You are on page 1of 15

Representasi Makna Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Tomat (Tobat Maksiat)

Pada Album Ingat Shalawat Karya Wali Band

oleh:
Devi Arie Shandy
deviarie.shandy@yahoo.co.id
Pembimbing : Nova Yohana, S.Sos, M.I.Kom
Yohana_nova@yahoo.com

Jurusan Ilmu Komunikasi ± Prodi Ilmu Komunikasi ± Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293 ±
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

The development of Islamic da'wah in this day and age not only do the
teachers da'wah (preachers), many media that can be used in preaching to convey the
teachings of Islam, such as television, newspapers, magazines, books, the internet,
and even a song. Through the lyrics written by the creator of the song, listeners are
invited to interpret the brain through the store experience and knowledge, as well as
the process as a basic foundation in digesting the beauty of song lyrics. Capable of
causing a lot of the lyrics are strongly influenced by the perception of the level of
understanding someone who comes from life experience possessed. This study aims to
reveal the meaning of Islamic da'wah messages through a song by the band
Guardians titled TOMAT (Tobat Maksiat) through the meanings of denotation,
connotation of the lyrics of the song that is associated with the myth.
The method used is that of Roland Barthes semiotic analysis assumes that the
denotation and connotation of the most powerful at the end. Researchers used a form
of qualitative research and interpretive approach. The subjects were the lyrics text
TOMAT (Tobat Maksiat). The object of research is the meaning of denotation,
connotation and myth in the lyrics TOMAT (Tobat Maksiat). In collecting the data,
the researchers used a technique of documentation, library research and interviews.
The data analysis techniques to be able to draw conclusions that give an overview
over the data.
The results of this study indicate that the lyrics of the song TOMAT (Tobat
Maksiat) presented the meaning of the message propagation is seen directly from the
meaning of denotation, connotation and myth in every lyric. Propaganda messages
related to aqidah form values is to remember death, advising fellow, begging
forgiveness for all sin, and prepare everything needed for the afterlife. Propaganda
messages related to Islamic values which form the whole earth will not be eternal,
and propaganda messages relating to the worship that is given the value of sin which
we have done.

Key words : Propaganda, Representation, Semiotics of Roland Barthes

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 1


Pendahuluan

Perkembangan dakwah islam Dalam sebuah karya musik,


pada zaman sekarang ini tidak hanya terdapat elemen yang penting selain
GLODNXNDQ SDUD JXUX GDNZDK GD¶L aransemen musik. Salah satu hal yang
melainkan juga dilakukan dengan terpenting dalam sebuah musik adalah
menggunakan berbagai wasilah keberadaan lirik lagunya. Lirik lagu
(media). Banyak juga media yang bisa juga dapat menjadi sarana untuk
digunakan dalam berdakwah untuk sosialisasi dan pelestarian terhadap
menyampaikan ajaran islam, seperti sikap atau nilai. Oleh karena itu, ketika
televisi, koran, majalah, buku, internet, sebuah lirik lagu diperdengarkan oleh
bahkan lagu. Berdakwah melalui lagu khalayak juga mempunyai tanggung
merupakan salah satu terobosan pada jawab yang besar atas tersebar luasnya
saat ini, karena sudah naluri manusia keyakinan, nilai-nilai, bahkan
menyukai hal-hal yang bersifat prasangka tertentu (Setianingsih,
keindahan dan kesenangan, dan 2003:7-8).
dengan lirik teologis yang diiringi oleh Melalui lirik yang ditulis oleh
sebuah alat musik yang enak didengar pencipta lagu, pendengar diajak untuk
membuat lirik tersebut masuk ke menginterpretasikan melalui otak yang
dalam relung hati nurani teramat menyimpan pengalaman dan
dalam atau psikologis sehingga dapat pengetahuan, serta mengolahnya
menimbulkan suatu tindakan berfikir sebagai landasan dasar dalam
maupun tindakan sikap. mencerna keindahan lirik lagu.
Setiap orang memerlukan Wali band merupakan sebuah
musik (tidak ada satupun grup band musik tanah air indonesia
masyarakat/budaya yang tidak yang memiliki komitmen untuk
memiliki musik) (Djohan, 2009:35). menjadi grup musik yang melakukan
Musik adalah ilmu atau seni menyusun syiar agama melalui lirik lagu-lagunya.
nada atau suara dalam urutan, Wali adalah salah satu grup musik
kombinasi dan hubungan tempora yang dibentuk pada tanggal 31
untuk menghasilkan komposisi (suara) Oktober 1991. Wali band sendiri
yang mempunyai kesatuan dan EHUDVDO GDUL NDWD ³:DOL´ \DQJ EHUDUWL
kesinambungan (Guli Indri, 2010:1). wakil. Alasannya dipilih nama wali
Musik sendiri menurut Kamus salah satunya karena mudah diucapkan
Lengkap Bahasa Indonesia memiliki semua orang.
makna bunyi-bunyian yang ditata enak Salah satu judul lagu Wali
dan rapi. Dari defenisi diatas dapat yang bernuansa religi adalah lagu
diketahui bahwa musik dapat TOMAT (Tobat Maksiat). Kata-kata
menciptakan sebuah lagu. Sebuah lagu dalam lagu TOMAT (Tobat Maksiat)
yang dinyanyikan biasanya terdiri dari mengandung pesan dakwah dan tampil
tiga komponen yang saling dengan nuansa santai dan aransemen
melengkapidan saling bergantung. musik yang mudah dicerna tanpa
Komponen tersebut antara lain paduan berusaha mendoktrin atau menggurui.
alat musik atau instrument, suara atau Selain itu, lagu ini juga dijadikan
vokal dan yang terakhir lirik lagunya. sebagai sountrack sinetron Islam KTP

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 2


yang disiarkan oleh SCTV pada tahun disajikan situasinya (Moelong, 2005
2009 sehingga berimbas lagu ini :4).
semakin banyak disukai oleh Dalam penelitian ini digunakan
pendengar. beberapa teknik pengumpulan data,
Berdasarkan uraian di atas, bertujuan agar data-data yang
itulah yang melatarbelakangi peneliti dikumpulkan relevan dengan
untuk meneliti suatu fenomena permasalahan penelitian. Adapun
kegiatan dakwah yang dilakukan oleh teknik-teknik pengumpulan data dalam
musisi Indonesia melalui lirik lagu. penelitian ini yaitu pertama,
Dalam menganalisa sistem tanda dokumentasi yaitu bahan tertulis, film,
bahasa berupa lirik lagu tersebut, maka atau foto-foto yang dipersiapkan
penelitian ini menggunakan analisis karena adanya permintaan seorang
dengan metode semiotika Roland penyidik sesuai dengan
Barthes yang menyempurnakan kepentingannya (Moleong, 2004:216).
semiologi Saussure yang berhenti pada Pengumpulan data diperoleh dengan
penanda dan tataran denotasi. cara memanfaatkan dokumentasi
Sedangkan barthes sampai kepada GHQJDQ PHQJJXQDNDQ /DJX³7RPDW
tataran konotasi. Roland Barthes 7REDW 0DNVLDW ´ VHEDJDL DODW XWDPD
menganggap bahwa denotasi sebagai guna mengkaji objek penelitian.
konotasi yang paling kuat dan paling Kedua, Peneliti juga akan
akhir. Makna denotasi dianggap melakukan studi pustaka yang akan
sebagai makna yang terlihat jelas dan bertujuan melengkapi data penelitian
dapat langsung diuraikan pada saat yang mengacu pada wacana-wacana
kita melihat tanda tersebut tanpa harus pustaka sebagai pembanding ataupun
berfikir panjang. Sedangkan makna sebagai referensi dalam penelitian.
konotasi adalah makna yang Melalui penelusuran literatur atau
sebenarnya, tidak terlihat jelas dan mencari data mengenai teori seperti
tidak dapat diuraikan secara spontan semiotika makna, simbol, pesan, serta
ketika melihat tanda tersebut. untuk mendapatkan data lain yang
Kemudian Barthes mengidentikkan berhubungan dengan penelitian ini.
makna ini dengan operasi ideologi Ketiga, Wawancara langsung
yang disebut mitos. adalah metode yang digunakan untuk
Dalam melakukan penelitian memperoleh informasi secara
ini, peneliti menggunakan bentuk langsung, mendalam, tidak berstruktur
penelitian kualitatif dan pendekatan dan individual. Wawancara tidak
interpretatif. Desain penelitian ini berstruktural sangat sesuai dengan
menggambarkan dan melukiskan penelitian kulitatif, wawancara tidak
keadaan subjek atau objek penelitian, berstruktural adalah wawancara
pada saat sekarang berdasarkan fakta- dimana pewawancara dapat dengan
fakta tampak. Kualitatif mencoba leluasa memberikan pertanyaan dari
mendalami dan menerobos dengan berbagai segi dan arah untuk
menginterpretasikan masalah dan mendapatkan informasi secara lengkap
mengumpulkan kombinasi dari dan mendalam (Bungin, 2003:67).
berbagai permasalahan sebagaimana Informan yang akan diwawancarai

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 3


diantaranya fans Wali band dan orang oleh masyarakat karena dibawakan
yang faham tentang agama. dengan sentuhan terkini, musik yang
Komunikasi massa (mass membawa irama islam adalah dakwah
communication) adalah komunikasi yang berarti, apalagi yang merawat
yang menggunakan media massa, baik dan mengobati jiwa manusia (Guli
cetak (surat kabar, majalah) atau Indri, 2010: 2).
elektronik (radio, televisi, komputer), Dalam musik terjadi pertukaran
yang dikelola oleh suatu lembaga atau ide, pikiran, gagasan antara pencipta
orang yang dilembagakan, yang lagu dengan audiens sebagai penikmat
ditujukan kepada sejumlah besar musik. Pencipta menyampaikan isi
orang yang tersebar dibanyak tempat pikiran dibenaknya berupa nada dan
dalam waktu yang sama (Yasir, 2009 : lirik agar audiens mampu menerima
38). pesan didalamnya. Disinilah terjadi
Musik merupakan salah satu proses komunikasi melalui lambang
bentuk komunikasi massa, karakter musik berupa teks dalam sebuah lagu
keduanya ada kesamaan yaitu antara pencipta lagu dan audiensnya.
pesannya bersifat linier saja dimana Komunikasi antara pencipta dan
menggunakan media massa yang penikmat lagu berjalan ketika sebuah
bersifat massal. Disini penyanyi lagu diperdengarkan kepada audiens.
sebagai komunikator yang Pesan yang disampaikan dapat berupa
memberikan pesan secara searah pada cerita, curahan hati atau sekedar kritik
pendengarnya. Kemudian komunikan yang dituangkan dalam bait-bait lirik.
anonim dan heterogen, maksudnya Lirik sendiri memiliki sifat yang
adalah dimana komunikator atau istimewa. Tentunya dibandingkan
penyanyi tidak mengenal pesan pada umumnya lirik lagu
komunikannya yang terdiri dari lapisan memiliki jangkauan yang luas didalam
masyarakat yang berbeda. benak pendengarnya.
Media yang cukup kuat untuk Lirik lagu merupakan simbol
mempengaruhi komunikan adalah verbal yang diciptakan oleh manusia.
musik yang beredar melalui sebuah Manusia adalah makhluk yang tahu
rekaman. Hal ini dilandasi oleh bagaimana harus bereaksi, tidak hanya
pendapat dari seorang dosen seni terhadap lingkungan fisiknya, namun
musik dan komposer Institut Kesenian juga pada simbol-simbol yang
Jakarta bernama Sumaryo yang dibuatnya sendiri (Rivers, 2003: 28).
mengatakan bahwa tidak ada manusia Lirik lagu merupakan ekspresi
yang mampu menghindari musik seseorang tentang sesuatu hal yang
masuk kedalam dirinya (Sumaryo, sudah dilihat, didengar maupun
1978 : 3). Musik juga merupakan dialaminya. Dalam mengekspresikan
sarana dakwah yang mudah dicerna pengalamannya, pencipta lagu

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 4


melakukan permainan kata-kata dan Secara umum tujuan dakwah
bahasa untuk menciptakan daya tarik adalah terwujudnya kebahagiaan dan
dan kekhasan terhadap lirik atau kesejahteraan hidup manusia di dunia
syairnya. Permainan bahasa ini dapat dan akhirat yang diridhoi oleh Allah
berupa permainan vokal, gaya bahasa SWT. Adapun yang dimaksud dengan
maupun penyimpangan makna kata media dakwah adalah peralatan yang
dan diperkuat dengan penggunaan dipergunakan untuk menyampaikan
melodi dan notasi musik yang Materi dakwah kepada penerima
disesuaikan dengan lirik lagunya dakwah. Pada zaman modern sekarang
sehingga pendengar semakin terbawa ini, seperti televisi, video, musik,
dengan apa yang difikirkan majalah, dan surat kabar.
pengarangnya (Awe, 2003: 51). Representasi adalah konsep
Makna dalam lirik dapat yang digunakan dalam sosial
bersifat implisit atau eksplisit. Makna pemaknaan melalui sistem penandaan
dalam lirik bermakna abstrak atau yang tersedia : dialog, tulisan, video,
tidak dapat dipahami. Sifat lirik yang film, fotografi, dsb. Secara ringkas,
berbeda dengan pesan pada umumnya representasi adalah produksi makna
memerlukan pendekatan khusus dalam melalui bahasa (Hall, 1997:15). Untuk
menginterpretasikan pesan bermakna menjelaskan bagaimana representasi
didalamnya. Maka untuk menemukan makan lewat bahasa bekerja, bisa
makna dari pesan yang ada pada lirik dipakai tiga teori representasi sebagai
lagu, digunakanlah metode semiotika usaha untuk menjawab pertanyaan :
yang notabene merupakan bidang ilmu darimana suatu makna berasal, atau
yang mempelajari tentang sistem bagaimana individu membedakan
tanda. antara makna yang sebenarnya dari
Dakwah secara etimologis, adalah sesuatu atau suatu imej dari sesuatu.
sebuah kata yang berasal dari bahasa Yang pertama adalah
Arab, yaitu GD¶D ± \DG¶X ± GD¶ZDQ, yang pendekatan reflektif. Di sini bahasa
diartikan mengajak atau menyeru, berfungsi sebagai cermin, yang
memanggil, seruan, permohonan, dan
merefleksikan makna yang sebenarnya
permintaan (M. Munir dan Wahyu Ilahi,
dari segala sesuatu yang ada di dunia.
2006 : 17). Secara terminologis, Quraish
Shihab mendefinisikan dakwah sebagai
Kedua adalah pendekatan intensional,
seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau dimana manusia menggunakan bahasa
usaha mengubah situasi yang tidak baik untuk mengkomunikasikan sesuatu
kepada situasi yang lebih baik dan sesuai dengan cara pandang terhadap
sempurna baik terhadap pribadi maupun sesuatu. Sedangkan yang ketiga adalah
masyarakat ( M. Munir dan Wahyu Ilahi, pendekatan konstruksionis. Dalam
2006 : 20). pendekatan ini dipercaya bahwa

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 5


individu mengkonstruksi makna lewat adalah satu proses negoisasi antara
bahasa yang dipakai. pengguna dengan tanda.
Semiotika pada Barthes dalam Hoed (2008: 41)
perkembangannya menjadi perangkat memahami adanya dua tingkatan
teori yang digunakan untuk mengkaji pertandaan ketika sebuah tanda
kebudayaan manusia. Barthes dalam berinteraksi dengan penggunanya.
karyanya (1957) menggunakan Tingkatan pertama adalah apa yang
perkembangan teori tanda de Saussure disebut sebagai denotasi atau makna
(signifier and signified) sebagai upaya lugas. Tingkatan kedua beroperasi
menjelaskan bagaimana kita dalam dalam dua arah dimana pertandaan
kehidupan bermasyarakat didominasi tingkat kedua dari penanda dijalankan
oleh konotasi (Hoed, 2011 : 5). melalui metabahasa sedangkan
Barthes, sebagaimana tingkatan kedua dari petanda berjalan
dijelaskan dalam Fiske (2004: 117), melalui konotasi. Konotasi inilah yang
mengembangkan lebih lanjut gagasan kemudian berubah menjadi mitos.
Saussure dengan menekankan Barthes menjelaskan bahwa
pentingnya interaksi antara pengguna signifikasi tahap pertama merupakan
tanda dengan tanda guna menghasilkan hubungan antara signifier (ekspresi)
makna. Sebuah interaksi yang dikenal dan signified (konteks) di dalam
dengan sebutan pertandaan sebuah tanda terhadap realitas
(signification). Piliang (2003: 20)
eksternal. Itu yang disebut Barthes
menjabarkan bahwa pertandaan adalah
sebuah cara dimana satu citraan mental sebagai denotasi yaitu makna paling
yaitu penanda dikaitkan dengan satu nyata dari tanda (sign).
makna tertentu yaitu petanda. Makna

Language 3. Sign
I. SIGNIFIER II. SIGNIFIED

Myth
III. SIGN

Penanda (signifier) = teks


Pertanda (signified) = konteks
Tanda (sign)
Gambar Model Semiotika Roland Barthes

Dalam menelaah tanda, kita Tahap denotasi ini baru menelaah


dapat membedakannya dalam dua tanda secara bahasa. Dari pemahaman
tahap. Pada tahap pertama, tanda dapat bahasa ini, kita dapat masuk ke tahap
dilihat latar belakangnya pada (1) kedua, yakni menelaah tanda secara
penanda dan (2) petandanya. Tahap ini konotatif.
lebih melihat tanda secara denotatif.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 6


Pembahasan
Peneliti memfokuskan analisis atau antara tanda dan rujukannya
secara semiotik pada tanda dan makna realitas yang menghasilan makna yang
dalam teks lirik lagu TOMAT (Tobat langsung dan pasti. Makna denotatif
Maksiat). Maka dari itu peneliti dalam hal ini adalah makna pada apa
menggunakan model Barthes sebagai yang tampak. Konotatif adalah tingkat
teori pendukung dalam menganalisis pertandaan yang menjelaskan
semiotik mengenai lirik dalam lagu hubungan antara penanda dan petanda,
TOMAT (tobat maksiat). Semiotik yang di dalamnya terdapat makna yang
yang dikaji oleh Barthes antara lain tidak sebenarnya. Konotasi dapat
membahas apa yang menjadi makna menghasilkan makna kedua yang
denotasi dalam suatu objek, apa yang bersifat tersembunyi (Sobur, 2004:68).
menjadi makna konotasi dalam suatu Barthes merumuskan Mitos
objek, juga apa yang menjadi mitos merupakan cara berfikir dari suat
dalam suatu objek yang kita teliti. kebudayaan tetang sesuatu, cara
Denotasi adalah tingkat mengkonseptualkan atau memahami
pertandaan yang menjelaskan sesuatu (Fiske, 2007 : 122).
hubungan antara penanda dan petanda,

1. Analisis Makna Denotasi dan Konotasi Pada Lirik Lagu TOMAT (Tobat
Maksiat) Pada Album Ingat Shalawat Karya Wali band

1.1 Analisis Makna Denotasi dan Konotasi Pada Lirik 1


Ingatlah hai sobat
Saat kau maksiat, dan kau bayangkan ajal mendekat
Apa kan kau buat kau takkan selamat, Pasti dirimu habis dan tamat

Makna Denotasi: Makna Konotasi :


Mengingatkan atau Bayangkan semakin dekat
memberitahu kepada teman, ketika untuk menghadap Tuhan, Tuhan hanya
berbuat dosa serta melanggar perintah memberikan batas hidup untuk kita
agama dan membayangkan kematian hanya hari ini saja dan kita belum
ada didepan mata semakin mendekat. sempat memperbaiki kesalahan yang
Kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika telah dibuat hari ini dan kemarin. Pasti
kita mendapat bencana, tidak ada yang akan menyesal, tidak ada lagi
bisa kita lakukan saat semua sudah kesempatan untuk memohon ampun
berakhir. kepada Tuhan.

1.2 Analisis Makna Denotasi dan Konotasi Pada Lirik 2


Bukan ku sok taat sebelum terlambat, ayo sama-sama kita tobat
Dunia sesaat awas kau tersesat, ingatlah masih ada akhirat
$VWDJILUXOODKKDO¶DG]LP

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 7


Makna Denotasi : seorang hamba untuk memohon
Penyair menunjukkan ampun kepada Allah atas segala dosa.
kerendahan hati kepada pendengar Makna Konotasi :
bahwa aku, kamu, kita itu sama dan Syair lagu diatas mengajak kita
tidak ada bedanya. Maka penyair untuk saling menasehati dan
mengajak mari kita bersama-sama mengandung arti mengajak untuk
untuk memohon ampun dan menyesali menuju kebenaran. Menasehati atau
perbuatan dosa kita. Bahwa kehidupan mengingatkan bukan karena kita lebih
ini sementara jadi jangan salah jalan baik dari mereka, tetapi bayangkan
dan alam setelah kehidupan di dunia ketika di panggil Tuhan kita belum
itu ada, disana hukuman akan kita sempat untuk bertaubat atas kesalahan
terima jika jalan yang kita pilih salah. kita. Kehidupan akhirat-lah yang kita
.DWD $VWDJILUXOODKKDO¶DG]LP sikapi secara serius. Selalu mengucap
merupakan kalimat istigfar. Kalimat istigfar dalam kehidupan sehari-hari
tersebut merupakan pernyataan merupakan salah satu cara untuk
memohon ampun kepada Allah.

1.3 Analisis Makna Denotasi dan Konotasi Pada Lirik 3


Ingat mati ingat sakit, ingatlah saat kau sulit
Ingat-ingat hidup cuma satu kali
Makna Denotasi : mengingat-ingat mati. Padahal tidak
Memberitahukan untuk usah pakai perenungan yang dalam
mengingat ketika sedang dalam kedaan pun kita tahu kalau kematian itu pasti
tidak merasa nyaman, ketika kita datangnya. Kematian itu datangnya
merasa susah.Kata mati dalam KBBI tidak terelakkan. Setiap orang pasti
berarti sudah hilang nyawa, tidak mati. Hidup ini hanya terdiri dari
hidup lagi. Kehidupan di dunia hanya beberapa menit, hari, bulan, dan tahun.
sekali, dan tidak ada kesempatan untuk Hidup di dunia hanya sesaat saja.
kedua kali untuk memohon ampun jika Jangan sia-siakan kehidupan akhirat
ajal sudah tiba. hanya untuk bersenang-senang di
Makna Konotasi : dunia. Setiap saat, setiap waktu ajal
Agama Islam sangat kita akan selalu dekat dengan kita.
menganjurkan kita semua untuk

1.4 Analisis Makna Denotasi dan Konotasi Pada Lirik 4


Berapa dosa kau buat, berapa kali maksiat
Ingat-ingat sobat ingatlah akhirat
&HSDW XFDS DVWDJILUXODKKDO¶DG]LP
Makna Denotasi : dosa-dosa yang telah kita lakukan,
Janganlah kita hanya sudah berapa banyak dosa dan maksiat
mengingat-ingat perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan. Sudahkah kita
baik saja yang kita lakukan di dunia benar-benar mengabdi dan mematuhi
ini. Tetapi cobalah mulai mengingat segala perintah Tuhan dan menjauhi

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 8


larangan Tuhan. Dan segeralah tetap selalu menjadi bagian dari diri
menyesali perbuatan dosa yang telah kita. Dan bersegerahlah kita
dilakukan. mengucapkan istigfar dan kembali
Makna Konotasi : kejalan yang benar dengan melakukan
Syair diatas mengingatkan kita segala kebaikan sebanyak-banyaknya
akan dosa dan maksiat yang telah kita dan sebaik-baiknya.
lakukan. Dosa dan atau Maksiat akan

1.5 Analisis Makna Denotasi dan Konotasi Pada Lirik 5


Pandanglah kesana lihat yang disana, mereka yang terbaring ditanah
Bukankah mereka pernah hidup juga, kitapun kan menyusul mereka
$VWDJILUXOODKKDO¶DG]LP

Makna Denotasi : segala kebutuhan untuk di akhirat


Mengingatkan kepada sesama nanti jika suatu saat nanti ajal
untuk merenung dan membayangkan menjemput kita. Maka sering-seringlah
orang-orang yang telah meninggal dan
mengucapkan istigfar.
sudah terbaring ditanah bahwa mereka
pernah hidup juga sama seperti kita
sekarang dan kita juga pasti akan sama
seperti mereka terbaring dan tergeletak
ditanah.
Makna Konotasi :
Hal yang terpenting bukanlah
kematiannya atau bagaimana kita
matinya. Yang terpenting adalah sudah
cukup siapkah kita mempersiapkan

2. Analisis Mitos Pada Lirik Lagu TOMAT (Tobat Maksiat) Pada Album Ingat
Shalawat Karya Wali Band

2.1 Analisis Mitos Pada Lirik 1


Ingatlah hai sobat
Saat kau maksiat, dan kau bayangkan ajal mendekat
Apa kan kau buat kau takkan selamat, Pasti dirimu habis dan tamat

Mitos : saat mereka senang. Alangkah baiknya


Manusia adalah makhluk yang kita mengingat mati, karena dengan
tidak sempurna, oleh karena itu mengingat mati orang akan semakin
manusia sering kali berbuat kesalahan. merasa takut untuk melakukan
Dan sering kali melupakan Tuhan pada kemaksiatan.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 9


2.2 Analisis Mitos Pada Lirik 2
Bukan ku sok taat sebelum terlambat, ayo sama-sama kita tobat
Dunia sesaat awas kau tersesat, ingatlah masih ada akhi
DVWDJILUXOODKKDO¶DG]LP

Mitos : terlepas dari dosa dalam kehidupannya


Diantara ciri manusia yang sehari-hari, walaupun demikian Allah
tidak merugi adalah senantiasa saling masih memberikan kesempatan kepada
menasehati dengan kebenaran (saling makhluknya untuk bertaubat. Diantara
menasehati untuk melakukan perintah cara-cara yang harus dilakukan oleh
dan menjauhi larangan Tuhan) dan seseorang dalam bertaubat disamping
saling menasehati dengan kesabaran. meninggalkan perbuatan buruk selama
Tidak hanya menasehati sesama ini yang ia lakukan, serta berjanji tidak
manusia, namun mengingatkan juga akan mengulanginya lagi adalah
kepada sesama manusia akan adanya dengan selalu membaca istigfar.
hari akhirat. Tidak ada manusia yang

2.3 Analisis Mitos Pada Lirik 3


Ingat mati ingat sakit, ingatlah saat kau sulit
Ingat-ingat hidup cuma satu kali

Mitos : kenyataan kalau setiap orang itu bisa


Sebagaimanapun takutnya kita mati kapan dan dimana pun, kita akan
dengan yang namanya mati, mau kabur hidup dengan lebih sadar dan
kemana pun, dia pasti datang. Jadi, bertanggung jawab. Banyak
yang paling penting bukanlah mencari memanfaatkan waktu daripada berpikir
tempat yang aman dari kematian, tapi masih ada waktu yang tidak terbatas
bagaimana caranya menghadapi untuk mengerjakan ini dan itu.
kenyataan kalau kita semua akan mati.
Sebenarnya, dengan mengingat

2.4 Analisis Mitos Pada Lirik 4


Berapa dosa kau buat, berapa kali maksiat
Ingat-ingat sobat ingatlah akhirat
&HSDW XFDS DVWDJILUXODKKDO¶DG]LP
Mitos : merusak dan menghancurkan.
Berbicara tentang dosa kita menyebabkan pertengkaran,
umat manusia adalah ladangnya dan mengkasarkan hati, menjauhkan
setan adalah benihnya sedangkan manusia dari Tuhan, merusak alam dan
hawa nafsu adalah pupuknya dan akal menghancurkan masyarakat begitu
pikiran adalah Siramannya. Perbuatan dahsyatnya imbas dari perbuatan dosa

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 10


ini menyebabkan turunnya adzab dari manusia yang lebih baik di hadapan
Allah swt. Maka sebelum semuanya Tuhan.
terlambat, bertaubatlah untuk menjadi

2.5 Analisis Mitos Pada Lirik 5


Pandanglah kesana lihat yang disana, mereka yang terbaring ditanah
Bukankah mereka pernah hidup juga, kitapun kan menyusul mereka
$VWDJILUXOODKKDO¶DG]LP
Mitos : Dunia ini hanya sesaat untuk kita.
Dunia ini hanya sesaat untuk Orang-orang yang telah lebih dahulu
kita. Orang-orang yang telah lebih menghadap kepada sang pencipta juga
dahulu menghadap kepada sang pernah hidup seperti kita. Juga pernah
pencipta juga pernah hidup seperti merasakan pahit manisnya kehidupan
kita. Juga pernah merasakan pahit yang kita alami.
manisnya kehidupan yang kita alami.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sementara jadi jangan salah jalan
ini, peneliti mengambil kesimpulan dan alam setelah kehidupan di
sebagai berikut : dunia itu ada, disana hukuman
1. Makna denotasi dan konotasi pesan akan kita terima jika jalan yang
dakwah dalam lirik lagu TOMAT kita pilih salah dan memohon
(Tobat Maksiat) adalah : ampun kepada Allah atas segala
a. Lirik pertama dosa yang dilakukan.
Denotasi : mengingatkan atau Konotasi : lirik kedua
memberitahu kepada teman- mngendung arti mengajak untuk
teman, ketika berbuat dosa serta kebenaran. Menasehati atau
melanggar perintah agama dan mengingatkan kepada sesama
membayangkan kematian ada bukan karena kita lebih baik dari
didepan mata semakin mendekat. mereka. Mengajak untuk selalu
Kita tidak bisa berbuat apa-apa mengucap istigfar dalam
ketika kita mendapat bencana, kehidupan sehari-hari.
tidak ada yang bisa kita lakukan c. Lirik ketiga
saat semua sudah berakhir. Denotasi : memberitahukan
Konotasi : saat berbuat dosa untuk mengingat ketika sedang
bayangkan tidak ada hari esok dalam kedaan tidak merasa
dan hanya ada hari ini, Tuhan nyaman, ketika kita merasa
hanya memberikan batas hidup susah. kehidupan di dunia hanya
untuk kita hari ini saja. sekali, dan tidak ada kesempatan
b. Lirik kedua untuk kedua kali untuk
Denotasi : mengajak mari kita memohon ampun jika ajal sudah
bersama-sama untuk memohon tiba.
ampun dan menyesali perbuatan Konotasi : mengandung makna
dosa kita. Bahwa kehidupan ini bahwa sesungguhnya manusia

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 11


tidak akan hisup kekal Mitosnya yaitu alangkah baiknya
melainkan hidup hanya satu kali kita mengingat mati, karena
di dunia. Ketika kita masih hidup dengan mengingat mati orang
di dunia ingatlah apa yang telah akan semakin takut untuk
kita lakukan dan harus selalu berbuat maksiat.
mengingat kematian. b. Lirik kedua
d. Lirik keempat Mitosnya yaitu diantara ciri
Denotasi : janganlah kita hanya manusia yang tidak merugi
mengingat-ingat perbuatan- adalah senantiasa saling
perbuatan baik saja yang kita menasehati untuk menuju
lakukan di dunia ini. Tetapi kebenaran. Sebelum semuanya
cobalah mulai mengingat dosa- terlambat ayok sama-sama
dosa yang telah kita lakukan, memohon ampun atas kesalahan
sudah berapa banyak dosa dan yang kita lakukan didunia ini.
maksiat yang telah kita lakukan. Allah memberikan kesempatan
Dan segeralah menyesali untuk makhluknya bertaubat
perbuatan dosa yang telah salah satunya dengan cara
dilakukan. memperbanyak istigfar.
Konotasi : mengingatkan kita c. Lirik ketiga
akan dosa dan maksiat yang Mitosnya yaitu bagaimanapun
telah kita lakukan. Bersegeralah takutnya kita dengan kematian,
mengucap istigfar selagi kita mau kabur kemanapun dia pasti
masih diberi nafas oleh Tuhan. akan datang. Jadi, yang paling
e. Lirik kelima penting bukanlah mencari tempat
Denotasi : mengingatkan kepada yang aman dari kematian, tapi
untuk merenung dan bagaimana caranya menghadapi
membayangkan orang-orang kenyataan kita semua akan mati.
yang telah meninggal dan sudah d. Lirik keempat
terbaring ditanah bahwa mereka Mitosnya yaitu berbicara tentang
pernah hidup juga sama seperti dosa kita umat manusia adalah
kita sekarang dan kita juga pasti ladangnya dan setan adalah
akan sama seperti mereka benihnya sedangkan hawa nafsu
terbaring dan tergeletak ditanah. adalah pupuknya dan akal
Hanya saja kita menunggu kapan pikiran adalah siramannya.
waktunya tiba. e. Lirik kelima
Konotasi : merenung dan Mitosnya yaitu baik dan buruk
membayangkan kita akan anggapan kita tentang kehidupan
menyusul orang-orang yang itu tergantung dari pribadi
telah lebih dahulu menghadap masing-masing. Orang-orang
kepada sang pencipta. yang lebih dahulu menghadap
2. Mitos pesan dakwah dalam lirik kepada sang pencipta juga dulu
lagu TOMAT (Tobat Maksiat) pernah hidup seperti kita.
adalah : Persiapkan diri mulai dari
a. Lirik pertama sekarang, karena kita tidak tau

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 12


kapan sang pencipta akan yang tidak ia sangka-sangka ´
menjemput kita. (HR. Abu Daud).
3. Representasi makna pesan dakwah 4. Mempersiapkan segala
dalam lirik lagu TOMAT (Tobat kebutuhan untuk diakhirat.
Maksiat) yaitu : Allah berfirman dalam surat
a. Nilai-nilai aqidah yang terdapat Al-Fajr ayat 24 Dia
pada lirik lagu ini yaitu : PHQJDWDNDQ ³$ODQJNDK
1. Mengingat mati akan baiknya kiranya aku dahulu
melembutkan hati dan mengerjakan (amal saleh)
menghancurkan ketamakan XQWXN KLGXSNX LQL´
terhadap dunia. Perbanyaklah b. Nilai-nilai syariah pada lirik lagu
kalian mengingat pemutus TOMAT (tobat maksiat) yaitu
kelezatan (yakni kematian) manusia tidak akan hidup kekal
(HR. At-Tirmidzi). melainkan hidup hanya satu kali,
2. Mengajak kita untuk saling ketika kita hidup di dunia
mengingatkan, menasehati ingatlah apa yang telah kita
antar sesama manusia. lakukan di dunia baik dalam
Pemberian nasehat keadaan sesulit apapun. Kita
merupakan pengingat, harus selalu ingat akan kematian
dorongan dan pemberitahuan yang bisa datang kapan saja, itu
bahwa kita satu sasaran dan akan menjaga dan mengingatkan
satu tujuan akhir. Menasehati kita untuk berbuat kebaikan,
sesama manusia, namun karena setiap perbuatan yang
mengingatkan manusia bahwa kita lakukan akan dipertanggung
kita percaya akan adanya hari jawabkan di hari akhir nanti.
akhir. Allah berfirman dalam Seluruh yang ada diatas bumi ini
surat Al-Hasyr ayat 8 ³'DQ tidak akan kekal.
hendaklah setiap jiwa c. Nilai-nilai ibadah pada lagu
memerhatikan apa yang telah TOMAT (tobat maksiat) yaitu
diperbuatnya untuk hari esok mengingatkan kita bahwa kita
(akhirat)´. jangan hanya mengingat
3. Memohon ampun kepada perbuatan-perbuatan baik kita
Allah atas segala dosanya saja. Tetapi ingatlah perbuatan-
dengan mengucap istigfar. perbuatan dosa yang telah kita
³Barangsiapa yang lakukan, sudah berapa banyak
senantiasa beristighfar kemaksiatan yang kita lakukan,
niscaya Allah akan sudah sebesar apa pengabdian
menjadikan baginya kita kepada Tuhan dengan
kelapangan dari segala melaksanakan perintah-Nya dan
kegundahan yang menjauhi larangan-Nya. Jika
menderanya, jalan keluar semua sudah kita renungan,
dari segala kesempitan yang sebaiknya kita kita mengucap
dihadapinya dan Allah istigfar dan kembali kejalan yang
memberinya rizki dari arah benar.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 13


DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, 2006. Intisari Aqidah Ahlus Guli, Indri dan Indriyani R. Dani.
6XQQDK :DO -DPD¶DK Jakarta 2010. Kekuatan Musik Religi.
: Pustaka Imam Asy-6\DIL¶L Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Awe.M. 2003. Fals Nyanyian di
Tengah Kegelapan. Yogyakarta Hall, Stuart. 1997. Representation:
: Ombak. Cultural Representations dan
Signifying. Practices. Jakarta:
Banoe. 2003. Kamus Musik. Gramedia Pustaka Utama.
Yogyakarta : Kanisius.
Harland, Richard.2006.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Superstrukturalisme,Pengant
Penelitian Kualitatif. Jakarta : ar Komprehensif kepada
Raja Grafindo Persada. Semiotika, Strukturalisme,
dan Postrukturalisme.
Budiman, Kris. 2004. Semiotika Yogyakarta : Jalasutra.
Visual. Yogyakarta : Buku
Baik. Hoed, Benny H. 2008. Semiotika dan
Dinamika. Jakarta : Gramedia
Depag RI. 2010. Al-4XU¶DQ GDQ Pustaka Utama.
Terjemahannya. Bandung:
Mutiara Salib. Jawas, Yazid bin Abdul Qodir. 2006.
6\DUDK¶ DTLGDK $KOXV 6XQQDK
Djohan. 2009. Psikologi Musik. ZDO -DPD¶DK Bogor : Pustaka
Yogyakarta : Best Publisher. Imam Asy-6\DIL¶L

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu Kamaruzzaman. 2001. Relasi Islam


Komunikasi Teori dan dan Negara. Magelang :
Praktek. Bandung : PT. Yayayan Indonesiatera.
Remaja Rosdakarya
Kasali, Renald. 2011. Cracking Zone:
Fiske, J. 1990. Intoduction to Bagaimana Memetakan
Communication Studies. Perubahan di Abad 21 dan
Cetakan Kelima. Terjemahan Keluar dari Perangkap
oleh Drs. Yosal Iriantara & Comfort Zone. Jakarta :
Idi Subandi . 2010. Gramedia Putaka.
Yogyakarta : Jalasutra .
Komala, Soemirat, dan Karlinah. 1999.
Fiske, J. 2004 .Cultural and Komunikasi Massa. Jakarta :
Communication Studies. Universitas Terbuka.
Yogyakarta : Jalasutra.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu
Komunikasi : Suatu

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 14


Pengantar. Bandung: Remaja Sulthon, Muhammad. 2003. Desain
Rosdakarya. Ilmu Dakwah.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Munir, M , Amin Samsul. 2009. Ilmu
Dakwah. Jakarta: Amzah. Sumaryo,LE. 1978. Komponis,
Pemain. Musik, dan Publik.
Munir, M, Wahyu Ilahi. 2006. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya
Manajeen Dakwah. Jakarta :
Prenada Media. Yasir. 2009. Pengantar Ilmu
Komunikasi. Pekanbaru :
Patilima Hamid. 2005. Metode Pusat Pengembangan
Penelitian Komunikasi. Universitas Riau.
Bandung : Alfabeta.
Sumber Lain :
Poerwadarminta, W.J.S. 1986. Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Keutamaan Memperbanyak Istigfar.
Jakarta : Balai Pustaka. 2013.
http://www.arrahmah.com.
Rivers, Peterson, Jensen. 2003. Media
Diunduh pada tanggal 01
Massa dan Masyarakat
Modern (Terjemahan). Februari 2013 pukul 18:02
Jakarta : Prenada Media. WIB.

Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Perkembangan Musik Religi. 2012.


Public Relation dan Media http//www.hiburankompasian
Komunikasi. Jakarta : Raja a.com. Diunduh pada tanggal
Grafindo Persada. 12 Desember 2012 pukul
09:18 WIB.
Shihab, Quraish, M. 1991. Wawasan
al-Quran : Tafsir Maudhu'I Spirit Musik Religius Islami dan
Atas Pelbagai Persoalan. Semarak Ramadhan. 2011.
Bandung: Mizan. http// www.suaraharian.com.
Shihab, Quraish, M. 2001. Diunduh pada tanggal 7
Membumikan Al-4XU¶DQ Agustus 2011 pukul 24.00
Fungsi dan Peran Wahyu WIB.
Dalam Kehidupan
Masyarakat. Bandung : Blog Resmi Wali Band. 2014.
Mizan. www.waliband.net . Diunduh
pada tanggal 29 Januari 2014
Sobur, Alex. 2004. Semiotika pukul 09.00 WIB
Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 15

You might also like