You are on page 1of 10

SAWERIGADING

Volume 23 No. 2, Desember 2017 Halaman 173—182

PENYIMPANGAN TINDAKAN KOMUNIKASI HABERMAS


DALAM NOVEL “DI BALIK KERLING SAATIRAH”
KARYA NIKNIK M. KUNTORO
(The Deviations of Habermas Communicational Action in Novel entitled of “Di
Balik Kerling Saatirah” by Niknik M. Kuntoro)
Andi Herlina
Balai Bahasa Sulawesi Selatan
Jalan Sultan Alauddin Km 7/ Tala Salapang, Makassar 90221
Telepon (0411) 882401, Faksmile. (0411) 882403
Pos-el: andi_herlinass@gmail.com
Diterima: 25 Juli 2017; Direvisi: 27 September 2017; Disetujui: 28 September 2017

Abstract
This research aims to gain an overview of the underlying aspects of communication in Niknik Kountoro’s novel
of “Di Balik Kerling Saatirah” and to explain the deviations by the characters, thus, there is no communication
based on Habermas’s theory. This research uses descriptive method that is understanding and interpreting the
novel content. this research begins with a reading text to understand the contents of the text. The understanding
is directed to the fundamental communication aspects of the novel. At the end, the author adjusts the validity
of the claims according to Habermas’s communication acts theory. The results of the research indicates that
the communication acts in this novel raises several aspects, namely aspects of domination, emotion, violence,
and ideology. These aspects cause that communication does not work properly. Deviation has been done by the
protagonist and antagonist. Saatirah as the protagonist has made a deviation from the claim of honesty. Andro
as the antagonist has deviated from four claims of Habermas’s theory of communication acts, such as truth,
accuracy, honesty, and comprehensive.
Keywords: Habermas; communication acts; deviations; and claims

Abstrak
Tulisan ini bertujuan memperoleh gambaran tentang aspek-aspek yang mendasari komunikasi dalam novel
“Di Balik Kerling Saatirah” karya Niknik, M. Kuntoro dan menjelaskan penyimpangan yang dilakukan oleh
tokoh-tokoh, sehingga tidak terjalin komunikasi berdasarkan teori tindakan komunikasi Habermas. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif, yaitu memahami dan menginterpretasi isi novel. Penelitian ini diawali
dengan pembacaan teks untuk memahami isi teks tersebut. Pemaparan diarahkan pada aspek-aspek yang
mendasari komunikasi dalam novel tersebut. Pada tahap akhir, penulis menyesuaikan keabsahan klaim sesuai
teori tindakan komunikasi Habermas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan komunikasi dalam
novel memunculkan beberapa aspek, yaitu aspek dominasi, aspek emosi, aspek kekerasan, dan aspek ideologi.
Aspek-aspek tersebut menyebabkan komunikasi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Penyimpangan telah
dilakukan oleh toko protagonis dan antagonis. Saatirah sebagai tokoh protagonis telah melakukan penyimpangan
terhadap klaim kejujuran. Andro sebagai toko antagonis telah melakukan penyimpangan terhadap empat klaim
teori komunikasi Habermas, yakni: kebenaran, ketepatan, kejujuran, dan komprehensif.
Kata kunci: Habermas; tindakan komunikasi; penyimpangan; dan klaim

173
Sawerigading, Vol. 23, No. 2, Desember 2017: 173—182

PENDAHULUAN Hal ini berkaitan dengan pola komunikasi yang


Sastra dan kehidupan tidak dapat tersaji melalui tokoh-tokohnya.
dipisahkan. Dalam perkembangannya, sastra Dengan demikian, penulis tertarik untuk
selalu menghadirkan hidup dan kehidupan menelisik gambaran komunikasi yang terdapat
dalam masyarakat. Peristiwa yang digambarkan dalam novel “Di Balik Kerling Saatirah.”
dalam karya sastra dapat terjadi dalam Kemenarikan novel ini adalah selain karena
kehidupan nyata atau di luar alam nyata. Sastra pengarangnya seorang perempuan, juga berbicara
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang tentang konflik yang dialami antarsesama kelas
disampaikan melalui bahasa. Dalam hal ini, atas dan ketertindasan seorang perempuan oleh
selain menyajikan nilai-nilai keindahan serta laki-laki.
paparan peristiwa, sastra juga mampu mengajak Novel ini mengetengahkan seorang
pembaca berkontemplasi untuk menemukan perempuan yang memiliki kecerdasan
nilai-nilai kekompleksitasan kehidupan secara intelektual dan berusaha menyampaikan kepada
mendalam (Sugiarti, 2002:1). suaminya bahwa keluarga yang awalnya
Berdasarkan pandangan tersebut, dapat bahagia, lalu hancur akibat perselingkuhan.
dijelaskan bahwa melalui tokoh-tokoh dalam Saatirah sebagai tokoh utama adalah sosok
karya sastra itu sendiri tersaji berbagai peristiwa perempuan yang telah teremansipasi. Ia telah
yang menjadi varian bentuk penyampaian, mengenyam pendidikan formal tertinggi dengan
pemahaman, dan penginformasian pesan. gelar doktor dan menjadi dosen di salah satu
Artinya, ada bentuk komunikasi yang ditampilkan perguruan tinggi. Keberhasilannya sebagai
dan dimaknai oleh pembaca. Kehidupan itu wanita karier berbanding terbalik dengan kondisi
sendiri tentu beragam dan dipenuhi masalah keluarnganya.
atau problema yang dihadapi oleh manusia. Saatirah sangat mendambakan keluarganya
Keberagaman dalam kehidupan itu ternyata secemerlang kariernya. Di luar ia dikenal sebagai
berimbas pada pola komunikasi yang tergambar wanita yang cerdas, energik, mandiri, dan
pada karya sastra. mampu membakar semangat orang lain. Namun,
Masalah hidup dan kehidupan yang apabila berhadapan dengan suaminya, Andro,
dihadapi dan dialami manusia amat luas dan ia menjadi orang yang penurut dan tak mampu
kompleks, seluas dan sekompleks permasalahan berbuat banyak . Berbagai usaha telah ia lakukan
kehidupan yang ada. Walaupun permasalahan untuk mempertahankan mahligai pernikahanya
yang dihadapi manusia tidak sama, ada masalah- dengan Andro, tetapi tidak membuahkan hasil. Ia
masalah tertentu yang bersifat universal. Artinya, pun berusaha mengungkapkan penderitaannya
hal itu akan dialami oleh setiap orang di mana sebagai istri yang diselingkuhi, namun tetap saja
saja dan kapan saja, dengan tingkat intensitas tidak mampu diterjemahkan oleh Andro.
yang tidak sama (Nurgiyantoro, 2010:71). Penelitian tentang novel ini telah
Novel yang merupakan salah satu jenis dilakukan oleh Rhana dan Fidiar Eka dengan
karya sastra, berbeda dengan jenis karya sastra judul “Di Balik Kerling Saatirah Karya
lain. Dari segi panjang cerita, novel jauh lebih Niknik M. Kuntoro dalam Kajian Gender.”
panjang daripada cerpen. Oleh karena itu, novel Ketidakadilan gender yang dialami oleh Saatirah
dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, meliputi marginalisasi, subordinasi, stereotipe,
menyajikan sesuatu lebih banyak, dan melibatkan kekerasan, dan beban kerja dikaitkan dengan
berbagai permasalahan yang lebih kompleks perselingkuhan Andro, orang ketiga, dan akibat-
(Nurgiyantoro, 2010:11). Kekhasan novel akibat yang ditimbulkan.
menyebabkan penyelesaian masalah menjadi Novel “Di Balik Kerling Saatirah“ dikaji
rumit karena berkaitan dengan peristiwa lainnya. dengan menggunakan kajian teori tindakan
komunikasi Habermas. Habermas (dalam Ayu,

174
Andi Herlina: Penyimpanan Tindakan Komunikasi ...

2012: 93), menemukan hubungan erat antara proses komunikasi adalah terdapatnya gangguan
rasio dan bahasa. Dengan fungsi komunikatifnya, dan kalau ditelisik lebih dalam, mereka
rasio tidak berorientasi pada sasaran, tetapi pada sebenarnya berada dalam kesalahpahaman.
upaya saling memahami (mutual- understanding) Lebih dari itu, interpretasi Habermas tentang
antara satu orang dengan yang lainnya. psikoanalisis sebagai salah satu komponen
Sekaitan dengan hal itu, penulis tertarik bagi teori kecakapan komunikatif digunakan
untuk mengemukakan aspek dan penyimpangan untuk mempertemukan pendapat Gadamer
tindakan komunikasi yang terdapat pada dan Frued. Hal ini memampukannya menolak
novel tersebut dikaitkan dengan teori tindakan klaim hermeneutika atas universalitas dengan
komunikasi Habermas. Tulisan ini bertujuan mengidentifikasikan kondisi-kondisi psikologis
untuk memperoleh gambaran tentang aspek– dan pada akhirnya aksi teoritis yang melatih
aspek yang mendasari komunikasi dalam novel kemampuan komunikatif ini hanya dapat
dan menjelaskan penyimpangan yang dilakukan diperbaiki, namun tidak dapat dijelaskan oleh
oleh tokoh-tokoh, sehingga tidak terjalin refleksi hermeneutik (wordpress, 2008).
komunikasi. Adapun manfaat yang diharapkan Diskursus secara sederhana dapat
agar tulisan ini menjadi salah satu referensi diartikan sebagai perbincangan atau pewacanaan
pengkajian karya sastra. terhadap problem tertentu secara rasional
dan reflektif. Diskursus dilakukan untuk
KERANGKA TEORI memenuhi kemungkinan terjadinya konsensus
Berbicara tentang komunikasi, akan (kesepahaman). Diskursus untuk mencapai
merujuk pada kesepahaman makna yang konsensus atas klaim kebenaran disebut
disampaikan oleh pemberi pesan (komunikator) diskursus teoretis, sedangkan untuk mencapai
dengan penerima pesan (komunikan). konsensus atas klaim ketepatan disebut diskursus
Komunikasi tersebut menggunakan bahasa praktis. Diskursus untuk mencapai konsensus
sebagai medianya. Komunikasi tersebut tidak atas klaim komprehensibilitas disebut diskursus
dapat terjadi tanpa ada kesamaan makna eksplanatif.
antara komunikator dengan komunikan. Aksi komunikasi adalah sebuah bentuk
Agar komunikasi dapat berhasil, orang harus interaksi yang tingkat keberhasilannya tergantung
berbicara dengan jelas, benar, jujur, dan pada kedua belah pihak yang berinteraksi dalam
betul, sehingga hubungan antarmanusia yang mencapai persetujuan/kesepakatan dan saling
betul-betul rasional dan bebas tetap dapat pengertian atau hubungan antara subjek dengan
berlangsung. Sebagai contoh, seseorang berasal subjek (dialogis) dan bukan hubungan rasionalitas
dari Surabaya, pertama kali menginjakkan kaki sasaran (monologis). Pada komunikasi dialogis,
di Makassar. Ia bertanya kepada polisi tentang masing-masing pihak berperan aktif. Semua
jalan menuju benteng Somba Opu. Orang itu pihak mengambil alih peran orang lain,
dapat berkomunikasi dengan polisi jika dengan sehingga terjadi hal yang disebut Mead “ideal
jelas mengatakan bahwa ia tidak tahu, dan role-taking.”Pada komunikasi dialogis, saling
memang berkata benar, sesuai yang akan dia pengertian dapat tercapai, sehingga Habermas
katakan. Ia jujur bahwa ia orang Surabaya dan menamakannya rasionalitas komunikatif.
wajar jika tidak tahu jalan di Makassar. Teori tindakan komunikasi Habermas terbagi
Dalam dunia komunikasi tentu banyak menjadi; filsafat seni pembicaraan (speech-act
sekali faktor yang menjadikan proses komunikasi philosophy), sosiolinguistik, dan khususnya
menjadi terdistorsi. Pola-pola komunikasi yang dari ide keterlibatan percakapan (the idea
kelihatannya normal, kata Habermas, bisa of conversational implicature)(Suhartono/
terdistorsi secara sistematis. Sebuah fenomena teori habermas/Teori Kritis Habermas_Satuan
ketidaksadaran para pelaku komunikasi dalam Pemeriksa Internal.htm)

175
Sawerigading, Vol. 23, No. 2, Desember 2017: 173—182

Proses pembacaan hermeneutika dua macam: pertama, argumentasi yang disebut


Habermas meliputi tiga kelas ekspresi sebagai diskursus (discourse) dan yang kedua,
kehidupan, yaitu linguistik, tindakan, dan argumentasi yang disebut sebagai kritik.
pengalaman. Linguistik menurut Habermas
adalah ekspresi atau ungkapan yang tidak dapat METODE
dipisahkan dari konteks kehidupan konkret jika Pemaparan dalam penelitian ini
tidak berhubungan dengan bagian-bagian khusus menggunakan metode deskriptif sebagai ciri
dalam konteks tersebut. Dalam hal ini, ekspresi khas penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
linguistik muncul dalam bentuknya yang absolut, adalah penelitian yang bermaksud untuk
yaitu menggambarkan pemahaman monologis memahami fenomena tentang hal yang dialami
(Sumaryono, 1999:91-92). subjek penelitian secara holistik, dengan
Ekspresi linguistik sangat terkait dengan cara deskripsi dalam bentuk kata dan bahasa,
konteks kehidupan konkret dan simbol-simbol pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
linguistik menjadi semakin dialogis. Konteks dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
kehidupan kongkret itu dapat juga dieksplisitkan (Moleong,2007:6). Penelitian ini termasuk
dengan tindakan. Tindakan komunikatif tampak kajian pustaka. Penelitian ini diawali dengan
dalam bentuk interaksi yang mendasarkan pembacaan teks novel “Di Balik Kerling Saatirah”
diri pada harapan-harapan timbal-balik karya Niknik M. Kuntoro untuk memahami isi
terhadap tingkah laku masing-masing pihak. teks tersebut. Setelah itu, pemaparan diarahkan
Selanjutnya, secara hermeneutika, ekspresi- pada aspek-aspek yang mendasari komunikasi
ekspresi pengalaman dipahami sebagai tanda dalam novel tersebut. Tahap akhir, penulis
dari maksud-maksud yang tidak dinyatakan dan menyesuaikan keabsahan klaim sesuai teori
tanda dari hubungan yang tidak stabil antara ego tindakan komunikasi Habermas.
dan objektivasi (Rafiek, 2010:41).
Sebagaimana disebutkan oleh Hardiman, PEMBAHASAN
F.B. (2009: xxii), Habermas membagi klaim
menjadi empat macam sebagai berikut. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa
tulisan ini bertujuan memperoleh gambaran
1. Klaim kebenaran (truth): ketika kita penyimpangan tindakan komunikasi Habermas
bisa sepakat tentang dunia alamiah dan dalam novel ”Di Balik Kerling Saatirah” karya
subjektif; Niknik M. Kuntarto. Untuk mengungkapkan hal
2. Klaim ketepatan (rightness): ketika kita tersebut terlebih dahulu penulis akan menguraikan
sepakat tentang pelaksanaan norma-norma aspek-aspek komunikasi dalam novel tersebut.
dalam dunia sosial;
3. Klaim autentisitas atau kejujuran (sincerety): Tindakan Komunikasi dalam Novel “Di balik
ketika sepakat tentang kesesuaian antara Kerling Saatirah”
dunia batiniah dan ekspresi seseorang; Komunikasi yang baik adalah komunikasi
4. Klaim komperehensibilitas (comprehen- yang menciptakan hubungan harmonis antar-
sibility): ketika kita dapat menjelaskan sesama. Akan tetapi, pada novel tersebut
macam-macam klaim itu; ditemukan beberapa aspek yang tidak mendukung
Setiap komunikasi yang efektif harus terciptanya komunikasi yang harmonis. Aspek-
mencapai keempat klaim dan orang-orang yang aspek tersebut adalah sebagai berikut.
mampu berkomunikasi, dalam arti menghasilkan Aspek Dominasi.
klaim-klaim itu, disebut Habermas sebagai orang Sejak berpacaran dengan Andro,
yang memiliki kompetensi komunikatif. Menurut kehidupan Saatirah berubah. Dulu ia
Habermas, argumentasi dapat dibedakan dalam mengimpikan dirinya menjadi guru TK atau SD.

176
Andi Herlina: Penyimpanan Tindakan Komunikasi ...

Untuk memuluskan cita-citanya, ia kemudian menyampaikan maksud kepada Shintia.Maksud


meneruskan pendidikannya di SPG dengan tersebut tidak tersampaikan karena Andro telah
harapan setelah lulus akan mengabdi menjadi menggunakan kekuasaan untuk menghentikan
guru. Atas keinginan Andro, Saatirah kemudian kesepakatan yang dibangun oleh Saatirah.
melanjutkan pendidikan di IKIP dengan harapan Aspek Emosi
dapat menjadi guru SMP atau SMA. Namun, Novel ini menggambarkan pergulatan
Andro mengubah keinginan Saatirah dengan emosi tokoh-tokohnya. Pergulatan emosi tampak
memintanya melanjutkan program pascasarjana pada pertengkaran seseorang yang merasa
di Universitas Indonesia. Hal ini dapat dilihat teraniaya, tertindas, dan perasaan berkuasa
pada kutipan berikut. karena perannya sebagai suami, serta rasa ingin
“Sebelum bertemu Mas Andro, cita-citaku memberontak dari ketertindasan seorang istri.
adalah sebagai guru Taman Kanak-Kanak Percakapan antara Saatirah dengan Andro
atau guru SD. Cukup bagi karierku. Setelah terlihat pada dialog berikut.
tamat SMP, kulanjutkan sekolahku ke Sekolah
Pendidikan Guru, jurusan TK. Namun, “Aku hanya bisa berdoa, berdoa, dan berdoa,
Mas Andro telah mengubah jalan hidupku. memohon agar Papa segera kembali ke jalan
Baru saja lulus dari SPG, aku disemangati yang benar, kembali berkumpul bersamaku
untuk melanjutkan program S-1. Dipilihlah dengan anak-anak,” jawabku diiringi deraian
IKIP Jakarta. Kupilih sekolah keguruan ini air mata.“Ya, sudah... sana berdoa sampai kamu
agar aku bisa mengajar di tingkat SMP atau capek sendiri...!” sambil menunjuk mukaku,
SMA. Namun, sebelum cita-citaku terkabul, hampir mencolok mataku.”Ya Allah Pap,
Mas Andro telah mengubah hidupku agar sadar...sadar...sadarlah, sebaik-sebaiknya suami
terus melanjutkan ke Program Pascasarjana adalah yang berakhlak baik pada istrinya,
Universitas Indonesia. Gairah motivasinya sampai kapan Papa akan menyakitiku?”
luar biasa, membuat aku semangat untuk Aku bangkit dari tempat tidur, kudekati dia,
meneruskan ke Program Pascasarjana di dan kutatap matanya sambil menunjukkan
Universitas Indonesia (M. Niknik, 2010: 54).” mukanya, kukatakan dengan nada pelan tapi
dalam dan tegas, “ Kualat kamu, Pap! Kualat!
Pengaruh tokoh Andro begitu besar dan Kamu telah menyakiti istrimu (M. Niknik,
menjadi motivasi dalam mengubah jalan hidup 2010: 93).”
Saatirah, sehingga ia rela mengubur cita-citanya.
Dari dialog di atas, tergambar bahwa
Kondisi tersebut secara tidak langsung telah
Saatirah menumpahkan perasaannya sebagai
menciptakan kekuasaan untuk menentukan jalan
orang yang selama ini tersiksa akibat perlakuan
hidup Saatirah. Meskipun tampak memberi
Andro yang telah menduakannya. Ia berusaha
motivasi dengan mendorong mengenyam
menggugah kesadaran religius suaminya dengan
pendidikan yang tinggi, ternyata hal tersebut
mengungkapkan bahwa dirinya hanya berharap
menjadikan Andro merasa bahwa Saatirah dapat
kepada Allah agar suaminya kembali seperti
berhasil karena dirinya.
semula. Harapan ini menjadi gagal karena Andro
Pengabdian dan rasa cintanya kepada
tidak percaya pada kekuasaan Pencipta yang
suaminya membuat Saatirah mengizinkan
dapat mengabulkan doa seseorang. Distorsi
Andro berpacaran dengan Shintia, meskipun
yang dilakukan oleh Andro menyebabkan
hati kecilnya menolak. Ia kemudian mengajukan
komunikasi antara keduanya buntu. Akhirnya,
syarat hubungan itu hanya sebagai penyemangat
Saatirah mengeluarkan kutukan sebagai bentuk
kerja saja. Keegoisan Andro terlihat pada
perlawanan karena emosi.
saat Saatirah membalas SMS Shintia yang
memintanya untuk menyiapkan makan malam Aspek Kekerasan
buat mereka bertiga. Andro marah besar kepada Dominasi dan emosi kemarahan tokoh
Saatirah. Padahal, Saatirah saat itu ingin Andro terhadap Saatirah telah mendorong

177
Sawerigading, Vol. 23, No. 2, Desember 2017: 173—182

lahirnya kekerasan dalam rumah tangga. kenyataan sebenarnya dengan reaksi yang
Kekerasan itu berwujud pelecehan, baik dalam ditunjukkan oleh Andro. Dalam komunikasi
bentuk kata-kata maupun fisik. Streotipe Habermas, hal ini menyebabkan tidak ada
terhadap wanita yang dilakukan Andro sering kesepakatan antara dunia alamiah dengan
menyebut Saatirah sebagai orang kampung, objektivitas.
orang yang tidak sopan, tidak santun berbahasa, 1.4 Aspek Ideologi
dan tidak pakai otak. Padahal, tokoh Saatirah Saatirah tidak mampu mengungkapkan
secara intelektual memiliki pendidikan Doktoral. rasa tidak sukanya terhadap kekerasan seksual
Selain itu, ia juga berprofesi sebagai dosen yang yang tidak menyenangkan bagi dirinya karena
merupakan representasi seorang wanita modern ingin melaksanakan nasihat Emak. Hal ini
yang banyak memiliki aktivitas di ruang publik. tergambar pada kutipan berikut.
Dengan menyebutnya sebagai orang kampung,
hal ini merupakan pelecehan terhadap profesi “Kekuatan itu kuperoleh dengan sadar,
senyata-nyatanya, akhirnya aku berkompromi
dan keilmuannya.
dengan diriku sendiri, bila Mas Andro meminta
Selain melakukan pelecehan dengan kata- hal itu lagi,’kan kuizinkan dan kupersilahkan
kata, Andro juga melakukan kekerasan fisik dan menyewa tubuhku untuk sebuah fantasi liar
seksual terhadap Saatirah, seperti yang terdapat yang menari-nari di alam kelelakiannya.
pada kutipan berikut. Terbayang saat Emak menasehatiku”Saatirah,
“Sudah bisa ditebak. Setelah Susan pulang engkau adalah turunan menak (priyayi) Sunda.
dengan kemarahan yang tidak beralasan, Seorang istri menak haruslah sabar dan patuh
malam itu Mas Andro marah besar. Kata- pada suami, mengagumi keperkasaannya,
kata kasar kuterima. Pukulan demi pukulan memaklumi kelemahannya, pasrahlah, dan
menghantam tubuhku. Tendangan demi turutilah kehendak suamimu...! (M.Niknik,
tendangan melayang ke tubuhku. Juga, 2010: 163).”
siraman air mengguyur tubuhku yang terluka. Salah satu hal yang membuat Saatirah
Perih. Letih. Legam. Memar. Tak cukup. rela menerima pelecehan yang dilakukan
Tak puas. Tidak itu saja yang dilakukan.
oleh Andro adalah menyakini bahwa seorang
Di sela-sela rintihanku menahan sakit, Mas
Andro menindihku. Meraup kenikmatan istri harus ikhlas dan bersedia berkorban
di atas deritaku. Kudengar samar-samar demi membahagiakan suami. Keadaan ini
ia memanggil-manggil nama perempuan menyebabkan ia harus rela diperlakukan seperti
yang amat kubenci, perempuan yang ketika seorang pelacur yang harus melayani tamunya,
namanya disebut, langsung menyobek-nyobek meskipun hatinya tidak rela. Sebagai seorang
hatiku. Shintia (M.Ninik, 2010: 163).” istri, ia berkewajiban memahami dan menerima
Andro representasi dari seorang suami setiap kondisi suaminya. Konsekuensinya adalah
yang seharusnya menjaga kehormatan dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Andro
melindungi istrinya. Pada awalnya Andro sosok harus diterima sebagai bentuk pengabdiannya
suami yang selalu melindungi dan mendukung sebagai istri. Sebagai seorang berpendidikan,
karir istrinya. Namun, semuanya berubah saat ia Saatirah dapat saja melakukan perlawanan
berhubungan dengan Shintia. Perbuatan Andro kepada suaminya dengan melaporkannya ke
terhadap Saatirah merupakan pelampiasan pihak berwajib, namun ia berpegang pada
kemarahannya karena menganggap istrinya paham terhadap eksistensi seorang menak
berselingkuh. Perbuatan Andro yang melakukan yang menempatkan seorang perempuan yang
pelecehan kepada istrinya merupakan refleksi sudah menikah sebagai objek penderita dalam
dari ketidakmampuan Andro untuk mengakui pernikahan. Enferioritas Saatirah menjadikannya
perselingkuhannya dengan Shintia. Realitas sebagai perempuan yang seolah tidak memiliki
ini menunjukkan tidak ada kesesuaian antara kekuatan. Doktrin yang telah ditanamkan oleh

178
Andi Herlina: Penyimpanan Tindakan Komunikasi ...

ibu Saatirah saat memasuki pernikahan telah untuk menekan Saatirah.


membuat Saatirah tidak mampu mengungkapkan Apabila dikaitkan dengan tindakan
keinginannya. Apabila dikaitkan dengan tujuan, komunikasi Habermas, terdapat penyimpangan
komunikasi tidak berhasil karena tidak ada terhadap klaim kejujuran. Saatirah rela
kesepakatan tentang kesesuaian antara dunia memanipulasi kenyataan bahwa ia sangat sakit
batiniah dengan ekspresi Saatirah. hati dan tidak terima dengan keadaan sebagai
istri yang dikhianati. Hal ini terjadi karena
Penyimpangan Tindakan Komunikasi dalam adanya pemaksaan penerapan ideologi tentang
Novel “Di Balik Kerling Saatirah”Menurut turunan menak (priyayi) dalam kehidupannya.
Habermas
Novel ini menggunakan penceritaan sudut Andro
pandang aku-pengarang sebagai tokoh utama Sosok Andro menjadi representasi
yang bernama Saatirah. Melalui pemikiran dan penyimpangan dari empat tindakan komunikasi
lakuan tokoh utama, novel ini menggambarkan menurut Habermas dalam membangun
perjuangan seorang istri yang secara ekonomi komunikasi. Adapun penyimpangan kategori
dan intelektual yang mapan melawan dominasi tindakan komunikasi yang dilakukan sebagai
dan kekerasan yang dilakukan oleh suaminya. berikut.
Menurut Habermas (dalam Aning, 2012: 98), 1) kebenaran (turth)
pelaku tindakan komunikatif memiliki orientasi Andro senantiasa mengemukakan
pada pencapaian pemahaman. Dalam hal keinginannya dengan jelas dan lugas. Tujuannya
ini, sukses tidak jadi ukuran, tetapi tindakan bukan untuk mencapai kesepakatan antara
tersebut justru tampak pada tercapainya saling dirinya dengan Saatirah, melainkan lebih
pemahaman antara kedua belah pihak yang menunjukkan keangkuhannya sebagai orang
berkomunikasi. Komunikasi antara Saatirah yang memiliki kekuasaan untuk menekan dan
dengan Andro tidak terjalin secara baik karena menghina istrinya sendiri. Hal ini terlihat pada
hadirnya tokoh Shintia. Telah dijelaskan dialog berikut.
sebelumnya bahwa ada empat klaim yang
menjadi tolak ukur tindakan komunikasi menurut “Oh, kamu mau ngajak ribut? Sekarang begini
saja deh, kalau kamu tak suka denganku,
Habermas, yaitu: kebenaran (truth), ketepatan
silahkan pulang ke kampungmu. Kamu ingin
(rightness), autentisitas atau kejujuran (sincerety), harta? Kita jual kebun di Puncak, kita bagi
dan komprehensif (comprehensibility). dua hasilnya, separuh untukmu dan anak-
anak, separuh lagi untukku dan Shintia.
Saatirah Kini aku sadar, hanya Shintia yang kucintai,
Sosok Saatirah terdefinisikan pada hanya dia yang bisa membuat hidupku
gambaran aktifitas dan sikapnya. Ia menjelaskan bahagia,”jawabnya penuh keangkuhan.“Pap,
diri sendiri dan termasuk sosok yang tidak Papa, sadarlah bahwa kamu sudah lupa diri
dapat mengungkapkan hal yang dipikirkan. Saat karena perempuan penggoda itu,” teriakku
berusaha menyadarkan dia.“Jangan ngomong
suaminya, Andro, meminta izin untuk memacari
sebarangan tentang dia. Berkaca dong
Shintia, pada saat itu pula Saatirah ingin kamu... Asalmu dari mana? Dasar perempuan
membuktikan bahwa ia mampu menudukkan kampung! Bisamu itu apa? Hah?” geram suami
pacar suaminya. Saatirah pada dasarnya ingin sambil melotot padaku (M.Niknik, 2010:92).”
mengungkapkan ketidaknyamanannya sebagai
orang yang dikecewakan oleh suaminya. Namun, Keterusterangan Saatirah mengungkapkan
ia tidak ingin membuat orang di sekitarnya perasaan dan keinginannya tidak membuat
mengetahui hal yang dialami. Hal inilah yang komunikasinya dengan Andro berjalan
membuat Andro memanfaatkan kelemahan sebagaimana mestinya. Saatirah yang pada

179
Sawerigading, Vol. 23, No. 2, Desember 2017: 173—182

awalnya bermaksud menyadarkan suaminya, 3) Ketepatan (rightness)


justru diterjemahkan lain. Kalimat “Kamu Andro telah membentuk stigma bahwa
ingin harta?” merupakan penegasan dan Saatirah merupakan perempuan kampung yang
menyiratkan penyangkalan terhadap kejadian tidak sopan berbicara, bersikap, dan tidak tahu-
yang sebenarnya. Apabila dikaitkan dengan menahu. Stigma ini kemudian digunakan oleh
komunikasi Habermas, umpatan tokoh Andro Andro menilai setiap usaha Saatirah untuk
terhadap Saatirah menunjukkan adanya mengungkapkan keinginan dan perasaan sebagai
penyimpangan terhadap klaim kebenaran. Tujuan seorang istri. Hal ini mengakibatkan Andro
tindakan Andro bukan untuk mengomunikasikan senantiasa memandang bahwa setiap perbuatan
maksud sebenarnya, namun sebagai strategi agar yang dilakukan Saatirah hanya pekerjaan yang
ia dapat menjatuhkan mental Saatirah. sia-sia. Akhirnya, Andro membenarkan bahwa
perbuatan berselingkuh dengan Shintia adalah
2) Kejujuran (sincerety) perbuatan yang tidak salah, seperti yang terdapat
Tindakan Andro yang terus menyalahkan pada kutipan berikut.
Saatirah telah menjadi salah satu bentuk “Namun, apa yang terjadi? Rupanya SMS-ku
ketidakjujuran. Ia sesungguhnya tahu bahwa yang dikirimkan pada Shintia, diperlihatkan
istrinya meminjam uang kepada kakak iparnya pada Mas Andro. Kutahu itu, karena tiba-tiba
karena saat itu ada utangnya yang harus dibayar. suami menelponku dengan kata-kata kasar.
Seperti yang terdapat pada kutipan berikut. “Hai perempuan kampungan, kamu ini punya
sopan santun atau tidak? Kirim SMS itu
“Hai Saatirah, perempuan kampung! Dengar yang benar, pakai otak, pakai bahasa yang
tidak? Malam ini juga cari uang 75 juta rupiah. santun. Dasar perempuan tak tahu diri!” suara
Bayarkan utangmu itu! Bila tidak ! Kamu suamiku menusuk jantung, mengelegar di
jangan pulang! Ngerti tidak?” Baru kali ini ruang pikiran, menyesakkan perasaan. Mas
kudengar Mas Andro memanggil namaku Andro memarahiku di depan kekasihnya.
Saatirah, walaupun tetap embel-embel Terbayang wajah perempuan itu, kini semakin
perempuan kampungan menempel. besar kepala. Mungkin bila perempuan
“Dasar perempuan tidak ada gunanya! Cuma munafik itu saat ini hadir di hadapanku, ia
bikin masalah!” akan meledekku, “Wew.. bisamu apa? Lihat!
“Ya, Pap. Aku bertanggung jawab atas utangku Suamimu membela aku...!” Malam semakin
pada kakakku,”aku mengalah (M.Niknik, kelam, mencekam alam pikiranku yang
2010: 160).” semakin sempit (M.Niknik, 2010: 24).”
Andro menggunakan kekuasaannya dan Sikap Andro yang memaki Saatirah
dominan untuk memaksa dan mengancam ditelepon merupakan tindak yang menggunakan
Saatirah agar membayar hutang. Pada saat kekuasaannya sebagai suami. Ia seharusnya
yang sama, Andro pun mengatakan bahwa menyadari bahwa Saatirah telah merelakan
Saatirah adalah perempuan yang tidak berguna. dirinya berhubungan dengan Shintia. Perbuatan
Pernyataan ini tentu sangat bertentangan dengan pacarnya memang tidak etis. Bukannya bersalah
perintahnya untuk membayar utang. Hal ini karena telah meminta istrinya menyiapkan
menurut Habermas, Andro secara sadar dan makan malam buat mereka bertiga, melainkan
terang-terangan mengingkari kenyataan bahwa Andro justru marah kepada istrinya. Padahal
dirinyalah yang membuat masalah. Apabila Saatirah mengirimi SMS kepada Shintia untuk
dikaitkan dengan teori tindakan komunikasi mengingatkannya agar siap memberi jawaban
Habermas, terjadi penyimpangan terhadap klaim apabila anak dan pembantunya bertanya tentang
kejujuran. Hal ini kemudian menyebabkan dirinya.
komunikasi tidak mengedepankan hubungan Apabila dihubungkan dengan tujuan
yang saling menguntungkan. komunikasi Harbermas, kondisi ini menunjukkan

180
Andi Herlina: Penyimpanan Tindakan Komunikasi ...

adanya penyimpangan pada klaim ketepatan menguntungkan kedua belah pihak. Andro
karena Andro sebagai bagian dari masyarakat melakukan penipuan agar dapat memenuhi
tidak mematuhi norma yang berlaku. Akibatnya, tuntutan Shintia. Hubungan Andro dengan Shintia
setiap kali Saatirah berusaha menyadarkannya, telah menjadi penyebab Andro meninggalkan
justru dianggap sebagai pembangkangan seorang kewajibannya sebagai suami. Ia seharusnya
istri. menjaga keselamatan dan kehormatan keluarga,
bukan sebaliknya membuat rumah tangganya
4) komprehensif (comprehensibility) hancur karena keegoisannya.
Penyimpangan terhadap klaim kejujuran, Dalam sebuah interaksi, komunikasi dapat
kebenaran, dan ketepatan menyebabkan dikatakan sukses apabila kedua belah pihak
komunikasi yang terjadi antara Saatirah berada pada posisi yang menguntungkan. Tidak
dengan Andro tidak terjalin dengan baik. ada salah satu pihak yang dirugikan. Saatirah
Hal itu terungkap ketika ia telah menyesali sebagai orang yang dirugikan karena pandangan
perbuatannya pada istrinya. Tindakan Andro terhadap peran sebagai istri yang ideal membuat
yang memanipulasi kenyataan bahwa Saatirah dirinya menjadi lemah dan tidak berdaya
berbuat untuk menyelamatkan dirinya, justru dihadapan suaminya dan Andro mendominasi
mengintimidasi Saatirah dengan mengatakan dalam rumah tangga. Akibat ketidakjujuran,
bahwa ia telah membuat malu, hanya ketidakjelasan dan ketidaktepatan dalam
menginginkan harta, dan berasal dari kampung komunikasi menyebabkan secara keseluruhan
yang tidak tahu-menahu, seperti yang terungkap potensi untuk terjalinnya komunikasi menjadi
pada kutipan berikut. buntu. Komunikasi yang buntu menyebabkan
“Oh ya, Rah. Aku merasa berdosa padamu dan tokoh-tokoh keluar dari jalur untuk mencapai
anak-anak. Hasil penjualan tanah yang kita jual kesepahaman dan kesepakatan antara dua belah
pada Didit dan Susan tanpa sepengetahuanmu pihak. Akibat dari kebuntuan komunikasi,
kugunakan untuk membeli rumah dan mobil terjadilah praktek kekerasaan dan pemaksaan
Shintia. Maaf, waktu itu dia mendesak aku kehendak sebagai orang yang superior. Ia telah
agar permintaannya dikabulkan. Aku juga memanfaatkan sikap Saatirah.
merasa bersalah karena telah menutup mata,
pura-pura tidak tahu saat Teh Wati menagih
PENUTUP
utangmu. Seharusnya aku sadar, kamu
melakukan semua ini demi aku, demi utang Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kartu kreditku yang membengkak. Semoga tindakan komunikasi dalam novel “Di Balik
kamu ikhlas. Sebagai penggantinya, kuberikan Kerling Saatirah” memunculkan beberapa
semua harta yang kita miliki untukmu dan aspek, yaitu aspek dominasi, aspek emosi, aspek
anak-anak (M.Niknik, 2010: 180).” kekerasan, dan aspek ideologi. Aspek-aspek
Teks tersebut menunjukkan bahwa inilah yang menyebabkan komunikasi tidak
Andro telah mengingkari fakta bahwa hal berjalan sebagaimana mestinya.
yang dilakukan oleh Saatirah hanyalah untuk Novel ini mencerminkan gambaran
menyelamatkan keluarganya. Tuntutan Shintia komunikasi gagal karena tidak mencapai
membuat hasil penjualan tanah yang seharusnya kesepahaman dan kesepakatan. Di antara tokoh-
dibagi dua, justru digunakan untuk membeli tokoh dalam novel, tidak tercapai interaksiyang
rumah dan mobil. Pada kutipan tersebut, Andro saling menguntungkan antara dua pihak dan
telah melakukan penipuan. Ia seolah-olah telah yang ada adalah pihak yang dirugikan. Hal ini
menemukan solusi terbaik buat dirinya dan disebabkan adanya penyimpangan terhadap
Saatirah. klaim–klaim yang mendukung komunikasi
Apabila dikaitkan dengan tindakan menurut Habermas. Dalam novel tersebut,
komunikasi Habermas, perbuatan Andro penyimpangan telah dilakukan oleh tokoh

181
Sawerigading, Vol. 23, No. 2, Desember 2017: 173—182

protagonis dan antagonis. Saatirah sebagai tokoh Ayu, Aning Kusumawati. (2012). Cerpen
protagonis telah melakukan penyimpangan Gendhis karya Abidah El Khaliqy
terhadap klaim kejujuran. Hal ini dilakukan dalam Perspektif Tindakan Komunikasi
karena ia ingin menjadi istri yang ideal, Harbemas. Widyaparwa.Volume 40, No. 1,
namun pada akhirnya ternyata tidak sanggup Jurnal Ilmiah kebahasaan dan Kesastraan.
mewujudkannya. Hardiman, F.Budi. (2009). Menuju Masyarakat
Tokoh Andro adalah representasi Komunikasi.Yogyakarta:Kanisius.
penyimpangan terhadap empat klaim teori Moleong, Lexy J.2007. Metodologi Penelitian
tindakan komunikasi Habermas, yakni: Kualitatif, Bandung: PT Rosda.
kebenaran, ketepatan, kejujuran, dan Niknik, Kuntoro. 2010, Di Balik Kerling
komprehensif. Hal ini terjadi karena sejak Saatirah, Jakarta: Grasindo.
awal Andro telah mendominasi dalam rumah Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian
tangganya. Andro telah melakukan manipulasi Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada
fakta agar keinginannya tercapai. Pelanggaran University Press.
norma sosial yang dilakukan oleh Andro Rafiek, 2010. Teori Sastra: Kajian Teori dan
berusaha dibenarkan dengan cara memosisikan Praktik. Bandung: Refika Aditama.
Saatirah menjadi orang yang bersalah dengan Rhina. Judul, Diambil dari http: //repository.
jalan menjatuhkan mentalnya. Saatirah unej.ac.id/handle/123456789/65200rhina.
merespon dengan mengeluarkan kata-kata (diakses pada tanggal 16 Maret 2017).
kutukan. Pelanggaran keempat klaim oleh kedua Suhartono. http: //teori habermas/Teori Kritis
tokoh menyebabkan komunikasi tidak terjalin Habermas_Satuan Pemeriksa Internal.
sebagaima mestinya. htm.Diakses pada tanggal 15 Maret 2017.
Sumaryono, E. 1999. Hermeneutik, sebuah
DAFTAR PUSTAKA Metode Filsafat, Edisi Revisi. Yogyakarta:
Anonim.https://moxeeb.wordpress. Kanisius.
com/2008/04/30/hermeneutika-kritis-
habermas/30Apr 2008. Diakses 2 April
2017.

182

You might also like