You are on page 1of 11

IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e.

ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

Chemical Kinetics Pulp Production in the paper Industry: A Review

Kinetika Kimia Dalam Produksi Pulp Pada Industri Kertas: Tinjauan

Reza Meilinda, Putri Amelia Ningsih, Dian Anggraini , Hilfi Pardi*

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Maritim Raja Ali Haji
Jl. Raya Dompak, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau 29115,
Indonesia

*Corresponding author: hilfipardi@umrah.ac.id

Diterima: 22 Juni 2023, Direvisi: 29 Juni 2023, Diterbitkan: 30 Juni 2023

Abstract

The demand for paper in Indonesia continues to increase, while the raw materials for making paper
are running low. The large demand for paper encourages the paper industry to speed up the paper-
making rocess and look for alternative raw materials that can be used. This paper was created with the
aim of summarizing prior research that has been conducted in order to make it easier for readers and
to add insight regarding whether there is an application of chemical kinetics in reaction rates in
accelerating the pulp production process (pulp) in the paper industry using wood and non-wood raw
materials. This research review uses a comparative method by collecting various sources using
databases from Google Scholar and PubMed, both national and international journals. The results of
the study show that in pulp production in the paper industry, the principle of chemical kinetics is
applied, namely the rate of reaction. The reaction rate factor that most influences the speed of pulp
production made from wood and non-wood is the suface area (m2) followed by the influence of
concentration and temperature variables during the pulp cooking.

Keywords: Pulp, wood and non-wood materials, Chemical kinetics, Chemical reaction

Abstrak

Permintaan kertas di Indonesia terus mengalami peningkatan, sementara bahan baku pembuatan kertas
mulai menipis. Banyaknya permintaan kertas mendorong industri kertas untuk dapat mempercepat
proses pembuatan kertas dan mencari alternatif bahan baku lainnya yang dapat digunakan. Tulisan ini
dibuat dengan tujuan untuk meringkas penelitian terdahulu yang telah dilakukan agar mempermudah
pembaca dan untuk menambah wawasan terkait apakah ada penerapan kinetika kimia yaitu laju reaksi
dalam mempercepat proses produksi pulp (bubur kertas) pada industri kertas menggunakan bahan baku
kayu maupun non-kayu. Tinjauan penelitian ini menggunakan metode komperatif dengan
mengumpulkan berbagai sumber menggunakan database dari google scholar dan pubmed baik jurnal
nasional maupun internasional. Hasil penelitian menujukkan bahwa dalam produksi pulp pada industri
kertas menerapkan prinsip dari kinetika kimia yaitu laju reaksi. Faktor laju reaksi yang paling
mempengaruhi kecepatan produksi pulp berbahan baku kayu dan non-kayu adalah luas permukaan (m2)
diikuti variabel pengaruh konsentrasi dan temperatur pada saat pemasakan pulp.

Kata kunci: Pulp, Bahan kayu dan non-kayu, Kinetika kimia, Laju reaksi kimia.

67
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

PENDAHULUAN selanjutnya digunakan untuk menghasilkan


Industri kertas dan pulp ialah salah bermacam jenis kertas dan produk kertas
satu segmen industri kimia termasuk lainnya.
kedalam industri utama di Indonesia. Cabang kimia yang dikenal sebagai
Indonesia juga merupakan penghasil kertas kinetika kimia mempelajari reaksi cepat
dan pulp terbesar berada di urutan ke-3 dari reaksi kimia yang dapat terjadi. Para
dunia. Kertas digunakan untuk komunikasi ilmuwan sudah meneliti bermacam-macam
nonverbal dalam berbagai konteks. reaksi kimia, termasuk reaksi kimia yang
Indonesia yang penduduknya berjumlah terjadi sangat cepat dan dengan tempo yang
275.773.800 ribu jiwa (sensus tahun 2022, singkat. Besarnya laju reaksi menyatakan
Badan Pusat Statistik) menjadikan negara laju reaksi kimia (Suarsa, 2017).
konsumtif dalam hal penggunaan kertas. Perubahan konsentrasi reaksi
Kebutuhan informasi dan hiburan di adalah pengertian asal laju reaksi. Laju
Indonesia terus berkembang sebagai reaksi memiliki satuan molar per detik
negara berkembang. Kertas digunakan oleh (m/s). Reaksi kimia terbentuk melalui arah
khalayak ramai dengan segala faktornya. reaktan menuju produk, dan sepanjang
Akibatnya, bisnis pembuatan kertas di reaksi kimia, reaktan dikonsumsi melalui
Indonesia berkembang seiring dengan cara yang sama seperti pembentukan
meningkatnya permintaan kertas. Bahan sejumlah produk reaksi. Laju reaksi dilihat
baku yang digunakan juga mulai bervariasi pada sisi penarikan konsentrasi reaktan dan
dari bahan baku kayu sampai nonkayu. peningkatan konsentrasi produk (hasil
Dalam mempercepat pembuatan kertas, reaksi).
bahan baku pembuat kertas dibuat menjadi Kinetika kimia membahas terkait
bubur kertas (pulp) terlebih dahulu. perubahan laju reaksi yang disebabkan oleh
Pulp merupakan produk akhir variabel tertentu seperti luas permukaan,
pengolahan serat yang berasal dari bahan konsentrasi, temperatur, dan katalis. Pada
baku dengan menggunakan berbagai tinjauan ini variabel yang menjadi fokus
prosedur pembuatan (mekanik, semi kimia, utama adalah luas permukaan, konsentrasi,
dan kimia). Pulping merupakan proses dan temperatur. Variabel tersebut
pembuatan kertas dimana melibatkan diperlukan selama proses pulping dan
pemisahan serat dari sumber lignoselulosa memiliki dampak yang signifikan pada
seperti kayu atau serat tanaman lainnya. proses pembuatan pulp karena memastikan
Metode ini melibatkan penguraian bahan efisiensi dan kualitas performa pulp yang
mentah menjadi serat-serat kecil, dihasilkan. Dengan demikian, dilakukan
68
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

tinjauan penelitian guna membahas apakah jurnal ilmiah terakait. Kata kunci yang
prinsip kinetika kimia yaitu laju reaksi digunakan meliputi "kinetika kimia,"
kimia diterapkan dalam proses produksi "pembuatan pulp," "industri kertas," "laju
pulp pada bidang industri kertas. reaksi," "bubur kertas,".

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada metode penelitian yang Hasil review artikel memuat tentang
diperlukan untuk pembuatan review jurnal penerapan prinsip kinetika kimia yaitu
ini ialah dengan metode hubungan dan pengaruh faktor laju reaksi
komparatif/perbandingan, yaitu dengan kimia dalam proses produksi pulp pada
cara mengumpulkan beragam sumber yang industri kertas menggunakan bahan kayu
diperoleh dari jurnal penelitian. Tulisan ini (kelapa sawit, akasia, karet, tembakau,
berkaitan dengan literatur review yang bambu, kelapa, kanola) dan non-kayu
digunakan guna memperoleh teori-teori (ampas tebu, kulit jagung, kulit durian,
yang dapat menjadi acuan untuk jerami padi, eceng gondok, daun nanas,
pemecahan masalah yang sedang diteliti. daun pinus, batang talas, batang pisang,
Pencarian jurnal penelitian berbahasa kulit buah biji ketapang). Pembuatan pulp
inggris dan bahasa indonesia atau jurnal dari bahan kayu pada umumnya
internasional dan nasional yang mengggunakan beberapa metode, dapat
dilaksanakan dengan memperoleh database dilihat pada tabel 1.
Google Schoolar, PubMed, dan jurnal-

Tabel 1. Metode pembuatan pulp secara kimia yang umum digunakan pada industri kertas.

Metode Bahan kimia yang Karakteristik pulp yang Referensi


digunakan dihasilkan
Sulfit Larutan pemasak bersifat Selulosa yang berwarna (Purnawan & Parwati,
asam, yaitu larutan bisulfit putih 2014)
dari Ca(HSO3)2 atau
Mg(HSO3)2 . Suhu 149℃
dalam waktu 7-12 jam

Kraft/Sulfat Kombinasi NaOH, Na2SO3, Kuat, tingkat kecerahan (Siagian et al., 2004)
Na2S, dan Na2CO3. Suhu rendah (cokelat gelap) dan (Purnawan &
171-179℃ dalam waktu 2-5 Parwati, 2014)
jam

Soda NaOH dan C14H8O2. Suhu Selulosa berwarna cokelat,


165-171℃ dalam waktu 6-8 pendek dan kurang kuat
jam sehingga membutuhkan
sedikit pemutihan

69
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

Metode Bahan kimia yang Karakteristik pulp yang Referensi


digunakan dihasilkan

Organosolv Pelarut organik (methanol, Rendemen pulp yang (Wibisono et al., 2011)
etanol, aseton, asam asetat, tinggi, produk sampingan
dan lain-lain). Metode lignin dan hemiselulosa
asetosolv merupakan salah yang tinggi, dan ramah
satu proses dalam lingkungan
organosolv

Penelitian terdahulu mengenai Hal ini menjadi latar belakang


pembuatan pulp pada umumnya dilakukannya penelitian terbaru mengenai
menggunakan bahan baku kayu, namun pembuatan pulp dari bahan non-kayu.
permintaan kertas di Indonesia setiap Selama proses pembuatan pulp dari bahan
tahunnya selalu mengalami peningkatan kayu maupun non-kayu ternyata
yang sangat tinggi sehingga membutuhkan membutuhkan variabel yang dapat
jumlah bahan baku yang besar pula. Oleh mempercepat proses pembuatan pulp.
karena pembuatan pulp pada umumnya Berdasarkan literature review, berikut
menggunakan bahan baku kayu, lama- variabel atau faktor yang mempengaruhi
kelamaan kayu menipis sehingga dapat pembuatan pulp. Berikut adalah hasil
menyebabkan pemanasan global dan penelitian terdahulu yang dicantumkan
semakin menipisnya cadangan kayu di pada tabel 2 dan 3.
Indonesia.

Tabel 2. Pengaruh faktor laju reaksi kimia dalam pembuatan pulp pada industri kertas bahan
kayu.
No Bahan Baku (Kayu) Metode Faktor Laju Reaksi Referensi
Utama
1 Batang Kanola Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Hosseinpour et al.,
(m2), konsentrasi (mol/m3), 2010)
dan temperatur (K)

2 Bambu Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Batalha et al.,


dan Proses (m2), konsentrasi (mol/m3), 2012)
Soda dan temperatur (K)

3 Kayu Acacia Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Sugesty et al.,


Crassicarpa (m2), konsentrasi (mol/m3), 2015)
dan temperatur (K)

4 Cangkang dan Batang Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Hasmawaty et al.,


Kelapa Sawit (m2) 2016)

70
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

No Bahan Baku (Kayu) Metode Faktor Laju Reaksi Referensi


Utama

5 Batang Tembakau Proses Soda Luas permukaan sentuh (Husnul Fatimah,


(m2), konsentrasi (mol/m3), Sri Seno
dan temperatur (K) Handayani, 2016)

6 Kayu Karet Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Vachlepi, M.T,


(m2) 2019)

7 Acacia crassicarpa, Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Apriani and


Acacia mangium dan (m2) dan konsentrasi Novianto, 2020)
Eucalyptus

8 Kayu Daun Jarum dan Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Biantoro et al.,
Kayu Daun Lebar (m2), konsentrasi (mol/m3), 2020)
dan temperatur (K)

9 Acacia mangium dan Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Kardiansyah and


Eucalyptus pellita (m2) dan konsentrasi Sugesty, 2020)
(mol/m3)

10 Kertas Koran Bekas Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Sarbin et al., 2021)
dan Limbah Kayu (m2), konsentrasi (mol/m3),
Akasia (Acacia dan temperatur (K)
mangium Willd) dan
Sengon
(Paraserianthes
falcataria L. Nielsen)

11 Pelepah Kelapa Sawit Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Hariani and


dan Tandan Kosong (m2) dan konsentrasi Khairiah, 2022)
Kelapa Sawit (TKKS) (mol/m3)

12 Tandan Kosong Utuh Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (Nikmatin et al.,


(WEFB) dan Tandan (m2), konsentrasi (mol/m3), 2022)
Kosong Tangkai dan temperatur (K)
(SEFB) Kelapa Sawit
13 Serat Pohon Kelapa Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (NagarajaGanesh et
(cocos nucifera) (m2), konsentrasi (mol/m3), al., 2023)
dan temperatur (K)

71
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

Tabel 3. Pengaruh faktor laju reaksi kimia dalam pembuatan pulp pada industri kertas bahan
non-kayu.

No Bahan Baku (Non- Metode Faktor Laju Reaksi Referensi


kayu) Penelitian
1 Limbah Batang Acetosolv Luas permukaan sentuh (m2), (Irawan et al.,
Pisang Mahuli konsentrasi (mol/m3), dan 2013)
temperatur (K)

2 Kulit Jagung Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (m2), (Fagbemigun et


konsentrasi (mol/m3), dan al., 2014)
temperatur (K)

3 Tepung Daun Pinus Organosolv Luas permukaan sentuh (m2) (Hendratama et


dan konsentrasi (mol/m3) al., 2014)

4 Eceng Gondok Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (m2) (Rony Tulak et


(eichornia crassipes) dan konsentrasi (mol/m3) al., 2016)

5 Ampas Tebu Kraft/Sulfat Konsentrasi (mol/m3), dan (Hosseinpour et


temperatur (K) al., 2010)

6 Non-kayu Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (m2) (Abd El-Sayed et


dan proses al., 2020)
soda
7 Batang Pisang dan Proses Soda Luas permukaan sentuh (m2), (Biantoro et al.,
Jerami Padi konsentrasi (mol/m3), dan 2020)
temperatur (K)

8 Daun Nanas Organosolv Luas permukaan sentuh (m2), (Glenn


konsentrasi (mol/m3), dan Mochamad
temperatur (K) Rayhan et al.,
2020)
9 Kulit Buah Biji Deliginifikasi Luas permukaan sentuh (m2) (Kurniawan et al.,
Ketapang dan konsentrasi (mol/m3) 2020)
10 Ampas Tebu Kraft/Sulfat Luas permukaan sentuh (m2), (Roni et al., 2020)
konsentrasi (mol/m3), dan
temperatur (K)

11 Kulit Durian dan Organosolv Luas permukaan sentuh (m2) (Thaib et al.,
Ampas Tebu dan konsentrasi (mol/m3) 2020)

12 Batang Pisang Raja Proses Soda Luas permukaan sentuh (m2), (Igbagara and
(musa acuminate) konsentrasi (mol/m3), dan Evawere, 2021)
dan Pisang Nangka temperatur (K)
(musa pradisiaca)
13 Eceng Gondok Acetosolv Luas permukaan sentuh (m2), (Ariani et al.,
(eichornia crassipes) konsentrasi (mol/m3), dan 2022)
temperatur (K)

14 Kulit Jagung dan Acetosolv Luas permukaan sentuh (m2) (Evitasari et al.,
Ampas Tebu 2022)

72
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

No Bahan Baku (Non- Metode Faktor Laju Reaksi Referensi


kayu) Penelitian
15 Batang Talas Proses Soda Luas permukaan sentuh (m2) (Nugroho P et al.,
(Colocasia esculenta dan konsentrasi (mol/m3) 2022)
L.)
16 Ampas Tebu dan Organosolv Luas permukaan sentuh (m2), (Rahmayanti et
Kulit Jagung konsentrasi (mol/m3), dan al., 2022)
temperatur (K)

17 Jerami Padi Proses Soda Luas permukaan sentuh (m2) (Vania et al.,
2022)

Faktor Laju Reaksi Kimia Pada Berdasarkan tinjauan penelitian,


Pembuatan Pulp
pembuatan pulp dari bahan non-kayu juga
Luas Permukaan sentuh menunjukan adanya pengaruh faktor laju
Penelitian yang telah dilakukan reaksi kimia yaitu luas permukaan bidang
(Vachlepi, M.T, 2019) menggunakan bahan sentuh. Penelitian yang telah dilakukan
baku kayu karet, pada fase mula produksi (Evitasari et al., 2022) pembuatan pulp
pulp yang berasal dari kayu karet dilakukan dimulai dengan menggabungkan ampas
penghalusan. Proses penghalusan dibuat tebu dengan kulit jagung, lalu mencuci, dan
agar proses pemisahan serat kayu karet dari mengiris sesuai ukuran kecil. Pengirisan
bahan lainnya pada proses pembuatan pulp bahan baku tersebut dimaksudkan untuk
berlangsung mudah. mempercepat laju reaksi agar produksi pulp
Berdasarkan penelitian tersebut, berlangsung cepat. Begitu juga dengan
menunjukkan adanya pengaruh luas penelitian pembuatan pulp dengan bahan
permukaan bahan baku terhadap kecepatan non-kayu lainnya seperti pada tabel 3.
berlangsungnya produksi pulp, luas
permukaan dapat diatur dengan dengan Konsentrasi

memperhalus kadar ukuran zat. Laju reaksi Berdasarkan hasil penelitian yang

kimia dalam prosesnya menggunakan dilakukan (Evitasari et al., 2022) yaitu

pereaksi berbentuk serbuk akan membuat pembuatan pulp dari batang tembakau,

laju reaksi lebih cepat daripada berbentuk rendemen pulp tertinggi didapat dengan

kepingan. Begitu juga pada penelitian konsentrasi NaOH 12,5%. Semakin banyak

pembuatan pulp menggunakan bahan kayu jumlah konsentrasi larutan pemasak maka

lainnya seperti pada tabel 2. akan semakin tinggi kadar α-selulosa yang
diperoleh. Hal ini dikarenakan semakin
banyaknya jumlah konsentrasi NaOH yang

73
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

dipakai, mengakibatkan NaOH lebih Hal ini membuktikan bahwa adanya


melimpah sehingga dapat mengikat lignin. pengaruh faktor laju reaksi kimia dalam
Apabila kandungan lignin sedikit maka pembuatan pulp yaitu temperatur.
membuktikan bahwa kualitas pulp yang Mempercepat tingkat respons karena
dihasilkan baik, begitu juga sebaliknya. peningkatan suhu membuat partikel
Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada bergerak lebih cepat. Energi kinetik partikel
pengaruh faktor laju reaksi kimia yaitu meningkat sebagai akibat dari gerakan ini,
konsentrasi. Jika konsentrasi reaktan meningkatkan kemungkinan tumbukan
meningkat, jumlah partikel reaktan akan yang berhasil. Selanjutnya semakin banyak
meningkat. Bertambahnya jumlah partikel jumlah partikel yang terganggu. Suhu yang
pereaksi memudahkan terjadinya tumbukan lebih tinggi akan mempercepat reaksi
antar partikel pereaksi menyebabkan kimia. Begitu juga dengan penelitian
kemungkinan berlangsungnya reaksi lebih pembuatan pulp menggunakan bahan kayu
besar. Hal ini yang menyebabkan mengapa dan non-kayu lainnya seperti pada Tabel 2
semakin besar konsentrasi reaktan, semakin dan Tabel 3.
cepat laju reaksi. Begitu juga dengan
KESIMPULAN
penelitian pembuatan pulp menggunakan
Hasil dari beberapa penelitian yang
bahan kayu dan non-kayu lainnya seperti
sudah dilaksanakan, dapat diambil
pada Tabel 2 dan Tabel 3.
kesimpulan bahwa ternyata produksi pulp
Temperatur pada industri kertas tidak hanya
Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan bahan baku kayu, tetapi
dilakukan (Irawan et al., 2013) Rendemen baru-baru ini banyak penelitian mengenai
pulp yang dihasilkan pada suhu 100°C pembuatan pulp dari bahan non-kayu
berdasarkan perbandingan kadar volume dengan hasil penelitian yang cukup
larutan dan massa batang pisang 2/1, 3/1, memuaskan, ternyata bahan baku non-kayu
5/1 dan 7/1 (L/kg) adalah 29,57; 54.12; juga dapat digunakan dalam pembuatan
55,12 dan 34,58 %, pada suhu 110°C pulp pada industri kertas dengan hasil yang
dengan rasio komposisi yang sama yaitu efektif. Pada proses produksi pulp terdapat
35,59; 54,93; 66,52 dan 44,72%. pengaruh faktor laju reaksi kimia yang
Sedangkan pada suhu 120°C dengan bertujuan untuk mempercepat proses
perbandingan komposisi yang sama produksi. Faktor laju reaksi yang
diperoleh rendemen sebesar 43,92; 57,95; berpengaruh dalam produksi pulp dari
76,21 dan 46,17%. bahan kayu dan non-kayu adalah luas

68
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

permukaan bidang sentuh, konsentrasi, dan Bosowa, U., 2022. Pembuatan Bahan
Baku Pulp dari Pelepah Pisang 3, 28–
temperatur. Faktor yang paling
36.
mempengaruhi pada pembuatan pulp baik
Azmin, N., Nasir, M., Hartati, H., 2019.
dari bahan kayu maupun non-kayu adalah Pemanfaatan Kulit Udang (Penaeus
luas permukaan bidang sentuh (m2), karena modonon) untuk Pembuatan Kitosan
sebagai Pengawet Alami Daging.
setiap bahan yang digunakan untuk Oryza ( J. Pendidik. Biol. ) 8, 9–15.
pembuatan pulp dari bahan kayu maupun https://doi.org/10.33627/oz.v8i1.154

non-kayu dilakukan pengirisan (bagian Batalha, L.A.R., Colodette, J.L., Gomide,


J.L., Barbosa, L.C.A., Maltha, C.R.A.,
kecil) terlebih dahulu agar mempercepat
Gomes, F.J.B., 2012. Dissolving Pulp
proses produksi diikuti dengan pengaruh Production from Bamboo.
BioResources 7, 640–651.
variabel konsentrasi (mol/m3) dan
temperatur (K) pada saat pemasakan pulp. Biantoro, R., Septiningrum, K.,
Kardiansyah, T., 2020. Dissolving
Bahan yang diiris terlebih dahulu akan Pulp dari Kayu dan Nonkayu:
memakan waktu yang lebih cepat jika Tinjauan Proses Pembuatan dan
Karakteristiknya. J. Selulosa 10, 35.
dibandingkan dengan bahan baku dalam https://doi.org/10.25269/jsel.v10i01.2
bentuk kepingan karena semakin luas 94

permukaan bidang sentuh maka semakin Cahyono, E., Murniati, I., Kota, N., 2018.
Aplikasi Kitosan Kulit Udang Windu
cepat pula reaksi yang terjadi. (Panaeus monodon) sebagai Pengawet
Alami Pada Tahu. J. Ilm. Tindalung
DAFTAR PUSTAKA 41–44.
Abd El-Sayed, E.S., El-Sakhawy, M., El- Evitasari, R.T.&, Firda, I.H. dan, 2022.
Sakhawy, M.A.M., 2020. Non-wood Pembuatan Pulp dari Kulit Jagung dan
Fibers as Raw Material for Pulp and Ampas Tebu dengan Metode
Paper Industry. Nord. Pulp Pap. Res. Acetosolv Pelarut Asam Cuka Apel
J. 35, 215–230. deangan Variasi Kulit Jagung dan
https://doi.org/10.1515/npprj-2019- Ampas Tebu. J. Teknol. Kim. Unimal
0064 2, 136–143.
Apriani, R., Novianto, P., 2020. Pengaruh Fagbemigun, T.K., Fagbemi, O.D., Otitoju,
Pencampuran Bahan Baku acacia O., Mgbachiuzor, E., Igwe, C.C.,
crassicarpa, acacia mangium, dan 2014. Pulp and Paper-making
eucalyptus Terhadap Kualitas Pulp. J. Potential of Corn Husk. Int. J.
Vokasi Teknol. Ind. 2. AgriScience 4, 209–213.
https://doi.org/10.36870/jvti.v2i2.186
Glenn Mochamad Rayhan, Salsabila
AR, H., Amiludin, Z., Budi, S., 2016. Fachrina, Rizka Amalia, 2020. Desain
Prototype Pengolahan Limbah Batang Eksperimental Faktorial Untuk
dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Penentuan Faktor Paling Berpengaruh
Sebagai Bahan Baku Pulp. Kinetika 7, Pada Proses Pulping Organosolv
7–12. Berbahan Baku Limbah Daun Nanas.
Gema Teknol. 2, 120–124.
Ariani, F., Studi, P., Kimia, T., Teknik, F.,
69
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

Hariani, R., Khairiah, H., 2022. Uji Fisik Ketapang dengan Metode
dan Kimia Pulp Dari Pelepah dan Delignifikasi. Khazanah J. Mhs. 11,
Tandan Kosong Kelapa Sawit 5, 26– 1–7.
30.
Legiso, K.A.R., 2557. Kimia Organik,
Hendratama, H., Anggerta, L.A., Alfiana, NoerFikri.
A.F., Studi, P., Kimia, T., Teknik, F.,
2014. Pemanfaatan Daun pinus NagarajaGanesh, B., Rekha, B.,
sebagai Bahan Pembuatan pulp Mohanavel, V., Ganeshan, P., 2023.
Mengguakan Natrium hidroksida. Exploring the Possibilities of
Producing Pulp and Paper from
Hosseinpour, R., Fatehi, P., Latibari, A.J., Discarded Lignocellulosic Fibers. J.
Ni, Y., Javad Sepiddehdam, S., 2010. Nat. Fibers 20.
Canola Straw Chemimechanical https://doi.org/10.1080/15440478.202
Pulping for Pulp and Paper 2.2137618
Production. Bioresour. Technol. 101,
4193–4197. Nikmatin, S., Irmansyah, I., Hermawan, B.,
https://doi.org/10.1016/j.biortech.201 Kardiansyah, T., Seta, F.T., Afiah,
0.01.055 I.N., Umam, R., 2022. Oil Palm
Empty Fruit Bunches as Raw Material
Husnul Fatimah, Sri Seno Handayani, of Dissolving Pulp for Viscose Rayon
M.G.D.P., 2016. Pengaruh Fiber in Making Textile Products.
Kpnsentrasi Larutan NaOH, Polymers (Basel). 14.
Kecepatan Pengadukan, Temperatur, https://doi.org/10.3390/polym141532
dan Waktu Pemasakan Terhadap 08
Kualitas Pulp dari Batang Tembakau
(Nicotiana tabacum) 147, 11–40. Nugroho P, V.S.F.A., 2022. Pemanfaatan
Batang Tanaman Talas sebagai Bahan
Igbagara, P., Evawere, U., 2021. Kinetic Pembuatan Pulp dengan Proses Soda.
Modeling of Pulp Production from J. Teknol. Kim. Unimal 11, 43–55.
Plantain Trunk. Am. J. Comput. Eng.
4, 49–56. Purnawan, Parwati, C.I., 2014. Pembuatan
https://doi.org/10.47672/ajce.735 Pulp Dari Serat Aren (Arenga Pinnata)
Dengan Proses Nitrat Soda. Pros.
Irawan, C., Ariyanti, D., Hernanda, P., Semin. Nas. Apl. Sains Teknol. 2014
2013. Pemanfaatan Limbah Batang 323–330.
Pisang (Musa sp.) di Kalimantan
Selatan sebagai Alternatif Bahan Baku Rahmayanti, A., Yerizam, M., Dewi, E.,
Pembuatan Kertas. J. Chem. Inf. 2022. Pemanfaatan Ampas Tebu dan
Model. 53, 1689–1699. Kulit Jagung sebagai Bahan Baku
Pulp dengan Proses Organosolv. J.
Kardiansyah, T., Sugesty, S., 2020. Pendidik. dan Teknol. Indones. 2,
Pengaruh Alkali Aktif terhadap 349–354.
Karakteristik Pulp Kraft Putih Acacia https://doi.org/10.52436/1.jpti.196
mangium dan Eucalyptus pellita. J.
Selulosa 10, 9. Rokhima, I., 2014. Efektivitas Perendaman
https://doi.org/10.25269/jsel.v10i01.2 Ikan Segar dalam Larutan Chitosan
91 dari Limbah Cangkang Udang
terhadap Sifat Fisik Ikan Segar. Unnes
Kurniawan, M.A., Ramanda, G.D., J. Public Heal. 3, 1–8.
Cantikasari, T., Leun, S.G. V, 2020.
Pembuatan Kertas dari Limbah Pohon Roni, K.A., Rifdah, R., Susanto, T., 2020.

70
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 8, No. 1, Hal. 67-71 (Juni 2023)

Pemanfaatan Ampas Tebu Menjadi Wibisono, Leonardo, H., Antaresti,


Pulp Dengan Proses Peroksida Alkali. Aylianawati, 2011. Pembuatan Pulp
Publ. Penelit. Terap. dan Kebijak. 3, Dari Alang-Alang. J. Widya Tek. 10,
34–39. 11–20.
https://doi.org/10.46774/pptk.v12i1.1
07
Rony Tulak, Lyse Bulo, T.H., 2016.
Pengaruh Waktu Pemanasan dan
Konsentrasi Larutan Pemasak
Terhadap Kualitas Pulp dari Eceng
Gondok (Eichhornia Crassipes).
Chem. Eng. J. 284, 2016.
Sarbin, Iskandar, Zarta, A.R.,
Noorhamsyah, Rajab, A., 2021.
Limbah Kayu Dan Kertas Bekas
Untuk Pulp Kertas. Bul. Poltanesa 22.
https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i2.
894
Siagian, R.M., Lestari, S.B., Yoswita,
2004. Sifat Pulp Sulfat Kayu Kurang
dikenal Asal Jawa Barat. J. Penelit.
Has. Hutan 22, 75–86.
Sugesty, S., Kardiansyah, T., Pratiwi, W.,
2015. Potensi Acacia crassicarpa
Sebagai Bahan Baku Pulp Kertas
untuk Hutan Tanaman Industri. J.
Selulosa 5, 21–32.
https://doi.org/10.25269/jsel.v5i01.75
Thaib, C.M., Gultom, E., Aritonang, B.,
2020. Pembuatan Kertas dari Limbah
Kulit Durian dan Ampas Tebu dengan
Perbedaan Konsentrasi NaOH. J. Kim.
Saintek dan Pendidik. IV, 1–11.
Vachlepi, M.T, A., 2019. Prospek
Pemanfaatan Kayu Karet Sebagai
Bahan Baku Pembuatan Pulp. War.
Perkaretan 1, 47–60.
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v1i1.
593
Vania, S.N., Nugroho, P.B., Fuadi, A.M.,
2022. Pemanfaatan Jerami Padi
(Oryza sativa) sebagai Bahan
Pembuatan Pulp dengan Proses Soda
diawali Ekstraksi Pektin. J. Tek. Kim.
28, 2721–4885.

71

You might also like