You are on page 1of 9

ANALISIS PENGGUNAAN BEBERAPA JENIS KEMASAN

PLASTIK TERHADAP UMUR SIMPAN SAYUR SELADA


(Lactuca sativa L) SELAMA PENYIMPANAN DINGIN1)

ANALYSIS OF THE USE OF SOME TYPES OF PLASTIC


PACKAGING ON SAFETY AGE OF SALE VEGETABLES
(Lactuca sativa L) DURING COLD STORAGE

Octavianda I. C. Mamonto2), Dr. Ir. Lady. C. Ch. E. Lengkey, MSi3), Dr. Ir. Frans.
Wenur, MS3)
1) Bagian dari skripsi penelitian dengan judul “Analisis Penggunaan Beberapa
Jenis Kemasan Plastik Terhadap Umur Simpan Sayur Selada (Lactuca
sativa L) Selama Penyimpanan Dingin”
2) Mahasiswa Program studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian,Universitas Sam Ratulangi Manado
3) Dosen Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian,Universitas Sam Ratulangi Manado

Korespondensi
E-mail : octaviandamamonto14@gmail.com

ABSTRACT

The objectives of this study were to analyze the weight loss, texture and color
changes of lettuce during cold storage and determine the packaging that can be used
to store lettuce with a longer shelf life. The results of this study, lettuce using LDPE
and PP type packaging at a temperature of 8.14 oC gave the best results for 9 days
of storage. Lettuce stored at 8.14 oC using LDPE and PP packages gave the smallest
percentage weight loss results, namely 4.48% and 1.03%. The hardness value
packed with LDPE plastic at the base is 5.51 N, the middle part is 1.18 N, and the
hardness value packed with PP plastic at the base is 4.23 N, the middle is 1.32 N.
The last day gave the results of the hardness value packed with LDPE plastic at the
base of 8.56 N, the middle part of 1.31 N and the type of PP plastic packaging which
had a hardness value at the base of 8.81 N, the middle part of 1.87 N with a physical
appearance still fresh and hard and the color changes to yellowish green on the
leaves. LDPE and PP plastic packaging gives good results which can be used for
storage of lettuce with a longer shelf life.

Keywords: Lettuce, PVC and LDPE packaging, PP

PENDAHULUAN dibudidayakan di Indonesia dengan


ciri khas daunnya yang keriting serta
Latar Belakang berwarna hijau. Selada merupakan
Selada (Lactuca sativa L.) adalah tanaman hortikultura sangat sensitif
salah satu tanaman yang
terhadap bakteri yang dapat transpirasi sehingga proses ini
menyebabkan kerusakan sehingga berjalan lambat dan sebagai akibatnya
mengakibatkan penyakit pada ketahanan umur simpannya cukup
sayuran seperti busuk daun. panjang dengan susut bobot minimal,
Selada merupakan sayuran yang mutu baik dan pasaran tetap tinggi
saat ini sering dimanfaatkan (Kader, 1992).
masyarakat, selada merupakan Di pasar modren terdapat beberapa
sayuran daun yang digunakan sebagai jenis kemasan plastik yang digunakan
pelengkap yang dimakan mentah untuk mengemas sayur selada ini.
(lalab), salad, dan disajikan dalam Pemajangan dilakukan pada suhu
berbagai macam masakan (Fauzi, diatas 10 oC dan dengan cara
Putra, & Ambarwati, 2008). Selada ditumpuk-tumpukdengan umur
memiliki khasiat yang baik untuk simpan yang singkat 2-3 hari, pelaku
kesehatan karena mengandung gizi bisnis belum mengetahui jenis
yang baik. Zat yang terkandung kemasan dan suhu yang dapat
dalam selada ada berbagai macam memperpanjang umur simpan sayur
dan memberikan manfaat untuk selada. Berdasarkan permasalahan
manusia, zat terkandung antara lain diatas maka dilakaukan penelitian ini
protein, karbohidrat, lemak, fosfor, untuk menganalisis beberapa jenis
kalsium dan zat besi (Surbakti, kemasan plastik yang dapat
Lahay, & Irmansyah, 2015).. memperpanjang umur simpan selada
Kemasan plastik saat ini pada suhu tertentu, dengan perlakuan
mendominasi industri makanan di ini bisa memperpanjang umur
Indonesia, menggeser penggunaan simpan. Penelitian ini bertujuan untuk
kemasan logam dan gelas. Hal ini menganalisis kehilangan bobot,
disebabkan karena kelebihan dari tekstur, dan perubahan warna selada
plastik yaitu kuat dan ringan, yang telah dikemas selama
fleksibel, multiguna, kuat tidak penyimpanan dingin dan menentukan
bereaksi, tidak karatan dan bersifat kemasan yang dapat digunakan untuk
termoplastis (heat seal). Ada banyak menyimpan selada dengan umur
jenis plastik antara lain yang simpan lebih lama.
digunakan yaitu PVC (Polivinil
chlorida), LDPE (Low Density METODOLOGI PENELITIAN
Polyethylene), dan PP
(Polypropylene) yang sering Tempat d an Waktu Penelitian
digunakan untuk mengemas. Penelitian ini dilaksanakan di
Penggunaan pengemasan plastik pada Laboratorium pascapanen, Jurusan
sayur selada yang dipasarkan pada Teknologi Pertanian Fakultas
pasar modern memudahkan Pertanian Universitas Sam Ratulangi
konsumen untuk memilih sayuran Manado. Penelitian ini dilaksanakan
selada, disamping dapat selama lebih dari 1 bulan,
memperpanjang umur simpannya. pertengahan bulan Juni - Juli 2019.
Daun selada yang dikemas dengan
plastik harus disimpan pada lemari Alat dan Bahan
pendingin. Alat-alat yang digunakan pada
Penyimpanan pada suhu dingin penelitian ini adalah plastik film
pada prinsipnya bertujuan untuk (strecth film) yang termasuk jenis
menekan kecepatan respirasi dan PVC (Polyvinyl Chloride) berukuran
25 cm x 25 cm dengan ketebalan 0.02
mm, plastik jenis LDPE (Low Density dan lebar. Selada dipanen bersamaan
Polyethylene) berukuran 25 cm x 25 dengan akarnya dan dimasukkan
cm dengan ketebalan 0,05 mm, kedalam coolbox dan langsung
plastik jenis PP (Polypropylene) yang dibawah ke Laboratorium
berukuran 25 cm x 25 cm dengan Pascapanen Jurusan Teknologi
ketebalan 0,03 mm, timbangan digital Pertanian Fakultas Pertanian
KREN EW1500-2M, vacum sealer Universitas Sam Ratulangi. Selada
model VS160S, Fruit Texture dibersihkan dari kotoran dan
Analyser model GS, Termometer penyortiran, selada dilakukan proses
digital, Color Grab, pisau, wadah, pre-cooling selama 15 menit untuk
kertas label, lemari pendingin menghilangkan panas lapang,
(Refigerator GEA). mengurangi proses respirasi dan
Bahan-bahan yang digunakan dilakukan penirisan selama 15 menit
dalam penelitian ini adalah air dan untuk mengurangi atau
sayur selada (Lactuca sativa L) yang menghilangkan air setelah pre-
dipanen dari PT. Kawanua Agri Maya cooling, kemudian selada dilakukan
di Tara-tara. pembagian sesuai dengan 3
perlakuan yang berbeda. Selada
Metode Penelitian ditimbang terlebih dahulu sebelum
Metode yang digunakan dalam dikemas setelah itu selada dikemas
penelitian ini adalah metode dan dimasukan kedalam
eksperimen data yang didapatkan dari penyimpanan dingin 6 oC – 10 oC,
hasil penelitian kemudian diplot pengamatan berat dilakukan setiap
dalam bentuk tabel, gambar dan hari sedangkan pengamatan tekstur
grafik, kemudian dianalisis secara dan warna dilakukan setiap 2 hari
deskriptif. Pada penelitian ini sekali selama penyimpanan hingga
dilakukan 3 perlakuan jenis kemasan selada mengalami kerusakan yang
plastik yaitu : plastik jenis PVC ditandai dengan perubahan warna
(polyvinyl chloride), plastik jenis menjadi kuning/kecoklatan dan
LDPE (Low Density Polyethylene), kehitaman pada daun, bercak-bercak
plastik jenis PP (Polypropylene). hitam, kehilangan berat, dan tekstur
Penyimpanan suhu 6 oC – 10 oC yang yang lunak dan berair.
dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.
Perlakuan : 3 jenis kemasan plastik Hal-hal yang diamati
(A) 1. Suhu Penyimpanan dan
A1 : PVC (polyvinyl chloride) Kelembaban Relatif
A2 : LDPE (Low De nsity 2. Kehilangan bobot
Polyethylene) Susut bobot selada dihitung
A3 : PP (Polypropylene) presentase susut bobot berdasarkan
rumus sebagai berikut :
Prosedur Penelitian 𝐴−𝐵
𝑊= 𝑋 100%
Selada yang digunakan untuk 𝐴
penelitian dipanen pada pagi hari Keterangan:
langsung dari PT. Kawanua Agri W : Kehilangan Bobot (%)
Maya di Tara-tara setelah selada A : Bobot awal selada (g)
memenuhi waktu standar panen 40 – B : Bobot akhir selada (g)
45 HST dengan ciri fisiknya yaitu 3. Tekstur
daunnya sudah berwarna hijau cerah, 4. Perubahan Warna
80
60
HASIL DAN PEMBAHASAN

Rh %
40
Suhu penyimpanan dan 20 Rh
kelembaban relatif
0
Suhu udara merupakan salah satu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
faktor yang sangat penting dalam Hari ke
suatu proses penyimpanan. Dari Gambar 5. Rata-rata kelembaban
proses penyimpanan dalam penelitian udara pada lemari pendingin
ini diperoleh data pengamatan suhu selama penyimpanan.
udara dalam ruang pendingin. Suhu Pengukuran suhu dilakukan tiap
udara selama proses penyimpanan satu hari sekali untuk melihat
selengkapnya dapat dilihat pada perubahan suhu selama penyimpanan.
Lampiran 1. Rata-rata suhu lemari Suhu penyimpanan untuk selada
pendingin disajikan pada gambar 4. disarankan pada suhu 40 oF sama
Pengukuran suhu dilakukan setiap dengan 4,4 oC, namun pada penelitian
satu hari sekali sampai akhir ini suhu penyimpanan yang
penyimpanan. digunakan 6 C – 10 C karena
o o

10.00 keterbatasan lemari pendingin yang


8.00 berada dalam laboratorium yang
Suhu oC

6.00 hanya ada satu dan memiliki suhu 6


4.00
Suhu…
o
C – 10 oC dimana belum pada suhu
2.00 penyimpanan selada yang
0.00 seharusnya, namun selada pada suhu
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari Ke
6 oC – 10 oC dapat disimpan selama 9
hari masih dengan kondisi yang segar
Gambar 4. Rata-rata suhu lemari
selama penyimpanan , dan jika pada
pendingin selama
penyimpanan suhu yang seharusnya
penyimpanan
umur simpan selada akan lebih lama.
Gambar 4 menunjukkan bahwa
terjadi perubahan suhu pada lemari Susut Bobot
pendingin, rata-rata suhu 8,14 oC, Pengukuran terhadap susut bobot
pada hari ke-10 lemari pendingin selada dilakukan pada sampel yang
mengalami gangguan mekanis yang sama, disiapkan tiga perlakuan
mengakibatkan penelitian harus khusus untuk pengamatan bobot
diberhentikan pada pengamatan ke-3 setiap hari selama penyimpanan.
di hari ke-9 dengan pengamatan akhir Penelitian menunjukkan bahwa
untuk melihat perubahan selama selada yang disimpan pada lemari
penyimpanan dingin. pendingin mengalami susut bobot
Dari data suhu udara selama yang disajikan pada Gambar 6 dan
penyimpanan maka diperoleh data selengkapnya dapat dilihat pada
kelembaban untuk suhu lemari Lampiran 2.
pendingin. Data kelembaban suhu
lemari pendingin selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 1. Rata-rata
RH lemari pendingin disajikan pada
Gambar 5.
80.00 PVC1 pengembunan dan susut bobot
PVC2 semakin menurun.
Susut Bobot (g)
60.00
PVC3 Menurut Simbiring (2009), susut
40.00
LDPE1 bobot terjadi akibat proses transpirasi,
LDPE2 respirasi dan reaksi-reaksi lainnya
20.00 LDPE3 yang ditimbulkan oleh suhu tinggi,
PP1 suhu rendah atau kondisi lain yang
0.00 PP2 tidak cocok. Kehilangan air setelah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PP3 panen dapat menghilangkan zat gizi
Hari Ke
hingga kualitas sayur menjadi
Gambar 6. Susut Bobot selada pada menurun. Penyimpanan selada
suhu 8,14 oC dengan dengan menggunakan kemasan yang
beberapa jenis kemasan tepat dan dikombinasikan dengan
plastik. penyimpanan dingin dengan suhu
Gambar 6 menunjukkan adanya yang tepat perlu di lakukan agar
susut bobot selama penyimpanan kualitas tidak menurun drastis.
dengan perlakuan menggunakan jenis Berdasarkan susut bobot dianalisis
kemasan plastik PVC, LDPE, dan PP presentase susut bobot selada pada
selama 9 hari, pada LDPE3 dan PP3 Tabel 3 dan selengkapnya dapat
di hari pertama sampai kedua dilihat pada Lampiran 3. Rata-rata
mengalami penurunan yang sangat presentase susut bobot terkecil terjadi
beda dengan jenis kemasan plastik pada kemasan PP pada penyimpanan
lainnya, pada saat selada dikeluarkan suhu 8,14 oC sebesar 1,03%
dari lemari pendingin untuk dibandingkan presentase susut bobot
ditimbang dan berada pada suhu terbesar pada kemasan PVC sebesar
ruangan sedikit lebih lama sehingga 18,58%, hal ini disebebkan karena
membuat penurunan yang sangat suhu dan perbedaan kemasan pada
berbeda pada LDPE3 dan PP3. Jenis bahan sehingga penguapan cepat
kemasan plastik PVC, LDPE dan PP terjadi dan membuat berat bahan
pada suhu 8,14oC terjadi peningkatan menyusut. Hasil susut bobot
dan penurunan selama penyimpanan, menunjukkan bahwa pada suhu
plastik PVC, LDPE dan PP memiliki 8,14oC untuk selada yang
permeabilitas yang rendah terhadap menggunakan jenis kemasan plastik
uap air yang mampu untuk menahan LDPE dan PP memberikan hasil yang
laju keluar masuk uap air, kemasan lebih baik dibandingkan dengan
LDPE dan PP karena dalam selada yang menggunakan jenis
pengemasan melakukan pengemasan kemasan plastik PVC.
sealer atau tertutup yang membuat Perlakuan Berat awal
uap air tidak bisa keluar sehingga (g)
terjadi pengembunan atau
kondensasi, sedangkan jenis kemasan Suhu 1 2 3
plastik PVC mengalami susut bobot 6oC-10oC
selama penyimpanan pada hari ke-0 – PVC 45.90 57.62 37.80
hari ke-9 karena proses pengemasan LDPE 48.08 42.48 45.63
hanya di wrapping dan memiliki PP 66.76 50.68 57.06
ketebalan plastik sangat kecil yang
membuat uap air bisa keluar melewati
celah, sehingga tidak terjadi
Berat akhir Sampel yang digunakan untuk
(g) mengukur tekstur berbeda-beda maka
pengukuran tekstur dapat dilihat dari
1 2 3 selisih awal dan akhir pengamatan.
Selada yang di simpan pada suhu 8,14
o
37.86 46.99 30.31 C selama 9 hari menunjukkan
47.94 42.53 39.57 adanya perubahan. Pengukuran
67.07 50.98 54.69 tekstur sebelum penyimpanan pada
jenis kemasan plastik PVC (A1),
Rata-rata nilai kekerasan selada bagian pangkal
Presentase
yaitu 3,20 N, bagian tengah 1,08 N.
Presentase Susut Pada jenis kemasan plastik LDPE
(A2), nilai kekerasan yang di peroleh
Susut bobot bobot pada bagian pangkal yaitu 5,51 N,
bagian tengah 1,18 N, dan pada jenis
(%) (%) kemasan plastik PP (A3) memiliki
1 2 3
nilai kekerasan pada bagian pangkal
17.51 18.44 19.81 18.58 4,23 N, bagian tengah 1,32 N.
0.29 -0.11 13.28 4.48 Pengukuran tekstur selada setelah
-0.46 -0.59 4.15 1.03 penyimpanan pada hari terakhir
memberikan hasil yang berbeda pada
Tekstur tiga perlakuan yang digunakan. Pada
Pelunakan erat kaitannya dengan jenis kemasan plastik PVC (A1)
hilangnya integritas jaringan yang memiliki nilai kekerasan pada bagian
berakibat menurunnya kualitas bahan. pangkal 8,43 N, bagian tengah 1,28
Sampai pada batas tertentu N. Pada jenis kemasan plastik LDPE
pelunakkan dapat mengakibatkan (A2), nilai kekerasan yang di peroleh
penurunan mutu, sehingga akhirnya pada bagian pangkal 8,56 N, bagian
tidak disukai konsumen atau tidak tengah 1,31 N dan pada jenis kemasan
layak untuk dipasarkan. Penetrometer plastik PP (A3) memiliki nilai
merupakan alat yang digunakan untuk kekerasan pada bagian pangkal 8,81
mengukur kekerasan bahan dengan N, bagian tengah 1,87 N.
cara menusukkan jarum ke bagian 10.00
Kekerasan (mm/g)

jaringan. Semakin dalam penetrasi 8.00


jarum tersebut menunjukkan semakin 6.00
lunaknya suatu jaringan. Dengan kata PVC
4.00
LDPE
lain semakin besar nilai kekerasan 2.00 PP
mengindikasikan semakin lunaknya
0.00
jaringan tersebut. 0 3 6 9
Hasil pengamatan terhadap Hari Ke
kekerasan atau tekstur selama
penyimpanan dapat di lihat pada Gambar 7. Rata – rata nilai kekerasan
Gambar 7, Gambar 8 dan pada bagian pangkal selada
selengkapnya dapat dilihat pada pada suhu 8,14 oC dengan
Lampiran 4, dari gambar tersebut beberapa kemasan.
dapat dilihat bahwa kekerasan
semakin naik sejalan dengan
bertambahnya waktu penyimpanan.
2 rapat sehingga masih dengan kondisi

Kekerasan (mm/g)
1.5 yang segar dan tekstur yang masih
keras. Hasil nilai kekerasan
1 PVC
menunjukkan bahwa nilai kekerasan
LDPE
0.5 PP pada suhu 8,14 oC untuk jenis
0
kemasan plastik LDPE dan PP
0 3 6 9 memberikan hasil kesegaran dan
Hari Ke tekstur yang lebih baik dibandingkan
dengan selada yang menggunakan
Gambar 8. Rata – rata nilai kekerasan jenis kemasan plastik PVC.
pada bagian tengah selada
pada suhu 8,14 oC dengan
Perubahan Warna
beberapa kemasan.
Perubahan warna selada yang
dikemas pada 3 (tiga) jenis plastik
Pada suhu 8,14 oC setelah
selama penyimpanan disajikan pada
disimpan selama 9 hari dengan jenis
Tabel 4 dan Gambar 9, Gambar 10,
kemasan plastik PVC untuk bagian
Gambar 11. Nilai L, (kecerahan), -a
pangkal dan tengah selada mengalami
(warna hijau) dan b (warna kuning)
kenaikan nilai kekerasan yang berarti
pada pengukuran warna
selada menjadi semakin lunak, hal ini
menggunakan kamera pada
disebabkan karena perubahan selada
Smartphone yang dilakukan selama
sudah mulai layu, lunak, dan
penyimpanan mengalami perubahan.
mengalami kerusakkan di hari ke- 9
Perubahan warna pada selada yang
dengan kondisi tekstur yang lendir
menandakan perubahan tingkat
dan menyusut, jenis kemasan plastik
kesegaran selada. Nilai L
LDPE dan PP juga mengalami
menunjukkan kecerahan dengan nilai
kenaikan nilai kekerasan seperti pada
kisaran 0 – 100, perubahan nilai L
kemasan plastik PVC, tetapi dari jenis
menyatakan adanya tingkat
kemasan plastik LDPE dan PP
perubahan kecerahan. Nilai L
kekerasan nilai bahan pangannya
mendekati 0 artinya semakin gelap
selama penyimpanan sampai hari ke-
(hitam) jika mendekati 100 semakin
9 masih dengan kondisi yang segar
cerah (putih). Setiap jenis plastik
dan tekstur yang masih keras, jenis
kemasan memperlihatkan perubahan
kemasan plastik PVC, PP dan LDPE
yang berbeda.
memiliki permeabilitas uap air yang
Perubahan warna pada selada
rendah, sehingga keluar dan
disebebkan karena degradasi klorofil
masuknya uap air dapat ditahan oleh
atau perombakan klorofil selama
plastik PVC PP dan LDPE, semakin
penyimpanan. Menurut Budi dan
rendah permeabilitas semakin
Bambang (1995), hilangnya klorofil
menahan keluar masuknya uap air.
berkaitan dengan pembentukan atau
Pada penelitian ini jenis kemasan
munculnya pigmen kuning hingga
plastik PP dan LDPE lebih baik dari
merah (karatenoid). Temperatur
pada PVC karena pada pengemasan
penyimpanan yang lebih tinggi dapat
PVC hanya di wrapping dan tidak
mempercepat kehilangan warna hijau
tertutup rapat sehingga uap air bisa
pada sayuran dan menyebabkan
keluar dengan mudahnya yang
penurunan kandungan warna hijau
menyebabkan selada lunak, layu, dan
pada daun ditandai dengan
menyusut, sedangkan pengemasan
munculnya warna kuning.
LDPE dan PP di sealer atau tertutup
Pigmen – pigmen tanaman hijau penyimpanan. Selada diletakkan
biasanya dijumpai dalam plastid serta dalam kotak cahaya dan penilaian
dalam vakuola. Warna hijau warna menggunakan aplikasi Color
ditimbulkan oleh klorofil yang Grab pada smartphone yang
terdapat dalam kloroplas. Dalam dilakukan setiap kali pengamatan
plastid yang sama juga dijumpai selama penyimpanan. Sampel yang
karotenoid, yaitu pigmen kuning digunakan untuk mengukur nilai
sampai merah, tetapi ditutupi oleh perubahan warna berbeda-beda,
klorofil. Karotenoid akan tampak bila membuat nilai perubahan warna pun
hanya terdapat sedikit atau tidak ada berbeda-beda. Selada yang disimpan
klorofil sama sekali, seperti halnya pada suhu penyimpanan 8,14 oC
yang terdapat dalam kromoplas mengalami perubahan warna selama
(Fahn, 1991). Oleh karena itu, penyimpanan. Selada yang dikemas
kenaikan derajat hijau daun atau dengan jenis kemasan plastik PVC
penurunan kandungan warna hijau yang hanya di wrapping dan tidak
pada daun ditandai dengan tertutup rapat yang menyebabkan uap
munculnya warna kuning kecoklatan. air bisa keluar dengan mudah,
Karotenoid adalah golongan senyawa menyebabkan selada layu, menyusut
kimia organik bernutrisi yang dan perubahan warna kecoklatan,
terdapat pada pigmen alami pada suhu penyimpanan 8,14 oC di
tumbuhan dan hewan. Berdasarkan hari ke 7 mulai muncul bercak –
struktur kimianya, karotenoid bercak hitam pada tepi daun yang
termasuk ke dalam golongan membuat warna daun hijau segar
terpenoid. Karotenoid merupakan zat menjadi lebih hijau gelap sampai hari
yang menyebabkan warna merah, ke 9 dengan penampakan fisik yang
kuning, oranye, dan hijau tua pada layu, lunak, menyusut dan berlendir.
buah dan sayuran. Peran penting Sedangkan selada yang di kemas
karotenoid adalah sebagai agen dengan jenis kemasan plastik LDPE
antioksidan dan dalam sistem dan PP yang di sealer atau tertutup
fotosintesis. rapat pada suhu penyimpanan 8,14 oC
Menurut Fahn (1991), klorofil juga terjadi perubahan warna dari
dapat terdegradasi secara kimia yang hijau cerah menjadi hijau kekuningan
meliputi reaksi feofitinisasi, reaksi dengan penampakan fisik yang masih
pembentukan klorofilid dan reaksi terlihat segar selama penyimpanan
oksidasi. Reaksi feofitinisasi adalah sampai hari ke 9. Hasil perubahan
reaksi pembentukan feofitin yang warna menjukkan bahwa pada suhu
berwarna hijau kecoklatan. Reaksi ini 8,14oC untuk jenis kemasan plastik
terjadi karena ion Mg di pusat LDPE dan PP memberikan hasil yang
molekul klorofil terlepas dan diganti lebih baik dibandingkan dengan
oleh ion H. Kecepatan pembentukan selada yang menggunakan jenis
feofitin merupakan reaksi orde kemasan plastik PVC.
pertama terhadap konsentrasi asam.
Warna hijau dari sayuran dengan KESIMPULAN DAN SARAN
cepat berubah dari hijau terang
menjadi hijau kecoklatan karena Kesimpulan
pemanasan dan penyimpanan. 1. Hasil penelitian ini, selada
Hasil penelitian menunjukkan yang menggunakan kemasan jenis
adanya perubahan warna selama LDPE dan PP pada suhu 8,14oC
memberikan hasil paling baik selama
9 hari penyimpanan. Selada yang Panen Tanaman Hortikultura.
disimpan pada suhu 8,14 oC Eastern University Project
menggunakan kemasan LDPE dan PP Indonesia Australia AusAID.
memberikan hasil presentase susut Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan.
bobot terkecil yaitu 4,48% dan UGM Press, Yogyakarta.
1,03%. Nilai kekerasan yang dikemas Fauzi, R., Putra, E. T. S., &
dengan plastik LDPE pada bagian Ambarwati, E. (2008).
pangkal yaitu 5,51 N, bagian tengah Pengayaan Oksigen Di Zona
1,18 N, dan nilai kekerasan yang Perakaran Untuk Meningkatkan
dikemas dengan plastik PP pada Pertumbuhan Dan Hasil Selada
bagian pangkal 4,23 N, bagian tengah (Lactucasativa L.) Secara
1,32 N. Pengukuran tekstur selada Hidroponik. Pengayaan Oksigen
pada hari terakhir memberikan hasil Di Zona Perakaran Untuk
nilai kekerasan yang dikemas dengan Meningkat Pertumbuhan Dan
plastik LDPE pada bagian pangkal Hasil Selada (Lactuca sativa L.)
8,56 N, bagian tengah 1,31 N dan Secara Hidroponik, 2(4), 233–
jenis kemasan plastik PP memiliki 242.
nilai kekerasan pada bagian pangkal Kader, A.A. 1992. Postharvest
8,81 N, bagian tengah 1,87 N dengan Technology og Horticulutura
penampakan fisik masih segar dan Crops. US: Division of
keras serta perubahan warna menjadi Agriculture an Natural Resource.
hijau kekuningan pada daun. University of California.
Sembiring, NN 2009, ‘Pengaruh jenis
2. Kemasan plastik LDPE dan bahan pengemas terhadap kualitas
PP memberikan hasil baik yang dapat produk cabai merah (Capsicum
digunakan untuk penyimpanan selada annum L.) segar kemasan selama
dengan umur simpan lebih lama. penyimpanan dingin’,
Tesis,Universitas Sumatera Utara,
Saran Medan.
Adapun saran yang dapat Surbakti, I. H. A., Lahay, R. R., &
disampaikan untuk penelitian Irmansyah, T. 2015. Respons
selanjutnya, antara lain : Pertumbuhan dan Produksi
1. Perlu dilakukan penelitian pada Tanaman Selada (Lactuca sativa
suhu yang sebenarnya. L.) Terhadap Pemberian Pupuk
Organik Cair Urin Kambing Pada
2. Perlu dilakukan penelitian lebih Beberapa Jarak Tanam. Respons
lanjut untuk melihat tingkat Pertumbuhan Dan Produksi
respirasi. Tanaman Selada (Lactuca sativa
L.) sTerhadap Pemberian Pupuk
DAFTAR PUSTAKA Organik Cair Urin Kambing Pada
Budi, B. S. dan Bambang S. P. 1995. Beberapa Jarak Tanam, 4(1),
Fisiologi dan Teknologi Pasca 1768–1776

You might also like