You are on page 1of 11

PENERAPAN PROMOSI KESEHATAN (PKRS) DI RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH

BANYUWANGI

Implementation of Health Promotion in Fatimah Islamic Hospital Banyuwangi

1Chintya
Devi, 2Reynaldy Bimatara, 3Ayu Fitri Lestari , 4Jayanti Dian Eka Sari
1234Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Program Studi Kesehatan

Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga, Banyuwangi


Email : chintya.devi-2015@fkm.unair.ac.id

Abstract

Health providers in Indonesia have an obligation to realize the improvement of health status
through the national health system. The effort that must be done by the hospital in realizing
these goal is the improvement of other services that is preventive and promotive. Therefore,
Indonesia has implemented the health improvement by establishing a committee of Public
Health Extension Workers which was changed in 2003 into Hospital Health Promotion.
Health promotion is conducted in hospitals in order to develop the understanding of patients,
families and visitors of the hospital with health problems and prevention efforts. Fatimah
Islamic Hospital has implemented health promotion in hospitals in improving the quality of
complete health services. This study aims to determine the implementation of health
promotion that has been done by RSI Fatimah in Banyuwangi. The method used is interview
and observation. Interviews were conducted to the PKRS team using an interview guide.
While the observations made using instruments made based on references related theory of
health promotion standards in hospitals. Based on the research results, health promotion
conducted at RSI Fatimah as a whole has fulfilled the requirements of laws. Starting from the
policy until the implementation is well arranged and directed. The division of PKRS officers
consists of various fields that facilitate dissemination of health promotion information. In
almost every service there is visual information such as leaflets, posters and information
boards. Fatimah hospital is also active in providing counseling to patients, patient families
and other health workers in an effort to increase knowledge on certain health problems, as
well as spiritual guidance to inpatients. The fulfillment of health promotion needs in general
has been well implemented, but at the point of providing information to the surrounding
community isn’t intense and hasn’t formed a specific health group for community
empowerment.

Keyword : implementation, health promotion in hospital

Abstrak

Penyedia layanan kesehatan di Indonesia mempunyai kewajiban mewujudkan derajat


kesehatan melalui sistem kesehatan nasional sebagai kepanjangan rencana kesehatan di
Indonesia. Upaya yang harus dilakukan rumah sakit sebagai salah satu penyedia layanan
kesehatan dalam mewujudkan cita-cita tersebut adalah peningkatan pelayanan lainnya
yaitu secara preventif dan promotif. Oleh karena itu, Indonesia telah melaksanakan
peningkatan kesehatan tersebut dengan mendirikan panitia Penyuluh Kesehatan
1234 Chintya Devi, Reynaldy Bimatara, Ayu Fitri Lestari , Jayanti Dian Eka Sari adalah Departemen
Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga, Banyuwangi

102
103 Jurnal IKESMA Volume 14 Nomor 2 September 2018

Masyarakat di Rumah Sakit (PKMRS) yang kemudian dirubah pada tahun 2003 menjadi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Promosi kesehatan dilakukan di rumah sakit
dalam rangka mengembangkan pengertian dari pasien, keluarga dan pengunjung rumah
sakit tekait dengan masalah kesehatan serta upaya pencegahannya. Rumah Sakit Islam
(RSI) Fatimah merupakan penyedia layanan kesehatan yang telah menerapkan promosi
kesehatan di rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang lengkap
dan paripurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan promosi kesehatan
yang telah dilakukan oleh RSI Fatimah di Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah
wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada tim PKRS dengan menggunakan
panduan wawancara. Sementara observasi yang dilakukan menggunakan instrumen yang
dibuat berdasarkan rujukan teori terkait standar promosi kesehatan di rumah sakit.
Berdasarkan hasil penelitian, promosi kesehatan yang dilakukan di RSI Fatimah secara
keseluruhan telah memenuhi persyaratan undang-undang. Mulai dari kebijakan hingga
pelaksanaan disusun dengan baik dan terarah. Pembagian petugas PKRS terdiri dari
berbagai bidang yang mempermudah diseminasi informasi promosi kesehatan. Hampir di
setiap pelayanan terdapat pemberian informasi secara visual seperti leaflet, poster
maupun papan informasi. Rumah sakit Fatimah juga aktif dalam memberikan penyuluhan
kepada pasien, keluarga pasien dan petugas kesehatan lain dalam upaya peningkatan
pengetahuan terhadap masalah kesehatan tertentu, serta bimbingan rohani kepada pasien
rawat inap. Pemenuhan kebutuhan promosi kesehatan secara umum telah dilaksanakan
dengan baik, akan tetapi pada poin pemberian informasi kepada masyarakat sekitar
terlihat tidak intens dan belum membentuk kelompok kesehatan tertentu guna
pemberdayaan masyarakat.

Kata Kunci : pelaksanaan, promosi kesehatan rumah sakit

PENDAHULUAN Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan dalam pasal tiga menyatakan
Penyedia layanan kesehatan di bahwa pembangunan kesehatan
Indonesia mempunyai kewajiban bertujuan meningkatkan kesadaran,
mewujudkan derajat kesehatan melalui kemauan, dan kemampuan hidup sehat
sistem kesehatan nasional sebagai bagi setiap orang agar terwujud derajat
kepanjangan rencana kesehatan di kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indonesia. Menurut Departemen Mewujudkan cita-cita tersebut maka
Kesehatan RI (2009), upaya kesehatan peningkatan pelayanan lainnya yaitu
dalam mewujudkan derajat yang secara preventif dan promotif juga harus
setinggi-tingginya perlu diselenggarakan dilakukan oleh rumah sakit. Oleh karena
melalui cara peningkatan pencegahan, itu Indonesia telah melaksanakan
pengobatan, dan pemulihan. peningkatan kesehatan tersebut dengan
Tentu dalam melaksanakan mendirikan panitia Penyuluh Kesehatan
tindakan kuratif dan rehabilitatif, rumah Masyarakat di Rumah Sakit (PKMRS)
sakit menjadi rujukan utama setelah yang kemudian dirubah pada tahun 2003
layanan primer tidak mampu mengatasi menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit
permasalahannya, akan tetapi dengan (PKRS) (HPH Organization, 2001).
niat mewujudkan cita-cita kesehatan Manajemen kesehatan harus
yang tertuang pada Undang-Undang dikembangkan pada setiap lini hirarki
Chintya Devi : Penerapan Promosi Kesehatan ..... 104

pelayanan kesehatan dari menteri penyembuhan dan pencegahan penyakit


kesehatan, dinas kesehatan hingga (Kemenkes RI, 2012).
pelaksana teknis seperti puskesmas dan Promosi kesehatan secara umum
rumah sakit. Upaya membentuk rencana adalah memampukan individu maupun
kerja tertentu puskesmas dan rumah masyarakat supaya meningkat
sakit harus bersinergi dengan sistem kemampuan diri dalam peningkatan
kesehatan nasional yang bertanggung derajat kesehatan. WHO telah
jawab melaksanakan sistem administrasi merumuskan suatu bentuk definisi
umum (public administration), oleh mengenai promosi kesehatan, “Promosi
karena itu organisasi kesehatan lebih kesehatan adalah proses yang
mementingkan pencapaian memungkinkan orang untuk
kesejahteraan masyarakat umum meningkatkan kontrol, dan
(Bastian, 2014). Konferensi PKRS dunia meningkatkan, kesehatan mereka. Untuk
ke 9 (2001), menyatakan bahwa PKRS mencapai kesejahteraan yang lengkap
harus memikirkan kepada kebijakan fisik, mental, dan sosial, kesejahteraan,
nasional yang mendorong kepada faktor- individu atau kelompok harus dapat
faktor penentu kebijakan, PKRS mengidentifikasi dan mewujudkan
memikirkan kembali peran mereka aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan,
terhadap pemberian pelayanan terpadu dan untuk mengubah atau mengatasi
kepada perorangan maupun masyarakat lingkungan” (WHO, 1986).
yang mengacu pada pembangunan Menurut Notoatmojo (2007),
kesehatan berkelanjutan. Rumah sakit promosi kesehatan memiliki 4 ruang
juga turut turun tangan kepada lingkup, ruang lingkup tesebut, antara
masyarakat rentan dan memberikan efek lain tingkat promotif, preventif, kuratif,
samping yang positif, hal ini diwujudkan dan rehabilitatif. Keempat ruang lingkup
melalui implementasi program promosi ini memiliki target sasaran masing-
kesehatan dalam praktek klinis. masing dari kelompok sehat hingga
Menurut Peraturan Menteri kelompok sakit untuk memaksimalkan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor pemulihan atau kemampuan tinggal.
004 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Rumah sakit dapat memenuhi keempat
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit, lingkup untuk menunjang kesembuhan
rumah sakit merupakan fasilitas pasien serta menjaga keluarga pasien
pelayanan kesehatan yang memberikan dan masyarakat tetap sehat. Ottawa
pelayanan kesehatan perorangan secara Charter dalam Notoatmojo (2007),
paripurna meliputi promotif, preventif, mendorong pemerintah dan organisasi
kuratif dan rehabilitatif. Promosi kesehatan lain dalam pelaksanaan
kesehatan dilakukan di rumah sakit promosi kesehatan melalui 5 strategi
dalam rangka mengembangkan promosi kesehatan yaitu Health Public
pengertian dari pasien, keluarga dan Policy, Supportive Environment, Reorient
pengunjung rumah sakit tekait dengan Health Services, Personal Skill, dan
masalah kesehatan serta upaya Community Action, yang jika dalam
pencegahannya. Promosi kesehatan bahasa Indonesia yaitu kebijakan
berupaya untuk meningkatkan berwawasan kesehatan, lingkungan yang
kesadaran serta minat pasien, keluarga mendukung, reorientasi pelayanan
dan pengunjung rumah sakit serta kesehatan, ketrampilan individu, dan
berperan aktif dalam usaha gerakan masyarakat.
105 Jurnal IKESMA Volume 14 Nomor 2 September 2018

Rumah Sakit Islam Fatimah (RSI pengambilan data mengenai pelaksanaan


Fatimah) saat ini telah menerapkan promosi kesehatan di Rumah Sakit
promosi kesehatan di rumah sakit dalam Fatimah terdiri dari observasi dan
meningkatkan mutu pelayanan wawancara mendalam (indepth interview).
kesehatan yang lengkap dan paripurna. Observasi dilakukan dengan menggunakan
Visi RSI Fatimah ini adalah menjadi panduan observasi berupa instrumen.
rumah sakit dengan pelayanan prima Instrumen yang dibuat terdiri dari
dan sebagai sarana dakwah. Upaya yang beberapa unit penilaian yang berdasarkan
dilakukan untuk mewujudkan visi rujukan teori PKRS. Instrumen observasi
tersebut adalah mewujudkan pelayanan yang dibuat mengacu pada beberapa
kesehatan yang bermutu, meningkatkan rujukan teori terkait dengan standar
kesejahteraan sumber daya manusia, pelaksanaan promosi kesehatan rumah
dan menjadikan rumah sakit sebagai sakit. Peraturan tersebut diantaranya
organisasi yang efektif dan efisien. Upaya adalah Peraturan Menteri Kesehatan
untuk mewujudkan hal tersebut RSI Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Petunjuk
Fatimah telah mendirikan tim pelaksana Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit
PKRS yang bekerja bersama tim humas yang terdiri dari dua komponen penilaian,
dan marketing. Yang dilaksanakan di yaitu promosi kesehatan di dalam gedung
segala lingkup. Tim tersebut dan di luar gedung, serta rujukan lainnya
melaksanakan tugas sesuai Permenkes dari Pusat Promosi Kesehatan, Kementrian
No, 004 Tahun 2012, melaksanakan Kesehatan RI Tahun 2013, dan Kementrian
promosi kesehatan di dalam gedung Kesehatan RI Tahun 2011 Tentang Standar
maupun di luar gedung dengan target PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit).
pasien, keluarga pasien, masyarakat Selain itu, instrumen ini juga digunakan
sekitar, hingga petugas kesehatan di RSI untuk melihat keadaan dan keaktifan dari
Fatimah. komponen-komponen yang ada. Tidak
Berdasarkan pemikiran dan latar hanya melalui observasi, wawancara
belakang tersebut, peneliti merasa mendalam juga dilakukan untuk
bahwa kegiatan penilaian promosi mengambil data. Wawancara dilakukan
kesehatan yang dilaksanakan oleh tim untuk menggali informasi lebih dalam
PKRS penting untuk melihat pelaksanaan terkait dengan pelaksanaan promosi
strategi promosi kesehatan yang kesehatan yang diajukan kepada salah satu
dilakukan oleh RSI Fatimah. Peningkatan perwakilan dari tim PKRS. Pertanyaan
mutu dan perkembangan strategi yang diajukan kepada informan telah
promosi kesehatan perlu dilakukan ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan
kepada masyarakat RSI Fatimah. tujuan penelitian dan dituliskan dalam
pedoman wawancara mendalam (indepth
interview). Hasil dari penelitian ini berupa
METODE data primer dan data sekunder yang
didapat dari kedua metode pengambilan
Penelitian ini adalah penelitian data yang dilakukan.
deskriptif – kualitatif yang dilakukan untuk
mendeskripsikan pelaksanaan promosi
kesehatan rumah sakit di Rumah Sakit
Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi. Waktu
pelaksanaan penelitian yaitu pada April –
Mei 2018. Metode yang digunakan dalam
Chintya Devi : Penerapan Promosi Kesehatan ..... 106

HASIL DAN PEMBAHASAN Visi dari Rumah Sakit Islam


Fatimah yaitu menjadi rumah sakit dengan
Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah pelayanan prima sebagai sarana dakwah.
Banyuwangi merupakan salah satu rumah Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan
sakit swasta di Banyuwangi yang terletak visi tersebut antara lain memberikan
di Jalan Jember Nomor 25, Banyuwangi, pelayanan kesehatan yang bermutu,
Jawa Timur, Indonesia. Sejarah meningkatkan kesejahteraan sumber daya
terbentuknya RSI Fatimah Banyuwangi manusia dan menjadikan rumah sakit
dimulai pada 01 Agustus 1984. Pimpinan sebagai organisasi yang efektif dan efisien.
Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Selain visi, rumah sakit ini juga memiliki
membentuk Panitia Pendirian Poliklinik tujuan. Tujuan dari rumah sakit ini yaitu
Muhammadiyah yang diketuai oleh Bapak terwujudnya pelayanan kesehatan yang
Humaidi. Sejak saat itu, panitia sering bermutu, terlaksananya standar pelayanan
mengadakan pertemuan rutin sambil rumah sakit, terwujudnya pengelolaan
mengumpulkan dana dari masyarakat. organisasi yang efektif dan efisien,
Setelah terkumpul uang sumbangan terwujudnya pendayagunaan dan
sebesar lima belas juta rupiah, dana peningkatan sumber daya manusia,
tersebut digunakan untuk membangun terwujudnya pendayagunaan dan
poliklinik yang menjadi cikal bakal rumah peningkatan sumber daya manusia, serta
sakit ini. Selama dua tahun pembangunan terwujudnya fungsi rumah sakit sebagai
dilaksanakan, hingga tahun 1986 poliklinik sarana dakwah.
mulai dibuka untuk umum pada 01 Hasil dari observasi promosi
September 1987. kesehatan di Rumah Sakit Islam Fatimah
Poliklinik Fatimah pada awal ini menggunakan instrumen observasi dan
pengoperasiannya dipimpin oleh dr. dikembangkan atau diperjelas dengan
Soemarsono Qomar, Sp.OG, dibantu oleh wawancara menggunakan panduan
dr. Abdul Hadi, Bidan Maslikanah, asisten wawancara untuk mendeskripsikan
apoteker Siti Nur Farida, Sulam Ismiyati, kegiatan PKRS yang telah dilakukan oleh
Titin Purnawati dan Huriyati Hamidah. Rumah Sakit Fatimah Banyuwangi.
Pada awalnya, Ibu Hj. Zulaikhah akan PKRS di Rumah Sakit Islam
diabadikan sebagai nama rumah sakit. Fatimah mulai diadakan pada akhir 2017
Beliau adalah pemberi wakaf tanah yang dalam rangka kepentingan akreditasi. Unit
ditempati oleh rumah sakit. Namun dari PKRS di RSI Fatimah merupakan
akhirnya dipilih nama Fatimah (cucu gabungan dari humas dan marketing. Pada
Rasulullah SAW) sebagai nama rumah dasarnya pelaksanaan promosi kesehatan
sakit karena nama tersebut dianggap di Rumah Sakit Islam Fatimah terdiri dari
paling cocok bagi rumah sakit yang akan dua, yaitu promosi kesehatan di dalam
didirikan itu. gedung dan di luar gedung. Bentuk
Poliklinik-poliklinik tersebut promosi kesehatan di dalam gedung
berkembang menjadi rumah sakit sehingga terdapat dua jenis antara lain promosi
pada akhirnya dibangun gedung untuk kesehatan perorangan berupa KIE kepada
ruang rawat inap shofa, marwah, pasien rawat jalan maupun rawat inap dan
laboratorium dan radiologi. Pada 01 promosi kesehatan kelompok berupa
Oktober 1988 Rumah Sakit Islam Fatimah penyuluhan kesehatan kepada keluarga
Banyuwangi resmi dibuka oleh Bupati pasien yang dilakukan secara terjadwal.
Banyuwangi, Harwin Wasisto. Sedangkan bentuk promosi kesehatan di
luar gedung misalnya berupa penyediaan
107 Jurnal IKESMA Volume 14 Nomor 2 September 2018

baliho, brosur, leaflet, himbauan dan media komunikasi yang sesuai; rumah
peringatan hari kesehatan. sakit memiliki rumusan informasi yang
Hasil observasi pelaksanaan PKRS dibutuhkan pasien, keluarga pasien,
di Rumah Sakit Islam Fatimah pengunjung rumah sakit, masyarakat
Banyuwangi, antara lain : sekitar rumah sakit serta media
1. Kebijakan Manajemen Rumah komunikasi yang sesuai. Rumah sakit
Sakit Islam Fatimah mengadakan survey kepuasan yang
Rumah Sakit Islam Fatimah instrumennya diletakkan di ruang tunggu
memiliki unit PKRS yang merupakan dan ruang pelayanan untuk mendapatkan
gabungan dari humas dan marketing yang kebutuhan pasien, keluarga pasien dan
diketuai oleh Suprapto, SE. S.Kep. Ns. pengunjung rumah sakit. Survey tersebut
Kebijakan manajemen meliputi PKRS juga digunakan sebagai bahan evaluasi RSI
tersebut dapat dijalankan. Pelaksanaan Fatimah dalam melakukan perbaikan,
kebijakan PKRS di RSI Fatimah didasarkan terutama untuk pelaksanaan PKRS.
pada beberapa Undang-Undang, antara
lain Peraturan Menteri Kesehatan RI 3. Pemberdayaan Masyarakat
Nomor 004 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Rumah Sakit Islam Fatimah
Teknis PKRS. Berdasarkan wawancara Secara keseluruhan Rumah Sakit
yang dilakukan, RSI Fatimah telah memilki Islam Fatimah sangat memperhatikan
kebijakan manajemen dalam menjalankan upaya penyuluhan kepada pasien maupun
PKRS. Struktur organisasi PKRS juga diatur masyarakat yang berada di lingkungan
dalam SK Rumah Sakit. Petugas PKRS rumah sakit. RSI Fatimah telah
terdiri dari beberapa profesi seperti memberikan informasi yang dibutuhkan
dokter, perawat, bidan, farmasi, gizi. pasien terkait dengan kondisi, pengobatan,
Rumah sakit juga mampu memberikan perawatan serta faktor lain yang dapat
sosialisasi kepada seluruh pengurus rumah mempengaruhi kondisi pasien baik melalui
sakit mengenai pelaksanaan PKRS. komunikasi secara langsung setelah pasien
diperiksa maupun melalui media seperti
2. Kajian Kebutuhan Masyarakat poster, leaflet, dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Islam Fatimah Sedangkan penyuluhan kepada
Rumah Sakit Islam Fatimah masyarakat yang berada di lingkungan
memberikan fasilitas untuk memenuhi rumah sakit, baik keluarga pasien maupun
kebutuhan masyarakat rumah sakit, baik pengunjung lain dilakukan secara rutin
untuk pasien, keluarga pasien, maupun setiap minggu hingga setiap bulan sekali.
pengunjung rumah sakit. Berdasarkan Penyuluhan kepada masyarakat yang
rujukan yang peneliti gunakan, terdapat berada di lingkungan rumah sakit yaitu
tiga indikator yang diambil dengan berupa pengertian terkait penyakit, gejala
menggunakan metode observasi dan penyakit dan bentuk pencegahan yang
wawancara, antara lain : rumah sakit harus dilakukan. Upaya ini dilakukan
memiliki instrumen kajian kebutuhan rumah sakit dalam memampukan
informasi pasien, keluarga pasien, masyarakat lingkungan rumah sakit untuk
pengunjung rumah sakit, masyarakat dapat menjaga diri serta orang di
sekitar serta memberikan media sekitarnya agar mendapatkan derajat
komunikasi yang sesuai; rumah sakit kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah
melakukan kajian kebutuhan informasi sakit juga aktif memberikan penyuluhan
pasien, keluarga pasien, pengunjung kepada masyarakat di luar rumah sakit bila
rumah sakit, masyarakat sekitar serta mendapatkan undangan atau sebagainya,
Chintya Devi : Penerapan Promosi Kesehatan ..... 108

hanya saja rumah sakit belum membentuk Banyuwangi untuk menyiarkan informasi-
kelompok sehat tertentu pada masyarakat informasi kesehatan. Siaran tersebut
umum. RSI Fatimah juga menempelkan dilaksanakan rutin setiap satu minggu
poster PHBS di dinding dan lokasi sekali, tepatnya di hari Rabu. Pihak rumah
strategis, misalnya seperti langkah- sakit juga melakukan talkshow
langkah cuci tangan, larangan membuang menggunakan stasiun radio ini sebagai
sampah sembarangan, larangan merokok medianya. Media-media tersebut adalah
di area rumah sakit, etika batuk dan bersin, sebuah upaya untuk menyampaikan
lima momen kebersihan tangan dan lain- materi atau pesan-pesan kesehatan
lain. RSI Fatimah memudahkan pasien (edukasi) kepada pasien, keluarga pasien,
maupun pengunjung lain dalam pengunjung dan masyarakat sekitar rumah
mendapatkan atau mengakses informasi sakit dalam pencegahan penyakit.
kesehatan sesuai kebutuhan. RSI Fatimah
juga menyediakan mading PKRS yang 5. Kemitraan
berada di ruang depan sebelum Upaya yang dilakukan dalam
pengunjung memasuki area rawat inap. rangka pelaksanaan promosi kesehatan di
rumah sakit, pihak rumah sakit menjalin
4. Rumah Sakit Melakukan Bina kemitraan dengan sektor lain, misalnya
Suasana Kementerian Agama (KEMENAG). Salah
Rumah Sakit Islam Fatimah satu program kerja dari Rumah Sakit Islam
memanfaatkan ruangan dan halaman Fatimah yaitu bimbingan rohani kepada
rumah sakit untuk memasang media dalam pasien, mengingat kesehatan tidak hanya
rangka upaya promosi kesehatan yang sehat secara fisik, mental dan sosial
terdiri atas media visual maupun audio melainkan juga sehat spiritual. Rumah
visual. Media visual, misalnya poster- sakit bekerja sama dengan KEMENAG
poster yang menjelaskan tentang pola dalam menjalankan program tersebut
hidup bersih dan sehat (PHBS) serta dengan mendatangkan petugas yang akan
masalah penyakit. Selain dalam bentuk menyampaikan materi seputar spiritual
poster, media promosi kesehatan juga yang tidak hanya untuk pasien yang
berupa brosur, leaflet, baliho, dan beragama Islam tetapi juga ditujukan
himbauan-himbauan. Sedangkan media kepada pasien non Islam.
audio visual yang ditayangkan yakni
mengenai rumah sakit serta pelayanan 6. Rumah Sakit Mewujudkan Tempat
yang dilaksanakan di rumah sakit. Tidak Kerja Sehat
hanya itu, media audio visual juga Promosi kesehatan yang
menayangkan iklan kesehatan yang dapat dilaksanakan di Rumah Sakit Islam
bermanfaat bagi pengunjung rumah sakit. Fatimah tidak terlepas dari upaya pihak
Rumah sakit Islam Fatimah juga rumah sakit untuk mewujudkan tempat
memanfaatkan media massa untuk kerja sehat. Rumah sakit menjamin
melakukan bina suasana sebagai upaya terjaganya keamanan ditandai dengan
mendukung kegiatan pemberdayaan. adanya petugas keamanan yaitu satpam
Media massa yang digunakan oleh rumah yang selalu menjaga di pos satpam dan di
sakit yaitu Radar Banyuwangi sebagai pintu masuk lorong rumah sakit. Upaya
surat kabar harian (koran) yang ada di dalam hal terjaminnya kebersihan
Banyuwangi. Selain surat kabar harian, lingkungan rumah sakit, pihak rumah sakit
rumah sakit juga memanfaatkan VIS FM juga memiliki petugas kebersihan yang
sebagai stasiun radio yang ada di setiap hari membersihkan lingkungan
109 Jurnal IKESMA Volume 14 Nomor 2 September 2018

rumah sakit, mulai dari ruang pendaftaran, Tersedia alur pelayanan di rumah
taman yang ada di rumah sakit, ruang sakit serta terdapat petugas yang
rawat inap, kantor pegawai maupun kamar menerima pengunjung rumah sakit.
mandi di rumah sakit sehingga lantai tidak Tersedia informasi fasilitas pelayanan
kotor dan tidak licin. Kamar mandi yang yang tersedia di rumah sakit, serta
terdapat di rumah sakit memiliki rincian dokter ahli yang melayani di setiap
antara lain lantai bersih, dan tidak licin, poli dan jam pelayanan pada poli-poli
kloset tidak kotor dan tidak berbau, wangi, tertentu.
air bersih dan mengalir serta tersedia b. Pelayanan Rawat Jalan : Upaya
sabun. Upaya dalam mendukung promosi kesehatan yang dilakukan di
kebersihan lingkungan rumah sakit, pihak pelayanan rawat jalan tidak hanya
rumah sakit menyediakan tempat sampah dalam bentuk media saja, namun juga
yang dibedakan berdasarkan jenis melakukan konseling pada pasien
sampahnya yang diletakkan baik di dalam rawat jalan yang menderita penyakit
setiap ruangan maupun di luar ruangan. tidak menular yang dilakukan pada
Rumah Sakit Islam Fatimah merupakan saat pasien masuk untuk dirawat.
pelayanan kesehatan yang bebas dari Pasien diberikan pengetahuan terkait
rokok maupun asap rokok dibuktikan dengan penyakit yang diderita,
dengan adanya poster larangan merokok intervensi yang harus dilakukan dan
dibeberapa lokasi yang strategis. Upaya akan dilakukan, serta tindakan
rumah sakit dalam mewujudkan tempat pencegahan agar tidak terkena
kerja yang sehat juga dibuktikan dengan penyakit tersebut. Selain kepada
adanya kegiatan yang dapat orang yang sakit, konseling juga
mengembangkan kesadaran untuk dilakukan pada pasien rawat jalan
berperilaku hidup sehat, misalnya yang sehat serta keluarga pasien.
kerohanian, olahraga dan lain-lain. Pelayanan tersebut dilakukan dalam
bentuk pelayanan KB, konseling gizi,
7. Promosi Kesehatan Dalam Gedung penyuluhan kepada keluarga pasien,
Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah motivasi dan bimbingan rohani setiap
Banyuwangi melaksanakan beberapa minggunya (hari Rabu). Sementara
kegiatan dalam upaya promosi kesehatan, media yang ada di pelayanan rawat
yang dibuat dalam bentuk visual maupun jalan adalah poster terkait dengan
audiovisual. Rumah sakit menyambut masalah kesehatan, seperti poster
pasien dengan ramah saat pasien pertama bahaya merokok, langkah-langkah
kali masuk ke ruang pendaftaran. CTPS, etika batuk dan bersin,
Pelaksanaan PKRS di dalam gedung antara penggunaan APAR, dan informasi
lain ruang pendaftaran, pelayanan rawat terkait pemilahan sampah. Selain itu
jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan ada pula media audiovisual yang
penunjang medik, pelayanan rontgen, ditampilkan pada TV. Pesan yang
pelayanan obat/apotik, tempat disampaikan dalam media audiovisual
pemulasaran jenazah, pelayanan bagi klien tersebut berupa fasilitas dan
(orang sehat), dan di ruang pembayaran pelayanan rumah sakit, dan beberapa
rawat inap. isu kesehatan. Pemutaran video
a. Ruang Pendaftaran : Terdapat poster tersebut dilakukan setiap pagi hari,
atau spanduk terkait dengan masalah selama sekitar 1 jam.
kesehatan yang berganti setiap bulan c. Pelayanan Rawat Inap : Media yang
sesuai dengan arahan dari tim PKRS. terdapat di pelayanan rawat inap
Chintya Devi : Penerapan Promosi Kesehatan ..... 110

berupa leaflet yang disediakan untuk pintu masuk ruang pemulasaraan


diambil oleh pengunjung RS (pasien, jenazah.
klien, keluarga pasien, dll), dan poster- h. Pelayanan Bagi Klien (Orang
poster terkait masalah kesehatan Sehat) : Setiap petugas pelayanan
sesuai dengan pembagian kelas dan wajib memberikan konseling kepada
ruangan layanan rawat inap. pengunjung rumah sakit yang hanya
Contohnya di ruangan bayi dan anak, mengantarkan pasien untuk upaya
poster yang ditampilkan terkait promotif dan preventif, misalnya
dengan ASI, kehamilan, gizi anak, dll. konseling gizi.
Terdapat layanan konseling di tempat i. Ruang Pembayaran Rawat Inap :
tidur yang dilakukan terhadap pasien Promosi kesehatan yang dilakukan
yang belum dapat meninggalkan berupa nasehat untuk kesehatan
tempat tidur. Tersedia fasilitas pasien yang diberikan kepada pasien
biblioterapi sebagai sarana untuk itu sendiri maupun keluarganya
membantu proses penyembuhan sebelum meninggalkan rumah sakit.
penyakit pasien. Fasilitas tersebut Petugas juga memberikan motivasi
dibuat berupa pojok baca yang berisi kepada pasien dengan tujuan agar
koran dan leaflet. lekas sembuh.
d. Pelayanan Penunjang Medis :
Promosi kesehatan dilakukan di 8. Promosi Kesehatan Luar Gedung
laboratorium, baik kepada pasien, Pelaksanaan promosi kesehatan di
keluarga pasien, dan disediakan leaflet luar gedung pada RSI Fatimah dapat dilihat
yang dapat diambil secara gratis di pelaksanaannya pada tempat parkir, di
laboratorium. taman rumah sakit, pada dinding luar
e. Pelayanan Rontgen : Promosi rumah sakit, di kantin atau warung rumah
kesehatan dilakukan di ruang rontgen, sakit, tempat ibadah, dan di pagar
baik kepada pasien, keluarga pasien, pembatas kawasan rumah sakit. Promosi
dan disediakan leaflet yang dapat kesehatan di luar gedung rumah sakit
diambil secara gratis di ruang rontgen. dilakukan dengan menempatkan media-
f. Pelayanan Obat/Apotik : Promosi media visual seperti poster larangan
kesehatan di pelayanan obat/apotik merokok dan informasi pemilahan sampah
dilakukan saat pasien mengambil di tempat parkir, kantin, serta taman,
obat. Selain menjelaskan informasi banner yang dipasang di dinding luar dan
konsumsi obat, petugas juga pagar pembatas kawasan rumah sakit.
memberikan informasi preventif
tentang penyakit yang diderita, 9. Advokasi
berupa arahan dan nasehat. Kegiatan advokasi yang dilakukan
g. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah : untuk mendukung upaya promosi
Ruang jenazah di Rumah Sakit Islam kesehatan rumah sakit adalah penerapan
Fatimah tidak diperuntukan untuk kebijakan kawasan tanpa rokok di area
otopsi maupun penyimpanan jenazah rumah sakit. Hal tersebut dibuktikan
dengan jangka waktu lama. Tidak dengan terpasangnya poster/spanduk
terdapat media promosi kesehatan kawasan tanpa rokok di area rumah sakit.
secara khusus di ruang jenazah namun
hanya pemberitahuan pemakaian
sepatu dan himbauan cuci tangan.
Terdapat pula pesan keagamaan di
111 Jurnal IKESMA Volume 14 Nomor 2 September 2018

SIMPULAN DAN SARAN Tim PKRS Rumah Sakit Islam


Fatimah perlu menyediakan media-media
Promosi kesehatan yang dilakukan khusus terkait metode penanganan pasien
di Rumah Sakit Islam Fatimah secara kepada petugas medis, karena promosi
keseluruhan telah memenuhi persyaratan kesehatan di rumah sakit juga ditujukan
undang-undang. Hal ini juga didukung kepada petugas kesehatan, misalnya
sertifikasi rumah sakit terhadap pelayanan seperti cara penggunaan alat di bagian
PKRS. Mulai dari manajemen kebijakan radiologi, walaupun petugas telah
hingga pelaksanaan disusun dengan baik memahami tugas dan fungsinya, hal
dan terarah. Pembagian petugas PKRS tersebut dilakukan sebagai upaya promosi
terdiri dari berbagai bidang, seperti kesehatan kepada petugas untuk
dokter, perawat, petugas gizi dan pengurangan risiko terhadap terjadinya
pelayanan kesehatan lain untuk kesalahan dan kecelakaan.
mempermudah dalam radikalisasi
informasi promosi kesehatan. Pelayanan di
setiap bidang hampir terdapat pemberian DAFTAR RUJUKAN
informasi secara visual leaflet, poster
maupun papan informasi. [1] Bastian, I. 2014. Modul 1 :
Rumah sakit Fatimah ini juga aktif Paradigma Baru Manajemen
dalam memberikan penyuluhan kepada Kesehatan. Repository Universitas
pasien, keluarga pasien dan petugas Terbuka
kesehatan lain dalam upaya peningkatan [2] Departemen Kesehatan RI. 2009.
pengetahuan terhadap masalah kesehatan SIMTEM KESEHATAN NASIONAL
tertentu setiap minggu sekali, serta Jakarta: Republik Indonsesia
bimbingan rohani kepada pasien rawat [3] Health Promotion Hospital
inap. Poin lebih dari Rumah Sakit Islam Organitation. 2001. News Letter :
Fatimah Banyuwangi ini yaitu pemberian 9th International Conference on
informasi kepada masyarakat melalui Health Promotion Hospitals.
media sosial (facebook, instagram). Selain Copenhagen
itu, pihak rumah sakit juga bekerja sama [4] Kementerian Kesehatan RI. 2011.
dan menjalin kemitraan dengan media “Promosi Kesehatan Di Daerah
massa berupa surat kabar harian (koran) Bermasalah Kesehatan”. Jakarta:
dan stasiun radio. Pemenuhan kebutuhan Kementerian Kesehatan RI Pusat
promosi kesehatan secara umum telah Promosi Kesehatan.
dilaksanakan dengan baik, akan tetapi [5] Menteri Kesehatan RI. 2006.
pada poin pemberian informasi kepada “Keputusan Menteri Kesehatan
masyarakat sekitar terlihat tidak intens Republik Indonesia Tentang
dan belum membentuk kelompok Petunjuk Teknis Promosi
kesehatan tertentu guna pemberdayaan Kesehatan Rumah Sakit”.
masyarakat. Pihak rumah sakit [6] Menteri Kesehatan RI. 2012.
menyediakan kotak saran yang dapat “Peraturan Menteri Kesehatan
dijadikan sebagai dasar instrumen Nomor 004 Tahun 2012 Tentang
kepuasan pengunjung rumah sakit. Petunjuk Teknis Promosi
Instrumen kepuasan tersebut terdiri dari Kesehatan Rumah Sakit” Jakarta.
pilihan “puas” atau “tidak puas” serta [7] Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
kolom komentar atau saran. Kesehatan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta:Rineka cipta
Chintya Devi : Penerapan Promosi Kesehatan ..... 112

[8] Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 004
Tahun 2012 Tentang Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah
Sakit. Jakarta: Kemenkes
[9] Pusat Promosi Kesehatan. 2011.
“Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2011 Tentang
Standar Promosi Kesehatan
Rumah Sakit (PKRS)”.
[10] Pusat Promosi Kesehatan. 2013.
“Kementerian Kesehatan RI Tahun
2013”. Tentang Standar Promosi
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)”.
[11] Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan. Jakarta:
Republik Indonesia.
[12] WHO. 2004. “Standards for Health
Promotion In Hospitals”.WHO
Regional Office for Europe.
[13] World Health Organization. 2003.
“Standards for Health Promotion in
Hospitals : Development of
Indicators for a Self-Assessment
Tool”. Report on 4thWHO Workshop.
Barcelona, Spain.

You might also like