You are on page 1of 13

Jurnal Kajian Hukum, Vol.

5 (2) November 2020 : 24-36

JURNAL KAJIAN HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JANABADRA
Journal homepage:
http://e-journal.janabadra.ac.id/index.php
/KH

ANALISIS HUKUM PIDANA TERHADAP KASUS SATE BERACUN SALAH


SASARAN TEWASKAN ANAK OJEK ONLINE

JS Murdomo1
Arif Wahyu Wibowo2
Dhea Sukma Putri3
Khasan Besari4
Putri Galuh Pramesti5
Tengku Zulfachri6
murdomo@janabadra.ac.id
ABSTRACT
The legal research entitled "Criminal Law Analysis of the Case of Toxic Satay Kills the
Child of online motorcycle taxi " aims to determine the factors behind the existence of the
poisonous satay case that killed the online motorcycle taxi child, to find out what were the
considerations in making a criminal verdict against the criminal and what rights must be
obtained by the victim's family. The research method used in this research is juridical
normative.. Based on the results of the discussion and research conducted, it can be seen
that in this case there are factors that lead to the crime of murder. The factor behind the
poisoned satay case that killed the child of the online motorcycle taxi, namely the
perpetrator felt hurt and disappointed because the target married another woman, so he
planned to send satay containing potassium cyanide (KCN) to the target. However, the
poisonous satay was misplaced and ended up killing an online motorcycle taxi boy. Based
on the explanation above, the perpetrator can be charged with the Planned Killing Article
because it has fulfilled the existing elements. Although planning to kill by the perpetrator
does not target the target, the perpetrator can be charged under Article 340 of the Criminal
Code with the threat of death penalty or life or a maximum of 20 years.
Keywords: Murder Factors, Consideration of Passing Criminal, Fulfillment of Rights,
Planned Murder

1 Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta


2 Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta
3 Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta
4 Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta
5 Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta
6 Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta

24
© JKH e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

A. Pendahuluan belakangi oleh berbagai motif seperti


Dewasa ini, kasus pembunuhan pembelaan diri, adanya dendam,
semakin merajalela. Tindak pidana ini kecemburuan, politik, dan sebagainya.
bukanlah sesuatu hal yang baru dalam Tindakan kekerasan seperti
kehidupan bermasyarakat. Seperti yang pembunuhan dikategorikan sebagai reaksi
telah kita ketahui bahwa cukup banyak negatif atas persoalan hukum dan dinilai
masyarakat yang menjadi korban bahkan sebagai kejahatan yang selayaknya
pelaku dari tindak pidana pembunuhan. diancam dengan sanksi pidana (Medan,
Parahnya lagi pelaku tindak pidana 1997). Penegakan hukum harus berjalan
pembunuhan ini tidak lagi memikirkan dengan tegas dan konsisten.
siapa yang mereka bunuh, sehingga tidak Di dalam KUHP yang berlaku di
menutup kemungkinan orang terdekat Indonesia pada buku II bab XIX di atur
mereka pun dapat menjadi korbannya. mengenai tindak pidana pembunuhan,
Pengertian dari pembunuhan itu sendiri yang di tepatkan oleh pembentuk
adalah salah satu tindak pidana yang undang-undang mulai dari pasal 338
dilakukan oleh seseorang untuk KUHP sampai dengan pasal 350 KUHP.
menghilangkan nyawa orang lain dengan Pada dasarnya, pembunuhan yang diatur
cara yang tidak melawan hukum maupun dalam KUHP dikategorikan menjadi dua
dengan cara melanggar hukum. jenis yaitu pembunuhan disengaja dan
Menurut Wahyu Adnan, pembunuhan tidak disengaja. Perbedaan
mengemukakan bahwa untuk memenuhi antara pembunuhan tidak disengaja dan
unsur hilangnya nyawa orang lain harus pembunuhan direncanakan/disengaja
ada perbuatan, walaupun perbuatan yaitu pada pelaksanaan pembunuhan yang
tersebut yang dapat mengakibatkan dimaksud Pasal 338 KUHP dilakukan
hilangnya nyawa orang lain. Akibat dari seketika pada waktu timbul niat,
perbuatan tersebut tidak perlu terjadi sedangkan pada pembunuhan berencana
secepat mungkin akan tetapi dapat timbul pelaksanan tersebut ditangguhkan setelah
kemudian (Adnan, 2007). Faktor-faktor niat itu timbul, untuk mengatur rencana
yang dapat menjadi pemicu adanya tindak serta cara bagaimana pembunuhan akan
pidana pembunuhan dapat dilatar dilaksanakan.
25
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

Tindak pidana pembunuhan yang memutuskan untuk mengangkat sebuah


dimuat dalam KUHP antara lain topik bahasan yang berjudul "Analisis
pembunuhan biasa, pembunuhan dengan Hukum Pidana Terhadap Kasus Sate
pemberatan, pembunuhan berencana, Beracun Salah Sasaran Tewaskan Anak
pembunuhan bayi oleh ibunya, Ojek Online" Berdasarkan hasil
pembunuhan bayi berencana, pembahasan dan penelitian maka dapat
pembunuhan atas permintaan yang diketahui bahwa kasus tersebut terdapat
bersangkutan, membujuk/ membantu agar faktor yang menjurus terhadap tindak
orang bunuh diri, pengguguran pidana pembunuhan rencana atau yang
kandungan atas izin ibunya, pengguguran biasa disebut dengan pembunuhan
kandungan dengan tanpa izin ibunya, berencana.
matinya kandungan dengan izin Pembunuhan dengan rencana lebih
perempuan yang mengandung, serta dahulu atau disingkat dengan
dokter/bidan/tukang obat yang membantu pembunuhan berencana adalah
pengguguran/matinya kandungan. pembunuhan yang paling berat ancaman
Belum lama ini terjadi kasus pidananya dari seluruh kejahatan terhadap
pembunuhan yang menimpa Naba Faiz nyawa manusia, diatur dalam pasal 340
Prasetyan anak dari Bandiman pengemudi KUHP yang bunyinya sebagai berikut
ojek online. Kasus ini terjadi di Bantul, “Barangsiapa yang dengan sengaja dan
Daerah Istimewa Yogyakarta yang direncanakan terlebih dahulu
dilakukan oleh seorang wanita bernama menghilangkan nyawa orang lain
Nani Apriliani Nurjaman berumur 25 dihukum karena salahnya pembunuhan
tahun. Nani mengirimkan sate yang berencana, dengan hukuman mati atau
mengandung kalium sianida secara hukuman seumur hidup atau penjara
offline kepada Tomy lantaran Nani saikit sementara selama-lamanya dua puluh
hati karena Tomy menikah dengan tahun (Lamintang & Lamintang, 2010)”
perempuan lain. Akan tetapi sate beracun
itu salah sasaran dan mengakibatkan
Naba tewas dalam kejadian tersebut. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis
26
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

Berdasarkan latar belakang diatas, maka Istilah kejahatan tidaklah asing lagi
dapat dirumuskan permasalahan sebagai bagi kalangan masyarakat. Dapat
berikut : dikatakan bahwa kejahatan senantiasa
1. Faktor apakah yang melatar muncul silih berganti dari waktu ke waktu
belakangi adanya kasus sate beracun dan mungkin tidak akan pernah lenyap
yang menewaskan anak ojek online? dari muka bumi ini. Salah satu kejahatan
2. Apa yang dapat menjadi yang dapat mengganggu keamanan,
pertimbangan dalam menjatuhkan ketertiban, serta keseimbangan hidup
putusan pidana terhadap pelaku dalam pergaulan masyarakat yaitu
tindak pidana tersebut? kejahatan terhadap nyawa seseorang atau
3. Apa saja pemenuhan hak yang biasa disebut dengan tindak pidana
seharusnya didapatkan pihak pembunuhan. Tindak pidana pembunuhan
keluarga korban? bukanlah suatu perbuatan yang
C. Metode Penelitian manusiawi, hal tersebut dikarenakan pada
Penelitian hukum ini adalah tindak pidana pembunuhan terdapat suatu
penelitian hukum yuridis normatif atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang
doktrinal dan penelitian kepustakaan berupa penyerangan terhadap nyawa
(library research). Data yang digunakan orang lain yang mengakibatkan hilangnya
adalah data sekunder yang terdiri atas nyawa orang lain. Kita sering
bahan hukum primer, sekunder dan menyaksikan fenomena-fenomena
tersier. Pendekatan yang digunakan antara pembunuhan dalam kehidupan
lain adalah pendekatan sehari-hari, baik yang diberitakan melalui
perundang-undangan, pendekatan konsep, media cetak maupun media elektronik.
dan pendekatan kasus. Data dianalisis Dalam Kitab Undang-Undang Hukum
kemudian diambil kesimpulan dengan Pidana (KUHP), tindak pidana
metode penalaran deduktif. pembunuhan dapat dibedakan menjadi
D. Pembahasan beberapa jenis. Salah satu jenis tindak
1. Faktor yang Melatar Belakangi pidana pembunuhan adaalah pembunuhan
Adanya Kasus Sate Beracun yang berencana.
Menewaskan Anak Ojek Online
27
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

Pembunuhan berencana merupakan dilahirkan, mereka dibesarkan dan diasuh


jenis pembunuhan yang memiliki dalam lingkungan tersebut. Dapat
ancaman pidana paling berat dari seluruh dimungkinkan adanya ketidak wajaran
kejahatan terhadap nyawa manusia. terhadap interaksi sosial dengan
Seperti yang telah diatur dalam pasal 340 masyarakat apabila interaksi sosial dalam
KUHP yang bunyinya sebagai berikut keluarga pun tidak berjalan dengan
“Barangsiapa yang dengan sengaja dan lancar. Lingkup keluarga merupakan
direncanakan terlebih dahulu tempat pertama kali bagi anak-anak untuk
menghilangkan nyawa orang lain mempelajari norma- norma, sehingga
dihukum karena salahnya pembunuhan terbentuklah pola-pola tingkah laku
berencana, dengan hukuman mati atau dalam dirinya (Waskita & Yulius, 1987).
hukuman seumur hidup atau penjara Faktor lain yang dapat melatar
sementara selama-lamanya dua puluh belakangi adanya pembunuhan dapat
tahun (Lamintang & Lamintang, 2010)” terjadi karena seseorang yang merasakan
Dibalik adanya sebuah dendam, sakit hati, ataupun kecewa
pembunuhan, terdapat faktor yang secara ekstrem dan akan melampiaskan
melatar belakangi seseorang melakukan rasa dendam, sakit hati, kecewa atau
tindak pidana tersebut. Pada dasarnya, amarah yang telah dia rasakan dengan
faktor pemicu pertama adanya cara membunuh orang lain. Sehingga
pembunuhan termasuk pembunuhan muncullah agresivitas yang tidak dapat
berencana yaitu terletak pada lingkungan dikendalikan oleh manusia dikarenakan
keluarga. Lingkungan keluarga memiliki rendahnya toleransi dalam mengatasi
pengaruh yang paling kuat terhadap kemarahan serta kekecewaan akibat
pembentukan perilaku seseorang, konflik yang sedang dialami oleh dirinya.
keluarga juga berperan dalam pusat Rendahnya toleransi pada manusia
kebudayaan dan pendidikan. Apabila terhadap ketidaknyamanan yang dialami
dibandingkan dengan kelompok lain yang disebabkan adanya sikap yang tidak
ada dalam masyarakat, lingkungan mudah memaafkan orang lain. Dorongan
keluarga merupakan lingkungan agresivitasnya kepada orang lain semakin
kelompok yang terkecil. Sejak anak-anak
28
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

besar apabila sulit bahkan tidak dapat Setelah sampai dirumah sate tersebut
memaafkan kesalahan orang lain. dimakan oleh Titik Rini dan Naba (istri
Seperti yang telah terjadi di Kota dan anak Badiman). Namun, Naba
Yogyakarta, kasus pembunuhan yang berkata kepada Badiman bahwa rasa sate
menewaskan Naba Faiz Prasetyan anak pait dan terasa panas. Naba pun berjalan
dari Bandiman pengemudi ojek online kearah kulkas untuk mengambil minum.
bermula saat Bandiman menerima order Ketika berjalan Naba mendadak
offline tanpa aplikasi. Kasus ini terjadi di tersungkur. Tidak lama setelah itu, Titik
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Rini, istri Bandiman, muntah dan
yang dilakukan oleh seorang wanita Keduanya kemudian dilarikan ke Rumah
bernama Nani Apriliani Nurjaman Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta.
berumur 25 tahun. Order offline itu Titik Rini berhasil diselamatkan. Namun,
berupa takjil yang berisi sate lontong nyawa Naba tidak tertolong, dia tewas
yang ditujukan kepada Tomy warga karena telah memakan sate tersebut.
Kasihan, Bantul. Bandiman diminta oleh Pihak kepolisian langsung bergerak
Nani untuk berkata bahwa makanan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara
tersebut yang berasal dari Pak Hamid (TKP). Sampel makanan kemudian
yang berlokasi di Pakualaman. dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan
Sesampainya di tujuan Badiman dan Kalibrasi Dinas Kesehatan di
mendapati rumah Tomy sepi. Kemudian Kemantren Mantrijeron, Kota
Bandiman menelepon Tomy untuk Yogyakarta. Di dalam sate yang Naba
mengabarkan bahwa ia menerima paket makan terdapat kandungan kalium
takjil. Namun, Tomy menolak paket takjil sianida. Kalium sianida merupakan jenis
karena tidak mengenal nama racun yang bisa dibeli secara bebas. Zat
pengirimnya. Setelah itu Badiman juga ini biasanya terkandung dalam racun
menelepon istri Tomy dan ternyata juga tikus. Jika masuk ke dalam tubuh, racun
tidak mengenal orang tersebut. itu akan mencegah sel menggunakan
Sate tersebut kemudian diberikan oksigen. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh
kepada Bandiman. Ia pun membawanya akan mati. Dalam jumlah yang kecil,
pulang untuk makanan buka puasa. sianida akan menimbulkan gejala mual,
29
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, menimbulkan akibat tertentu yang


napas sesak dan tubuh lemas. telah diatur dalam
Faktor yang melatar belakangi Nani perundangundangan yang didorong
melakukan hal tersebut lantaran Nani oleh pemenuhan nafsu (motif).
sakit hati terhadap Tomy karena Tomy c) Dengan rencana lebih dahulu, artinya
menikah dengan perempuan lain. Kasus terdapat waktu jeda antara
tersebut dapat dikatakan sebagai kasus perencanaan dengan tindakan yang
pembunuhan berencana karena Nani telah memungkinkan adanya perencanaan
merampas nyawa manusia lain, setelah secara sistematis terlebih dahulu lalu
dilakukan perencanaan mengenai waktu baru diikuti dengan tindakannya
atau metode yang digunakan. Nani (Moeljanto, 1977).
seharusnya memahami bahwa, bisa jadi 2. Pertimbangan yang Digunakan
sate beracun yang ia kirimkan kepada Dalam Menjatuhkan Putusan
Pidana Terhadap Pelaku Tindak
target menyasar ke orang lain atau dalam
Pidana Pembunuhan
ranah pidana disebut sebagai Dolus Hukuman adalah suatu penderitaan
Eventualis yang berarti kesengajaan yang sengaja dijatuhkan atau diberikan
sebagai sebuah kemungkinan. Namun, oleh Negara sebagai akibat hukum bagi
pelakunya tetap menghendaki atau seseorang atas perbuatan seseorang yang
sengaja menghendaki (Witens) untuk telah melanggar hukum pidana (stafbaar
membunuh dan mengetahui (Wetens) feit) (Admi, 2002). Dalam hukum pidana
yang mengakibatkan orang lain tewas. positif hukuman dikenal sebagai pidana.
Unsur-unsur pembunuhan berencana Pada dasarnya, untuk menjatuhkan
berdasarkan Pasal 340 KUHP antara lain : pidana terhadap seseorang terdapat
a) Barang siapa, adalah subyek hukum indikator yang dapat digunakan untuk
dimana subyek hukum yang dapat melihat dan merasakan bahwa suatu
dimintai pertanggungjawaban putusan telah memenuhi rasa keadilan
menurut hukum pidana adalah atau tidak. Indikator itu antara lain dapat
Naturlijk person, yaitu manusia. ditemukan di dalam pertimbangan
b) Sengaja, adalah pelaku memiliki hukum. Pertimbangan hukum digunakan
kehendak dan keinsyafan untuk sebagai dasar sebelum memutus perkara.
30
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

Dalam praktik sebelum pertimbangan delik yang didakwakan juga harus


yuridis ini dibuktikan, maka terlebih menguasai aspek teoritik, pandangan
dahulu menarik fakta-fakta dalam doktrin, yurisprudensi, dan posisi kasus
persidangan yang timbul dan merupakan yang ditangani, barulah kemudian secara
konklusi komulatif dari keterangan para limitative ditetapkan pendiriannya.
saksi, keterangan terdakwa, dan barang Fakta-fakta persidangan yang dihadirkan,
bukti. Pertimbangan dibedakan menjadi berorientasi dari lokasi, waktu kejadian,
dua macam yaitu pertimbangan yuridis dan modus operandi tentang bagaimana
dan pertimbangan non-yuridis. tindak pidana itu dilakukan. Selain itu,
Pertimbangan yuridis adalah dapat pula diperhatikan bagaimana akibat
pertimbangan hakim yang didasarkan langsung atau tidak langsung dari
pada fakta-fakta yuridis yang terungkap perbuatan terdakwa, barang bukti apa saja
dalam persidangan dan oleh yang digunakan, serta apakah terdakwa
Undang-Undang ditetapkan sebagai hal dapat mempertanggungjawabkan
yang harus dimuat di dalam putusan perbuatannya atau tidak. Apabila
misalnya dakwaan jaksa penuntut umum, fakta-fakta dalam persingan telah
keterangan terdakwa, keterangan saksi, diungkapkan, barulah hakim
barang-barang bukti, dan pasal-pasal mempertimbangkan unsur-unsur delik
dalam peraturan hukum pidana. yang didakwakan oleh penuntut umum.
Sedangkan pertimbangan non-yuridis Unsur-unsur yang terpenuhi pada
dapat dilihat dari latar belakang, akibat tindak pidana yang dilakukan oleh Nani
perbuatan terdakwa, kondisi diri terdakwa dalam kasus sate beracun ini antara lain:
,dan agama terdakwa. a) Keterangan saksi-saksi dan terdakwa
Selain itu, dapat pula diperhatikan serta persesuaian dengan alat bukti sah
bagaimana akibat langsung atau tidak lainnya. Saksi adalah orang yang dapat
langsung dari perbuatan terdakwa, barang memberikan keterangan guna
bukti apa saja yang digunakan, serta kepentingan penyidikan, penuntutan
apakah terdakwa dapat dan peradilan tentang suatu perkara
mempertanggungjawabkan perbuatannya pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat
atau tidak. Pertimbangan yuridis dari sendiri dan ia alami sendiri.
31
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

b) Unsur-unsur sesuai dengan Pasal 340 yang matang ada beberapa hal yang patut
KUHP, yakni: dipertimbangkan. Walaupun target yang
Unsur barangsiapa dituju tidak tepat sasaran, namun, sejak
Untuk menentukan suatu perbuatan awal si Pelaku memiliki itikad untuk
sebagai tindak pidana, perbuatan tersebut membunuh orang lain melalui sate
haruslah perbuatan yang dilarang dan beracun.
diancam dengan pidana kepada subjek Selain itu dapat dilihat dari jangka
tindak pidana yang melakukannya atau waktu pembelian sianida di bulan Maret
dalam rumusan hukum pidana disebut dan pelaksanaannya di bulan April, cukup
dengan barangsiapa yang melanggar jelas untuk pelaku memikirkan
larangan tersebut. Diketahui bahwa Nani perencanaan dalam suasana dan keadaan
telah melakukan tindak pidana yang tenang. Selain itu, pelaku
pembunuhan dengan mengirimkan sate seharusnya memahami bahwa, bisa jadi
beracun terhadap Tomy, namun sate sate beracun yang ia kirimkan kepada
tersebut salah sasaran dan berakibat target menyasar ke orang lain atau dalam
menewaskan Naba. ranah Pidana disebut sebagai Dolus
Dengan sengaja dan dengan rencana Eventualis yang berarti kesengajaan
terlebih dahulu sebagai sebuah kemungkinan, dimana
Pertimbangannya adalah sebagai dengan dilakukannya suatu perbuatan,
yang dimaksud “dengan sengaja” segala pelaku menyadari kemungkinan
tindakan yang diperbuat harus terjadinya akibat lain yang sebenarnya
dikehendaki dan juga harus diketahuinya tidak dikehendaki, namun kesadaran
serta diinsyafi oleh orang yang tentang kemungkinan terjadinya akibat
melakukannya. Nani dengan sengaja lain itu tidak membuat pelaku
melakukan hal tersebut kepada Tomy membatalkan niatnya dan ternyata akibat
lantaran sakit hati ditinggal menikah yang tidak dituju tersebut benar-benar
dengan perempuan lain. Berdasarkan terjadi. Dengan kata lain, pelaku pernah
fakta-fakta yang telah diberikan oleh berpikir tentang kemungkinan terjadinya
penyidik bahwa kasus sate beracun ini akibat yang dilarang undang-undang,
merupakan kasus dengan perencanaan namun ia mengabaikannya dan
32
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

kemungkinan itu ternyata benar-benar 3. Pemenuhan Hak yang Harus


terjadi. Didapat Pihak Keluarga Korban
Merampas nyawa orang lain Keluarga adalah unit terkecil dalam
Suatu perbuatan kejahatan terhadap masyarakat yang terdiri dari suami istri,
jiwa seseorang, yang dilakukan dengan atau suami, istri dan anaknya, atau ayah
sengaja menghilangkan jiwa orang lain dan anaknya, atau ibu dan anaknya,
dengan cara melawan hukum. Nani pengertian tersebut terdapat di
berkeinginan merampas nyawa Tomy Undang-Undang 52 Tahun 2009.
namun salah sasaran. Walaupun salah Sedangkan korban menurut
sasaran, perbuatan yang telah Nani Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006
lakukan merampas nyawa Naba yang tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
tidak bersalah. Korban adalah orang yang mengalami
Yang melakukan, yang turut serta penderitaan fisik, mental, dan/atau
melakukan perbuatan. kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh
Pertimbangannya adalah dipidana suatu tindak pidana. Korban pada
sebagai pembuat (dader) sesuatu dasarnya tidak hanya orang perorangan
perbuatan pidana mereka yang telah atau kelompok yang secara langsung
melakukan, menyuruh melakukan dan menderita akibat perbuatan-perbuatan
yang turut serta melakukan perbuatan. yang menimbulkan kerugian penderitaan
Dalam unsur keempat ini Nani melakukan bagi dirinya sendiri atau kelompoknya,
tindak pidana pembunuhan melelalui sate akan tetapi korban tidak langsung pun
yang mengandung sianida. juga mengalami penderitaan yang dapat
Uraian unsur-unsur seperti yang diklasifikasikan sebagai korban. Yang
telah dijelaskan tersebut, dapat dijadikan dimaksud korban tidak langsung di sini
sebagai pertimbangan dalam menjatuhkan seperti, istri kehilangan suami, anak yang
putusan pidana terhadap Nani Apriliani kehilangan bapak, orang tua yang
Nurjaman selaku pelaku dari kasus sate kehilangan anaknya, dan lainnya.
beracun salah sasaran yang menewaskan Korban maupun keluarga korban
anak ojek online ini. sebagai pihak yang menderita dan
dirugikan akibat pelanggaran hukum
33
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

pidana biasanya hanya dilibatkan sebatas c) Hak membuat aduan atau laporan
pada memberikan kesaksian sebagai saksi (Pasal 108).
korban. Akibatnya sering terjadi korban Berdasarkan Undang – Undang
atau keluarga korban merasa tidak Nomor 13 Tahun 2006 tentang
mendapatkan kepuasan dengan tuntutan Perlindungan Saksi dan Korban dalam
pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Pasal 5 sampai Pasal 10, hak – hak
Umum dan/atau putusan yang dijatuhkan seorang saksi atau korban yaitu :
oleh Hakim karena dianggap tidak sesuai a) Hak memperoleh perlindungan atas
dengan nilai keadilan korban maupun keamanan pribadi, keluarga dan harta
keluarga korban. Hal tersebut disebabkan bendanya;
karena sistem peradilan pidana b) Hak ikut serta dalam proses memilih
diselenggarakan untuk mengadili pelaku dan menentukan bentuk perlindungan
tindak pidana, bukan untuk melayani dan dukungan keamanan;
kepentingan korban atau keluarga korban c) Hak mendapatkan informasi
terkiat tindak pidana kejahatan, karena mengenai perkembangan kasus;
tindak pidana kejahatan merupakan d) Hak mendapatkan informasi
tindakan yang dilakukan oleh pelaku mengenai putusan pengadilan;
melanggar hukum atau melawan negara e) Hak mengetahui dalam hal terpidana
(Dwija Priyatno, 2009). dibebaskan;
Berdasarkan KUHAP, seorang f) Hak mendapatkan nasihat hukum;
korban dari sebuah tindak pidana g) Hak memperoleh bantuan biaya
memiliki hak-hak tertentu, diantanya : hidup sementara sampai batas waktu
a) Hak menuntut ganti rugi melalui perlindungan berakhir;
gugatan perdata di pengadilan (Pasal h) Hak atas kompensasi;
98 – 101); i) Hak atas restitusi; dan / atau
b) Hak atas bendanya yang disita oleh j) Hak tidak dapat dituntut secara
petugas, setelah perkara tersebut hukum baik pidana maupun perdata
diputus oleh pengadilan dan atas laporan, kesaksian yang akan,
berkekuatan hukum tetap (Pasal 46); sedang, atau tidak diberikannya.
dan
34
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

k) Secara ideal, ide dasar pemidanaan hilangnya nyawa korban berimbas


harus mempertimbangkan pada kepada keluarga korban. Oleh
terwujudnya berbagai macam karena keluarga dari korban
keseimbangan (Marasabessy, 2015). pembunuhan merupakan pihak
Terkait dengan adanya restitusi yang menderita kerugian sehingga
dalam mengganti kerugian terhadap dapat meminta ganti kerugian, dan
korban maupun keluarga korban hukum menyediakan seperangkat
yakni korban yang mengalami kaidahnya untuk memastikan hak
penderitaan baik mental, fisik serta dari keluarga korban tersebut
kerugian dalam perekenomian yang (Fuady, 2005).
diakibatkan terjadinya suatu tindak E. Simpulan
pidana, kompensasi dan restitusi Kasus pembunuhan sudah tidak
selama ini tidak lazim diberikan pada asing lagi bagi masyarakat. pembunuhan
keluarga korban tindak pidana adalah perbuatan yang dilakukan oleh
pembunuhan. Banyaknya tindak seseorang berupa penyerangan terhadap
pidana pembunuhan terjadi sebagai nyawa orang lain yang mengakibatkan
contoh kecil bagaimana keluarga hilangnya nyawa orang lain. Seperti yang
korban seharusnya juga patut terjadi di Kota Yogyakarta, kasus
mendapatkan pemenuhan hak seperti pembunuhan yang menewaskan Naba
kompensasi atau restitusi. Sebagai Faiz Prasetyan anak dari Bandiman
pihak yang paling menderita yang pengemudi ojek online bermula saat
diakibatkan oleh terjadinya tindak Bandiman menerima order offline tanpa
pidana, maka sudah seyogiyanya aplikasi yang dilakukan oleh seorang
peraturan perundang-undangan wanita bernama Nani Apriliani Nurjaman
memberikan pengakuan, berumur 25 tahun. Nani ingin
perlindungan dan jaminan mengirimkan takjil berupa sate beracun
terpenuhinya hak-hak korban yang terhadap Tomy, namun sate tersebut salah
telah dirugikan. sasaran dan menewaskan Naba. Faktor
l) Maka dalam kasus sate beracun yang melatar belakangi Nani melakukan
yang terjadi di Bantul ini, hal tersebut lantaran Nani sakit hati
35
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020 : 24-36, JS Murdomo, dkk

terhadap Tomy karena Tomy menikah Dwija Priyatno. (2009). Sistem


dengan perempuan lain. Pelaksanaan Pidana Penjara di
Pertimbangan dalam menjatuhkan Indonesia. Refika Aditama.
putusan terhadap pelaku tindak pidana Fuady, M. (2005). Perbuatan Melawan
pembunuhan berencana yakni Hukum (Pendekatan Kontemporer).
pertimbangan yuridis seperti fakta-fakta Citra Aditya Bakti.
yang terungkap dalam persidangan misal Lamintang, P. A. F., & Lamintang, T.
dakwaan jaksa penuntut umum, (2010). Pembahasan KUHAP
keterangan saksi, barang bukti dan Menurut Ilmu Pengetahuan Hukum
pertimbangan non- yuridis latar belakang Pidana & Yurisprudensi. Sinar
pelaku, perbuatan terdakwa, kondisi dan Grafika.
agama terdakwa. Hak-hak yang harus Marasabessy, F. (2015). Restitusi Bagi
didapat pihak keluarga korban terdapat Korban Tindak Pidana : Sebuah
dalam Undang – Undang Nomor 13 Tawaran Mekanisme Baru. Jurnal
Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi Hukum Dan Pembangunan, 45(1).
dan Korban dalam Pasal 5 sampai Pasal Medan, K. K. (1997). Pembunuhan
10. Dalam Kasus Tanah dan Wanita di
Daftar Pustaka Adonara Flores: Suatu Studi Budaya
Admi, C. (2002). Pelajaran Hukum Hukum. Universitas Diponegoro
Pidana Bagian 1: Stelsel Pidana, Press.
Teori-Teori Pemidanaan & Moeljanto. (1977). Asas-Asas Hukum
Batas-Batas Hukum Pidana. Pidana. Rineka Cipta.
RajaGrafindo Persada. Waskita, N. W., & Yulius. (1987).
Adnan, W. (2007). Kejahatan Tehadap Kejahatan Dalam Masyarakat dan
Tubuh dan Nyawa. Gunung Aksara. Pencegahannya. Bina Aksara.

36
Jurnal Kajian Hukum, Vol. 5 (2) November 2020; e-ISSN : 2527-5690

You might also like