You are on page 1of 8

JIUBJ

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi


Volume 19, Nomor 1, Februari 2019, (Halaman 139-146)
DOI 10.33087/jiubj.v19i1.572
ISSN 1411-8939 (Online) | ISSN 2549-4236 (Print)

Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju


Ririn Noviyanti Putri
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Email : ririnnoviyanti95@gmail.com

ABSTRACT
The health system is a term that includes personal, institutions, financing, information, commodities and
Government governance strategy in providing prevention and treatment services to the community. The health
system was created with the aim of can respond to the needs and expectations of the community-owned
healthcare in fulfillment of a fair and equitable. Then, good healthcare in developing countries as well as
developed countries do need a reform, reorientation, and revitalization. This study aimed to know the comparison
of health systems in developed and developing countries. Analysis study of the writing is done through literature
review. Developing countries and developed countries experienced many challenges in building a strong health
system and reliable. Health systems in developed countries look better compared to developing countries, it can
be seen from the public health status and health problems. Health systems in each country vary greatly, but one
has the same objective namely to enhance public health degrees extended. Every developed country or
developing country has pros and cons of each of any health system that has been applied. The success of a
health system of a country depends on the spirit, dedication, perseverance, hard work, good teamwork, ability
(Human Resources, facilities), the sincerity of the organizers, as well as the participation of the community in
order to achieve Universal Health Coverage in increasing degrees of better public health.

Keywords:
health systems; developing countries; developed countries; universal health coverage

PENDAHULUAN Indonesia adalah negara kepulauan


Sistem kesehatan merupakan suatu istilah terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk lebih
yang mencangkup personal, lembaga, dari 240 juta jiwa Indonesia berada di peringkat
komoditas, informasi, pembiayaan dan strategi keempat dunia. Terjadi pergeseran demografis
tata pemerintah dalam memberikan layanan pada populasi usia kerja yang meningkat relatif
pencegahan dan pengobatan kepada terhadap populasi lainnya. Indonesia juga
masyarakat. Sistem kesehatan dibuat dengan termasuk status ekonomi yang berpenghasilan
tujuan dapat merespon kebutuhan dan harapan menengah ke bawah. Dari sistem pemerintahan
yang dimiliki masyarakat dalam pemenuhan dan politik Indonesia juga mengalami transisi di
pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Hal Tahun 1998 dari sistem demokrasi otoriter
ini tertuang dalam UUD 1945, yang menegaskan sekarang menjadi demokrasi reformasi.
bahwa “setiap orang berhak hidup sehat serta Perubahan tersebut juga mempengaruhi sistem
berhak memperoleh pelayanan kesehatan”, kesehatan di Indonesia (Mahendradhata, Yodi,
Pasal 28 H angka (1) “negara bertanggung et all, 2017).
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan Prinsip pelayanan kesehatan masyarakat
kesehatan bagi seluruh warga negaranya” mengutamakan pelayanan promotif dan
(Sarwo YB, 2012). preventif. Pelayanan promotif adalah upaya
Sistem kesehatan menurut Organisasi meningkatkan kesehatan masyarakat agar lebih
Kesehatan Dunia (WHO) merupakan “sebuah baik dan pelayanan preventif merupakan upaya
kegiatan yang bertujuan dalam mempromosikan, dalam mencegah masyarakat agar terhindar dari
memulihkan, atau menjaga kesehatan”. Sistem suatu penyakit (Setyawan Budi, 2018). Krisis
kesehatan yang baik sangat penting dalam ekonomi di Indonesia berdampak pada
mencapai Millennium Development Goals pelayanan kesehatan. Maka dari itu pelayanan
(MDGs). World Health Organization (WHO) telah kesehatan melakukan sebuah reformasi,
mengidentifikasi 6 komponen yang harus reorientasi, dan revitalisasi (Juanita, 2015).
diperlukan dalam menetapkan, Reformasi kebijakan pembangunan kesehatan
mempertahankan dan memperkuat sistem telah dilakukan. Reformasi Sistem Kesehatan
kesehatan. Negara-negara berkembang telah Nasional (SKN) telah memberikan suatu
banyak menghadapi tantangan dalam perubahan dalam pembangunan kesehatan di
membangun sistem kesehatan yang kuat dan Indonesia. Kebijakan dari SKN ini telah banyak
handal. Tantangan yang dihadapi antara lain melakukan perubahan, salah satunya dalam hal
pembiayaan pelayanan kesehatan yang tidak perubahan subsistem upaya kesehatan dan
memadai, kurangnya koordinasi antar lembaga, pembiayaan kesehetan (Gotama Indra, et all,
serta kurangnya tenaga kesehatan (Gotama 2010).
Indra, et all, 2010). Salah satu indikator pelayanan kesehatan
adalah lamanya waktu tunggu. Lama waktu

139
Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju Ririn Noviyanti Putri

tunggu ini dihitung dari saat mendaftar sampai dalam pembukaan UUD 1945 yang
mendapatkan pelayanan medis. Hasil diselenggarakan melalui pembangunan nasional
SUSENAS 2016 memperlihatkan bahwa waktu termasuk pembangunan kesehatan. Dalam
tunggu diatas 30 – 60 menit diakui oleh 37,05% mendukung terlaksananya pembangunan
pasien rawat jalan, sedangkan pasien rawat inap kesehatan memerlukan dukungan dari Sistem
lebih besar yaitu 45,43%. Pengeluaran out of Kesehatan Nasional yang kuat. SKN dijadikan
pocket juga didapat rata-rata untuk rawat jalan sebuah acuan dalam pendekatan pelayanan
baik yaitu Rp.97.487,07. Sedangkan untuk rawat kesehatan primer. Hal ini merupakan sebuah
inap cukup besar yaitu mencapai Rp pendekatan yang tepat untuk mencapai derajat
2.735.803,72 (BPS, 2016). kesehatan masyarakat yang diformulasikan
Selain masalah penyakit menular dan sebagai visi Indonesia Sehat (Adisasmito Wiku,
akses pelayanan kesehatan, sistem jaminan 2009).
kesehatan juga menjadi perhatian serius. Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
Dengan mengusung sistem gotong royong BPJS merupakan pengelolaan kesehatan yang
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) diselenggarakan oleh semua komponen Bangsa
Kesehatan menyatakan total biaya jaminan Indonesia secara terpadu dan saling mendukung
kesehatan dari tahun 2014 s.d 2016 terus guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
meningkat. Tahun 2014 dengan biaya total 42 masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk
Triliun rupiah untuk peserta 133,4 juta mencapai tujuan pembangunan kesehatan,
penduduk. Tahun 2016 mencakup pelayanan maka pengelolaan kesehatan dilaksanakan
untuk 171,9 juta penduduk dengan biaya 69 melalui subsistem kesehatan yang terbagi ke
triliun rupiah (Idris, Fachmi Prof, 2017). dalam beberapa bagian, yaitu upaya kesehatan,
Pembiayaan kesehatan yang kuat, stabil penelitian dan pengembangan kesehatan,
dan berkesinambungan sangat berpengaruh pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
guna mencapai tujuan penting pembangunan makanan, manajemen, informasi dan regulasi
kesehatan di suatu negara yakni pemerataan kesehatan, pemberdayaan masyarakat
dalam pelayanan kesehatan dan akses (Peraturan Presiden Republik Indonesia, 2012).
(equitable access to health care) serta Sistem kesehatan suatu negara sangat
pelayanan yang berkualitas (assured quality). dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan kesehatan
Reformasi kebijakan sistem kesehatan di suatu yang ditetapkan oleh penentu kebijakan baik
negara sangat berdampak positif pada kebijakan pemerintah atau swasta. Kebijakan kesehatan
pembiayaan kesehatan dalam menjamin itu sendiri dipengaruhi oleh segitiga kebijakan
terselenggaranya kecukupan (adequacy), yakni konteks (faktor ekonomi, sosial budaya,
pemerataan (equity), efisiensi (efficiency) dan politik), konten/isi, proses pengambilan
efektifitas (effectiveness) dari pembiayaan kebijakan dan aktor yang berperan (policy elites)
kesehatan itu sendiri. (Setyawan Budi, 2018) (Buse, Kent, et all, 2005). SKN Indonesia
memiliki 3 landasan meliputi landasan idiil yaitu
METODE PENELITIAN Pancasila, landasan konstitusional yaitu UUD
Analisis kajian dari penulisan ini dilakukan Negara RI khususnya pasal 28 dan 34, dan
melalui literatur review terkait dengan masalah landasan operasional yaitu UU Nomor 36 Tahun
sistem kesehatan yang ada di beberapa negara 2009 tentang Kesehatan (Peraturan Presiden
maju dan negara berkembang, baik dari sudut Republik Indonesia, 2012).
sistem kesehatannya itu sendiri yaitu lembaga, World Health Report 2000 yang berjudul
komoditas, informasi, pembiayaan dan strategi Health System : Improving Performance
tata pemerintah dalam memberikan layanan menetapkan tujuan normative sistem pelayanan
pencegahan dan pengobatan kepada kesehatan, yakni (Siswanto, 2010):
masyarakat. Literature review ini dilakukan a. Peningkatan status kesehatan (goodness of
dengan berbagai sudut pandang, teori, jurnal health)
dan artikel untuk mempelajari dan mengetahui b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
perbandingan dari sistem kesehatan yang dianut (responsiveness)
oleh beberapa negara maju maupun negara c. Peningkatan keadilan dalam pembiayaan
berkembang. kesehatan (fairness of health financing)
Universal Coverage (cakupan semesta)
HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan suatu sistem kesehatan yang
Sistem Kesehatan di Negara Berkembang bertujuan untuk masyarakat dalam mendapatkan
Indonesia akses pelayanan kesehatan yang bermutu
Indonesia merupakan salah satu negara sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta
berkembang yang telah menghadapi beberapa dengan biaya yang terjakau oleh masyarakat,
perubahan dan tantangan strategis yang antara lain pelayanan kesehatan promotif,
mendasar. Tujuan bangsa Indonesia tertuang preventif, kuratif dan rehabilitative (Siswanto,
140
Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju Ririn Noviyanti Putri

2010). Cakupan semesta terbagi atas dua dan masih kurangnya dalam mengalokasikan
elemen yakni akses pelayanan kesehatan yang sumber-sumber dan pelayanan itu sendiri (poor
adil dan bermutu dan perlindungan risiko management of sesources and services)
finansial (WHO, 2005). Sedangkan cakupan (Depkes, 2009).
semesta terkait sistem pembiayaan terbagi atas Sistem Kesehatan di Indonesia untuk
3 kategori, yakni pembayaran tunggal (single sekarang sudah menuju ke arah yang lebih baik,
payer), pembayaran ganda (two-tier, dual health meskipun masih banyak terdapat banyak
care system), dan sistem mandat asuransi (Murti macam kendala. Hal ini dapat dilihat dari
Bhisma, 2011). terdapatnya peningkatan status kesehatan
Salah satu dampak positif dari jaminan masyarakat. Akan tetapi, meskipun terjadi
kesehatan semesta berupa peningkatan utilisasi peningkatan status kesehatan masyarakat,
pelayanan, namun diduga mengakibatkan moral namun masih diperlukan upaya percepatan
hazard dan penurunan motivasi di sisi para pencapaian indikator kesehatan dalam rangka
penyedia layanan. Masalah utama yang ditemui mengejar ketertinggalan dari negara lain,
biasanya adalah sustainability dari sistem sehingga SKN masih perlu terus dilakukan
berobat gratis karena kurang diperhitungkannya evaluasi dan perbaikan.
kebutuhan anggaran dan lemahnya mekanisme Akses pelayanan kesehatan yang adil
pengendalian biaya. Kebijakan berobat gratis menggunakan prinsip keadilan vertikal. Prinsip
bahkan dianggap hanya suatu kebijakan yang keadilan vertikal menegaskan, kontribusi warga
bersifat politis untuk memenuhi ‘janji pemilu’ dalam pembiayaan kesehatan ditentukan
yang justru merugikan sistem kesehatan (Dewi, berdasarkan kemampuan membayar (ability to
Shita, 2013). pay), bukan berdasarkan kondisi kesehatan/
Tujuan perencanaan dan pengaturan kesakitan seorang. Dengan keadilan vertikal,
pembiayaan kesehatan yang memadai dapat orang berpendapatan lebih rendah membayar
membantu memobisasikan sumber pembiayan biaya yang lebih rendah daripada orang
kesahatan, mengalokasi dengan rasional serta berpendapatan lebih tinggi untuk pelayanan
dapat digunakan secara efektif dan efisien. kesehatan dengan kualitas yang sama. Dengan
Pembiayaan kesehatan mempunyai kebijakan kata lain, biaya tidak boleh menjadi hambatan
dengan mengutamakan pemerataan serta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
berfokus pada masyarakat yang tidak mampu dibutuhkan (needed care, necessary care) (Murti
(equitable and pro poor health policy) yang Bhisma, 2011).
dapat membantu mencapai akses kesehatan
yang universal (Setyawan Budi, 2018). Sistem Malaysia
kesehatan di Indonesia didukung dengan Malaysia negara berpenduduk terbanyak
pembiayaan pemerintah yang bersumber dari ke 43 dan negara dengan daratan terluas ke-66
pemerintah pusat maun pemerintah daerah. di dunia dengan jumlah penduduk kira-kira 27
Anggaran dari pemerintah pusat disalurkan juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2.
melalui DAU, DAK, DAK non fisik, serta Jaminan Berbeda dengan Indonesia yang melaksanakan
Kesehatan Nasional (JKN). Sedangkan jaminan kesehatan semesta pada tahun 2014
anggaran dari pemerintahan daerah dalam dan baru akan merampungkan total populasi
bentuk dukungan program pusat maupun untuk pada tahun 2019, negara tetangga Malaysia
pembiayaan program inovasi daerah sendiri. justru sudah melaksanakannya sejak tahun
Pengelola sistem pembiayaan di Indonesia yakni 1990an (Idris Haerawati, 2017). Namun adanya
kementerian kesehatan sebagai regulator, beberapa isu krusial melibatkan kenaikan biaya,
monitor dan mengevaluasi pelaksanaan sistem keberlanjutan jangka panjang, kenaikan pajak,
kesehatan. Sedangkan badan pengumpul dan efisiensi dan harapan masyarakat akan kualitas
penyalur premi melalui kapitasi dan INA CBG’S pelayanan yang lebih tinggi, Malaysia merubah
adalah BPJS (Dewi Shita, 2017). sistem kesehatannya dari layanan kesehatan
Permasalah yang timbul dari pembiayaan yang sebelumnya didominasi pemerintah, saat
kesehatan antara lain kurangnya dana serta ini justru lebih besar melibatkan sektor swasta
adanya peningkatan dana. Kurangnya dana (Chongsuvivatwong, Virasakdi, et all, 2011).
terjadi karena terdapatnya inefisiensi dalam Malaysia juga mengembangkan
pengelolaan pembiayaan dan alokasi dana yang kesehatan sebagai daya tarik wisatawan
salah. Sedangkan yang dimaksud peningkatan berkunjung ke negaranya. Jarak yang tidak jauh
biaya yaitu adanya trend peningkatan teknologi dari Indonesia yang memiliki 240 juta penduduk,
kedokteran sebagai penegak diagnosis membuat Malaysia meningkatkan kualitas rumah
(evidence bases) yang menyebabkan sakitnya. Salah satu penghargaan Malaysia
konsekuensi biaya, serta tren suppy induce adalah memenangkan Medical Travel
demand yang banyak marak sekarang ini Destination of The Year 2015 di International
(Trisnantoro L, 2014). Selain itu, dominasi Medical Travel Journal (IMTJ). Tidak heran jika
pembiayaan dengan mekanisme fee for service, Malaysia terutama Kuala Lumpur dan Penang
141
Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju Ririn Noviyanti Putri

jadi negara tujuan utama untuk berlibur sudah mencakup 75% dari seluruh penduduk.23
sekaligus menjaga kesehatan (medical check Semenjak tahun 2002 tersebut Thailand telah
up) (Futuready, 2016). mencapai Universal Health Coverage sebagai
Malaysia sistem pembiayaan sistem kesehatan di negaranya. Sedangkan
kesehatannya lebih maju dibandingkan dengan pada tahun 2009, penduduk Indonesia sebanyak
Indonesia, karena Malaysia merupakan negara 30,1% untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
persemakmuran Inggris. Pada tahun 1951 masih mengeluarkan uang secara out of pocket.
malaysia mewajibkan tabungan wajib bagi Thailand dalam mencapai sistem kesehatan
pegawai yang nantinya dapat digunakan sebagai universal health coverage, hampir setegah
tabungan dihari tua. Sedangkan warga yang decade mengalami evolusi sejarah yang cukup
tidak diwajibkan akan difasilitasi oleh sebuah panjang, evolusi tersebut dimulai dari sitem
lembaga yakni EPF (Employee Provident Fund). pembiayaan secara out of pocket sampai
Lembaga SOSCO (Social Security Organization) bertahap mencapai sistem pembiayaan di muka.
menjamin warga yang mendapat kecelakaan Thailand telah menguji dan memperkenalkan
kerja atau pensiunan cacat (Purwoko Bambang, berbagai sistem pembiayaan untuk
2014). mendapatkan pelayanan kesehatan. (Indrayathi
Sistem pembiayaan kesehatan yang ada PA, 2016)
di Malaysia terdiri dari kesehatan publik dan Thailand dalam mencapai sistem
kesehatan privat. Sumber dana untuk kesehatan kesehatan UHC, masyarakatnya sebanyak 99%
publik berasal dari pajak masyarakat kepada dilindungi dengan 3 skema, yaitu Universal
pemerintah federal, anggaran pendapatan Health Coverage (cakupan semesta 75%),
negara, serta lembaga SOSCO dan EPF, yang Social Health Insurance for formal private sector
mana dana yang ada tersebut disalurkan untuk (skema asuransi kesehatan untuk pegawai
program keehatan preventif dan swasta 20%), dan Civil Servant Medical Benefit
promotif.pemerintah Malaysia menetapkan Scheme (skema asuransi kesehatan untuk PNS
Universal Coverage untuk program kesehatan 5%). Strategi pembiayaan yang baik sangat
kuratif dan rehabilitative, yang mana semua dibutuhkan untuk mendukung skema tersebut.
masyarakat dijamin pelayanan kesehatannya Thailand membuat salah satu strategi, yakni
denganmembayar iuran sebesar 1 RM untuk menghilangkan kendala keuangan, yang mana
mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter strategi tersebut mempunyai resiko yang besar
umum, sedangkan untuk pelayanan dari dokter untuk memperluas skema UHC bagi masyarakat
spesialis sebesar 5 RM. Akan tetapi sistem yang belum memiliki asuransi kesehatan, agar
pembiayaan kesehatan di Malaysia ini tidak dapat dengan sukarela menggabungkan kartu
termasuk dalam kategori penyakit berat yang asuransi dengan kartu identitas lain (LIC)
membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi (Indrayathi PA, 2016).
(Jaafar, Safurah Noh, et all, 2013). Sistem pelayanan rujukan merupakan
Pemerintah malaysia membebaskan pajak sistem pelayanan kesehatan yang diterapkan
untuk alat kesehatan dan obat-obatan, yang oleh Thailand. Sistem tersebut dimulai dari
berdampak pada biaya operasional di Malaysia primary care unit sebanyak ≤ 8000 PCU, rumah
yang menjadi murah. Pemerintah Malaysia sakit distrik atau biasa disebut rumah sakit
membatasi praktik dokter yang hanya satu sekunder dan tersier sebanyak 800 unit di level
tempat, sehingga dokter harus memilih akan provinsi maupun rumah sakit pendidikan.
praktik di pelayanan kesehatan milik pemerintah Sedangkan rumah sakit promotif dan preventif
atau milik swasta. Selain itu, dengan adanya yakni merupakan PCU yang mana PCU ini harus
feed back atau pemasukan dari dokter yang mempunyai standard layanan minimum yang
tinggi, tentu akan mempengaruhi kualitas harus ditetapkan secara nasional.
pelayanan. Untuk mengklaim pembiayaan Pengembangan infrastruktur dibutuhkan dalam
kesehatan, rumah sakit pemerintah melihat implementasi sistem UHC. Selain itu dalam
besarnya pengeluaran yang terjadi di tahun pengimplementasian ini juga dibutuhkan SDM
sebelumnya dan kemudian rumah sakit tersebut yang berkualitas serta bersedia bekerja sepenuh
baru bias untuk mengajukan anggaran kepada hati, yang mana SDM tersebut memerlukan
Kementerian Kesehatan / Ministry of Health motivasi dan passion dalam memberikan
(MoH) (WHO, 2005). pelayanan semaksimal mungkin pada
masyarakat. Thailand mempunyai health center,
Thailand yang mana SDM berkualitas tersebut diletakkan
Thailand memulai sistem jaminan di perdesaan. SDM tersebut merupakan tenaga
kesehatan di negaranya sejak tahun 1990an kesehtan maupun non kesehatan yang akan
yang saat itu baru mencakup 16% dari populasi dilatih dalam memberikan pelayanan yang baik
(pegawai negeri dan pekerja formal), pada tahun bagi masyarakat (Indrayathi PA, 2016).
2002, sudah mencakup seluruh penduduk Pemerintah Thailand juga memberikan
(National Health Security) yang diperkirakan kesempatan bagi kader-kader tenaga kesehatan
142
Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju Ririn Noviyanti Putri

untuk membuka lowongan tenaga kesehatan dapat kita simpulkan bahwa Jepang merupakan
yang akan mengabdi di perdesaan. Selain itu, negara yang pastinya negara yang memiliki
pemerintah juga memberikan putra daerah teknologi kesehatan yang canggih dan lengkap
kesempatan untuk menyekolahkan mereka di sesuai dengan kebutuhan masyarakat. akan
fakultas kesehatan yang mana kedepannya tetapi, Jepang mengalami kendala akibat dari
putra daerah tersebut akan ditempatkan di teknologi yang canggih itu, karena memicu
daerah asalnya sebagai tenaga kesehatan dan pengeluran pembiayaan yang meningkat.
akan diberikan dukungan seperti insentif yang (Widodo Teguh, 2014)
memadai. pemerintah Thailand juga Dari segi pembiayaan kesehatan,
mempersiapkan kader-kader tenaga kesehatan pemerintah Jepang sudah memulai jaminan
dengan membuka lowongan tenaga kesehatan kesehatan sejak tahun 1927, dan mencakup
untuk bekerja di pedesaan dan menyekolahkan seluruh penduduk (whole coverage) di tahun
putra daerah di fakultas-fakultas kesehatan. 1961. Untuk penduduk lansia bahkan digratiskan
Nantinya, putra daerah ini diminta untuk atau tidak perlu membayar iuran sejak tahun
mengabdi sebagai tenaga kesehatan di daerah 1973. (Ikegami, Naoki, et all, 2004) Negara
asalnya dan pemerintah menyediakan insentif Jepang menyediakan pelayanan kesehatan
yang memadai sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat mencangkup seluruh
(Indrayathi PA, 2016). populasi melalui sistem asuransi kesehatan.
Jumlah dokter di Thailand sudah sangat Para pekerja pada sektor swasta yang pertama
banyak dibandingkan dengan Indonesia. kali dikenalkan pada asuransi kesehatan public
Sementara persentase tenaga kesehatan (bidan, di Jepang yang berlandaskan hukum The Health
perawat) Indonesia jauh lebih banyak dari Insurance Law pada tahun 1992. (Fukawa,
Thailand. Terdapat 20 bidan di Indonesia per Tetsuo, 2002) Akan tetapi asuransi kesehatan
100.000 penduduk, sementara di Thailand yang mencangkup para pekerja tersebut
hanya 1 bidan per 100.000 penduduknya. Dapat memiliki manfaat yang tidak komprehensif.
diasumsikan bahwa Indonesia masih Setelah pasca perang kedua di Jepang, Jepang
memprioritaskan pelayanan di tingkat pertama berupaya dalam meningkatkan sistem
untuk menjangkau masyarakat di daerah- kesehatan yang ada, termasuk asuransi
daerah, sedangkan Thailand sudah tidak kesehatan bagi masyarakat Jepang. Subsidi
mempunyai masalah akses layanan tingkat pemerintah pada tahun 1954 ditetapkan sepihak
pertama, sehingga lebih memprioritaskan di oleh pemerintah nasional untuk kepentingan
layanan tingkat lanjut (penyediaan layanan asuransi kesehatan satu milyar yen. Hal ini
rumah sakit dan dokter). (Indrayathi PA, 2016) untuk memenuhi cakupan dalam universal
Keberhasilan Thailand dengan mutu asuransi kesehatan publik yang akan tercapai
pelayanan rumah sakitnya dapat dilihat juga dari pada tahun 1961. (Ikegami, Naoki, et all, 2004)
salah satu Rumah Sakit Internasional di Sistem asuransi di Jepang tidak semua
Bangkok “Bumrungrad International Hospital” pengobatan maupun perawatan akan
menjadi salah satu tujuan wisata kesehatan. ditanggung oleh asuransi, tetapi akan
Mengusung tema serupa dengan hotel bintang ditanggung secara bersama oleh pihak asuransi
5, RS ini mendesain interiornya bernuansa dan juga pasien yang bersangkutan. Pemerintah
modern tanpa ada aroma obat yang menyengat. Jepang pada tahun 1984 mengeluarkan sebuah
Perawat dan para dokter dilatih dengan prosedur kebijakan, yang mana kebijakan tersebut berisi
internasional, dengan perawatan yang bahwa masyarakat wajib membayar seluruh
menggunakan peralatan sangat canggih. pengobatan sebesar 10%, sedangkan pada
Terutama pusat-pusat medis dengan tahun 1997 terjadi peningkatan sebesar 20%,
spesialisasi sebagai berikut, kardiologi (jantung), dan tahun 2003 hingga kini terus terjadi
onkologi (kanker), neurologi (sistem saraf) / peningkatan hingga 30%. Akan tetapi
neonatal (bayi), GI (penyakit pencernaan), peningkatan sebesar 30% tersebut tidak berlaku
ortopedi (tulang, otot, ligamen), hingga untuk semua masyarakat. sharing cost asuransi
optometry (mata). (Futuready, 2016) kesehatan di Jepang yang berlaku saat ini, yaitu
: (Fukawa, Tetsuo, 2002)
Sistem Kesehatan di Negara Maju a. Umur ≥ 75 tahun membayar 10%, bila
Jepang mempunyai pendapaatan sebesar income
Salah satu negara dengan harapan hidup maka naik menjadi 30%.
tertinggi yakni Jepang (WHO, 2011). Selain itu, b. Umur 70-75 tahun membayar 20%, bila
jepang juga merupakan negara kedua yang mempunyai pendepataan sebesar income
mempunyai tingkat harapan hidup tinggi maka naik menjadi 30%.
perkelahiran dengan rata-rata umur adalah 82,8 c. Mulai wajib belajar – umur 70 tahun
tahun berdasarkan penelitian yang dilakukan membayar sebesar 30 %.
oleh OECD pada tahun 2013. (Broida, Joel H & d. Anak yang belum sekolah membayar 30%.
Maeda, et all, 2014) Berdasarkan data tersebut,
143
Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju Ririn Noviyanti Putri

Sumber daya di Jepang mempunyai tingkat pertama, ataupun langsung ke RS.


kualitas yang cukup baik yang dapat membantu Namun jaminan kesehatan di Jepang tidak
negara Jepang dalam mewujudkan sistem mencakup persalinan normal, sedangkan di
jaminan kesehatan yang baik dan berkualitas Indonesia mencakup semua persalinan baik
bagi masyarakat. jaminan kesehatan akan normal maupun operasi (SC) dengan indikasi
diberikan sesuai dengan program yang diikuti medis. (Pernando, Anggara, 2015)
oleh peserta, yang terdiri dari penyakit umum
sampai dengan penyakit khusus. Jepang Australia
memiliki pelayanan kesehatan berupa rumah Australia merupakan salah satu negara
sakit sebanyak ≥1000 rumah sakit mental, maju yang memiliki perekenomian yang sangat
general hospital 8700 unit, comprehensive bagus dan mempunyai berbagai sumber daya
hospital 1000 unit dengan kapasitas BOR 1,5 yang berkualitas. Australia memiliki sistem
juta, 48.000 klinik gigi, dan 79.000 pelayanan kesehatan yang canggih dan kompleks. Sistem
kesehatan yang dilengkapi fasilitas layanan kesehatan yang canggih tersebut didukung
rawat jalan dan rawat inap. (Fukawa, Tetsuo, dengan kerjasama antara pelayanan kesehatan
2002) pemerintah maupun swastas. Akses pelayanan
Berbagai macam asuransi yang ada di kesehatan yang dikelola oleh pemerintah
Jepang, yaitu : (Ikegami, Naoki, et all, 2004) Australia yakni bebas biaya. Meskipun terdapat
a. National Health Insurance, dikelola oleh akses pelayanan yang bebas biaya yang dapat
pemerintah, yang mana asuransi ini ditujukan ditanggung oleh pemerintah, beberapa
untuk masyarakat yang sudah pension, orang masyarakat Australia juga menggunakan
usia lanjut <75 tahun, masyarakat yang tidak asuransi kesehatan dari pihak swasta. (Healy,
mampu, serta masyarakat yang menganggur. Judith, and Paul Dugdale, 2013)
b. Japan Health Insurance, dikelola oleh Rumah sakit swasta yang ada di Australia,
pemerintah yang ditujukan untuk karyawan salah satunya rumah sakit yang dikelola oleh
yang bekerja disebuah perusahaan yang Healthscope menyediakan berbagai pelayanan
kecil <7000 orang karyawan. perawatan kesehatan, yakni pelayanan sub akut
c. Association/Union Administered Health hingga pelayanan perawatan kesehatan yang
Insurance, dikelola oleh swasta yang kompleks. Kualitas perawatan di Australia
ditujukan untuk karyawan yang bekerja sangat terkenal diseluruh dunia karena memiliki
diperusahaan besar >7000 orang karyawan. pelayanan yang sangat baik. Berdasarkan
d. Mutual Aid Insurance, dikelola oleh penelitian internasional di lima negara yang
pemerintah yang ditujukan untuk pegawai menilai sistem kesehatan di Australia, Kanada,
negeri. Jerman, New Zeland, dan Amerika Serikat),
e. Advanced Eldery Medical Service System, Australia mendapatkan penilaian sistem
dikelola oleh pemerintah yang ditujukan untuk kesehatan yang sangat baik dan menduduki
masyarakat lansia >75 tahun. peringkat kedua dari lima negara tersebut.
Di Jepang, dalam mendapatkan Selain itu, Australia juga mendapatkan penilaian
pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun yang sangat baik dari hasil penilaian pelayanan
pelayanan dokter diberlakukan secara sama kesehatan yang diukur oleh OECD. (Healy,
untuk semua sistem asuransi yang dipakai. Judith, and Paul Dugdale, 2013)
Pembayaran yang dipakai berupa fee for Sistem kesehatan di Australia telah
service, tetapi secara parsial telah digunakan mencapai Universal Health Coverage. Untuk
sebagai pembayaran paket pada asuransi mencapai sistem kesehatan tersebut, banyak
Health Insurance for Elderly. Masing-masing yang dilakukan oleh pemerintah Australia yang
harga perawatan medis telah terdaftar oleh dikembangkan secara terus-menerus selama
asuransi pada fee schedule berdasarkan puluhan tahun yang lalu. Australia memiliki
rekomendasi The Central Social Insurance sistem perawatan kesehatan yang didanai oleh
Medical Council yang ditentukan oleh pemerintah, dengan layanan medis yang
pemerintah. Harga resep obat yang dapat disubsidi melalui skema asuransi kesehatan
diklaim oleh fasilitas medis berdasarkan nasional universal. Sebagai perbandingan
standard harga obat-obatan. anggaran kesehatan Australia USD3.484 per
Ada persamaan jaminan kesehatan di kapita, sedangkan Indonesia masih sekitar
Jepang dengan Indonesia yaitu beban biaya USD100 per kapita. (Healy, Judith, and Paul
perawatan penduduk lanjut usia cenderung Dugdale, 2013)
tinggi. Hal tersebut terkait pola penyakit Berbeda dengan Indonesia, sistem
degeneratif dan jumlah proporsi penduduk lansia pembiayaan kesehatan di Australia berasal dari
di Jepang yang tinggi. Namun yang berbeda pajak, sehingga pelayanan untuk masyarakat
adalah jaminan kesehatan di Jepang tidak sama tidak ada perbedaan kelas premi.
mengenal sistem rujukan, penduduk bebas Kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian
memilih layanan kesehatan di dokter atau klinik pemerintah Australia. Angka penyakit menular
144
Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju Ririn Noviyanti Putri

dapat ditekan, sanitasi dan kualitas air juga 19,5%. Layanan kesehatan di AS juga termasuk
menjadi fokus pemerintah. Pemerintah juga kategori mahal diseluruh dunia, bagi standard
mengembangkan penelitian-penelitian Negara maju indicator kesehatan yang ada di
kesehatan berbasis epidemiologi. Berbagai hal AS tergolong buruk. (Trisnantoro L, 2014)
tersebut dilakukan untuk meningkatkan status Pelayanan kesehatan di Amerika Serikat
kesehatan masyarakatnya. Status kesehatan sebagian dikelola oleh pihak swasta. Pada tahun
masyarakat di Australia sudah sangat baik, 2009, tercatat sebanyak 50,7 juta penduduk
misalnya untuk cakupan imunisasi lengkap di Amerika Serikat yang tidak memiliki asuransi
Indonesia baru sekitar 59,2% (RISKESDAS, kesehatan (The US Censuss Beureau).
2013) sedangkan di Australia cakupan imunisasi Penduduk yang tidak tersentuh asuransi
lengkap sudah mencapai 90%. (Healy, Judith, tersebut salah satunya berasal dari masyarakat
and Paul Dugdale, 2013) kalangan berpenghasilan menengah kebawah.
Salah satu studi yang dilakukan oleh Hal ini menyebabkan perusahaan banyak
Commonwealth Fund terhadap 11 model mengalami bangkrut dikarenakan mahalnya
perawatan kesehatan nasional yang berbeda, pembiayaan kesehatan. Peristiwa ini membuat
menemukan sistem jaminan kesehatan masyarakat AS bergejolak untuk menuntut untuk
campuran publik dan privat milik Australia dilakukannya reformasi dalam hal kesehatan.
menduduki peringkat terbaik kedua dunia. Hal Pemerintah AS dituntut untuk memegang
tersebut diakui oleh Presiden Amerika Serikat kendali dalam permasalahan asuransi
yang mengatakan sistem kesehatan negaranya kesehatan ini. Masyarakat AS sangat
“Obamacare” perlu segera diperbaiki. Dan membutuhkan perawatan, akses, keadilan,
menyatakan negara-negara lain perlu belajar efisiensi, biaya, pilihan, nilai dan kualitas yang
sistem kesehatan Australia. (Healy, Judith, and memadai. Pemerintah AS akhirnya membuat
Paul Dugdale, 2013) sebuah terobosan baru mengenai sebuah
kebijakan dalam bidang kesehatan. Patient
Amerika Serikat Protection Avordable Care Act (PPACC)
Sistem kesehatan di Amerika menerapkan merupakan salah satu kebijakan yang telah
sistem asuransi komersial. Asuransi komersial dibuat oleh pemerintah AS. Titik tolak dari
tersebut artinya masyrakat berhak memilih untuk perkembangan kesehatan di AS berdasarakan
menggunakan asuransi atau tidak. Hal ini dari kebijakan tersebut. Selain itu, kebijakan
menyebabkan biaya operasional menjadi besar, tersebut menjadi landasan hukum AS dalam
premi meningkat setiap tahun, mutu pelayanan menyelenggarakan perawatan dan biaya
kesehatan diragukan, dan tingginya kesehatan yang efektif dan efisien bagi
unnecessary utilization karena AS memiliki sitem masyarakat AS. Dengan dilakukannya reformasi
pembiayaan fee for services. biaya kesehatan penerapan undang-undang ini diharapkan dapat
menjadi beban yang sangat berat bagi menurunkan biaya asuransi kesehatan yang
pemerintah AS karena biaya kesehatan akan ditanggung masyarakat AS dimasa yang
melambung tinggi dan mancapai 12% GNP. akan datang. (Trisnantoro L, 2014)
Tingginya biaya kesehatan menyebabkan
tingginya pula biaya produksi barang dan jasa. SIMPULAN
Pemerintah AS membuat kebijakan berbentuk Sistem kesehatan di setiap negara sangat
undang-undang pada tahun 1973 untuk bervariasi, tapi memiliki satu tujuan yang sama yakni
meminimalisir pertumbahan conventional health untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
insurance yakni kebijakan Health Maintenance yang setinggi-tingginya. Setiap negara maju maupun
negara berkembang mempunyai kelebihan dan
Organization (HMO-ACT). (Trisnantoro L, 2014) kelemahan masing-masing dari setiap sistem
Sistem kesehatan yang diterapkan di AS kesehatan yang diterapkan. Sistem kesehatan yang
merupakan sistem yang berorientasi pasar, yang lampau hingga kini disetiap negara mengalami
mana sepertiga pembiayaan kesehatan perubahan yang lebih baik. Setiap pemerintahan
ditanggung oleh pasien (out of pocket). Biaya negara berkembang maupun negara maju berusaha
kesehatan di AS sangat tinggi berdampak pada untuk bisa mengcover asuransi kesehatan bagi
kondisi Produk Domestik Bruto (PDB). Biaya masyarakatnya. Sistem pembiayaan kesehatan ditiap
kesehatan yang dikeluarkan oleh masyarakat AS negara juga berbeda, hal ini dikarenakan disetiap
negara mempunyai perbedaan karakteristik
sebesar 16% dari total PDB. Biaya yang
penduduk, pemasukan negara, ekonomi, dan
dikeluarkan masyarakan sangat tinggi dan geografis yang sangat berpengaruh.
merupakan peringkat kedua di dunia dalam Negara berkembang dan negara maju banyak
penggunaan PDB untuk kesehatan. Jika mengalami berbagai tantanggan dalam membangun
masalah ini tidak diatasi dan diselesaikan sistem kesehatan yang kuat dan handal. Sistem
dengan baik, maka menurut The Health and kesehatan di negara maju terlihat lebih baik
Human Service Departement anggka dibandingkan dengan negara berkembang, hal ini
penggunaan PDB akan mengalami peningkatan dapat di lihat dari status kesehatan masyarakat dan
yang dratis pada tahun 2017 hingga mencapai permasalahan kesehatan. Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) di Indonesia sudah mampu memberikan
145
Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju Ririn Noviyanti Putri

peningkatan status kesehatan masyarakat Indonesia Ikegami, Naoki, et all. Japan’s Health Care System:
dari tahun ke tahun. Namun masih diperlukan upaya Containing Costs And Attempting Reform.
percepatan pencapaian indikator kesehatan dalam Health Affairs. 2004.
rangka mengejar ketertinggalan dari negara lain. Indrayathi PA. Bahan Ajar Pembiayaan Kesehatan di
Salah satu permasalahan di Indonesia seperti masih Berbagai Negara. Program Studi Kesehatan
kurangnya tenaga kesehatan, akses pelayanan Masyarakat Udayana. Denpasar. 2016.
kesehatan yang kurang merata, pembiayaan Juanita. Peran Asuransi Kesehatan dalam
kesehatan yang tidak tercover dengan baik, fasilitas Benchmarking Rumah Sakit dalam
yang kurang lengkap menjadi permasalahan dalam Menghadapi Krisis Ekonomi. Fakultas
sistem kesehatan di Indonesia. Untuk itu kita perlu Kesehatan Masyarakat Jurusan Administrasi
mempelajari atau mengadopsi sistem kesehatan di dan Kebijakan Kesehatan. Universitas
negara-negara yang sudah maju maupun negara Sumatera Utara. 2012.
berkembang lainnya, sehingga SKN di Indonesia Jaafar, Safurah Noh, et all. Malaysia Health System
dapat menjadi upaya kesehatan yang optimal dalam Review.Health System in Transation Vol 3
mewujudkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. No1. 2013.
Mahendradhata, Yodi, et all. The Republic of
DAFTAR PUSTAKA Indonesia Health System Review. Health
Adisasmito Wiku. Sistem Kesehatan Edisi Kedua. Systems in Transition Vol.7 No. 1. World
Raja Grafindo Persada. 2009. Health Organization. 2017.
Badan Pusat Statistik. Statistik Kesehatan 2016 (Hasil Murti Bhisma. Asuransi Kesehatan Berpola Jaminan
Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat di Era
Kesehatan Dan Perumahan 2016). BPS Desentralisasi Menuju Cakupan Semesta.
Jakarta. 2016. Institute of Health Economic and Policy Studies
Broida, Joel H & Maeda, et all. Japan’s High Cost (IHEPS). Universitas Sebelas Maret. 2011.
Illness Insurance Program: A Study of its First Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72.
Three Years. Public Health Reports. Sistem Kesehatan Nasional. Kementerian
Association of Schools of Public Health. Kesehatan RI. 2012.
International Health. Vol 93 No 2. 2014. Purwoko Bambang. Sistem Jaminan Sosial di
Buse, Kent, et all. Making Health Policy- Malaysia: Suatu Tata Kelola Penyelenggaraan
Understanding Public Health. 2005. Program yang Berbasis pada Pelembagaan
Chongsuvivatwong, Virasakdi, et all. Health in yang Terpisah. E-Journal Widya Ekonomika.
Southeast Asia 1: Health and healthcare ISSN 2338-7807. Vol 1 No 1. 2014.
systems in southeast Asia: diversity and Pannarunothai, Supasit. Using Utilisation Data to
transitions. Vol 377. 2011. Estimate Future Demand of Health Care in
Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Thailand Under The National Health Security.
Nasional. Jakarta. 2009. The Sriwijaya International Conference of
Dewi, Shita. Sistem Pembiayaan dan Kebijakan Public Health (SICPH) Palembang, Indonesia.
Pengendalian Biaya. Jurnal Kebijakan 2017.
Kesehatan Indonesia UGM, Vol. 02, No. 2. Pernando, Anggara. Ini Beda Jaminan Kesehatan
2013. Nasional RI dan Jepang. Ampshare Article.
Dewi Shita. Pemanfaatan Pembiayaan dalam Sistem 2015.
Kesehatan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Sarwo YB. Asuransi Kesehatan Sosial Sebagai Model
Kesehatan Indonesia. Vol 06 No 03. 2017. Pembiayaan Kesehatan Menuju Jaminan
Fukawa, Tetsuo. Public Health Insurance in Japan. Semesta (Universal Coverage). Fakultas
Washington : World Bank Institude. 2002. Hukum Unika Soegijapranata. MMH Jilid 41 No
Futuready Article. 5 Negara Tujuan Wisata Kesehatan 3. 2012.
di Asia. 2016. Setyawan Budi. Health Financing System. Fakultas
Gotama Indra, Perdede Donald. Reformasi Jaminan Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sosial Kesehatan (Pembiayaan Kesehatan dan Malang. Vol 2 No 4. 2018.
Isu–Isu Jaminan Kesehatan). Pusat Siswanto. Trade-off Analysis in Indonesian Health
Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Depkes Services System Report. Badan Penelitian dan
RI. Jakarta. 2010. Pengembangan Kesehatan Kemkes RI. Jurnal
Healy, Judith, and Paul Dugdale.The Australian Manajemen Pelayanan Kesehatan. Vol 13 No
Health Care System. The Australian Univercity. 2. 2010.
2013. Trisnantoro L. Trend Pembiayaan Kesehatan di
Idris, Fachmi Prof. Strengthening Indonesia’s Health Berbagai Negara. Modul Magister Manajemen
System through the National Health Security. RS UGM. Yogyakarta. 2014.
Sriwijaya University International Conference WHO. Achieving universal health coverage:
on Public Health (SICPH):Public Health Developing the health financing system.
Responses to Health Systems Strengthening. Technical brief for policy-makers. World Health
Palembang. 2017. Organization, Department of Health Systems
Idris Haerawati. Global Issue Universal Health Financing, Health Financing Policy. Number 1.
Coverage: Expanding health insurance among 2005
informal worker in Indonesia. Sriwijaya Widodo Teguh. Penerapan Sistem Asuransi
International Conference on Public Health Kesehatan Nasional pada Seluruh Penduduk
(SICPH). Palembang. 2017. Jepang. Tesis FIB. Universitas Indonesia.
Depok. 2014.

146

You might also like