You are on page 1of 10

Ryan Ashadi et al.

Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

PENGARUH SUHU DAN JENIS KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN DAN


KUALITAS BUAH TOMAT (Solanum Lycopersicum L.)

(effect of temperature and type of packaging on storage and quality of tomato (solanum
lycopersicum l.)

Ryan Ashadi1, Netty2, Suraedah Alimuddin2


1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Faperta UMI, Makassar
2
Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muslim Indonesia
E-mail: 1ashadiryan@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to: Knowing the effect of the type of packaging on the shelf life and quality of tomatoes,
Knowing the effect of different temperature levels on the shelf life and quality of tomatoes, Knowing the
effect of the interaction between the type of packaging and storage temperature and quality of tomatoes.
This research was conducted at the Post-Harvest Laboratory of the Faculty of Agriculture, Muslim
University of Indonesia, which took place from June to July 2020. The materials used in this experiment
were apple tomatoes with a 50% maturity level obtained from Barru Regency, as for packaging materials
such as: Polyethylene (PE) plastic. , Polypropylene Plastic (PP) Styrofoam. The experiment was
prepared using a completely randomized design method (CRD) with a 2-factor factorial pattern in which
the tomatoes were stored for 28 days with a storage temperature treatment of 10º C and 15º C and the
source of the raw materials came from farmers from Barru Regency. The parameters observed in the
tomato fruit storage research consisted of chemical testing and physical testing. Chemical testing
includes total acid titration, determination of vitamin C content, and total dissolved solids, and physical
testing includes weight loss, texture, hydonic test (color, freshness, appearance). Based on the results of
the study, it shows that the best temperature for storing tomatoes is 150C using Styrofoam by using
temperature and packaging can inhibit ripeness, reduce susceptibility to microbial attack, reduce water
loss and maintain vitamin C content.
Keywords: Packaging; Storage; Tomatoes; Temperature

PENDAHULUAN berbeda setiap jenis buah tomat. Oleh


karena itu menjaga mutu produk buah
Sayuran adalah komoditas penting tomat sangat penting. Mutu produk
dalam mendukung ketahanan pangan hortikultura sangat dipengaruhi oleh cara
nasional, sehingga berperan dalam penanganan pascapanennya. Mutu produk
pemenuhan kebutuhan dan peningkatan dapat dipertahankan dengan penanganan
gizi, karena sayuran dan buah adalah lanjutan yang cepat dan tepat. Rachmatika
sumber karbohidrat, protein nabati, (2017) tomat tergolong sayuran buah
vitamin dan mineral untuk menjaga (fruit-typevegetabel) yang bersifat mudah
kesehatan dan juga bernilai ekonomi rusak (perishable). Tomat memiliki kadar
tinggi. Buah tomat merupakan produk air yang mencapai 94% dari total
hortikultura yang mudah busuk sehingga beratnya. Kadar air yang tinggi
penanganannya mulai dari saat panen menyebabkan buah tomat mudah rusak.
harus berhati-hati agar kualitasnya dapat Prinsip penyimpanan pada suhu rendah
terjaga sampai ketangan konsumen dan atau pendinginan pada setiap penurunan
memperoleh harga jual yang tinggi. suhu 8ºC, kecepatan reaksi metabolisme
Kriteria buah tomat dengan kualitas yang berkurang setengahnya. Menurut Zainal &
baik memiliki sifat seperti kekerasan buah Tawali (2004), penyimpanan buah tomat
yang baik, kandungan vitamin dan pada suhu dingin yang stabil dapat
mineral yang cukup, serta memiliki daya memperpanjang daya simpan buah dilihat
simpan yang baik pula. Buah tomat dari segi penurunan bobot atau kadar air.
memiliki variasi kandungan kimia yang Kehilangan air sebanyak 2 – 6% dapat

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 19
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

menyebabkan penurunan kualitas. dengan tingkat kematangan 50%


Pengemasan merupakan perlakuan paling diperoleh dari Kabupaten Barru, Adapun
menentukan dalam proses menjaga bahan kemasan seperti : Plastik Polietilen
kualitas buah agar terhindar dari (PE), Plastik Polipropilen (PP)
kerusakan, suhu yang digunakan pada Styrofom,dan label. Alat-alat yang
penelitian ini adalah 10oC dan 15oC. digunakan adalah : timbangan,
Pengemasan dilakukan dengan thermometer, alat tulis menulis, lemari
mempertimbangkan faktor yang paling pendingin (kulkas), dan alat-alat
penting, yaitu sifat permeabilitas bahan laboratorium.
pengemas (Nasution et al., 2013).
Kemasan yang digunakan pada penelitian Metode Penelitian
ini adalah plastic Polipropilen, plastic Percobaan disusun dengan metode
Polietilen, dan Styrofoam. Berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
uraian tersebut, maka dilakukan penelitian faktorial 2 faktor.
untuk mempelajari pengaruh suhu dan Faktor pertama jenis kemasan dengan 4
jenis kemasan terhadap daya simpan dan taraf periakuan:
kualitas buah tomat. KO = Tanpa Pengemasan
K1 = Plastik Polietilen
METODE PENELITIAN K2 = Plastik Propilen
Tempat dan Waktu K3 = Styrofoam
Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Pasca Panen Fakultas Faktor kcdua adalah suhu
Pertanian Universitas Muslim Indonesia penyimpanan yang terdiri atas 2 taraf
yang berlangsung pada Juni sampai Juli perlakuan :
2020. T1 = suhu lemari pendingin 10oC
T2 = Suhu Iemari Pendingin 15oC
Alat dan Bahan Kombinasi perlakuan kemasan dan suhu
Bahan yang digunakan dalam penyimpanan buah tomat yang ditunjukan
percobaan ini adalah buah tomat apel pada Tabel :

Tabel 2. Kombinasi perlakuan


Suhu 0C
Kemasan (K) o
T1(10 C) T2(15oC)
K0 K0T0 K0T1
K1 K1T0 K1T1
K2 K2T0 K2T1
K3 K3T0 K3T1

Pelaksanaan Penelitian yang teduh dan tidak terkena sinar


Setiap unit percobaaan digunakan 6 matahari langsung sehingga tidak
buah tomat, dengan demikian keseluruhan mempercepat laju respirasi. Pengumpulan
tomat yang di gunakan 48 buah. Buah dilakukan secara hati-hati agar dapat
tomat yang dipetik dari lahan petani meminimalkan kerusakan. Sortasi
dengan tingkat kematangan 50% yang dilakukan terhadap tomat dengan cara
dilihat dari warna buah. Dimana warna memisahkan tomat berdasarkan tingkat
buah tomat berkombinasi hijau dan kemasakan yang berbeda. Pencucian
merah. Tahapan Pelaksanaan, Cara bertujuan membersihkan tomat dari
pelaksanaan selanjutnya adalah setelah kotoran debu dan kotoran. Sehingga
dipetik tomat dikumpulkan pada tempat bahan bersih dari kontaminan. Pencucian

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 20
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

dilakukan dengan menggunakan air Pengamatan Parameter Mutu


mengalir. Penirisan bertujuan untuk Pengamatan mulai dilakukan setelah
menghilangkanair yang menempel pada penyimpanan selama 0, 16 dan 24 hari.
permukaan bahan. Pengeringan bertujuan Parameter yang diamati adalah:
untuk menghilangkan air pada permukaan Susut Bobot (Menurut Tarigan et
bahan sampai air yang menempel hilang al.,2016)
dari pencucian pada bahan kemudian Susut bobot dihitung sebagai selisih
dilap. Tomat ditimbang untuk masing- antara bobot awal dengan bobot setelah
masing satuan percobaan untuk masing- disimpan. Susut bobot dihitung dengan
masing perlakuan. Sebelum dilakukan rumus:
pengemasan terlebih dahulu dilakukan
pengambilan data awal di antaranya : Keterangan :
berat buah, warna buah, vitamin C, Ba = Bobot awal buah
tekstur, total asam tertitrasi dan Total Bb = Bobot buah setelah penyimpanan
Padatan Terlarut. Setelah pengambilan Uji Organoleptik Warna (skor) (Satuhu
data awal, buah kemudian dikemas ke dan Supriadi, 2011)
dalam beberapa jenis kemasan yang telah Penentuan tingkat pengamatan buah
ditentukan sesuai perlakuan. tomat dilakukan dengan kriteria warna
menggunakan 2 buah kulkas dengan suhu kulit luar berdasarkan dengan tingkat
10oC dan 15oC. yang paling mudah (hijau) sampai dengan
tingkat yang paling matang (kuning
bercak coklat). Berdasarkan kadar :
Color Chart Clasificaiion berikut :

Tabel 2. Uji Organoleptik Warna


Skor Warna Kulit Tomat
1 Warna Kulit Hijau, Keras Belum Matang
2 Warna Kulit Hijau, Tanda Kuningan Sedikit
3 Warna Kulit Hijau, Lebih Banyak Dari Pada Kuning
4 Warna Kulit Kuning, dengan pangkal warna Hijau
5 Warna Kulit Kuning dengan Pangkal Warna Kuning
6 Warna Kulit Orange
7 Warna Kulit Orange dengan Sedikit bercak Merah
8 Warna Kulit Merah
Sumber : (Satuhu dan Supriadi,2011)

Uji Organoleptik Tekstur (Skor) kematangan paling mudah (Keras dan


Halus) sampai dengan tingakat yang
Penentuan tingkat kematangan buah paling matang (Lembek dan Berair).
tomat dilakukan dengan kriteria tekstur Berdasarkan Klasifikasi tektur Berikut :
buah berdasarkan dengan tingkat

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 21
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

Tabel 3 Uji Organoleplik Terkslur


Skor Tekstur Buah Tomat
1 Keras dan halus
2 Agak lunak dan halus
3 Lunak dan halus
4 Lunak agak keriput
5 Lunak keriput
6 Lembek keriput
7 Lembek berair
Sumber : (Satuhu dan Supriadi,2011Penentuan kadar Vitamin C (Apryantono,et al,1989)

Langkah-langkah dalam penentuan phenolphtalein kemudian dititrasi dengan


Vitamin C adalah sebagai berkut: larutan NaOH 0.1 N hingga berubah
1. Dihancurkan 5g sampel. warna menjadi merah jambu. Kandungan
2. Dimaserasikan dengan 25 ml larutan total asam dapat ditentukan dengan rumus
3% sebagai berikut :
HP03.
3. Disentripus pada 4000 rpm selama 15 (
menit dan kemudian di saring. )
4. Dipipet 5 ml filtrate.
Keterangan :
5. Dibuat larutan pencelup (dey solution)
Fp : faktor pengenceran
dari 50g 2,6 diklorofenol indetènol
BE : bobot ekivalen asam sitrat yaitu 64
didalam aquadest panas yang
mengandung 42 mg sodium Total Padatan Terlarut (oBrix)
berkarbonat. Total padatan terlarut (TPT)
6. Dititrasi dengan larutan pencelub (dey menggambarkan rasa manis atau glukosa
solution) hingga terbentuk warna yang terkandung pada buah tomat. Toal
merah jambu. padatan terlarut dihitung dengan
7. Dihitung kadar Vitamin C menggunakan alat refractometer model
N-1 ATAGO. Pengukuran dilakukan
( dengan cara meletakkan cairan daging
) buah tomat pada prisma refractometer.
Sebelum dan sesudah pembacaan, prisma
Keterangan : refractometer dibersihkan dengan aquades
T = Jumlah ml titrasi dan dilap dengan menggunakan tissue.
F = Faktor dey (mg/ml) Angka yang tertera pada refractometer
FP= FaktorPengenceran menunjukkan kadar total padatan terlarut
W = Berat Sampel (g) (oBrix) yang mewakili rasa manis.
Total Asam Tertitrasi (supardi, 2006)
Pengukuran kandungan total asam HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan dengan cara titrasi yaitu Hasil
menghancurkan buah tomat dengan Susut Bobot
menggunakan blender. Diambil pasta Hasil penelitian menunjukkan
tomat sebanyak 25g, disaring, dan bahwa perlakuan jenis kemasan tidak
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml berpengaruh nyata terhadap susut bobot
dan ditambahkan aquades hingga tanda buah tomat. Sedangkan perlakuan suhu
lalu dikocok dan disaring. Hasil saringan penyimpanan dan interaksinya dengan
dipipet dan ditetesi indicator 14 jenis kemasan berpengaruh nyata pada

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 22
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

susut bobot buah tomat (Tabel lampiran 1b).

Tabel 3. Rata-rata Susut Bobot (%) pada Beberapa jenis Kemasan dan Suhu Penyimpanan pada hari ke
24.
Kemasan Suhu NP BNT 0,05
T1 (10o) T2 (15o)
K0 (Kontrol) 0,79
K1 (Polietilen)
K2(Polipropilen)
K3 (Stryrofoam)
Keterangan: Angka yang diikuti huruf a,b pada suhu penyimpanan dan x,y,z pada jenis kemasan berbeda
nyata pada uji BNT 0,05.

Uji Organoleptik Warna


Pengamatan indeks skala warna
menggunakan metode organoleptik
dengan skala1-8

Tabel 4. Rata-rata perubahan Warna Buah Tomat (skor) pada Beberapa Jenis Kemasan dan Suhu
Penyimpanan dengan Lama Penyimpanan (hari 16)
NO Perlakuan Skor rata-rata Penyimpanan
(hari)
1 K0T1 5,3 16
2 K1T1 4,3 16
3 K2T1 4,3 16
4 K3T1 4,0 16
5. K0T2 6,7 24
6. K1T2 5,3 24
7. K2T2 5,7 24
8. K3T2 5,0 24
Keterangan: Semakin tinggi nilai skor maka semakin cerah dan semakin masak buah

Tekstur
Pengamatan perubahan tekstur
menggunakan metode organoleptik
dengan skala 1-8.

Tabel 5. Rata-rata Perubahan Tekstur Buah Tomat (skor) pada Beberapa Jenis Kemasan dan Suhu
Penyimpanan (hari 16 dan 24)
NO Perlakuan Skor rata-rata Penyimpanan
(hari)
1 K0T1 4,3 16
2 K1T1 3,3 16
3 K2T1 3,7 16
4 K3T1 3,3 16
5 K0T2 7,0 24
6 K1T2 3,3 24
7 K2T2 3,3 24
8 K3T2 3,0 24
Keterangan: Semakin tinggi nilai skor maka semakin lunak dan semakin masak.

Vitamin C suhu penyimpanan berpengaruh sangat


Hasil penelitian menunjukan bahwa nyata terhadap vitamin C buah tomat.
perlakuan beberapa jenis kemasan dan Sedangkan interaksi antara keduanya

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 23
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

tidak berpengaruh nyata (Tabel Lampiran


7b).

Tabel 7. Rata-rata Vitamin C pada Beberapa Jenis Kemasan dan Suhu Penyimpanan
Kemasan Suhu NP
BNT
T1 (100C) T2 (150C) Rataan 0,05
K0 (Kontrol) 9,14 6,77 0,725
K1 (Polietilen) 4,14 4,14
K2(Polipropilen) 4,58 3,56
K3 (Stryrofoam) 2,71 2,06
Rataan
NP BNT 0,05 0,53
Keterangan: Angka yang diikuti huruf a,b, dan c berbeda nyata pada uji BNT 0,05

Asam Titrasi tidak berpengaruh nyata pada Asam


Hasil analisis menunjukkan bahwa Titrasi buah tomat. Sedangkan suhu
perlakuan beberapa jenis kemasan dan penyimpanan berpengaruh sangat nyata.
interaksinya dengan suhu penyimpanan

Tabel 8. Rata-rata Persen Asam Titrasi pada Suhu Penyimpanan


Perlakuan Rataan NP BNTα 0,05
T1 (Suhu 10oC) 0,005
o
T2 (Suhu 15 C)
Keterangan: Angka yang diikuti a, b berbeda nyata pada uji BNTα=0,05

PEMBAHASAN meningkat seiring dengan lamanya


Susut Bobot penyimpanan. Penyusutan bobot terjadi
Hasil penelitian menunjukkan karena terjadinya kehilangan air dalam
bahwa beberapa jenis kemasan dan suhu buah yang diakibatkan dari proses
penyimpanan memberikan pengaruh penguapan dan kehilangan karbon selama
sangat nyata terhadap lama penyimpanan respirasi. Tomat yang telah dipanen tetap
dan mutu buah tomat. Hasil Uji Lanjut hidup dan melakukan proses respirasi
(BNT0,05) pada Tabel 3 menunjukkan sehingga susut bobot akibat respirasi tidak
bahwa perlakuan tanpa kemasan pada dapat dihindari. Menurut Tarigan et
suhu 10oC memberikan susut bobot al.,(2016), buah yang tergolong klimetrik
berbeda nyata lebih baik dengan suhu seperti tomat, respirasinya meningkat saat
15oC, pada kemasan Polietilen pada suhu penyimpanan awal dan menurun seiring
15oC memberikan susut bobot berbeda dengan lama simpan.
nyata lebih baik dengan suhu 10oC, pada Warna Buah Tomat
kemasan polipropilen pada suhu 15oC Warna buah tomat mengalami
memberikan susut bobot berbeda nyata kenaikan seiring dengan lamanya
lebih baik dengan suhu 10oC, dan pada penyimpanan, sedangkan penyimpanan 16
kemasan Styrofoam pada suhu 15oC hari menunjukkan bahwa warna kulit
memberikan susut bobot berbeda nyata buah tomat tidak banyak berubah pada
lebih baik dengan suhu 10oC. Artinya kemasan styrofoam (K3) dengan suhu
semakin tinggi susut bobot maka kualitas 10 dengan skor 5, dan buah tomat yang
tomat semakin tidak baik karena buahnya rusak diperoleh pada tanpa kemasan (K0)
menjadi keriput dan kadar airnya dengan skor 6. Sedangkan penyimpanan
menyusut. Penyusutan bobot buah 24 hari menunjukkan bahwa rata-rata skor

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 24
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

warna terendah diperoleh pada kemasan pematangan dan hal ini menyebabkan
polietilen (K1), kemasan polipropilen terjadinya penurunan mutu buah tomat
(K2) dan kemasan styrofoam (K3) selama penyimpanan. Ali et al., (2010)
masing-masing dengan skor 5, dan rata- menyatakan bahwa pelunakan terjadi
rata skor warna tertinggi diperoleh pada karena adanya kerusakan/ kemunduran
tanpa kemasan (K0) dengan skor 6. struktur sel, komposisi dinding sel dan
Artinya semakin tinggi skor maka intraseluler pada buah dan adalah proses
semakin cerah warna dan masak buah biokimia yang melibatkan degradasi
tomat tersebut, maka pembusukan akan pektin tidak larut air (propektin) menjadi
semakin cepat terjadi. Hal ini pektin larut dalam air sehingga daya
menunjukkan bahwa pemberian perlakuan kohesi antar dinding sel menjadi
dan suhu mampu menghambat perubahan menurun.
warna menjadi kemerahan selama proses
pematangan. Total Padatan Terlarut (TPT)
Total padatan terlarut adalah rasa
Tekstur Buah Tomat manis atau glukosa yang terkandung pada
Hasil penelitian menunjukkan buah tomat. Hasil pengamatan Uji lanjut
tingkat kekerasan buah tomat mengalami BNT 0,05 pada Tabel 6 menunjukkan
penurunan yang signifikan seiring dengan bahwa pada perlakuan tanpa kemasan
lamanya penyimpanan. Pada suhu 10oC dengan suhu 15oC (T2) memberikan rata-
kemasan polietilen (K1) dan kemasan rata TPT tertinggi berbeda nyata dengan
styrofoam (K3) memiliki skor terendah suhu 10oC. Pada kemasan polietilen
yang sama yaitu 4 (lunak agak keriput), dengan suhu 15oC (T2) memberikan rata-
pemberian kemasan mampu mengurangi rata TPT tertinggi berbeda nyata dengan
masuknya oksigen kedalam jaringan buah, suhu 10oC. Pada kemasan polipropilen
oksigen yang masuk akan lebih sedikit dengan suhu 15oC dan 10oC (T1 dan T2)
sehingga enzim-enzim yang terlibat dalam memberikan rata-rata TPT tidak berbeda
proses respirasi dan pelunakan jaringan nyata (sama). Pada kemasan styrofoam
menjadi kurang aktif, oksigen yang masuk (T1) dengan suhu 10oC memberikan rata-
akan lebih sedikit sehingga enzim yang rata TPT tertinggi berbeda nyata dengan
terlibat dalam respirasi dan pelunakan suhu 15oC. Artinya semakin tinggi TPT
jaringan cepat diminimalkan. sedangkan maka komponen yang larut air yang
pada suhu 15oC kemasan polietilen (K1), terkandung dalam buah semakin terjaga
kemasan polipropilen (K2) dan kemasan (memperlambat penurunan TPT).
styrofoam (K3) memiliki skor yang sama Penurunan total padatan terlarut pada
yaitu 5 (lunak dan keriput). Skor tertinggi tomat selama penyimpanan diduga
didapatkan pada suhu 10oC dan pada suhu disebabkan karena terjadinya proses
15oC yang tanpa perlakuan (K0) yaitu respirasi pada tomat sehingga gula
memiliki skor 7 (lembek berair). Artinya pereduksi terurai menjadi asam piruvat
bahwa pemberian perlakuan dapat dan menghasilkan CO2 dan H2O. Wills et
mempertahankan kekerasan dan menunda al., (2007) menyebutkan bahwa, dalam
pelunakan daging buah melalui penurunan proses pematangan selama penyimpanan
laju transmisi uap air sehingga menekan buah, zat pati seluruhnya dihidrolisis
kehilangan air serta menunda degradasi menjadi sukrosa yang kemudian berubah
komponen yang bertanggung jawab pada menjadi gula-gula reduksi sebagai
kekerasan buah terutama pektin tak larut substrat dalam proses respirasi. Menurut
dan protopektin. Nilai kekerasan buah kays (1991) dan Wills et al., (2007),
tomat menurun seiring dengan proses kecenderungan yang umum terjadi

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 25
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

kenaikan gula yang kemudian disusul kemasan yang berbeda disebabkan daya
dengan penurunan. Perubahan kadar gula tembus masing-masing plastik berlainan
reduksi tersebut mengikuti pola respirasi sehingga laju respirasi yang
buah. Baldwin (1999) menyebutkan mempengaruhi kadar vitamin C tomat
bahwa, pada buah yang tergolong berbeda (Hasanah, 2009).
klimaterik, respirasinya meningkat pada Asam Tertitrasi
awal penyimpanan dan setelah itu Hasil analisis menunjukkan bahwa
menunjukkan kecenderungan yang perlakuan beberapa jenis kemasan dan
semakin menurun seiring dengan lamanya interaksinya dengan suhu penyimpanan
penyimpanan. Total padatan terlarut pada tidak berpengaruh nyata pada Asam
tomat juga dipengaruhi oleh tingkat Titrasi buah tomat. Sedangkan suhu
kematangan. penyimpanan berpengaruh sangat nyata.
Hasil analisis asam titrasi dapat diketahui
Vitamin C dari hasil uji BNT 0,05 menunjukkan
Vitamin C atau asam askorbat bahwa kemasan polietilen (K1)
banyak terkandung pada buah dan sayur- menunjukkan kadar asam tertitrasi yang
sayuran, jika dibandingkan dengan bahan tertinggi. Sedangkan kemasan styrofoam
pangan lainnya. Kandungan asam (K3) menunjukkan kadar asam tertitrasi
askorbat selain berkurang selama terendah. Dapat diketahui bahwa kadar
penyimpanan, dipengaruhi juga oleh total asam tomat pada kemasan plastik PP
faktor lain seperti temperatur tinggi, mengalami peningkatan dan penurunan
kersakan mekanis, dan memar. Hasil semakin meningkatnya suhu dan lama
pengamatan menunjukkan tanpa penyimpanan. Berdasarkan keterangan
perlakuan (K0) menunjukkan kadar tersebut pada setiap suhu dapat
Vitamin C yang tertinggi dibanding menerangkan bahwa hubungan lama
semua perlakuan yang menggunakan penyimpanan terhadap total asam pada
kemasan. Kemasan styrofoam (K3) adalah setiap suhu memiliki nilai positif maka
kemasan yang menunjukkan kadar menandakan adanya hubungan linear
Vitamin C terendah. Kenaikan atau sempurna langsung dan nilai negatif
penurunan vitamin C disebabkan karena menandakan hubungan linear sempurna
vitamin C bersifat tidak stabil, mudah tak langsung. Artinya dengan semakin
teroksidasi jika terkena udara (oksigen) lama penyimpanan maka akan
dan proses ini dapat dipercepat oleh mempengaruhi total asam pada kemasan
panas, itu sebabnya pengatutan suhu dan PP.
cara penanganan tomat dengan KESIMPULAN
pengemasan akan membantu Berdasarkan hasil penelitian dapat
mempertahankan vitamin C dalam tomat diambil kesimpulan sebagai berikut:
(Martin, D.W,et.al, 1981). 1. Kemasan dan suhu dapat
Vitamin C mudah teroksidasi karena mempertahankan mutu buah tomat
senyawa mengandung gugus fungsi selama penyimpanan 24 hari didalam
Hidroksi (OH) yang sangat reaktif dengan lemari pendingin.
adanya oksidator gugus hidroksi akan 2. Pengemasan dengan kemasan
teroksidasi menjadi gugus karbonil. styroform merupakan kemasan yang
Proses oksidasi akan terhambat bila terbaik dalam mempertahankan mutu
vitamin C berada dalam keadaan suhu buah tomat selama 24 hari
rendah. Vitamin C stabil dalam keadaan penyimpanan.
kering (Harper, et,al 1986). Adanya 3. Terdapat interaksi antara jenis
perbedaan kadar vitamin C pada jenis kemasan dengan tingkat suhu

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 26
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

penyimpanan pada parameter susut SOSIAL TENTANG STYROFOAM.


bobot, dan total padatan terlarut buah Universitas Negeri Malang.
tomat. Afrianti, L.H. 2010. Pengawet Makanan
Lami dan Sintetis. Bandung:
UCAPAN TERIMA KASIH Alfabeta
Pada kesempatan ini penulis Ali, A., M. Maqbool., S. Ramachandran
mengucapkan terimakasih yang tidak and P. G. Alderson. 2010. Gum
terhingga kepada: Kepada Dr. Ir. St. arabic as a novel edible coating for
Sabahannur, MP. dan Ir. Muliaty Galib, enhancing shelf- life and improving
MP. selaku Dosen Pembimbing yang postharvest quality of tomato
telah meluangkan waktu, pikiran dan (Solanum lycopersicum L.) fruit.
perhatian dalam penulisan skripsi ini; Dr. Postharvest Biol. and Technol.
Ir. H. Abdul Haris, MP selaku Dekan 58(1): 42-47
Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Bambang, 2013. Tomat Usaha Tani dan
Indonesia, Makassar; dan Dr. Ir. Suriyanti Penangan Pascapanen. Yogjakarta:
HS, MP selaku Ketua Program Studi Kanisius.
Agroteknologi yang telah membina Dewi S E, 2018. Isolasi Likopen Dari
hingga akhir studi; Buah Tomat (Lycopersicum
Kedua Orangtuaku, Bapak Askur dan Ibu Esculentum) Dengan Pelarut
Hawasiah yang telah mendidik dan Heksana. Jurnal Penelitian.
merawat penulis dengan rasa sayang dan Teknologi hasil Pertanian,
setulus hati serta selalu memberikan Universitas Muhammadiyah
dukungan dan mendoakan yang terbaik Mataram. Batam.
agar penulis dapat menyelesaikan skripsi Febriyanti, 2018. Pengaruh Lama
ini; Teman-teman penulis, Mahasiswa Pengeringan Dan Berbagai Jenis
Agroteknologi, kelas A1 Agroteknologi, Gula Terhadap Kualitas Manisan
terkhusus kepada Hardiyanti Hamnas Tomat (Lycopersium Esculentum).
yang telah membantu dalam proses Jurnal Pendidikan Teknologi
penyelesaian laporan penelitian ini serta Pertanian. Fakultas Pertanian,
memberikan support dan menemani Universitas Negeri Makassar,
penulis di akhir semester. Makassar.
Eny Purwanti, 2016. Pengaruh Variasi
DAFTAR PUSTAKA Dosis KMnO4 pada Buah Tomat
(Lycopersico lycopersicum.L)
Agustini, A., Wardah., Setyowati, R. Varietas Servo Pascapanen terhadap
2017. Hubungan Antara Riwayat Keberadaan Yeast. Jurnal
Kontak, Status Gizi dan Status Penelitian. Jurusan Pendidikan
Ekonomi dengan Kejadian TB Paru Biologi FMIPA, UNY, Yogjakarta.
BTA Positif di RSUD Gunung Herlambang Prasotio Siburia,
Cirebon Tahun 2016. Jurnal (2015)Aplikasi edible coating aloe
Keperawatan dan Kesehatan 3 vera kombinasi ekstrak jahe pada
(6)Juli 2017. buah tomat selama
Ali, Z. M., L. Chin, M. Marimuthu, and penyimpananSekripsi Fakultas
H. Lazan. 2004. Postharvest biology Pertanian Universitas Lampung.
and technology. Universiti Bandar Lampung : Tidak diterbitkan
Kebangsaan Malaysia, Malaysia. Harper I, Deaton BJ, Driskel JA. 1986.
181-192p. Pangan, Gizi, dan Pertanian.
Anjarimawati, Titis (2010)
PERANCANGAN KAMPANYE

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 27
Ryan Ashadi et al. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah tomat (Solanum
Lycopersicum L.)

Imam, K., Murniati., dan Deviona. 2015. Mangaraj, S., Goswami T.K., Mahajan
Keragaan delapan genotipe tanaman P.V.(2009). Applications of Plastic
tomat (Lycopersicum esculentum Films for Modified Atmosphere
Mill.) di dataran rendah. Jom Packaging of Fruits and Vegetables:
Faperta. 2:1-8. A Review. Food Engineering
Reviews, 1(2), 133- 158

Jurnal AGrotekMAS Vol. 2 No. 3 Desember 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 28

You might also like