You are on page 1of 11

https://ejournal.unib.ac.id/index.

php/agroindustri
pISSN: 20885369 eISSN: 26139952
DOI :10.31186/j.agroind.10.1.57-66

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN DALAM


SUHU RUANG TERHADAP MUTU DODOL PEPAYA

EFFECT OF PACKAGING TYPE AND STORAGE AT ROOM


TEMPERATURE ON THE QUALITY OF PAPAYA DODOL
Wuri Marsigit, Marniza Marniza, Reza Febi Ayu Monica
Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu, 38371A
E-mail korespondensi: wuri_marsigit@yahoo.com

Diterima 29-11-2019, diperbaiki 15-05-2020, disetujui 15-05-2020

ABSTRACT

The home industry mostly packs papaya dodol using PP plastic packaging. It is necessary to
research the quality of papaya dodol that is stored with various types of packaging during storage.
This study aims to obtain a type of packaging that is able to maintain the physical, microbiological,
and organoleptic qualities of papaya dodol during storage at room temperature. The study was
carried out following a completely randomized design (CRD) with two factors; namely the type of
packaging with PP plastic, aluminum foil, and wax paper; and duration of storage; i.e. 7 days, 14
days, 21 days and 28 days. The observed variables included color, texture, moisture content, mold
and organoleptic properties. The collected data were analyzed using ANOVA and DMRT follow-up
tests. The results showed that during 28 days of storage, the best quality of dodol was packed with
aluminum foil on day 21; with a color of 7.5 YR 4/4, hardness (texture) 2.00 mm / g and a moisture
content of 9.65%; and microbiological observations of 180 colonies/g; which means meeting SNI
requirements. Organoleptic quality based on the aroma level of 2.92 (enough likes), 2.96 colors
(enough likes), texture 2.16 (dislikes) and taste 3.08 (quite likes)

Keywords: Dodol quality, papaya dodol, type of packaging

ABSTRAK

Industri rumah tangga pada umumnya mengemas dodol pepaya menggunakan kemasan plastik
PP. Berkaitan dengan itu, perlu adanya penelitian terhadap mutu dodol papaya yang disimpan dengan
berbagai jenis kemasan selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan jenis kemasan
yang dapat menjaga mutu fisik, mikrobiologi, serta organoleptik dodol papaya selama penyimpanan
dalam suhu ruang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)
dengan dua faktor; yaitu jenis kemasan dengan tiga jenis; yaitu plastik PP, alumunium foil, dan kertas
lilin; dan lama penyimpanan; yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Variabel yang diamati meliputi
warna, tekstur, kadar air, kapang dan sifat organoleptik. Data terkumpul dianalisis menggunakan
ANOVA serta uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 28 hari penyimpanan,
mutu dodol terbaik adalah yang dikemas dengan aluminium foil pada hari ke 21; dengan warna 7,5
YR 4/4, kekerasan (tekstur) 2,00 mm/g dan kadar air 9,65 %; serta hasil pengamatan mikrobiologi
sebanyak 180 koloni/g; yang berarti memenuhi syarat SNI. Mutu organoleptik berdasarkan tingkat
kesukaan aroma 2,92 (cukup suka), warna 2,96 (cukup suka), tekstur 2,16 (tidak suka) dan rasa 3,08
(cukup suka).

Kata kunci: dodol pepaya, jenis kemasan, mutu dodol

Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan ……. (Marsigit, et al.) | 57


PENDAHULUAN estetika menarik dan representatif sesuai
dengan peraturan dan perundangan label
Pepaya merupakan salah satu dan kemasan yang berlaku (Marsigit, 2017).
komoditas hortikultura di Indonesia yang Salah satu industri pengolahan produk
memiliki berbagai manfaat. Kandungan pertanian di Kabupaten Kepahiang yang
nutrisi yang terdapat dalam 100 g buah mengolah dodol pepaya adalah industri
papaya terdiri dari 12,4 g karbohidrat; 23 “Dua Saudara” yang terdapat di Desa Tebat
mg kalsium; 12 mg fosfor; 1,7 mg besi, 110 Monok dengan izin edar dari dinas
mg retinol; 0,04 mg tiamin dan 78 mg kesehatan No. PIRT 2144708020019-19.
vitamin C (Suyanti dkk., 2012). Buah Industri rumah tangga “Dua Saudara” saat
pepaya yang disimpan dalam keadaan segar ini menggunakan kemasan plastik PP
memiliki umur simpan yang singkat, sebagai kemasan primer. Pada produk dodol
sehingga dengan mengolahnya menjadi pepaya yang dihasilkan, belum pernah
berbagai jenis produk olahan seperti dodol dilakukan penelitian mengenai pengaruh
buah dapat meningkatkan umur simpan dan jenis kemasan yang digunakan dan lama
nilai tambah. penyimpanan pada suhu ruang terhadap
Dodol pepaya merupakan salah satu mutu dodol pepaya, sehingga penelitan ini
olahan buah yang tedapat di Kabupaten bertujuan untuk mengkaji pengaruh jenis
Kepahiang (Simanjuntak dkk., 2014). Dodol kemasan (plasik, aluminium foil, dan kertas
pepaya merupakan makanan camilan yang lilin) dan lama penyimpanan pada suhu
terbuat dari daging buah pepaya, tepung ruang terhadap mutu dodol pepaya.
tapioka, gula dan garam (Marsigit, 2017).
Dodol pepaya termasuk jenis dodol buah- BAHAN DAN METODE
buahan karena adanya penambahan buah
yang dapat meningkatkan cita rasa dan Bahan dan Alat
kandungan serat pada dodol. Selain dodol Dodol pepaya yang digunakan dalam
buah pepaya terdapat pula dodol buah penelitian ini diperoleh dari industri rumah
jambu biji merah (Simatupang dkk., 2016), tangga “Dua Saudara” yang berada di Desa
dodol buah nanas (Yanti dkk., 2016), dodol Tebat Monok Kabupaten Kepahiang
buah pisang raja (Supiani dkk., 2016) dan Provinsi Bengkulu. Bahan kemasan dodol
dodol campuran puree nanas dan pepaya yang digunakan adalah plastik PP
(Nurhayati dkk, 2010). Penelitian mengenai (polipropilen), aluminium foil dengan
dodol buah kebanyakan menitikberatkan ketebalan 0,012 mm serta kertas lilin
kepada proses pembuatan dodol tersebut (waxed paper). Alat yang digunakan untuk
dan belum banyak penelitian yang analisa kimia, fisik dan mikrobiologi dodol
mengangkat umur simpan dodol dengan terdiri atas erlemeyer, autoclaf, gelas ukur,
berbagai jenis kemasan yang digunakan. kapas, kertas, karet, kompor, talenan, wajan,
Pengembangan usaha industri blender atau parutan, timbangan, pengaduk,
pengolahan dodol dengan skala usaha kecil saringan, pisau, nampan plastik, oven,
memiliki prospek yang cukup baik cawan petri, desikator, neraca analitik,
(Simanjuntak dkk., 2014). Dodol dapat spatula, penetrometer, dan munsell color
dikemas lebih menarik dan praktis dengan chart for plant tissues.
dibungkus menggunakan kemasan
berukuran kecil kemudian dimasukkan Rancangan Penelitian
kedalam kotak kemasan plastik. Kualitas Rancangan penelitian yang digunakan
serta kemasan dodol pepaya masih belum adalah rancangan acak lengkap (RAL)
bagus sehingga perlu upaya perbaikan agar dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah
kualitas yang dihasilkan lebih baik seperti jenis kemasan (A) yang terdiri dari 3 taraf
kandungan gizi, hieginitas, keamanan yaitu A1 = plastik PP, A2 = aluminium foil,
pangan, daya simpan, serta kemasan dengan dan A3 = kertas lilin. Faktor ke dua adalah

58 | Jurnal Agroindustri Vol. 10 No. 1, Mei 2020: 57-66


lama waktu penyimpanan (B) dengan 4 taraf menggunakan colony counter berdasar SNI
yaitu B1= 7 hari, B2=14 hari, B3=21 hari 2986 (2013).
dan B4=28 hari. Masing-masing perlakuan
diulang sebanyak tiga kali, sehingga Sifat Organoleptik
diperoleh unit percobaan sebanyak 36 unit Sifat organoleptik dodol ditentukan
percobaan. melalui uji hedonik atau tingkat kesukaan
terhadap aroma, rasa, dan tekstur dodol.
Variabel Diamati Skala hedonik yang digunakan ditunjukkan
Warna dodol pepaya skala 1 – 5 (sangat tidak suka - sangat suka)
Pengamatan warna dodol dengan menggunakan panelis semi terlatih
menggunakan Munsell Color for Plant sebanyak 25 orang mahasiswa di
Tissues; dilakukan dengan membandingkan lingkungan Universitas Bengkulu.
warna sampel dodol dengan warna Munsell
Color for Plant Tissues. Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisa dengan
Tekstur dodol pepaya menggunakan ANOVA untuk melihat
Tekstur dodol diukur menggunakan adanya pengaruh antar perlakuan. Apabila
penetrometer. Tekstur dodol menunjukan terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata,
kekerasan dodol dengan satuan mm/g. Pada maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncans
prinsipnya semakin kecil nilai pengukuran Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%
yang didapatkan maka tingkat kekerasan menggunakan program SPSS 23.
dodol semakin besar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar air dodol
Kadar air dodol pepaya diukur Warna Dodol Pepaya
menggunakan metode gravimetri menurut Hasil pengamatan setiap 7 hari
Sudarmadji dkk(1997) berdasar berat basah. terhadap warna dodol papaya yang dikemas
dengan tiga jenis bahan kemas selama 28
Total kapang dodol hari penyimpanan, secara umum
Total kapang diukur menggunakan menunjukkan bahwa semakin lama dodol
metode agar tuang. Media yang digunakan disimpan, maka warnanya semakin gelap.
adalah potato dextrose agar (PDA). Jumlah Warna dodol papaya hasil pengamatan
kapang yang tumbuh dihitung dengan disajikan pada Gambar 1
.

Gambar 1. Warna dodol pepaya pada setiap 7 hari pengamatan selama 28 hari
penyimpanan dengan menggunakan tiga jenis kemasan

Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan ……. (Marsigit, et al.) | 59


Warna dodol pepaya mengalami Hasil uji tingkat kesukaan panelis
perubahan selama penyimpanan yaitu terhadap warna didapatkan nilai tertinggi
menjadi gelap. Warna awal sebelum pada kemasan aluminium foil di hari ke 14
dilakukannya pengemasan memiliki nilai dengan notasi warna pada Munsell Color
2,5 YR 4/6 berubah menjadi 7,5 YR 4/2 Chart For Plant Tissues adalah 7,5 YR 5/2
pada kemasan plastik dan aluminium foil dan nilai terendah pada aluminium foil tidak
pada hari ke 28 dan kemasan kertas 7,5 YR adanya beda nyata di hari ke 28. Hal ini
4/4 di hari yang sama. Pada kemasan plastik menunjukan bahwa tingkat kesukaan
dan aluminium foil setiap minggunya terjadi panelis juga akan menurun dengan lamanya
perubahan warna dodol sedangkan pada penyimpanan dodol pepaya dari berbagai
kemasan kertas mengalami perubahan jenis kemasan.
warna pada hari ke 14 dan ke 21. Pada
penyimpanan hari ke 28 dodol yang Kekerasan atau Tekstur Dodol Pepaya
dikemas dengan kemasan kertas lilin selama 28 Hari Penyimpanan
memiliki warna lebih cerah jika Hasil ANOVA menunjukkan bahwa
dibandingkan dengan dodol dengan jenis kemasan dan lama penyimpanan
kemasan plastik dan aluminium foil. Hal ini berpengaruh nyata terhadap tekstur dodol
diduga akibat perbedaan perubahan pepaya. Tingkat kekerasan tekstur dodol
pengkristalan gula merah sebagai bahan pepaya terhaap jenis kemasan yang
baku dodol pepaya serta sifat dari kemasan digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.
yang dapat ditembus oleh cahaya. Tingkat kekerasan dodol sebesar
Dodol mempunyai sifat organoleptik 1,777 mm/g untuk kemasan aluminium foil,
khas; seperti warna coklat, rasa manis, dan 2,302 mm/g untuk kemasan kertas lilin dan
tekstur yang lengket seperti adonan. Produk 2,469 mm/g untuk kemasan plastik PP.
dodol berwarna coklat terutama akibat Hasil uji DMRT menunjukan tingkat
penambahan gula yang bereaksi dengan kekerasan dodol pada kemasan aluminium
protein (menghasilkan reaksi pencoklatan foil beda nyata jika dibandingkan dengan
non-enzimatis) serta akibat reaksi kemasan kertas lilin dan plastik PP seperti
karamelisasi dari gula (Margareta, 2013). yang ditunjukan pada Gambar 3. Hasil ini
Warna pada makanan dapat diduga akibat dari kemasan kertas yang
disebabkan oleh beberapa sumber memiliki sifat permeabilitas mengakibatkan
diantaranya pigmen, pengaruh panas pada kadar air yang terkandung didalam dodol
gula, adanya reaksi antara gula dan asam keluar dengan mudah didukung suhu
amino (reaksi Maillard) dan adanya lingkungan. Kemasan kertas dan kemasan
campuran bahan lain. Apabila bahan pangan plastik beda tidak nyata dan nilai lebih
yang dinilai bergizi, enak dan memiliki tinggi berarti dodol yang dikemas dengan
tekstur baik, tidak akan dimakan jika plastik memiliki tekstur paling lunak.
memiliki warna yang tidak sedap dipandang Kerasnya dodol diduga diakibatkan karena
atau memberi kesan yang telah menyimpang berkurangnya kadar air dan pengkristalan
dari warna seharusnya (Winarno, 2002). gula yang terkandung dalam dodol.

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan beda tidak nyata pada taraf 5%.
Gambar 2. Kekerasan dodol pepaya pada tiga jenis kemasan

60 | Jurnal Agroindustri Vol. 10 No. 1, Mei 2020: 57-66


Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan beda tidak nyata pada taraf 5 %.

Gambar 3. Kekerasan Dodol Pepaya terhadap Lama Penyimpanan

Kekerasan dodol pepaya dengan Kadar Air Dodol Pepaya Selama 28 hari
nilai 3,02 mm/g pada hari ke-7; 2,22 mm/g Penyimpanan
pada hari ke- 14; 2,00 mm/g pada hri ke-21 Air merupakan salah satu komponen
dan 1,48 mm/g pada hari ke-28. Penurunan yang penting dalam bahan pangan yang
nilai ini diakibatkan karena seiring dengan dapat mempengaruhi penampakan tekstur
lamanya waktu penyimpanan dodol akan dan daya tahan makanan terhadap mikroba.
semakin keras dan hasil ini sesuai dengan Hasil pengamatan kadar air dodol pepaya
(Irsyad, 2011) yang menyatakan produk selama penyimpanan dapat dilihat pada
yang keras akan memberikan nilai yang Gambar 4.
lebih kecil karena kedalaman yang bisa Kadar air sebelum dikemas adalah
ditembus oleh alat akan menjadi lebih kecil, 13,88 % sehingga memenuhi persyarat mutu
dan sebaliknya. Menurut Wiyono dkk. dodol beras ketan dengan maksimal 20 %
(2016), perubahan tekstur kekerasan pada yang terkandung pada dodol (SNI
produk jenang yang memiliki karakteristik 2986:2013) ini lebih baik jika dibandingkan
mirip dengan dodol pada hari ke 14 dengan hasil kadar air yang didapat oleh
penyimpanan, gaya tekan dan area yang Seimahuira (2013) pada dodol durian yang
mengalami patah lebih besar daripada hari memiliki kadar air dodol durian untuk
ke - 0. Semakin besar gaya tekan yang semua perlakuan adalah lebih dari 20%
diberikan dan area patah yang lebih luas sehingga tidak memenuhi standar SNI.
berarti tekstur jenang semakin keras.

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan beda tidak nyata pada taraf 5 %.

Gambar 4. Kadar Air Dodol Selama Penyimpanan pada tiga jenis kemasan

Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan ……. (Marsigit, et al.) | 61


Kadar air selama penyimpanan dodol kapang pada dodol menurut Seimahuira
pepaya sebesar 9,47% sampai 12,11%. (2013). Syarat mutu dodol beras ketan SNI
Hasil ANOVA menunjukan jenis kemasan 2986:2013 cemaran mikroba yang terdapat
selama penyimpanan berpengaruh nyata di dodol adalah angka lempeng total, bakteri
terhadap kadar air dodol pepaya. Hasil uji colliform, escherichia coli, salmonella sp,
lanjut menunjukkan bahwa kadar air dodol stapphylococcus aureus, bacillus cereus
yang dikemas plastik PP di hari ke 7 serta kapang khamir dengan persyaratan
berbeda nyata dengan dodol yang dikemas masing - masing dapat dilihat pada syarat
aluminium foil dan kertas lilin. Pada mutu dodol beras ketan SNI 2986:2013
penyimpanan hari ke 28 kemasan plastik PP (BSN, 2013). Total kapang yang diijinkan
dan kertas lilin berbeda nyata dengan pada SNI tersebut maksimum 2x102
kemasan aluminium foil. Penurunan kadar koloni/gram. Hasil penilitian total kapang
air selama penyimpanan ini diduga dodol pepaya disajikan pada Gambar 5.
disebabkan lingkungan dodol seperti suhu Jumlah kapang selama penyimpanan
yang dapat mengakibatkan berkurangnya terus meningkat. Kemasan terbaik adalah
kadar air lebih cepat. Pada saat penelitian kemasan aluminium foil karena nilai kapang
suhu lingkungan penyimpanan 30-330 C yang didapat di penyimpanan hari ke 21
pada siang hari hingga sore. Winarno (2002) adalah 180 koloni/gram, yaitu di bawah
menjelaskan bahwa kadar air selama nilai maksimum total kapang yang
penyimpanan sangat dipengaruhi oleh disyaratkan SNI dodol (BSN, 2013) yaitu
kelembaban relatif udara sekitar bahan. 200 koloni/ gram. Kemasan plastik PP dan
Hasil ini tidak sejalan dengan hasil dari kertas lilin hanya bertahan sampai minggu
penelitian Wiyono dkk., (2016) yang ke 2 dilihat dari total kapang. Hal ini sesuai
menyatakan jenang merupakan makanan dengan yang dinyatakan Forsythe (1998)
semi basah dan kadar air yang meningkat kerusakan pada bahan pangan yang telah
pada masa penyimpanan membuat produk dikemas dapat terjadi karena integritas
jenang mempunyai masa simpan yang pengemasan yang kurang baik, yaitu
pendek. Perbedaan ini terjadi akibat dari melewati celah pada ruang bahan pengemas
suhu penyimpanan yang berbeda yaitu pada yang mungkin terjadi akibat penutupan yang
suhu 25-27 0 C. tidak sempurna, juga dapat terjadi akibat
mikroba yang terkandung di udara masuk
Total Kapang Dodol Pepaya melalui bahan pengemas yang memiliki
Kadar air yang tinggi juga akan permeabilitas uap air dan gas yang cukup
mempengaruhi kecepatan tumbuhnya tinggi.

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan beda tidak nyata pada taraf 5 %.

Gambar 5. Total kapang dodol pepaya selama 28 hari penyimpanan

62 | Jurnal Agroindustri Vol. 10 No. 1, Mei 2020: 57-66


Menurut hasil penelitian Seimahuira Hasil ANOVA menunjukkan bahwa
(2013) adanya jamur sebanyak 70 koloni aroma dodol selama penyimpanan
di hari ke 7 pada kemasan plastik dan 45 berpengaruh nyata dari masing-masing
koloni di kemasan kertas serta di kemasan kemasan. Hal ini dapat disebabkan semakin
kertas hari ke 14 terdapat 113 koloni, lama proses penyimpanan aroma khas dodol
penyimpanan selanjutnya hasil pepaya berkurang diduga karena adanya
menunjukkan bahwa lebih dari batas perpindahan uap dan oksigen melalui
maksimum syarat mutu dodol. lipatan kemasan.

Sifat Organoleptik Dodol Pepaya Tingkat kesukaan panelis terhadap warna


Tingkat kesukaan panelis terhadap aroma dodol pepaya
dodol pepaya Tingkat kesukaan panelis terhadap
Aroma merupakan bau yang warna dodol papaya disajikan pada Gambar
ditimbulkan oleh rangsangan kimia yang 7. Hasil penilaian panelis dengan skor 2,96
tercium oleh indra pembau dan menentukan hingga 3. Nilai tertinggi tingkat kesukaan
kelezatan makanan serta mempengaruhi warna diperoleh pada kemasan aluminium
penerimanya. Aroma yang terdapat pada foil pada penyimpanan hari ke 21 dan
suatu pangan ada yang berasal dari sifat terendah pada hari ke 28 juga pada kemasan
alami bahan tersebut dan ada yang berasal aluminium foil.
dari berbagai macam campuran bahan Jenis kemasan dan lama penyimpan
penyusun. Aroma pada dodol pepaya ini berpengaruh tidak nyata terhadap tingkat
dapat diakibatkan karena adanya reaksi dari kesukaan panelis pada warna dodol pepaya.
bahan baku dodol seperti tepung beras Pengujian warna dodol papaya
ketan, santan kelapa dan gula apabila menggunakan Munsell Colour menunjukan
tercium bau khas dodol beras ketan maka terdapatnya perbedaan warna dodol dengan
dapat dinyatakan normal (SNI 2986:2013). bertambahnya waktu penyimpanan, namun
Tingkat kesukaan paneleis terhadap dodol hasil pengamatan warna verdasarkan
papaya dapat dilihat pada Gambar 6. tigkatkan kesukaan panelis berbeda tidak
Skor tingkat penerimaan panelis nyata. Warna dodol ini berwarna coklat
terhadap aroma dodol papaya antara 2,68 yang disebabkan oleh karamelisasi dari gula
hingga 3,52 untuk semua jenis kemasan dan dan juga terjadinya reaksi Maillard antara
rata-rata tingkat penerimaan panelis gula dengan protein dari santan.
terhadap aroma dodol pepaya selama Seimahuira (2013) melaporkan pengujian
penyimpanan tertinggi pada kemasan warna pada dodol durian dengan berbagai
aluminium foil dengan nilai 3,27 (suka) dan perlakuan campuran tepung hampir sama
terendah pada kemasan kertas 3,13 (suka). yaitu coklat yang dipengaruhi oleh proses
Tingkat kesukaan panaelis terhadap aroma karamelisasi gula yang ditambahkan.
dodol papaya menurun seiring dengan
lamanya proses penyimpanan.

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan beda tidak nyata pada taraf 5 %.
Gambar 6. Tingkat kesukaan panelis terhadap aroma dodol pepaya

Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan ……. (Marsigit, et al.) | 63


Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan beda tidak nyata pada taraf 5 %.

Gambar 7. Tingkat kesukaan panelis terhadap warna dodol pepaya

Tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur tekstur dodol pepaya selama penyimpanan
dodol pepaya semakin keras (Gambar 3) sehingga sulit
Tekstur pada dodol pepaya sangat untuk digigit.
penting, karena selama penyimpanan dodol
menjadi semakin keras akibat dari adanya Tingkat kesukaan panelis terhadap rasa
reaksi pengkristalan dari gula sebagai bahan dodol pepaya
baku, sedangkan bagian dalam dodol Hasil uji organoleptic pada tingkat
memiliki tekstur yang lembek dan lengket kesukaan panelis terhadap rasa dodol
saat dimakan. Tingkat kesukaan panelis papaya dapat dilihat pada Gambar 9. Nilai
terhadap tekstur dodol papaya dapat dilihat rata-rata tertinggi selama penyimpanan
pada Gambar 8. terdapat pada kemasan kertas dengan skor
Hasil skor rata-rata penilaian 3,53 (suka) dan terendah pada kemasan
kesukaan panelis dengan rentang nilai 2,16 plastik 3,41 (cukup suka).
hingga 3,64. terhadap tekstur dodol pepaya Hasil ANOVA menunjukkan jenis
selama penyimpanan dengan tingkat kemasan berpengaruh nyata terhadap
kesukaan tertinggi pada kemasan kertas lilin tingkat kesukaan pada rasa dodol papaya
dan aluminium foil dengan nilai 3,64 (suka). selama penyimpanan. Ini diduga karena rasa
Nilai ini menurun seiring dengan dodol pepaya semakin lama kehilangan ciri
bertambahnya waktu simpan. khas dari dodol sehinga mempengaruhi
Hasil ANOVA menunjukkan bahwa penilaian panelis yang semakin lama
dodol pepaya selama penyimpanan dengan semakin menurun. Rasa merupakan faktor
berbagai jenis kemasan berpengaruh nyata yang sangat penting dari suatu produk
terhadap tingkat kesukaan pada tekstur makanan selain penampakan dan warna.
dodol pepaya. Semakin lama waktu Rasa berbeda dengan bau dan lebih banyak
penyimpanan, tingkat penerimaan panelis melibatkan panca indra lidah (Winarno,
semakin menurun. Hal ini diduga karena 2002).

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan beda tidak nyata pada taraf 5 %.
Gambar 8. Tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur dodol pepaya

64 | Jurnal Agroindustri Vol. 10 No. 1, Mei 2020: 57-66


Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan beda tidak nyata pada taraf 5 %.

Gambar 9. Tingkat kesukaan panelis terhadap rasa dodol papaya

KESIMPULAN Tepung Ketan Putih Penambahan


Sari Buah Parijoto. Skripsi. Fakultas
1. Warna dodol pepaya bertambah gelap Teknik Universitas Negeri
selama penyimpanan 28 hari pada ketiga Semarang.
jenis kemasan. Tekstur bertambah keras Marsigit, W. 2017. Potensi Pengembangan
selama penyimpanan. Sifat organoleptik Produk Agroindustri Buah Buahan
berdasarkan tingkat kesukaan aroma, dan Sayuran Berbasis Komoditas
warna, tekstur dan rasa dodol pepaya Spesifik Lokasi di Provinsi
berbeda tidak nyata. Dodol pepaya yang Bengkulu. Laporan Akhir Tahun
dikemas dengan aluminium foil bertahan Penelitian Produk Terapan. LPPM
di hari ke 21 sesuai dengan batas SNI Universitas Bengkulu.
total kapang. Nurhayati, C dan Rahmaniar. 2010.
2. Mutu terbaik selama penyimpanan Penggunaan Puree Nenas dan
adalah kemasan aluminium foil dengan Pepaya dalam Pembuatan Dodol.
lama simpan 21 hari. Karakteristik dodol Jurnal Dinamika Penelitian BIPA
pepaya yang diperoleh warna didapatkan 21(37):53-59.
7,5 YR 4/4 (coklat), kekerasan 1,77 Seimahuira, L. M. 2013. Pengolahan
mm/g, kadar air 9,65 %, total kapang 180 Dodol Durian Sebagai Salah Satu
koloni/g. Tingkat kesukaan aroma 2,92 Produk Khas Maluku. Majalah
(cukup suka), warna 2,96 (cukup suka), Biam. 9 (2) : 89-94.
tekstur 2,16 (tidak suka) dan rasa 3,08 Simanjuntak, P., H. Fariadi, dan R. D. Yuli.
(cukup suka). 2014. Prospek Pengembangan
Usaha Dodol Pepaya (Carica
DAFTAR PUSTAKA papaya L.) pada Home Industri
“Dua Saudara” Desa Tebat Monok
Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI Kecamatan Kepahiang Kabupaten
Dodol beras ketan. SNI 2986: 2013. Kepahiang. Jurnal AGRITEPA 1
Forsythe, S. J. and P. K. Hayes. 1998. Food (1): 44 -51.
Hygiene, Microbiology and HACCP Simatupang, D., R. Efendi dan A. Ali. 2016.
3th Edition. An Aspen Publishers, Evaluasi Mutu Dodol dengan Variasi
Inc. Gaithersburg. Maryland. Penambahan Buah Jambu Biji
Irsyad. 2011. Perbaikan Proses Untuk Merah (Psidium guajava L.,) dan
Peningkatan Umur Simpan Dodol Gula Pasir. Jurnal online mahasiswa
Talas. Skripsi. Fakultas Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Pertanian. IPB. Bogor. 3(2):1-12.
Margareta, P. 2013. Eksperimen Pembuatan Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi.
Dodol Ganyong Komposit Dengan 1997. Analisis Bahan Makanan dan

Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan ……. (Marsigit, et al.) | 65


Pertanian. Liberty. Yogyakarta.160 Wiyono, T., Y. Khasanah, A.
hlm. Kusumaningrum, dan D. Ariani.
Supiani, S. Wahyuni, M. Syukri. 2016. 2016. Pengaruh Jenis Kemasan
Analisis Organoleptik Dodol Pisang Jenang Ketan terhadap Masa
Raja (Musa paradisiaca L.) dengan Simpan: Studi Kasus Jenang
Subsitusi Tepung Wikau maombo. J. Rongkop Gunungkidul. Jurnal
Sains dan Teknologi Pangan. Penelitian Pengembangan
1(1):24-30 Pemerintah Daerah Istimewa
Suyanti, Setyadjit, dan A. B. Arif. 2012. Yogyakarta. 8 (1): 58-64
Produk Diversifikasi Olahan Untuk Yanti, L dan D. Novalinda. 2016. Kajian
Meningkatkan Nilai Tambah dan Keamanan Pangan Pada Proses
Mendukung Pengembangan Buah Pembuatan dodol Nanas Tangkit.
Pepaya (Carica papaya L) Di Prosiding Seminar Nasional Lahan
Indonesia. Buletin Teknologi Suboptimal 2016, Palembang 20-21
Pascapanen Pertanian. 8 (2): 62- 70. Oktober 2016. Hal. 608-615
Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan
Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 245 hlm.

66 | Jurnal Agroindustri Vol. 10 No. 1, Mei 2020: 57-66


Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan ……. (Marsigit, et al.) | 67

You might also like