Professional Documents
Culture Documents
Meningkatkan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Kelas III RSU
Kabupaten Tangerang
email : pererefarly@gmail.com
Abstract
Background: Patient Centered Care (PCC) is an innovative approach to health care planning,
service and evaluation based on mutually beneficial partnerships between health care
providers, patients and families. Several factors influence the implementation of Patient
Centered Care (PCC) on patient satisfaction, namely dignity and respect, information sharing,
participation, and collaboration, where the better these factors play a role, the better the
implementation of Patient Centered Care (PCC) which has an impact on increasing patient
satisfaction at the Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Purpose: This study is to
determine the factors that play a role in the implementation of Patient Centered Care in
increasing patient satisfaction in Class III Internal Medicine Inpatient Rooms at Rumah Sakit
Umum Kabupaten Tangerang. The research method used quantitative methods with cross
sectional approach correlation study. The study sample was 76 patients. Result: there is no
role of dignity and respect for Patient Centered Care with t-Statistics = 1.129. There is a role
for dignity and respect for patient satisfaction, the score of t-Statistics = 3.003. There is a role
for sharing information on Patient Centered Care with a value of t-Statistics = 2.037. There is
a role for sharing information on patient satisfaction with the value of t-Statistics = 2.106.
There is a role of participation in Patient Centered Care with a value of t-Statistics = 2.395.
There is no role of participation on patient satisfaction with t-Statistics = 0.057. There is no
role for Patient Centered Care with t-Statistics = 1.811. There is a collaborative role on
patient satisfaction with a value of t-Statistics = 2.439. There is a relationship between patient
centered care and patient satisfaction with a value of t-Statistics = 3.111. Conclusion: The
implementation of Patient Centered Care in the hospital is proven to increase patient and
family satisfaction.
Keywords: Patient Centered Care, Patient Satisfaction
Pendahuluan pelayanan kesehatan. Mutu
Dunia kesehatan di Indonesia saat pelayanan yang baik dapat tercapai
ini dalam posisi transisi menuju jika rumah sakit memenuhi standar
perubahan yang dilandasi oleh yang sudah ditetapkan. Untuk
transformasi budaya yang mencapai mutu pelayanan yang
sebelumnya non digital kearah baik, pemerintah menetapkan
digital informasi dan teknologi, standar melalui SNARS Edisi I
sehingga dunia kesehatan harus dalam meningkatkan mutu
bisa mengimbangi dan sinergi pelayanan di Indonesia. SNARS
dalam menyongsong perubahan, di Edisi I mempunyai beberapa
era digital dan milenial dimana kriteria penilaian dalam mencapai
dunia bergerak dengan cepat. mutu pelayanan yang baik bagi
Dalam menyikapi proses pasien dan keluarga sesuai tren
perubahan ini dunia kesehatan di issue dalam SNARS yaitu Patient
Indonesia di tuntut untuk merubah Center Care diantaranya terkait 6
paradigma yang dulu focus (enam) Sasaran Keselamatan
terhadap penyakit beralih kepada Pasien (SKP), Standar Pelayanan
pasien dan keluarga sesuai dengan Berfokus Pasien, Standar
ungkapan dari The Manajemen Rumah Sakit, Program
Picker/Commonwealth program Nasional, Integrasi Pendidikan
for patent center care menciptakan Kesehatan Dalam Pelayanan
istilah patient center care dalam Rumah Sakit. Rumah Sakit bisa
rangka menarik perhatian dokter, melaksanakan keseluruhan dari
staff dan system pelayanan standar yang sudah ditetapkan
kesehatan agar mengalihkan fokus tersebut maka bisa dipastikan
dari penyakit kepada pasien dan kepuasan pasien dan keluarga
keluarga. Patient Centered Care ini sesuai fokus asuhan Patient Center
juga menjadi trend and issue dalam Care bisa dicapai dengan baik yang
Standar Nasional Akreditasi berdampak pada potret rumah sakit
Rumah Sakit (SNARS) Edisi I di mata masyarakat semakin baik.
tahun 2018 tentang pelaksanaan Patient Centered Care (PCC)
asuhan keperawatan pasien adalah inovasi pendekatan dalam
terintegrasi. perencanaan, pelayanan, dan
Pelayanan kesehatan di Indonesia evalusasi perawatan kesehatan
tidak terlepas dari standar yang yang berdasarkan pada kemitraan
sudah ditetapkan oleh pemerintah. yang saling menguntungkan antara
Salah satu standar yang ditetapkan penyedia pelayanan kesehatan,
adalah Standar Pelayanan Minimal pasien, dan keluarga (Keene, n.d.).
Rumah Sakit. Standar pelayanan Institution Of Medicine (IOM)
minimal rumah sakit menjadi dasar (2010) mendefinisikan Patient
untuk acuan keberhasilan suatu Centered Care adalah perawatan
rumah sakit dalam melaksanakan yang ramah dan responsif terhadap
pilihan, kebutuhan, dan nilai pasien Dalam penelitian Bertakis (2011),
secara individual, dan memastikan tentang hubungan penerapan patient
pasien membuat keputusan klinis. centered care terhadap penurunan
Hal ini hampir serupa dengan pemanfaatan layanan kesehatan
pendapat Lauver dkk, (2010) dengan desain penelitian deskiptif
bahwa Patient Centered Care kuantitatif di Rumah Sakit Umum
adalah sejauh mana profesional Daerah Semarang mendapatkan hasil
perawatan memilih dan bahwa ada hubungan antara patient
memberikan intervensi yang centered care dengan penurunan
responsif terhadap kebutuhan pemanfaatan layanan kesehatan di
rumah sakit tersebut.
individual. Pelaksanaan patient
Pagela Pascarella Renta (2016)
centered care di rumah sakit
dengan penelitian yang berjudul
mencerminkan mutu kualitas
Evaluasi Pelaksanaan Catatan
layanan yang baik terhadap pasien
Perkembangan Pasien Terintegrasi
dan dan keluarga. yang merupakan Implementasi dari
patient centered care di Kamar
Mutu pelayanan yang baik dapat Operasi dan Anestesi Rumah Sakit
meningkatkan tingkat kepuasan PKU Muhammadiyah Yogyakarta
pasien dan keluarga terhadap Unit 1, menggunakan desain
pelayanan atau asuhan yang penelitian Kuantitatif dengan
diberikan. Asuhan pasien dalam rancangan cross sectional, dan
SNARS Edisi I adalah asuhan kualitatif dengan studi kasus,
pasien berdasarkan Patient Center pengumpulan data dilakukan dengan
Care sudah mulai di budayakan observasi menggunakan format
dengan adanya asuhan pasien 4.0. telaah rekam medis tertutup dan
Asuhan Pasien 4.0 dalam SNARS wawancara. Dalam penelitian ini,
Edisi I adalah asuhan pasien yang peneliti mendapatkan hasil bahwa
terkini, modern dan terstandar yang kelengkapan dokumen rekam medis
berbasis Patient Centred Care. di Rumah Sakit PKU
Asuhan pasiennya terintegrasi, Muhammadiyah Yogyakarta sesuai
dijalankan oleh Profesional dengan standar akreditasi Rumah
Pemberi Asuhan (PPA) sebagai Sakit tahun 2012.
tim, serta asuhan pasiennya Dwikunto (2014), dalam
penelitiannya tentang Hubungan
didokumentasikan terintegrasi
Konsep Patient Centered Care
melalui IT dalam Sistem Informasi
dalam Menurunkan Angka Kejadian
Rumah Sakit Ala Kars (SIRSAK).
Malpraktek di RSU Daerah
Dalam Asuhan Pasien Centered
Tangerang Selatan Tahun 2014,
Care, terdapat manfaat mengenai
didapatkan hasil bahwa kejadian
tata asuhan pasien yang baik (good malpraktik di RSU Daerah
patient care), tata kelola klinik Tangerang Selatan menurun hingga
yang baik (good clinical 62% sejak diterapkannya konsep
governence), tata kelola rumah patient centered care di rumah sakit
sakit yang baik (good hospital tersebut.
governence).
Rumah Sakit Umum Kabupaten kebutuhan pasien, selalu
Tangerang adalah kelas B melibatkan pasien dan keluarga,
Pendidikan sebagai Rujukan dan meningatkan kolaborasi
Regional sesuai keputusan Direktur dengan tim kesehatan lainnya
Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam pelaksanaan asuhan yang
Nomor HK.02.03/I/0363/2015, saat berfokus pada pasien sehingga
ini Rumah Sakit Kabupaten mutu pelayanan kesehatan di RSU
Tangerang menempati lahan seluas Kabupaten Tangerang menjadi
4,1 hektar dengan jumlah tempat lebih baik lagi ke depannya.
tidur sebanyak 428 tempat tidur Tujuan Penelitian
dan jumlah Sumber Daya Manusia 1. Tujuan Umum :
(SDM) 1.360 pegawai, sudah Tujuan umum penelitian ini
memperoleh Akreditasi Paripurna yaitu untuk mengetahui Faktor-
dari KARS dan sudah menerapkan faktor yang Berperan terhadap
sistem asuhan sesuai SNARS Edisi implementasi Patient Centered
I yang berfokus pada pasien dan Care Dalam Meningkatkan
keluarga salah satunya terkait Kepuasan Pasien di Ruang
pendokumentasian melalui catatan Rawat Inap Penyakit Dalam
perkembangan pasien terintegrasi. Kelas III RSU Kabupaten
Berdasarkan wawancara di bulan Tangerang”.
Desember 2019 dengan kepala 2. Tujuan Khusus :
bidang keperawatan dan bagian a. Diketahuinya faktor martabat
Perbaikan Mutu dan Keselamatan dan hormat yang berperan
Pasien (PMKP) Rumah Sakit terhadap implementasi
Umum Kabupaten Tangerang, asuhan Patient Centered
didapatkan data bahwa pelayanan Care di ruang rawat inap
yang diberikan perawat terhadap penyakit dalam kelas III RSU
pasien belum optimal, hal ini Kabupaten Tangerang
didukung oleh adanya komplain b. Diketahuinya faktor berbagi
dari pasien terkait pelayanan yang informasi yang berperan
diberikan oleh perawat yang terhadap implementasi
dirasakan belum sesuai dengan asuhan Patient Centered
harapan pasien sehingga Care di ruang rawat inap
berdampak pada penurunan tingkat penyakit dalam kelas III RSU
kepuasan pasien. Tingkat kepuasan Kabupaten Tangerang
pasien pada tiga bulan terakhir di c. Diketahuinya faktor
instalasi rawat inap sebesar 76,89 partisipasi yang berperan
% dan belum mencapai standar terhadap implementasi
kepuasan pasien yang ditetapkan asuhan Patient Centered
oleh RSU Kabupaten Tangerang Care di ruang rawat inap
yaitu sebesar 80 %. Dari data penyakit dalam kelas III RSU
tersebut tenaga kesehatan Kabupaten Tangerang
diharapkan agar lebih d. Diketahuinya faktor
memperhatikan aspek-aspek kolaborasi yang berperan
terhadap implementasi Metode Penelitian
asuhan Patient Centered Desain pada penelitian ini adalah
Care di ruang rawat inap penelitian kuantitatif deskriptif, dengan
penyakit dalam kelas III RSU jenis pendekatan cross-sectional yaitu
Kabupaten Tangerang studi yang mengukur beberapa variabel
e. Diketahuinya faktor martabat dalam satu waktu secara sekaligus.
dan hormat yang berperan Penelitian dilakukan untuk mengetahui
Dalam Meningkatkan peran faktor martabat dan hormat, berbagi
Kepuasan Pasien di Ruang informasi, partisipasi dan kolaborasi
Rawat Inap Penyakit Dalam terhadap implementasi patient centered
Kelas III RSU Kabupaten care dalam meningkatkan kepuasan pasien
Tangerang di ruang rawat inap penyakit dalam kelas
f. Diketahuinya faktor berbagi III Rumah Sakit Kabupaten Tangerang.
informasi yang berperan Pada penelitian ini, subjek yang diambil
Dalam Meningkatkan oleh peneliti adalah pasien rawat inap
Kepuasan Pasien di Ruang penyakit dalam kelas III Rumah Sakit
Rawat Inap Penyakit Dalam Kabupaten Tangerang, dengan kriteria; 1)
Kelas III RSU Kabupaten Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:
Tangerang a) Bersedia menjadi responden, b) Pasien
g. Diketahuinya faktor atau keluarga bisa membaca dan menulis,
partisipasi yang berperan c) Pasien dengan lama rawat minimal tiga
Dalam Meningkatkan hari. Kriteria eksklusi pada penelitian ini
Kepuasan Pasien di Ruang adalah: 1) Tidak bersedia menjadi
Rawat Inap Penyakit Dalam responden, 2) Terjadi penurunan status
Kelas III RSU Kabupaten kesehatan secara drastis.
Tangerang Lokasi pengambilan sampel diadakan di
h. Diketahuinya faktor ruang rawat inap penyakit dalam kelas III
kolaborasi yang berperan Rumah Sakit Kabupaten Tangerang.
Dalam Meningkatkan Pengambilan sampel dilakukan dengan
Kepuasan Pasien di Ruang teknik purposive sampling yaitu tehnik
Rawat Inap Penyakit Dalam sampling non random sampling. Jumlah
Kelas III RSU Kabupaten perhitungan sampel yang ditentukan
Tangerang dengan mengunakan rumus Slovin
i. Diketahuinya faktor patient sebanyak 76 responden.
centered care yang berperan
Dalam Meningkatkan Hasil
Kepuasan Pasien di Ruang 1. Analisa deskriptif
Rawat Inap Penyakit Dalam Sebelum menjelaskan hasil uji
Kelas III RSU Kabupaten hipotesis penelitian, peneliti
Tangerang. menggambarkan terlebih dahulu
karakteristik responden antara lain
usia, jenis kelamin, pendidikan dan
lama hari rawat sebagai berikut:
Tabel 5.1 lebih berperan aktif dalam
Distribusi Frekuensi karakteristik menjalankan tugas.
responden di ruang rawat inap penyakit Pada tabel 5.1 diatas terlihat juga
dalam kelas III RSU Kabupaten bahwa responden yang berusia > 25
Tangerang tahun lebih banyak dibandingkan
(n=175) dengan responden dengan usia <25
Karakteristik Frekue Persen tahun. Presentase responden
Responden nsi tase dengan usia >25 tahun sebanyak
(%)
Jenis Laki-laki 45 59,2 72,4% sedangkan responden
Kelamin dengan usia <25 tahun sebanyak
Perempu 31 40,8
an 36,8%.
SD 19 25,0 Pada tabel 5.1 diatas terlihat juga
Pendidikan
SMP 24 31,6 bahwa responden yang lama hari
SMA 31 40,8 rawatnya 3-5 hari lebih banyak
S1 2 2,6 dibandingkan dengan responden
Usia <25 21 27,6
yang lama hari rawatnya > 5 hari.
Tahun Presentase responden yang lama
>25 55 72,4
Tahun
hari rawatnya 3-5 hari sebanyak
Lama hari 3-5 Hari 48 63,2 63,2% sedangkan responden yang
rawat
>5 hari 28 36,8 lama hari rawatnya > 5 hari
sebanyak 27,6%.
Pada tabel 5.1 diatas terlihat 2. Deskripsi variabel penelitian
terlihat bahwa responden berjenis Analisis statistik deskriptif variabel
kelamin laki-laki lebih banyak penelitian digunakan untuk
dibandingkan dengan responden mengetahui kecenderungan
berjenis kelamin perempuan. jawaban pada kuesioner atau sejauh
Dengan presentase laki-laki 59% mana respon responden sesuai
sedangkan perempuan sebanyak kategori pilihan jawaban dengan
40,8%. menggunakan skala likert terhadap
Pada tabel 5.1 diatas terlihat bahwa pernyataan-pernyataan setiap
responden dengan pendidikan variabelnya. Data yang terkumpul,
terakhir SMA dominan lebih kemudian ditabulasi untuk
banyak dibandingkan yang mengetahui distribusi jawaban
berpendidikan SD, SMP dan S1. responden dari masing-masing
Presentase jumlah responden indikator pada setiap variabel
dengan pendidikan SMA sebanyak penelitian seperti terlihat pada
40,8%, SMP 31,6%, SD 25% dan lampiran. Deskripsi vaiabel
S1 sebanyak 2,6%. Pada tabel 5.1 penelitian ini dapat dilihat pada
diatas terlihat bahwa responden tabel dibawah ini :
dengan umur 26 – 35 lebih banyak, Tabel 5.2
hal ini disebabkan karena pada usia Deskripsi Variabel Penelitian di Ruang
produktif berpengaruh terhadap Ranap Penyakit Dalam Kelas III RSU
daya tangkap pada pola pikir dan Kabupaten Tangerang (n = 76)
Variabel P- Keeratan
Variabel Mean Std n
Value
Deviasi
19,85 4,59479 76 Martabat dan hormat- 0.259 Lemah
Martabat
>Patient Centered Care
dan hormat
Berbagi 16,48 76 Martabat dan hormat- 0,003 Kuat
4,11337
informasi >Kepuasan pasien
Partisipasi 15,25 3,22542 76 Berbagi informasi- 0,042 Kuat
Kolaborasi 16,96 4,11644 76 >Patient Centered Care
Patient 76 Berbagi informasi- 0.036 Kuat
Centered 15,75 >Kepuasan pasien
3,70270
Care Partisipasi->Patient 0,017 Kuat
Kepuasan 15,97 3,70216 76 Centered Care
Pasien Partisipasi->Kepuasan 0,955 Lemah
pasien
Dari tabel 5.2 di atas, menunjukan Kolaborasi-> Patient 0,071 Lemah
Centered Care
bahwa nilai mean dari tiap-tiap Kolaborasi->Kepuasan 0,004 Kuat
variabel penelitian yang diisi oleh pasien
Patient Centered Care- 0,002 Kuat
76 responden. Nilai mean pada >Kepuasan pasien
faktor martabat dan hormat yaitu
19,85. Nilai mean pada faktor Dari hasi uji korelasi pada tabel 5.3
berbagi informasi yaitu 16,48. Nilai dapat disimpulkan bahwa variabel
mean pada faktor partisipasi yaitu yang paling berhubungan dengan
15,25. Nilai mean untuk faktor nilai r terbesar atau signifikan
kolaborasi yaitu 16,96. Nilai mean paling kuat yaitu peran patient
untuk faktor patient centered care centered care dalam meningkatkan
yaitu 15,75 dan nilai mean untuk kepuasan pasien. Dan terdapat
variabel kepuasan pasien yaitu variabel yang tidak mempunyai
15,97. keeratan yang kuat, dengan kata
3. Analisa bivariat lain mempunyai signifikansi lemah
Analisis ini menggunakan uji yaitu peran martabat dan hormat
korelasi dengan hasil sebagai terhadap implementasi patient
berikut: centered care, peran partisipasi
Tabel 5.3 dalam meningkatkan kepuasan
Analisis keeratan peranan antar pasien dan peran kolaborasi
variable laten X terhadap vaiabel terhadap implementasi patient
laten Y di Ruang Ranap Penyakit centered care.
Dalam Kelas III RSU Kabupaten 4. Analisa Inferensial
Tangerang (n = 76) Penelitian ini menggunakan tehnik
analisis uji model PLS (Partial
Least Square) dengan dua evaluasi
mendasar, 1) evaluasi model
pengukuran (outer model) untuk
mengetahui validitas dan
reliabilitas indikator terhadap
konstruk variabel (variabel laten),
dan 2) evaluasi model struktur
(inner model) untuk mengetahui
ketetapan model.
4.1 Evalusi Model Pengukuran penelitian yaitu matabat dan hormat,
(Outer Model) berbagi informasi, partisipasi, kolaborasi,
Pada Tabel 5.4 dibawah dapat patient centered care, dan kepuasan pasien,
diketahui bahwa seluruh memiliki indikator-indikator dari masing-
indikator pada variabel masing variabel tersebut. Pada tabel 5.4
memiliki outer loading <0,5. diatas, variabel martabat dan hormat,
Suatu indikator dikaitkan valid berbagi informasi, partisipasi, kolaborasi,
yang baik jika nilai indikator patient centered care, dan kepuasan pasien
lebih besar dari 0,5, sedangkan mempunyai nilai outer loadingnya
outer loading yang nilainya terhadap tiap-tiap indikator >0,5. Nilai
dibawah 0,5 maka akan dihapus outer loading yang tinggi menunjukan
dari model. bahwa indikator-indikator tersebut bekerja
Tabel 5.4 dengan baik terhadap konstruknya.
Nilai Loading Factor indikator Dengan kata lain, semua dinyatakan
penelitian di ruang Ranap Penyakit kuesioner valid. Dibawah ini hasil
Dalam Kelas III RSU Kabupaten realibilitas instrumen penelitian :
Tangerang (n = 76) Tabel 5.5
Variabel Indikator Outer Evaluasi reliabilitas outer model dari
loadings
variabel penelitian di ruang Ranap
Martabat dan Peduli 0,915
hormat Perhatian 0,928
Penyakit Dalam Kelas III RSU Kabupaten
Menghargai 0,942 Tangerang (n = 76)
Empati 0,919
Cliff, (2012). Model Perawatan Patient Ghozali, 2015. Analisa data SEM dengan
Centered Care By Plantree. Aplikasi SmartPLS. Jakarta : EGC
The American Journal Of
Managed Care. Handayani, 2011. Pengaruh motivasi
terhadap kinerja tenaga kesehatan. Jurnal
Cut Safitri (2015). Factor of information of nursing
and corelation with patient
centered care. Jurnal Of Heriandi, 2011. Kemudahan Akses Dan
Nursing Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan Klien. Jurnal Of
Dunbar dan Poole (2014). Correlation of
Nursing Management
Patient Centered Care With
patient satisfaction , Long of Herianto, Dkk (2005). Indikator Kepuasan
stay and service ability. Jurnal Dalam Pencapaian Kualitas
Of Nursing Mutu Layanan. Jakarta : EGC
Depkes RI, (2010). Konsep Patient Safety
Hetifah (dalam Handayani 2011:39).
Dari Patient Centered Care.
Konsep partisipasi dalam
Jakarta : Salemba Medika
organisasi. Jakarta : Erlangga
Indarjati (2012). Pencapaian Kepuasan Marti, Andarini, dan Lestari (2015)
Pelanggan. Jakarta : Gramedia Pustaka Correlation of respect for
patient With patient
Institute For Patient-Family Centered satisfaction in patient centered
Care, (2012). Patient Centered care. Jurnal Of Nursing
Care With Planning,
Implementation And Merisdawati et al., (2015). Correlation of
Evaluation. Jornal Of Nursing Patient Centered Care With
: FIK UI participating of patient and
family. Jurnal Of Nursing
Institution Of Medicine. Pure Concept Of
Nico Lumenta, 2015 (Dalam Sutoto,
Patient Centered Care For
2018). Konsep Patient Centered Care.
Hospital. Jurnal Kedokteran
Noor Ariyani (2015). Correlation of
International Alliance Of Patients
nursing collaboration in
Organization. Deklarasi
effective communication With
Patient Centered Care For
Patient Centered. Jurnal Of
Healthcare. Jornal Of Medical
nursing
Isbandi (2012) Konsep partisipasi dalam
organisasi. Jakarta : Erlangga Notoatmodjo, (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Johnson, (2010). Dimension of Patient Cipta
Centered Care for health service quality
Nugroho J. Setiadi, (2013). Partisipasi
Kotler, (2010). Dasar-Dasar Pemasaran,
Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan.
Edisi Kesembilan. Jakarta : Gramedia
Nurachmah (2011). Manajemen Dan
Kuntoro, (2010). Konsep Pelayanan
Perilaku Terhadap Kepuasan Pasien.
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Jogjakarta : BPFE
Kusnanto (2011). Konsep Pelayanan
Nursalam, (2012). Konsep Dan
Keperawatan Terhadap
Metodologi Penelitian Ilmu
Kualitas Mutu Layanan.
Keperawatan. Jakarta :
Jakarta : Salemba Medika
Salemba Medika
Kusumaningrum, (2009). Kolaborasi
Antar Profesi Pada Pelayanan Nursalam (2013). Manajemen
Yang Berfokus Terhadap Keperawatan. Aplikasi Dalam
Pasien Dan Keluarga. Praktek Keperawatan
Professional. Jakarta :
Lauver dkk, (2010), Patient Centered Care
Salemba Medika
implemetation of Proffesional
Nursing
Pagela Pascarella Renta (2016). Evaluasi
Lindaa, dkk (2012), Pelaksanaan Catatan Pelaksanaan Catatan
Perkembangan Pasien Perkembangan Pasien
Terintegrasi Implementasi Terintegrasi Implementasi
Dari Patient Centered Care Dari Patient Centered Care Di
Kamar Operasi Dan Anestesi Menaikkan Pangsa Pasar,
RS PKU Muhammadiyah Cetakan Keempat. Penerbit :
Yogyakarta Unit 1. Journal Of PT. Rineka Cipta Jakarta
Nursing
Suryawati Dkk, (2006). Measuring
Riesenberg, (2010). Komponen Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka
Fundamental Patient Centered Utama : Jakarta
Care. Jakarta : Salemba
Suweko (2012). Correlation of caring for
Medika
patients satisfaction at RSUD
Silow, Et All (2010). Patient Centered Gambiran Kediri. Jurnal of
Care Sebagai Inisiatif Untuk nursing
Meningkatkan Pelayanan Yang
The Picker/Commonwealth, (1988).
Bervariasi.
Program For Patient-Centered
Sjarifuddin (2018). Effective of Patient Care (The Picker Institute)
Centered Care for anxiety and
Tjiptono (2010). Strategi Pemasaran,
satisfaction of cataract
Edisi 2, Andi Offset, Yogyakarta
patients. Jurnal of nursing
Tumbuan et al., (2017). Impact of
Sugiarto, (2012). Psikologi Pelayanan
teraupeutic communication for
Dalam Industri Jasa. Jakarta :
patient satisfaction. Jurnal of
PT. Gramedia Pustaka Utama
nursing
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian
Walter Dan White (Dalam Haryanti,
Kuantiutatif Kualitatif Dan R&D.
2010). Manajemen Mutu
Bandung : Alfabeta
Pelayanan Kesehatan.
Sumijatun, (2010). Konsep Dasar Menuju Surabaya : Universitas
Keperawatan Profesional. Jakarta : TIM Airlangga