga Kelurahan Pandean Pandean Lamper yaitu adanya
Lamper yang bertujuan untuk dukungan dari anggota keluarga
membuat laboratorium untuk saling mengingatkan,
pembelajaran moral guna agentsafety serta komunikasi
merubah perilaku dan budaya yang bagus antar warga.
berkendara secara aman.
2. Kelurahan Pandean Lamper E. SARAN
Kecamatan Gayamsari Kota 1. Bagi Kelurahan
Semarang mempunyai tiga mata Memasukkan kampung
pencaharian paling banyak yaitu safety sebagai program kerja
buruh industri, buruh bangunan Kelurahan, sehingga Kelurahan
dan lain-lain (jasa). Selain itu, Pandean Lamper dapat menjaga
sepeda motor merupakan keberlangsungan program
fasilitas transportasi yang paling kampung safety tanpa adanya
banyak dimiliki dibandingkan keterlibatan dan ketergantungan
dengan fasilitas transportasi terhadap pihak Astra Motor
lainnya. 2. Bagi Pelaksana Program
3. Faktor Predisposing perilaku Kampung Safety
safety riding pada warga a. Mengadakan sosialisasi dan
kampung safety Kelurahan pelatihan keterampilan safety
Pandean Lamper yaitu riding secara independen dari
pengetahuan tentang safety pihak Kelurahan selaku instansi
riding dan kampung safety yang pemerintah yang dilakukan
didukung dengan pemberian secara berkala dengan
materi dan sosialisasi oleh tim melibatkan seluruh RW secara
Astra, dukungan positif berupa rutin serta memberikan reward
partisipasi dan penataan wilayah dan memberlakukan sistem
kampung, pengalaman dalam pencatatan administratif
mengalami kecelakaan, pelanggaran
penilangan serta kekecewaan b. Mengadakan perlombaan antar
saat kalah dalam perlombaan. anak usia dini antar RT/RW di
Keterampilan berkendara warga taman lalu lintas untuk
khususnya agent safety mengenalkan taman lalu lintas
diberikan pelatihan secara kepada warga khususnya anak-
praktik ole tim Astra. anak dan orang tua
4. Faktor Enabling perilaku safety c. Menghidupkan kegiatan Karang
riding pada warga kampung Taruna untuk lebih
safety Kelurahan Pandean menggunakan wewenang yang
Lamper yaitu peraturan tentang telah diberikan dalam rangka
etika berkendara di kampung mengoptimalkan tujuan dan
serta tersedianya rambu lalu fungsi dari mading yang telah
lintas dan media informasi. dipasang yaitu sebagai sarana
Kesadaran warga dalam penyebaran informasi mengenai
memakai helm serta adanya kecelakaan dan safety riding

337
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

3. Bagi Subyek Penelitian Bandung : Alfabeta. Cetakan ke-


a. Selalu mentaati peraturan dan 21. 2014.
saling mengingatkan antar warga 7. Sugiyono. Metode Penelitian
untuk selalu berkendara secara Kuantitatif, Kualitatif, dan RD.
aman Bandung : Alfabeta. Cetakan ke-
b. Tidak hanya melakukan safety 21. 2014.
riding ketika dilakukan 8. Slamet. Analisis Perbedaan
perlombaan yang diadakan di Pengetahuan Sikap dan Praktik
wilayah Kampung Safety Pencegahan Kecelakaan Kerja
Kelurahan Pandean Lamper Sebelum dan Sesudah
c. Menambah wawasan tentang Sosialisasi K3 (Studi kasus di
safety riding dengan membaca perusahaan informal percetakan
buku, internet maupun dengan garam Trimulyo Juwana).
memperbaharui papan informasi Semarang : Skripsi Universitas
pada mading Diponegoro. 2014.
4. Bagi Peneliti Lain 9. Peraturan Menteri Perhubungan
Melakukan penelitian di Republik Indonesia Nomor PM
tempat yang sama untuk 13 Tahun 2014 tentang Rambu
membandingkan antar RT/RW Lalu Lintas.
yang ada di Kelurahan Pandean 10. Standar Nasional Indonesia
Lamper dan/atau (SNI) 1811-2007. Helm
membandingkan dengan pengendara kendaraan bermotor
Kelurahan lain mengenai faktor- roda dua. Badan Standardisasi
faktor yang berhubungan dengan Nasional. 2007.
perilaku safety riding

F. DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi
Kesehatan & Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
2. Arifin, Z. Penelitian Pendidikan:
Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
2011.
3. Wahyu, Dine. Faktor-Faktor yang
Berhubungan Terhadap Perilaku
Safety riding pada Mahasiswa
Fakultas X Universitas
Diponegoro. Semarang : Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 2015.
4. World Health Organization
(WHO). Global Status Report on
Road Safety 2015. WHO Librar.
ed. doi:978 92 4 156506 6.
WHO/NMH/NVI/15.6. 2015.
5. Badan Pusat Statistik. Statistik
Transportasi Darat 2015. Jakarta
: CV. Ryan Indah. 2016.
6. Sugiyono. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan RD.

338
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

339

You might also like