You are on page 1of 10

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023


https://journal.csspublishing/index.php/ijm

Implementasi Objek Vital, Pengamanan File


dan Pengamanan Cyber di PT Pertamina

Edy Soesanto1, Lidia Margaretta Purba2, Bunga Aprilia3,


Dwi Renaldy Putra4, Sela Dwi Putri5
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 1,2,3,4,5
e-mail : edy.soesanto@dsn.ubharajaya.ac.id

Abstract
Implementation of an effective security strategy to protect vital objects is critical, given the threat
from terrorist attacks, hacks and security breaches. In addition, cyber security is also a key aspect
discussed in this paper. PT Pertamina is a business entity that is highly dependent on information
technology and computer networks. The operational success of PT Pertamina is highly dependent
on the security of computer systems and protection against cyber attacks. Therefore, an effective
cyber security strategy needs to be implemented to prevent cyber attacks, data theft and leakage
of sensitive information. File security is also the focus of this paper. PT Pertamina manages and
stores various important files such as contract documents, customer data, and financial
information. Protection of these files is critical to prevent unauthorized access, data theft, or
damage that could harm company operations. In this article, several strategies and methods that
can be applied by PT Pertamina in implementing vital objects, cyber security, and file security
will be analyzed. It is hoped that this article can serve as a guide for PT Pertamina and similar
organizations in protecting their important assets from internal and external threats related to
security.
Keywords: Vital Objects, File Protection, Cyber Security.

Abstrak
Implementasi strategi keamanan yang efektif untuk melindungi objek vital sangatlah
penting, mengingat adanya ancaman dari serangan teroris, peretasan, dan pelanggaran
keamanan. Selain itu, pengamanan cyber juga menjadi aspek kunci yang dibahas dalam
makalah ini. PT Pertamina merupakan entitas bisnis yang sangat tergantung pada
teknologi informasi dan jaringan komputer. Keberhasilan operasional PT Pertamina
sangat bergantung pada keamanan sistem komputer dan perlindungan terhadap
serangan siber. Oleh karena itu, strategi pengamanan cyber yang efektif perlu
diterapkan untuk mencegah serangan siber, pencurian data, dan kebocoran informasi
sensitif. Pengamanan file juga menjadi fokus dalam makalah ini. PT Pertamina
mengelola dan menyimpan berbagai file penting seperti dokumen kontrak, data
pelanggan, dan informasi keuangan. Perlindungan terhadap file-file ini menjadi kritis
untuk mencegah akses yang tidak sah, pencurian data, atau kerusakan yang dapat
merugikan operasional perusahaan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan
tentang pentingnya implementasi objek vital, pengamanan cyber, dan pengamanan file
dalam konteks PT Pertamina. Diharapkan artikel ini dapat menjadi panduan bagi PT
Pertamina dan organisasi serupa dalam melindungi aset penting mereka dari ancaman
internal dan eksternal yang berkaitan dengan keamanan.
Kata kunci: Objek Vital, Pengamanan File, Pengamanan Cyber.

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 96
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

PENDAHULUAN
PT Pertamina ialah industri energi nasional Indonesia yang bergerak dalam
bidang eksplorasi, penciptaan, serta distribusi sumber daya energi. Selaku salah
satu industri terbanyak di Indonesia, Pertamina mempunyai tanggung jawab
besar dalam melindungi kelestarian operasionalnya, melindungi informasi
sensitif, dan menanggulangi ancaman keamanan yang terus menjadi lingkungan
di masa digital dikala ini. Pertumbuhan teknologi data serta komunikasi bawa
khasiat besar untuk industri semacam Pertamina, tetapi pula memunculkan
tantangan baru dalam perihal keamanan (Arifani, 2010). Ancaman keamanan
cyber semacam serbuan hacker, pencurian informasi, serta sabotase jadi resiko
nyata yang wajib dialami oleh PT Pertamina (Rahayu et al., no date).

Objek vital Pertamina, semacam sarana penciptaan, infrastruktur jaringan, serta


sistem data, memainkan kedudukan berarti dalam mempertahankan operasional
industry (Hidayat, 2020). Kehancuran ataupun kendala pada objek vital ini bisa
mempunyai akibat sungguh- sungguh terhadap operasional industri,
keberlanjutan pasokan tenaga, dan stabilitas ekonomi negeri (Badrianto, 2021).
Tidak hanya itu, PT Pertamina pula mempunyai informasi serta data berarti yang
wajib dilindungi dengan baik. Informasi sensitif menimpa aktivitas penciptaan,
cadangan tenaga, industri keuangan, serta data individu karyawan wajib
dilindungi kerahasiaannya serta bebas dari akses yang tidak legal. Untuk
mengalami tantangan ini, pelaksanaan keamanan cyber serta pengamanan file
yang efisien jadi perihal yang sangat berarti untuk PT Pertamina. Strategi serta
langkah- langkah komprehensif wajib diambil buat melindungi infrastruktur TI,
sistem data, dan informasi berarti industri. Langkah- langkah ini mencakup
pemakaian teknologi keamanan terbaru, kebijakan keamanan yang ketat, dan
pelatihan serta pemahaman keamanan untuk segala personel yang ikut serta
(Perwita, Montratama and MEB, 2021).

Sehubungan dengan rencana mogok kerja yang dilayangkan Forum Serikat


Pekerja Pertamina Bersatu (FSPBB), PT Pertamina (Persero) membenarkan
pemenuhan kebutuhan BBM serta LPG dan pelayanan ke warga hendak
senantiasa jadi prioritas utama Industri (Nurhabibi, 2016). "Selaku BUMN,
Pertamina tercantum segala pekerja bertanggunjawab dalam melaksanakan
amanah Pemerintah buat membenarkan ketahanan tenaga nasional. Pekerja pula
jadi garda terdepan dalam pelayanan kepada warga serta melaksanakan
penugasan Pemerintah buat penuhi kebutuhan BBM serta LPG sampai ke
pelosok daerah 3T supaya warga terus bisa beraktifitas (Yani, Mahroza and
Gunawan, 2019). Terlebih dikala ini, Indonesia lagi berjuang keluar dari pandemi
Covid- 19 sehingga roda perekonomian nasional wajib terus didorong bergerak",
jelas VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman.

Keberadaan Kilang Balongan pastinya pula ikut membagikan akibat positif


untuk warga Indramayu secara universal serta warga yang tinggal di dekat PT
Kilang Pertamina. kilang minyak Pertamina selaku objek vital nasional itu buat

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 97
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

penuhi hajat hidup orang banyak dan kepentingan negeri serta sumber
pemasukan negeri yang bertabiat strategis (Hidayat, 2020). Keamanan informasi
data elektronik jadi perihal yang sangat berarti untuk industri yang memakai
sarana IT serta menempatkannya selaku infrastruktur berarti (Kusumawardana
and Munir, 2019). Karena informasi ataupun data merupakan asset untuk
industri tersebut. Dalam rangka mewujudkan keamanan serta kedaulatan
tenaga, PERTAMINA berfokus mempraktikkan best- in- class Security
Management System berbasis pengelolaan resiko (Andary, 2021). Pengelolaan
keamanan dicoba dengan berbasis PERTAMINA Security Risk Management.

Peneitian ini bertujuan buat menganalisis serta menjelajahi implementasi objek


vital, pengamanan cyber, serta pengamanan file terhadap PT Pertamina.
Peneitian ini hendak mangulas kedudukan objek vital dalam mempertahankan
operasional Pertamina, menantang keamanan cyber yang dialami, dan langkah-
langkah serta strategi yang bisa diterapkan buat memitigasi resiko keamanan
serta melindungi informasi dan sistem data industry (Fauzi, Shandy and Km, no
date). Diharapkan artikel ini bisa membagikan uraian yang mendalam tentang
berartinya keamanan cyber serta pengamanan file untuk PT Pertamina, dan
membagikan saran yang relevan dalam tingkatkan keamanan serta ketahanan
industri terhadap ancaman keamanan yang terus tumbuh di masa digital.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan termasuk dalaam penelitian kualitatif serta kajian
pustaka (library research). Mengkaji konsep serta ikatan ataupun pengaruh
terhadap variabel melalui buku-buku dan juga jurnal baik dalam offline di taman
pustaka maupun secara online yang berlandas dari Mendeley, Scholar Google
dan media online yang lain (Benu et al., 2020). Pendekatan kualitatif diharapkan
mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan dan
tingkah laku yang dapat dinikmati dari individu, kelompok masyarakat,
organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut
pandang yang utuh (Tyas and Supriyanto, 2022).

PEMBAHASAN
Objek Vital
Dalam Keputusan Presiden No 63 Tahun 2004 disebutkan kalau obyek vital
nasional merupakan kawasan/ posisi/ bangunan/ instalasi serta/ ataupun
usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negeri, serta/
ataupun sumber pemasukan negeri yang bertabiat strategis. Mengingat
peranannya yang lumayan strategis, obyek vital nasional memerlukan sistem
pengamanan yang lebih kokoh serta didasarkan atas standar sistem pengamanan
yang ketat, sehingga sanggup memperkecil resiko serta akibat keamanan yang
ditimbulkan akibat terdapatnya ancaman serta kendala keamanan (Supriyanto
and Rosmalia, 2021).

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 98
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

Menurut (Carl, 1801) seseorang pakar strategi militer, objek vital merupakan
sasaran yang mempunyai nilai berarti dalam perang, yang bila sukses dipahami
oleh musuh bisa membagikan keuntungan strategis yang signifikan. Ini dapat
meliputi daerah strategis, pusat komando serta kontrol, infrastruktur berarti,
sumber energi alam, serta sebagainya. Menurut Doktrin keamanan nasional,
objek vital merupakan sasaran- sasaran yang wajib dilindungi oleh sesuatu
negeri buat melindungi keutuhan, kedaulatan, serta kelangsungan hidupnya.
Objek vital dalam konteks ini bisa meliputi daerah perbatasan, infrastruktur
kritis semacam pembangkit listrik serta pusat telekomunikasi, sumber energi
alam strategis, instalasi militer berarti, serta sebagainya (Prabowo, 2022).

Pengamanan File
Menurut G.J.Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita bisa
menghindari penipuan (cheating) ataupun, sangat tidak, mengetahui terdapatnya
penipuan di suatu sistem yang berbasis data dimana data sendiri tidak
mempunyai arti fisik. Menurut (Gollmann, 1999), Keamanan file adalah
berhubungan dengan penangkalan diri serta deteksi terhadap aksi pengganggu
yang tidak dikenali dalam system computer. Menurut (Mulyana, 2016),
Keamanan file adalah aksi penagkalan dari serbuan pengguna file atau
pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab.

Pengamanan Cyber
Menurut (Stevens, 2016) menarangkan keamanan siber dalam perspektif politik
mengatakan kalau Keamanan siber adalah reaksi terhadap resiko serta ancaman
modern yang dialami pada infrastruktur teknologi data global yang biasanya
disamakan selaku "internet". Menurut (Prabuningtyas, 2018) mengatakan kalau
Keamanan siber adalah Keamanan yang sudah dimodifikasi yang sifat mengacu
pada seluruh sesuatu yang dimilki dalam dunia maya yang hendak diamankan.
Menurut (Alan, 2020) keamanan cyber adalah bagian dari keamanan data serta
berkaitan dengan hal-hal yang sama dengan keamanan data, di mana keamanan
data mengambil pendekatan universal, sebaliknya keamanan siber berfokus
mengembil pendekatan secara special pada data elektronik (tercantum aspek
raga mempertahankan data tersebut).

Implementasi Objek Vital Pada PT. PERTAMINA


Bersumber pada Keputusan Presiden( Keppres) Nomor 63 Tahun 2004,
infrastruktur tenaga yang terletak di daerah pembedahan Pertamina ialah objek
vital nasional (Obvitnas) yang wajib terbebas dari ancaman serta kendala.
Sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) keberadaan Kilang Pertamina Balongan
di Kabupaten Indramayu mempunyai kedudukan yang sangat berarti terhadap
roda perekonomian bangsa Indonesia. Perihal ini disebabkan Kilang Balongan
ialah penyuplai utama kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) buat daerah
Bunda Kota (Jakarta), dan wilayah sekitarnya semacam Jawa Barat serta Banten.
Tidak hanya kedudukan berarti secara nasional, keberadaan Kilang Balongan
pastinya pula ikut membagikan akibat positif untuk warga Indramayu secara

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 99
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

universal serta warga yang tinggal di dekat PT Kilang Pertamina. Bagi Hery,
kilang minyak Pertamina selaku objek vital nasional itu buat penuhi hajat hidup
orang banyak dan kepentingan negeri serta sumber pemasukan negeri yang
bertabiat strategis (RAHAYU et al., no date). Kilang minyak dipunyai serta
dikelola Pertamina dalam rangka penyediaan BBM untuk warga Indonesia.
Keberadaan Kilang Balongan pastinya pula ikut membagikan akibat positif
untuk warga Indramayu secara universal dan warga yang tinggal di dekat PT
Kilang Pertamina Internasional ( KPI) Refinery Unit VI Balongan paling utama
dari multiplier dampak dalam bidang ekonomi (Yani, Mahroza and Gunawan,
2019). Oleh karena itu, keberadaan kilang Balongan ini butuh dilindungi oleh
segala elemen warga dalam rangka melakukan, tugas serta tanggung jawabnya
dalam penuhi kebutuhan tenaga dalam negara terus terlaksana tanpa hadapi
hambatan.

Pengamanan Cyber Pada PT. PERTAMINA


Dalam rangka mewujudkan keamanan serta kedaulatan tenaga, PERTAMINA
berfokus mempraktikkan best- in- class Security Management System berbasis
pengelolaan resiko. Pengelolaan keamanan dicoba dengan berbasis
PERTAMINA Security Risk Management( PSRM). PRSM mengendalikan
mekanisme penataan profi l resiko, pemantauan resiko keamanan, implementasi
mitigasi resiko, dan pembaruan security risk register. PSRM menolong dalam
mengambil keputusan di segala area korporat PERTAMINA bersumber pada
prinsip manajemen resiko. Sejalan dengan transformasi digital, PERTAMINA
berkomitmen senantiasa tingkatkan keamanan siber, keamanan transaksi
elektronik serta keamanan digital yang lain. PERTAMINA bersama 2 institusi
Penyelenggara Sertifi kat Elektronik( PSE) sudah bekerja sama dalam
pemanfaatan ciri tangan elektronik. Pemanfaatan ini dilaksanakan spesialnya
pada penerbitan invoice dari core system ERP di Holding, ataupun aktivitas
penandatanganan dokumen elektronik korespondensi eksternal oleh para
pekerja di PERTAMINA.

Pengamanan cyber merupakan masalah yang krusial bagi perusahaan seperti PT


Pertamina, mengingat pentingnya infrastruktur dan data yang mereka kelola.
Berikut adalah beberapa permasalahan yang dapat dihadapi PT Pertamina
dalam pengamanan cyber:

1. Ancaman Serangan: PT Pertamina mungkin menghadapi serangan dari


berbagai pihak seperti peretas (hackers), kelompok kriminal, atau bahkan
negara-negara asing. Serangan dapat berupa serangan malware, serangan
DDoS (Distributed Denial of Service), serangan phishing, atau serangan
lainnya yang bertujuan untuk mencuri data atau merusak sistem.
2. Keterbatasan Sumber Daya: Pengamanan cyber memerlukan investasi yang
signifikan dalam hal sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur. PT
Pertamina mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya dalam
membangun dan menjaga tim keamanan yang kompeten, serta

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 100
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

mengimplementasikan teknologi yang diperlukan untuk mengamankan


jaringan dan sistem mereka.
3. Rantai Pasok yang Rentan: PT Pertamina dapat menjadi rentan terhadap
serangan melalui rantai pasok mereka. Serangan pada mitra bisnis atau
pemasok mereka dapat memberikan akses tidak sah ke sistem PT Pertamina,
sehingga memerlukan pengawasan yang ketat terhadap keamanan pada
seluruh rantai pasokan mereka.
4. Keamanan Data dan Informasi: PT Pertamina menyimpan data dan informasi
yang sangat penting seperti informasi pelanggan, rancangan teknis, dan data
keuangan. Melindungi data ini dari ancaman peretas sangat penting untuk
menjaga kepercayaan pelanggan, mencegah kebocoran informasi, dan
menghindari kerugian finansial.
5. Ketidakpatuhan Terhadap Standar Keamanan: PT Pertamina mungkin
diharuskan mematuhi berbagai standar keamanan, baik yang ditetapkan oleh
pemerintah maupun industri, seperti ISO 27001. Tidak mematuhi standar-
standar tersebut dapat mengakibatkan sanksi, penurunan kepercayaan
pelanggan, atau pelanggaran data pribadi.

PT Pertamina dapat mengadopsi pendekatan seperti berikut untuk mengatasi


permasalahan ini yang terjadi:
1. Investasi dalam Tim Keamanan: Merekrut dan melatih tim keamanan yang
terampil dan berpengalaman untuk mengidentifikasi, mencegah, dan
merespons serangan cyber.
2. Penerapan Sistem Keamanan yang Kuat: Memasang dan memperbarui sistem
keamanan seperti firewall, antivirus, antispyware, dan sistem deteksi intrusi
(IDS/IPS) untuk melindungi jaringan dan sistem dari serangan.
3. Kesadaran Pengguna: Melakukan pelatihan keamanan cyber secara berkala
kepada karyawan PT Pertamina agar mereka mampu mengenali dan
melaporkan serangan phishing atau upaya peretasan lainnya.
4. Pemantauan Keamanan yang Aktif: Melakukan pemantauan keamanan secara
terus-menerus untuk mendeteksi serangan atau aktivitas mencurigakan,
sehingga respons cepat dapat dilakukan.
5. Pembuatan Cadangan dan Pemul

Pengamanan File Pada PT. PERTAMINA


Keamanan data informasi elektronik menjadi hal yang sangat penting bagi
perusahaan yang menggunakan fasilitas IT dan menempatkannya sebagai
infrastruktur penting. Sebab data atau informasi adalah asset bagi perusahaan
tersebut. Berikut pengendalian keamanan system informasi pada perusahaan
PERTAMINA:
1. Kebijakan pengamanan (security police) mengarahkan isi dan misi
manajemen agar kelangsungan organisasi dapat dipertahankan dengan
mengamankan dan menjaga integritas informasi yang penting yang dimiliki
perusahaan.

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 101
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

2. Pengendalian akses sistem (System Akses Control). Mengendalikan atau


membatasi akses user terhadap informasi informasi dengan cara mengatur
kewenangan nya, termasuk pengendalian secara mobile omputing ataupun
telenetworking . Mengontrol tata cara akses terhadap informasi dan sumber
daya yang ada meliputi berbagai aspek seperti :
a. Persyaratan bisnis untuk kendali akses.
b. Pengelolaan akses user (User Access Management).
c. Kesadaran keamanan informasi (User Responsibilities).
d. Kendali akses ke jaringan (Network Access Control).
e. Kendali access terhadap system operasi (Operating System Access Control).
f. Akses terhadap aplikasi (Application Access Management).
g. Pengawasan dan penggunaan akses system (Monitoring System Access dan
Use).
h. Mobile computing and Telenetworking.
3. Pengembangan dan pemeliharaan system, memastikan bahwa system operasi
maupun aplikasi yang baru diimplementasikan mampu bersinergi melalui
verifikasi dan validasi.
4. Pengamanan fisik dan lingkungan, mencegah hilangnya atau kerusakan data
yang disebabkan oleh lingkungan fisik termasuk bencana alam dan penurian
data yang tersimpan dalam media penyimpanan atau dalam fasilitas
penyimpanan informasi yang lain.
5. Penyesuaian, memastikan implementasi kebijakan keamanan selaras dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk perjanjian kontrak
melalui audit system secara berkala.
6. Keamanan personel atau SDM. Upaya mengurangi resiko dari
penyalahgunaan fungsi dan wewenang akibat kesalahan manusia, manipulasi
data dalam pengoperasian serta aplikasi oleh user. Kegiatan yang dilakuakn
diantaranya adalah pelatihan-pelatihan mengenai kesadaran informasi agar
setiap user mampu menjaga keamanan data dan informasi dalam lingkungan
kerja masing-masing.
7. Organisasi keamanan, memelihara keamanan informasi secara global pada
suatu organisasi atau instansi, memelihara dan menjaga keutuan system
informasi yang dilakukan oleh pihak eksternal termasuk pengendalian
terhadap pengolahan informasi yang dilakukan oleh pihak ketiga.

Pengamanan file adalah aspek penting dalam melindungi informasi sensitif dan
data penting sebuah perusahaan, termasuk PT Pertamina. Beberapa
permasalahan yang mungkin muncul terkait pengamanan file PT Pertamina dan
solusi yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
1. Akses tidak sah: Salah satu permasalahan yang umum terkait dengan
pengamanan file adalah akses tidak sah oleh pihak yang tidak berwenang. Hal
ini bisa terjadi jika sistem keamanan lemah, password yang mudah ditebak,
atau jika pengguna tidak mengamankan perangkat mereka dengan baik.
Solusinya dengan menerapkan kebijakan keamanan yang ketat, termasuk
kebijakan penggunaan password yang kuat dan regular password updates.

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 102
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

Menggunakan otentikasi dua faktor (2FA) untuk mengamankan akses ke file


dan sistem.Melakukan pemantauan akses dan penggunaan file secara teratur
untuk mendeteksi kegiatan yang mencurigakan.
2. Serangan malware: Serangan malware seperti virus, ransomware, atau
perangkat lunak berbahaya lainnya dapat membahayakan integritas file dan
sistem PT Pertamina. Solusinya dengan menggunakan perangkat lunak
keamanan yang mutakhir dan selalu memperbarui dan memantau
perlindungan terhadap serangan malware. Melakukan pembaruan sistem
operasi dan perangkat lunak secara teratur untuk memperbaiki kerentanan
yang ditemukan. Melakukan pelatihan keamanan kepada karyawan PT
Pertamina untuk mengenali dan menghindari ancaman malware, seperti
phishing dan tautan yang mencurigakan.
3. Kehilangan atau pencurian perangkat: Jika perangkat yang berisi file PT
Pertamina hilang atau dicuri, data rahasia perusahaan dapat terbuka untuk
akses tidak sah. Solusi
a. Mengenkripsi perangkat dan file yang berisi informasi sensitif.
b. Mengaktifkan fitur pelacakan dan penghapusan jarak jauh pada perangkat
yang kompatibel.
c. Mengajarkan karyawan tentang praktik pengamanan fisik, seperti menjaga
perangkat mereka dan tidak meninggalkannya terlalu lama tanpa
pengawasan.
4. Keterbatasan aksesibilitas dan kolaborasi: Sementara pengamanan file sangat
penting, terkadang ini dapat mempengaruhi aksesibilitas dan kolaborasi antar
tim di PT Pertamina. Solusinya dengan menggunakan solusi keamanan yang
memungkinkan pengaturan tingkat akses dan izin file yang
fleksibel.Menerapkan solusi kolaborasi aman yang memungkinkan berbagi
file antar pengguna yang diotentikasi dengan aman. Memastikan bahwa
kebijakan keamanan dan prosedur pengamanan yang diterapkan di PT
Pertamina tidak menghambat produktivitas tim. Penting untuk diingat bahwa
setiap perusahaan memiliki kebutuhan unik dalam hal pengamanan file. Oleh
karena itu, penting untuk melakukan evaluasi risiko dan berkonsultasi
dengan ahli keamanan TI untuk merancang dan mengimplementasikan
strategi pengamanan yang sesuai dengan kebutuhan PT Pertamina.

KESIMPULAN
Dalam konteks ini, artikel ini bertujuan buat menganalisis serta menjelajahi
implementasi objek vital, pengamanan cyber, serta pengamanan file terhadap PT
Pertamina. Makalah ini hendak mangulas kedudukan objek vital dalam
mempertahankan operasional Pertamina, menantang keamanan cyber yang
dialami, dan langkah- langkah serta strategi yang bisa diterapkan buat
memitigasi resiko keamanan serta melindungi informasi dan sistem data
industri. Implementasi objek vital, pengamanan cyber, dan pengamanan file
terhadap PT Pertamina sangatlah penting dalam menjaga keberlanjutan
operasional dan keamanan perusahaan. Kebijakan keamanan yang efektif,
tindakan pencegahan cyber yang kuat, dan perlindungan yang baik terhadap file

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 103
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

dan data akan membantu melindungi PT Pertamina dari ancaman eksternal yang
berpotensi merugikan perusahaan dan pelanggan.

PT Pertamina dapat membangun kepercayaan yang lebih besar di kalangan


pemangku kepentingan dan menghadapi tantangan keamanan yang mungkin
muncul di masa depan. Diharapkan artikel ini bisa membagikan uraian yang
mendalam tentang berartinya keamanan cyber serta pengamanan file untuk PT
Pertamina, dan membagikan saran yang relevan dalam tingkatkan keamanan
serta ketahanan industri terhadap ancaman keamanan yang terus tumbuh di
masa digital

Saran dan Rekomendasi


1. PT Pertamina perlu memperbarui dan memperkuat kebijakan keamanan yang
ada. Kebijakan harus jelas, komprehensif, dan mengikuti praktik terbaik
dalam industri. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa kebijakan
tersebut diimplementasikan dengan benar dan dipatuhi oleh seluruh
karyawan.
2. PT Pertamina harus melakukan audit menyeluruh terhadap infrastruktur
keamanan mereka dan mengidentifikasi kelemahan yang mungkin ada.
Perusahaan perlu menginvestasikan sumber daya yang cukup untuk
mengimplementasikan solusi keamanan yang lebih canggih, seperti sistem
deteksi intrusi yang lebih kuat, pemantauan keamanan real-time, dan firewall
yang diperbarui.
3. PT Pertamina harus melaksanakan program pelatihan yang teratur untuk
meningkatkan kesadaran keamanan karyawan. Ini dapat meliputi pelatihan
mengenai praktik keamanan IT, identifikasi serangan cyber, dan tindakan
pencegahan yang harus diambil. Karyawan juga harus diberikan informasi
tentang konsekuensi dari pelanggaran kebijakan keamanan dan tindakan
disipliner yang akan diambil dalam kasus tersebut.
4. PT Pertamina dapat mempertimbangkan untuk menjalin kemitraan dengan
perusahaan keamanan cyber atau lembaga keamanan eksternal yang memiliki
keahlian dalam melawan serangan cyber. Kemitraan semacam ini dapat
memberikan PT Pertamina akses ke sumber daya dan pengetahuan tambahan
yang diperlukan untuk menghadapi serangan yang semakin kompleks.

DAFTAR PUSTAKA
Andary, R. W. (2021) ‘Perencanaan Sumber Daya Manusia (PSDM)’, Kinerja
Karyawan (Era Transformasi Digital). Media Sains Indonesia, 41.

Arifani, K. B. (2010) ‘TA: Sistem Informasi Supply Chain Management Peralatan


Kantor dan Supplies pada PT. Pertamina Unit Pemasaran V Surabaya.’
Stikom Surabaya.

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 104
Implementasi Obyek...., Soesanto et.all.,

Badrianto, Y. (2021) ‘Tata Kelola Perusahaan Dan Corporate Social


Responsibility’, Etika Bisnis (Perspektif Teori Dan Empiris). Media Sains
Indonesia, P. 57.

Benu, Y. S. I. P. et al. (2020) Human Resource Management (HRM) In Industry 5.0.


Yogyakarta: Zahir Publishing.

Hidayat, A. (2020) ‘Kepentingan Siber Ofensif Iran Terhadap Arab Saudi Dalam
Kasus Virus Shamoon Tahun 2012’, Global Political Studies Journal, 4(2), pp.
105–126.

Kusumawardana, M. R. U. and Munir, N. S. (2019) ‘Strategi Cegah Tangkal


Jaringan Teroris Dalam Rekrutmen Dan Seleksi Pegawai Baru Pertamina
Hulu Energi Nunukan Company.’ Ppm Manajemen.

Nurhabibi, D. (2016) ‘Alasan Indonesia Dalam Kerjasama Kemitraan Strategis


Bidang Pariwisata Dengan Vietnam Pada Tahun 2013.’ Jakarta: Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Uin Syarif Hidayatullah.

Perwita, A. A. B., Ian Montratama, S. E. And Meb, M. S. (2021) Pengelolaan


Pertahanan Perbatasan Maritim Kepulauan Natuna. Jakad Media Publishing.

Prabowo, H. S. (2022) ‘Kajian Kebijakan Liberalisasi Industri Minyak Dan Gas


Bumi: Tinjauan Terhadap Ketahanan Energi Migas Nasional.’ Ibs.

Prabuningtyas, R. (2018) ‘Problematika Hak Menguasai Oleh Negara Terhadap


Sumber Daya Minyak Dan Gas Bumi (Analisis Putusan Mahkamah
Konatitusi No. 36/Puu-X/2012).’ Universitas Islam Indonesia.

Supriyanto, A. and Rosmalia, V. (2021) ‘Pemanfaatan Social Media Sebagai


Pemasaran Bisnis Di Era Society 5.0’, Janaka …, 02(02), pp. 55–65. Available
at: http://ejournal.lppm-
stieatmabhakti.id/index.php/JANAKA/article/view/215.

Tyas, D. A. and Supriyanto, A. (2022) ‘Keputusan Konsumen Dalam Memilih


Hotel Syariah: Ditinjau Dari Halal Lifestyle, Muslim Friendly Facilities, Dan
Knowledge’, IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 11(2), pp. 141–152.
doi: 10.46367/iqtishaduna.v11i2.766.

Yani, A., Mahroza, J. and Gunawan, R. (2019) ‘Kemampuan Satuan Artileri


Pertahanan Udara Dalam Melindungi Obyek Vital Nasional (Studi Kasus
di Batalyon Arhanudse-14/PWY Cirebon)’, Strategi Pertahanan Udara, 5(1).

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 1 Tahun 2023 105

You might also like