You are on page 1of 14

Humanis.Vol. 13 No.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, STRES KERJA DAN BEBAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FORISA
NUSAPERSADA LAMONGAN
Miftahul Huda
Moh. Azus Shony Azar
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Darul „Ulum
Lamongan miftahulhuda@unisda.ac.id
azus@unisda.ac.id

Abstract : This study aims to determine the Work environment, work stress and
workload on the performance of PT. Forisa Nusapersada Lamongan employees. The
hypothesis proposed in this study are: a). Work environment influences the performance
of PT Forisa Nusapersada Lamongan employees. b). Job stress affects the performance
of PT Forisa Nusapersada Lamongan employees. c). Workload affects the performance
of PT Forisa Nusapersada Lamongan employees.The population in this study were all
employees who were in PT Forisa Nusapersada Lamongan as many as 97 people. The
sample used was 97 respondents. The sampling technique used in this study was to use
the "saturated sampling" method. Saturated sampling method is a sample determination
technique if all members of the population are used as samples. Data was obtained
through primary data by distributing questionnaires to be responded to and secondary
data through some data obtained from PT Forisa Nusapersada Lamongan.The
statistical method used is the Data Quality Test (Test Validity and Reliability), Multiple
Linear Regression Analysis, Classic Assumption Test (Normality Test, Multicollonierity
Test, Heteroscedasticity Test and Autocorrelation Test), Model Feasibility Test (F Test
and Detremination Coefficient Test) and Testing Hypothesis (t test).The test results
show that both partially and simultaneously, Work environment variabels have a
significant effect on employee performance, work stress variabels have a significant
effect on employee performance and workload variabels have a significant effect on
employee performance
Keywords : Work environment, Job Stress, Workload and Employee Performance

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Lingkungan kerja, stress kerja dan
beban kerja terhadap kinerja karyawan PT.Forisa Nusapersada Lamongan. Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah : a). Lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan PT.Forisa Nusapersada Lamongan. b). Stres kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan PT.Forisa Nusapersada Lamongan. c). Beban kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.Forisa Nusapersada Lamongan. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berada di PT.Forisa Nusapersada
Lamongan sebanyak Jumlah populasi 97 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 97
responden, Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode “sampling jenuh”. Metode sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Data
diperoleh melalui data primer dengan cara membagikan kuesioner untuk ditanggapi dan
data sekunder melalui beberapa data yang diperoleh dari PT.Forisa Nusapersada
Lamongan. Metode statistik yang digunakan adalah Uji Kualitas data (Uji Validitas dan
Realibilitas), Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji
Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi), Uji Kelayakan Model

1
Humanis.Vol. 13 No. 2

(Uji F dan uji Koefisien Detreminasi) dan Pengujian Hipotesis (Uji t ). Hasil pengujian
menunjukan bahwa baik secara parsial dan simultan, variabel Lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, variabel stress kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan dan variabel beban kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Lingkungan kerja, Stres Kerja, Beban Kerja dan Kinerja Karyawan
PENDAHULUAN
keamanan, keselamatan, kebersihan,
Perkembangan ilmu pengetahuan serta kenyamanan dalam bekerja dan
dan teknologi sangat cepat dan mudah adanya fasilitas yang memadai sehingga
diakses mengakibatkan ketatnya karyawan merasa aman, tenang, dan
persaingan di dunia usaha. Hal ini senang dalam menjalankan tugas-tugas
pastinya memaksa banyak kalangan yang dibebankan dan menjadi
usaha untuk meningkatkan kualitas dari tanggungjawabnya”.
kinerjanya. Secara umum dalam suatu
Permasalahan dan kondisi yang
organisasi atau perusahaan selalu
telah diuraikan di atas, dirasa dapat
menginginkan setiap karyawan agar
mempengaruhi kinerja karyawan PT.
berprestasi, atau meningkatkan
Forisa nusapersada lamongan. Untuk itu
kinerjanya. Dalam mencapai tujuan
perusahaan perlu memperhatikan faktor-
tersebut, suatu organisasi dalam bekerja
faktor yang terkait dengan lingkungan
dipengaruhi banyak faktor salah satunya
kerja, stres kerja dan beban kerja
yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan.
adalah apabila karyawan mampu
menghadapi kesulitan atau pekerjaan Berdasarkan pada uraian tersebut,
yang telah dibebankan serta dapat maka penulis tertarik meneliti
beradaptasi dengan lingkungan secara “Pengaruh Lingkungan kerja, Stres
baik. Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Forisa
Sumber daya manusia yang
Nusapersada Lamongan”..
kompeten dengan kinerja yang baik,
dapat menunjang keberhasilan bisnis KAJIAN PUSTAKA
sebaliknya sumber daya manusia yang 1. Lingkungan kerja
tidak kompeten dan kinerjanya buruk Lingkungan kerja adalah tempat
merupakan masalah kompetitif yang dimana pegawai melakukan aktivitas
dapat menempatkan perusahaan dalam setiap harinya. Lingkungan kerja yang
kondisi yang merugi. Peran dan fungsi kondusif memberikan rasa aman,
sumber daya manusia tidak bisa nyaman dan memungkinkan pegawai
digantikan oleh sumber daya lainnya untuk dapat bekerja dengan optimal.
dikarenakan sumber daya manusia Lingkungan kerja dapat mempengaruhi
merupakan asset organisasi yang sangat emosional pegawai. Jika pegawai
fital. menyenangi lingkungan kerja di mana
Beban kerja yang tinggi bias ia bekerja, maka pegawai tersebut akan
menimbulkan stress, Faktor lain yang betah di tempat kerjanya, melakukan
mempengaruhi kinerja (performance) aktivitasnya sehingga waktu kerja
adalah lingkungan atau tempat ia dipergunakan secara efektif.
bekerja. Mahardikawanto (2013) Produktifitas akan tinggi dan otomatis
menyatakan bahwa:“Lingkungan kerja prestasi kerja pegawaijuga tinggi.
yang baik berupa lingkungan kerja yang Lingkungan kerja itu mencangkup
dapat menunjang kelancaran, gubungan antara bawahan dan atasan,

2
Humanis.Vol. 13 No. 2

hubungan antara rekan, serta Kerangka Konseptual


lingkungan fisik tempat pegawai
bekerja. Wahyuningtyas (2013)
“Lingkungan kerja adalah sesuatu yang Lingk. Kerja (X1) H1
ada disekitar para pekerja dan yang
mempengaruhi dirinya dalam H2
menjalankan tugas-tugas yang Stres Kerja (X2) Kinerja (Y)
dibebankan”.
2. Pengertian Stress Beban Kerja (X3)
H3
Menurut handoko (2014:201) H4
stress adalah suatu kondisi ketegangan
yang mempengaruhi emosi, proses Gambar. 1 Kerangka Konseptual
berpikir dan kondisi seseorang, stress Hipotesis
terlalu besar dapat mengancam Hipotesis dalam penelitian ini adalah
kemampuan seseorang untuk sebagai berikut:
menghadapi lingkungan. Sebagai
H1 = “Lingkungan kerja
hasilnya pada diri karyawan
Berpengaruh Terhadap Kinerja
berkembang berbagai macam gejala
Karyawan Pada PT. Forisa
stress yang dapat mengangu
nusapersada lamongan”.
pelaksanaan kerja mereka.
H2 = “Stress Kerja Berpengaruh
3. Pengertian Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Menurut Artadi (2015:23), PT. Forisa nusapersada lamongan”.
pengertian beban kerja adalah H3 = “Beban Kerja Berpengaruh
sekumpulan atau sejumlah kegiatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada
yang harus diselesaikan oleh suatu unit PT. Forisa nusapersada lamongan”.
organisasi atau pemegang jabatan H4 = “Lingkungan kerja, Stress
dalam jangka waktu tertentu Kerja, Beban Kerja Berpengaruh
4. Pengertian Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Menurut Guritno dan PT. Forisa nusapersada lamongan”.
Waridin(2005) dalam skripsi Budhi
(2012:4) kinerja merupakan METODE PENELITIAN
perbandingan hasil kerja yang dicapai Pendekatan Penelitian
oleh karyawan dengan standar yang Pendekatan penelitian ini
telah ditentukan. Kinerja merupakan menggunakan eksplanatori Menurut
perbandingan hasil kerja yang dicapai Arikunto (2014:121) metode
oleh pegawai dengan standar yang eksplanatori merupakan penelitian yang
telah ditentukan. Berdasarkan bermaksud menjelaskan kedudukan
pengertian kinerja dari beberapa variabel-variabel yang diteliti serta
pendapat diatas, kinerja merupakan hubungan antara satu variabel dengan
perbandingan hasil kerja yang lainnya.
dicapai oleh karyawan dengan Populasi dan sampel
standar yang telah ditentukan 1. Populasi
Populasi adalah gabungan dari
seluruh elemen yang berbentuk
peristiwa, hal atau orang yang
memiliki karakteristik serupa yang
. menjadi pusat perhatian seorang

3
Humanis.Vol. 13 No. 2

peneliti karena itu dipandang sebagai jajaran yang dipimpin, staf dan para
sebuah penelitian (Sugiyono, tenaga ahli atau profesional di
2016:80). Jadi, populasi dalam lingkungan suatu organisasi.Oleh
penelitian adalah Karyawan karena itu usaha untuk menghindari
PT.Forisa Nusapersada Lamongan stres menjadi sangat penting untuk
dilakukan.Usaha tersebut harus
2. Sampel dilakukan pada pimpinan dari jajaran
Menurut Sugiyono (2019:127), bawah, menengah sampai jajaran atas,
sampel adalah bagian dari jumlah karena siapapun diantaranya yang
dan karakteristik yang dimiliki oleh mengalami stres tidak dapat dan tidak
populasi tersebut. Untuk menentukan mungkin bekerja secara efektif dan
ukuran sampel menurut Sugiyono efisien.
(2019:135) jumlah anggota sampel Indikator stres kerja yang digunakan
dinyatakan dengan ukuran sampel, untuk mengukur stres kerja karyawan
jumlah sampel yan diharapkan 100% dalam instrumen penelitian menurut
(sampel total) mewakili populasi Sunyoto (2015:91) dalam skripsi
sehingga tidak terjadi kesalahan Hermita(2011:27) adalah:
generalisasi adalah sama dengan 1. Terlalu banyak beban kerja
jumlah anggota popilasi itu sendiri 2. Ketidakcukupan waktu dalam
Adapun Variabel yang akan melaksanakan pekerjaan
diteliti dalam penelitian ini akan 3. Tidak memahami pekerjaan
dikemukakan teori-teori sebagai 4. Karir yang tidak berkembang
berikut: 5. Tingginya tuntutan pekerjaan
1). Variabel bebas terdiri dari : c.Beban Kerja (X3)
a. Lingkungan (X1) Pengertian beban kerja adalah
Wahyuningtyas (2013) sebuah proses yangdilakukan
“Lingkungan kerja adalah sesuatu seseorang dalam menyelesaikan tugas-
yang adadisekitar para pekerja dan tugas suatu pekerjaan atau kelompok
yang mempengaruhi dirinya dalam jabatan yang dilaksanakan dalam
menjalankan tugas-tugas yang keadaan normal dalam suatu jangka
dibebankan”. waktu tertentu.
. Indikator yang dipergunakan untuk Menurut Pabundu (2014: 121-128)
mengukur variabel Lingkungan kerja dalam skripsi Praditya indicator untuk
adalah sebagai berikut : mengukur beban kerja yaitu :
1. Pencahayaan 1. Jumlah pegawai yang cukup
2. Suhu Udara 2. Target
3. Kebisingan 3. Standart kerja
4. Dekorasi/Tata Ruang 4. Semangat kerja
5. Hubungan 5. Kualitas kerja
Karyawan (Wahyuningtyas, 2). Variabel terikat adalah
2013) Kinerja Karyawan (Y)
b. Stres Kerja (X2) Secara etimologi, kinerja berasal dari
Hermita(2011:27) kata prestasi kerja (performance).
mendefinisikan stres kerja sebagai Sebagaimana dikemukakan oleh
perasaan yang menekan atau rasa Mangkunegara (2005:13)dalam skripsi
tertekan yang dialami karyawan dalam Budhi (2012:4), istilah kinerja berasal
menghadapi pekerjaannya.Stres kerja dari katajobperformance atau actual
dapat terjadi pada setiap jajaran, baik performance (prestasi kerja atau
jajaran pemimpin (manajer) maupun

4
Humanis.Vol. 13 No. 2

prestasi sesungguhnya yang dicapai dijadikan sebagai instrumen


seseorang) yaitu hasil kerja secara penelitian.
kualitas dan kuantitas yang dicapai 1. Jika Cronbach alpha > 0.70
oleh seorang pegawai dalam maka dinyatakan reliabel
melaksanakan tugasnya sesuai dengan 2. Jika Cronbach alpha < 0,70
tanggung jawab yang diberikan maka dinyatakan tidak reliable
kepadanya.
Menurut Robbins (2006:206)dalam
skripsi Budhi (2012:4) indikator untuk 3. Analisis Regresi Linier Berganda
mengukur kinerja karyawan yaitu : Menurut V. Wiratna
1. Kualitas Sujarweni (2015:227), Analisis
2. Efektivitas regresi linier berganda bertujuan
3. Semangat kerja melihat pengaruh antara variabel
4. Disiplin kerja independen dan variabel dependen
5. Ketepatan kerja dengan skala pengukuran atau rasio
Analisis data yang dipakai dalam suatu persamaan linier.
dengan menggunakan SPSS ver 22 Rumus yang digunakan
adalah : dalam analisis regresi berganda adalah
1. Uji validitas sebagai berikut : Djarwanto, 2000 :
Menurut Imam Ghazali
309).
(2018:51). Uji validitas merupakan
Persamaan : Y = a + βlXl + β2X2 +
derajat ketepatan antara data yang
β3X3 + e Keterangan :
tidak berbeda antara data yang di
Y : Kinerja Karyawan
laporkan oleh peneliti dengan data
a : Konstanta
yang sesungguhnya terjadi pada
β1, β2, β3 : Koefisien Regresi
objek penelitian.
X1 : Lingkungan kerja
Bisa di katakan validitas
X2 : Stres Kerja
apabila r hitung lebih besar dari r
X3 : Beban Kerja
table dan nilai r positif dengan alpha
e : Standar eror
0,05, maka butir atau pernyataan
4. Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
tersebut dinyatakan valid.
Koefisien determinasi (R2)
pada intinya mengukur seberapa jauh
2. Uji Reabilitas
kemampuan model dalam
Menurut Imam Ghozali
menerangkan variasi variabel
(2018:45) mengemukakan bahwa, uji
dependen. Nilai koefisien
reliabilitas adalah alat untuk
determinasi adalah antara 0 dan 1.
mengukur suatu kuesioner yang
Nilai R2 yang kecil berarti
merupakan indikator dari variabel
kemampuan variabel-variabel
atau konstruk. Suatu kuesioner
independent dalam menjelaskan
dikatakan reliabel atau handal jika
variabel-variabel dependen amat
jawaban seseorang terhadap
terbatas. Nilai yang mendekati 1
pernyataan adalah konsisten atau
berarti variabel-variabel independent
stabil dari waktu ke waktu.
memberikan hampir semua informasi
reliabilitasnya dengan kriteria
yang dibutuhkan untuk memprediksi
sebagai berikut: jika nilai Cronbach
variabel-variabel dependent. Imam
Alpha > 0.70 ini berarti kuesioner
Ghazali (2018:97).
tersebut dikatakan reliabel dan
5. Uji Asumsi Klasik
disebarkan ke responden untuk

5
Humanis.Vol. 13 No. 2

Penggunanaan Uji Asumsi menggunakan Durbin Watson (DW).


Klasik bertujuan untuk mengetahui Dengan membandingkan nilai
dan menguji kelayakan atas model Durbin Watson (DW) hitung dengan
regresi yang digunakan pada nilai Durbin Watson tabel, yaitu
penelitian ini. Tujuan lainnya untuk batas atas (Du) dan batas bawah (Dl).
memastikan bahwa di dalam model kriteria pengujian adalah sebagai
regresi yang digunakan mempunyai berikut:
data yang terdistribusikan secara 1) Jika DW, dL atau > ( 4 dL) maka
normal. hipotesis 0 ditolak, yang berarti
a. Uji Multikolinieritas terdapat autokorelasi.
Menurut Imam Ghozali 2) Jika DW terletak antara Du dan (4-
(2018:107) uji multikolonieritas Du) , maka hipotesis 0 diterima,
bertujuan untuk menguji apakah yang berarti tidak ada autokorelasi
model regresi ditemukan adanya 3) Jika DW terletak antara dan
korelasi antar variabel bebas diantara (4- dU) dan (4-dL), maka
(independen). model regresi yang tidak menghasilkan kesimpulan
dikatakan baik harus tidak terjadi yang pasti.
korelasi diantara variabel bebas dan c. Uji Heteroskedastisitas
variabel –variabel tersebut tidak Menurut Imam Ghozali
orthogonal. Variabel orthogonal (2018:139) uji heteroskedasitas
yaitu variabel bebas dengan nilai bertujuan menguji apakah dalam
korelasi antar variabel bebas = 0, model regresi terjadi ketidaksamaan
multikolinieritas ditinjau dari nilai variance dari residul pengamatan ke
Telerance dan variance Inflation pengamatan yang lain. Jika variance
Factor (VIF). dari residual satupengamatan ke
Cara mendeteks dalam model pengamatan lain tetap, maka disebut
regresi yaitu sebagai berikut : homoskedastisitas dan jika variance
1) Nilai variabel Inflation Factor berbeda disebut heteroskedastisitas.
(VIF), suatu model regresi Cara mendeteksi dengan melihat ada
yang bebas multikolineritas atau tidaknya heteroskedastisitas:
yaitu dengan nilai VIF ≤10. Melihat grafik plot antara lain
2) Nilai Tolerance, suatu model prediksi variabel terikat yaitu
regresi yang bebas ZPRED degan residualnya SRESID.
multikolineritas yaitu dengan Deteksi ada tidaknya
nilai Tolerance ≥0,10. heteroskedastisitas dapat dilakukan
b. Uji Autokorelasi dengan melihat ada tidaknya pla
Menurut Ghozali (2018: 111) tertentu pada grafik scatterplot antara
menguji autokorelasi dalam suatu SRESID dan ZPRED dimana sumbu
model bertujuan untuk mengetahui Y adalah Y yang telah diprediksi,
ada tidaknya korelasi antara variabel dan sumbu X adalah residual (Y
pengganggu pada periode tertentu prediksi – Y sesungguhnya) yag
dengan variabel sebelumnya untuk telah di- studentized. Dasar
data time series autokorelasi sering pengambilan keputusan dalam uji
terjadi. Tapi data yang untuk heteroskedastisitas :
sampelnya crossection jarang terjadi 1) Jika ada pola tertentu, seperti
Karena variabel pengganggu satu titik- titik yang ada membentuk
berbeda dengan yang lain. pola tertentu yang teratur
Mendeteksi autokorelasi dengan (bergelombang, melebar kemudian

6
Humanis.Vol. 13 No. 2

menyempit), maka 1) Jika nilai (Fhitung < Ftabel)


mengindikasikan telah terjadi atau Signifikan >0.05, maka H0
heteroskedastistis. diterima dan H1 ditolak.
2) Jika tidak ada pola yang jelas 2) jika nilai (Fhitung > Ftabel )
dan titik-titik menyebar di atas dan atau Signifikan <0.05, maka H0
dibawah angka 0 pada sumbu Y, ditolak dan H1 diterima.
maka menunjukkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas. b. Uji T atau Uji Parsial
d.Uji Normalitas Uji T atau yang biasa
Menurut Imam Ghozali dikenal dengan Uji signifikan
(2018:161) uji normalitas bertujuan terhadap masing- masing
untuk menguji apakah dalam model koefisien regresi untuk
regresi, variabel pengganggu atau mengetahui signifikan atau
residual memiliki distribusi normal. setidaknya pengaruh dari masing-
Suatu model regresi yang baik masing variabel bebas terhadap
adalah yang memiliki distribusi data variabel terikat (Y). Menurut
normal atau mendekati normal. V.Wiratna Sujarweni (2015:229)
Cara untuk mendeteksi Menentukan kriteria pengujian :
apakah residual berdistribusi nomal 1) Jika nilai (thitung < t tabel) atau
atau tidak sebagai berikut : Signifikan > 0,05, maka H0 diterima
1) Jika data (titik) menyebar dan H1 ditolak.
disekitar garis diagonal dan 2) Jika nilai (thitung > t tabel) atau
mengikuti arah garis diagonal Signifikan < 0,05, maka H0 ditolak
atau grafik histogramnya dan H1 diterima.
menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi HASIL DAN PEMBAHASAN
memenuhi asumsi normalitas. 1. Uji Kualitas Data
2) Jika data menyebar jauh dari A.Uji Validitas
diagonal dan/atau tidak Hasil Uji Validitas seperti pada tabel
mengikuti arah garis diagonal dibawah ini
atau garfik histogram tidak Tabel. 1
menunjukkan pola distribusi Hasil Uji Validitas
normal, maka model regrsi tidak Variabel Lingkungan kerja (X1)
memenuhi asumsi normalitas. X1 X1.1 0.886 0.199 Valid
5. Uji Hipotesis X1.2 0.816 0.199 Valid
Uji hipotesis sebagai berikut X1.3 0.932 0.199 Valid
: X1.4 0.951 0.199 Valid
a. Uji F atau Uji Simultan X1.5 0.850 0.199 Valid
Uji F Signifikan model Variabel stres kerja (X2)
regresi secara simultan di uji X2 X2.1 0.955 0.199 Valid
dengan meihat nilai signifikan X2.2 0.900 0.199 Valid
dimana jika nilai sig dibawah X2.3 0.908 0.199 Valid
0,05 maka variabel independen X2.4 0.885 0.199 Valid
berpengaruh terhadap variabel X2.5 0.955 0.199 Valid
dependen, (V.Wiratna Sujarweni Variabel Beban Kerja (X3)
2015:228). X3 X3.1 0.918 0.199 Valid
Menentukan kriteria pengujian : X3.2 0.922 0.199 Valid
X3.3 0.930 0.199 Valid

7
Humanis.Vol. 13 No. 2

Stres Kerja .325 .051 .230 6.358 .000


X3.4 0.880 0.199 Valid Beban Kerja 1.003 .020 .985 50.663 .000

X3.5 0.953 0.199 Valid a. Dependent Variabel: Kinerja

Variabel Kinerja Karyawan (Y) Sumber : Output Spss22


Y Y1 0.948 0.199 Valid Dari hasil analisis regresi linier
Y2 0.926 0.199 Valid berganda dapat diketahui persamaan
Y3 0.929 0.199 Valid regresi sebagai berikut:
Y4 0.960 0.199 Valid Y = a + b1X1 + b2X2 + b2X3 + e
Y5 0.935 0.199 Valid Kinerja Karyawan = 0.184 + 0,493
Sumber : Output Spss22 Lingkungan kerja + 0,325 Stres Kerja +
Uji validitas untuk ketiga 1.03 Beban Kerja + 0.588 e.
variabel Lingkungan kerja, Stres Kerja, Persamaan regresi tersebut
dan Beban Kerja, diperoleh r hitung > r menunjukkan bahwa :
tabel. Oleh karena itu keseluruhan 1. Nilai konstanta sebesar 0.184
indikator dari ke tiga variabel tersebut menunjukkan bahwa jika variabel
dinyatakan Valid Lingkungan kerja, stres kerja dan
beban kerja diasumsikan konstan
atau sama dengan nol maka kinerja
karyawan akan meningkat.
B. Uji Reabilitas 2. Koefisien regresi variabel
Hasil Uji Validitas seperti pada Lingkungan sebesar 0,493. Hasil ini
tabel dibawah ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
Tabel. 2 Lingkungan kerja yang dimiliki
Hasil Uji Reliabilitas karyawan, maka akan tinggi juga
Indikator Cronbach Standart Karateristik kinerja karyawan.
alpha reliabel 3. koefisien regresi variabel stres kerja
X1 0.930 0.70 Reliabel sebesar 0,325. Hasil ini
X2 0.945 0.70 Reliabel menunjukkan bahwa apabila
X3 0.958 0.70 Reliabel semakin rendah stres kerja yang
Y 0.968 0.70 Reliabel dimiliki karyawan, maka akan
Sumber : Output Spss22 menaikkan kinerja karyawan.
Dari tabel tersebut diatas dapat 4. Koefisien regresi variabel beban
diketahui bahwa X1,X2,X3 dan Y yang kerja sebesar 1.003. Hasil ini
diolah menunjukan nilai Alpha lebih menunjukkan bahwa apabila
besar dari 0.70 berdasarkan kreteria semakin baik beban kerja, maka
(Bagozzi dan Yi,1988, Dalam kinerja karyawan akan menurun.
Eisingerich dan Rubera,2010:27) dapat 3. Uji Asumsi Klasik
dikatakan reliabel. A. Uji Normalitas
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier
Berganda
seperti pada tabel dibawah ini
Tabel.3
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Standard

Unstandardize d
ized Gambar. 2 Hasil Asumsi Normalitas
Coefficie
Coefficients nts Sumber : Output Spss22
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .184 .588 .143 .786
Lingkungan kerja .493 .054 .305 8.452 .000

8
Humanis.Vol. 13 No. 2

Dengan melihat tampilan grafik Lingkungan kerja .274 3.739


histogram Gambar diatas maka Stres Kerja
Beban Kerja
.275
.950
3.642
1.053
disimpulkan bahwa grafik histogram a. Dependent Variabel: Kinerja
memberikan pola distribusi yang normal a. Dependent Variabel: Kinerja
dan grafik tersebut menunjukkan bahwa Sumber : Output Spss22
regresi tidak menyalahi Asumsi
Normalitas, jadi dapat disimpulkan C. Uji Heteroskedastisitas
bahwa model regresi pada penelitian ini Uji Heterokedastisitas
memenuhi syarat untuk menjadi model
regresi yang baik karena memiliki
distribusi nornal.

Gambar. 4 Hasil Uji Heterokedastisitas


Sumber : Output Spss22
Berdasarkan output di atas
Gambar. 3 Hasil Asumsi scatterplots di atas diketahui bahwa :
Normalitas Sumber : Output Spss22 1. Titik-titik data penyebar di atas dan
Dengan melihat tampilan grafik di bawah atau disekitar angka 0.
Normal P-Plot of Reggresion 2. Titik-titik tidak mengumpul hanya
Standartdized Resudal Dalam Gambar di atas atau di bawah saja.
diatas maka dapat disimpulkan bahwa 3. Penyebaran titik-titik data tidak
terlihat titik-titik menyebar disekitar membentuk pola bergelombang
garis diagonal dan grafik tersebut melebar kemudian menyempit dan
menunjukkan bahwa regresi tidak melebar.
menyalahi Asumsi Normalitas, jadi 4. Penyebaran titik-titik tidak berpola.
dapat disimpulkan bahwa model regresi Dengan demikian disimpulkan
pada penelitian ini memenuhi syarat tidak terjadi masalah
untuk menjadi model regresi yang baik heteroskedastisitas, hingga model
karena merupakan model regresi yang regresi yang baik dan ideal dapat
memiliki distribusi data normal atau terpenuhi.
mendekati normal.
B.Uji Multikolonieritas D.Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel di atas Hasil Uji Autokorelasi
menunjukan bahwa nilai Tolerance dari Table 4.12
ketiga variabel independent di atas 0.10 Uji Autokorelasi
VIF kurang dari 10. Dengan demikian Model Summaryb

dapat disimpulkan bahwa dalam model


R Adjusted Std. Error of the Durbin-
regresi tersebut tidak dapat masalah Model R Square R Square Estimate Watson
1 .982a .940 .961 1.10931 1.818
multikolinieritas, maka model regresi a. Predictors: (Constant), Beban Kerja, Lingkungan kerja, Stres Kerja
ini layak untuk dipakai. b. Dependent Variabel: Kinerja

Tabel.4 Sumber : Output Spss22


Coefficients Dari hasil diatas menjelaskan
(a) bahwa:
Coefficientsa Nilai Durbin Watson : 1.818
Collinearity Statistics Nilai DU : 1.733
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

9
Humanis.Vol. 13 No. 2

Dikataka bebas autokorelasi a. Variabel Lingkungan kerja


apabila nilai DW (Durbin
Watson)berada diantara DU dan 4-D
DU<DW<(4-DU) =
1.733<1,818<(4-
1.733)
Jadi dapat disimpulkan bahwa
dari data tabel tersebut menyatakan
bebas autokorelasi
4. Uji kelayakan model
A. Uji F (Simultan)
Hasil Uji F (Simultan)
Tabel.
5 Uji
F
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 3310.115 3 1103.372 796.641 .000b
Residual 114.442 93 1.231
Total 3424.557 96
a. Dependent Variabel: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Beban Kerja, Lingkungan kerja, Stres Kerja

Sumber data: Output Spss22


Dari perhitungan tabel anova
didapat nilai Fhitung pada model 1
didapat sebesar 796.641. Dengan
tingkat signifikan sebesar 5% dan df =
N (97) – K (3) = 94, didapat nilai Ftabel
= 1.986. Berdasarkan output diatas
diketahui nilai signifikansi pengaruh
Lingkungan kerja, stres kerja, dan
beban kerja secara simultan terhadap
kinerja karyawan adalah : 0,000<0,05
dan Fhitung 796.641 > Ftabel 1.986.
Sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak
dan Ha diterima yang berarti terdapat
pengaruh secara bersama-sama antara
variabel independen terhadap variabel
dependen.
B. Uji Persial (Uji t)
Hasil Uji Persial (Uji t)
Tabel. 6
Uji t
(Persial)
Coefficientsa

Standard
ized
Unstandardize d Coefficie
Coefficients nts
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .184 .588 .143 .786
Lingkungan kerja .493 .054 .305 8.452 .000
Stres Kerja .325 .051 .230 6.358 .000
Beban Kerja 1.003 .020 .985 50.663 .000
a. Dependent Variabel: Kinerja

Sumber : Output Spss22

10
Humanis.Vol. 13 No. 2

Terlihat bahwa diterima dan H0 ditolak, sehingga


thitung koefisien dapat disimpulkan bahwa koefisien
Lingkungan kerja adalah beban kerja secara parsial tidak
8.452. sedangkan berpengaruh signifikan terhadap
ttabeldiperoleh dari data kinerja karyawan.
N (97) sampel – K (3) B. Koefisien Detreminasi (R2)
jumlah variabel Tabel.7
independen dan Koefisien Detreminasi
Model Summaryb
dependen – 1 = 93, maka
ttabel sebesar 1.986. R Adjusted Std. Error of the Durbin-
Variabel Lingkungan Model R Square R Square Estimate Watson
1 .982a .940 .961 1.10931 1.818
kerja memiliki nilai a. Predictors: (Constant), Beban Kerja, Lingkungan kerja, Stres Kerja
b. Dependent Variabel: Kinerja
signifikan sebesar 0,000 <
Sumber : Output Spss22
0,05, sedangkan thitung>
Dari data output di atas dapat di
ttabel, (8.452> 1.986),
simpulkan bahwa besarnya konstribusi
maka Ha ditolak dan H0
dterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa
koefisien Lingkungan
kerja secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
b.Variabel stres kerja
Terlihat bahwa
thitung koefisien stres
kerja adalah 6.358,
sedangkan ttabel sebesar
1.986. Variabel stres kerja
memiliki nilai signifikan
sebesar 0,000 < 0,05,
sedangkan thitung > ttabel,
(6.538, > 1.986),maka Ha
ditolak dan H0 diterima,
sehingga dapat
disimpulkan bahwa
koefisien stres kerja secara
parsial mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
c. Variabel Beban Kerja
Terlihat bahwa thitung
koefisien beban kerja
adalah 50.663, sedangkan
ttabel sebesar 1,986.
Variabel beban kerja
memiliki nilai signifikan
sebesar 0,020>0,05,
sedangkan thitung > ttabel,
(50.663> 1.986), maka Ha

11
Humanis.Vol. 13 No. 2

pada variabel Lingkungan kerja, stress C. Pengaruh Beban Kerja Terhadap


kerja dan beban kerja terhadap kinerja Kinerja Karyawan pada PT.Forisa
karyawan secara simultan adalah 0.961 Nusapersada Lamongan.
dan selehnya dipengaruhi faktor-faktor Hasil penelitian ini
lain, dan untuk r square sendiri secara menunjukkan bahwa variabel beban
simultan berpengaruh sebesar kerja diperoleh nilai thitung 50.663>
96,1sisanya 0,39 variabel yang tidak ttabel 1.986 dengan nilai signifikansi
diteliti sebesar 0,020 > 0,05, dan koefisien
regresi mempunyai nilai positif
PEMBAHASAN sebesar 1.003, sehingga dapat
A. Pengaruh Lingkungan kerja disimpulkan bahwa koefisien beban
Terhadap Kinerja Karyawan pada kerja secara parsial berpengaruh
PT.Forisa Nusapersada signifikan terhadap kinerja karyawan,
Lamongan. maka penelitian ini berhasil
Hasil penelitian ini membuktikan hipotesis ketiga yang
menunjukkan bahwa Lingkungan menyatakan bahwa “Beban kerja
kerja diperoleh nilai thitung 8.452> berpengaruh positif terhadap kinerja
ttabel 1.986 dengan nilai signifikansi karyawan pada PT. Forisa
sebesar 0,000 <0,05, dan koefisien nusapersada lamongan”.
regresi mempunyai nilai positif D. Pengaruh Lingkungan kerja, Stress
sebesar 0.493, koefisien Lingkungan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
kerja secara parsial berpengaruh Kinerja Karyawan PT.Forisa
signifikan terhadap kinerja karyawan. Nusapersada Lamongan.
Maka penelitian ini berhasil Berdasarkan Uji F menunjukan
membuktikan hipotesis pertama yang bahwa variabel independen yang
menyatakan bahwa “Lingkungan terdiri dari Lingkungan kerja, stress
kerja berpengaruh positif terhadap kerja dan beban kerja secara simultan
kinerja karyawan pada PT. Forisa berpengaruh terhadap kinerja
nusapersada lamongan. karyawan pada PT.Forisa
B. Pengaruh Stres Kerja Nusapersada Lamongan. Nilai
Terhadap Kinerja Karyawan pada Fhitung sebesar 796.641 > Ftabel
PT.Forisa Nusapersada sebesar 1.986 dengan nilai signifikan
Lamongan. 0,000 kurang dari α = 0.05 sehingga
Hasil penelitian ini dapat disimpulakn bahwa
menunjukkan bahwa variabel stres Lingkungan kerja, stress kerja dan
kerja diperoleh nilai thitung 6.358 < beban kerja terhadap kinerja
1.986 ttabel dengan nilai signifikansi karyawan hal ini menunjukan bahwa
sebesar 0,000 > 0,05, dan koefisien semakin tinggi Lingkungan kerja,
regresi mempunyai nilai positif stress kerja dan beban kerja maka
sebesar 0.325, sehingga dapat semakin tinggi kinerja karyawan.
disimpulkan bahwa koefisien stres SIMPULAN DAN SARAN
kerja secara parsial mempunyai Berdasarkan analisa data dapat
pengaruh signifikan terhadap kinerja disimpulkan sebagai berikut :
karyawan , maka penelitian ini 1. Berdasarkan perhitungan uji t dari
berhasil membuktikan hipotesis variabel Lingkungan kerja
kedua yang menyatakan bahwa berpengaruh secara parsial terhadap
“Srtres kerja berpengaruh negatif kinerja karyawan PT.Forisa
terhadap kinerja karyawan pada PT. Nusapersada Lamongan, stres kerja
Forisa nusapersada lamongan”

12
Humanis.Vol. 13 No. 2

berpengaruh secara parsial terhadap diharapkan hasil penelitian ini dapat


kinerja karyawan PT.Forisa menjadi salah satu upaya informasi
Nusapersada Lamongan, dan juga yang dapat digunakan untuk
beban kerja berpengaruh secara penelitian selanjutnya.
parsial terhadap kinerja karyawan
PT.Forisa Nusapersada Lamongan. DAFTAR PUSTAKA
2. Berdasarkan hasil perhitungan Uji F Arikkunto, suharsimi. (2014). Prosedur
maka dapat di tarik kesimpulan Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta
bahwa Ha di terima dan Ho di Artadi, Febri F.(2015), Pengaruh
tolak,berarti secara simultan Kepuasan Kerja Dan Beban
(bersama-sama) yaitu variabel Kerja Terhadap Kinerja
Lingkungan kerja, stress kerja dan Karyawan Pada Pt. Merapi
beban kerja berpengaruh terhadap Agung Lestari, Universitas
kinerja karyawan pada PT.Forisa Negeri Yogyakarta.
Nusapersada Lamongan. Budhi, Andri S. (2012). Pengaruh
3. Dari ketiga variabel juga di ketahui Lingkungan kerja Dan Disiplin
bahwa variabel yang lebih dominan Kerja Terhadap Kinerja
yaitu variabel beban kerja yang Karyawan Konveksi IV Pt. Dan
mempengaruhi kinerja karyawan Liris Di Sukharjo, Universitas
pada PT.Forisa Nusapersada Muhammadiyah Surakarta.
Lamongan, bila di bandingkan Dhania, Dhini Rama. (2010), Pengaruh
dengan Lingkungan kerja dan stress Stress Kerja, Beban Kerja
kerja. Terhadap Kepuasan Kerja
Saran Medical Representative Kudus,
Adapun saran-saran tersebut Vol 1, Universitas Muria Kudus.
adalah sebagai berikut : Handoko T, Hani. (2014). Manajemen
1. Penting bagi Perusahaan untuk Personalia dan Sumber Daya
memahami dan member solusi tepat Manusia. Yogyakarta. BPFE:
tentang faktor-faktor yang Yogyakarta.
mempengaruhi kinerja karyawan Hermita (2011). Pengaruh Stres Kerja
termasuk lingkungan kerja,stress Terhadap Kinerja Karyawan Pt.
dan beban kerja agar perusahaan Semen Tonasa Pangkep,
dapat meningkatkan produktifitas Universitas Hasanuddin
PT.Forisa Nusapersada Lamongan Makasar.
2. Diharap karyawan perlunya Noviansya dan Zunaidah, (2011),
sebuah Lingkungan kerja kondusif Pengaruh Stress Kerja Dan
agar setiap karyawan menjadi Lingkungan kerja Kerja
semangat sehingga kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt.
karyawan bisa meningkat. Perkebunan Minanga Ogan
3. Dalam sebuah kinerja perlu adanya Baturaja, Universitas Batu Raja
beban kerja yang berimbang supaya Sriwijaya.
secara siknifikan bisa Mahardikawanto. 2013. Pengaruh
meningkatkan kualitas pekerjaan Disiplin Kerja, Lingkungan
dalam bidang masing-masing. Kerja, dan Kualitas Kehidupan
4. Diharap bagi para peneliti Kerja Terhadap Kinerja
selanjutnya yang akan mengkaji Karyawan RSUD Dr. M. Ashari
lebih dalam menambah variabel Pemalang.Skripsi. Fakultas
tentang penelitian yang sama dan

13
Humanis.Vol. 13 No. 2

Ekonomi. Universitas Negeri


Semarang. Semarang.
Pabundu, Tika, 2014, Budaya
Organisasi Dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan, Jakarta,
PT. Bumi Aksara.
Purbaningrat, Putu Melati. dan Bagus, I.
(2015), Pengaruh Beban Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja
Dengan Stress Kerja Sebagai
Variable Mediasi, Vol 4,
Universitas Udayana Bali.
Praditya dani S (2016). Pengaruh beban
kerja dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan pt.
Macanan jaya cemerlang.
Universitas negeri yogyakarta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2019), Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Edisi Kedua, cetakan ke-1
Alfabeta, Bandung.
Sunyoto, D. 2015. PenelitianSumber
Daya Manusia. PT. Buku Seru.
Jakarta.
Supranto, J. (2008), Statistik Teori dan
Aplikasi. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Tunjungsari, Peni. (2011), Pengaruh
Stress Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan
Pada Kantor Pusat Pt. Pos
Indonesia (Persero), Vol 1,
Universitas Computer Indonesia.
Wahyuningtyas, Nadya. 2013.
Pengaruh Lingkungan Kerja dan
Kepuasan Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada
Kantor Bank Jateng Cabang
Koordinator Semarang). Skripsi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Universitas Diponegoro.
Semarang.

14

You might also like