You are on page 1of 79
F Pe KP | Panduan Pelaksanaan Pekerjaan waserra Metode Peledakan Tunnel (Bendungan Pandanduri) |. Pendahuluan Pekerjaan Pembangunan Terowongan Pengelak Bendungan Pandanduri berfungsi sebagai saluran pengelak yang akan digunakan untuk mengelakkan/membelokkan aliran sungai pada saat konstruksi bendungan utama dimulai penggaliannya, terutama di daerah river bed agar aliran sungai tidak menggenggu pekerjaan galian pondasi. I, Lokast Lokasi proyek terletak di Desa Swangi, Kecamatam Sakra, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nuse ‘Tenggara Barat. Tujuan Bendungan nantinya akan mengairi daerah pertanian di pulau lombok selatan. Bliiedyns | | diperbesar | Bata ram Lokasi Proyek, ta km ie arah timur kota mataram Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | KP wasnrra Il. Desain Total panjang terowongan adalah 437 m, belum termasuk panjang inlet dan outlet pada saluran terbuka di muka terowongan. Desain Konstruksi Terowongan berbentuk tapal kuda dasar rata. SHOTCRETE TEROWON GAN TIPE \da Paket Pekerjaan ini hanya mencakup galian terowongan dan support itemnya saja, sedangkan beton ner nya dikerjakan pada tahap berikutnya. Dengan Lingkup Pekerjaan sbb: Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Galian Open Cut (Saluran Terbuka) Pekerjaan Gatian Terowongan Pengelak wasKrra 1. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Persiapan dilakukan untuk mempersiapkan Sumber Daya Alat, Material dan Tenaga sesuai dengan metode yang direncanakan untuk masing-masing pekerjaan. Untuk Pekerjaan Galian Open Cut di Inlet dan Outlet metode menggunakan cara mekanis karena karakteristik material batu dan berbatu sehingga alat berat yang dimobilisasi : excavator 4,2m3, Bulldozer 15 ton, Dump Truck dan Excavator Hyd breaker. Untuk Galian Terowongan menggunakan metode blasting atau peledakan dengan alat bor CRD, maka alat yang dimobilisasi antara lain Kontainer untuk gudang bahan peledak, CRD (Crawler Rock Drill), Kompressor sebagai penggerak CRD, Wheel Loader untuk Mucking material, Excavator PC-100 atau PC-75 untuk Scaling, Dump Truck untuk membuang material bekas peledakan, Blower termasuk pipa duckting, pompa dewatering dan Alat Bantu Jack hammer electrik untuk trimming, Perijinan Bahan Peledak Karena menggunakan metode Blasting, bahan Peledak yang digunakan adalah Dayagel, detonator electric dan Anfo produksi dari PT. Dahana sebagai Rekanan. Untuk Pekerjaan Blasting kare’ memerlukan keahlian khusus maka pekerjaan tersebut di subkan ke PT. Dahana sebagai operator blasting termasuk pengurusan ijin dan mobilisasi bahan peledak dari pabriknya di Tasikmalaya-Ja Barat. Berikut adalah Alur Kerja dan syarat-syarat perijinan menggunakan Bahan Peledak. = o =) = = 3 = a ao Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | cg PERSIAPAN PERIJINAN HF3 “IJIN PEMILIHAN, PENGUASAAN & PENYIMPANAN BAHAN PELEDAK P2~ PEMBELIAN & PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK § wasnrra & Bersamaan dengan pengajuan P3 gudang handak harus segera dibuat, pada saat gudang sud iB mencapai phisik 80% maka ijin P2 bisa segera di ajukan. o ss : cs Ps £ a Bendungan Pandan Plaannean oterinn | VI) waenrra Ketentuan Gudang Handak Sbb: ~ Tinggi Tanggul 2 (dua) m’ sebagai pengaman di samping container. ~ Jarak tanggul minimal 2 (dua) m’ dari sisi samping dan belakang container. = Jarak tanggul minimal 6 (enam) m’ dari depan container (Entrance). ~ 3 (tiga) buah container masing-masing 1 (satu) Gudang Detonator (warna orange) dan 2 (dua) Gudang untuk Dayagel dan Anfo (warna biru). ~ Kelengkapan Gudang Handak adalah: Penangkal Petir, Pagar kawat keliling, pos security 24 (dua puluh ‘empat) jam, lampu penerangan yang memadai dan bendera merah. . PEKERJAAN GALIAN OPEN CUT alian Open Cut atau Galian Terbuka, untuk mendapatkan Face Inlet dan Face Outlet sebelum Galian rowongan dilakukan. Pekerjaan ini dilakukan secara pararel dengan 2 (dua) Group fleet alat. Face Tunnel en es i ee ee ERLE, |i cis missive ae 3. PEKERJAAN GALIAN TEROWONGAN PENGELAK Dikarenakan sisa waktu pekerjaan sudah sangat pendek maken pekerjaan penggelian terowongan dikerjakan secara simultan dari 2 (dua) arah sisi Inlet dan Outlet untuk memenuhi target waktu yz ditentukan. Pekerjaan dilakukan secara terus menerus selama 24 (dua puluh empat) jam dengan’ pembagian tenaga diatur dalam 3 (tiga) shift. Untuk mengurangi kejenuhan tiap minggu diadaken pertukaran atau rolling shift. 2. Penentuan Posisi Titik Tembus Terowongan Metode Pengukuran adalah sangat penting karena Penggalian Terowongan dilakukan dari 2 (4 sehingga diharapkan pada pertemuan galian di tengah terowongan tidak banyak terjadi penyimpan; as terowongan, baik secara sudut azimut/elevasi maupun sudut polygon/horizontal. Pengukuran kerangka polygon/stake out coordinat di dalam terowongan dimulai dari inlet/o\ secara berangkai sampai di ujung terowongan, rangkaian polygon ini terdiri dari beberapa titik deny panjang lintasan yang telah ditentukan koordinatnya antara inlet s/d outlet dan diukur secara poly: stake out koordinat di takukan secara terbuka di atas muka tanah sepanjang jalur terowongan. 00 suet Cie eae a seu gtitas” TEROWONGAN Z_- aE berdici vector ‘oy 1 oun wom Panduan Pelaksanaan Pekerj "| = Sudut pada masing ~ masing titik stake out diukur dengan posisi Total Station biasa dan luar biasa, masing -masing dilakukan dua kali sehingga besaran sudut yang dihasilkan adalah rata-rata _TEROMONGAN i i | i | pigs aan | i i | i i : i I i * Jarak masing-masing sisi stake out diukur dengan metode pengukuran jarak dengan Total Station terhadap prisma tidak langsung dengan bantuan rambu ukur. * Pengukuran beda tinggi antar titik polygon/stake out dilakukan dengan alat Waterpas. Dengan mentaati prosedur kerja, diharapkan mengurangi kesalahan pengukuran, baik kesalahan yang di sebabkan oleh factor alam, factor alat, maupun human error. >Beda tinggi antar titik polygon dihitung dengan rumus: AH=rt rm Dimana, rb : Pembacaan benang tengah pada rambu belakang. embacaan benang tengah pada rambu muka. Syarat geoemetris pengukuran beda tinggi polygon tertutup adalah jumlah beda tinggi sama dengan nol. | Penduan Petaksanaan Pekerjaan Ik Setelah diketahui koordinat jalur terowongan di permukaan, maka dibuatkan dafter atau tabel koordinat dan elevasi as terowongan dengan jark per meter sepanjang jalur terowongan yang telah di offset ke elevasi terowongan di bawahnya. Dari hasil data as terowongen tersebut dijadikan dasar untuk marking bentuk terowongan dan steet support nya. Dari titik- titik coordinate pada center line terowongen tersebut, Surveyor akan memploting dengan titik coordinate dan elevasi yang sudah direncanakan pada face terowongan. eee ee ee ee Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | /- wasnrra _ CATATAN : ~ Center line pada garis C ini akan terus ditempatian pada terowongan sampai titik tembus, letak titik center ini akan dipakai sebagai dasar acuan titik drilling dan pemasangan steel support, dimana jarak kedua kaki (A,B) terhadap center line harus sama. ~ Yang dipakai sebagai parameter bentuk desain terowongen adalah Pemasangan Steel Support, karena hasil galian blasting tidak bisa sempurna karena adanya over break yang bergantung pada jenis batuan i dalam terowongan. ~ Untuk mencegah hilangnya titik stake out tersebut dan memudahkan surveyor untuk stake out ke titik selanjutnya di depannya, surveyor akan memasang point semi permanent atau titik ikat terutama pada belokan dan pelurusan di dalam terowongan, Patok tersebut sebaiknya dipasang di dekat kaki steel support dan di cor sekaligus sebagai penguat pondasi steel support. ~ Penempatan garis marking elevasi ini pada posisi kedua kaki steel support (A,B /2,b) secara memanjang dengan ketinggian 1,00 m’ dari dasar kaki steel support, memakai alat sipat datar/waterpas dengan kemiringan (1) yang sudah ditentukan. Garis marking ini akan terus ditempatkan sampai titik tembus terowongan, - Tanda STA dan Penomoran pada Steel Support juga diperlukan setiap selesai pemasangan steel support yang sudah final. Hal ini berguna sebagai tanda dan jumlah steel support yang telah terpasang ~ Kontrol atau pengecekan as terowongan mutlak dilakukan setiap selesai pembersihan material sisa peledakan, dan langsung dikoreksi setiap ada penyimpangan. Hasil koreksi ini akan dijadikan dasar pada saat marking selanjutnya, sehingge center line terowongan kembali ke jalur semula sesuai rencana. KE | Panduan Pelaksanaan Pekerjaan wasrora b. Penempatan Utility Penempatan Utility adalah sangay penting karena menyangkut dengan kenyamanan dan keselamatan pekerjaan di dalam terowongan. Pada terowongan Pandanduri utility yang dipakai adalah: lampu penerangan, kabel listrik, pipa supply udara, pipa exhaus fan, selang kompressor untuk CRD dan Shotcrete, pipa drainase. Dengan penempatan sbb: Pipa Exhaus Fan (hisap) Pipa Supply Udara (tiup) Cen mnre ny | wasnrr. Pu monitoring pekerjaan dipasang di depan mulut terowongan (di bawah kanopy portal) pada sisi et dan Outlet untuk menginformasikan kegiatan di dalam terowongan terutama pada saat progress owongen sudah jauh ke dalam. Pemasangan Portal telah didapat face terowongan sesuai marking desain terowongan, selanjutnya adalah pemasangan al, yang berfungsi untuk melindungi kemungkinan longsoran batu maupun tanah dari tebing di atas lut terowongan. Konstruksi Portal dari rangka baja dengan penutup plat baja 3 mm yang di tutup sand g di atasnya. Ukuran Portal adalah offset 1 ~ 2 m' dari ukuran terov ES | Panduan Pelaksanaan Pekerjaan wasnira d. Marking Drilling Pattern Dikarenakan dimensi Terowongan termasuk kecil maka digunakan metode full face (full section method) atau galian secara penuh sesuai penampang terowongn dalam satu kali proses peledakan (blasting). Sehingga pada saat marking titik bor atau drilling di face terowongan pola-nya dibuat secara penuh. Marking titik - titik pengeboran (drilling patern) berfungsi sebagai Guidance Pekerjaan Drilling selanjutnya Dari referensi patok 8M atau temporary point di belakang, maka bisa dapat atau di tembakkan dar Pesawat ukur as terowongan ke face terowongan di depannya sesuai tabel arh koordinat jalur terowongen yang telah dibuat sebelumnya. Dalam pengukuran ini kami memakai pesawat Total Station Sokkia RXSO yang telah dilengkapi pemandu laser, sehingga dapat mudeh di tandai as terowongannya. Setelah di dapat titik as terowongan dengan menggunakan bambu atau besi dengan panjang sesuai Jari-jari terowongan untuk membuat marking tepi terowongan. Sampai di sini tugas Surveyor telah selesai. Kemudian tugas berikutnya dilanjutkan oleh Geologist dan Master Blasting untuk membuat marking titik pengeboran (drilling pattern). Marking titik bor tersebut juga dengan mempertimbangkan kondisi batuan di face terowongan. Bendungan Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | «KP wasxrra Jumiah titik bor di Terowongan Pandanduri adalah antara 38 ~ 42 titik, hal ini tergantung kondisi batuan pada saat bukaan face terowongan. Look Out hole pada tepi 2.2500 2.2500 Pilot hole pada as Posisi pilot hole di as terowongan adalah lubang kosong yang tidak diisi bahan peledak. Look Out hole pada tepi marking terowongan tidak mutlak tepat di garis marking, hal ini tergantung reaksi batuan terhadap peledakan. Jika berpotensi over break lebih dari 50 cm maka titik tersebut bisa digeser atau di offset kedalam dan dicek pada peledakan berikutnya, sehingga bisa diperkirakan jarak offsetnya yang tepat. Begitupun saat pengisian bahan peledak (charging) nantinya lubang ini bisa di isi semua, di isi selang-seling, bahkan bisa di kosongkan dengan jarak lubang yang rapat, tergantung kondisi geologi dan reaksi batuan. Pengamatan dan Trial Error secara kontinyu pada proses ini diperlukan oleh Master Blasting, karena kondisi setiap terowongan adalah berbeda. Pekerjaan line marking oleh Surveyor dan drilling patern oleh Master Blasting memakan waktu sekitar 1 jam (60 menit). Tips dan trik : * Pesawat Total Station yang telah dilengkapi pemandu laser untuk terbukti mempercepat marking as di terowongan, meskipun sinar laser bisa terhalang asap atau debu terbang. + Gunakan cat semprot warna putih atau kuning sebagai marking. + Jika ada batu bolder atau batu keras, drilling patern bisa di geser tepat di batuan tersebut, Kendala yang dihadapi : + Laser pesawat TS tidak tembus karena terhalang asap alat berat + Terowongan menikung jadi tidak terlihat secara langsung dari titik BM * Batuan face rawan runtuh, karena kondisi batuan jelek + Media cat yg digunakan gampang luntur karna cat mudah luntur KP | Panduan Petaksanaan Pekerizan wasxrra Solusi kendala + Mengoptimalkan blower tiup dan blower hisab agar asap cepat hilang + Membuat titik BM bantu (temporary point) pada sudut tikungan terowongan + Dilakukan scalling manual + Media cat diganti dengan pilox ¢. Drilling (Pengeboran) Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mesin bor CRD (Crawler Rock Drill) di masing-masing sisi, mesin bor ini menggunakan flushing udara bukan air, sehingga debu yang dihasilian cukup banyak. Sebelum pengeboran, operator akan berdiskusi dengan Master Balsting dan Surveyor terkait posisi alat dan arah stang bor apakah lurus sejajar as terowongan, atau ada penyerongan arah stang bor terhadap as terowongan jika ada koreksi, tergantung hasil galian sebelumnya. Dikarenakan kondisi geologi teknik di terowongan pandanduri adalah batuan endapan breksi volkanik (batu berpasir) dengan kondisi lapuk menengah sampai fresh (klassifikasi D ~ CL) maka mata bor yang digunakan type circular diameter 2,5” untuk meminimalkan longsor di dalam lubang bor, yang dapat menyebabkan lubang tersumbat/tertutup Kerikil dan pasit. Dan untuk mengoptimalkan hasil galian, stang bor yang dipakai ukuran panjang efektif 3 m’. Data durasi pengeboran harus selalu dicatat untuk monitoring dan kontrol pekerjaan. Berikut adalah contoh tabel monitoring pekerjaan pengeboran dalam 1 sisi/face pada sta 0+175,5 (jarak 51 m) dengan jumiah 42 titik. Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | KP wasKira Dumsi tatazta) Ket menit menit menit menit | menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit ment & & &|00|c0|00]t0 $3]. | 00] 53 |on|un] m |r) wlalwlwlwlalalulalwlalalalwlwlwlwlwlwlalalalalalalalalalslalwlwlalalululu x g = © =) = = 3 = o oo Mesin bor CRD yang digunakan di Terowongan Pandanduri sebanyak 3 (tiga) unit, masing-masing di Face Inlet dan Face Outlet, dan satu untuk cadangan jika ada yang rusak. Dikarenakan dimensi terowongan yang terbatas maka posisi kompresor sebagai penggerak CRD diletakkan di depan mulut terowongan. Hal ini menyebabkan panjang selang kompresor CRD yang dibutuhkan adalah sepanjang 250 m’ untuk masing-masing CRD. ‘Waktu yang dibutuhkan dalam 1 kali pekerjaan pengeboran dapat berubah ubah sesuai kondisi batuan dan jarak face terowongan, semakin dalam terowongan semakin lama jarak mobilisasi CRD dari mulut ke face terowongan. Berkisar 3 ~ 6 jam. Keuntungen drilling dengan CRD dibanding dengan Leg Drill : + Walcu pindah dari titik satu ke titik bor lainnya lebih cepat. + Waktu pengeboran lebih cepat. + Personil yang dibutuhkan lebih sedikit, hanya 2 orang (operator dan pembantu operator). + Mengurangi resiko kecelakean kepada pekerja + Tidak banyak menggunaken alat bantu Kendat + Debu yang dihasitkan terlalu banyak (flushing udara). + Sistem ventilating harus benar benar bekerja dengan baik, untuk kenyamanan operator + Stang bor sering terjepit karena jenis batuan yang mudah rontok. + Manuver alat yang terbatas karena sempitnya lokasi (hanya bisa maju dan mundur). + Alat harus diparkir diluar terowongen jadi butuh waktu rolling lebih lama di saat akan operasi dan setelah operasi. + Membutuhkan selang yang panjang, sepanjang terowongan. + Penerangan terhalang debu yang di hasilkan oleh CRD di waktu pelaksanaan drilling + Pada lokasi tertentu batuan kerikil sering lepas pada langit-langit terowongan karena getaran CRD. Solusi: + Mengoptimalkan blower hisab dan blower tiup yang di tempatkan di dekat operator. + Mengurangi frekuensi keluar masuknya stang bor dalam satu lubang agar lubang tidak runtuh. + Membuat tempat parkir dekat dengan terowongan untuk CRD dan compressor + Menyiapkan cadangen selang sepaniang terowongan sejak awal. + Selalu menyediakan cadangan mata bor dan stang bor. + Menambah penerangan saat CRD operasi dan diletakkan di samping alat tanpa mengganggu manuver alat. + Membuat atap pengaman yang di tempatkan di atas operator pada lokasi yang rawan £. Charging (Pengision Bahan Peledak) Setelah pekerjaan pengeboran selesai, langkah selanjutnya adalah pengisian bahan peledak ke dalam \ubang bor. Karena penting dan berbahanya proses ini yang menyangkut penggunaan material maka, seluruh rangkaian kegiatan di proses ini harus dijalankan dan diawasi oleh ahlinya dengan baik plosive dan sempurna sesuai prosedur. Urutan kegiatan dalam proses Charging adalah sbb: 1. Menginformasikan kepada pengawas dari Kepolisian satu jam sebelum pelaksanaan charging, 2. 30 (tiga puluh) menit sebelum waktu charging material bahan peledak (detonator, dayagel dan anfo) harus sudah disiapkan dari gudang handak sesuai request powder faktor (kebutuhan bahan peledak per m*) yang sudah disetujui pengawas lapangan ee ee ee ee KP | Panduan Pelaksanaan Pekeriaan WasKITA 3. Perangkaian bahan peledak (Coupling Process). Proses ini adalah pemasangen detonator pads dayagel dan penyambungan kabel-kabel dari detonator di tiap-tiap lubang untuk di sambung secara seri ke tombol peledak. Tiap-tiap pabrikan bahan peledak atau dayagel punya prosedur berbeda terkait tata cara perangkaian. Berikut adalah prosedur perangkaian bahan peledak produk Dayagel dari PT. Dahana ee pee est eee 2 tes and acon of nwa shown Felix sess ton eg abe] wut heer Pace ember? Su tes Sha Sots aes ar 8. epee tap 26 secon bana Gertangal 2 onan hata eo | Detonator sat By patched at outside: Detonator wt by perforated ond sideways i at Smee | Dayagel Produk dari dahana yang dipakai di Proyek Pandanduri ada 2 (dua) macam berat, 5 dan 250gr, dengan dia 2”. Karena rasio bahan peledak yang dipakai rata-rata adalah 1,80kg/m3 j Pada tiap lubang diisi 1.00kg sd 1.25kg. Pada bagian batuan yang keras bisa di tambahkan 500~100gr per lubang bor. ‘Sebelum pengisian bahan peledak ke dalam lubang, terlebih dulu lubang dibersihkan dari rontol batu atau kerikil agar lubang tidak tertutup (proses flussing).. Berikut adalah skema rangkaian di dalam lubang yang digunakan di Proyek Pandanduri. Dayagel Seluruh lubang bor harus rapat terisi bahan isian sehingga rongga uadara dapat diminimalisir. wasxrra Safety. Sebelum pengisian bahan peledak pada lubang bor, daerah ledakan akan dibebaskan dari segala peralatan, perlengkapan, dan personil yang tidak berkepentingan untuk pengisian dan peledakan. Daerah ledakan harus diserahkan kepada Tim blaster. Tim blaster akan melakukan pemeriksaan selektif untuk metode pengisian, terutama dalam pengisian untuk kontur lubang, sesuai dengan desain. Secara teori beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pada saat proses charging adalah sbb. : 4, Pada saat cuaca hujan, dikhawatirkan jika ada petir dapat memicu detonator elektrik. 2. Dilarang menyalakan korek api dan rokok. 3. Dilarang melakukan panggilan dan menerima telepon genggam. 4. Dilarang memotret dengan memakai flash. Pengisian pasir Trial Blasting Pee) C1) Eee oe ee ee Pekerjaan charging pada terowongan pandandure sebelumnya membutuhkan waktu rata rata + 1,5 jam (90 menit) karena kebutuhan waktu untuk pekerjaan charging juga ditentukan oleh bagus tidaknya lubang yang dihasilkan oleh proses pengeboran ( Drilling ) dan jenis batuan yang sudah di bor, terkait proses flussing atau pembersihan lubang bor. Trial Blasting. Dilakukan pertama kali untuk mengetahui kebutuhan atau jumlah bahan peledak yang dibutuhkan secara optimal menghasilkan volume penggalian sebesar-besarnya dengan sekali ledak. Sebelum dilakukan pekerjaan peledakan Kepala Proyek harus meminta kepada Owner melalui surat agar Pihak Pertama mengeluarkan surat permakluman kepada Aparat dan Kepala Desa di sekitar lLokasi, terkait proses blasting. Peledakan pertama kali sebaiknya dilakukan pada saat siang hari, untuk menghindari Sleep Blasting. Biasanya sesuai prosedur Kapolres setempat tidak akan mengijinkan peledakan pertama kali dilakukan pada matam hari. Sleep Blasting. Adalah kejadian dimana bahan peledak yang sudah dirangkai dan sudah siap tidak dapat segers diledakkan karena beberapa hal, seperti belum ada ijin, ada alat berat yang rusak/macet di dekat lokasi. Prosedur Sleep Blast adalah segera men-sterilkan daerah di sekitar pekerjaan dengan memasang police line dan di jaga terus menerus oleh petuges Kepolisian sampai bahan peledak dapat diledakkan. Beberapa saat sebelum proses peledakan seorang Safety Officer harus membunyikan sirine dan memberi peringatan kepada orang-orang disekitar agar menjauh dari lokasi peledakkan, kemudion menghitung mundur dari 10 (sepuluh), hingga tombol peledak ditekan oleh Blaster. Keuntungan galian terowongan dengan methode blasting : + Efektif waktu + Hasil material yang optimal + Resiko kerusakan batuan sedikit (dgn takaran bahan peledak sesuai) + Material hasil blasting mudah diangkut + Mendapat kemajauan jarak yang optimal Kendala: + Resiko bahan peledak yang tinggi + Asap beracun yang dihasilkan setelah blasting + Bahan peledak yang tidak meledak dan tertinggal di lubang + Air blast yang kencang Fly rock yang berbahaya untuk pekerja + Suara ledakan yang keras + Batuan banyak yang remuk tapi tidak jatuh pada saat blasting wasnrra Solusi : + Mengikuti standar pengamanan bahan peledak ‘Saat membawa harus berhati hati dan jangan diletakkan sembarangan Mengurangi bahan peledak yang mengakibatkan air blas dan fly rock tinggi Menggunakan steaming/pengisi yang benar + Menyarankan untuk berlindung saat peledakan VENTILATING ( SIRKULASI UDARA ) Ventilating adalah pekerjaan yang dilaksanakan setelah proses pekerjaen peledakan ataupun proses Pekerjaan yang berlangsung di dalam terowongan. Maksud dari ventilating sendiri adalah untuk mengganti atau mengeluarkan gas gas beracun didalam terowongan dan mengganti dengan udara segar dan oksigen dari luar dengan meniup menggunakan blower tiup dan dibantu dengan blower exhaus Blower exhaus Blower tiup untuk mengeluarkan udara kotor Setelah proses pekerjaan ventilating telah dikerjakan maka berikutnya dilakukan pengecekan oleh ru ledak/blaster untuk memastikan bahan peledak dan detonator meledak semua. Pengecelan juga akukan oleh ahli geologi untuk memastikan lokasi kerja yang baru diledakkan sudah aman untuk Jatuhnye bongkahan-bongkahan batu di langit-Langit terowongan sehingga proses berikutnya dapat era dilakukak. Pengecekan juga dilakukan oleh direksi dan diikuti oleh pelaksana lapangan untuk getahui hasil dan kemajuan penggalian terowongan dan tidakan-tindakan yang diperlukan untuk emankan pekerja, seperti pencungkilan batu-batu yang rawan jatuh. Pengecekan oleh Blaster, Geologi , Direksi dan Pelaksana Jembatan CUT nen 1 KE | Panduan Petaksanaan Pekerjaen wasKrra MUCKING Mucking adalah pekerjaan pengeluaran material /limbah yang dihasilkan pada pekerjaen blasting Pekerjaan mucking pada terowongan pandandure menggunakan alat bantu 3 unit whell loader dan 2 unit excavator pe 100, pemilihan alat whell loader dan excavator disesuaikan dengan dimers terowongan yang dikerjakan untuk mendapatkan efektivitas kerja yang bagus. Proses Mucking Proses pekerjaan mucking kebutuhan waktu yang dibutuhkan terkadang tidak menentu karene dipengaruhi oleh volume dan juge jarak yang ditempuh oleh alat berat untuk mengambil material hasil blasting tersebut. Maka disetiap selesai pekerjaan, harus di lakuken evaluasi untuk mendapatican data di lapangan. Data tersebut akan digunakan untuk melakukan perencanaan pada proses berikutnya untuk mencapai target waktu sesuai rencana. Dalam 1 (satu) kali mucking membutuhkan waktu = 2 (dua) jam untuk jarak O-5om, 4 (empat) jam untuk jarak 50-150m dan 6 (enam) jam untuk jena >150m. Keuntungan mucking dengan wheel loader : + Efektifitas alat dan waktu + Tidak memerlukan banyak personit Kendala : + Manuver alat yang terbatas + Faktor lelah operator lebih tinggi + Roda whell loader yang gampang aus + Asap alat berat yang pekat + Tidak bisa bekerja secara paralel Sotusi : + Menyesuaikan kebutuhan alat dengan lokasi dan material yang rontok + Menyiapken operator cadangan + Menyediakan ban cadangan + Melakukan pengecekan pada kelaikan alat wasxrra | . SCALLING/PEMANGKASAN Scaling dan pemangkasan dilakukan kalau hasil blasting tidak sesuai dimensi terowongan, disamping untuk menjatuhkan batuan lepas,akibat proses blasting. Scalling dan Pemangkasan dpapat dilakukan secara manual dengan linggis dan gancu untuk dinding yang terjangkau dan dengan menggunakan Excavator PC 100 untuk langit-lengit pada batuan yang besar. Excavator juga dapat membantu membentuk dimensi terowongan yang tidak tercapai dengan peledakan. Proses berikutnya adalah pengecekan oleh surveyor terkait dimensi. Dan pengecekan Face terowongan dan dinding terowongan oleh ahli geologi terkait Pemilihan pengamanan atau supporting yang sesuai dengan jenis batuan. Beberapa macam pemilihan supporting yang sesuai dengan jenis batuan adalah, shotcrete permukaan, angker bolt atau steel support. Proses Scalling dengan Excavator PC-100 Scalling sangat penting dalam pengerjaan terowongan untuk mengurangi resiko kecelakaan yang disebabkan oleh batuan yang tidak jatuh akibat blasting dan mendapatkan profil terowongan sesuai penampang desain. Keuntungan scalling dengan alat berat : * Mengurangi resiko kecelakaan * Tidak mebutuhkan banyak personil + Efektif waktu Scalling yang dilakukan lebih efektif ndala Manuver alat yang terbatas Asap beracun yang dihasilkan alat berat Penerangan yang terhalang badan alat berat Tidak dapat parkir didatam terowongan Lusi : Melakukan pengecekan terhadap produktivitas asap pada alat berat yang digunakan Meletakkan penerangan pada posisi yang tinggi agar tidak tertutup Dibuatkan tempat parkit terdekat di luar terowongan ktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan mucking dan sclling juga ditentukan dari panjang terowongan \diri seperti tabel berikut : CL) we Jarak kedalaman | Waktu jarak kedalaman 0-50 m 2 jam jarak kedalaman 50-100 m 3: jam jarak kedalaman100 - 150 m 4jam jarak kedalaman 150 - 200 m 6 jam Jarak kedalaman 200 - 220 m 8 jam Dari tabel tersebut kita dapat memperkiran kebutuhan waktu untuk pekerjaan muc! membutuhkan waktu rata rata + 4 jam SHOTCRETE Pekerjaan shotcrete dengan ketebalan 10 cm dilakukan 2 lapis, yaitu lapis pertama setebal 5 crm di lapis kedua dengan ketebalan 5 cm. Lapis pertama Shotcrete lapis 1 berfungsi untuk safety, yang bertujuan untuk menutupi permukaan face dan ding terowongan dari batuan, supaya tidak mudah runtuh akibat oksidasi batuan dengan udara Lapis kedua Setelah lapis 1 sudah kering, shotcrete lapis 2 dilakukan dengan menggunakan wire mesh ( sex gambar ). Setelah pemasangan wire mesh dengan angkur, pekerjaan shotcrete bisa dilakukan. Pekerjaan Shotcrete Terowongan Panduan ketebalan harus dipasang untuk memastikan ketebalan yang diminta Pekerjaan Shotcrete yang dilakukan di terowongan pandandure disesuaikan dengan kondisi bas yang ada. Jika batuan kondisi bagus pekerjaan shotcrete lapis kedua terkadang dapat ditinggal dilengkapi/diselesaikan dalam waktu yang berbeda untuk mendapatkan efektif waktu mengel kemajuan galian terowongan. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan shotcrete + 1jam PanduanPlksanan Peterjan_| KP wasnira tungan shotcrete : ‘Mencegah rontokan batu Menambah massa batuan jelek Mengurangi resiko kecelakaan ‘Mendapat ketenangan dalam bekerja dibawahnya ‘Mengurangi resiko overlaping fala: ‘Debu material yang bahaya untuk kesehatan (dry shotcrete) Behaya sigunite yang digunakan sebagai bahen aditive is debu material yang menempel dibagian lokasi kerja yang lain Stok air yang terbatas Jerak compressor yang jauh dari lokasi mpat pencampuran material shotcrete yang jauh lengkapi para pekerja dengan peralatan ks maksimalkan blower tiup dan blower hisap -modifikasi truck untuk mengangkut kebutuhan material dan peralatan shotcrete ‘nyiapkan hose angin dan cadangennya secara aman, agar tidak bongkar pasang nentukan 1 lokasi pencampuran material shotcrete ‘LL SUPPORT rut persyaratan desain, jarak antar steel support adalah 0,50-1,00 meter tergantung jenis batuan jongen yang dilindungi. Steel support dibagi menjadi dua bagian, dengan penyambungan di bagian atas (crown). Sambungan sudah dianalisa terkait jumlah dan diameter baut penyambung. kekuatan ‘Beja didapat dari rangkaian steel support. Proses pemasangan steel support wasnrra Pemasangan support pada terowongan pandandure dilaksanakan oleh tenaga manusia dengan slat bantu wheell loader untuk mempermudah pengangkatan dan pemasangan support, disamping untulk mempercepat pekerjaan. Dalam pekerjaan steell support membutuhkan waktu pelaksanaan + 1 jam untuk menginstal 2 set. Pemasangan steell support juga dilengkapi dengan pemasangan balok 6 » 12 sebagai perlindungan dengan methode roofing. Pemasangan balok dipasang diposisi atas steel support. Keuntungan menggunakan steell support : + Mendapat keamanan yang pasti + Mendapat ketenangan dalam bekerja + Konstruksi perkuatan lebih pasti + Pekerjaan lebih mudah,cepat dan efektif Persiapan Kendata + Mobilisasi stell support ke dalam terowongan agak rumit + Pemasangan dengan sistem manual yang susah + Pemasangan baut joint support yang susah + Lokasi yang tergenang air Solusi + Memodifikasi truck, untuk mempermudah mobilisasi steell support ke dalam terowongan + Pemasangan support dibantu dengan wheell loader + Memasang pompa submersible dilokasi pengerjaan CYRCLE TIME PEKERJAAN TEROWONGAN PADA LOKASI TANPA STEEL SUPPORT @- = _ — te 0.5 JAM ee ee ee F Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | CP CYRCLE TIME PEKERJAAN TEROWONGAN DENGAN PEMASANGAN STEEL SUPPORT 3 JAM AM Cyrcle Time tanpa pemasangan support Jarak kedalaman : 100 m - 150m 2uamM jonitoring Cyrcle Time Pek.Galian Tunnel by Methode Blasting Rercana Realist. No} denisPekerjaan week larga | wesc) eigen | SN Marking : ‘Marking survay 07.15 -07.45_| 0,5jam | 07.15-07.40 | 0,5jam Marking pattern 07.45 -08.15_| 0,5 jam | 07.40-08.15 | 0,5jam a A 08.15-11.15 | jam | 08.15-10.45 | jam | CBarging 1215-1945 | 15 jam | 11.15-1m15 | jam 4 | Blasting 5 | Pentilating@ctecking | 1m.45-1m15 | 0,5 jam | 1m15-1m45 | 05 jam ‘Mucking & scalling 3@.15-17.15 | 4jam_ | 18.45-18.10 | 5 jam 7_| tmotcrete 17.15-18.15 | 1jam_| 18.10- 10,00 |_1jam Total 1. jan 12m KP | Panduan Pelaksanaan Pekerjaan wasnira Cyrcle Time dengan pemasangan support Jarak kedalaman : 100 m - 150m Monitoring Cyrcle Time Pek.Galian Tunnel by Methode Blasting | sendurcan demon MM otan I etry Perspan No} genbPekerjaan Remene 2 | Ketemmngan waktu | mijam| Waktu | mijam) 1_| Marking: me Marking survay | 09.15 -09.45 | 0,5 jam | 09.15 - 09.35 | 0,5 jam Marking pattern | 09.45- 10.15 | 0,5jam_| 09.35 - 10.10 | 0,5 jam @_| Grilling 10.15-13.15 | _3jam_| 10.10- 13.85 | 3jam 3. | GBarging 13,15-13.45 | 15 jam | 13.05- 15.15 | jam 4 | Blasting | 5_| Ventilating + checking | 14.45 -15.15 | 0,5jam_| 15.15-15.40 | 0,5 jam MuckingQscalling | 15.15-19.15 | 4jam_| 15.40-@0.35 | 5 jam | 8 | aotcrete 1915-0015 | 1jam_| @0.35-e1.40 | _1jam _| Supporting 0.15 -@8.15 | @jam | ai.40-03.35 | Blam | pemasangan | support a4 set 145 ‘Total 133m Gar | Panduan Petaksanaan Pekerjoan IR Bore Pile Perkuatan Lereng (Bendungan Jatigede) ae es ee ee PEKERJAAN BORE PILE Pekerjaan Bore Pile yang dilaksanakan di proyek ini direncanakan untuk perkuatan lereng pada saluran outlet bendungan Jatigede yang ada dibawahnya. Diameter bore yang digunakan adalah diameter 800 mm dengan kedalaman 28 m, Direncanakan bored pile tersebut menggunakan penulangan 12D25 dengan sengkang kombinasi diameter 10@150 den dia.16@150. Sesuai lokasi untuk pekerjaan b pile ini dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Untuk Line D ( layer 1) + Diameter Bore pile: 800 mm + Kedalaman ( L) : 28m + Jumlah 2 10 x 64 ttk 2. Untuk Line E ( layer 2) + Diameter Bore Pile : 800 mm. + Kedalaman (L) 228m + Jumlah 10 x 64 ttk Dalam pelaksanaanya pengeboran dibagi menjadi 3 , yaitu : .. Bore pile dia. 80 cm for soil b. Bore pile dia. 80 cm for claystone . Bore pile dia. 80 cm for volcano breccia d. Bore pile dia. 80 cm for bolder material Berikut detail penulangan bored pile : Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | KP wasrara Pot. Melintang Pembesian Bore Pile Detail Pembesian Bore Pile Pot. Memanjang Pembesian Bore Pile ikut denah lokasi pekerjaan bored pile : Denah Pekerjaan Bore Pile KP | Panduan Pelaksanaen Pekerjaan wasnrra Tampak Potongan memanjang Bore Pile A. PERALATAN Dalam pelaksanaan pekerjaan bore pile, peralatan yang digunakan antara lain : a) Hydraulic drilling rig attached with telescopic kelly bar. b) Service crane of minimum required capacity. ©) Temporary single wall casings. 4) Drilting tools (auger, bucket, cleaning bucket), rock tools. e) Excavator. f) Water Container g) Tremie Set h) Water Pump(s), Welding set(s), Generator set(s). i) Lighting equipment. B, PELAKSANAAN Metode kerja dari Bore Pile (wet hole method) ini di review selama pekerjaan Bored Pile berlangsuns, dan jika perlu akan di sesuaikan atau di ubah menurut kondisi lapangan. Jika ada perubahan dart metode kerja terlebih dahulu harus di setujui oleh Pengawas Lapangan. B.1, Prosedur urutan pekerjean Bore pile adalah sebagai berikut : Marking Posisi Pile oleh surveyor Instal casing sementara (Temporary casing) Mulai melakukan Pengeboran (Boring) Jika Lubang Bor tidak stabil, Boring herus dilakukan dengan bentonite Setelah Pengeboran sudah mencapai Toe Level, lakukan inpeksi Lapangan untuk konfirmasi toe le Lowering Steel Cage (Pembesian) ke dalam lubang Bor Pengecoran (Casting) bored pile dengan _pipa tremi . Cabut (extract) casing ey oe ree 8.2. Metodologi Setting Out Kontraktor akan menyediakan license surveyor dalam membuat setting out poin /titik Bored yang akan di bor. Kemudian 4 poin sebagai referensi_ yang dipasang /offset tidak kurang dari 1m ¢: titik posisi pile. Bendungan Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | KP wasnira Peg-Pile point ‘Cara pemasangan casing sementara yaitu dengan menggunakan Vibrator (Vibro-hammer) yang di pukut ke dalam tanah. Verticality di check dengan menggunakan 2 plum yang di letakkan secara ortogonal atau spirit level jika casing kurang dari 4 m. Mlustrasi Install casing sementara dengan Vibro hammer KP | Panduan Petaksanaan Pekerjaan wasvara Pengeboran Soil auger dan soil bucket dipakai untuk pengeboran tanah yang halus (soft), pasir (sand) sampai tanah keras (hard layer). Apabila dalam pengeboran di temukan batu (rock) bisa di pakai Rock Auger atau Core Barrel. Chisel tidak diijinkan dalam pengeboran jika tidak di setujui oleh pengawas lapangan. Sisscom Teknik pengeboraan dengan kondisi lapisan tanah yang berbeda b ae — Verticality Kelly Bar Mesin Bor dapat di Check dengan menggunakan 2 benang yang diposisikan sebagei Plum line secara tegak lurus sebelum pengeboran di mula. Verticality dari Lubang bor dapat di check dengan melihat posisi dari Kelly bar terhadap casing. Lubang bor dalam posisi vertikal jika Kelly Bar di tengah (center) casing. Selama proses pengeboran, apabila tanah yang dibor mudah runtuh maka akan di pakai adukan bentonite untuk menjaga agar lubang bor tidak runtuh (collpase). Disini Bentonite berperan untuk menstabitkan lubang bor dengan memastikan tekanan di dalam Borehole lebih _besar daripada tekanan horizontal dari tanah dan air tanah, Bentonite akan di check dan di test setiap pile setelah proses de-sanding selesai_ di lakukan dengan mengambil sampel dari pile. Properti dari cara bentonite akan di check sebelum proses casting di mulai. Sampel tanah di ambil setiap 5 m dan akan di simpan di dalam plastik dan di ditulis (marking) untuk referensi jika dibutuhkan, Setelah mencapai design level alat Bor akan diganti alat bor dengan dasar yang flat (Cleaning Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar lubang Bor. Pengukuran kedalaman lubang Bor dilakukan dengan menurukan measuring tape sampai ke dasar lubang bor. Di ujung measuring tape di pasang plum dengan berat yang cukup agar memastikan measuring tape sampai ke dasar Borehole. Mlustrasi Proses Boring c & a £ 5 3 = ol rs} wasnrra Bentonite loss Jika terjadi kehilangan bentonite secara tiba-tiba, langkah —langkah yang perlu diambil : 1. Adukan Bentonite ditambah ke Lubang bor untuk menjaga bentonite tetap di ketinggian level yang cukup. Jika hanya minor loss proses boring tetap di lanjutkan dengan memperhatiken bentonite level apakah masih mengalami penurunan atau tidak. 2. Lubang bor akan diurug (backfill) dengan tanah untuk mencegah kehilangan bentonite, kemudian dipadatkan (compact) dengan Chisel 3. Setelah kehilangan bentonite (Bentonite loss) dapat di kontrol, baru boring dapat di lanjutkan. Dalam kasus kehilangan bentonite ini apabila tidak dapat di atasi dengan usaha di atas make Borehole dapat di backfill Kembali dan masalah ini lebih baik didiskusikan dan di review dengon konsultan dan Owner. C. PEKERJAAN PEMBESIAN ( REINFORCEMENT ) Pembesian akan di pabrikasi di tempat Fabrication Yard. Lokasi pabrikasi ini sudah di tentuken sebelumnya. Helical Link akan di las pada Tulangan utama (main reinforcement), demikian jug laping akan di las secukupnya jika steel lebih dari 12 m sehingga memungkinkan steel cage akan di bagi menjadi 2 section. Hal ini_untuk menjaga agar main reinforcement tetap_tersambung bila steel cage akan di pindahkan Steel cage yang sudah di pabrikasi kemudian di turunkan ke lubang bor yang sudah selesai di bor sampai disain toe level. Steel cage akan di topang sementara dengan 2 (dua) besi hook sampai proses casting selesai. kapasitas besi hook harus di dihitung apakah mencukupi atau tidak. Pengangkatan (Lifting) harus di usahakan agar tidak terjadi buckling pada steel cage. Mengukur Bored Length dengan Measuring tape Proses memasukkan Steel cage ke Bored Hole wasnrra D. PENGECORAN ( CASTING ) Metode casting adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong, Panjang pipa tremi 2m, 3m, dan 1 m yang disambung. Sebelum ready mix cituang terlebih dahulu sterofom di tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam Pipa tremi. Casting akan dihentikan jika concrete sudah mencapai minimum 300 mm di atas cut off level. Over Cast di lakukan untuk menghindari concrete yang bercampur dengan tanah /unsound concrete sewaktu pencabutan casing. Pipa tremi akan dibuka secara continu, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam di bawah concrete level . Selama Casting, Bored log dan concrete record harus dipersiapkan yang berisi data delivery time, Volume concrete, Concrete level (diukur tiap satu lori concrete selesai dituang). Satu Sampel kubus atau Silinder siambil_ setiap 30 m3 atau sesuai dengan spesifikasi teknis dari konsultan.untuk mutu beton bore pile ‘adalah fc 25 Mpa. ‘Casing harus di cabut 2 jam setelah proses casting selesai. Jika ada plunge column (I-beam) yang akan Sipasang ke dalam Bored Pile, setelah casting selesai dilakukan, casing terlebih dahulu dicabut sampai toe level casing sedikit di atas concrete level. Dan Casing dicabut seutuhnya setelah 24 jam.Setelah ‘esting selesai, lubang juga harus di tutup (backfill) kembali dengan pasir atau tanah setidaknya 4 jam setelah casting. BENTONITE buk Bentonite dicampur dengan air dalam digestor dengan kapasitas 2 m / per satu kali batching. dukan bentonite (Bentonite Slurry) di simpan di dalam Silo dengan total kapasitas 2,5 x Volume total rehole yang ukurannya terbesar. Adukan (slurry) di daur ulang dengan menggunkan mesin desanding, Mlustrasi Bentonite Plant RU | Panduan Petaksanaen Pekeriaan wasvara E.1. Properti Bentonite Slurry Pada dasarnya, adukan tediri dari campuran yang seragam dalam air. Tempat pengujian bentonite: slurry (laboratorium) harus di sediakan di lapangan dan pengujian bentonite slurry di lakukan proses casting Bored Pile akan di mulai. Proses pencatatan laporan Lab hasil pengujian Bentonite Slurry di simpan dan kemudian di lampirkan: dengan Bore Log. Peralatan Pengujian Bentonite Slurry terdiri dari : 1. 1 Mud Balance (Density test) 2. 1 March Cone (Viscocity test) 3. 1 Sand Screen Set (Sand Content test) 4, PH paper (mengukur PH) Li Mud Balance Marsh Cone Sand Filter ‘Semua pengujian wajib di lakukan sesuai dengan spesifikasi dengan di saksikan oleh pengawas lapan gan. Hasil pengujian harus di tanda tangani dan di approve oleh pengawas lapangan. ee ie ee ee ee ANALISA SEKUEN PEKERJAAN BORE PILE Jumlah = Kedalaman Bor = _Volume/ttk = _Jumilah Total m = _Jumlah Total Volume beton Panduan Pelaksanaan Pekerjaan | KE 0.80 m 17,920.00 m 640.00 TK 28.00 m 14.07 m3 503,760.00 m 252,084.00 ms EB Peralatan yang digunakan ~__Hydraulle driting rigs c/w locking telescopic kely bar 3.00 unit = _ Service crane 3.00 unit = _Temporrary double wall casings 3.00 unit =__Driling tool Dring fluid 8.00 set = Escavator 3.00 unit = Tremie set 3.00 set = Water pump 2.00 set = Welding set 100 set = Generator set 1.00 set = Lighting equipment 1.0015 WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN = Produktivitas 4 alat bore ‘4.00 ttk/hari = _ Produktivitas 3 alat bore = _Jumlah titik Bor 12.00 ttk/hari (640.00 tk KE | Panduan Pelaksanaen Pekerjaen wastara Metode Drillling and Grouting Bendungan Jatibarang 1. DENAH Denah Lokasi Grouting di Proyek Jatibarang 2. UMUM Bendungan merupakan suatu bentuk bangunan sipil yang berguna untuk menampung air datam wakes dan volume rencana. Dalam Pembangunan suatu Bendungan salah satu faktor yang mempengarub! kekuatan daya dukung tanah untuk menopang bangunan di atasnya ialah kemampuan tanah tersebut didatam menahan rembesan aliran air yang terjadi dibawah bangunan tersebut, Maka dari itu sampai sekarang didalam setiap pembangunan Bendungan selalu ada pelaksanaan pekerjaan perbatkan pondasi dibawah tubuh Bendungan yang sering disebut dengan pekerjaan drilling dan grouting. Tampak Arus Air sonst Bawah Bendungan ee ie ee ee oe = Pekerjaan grouting adalah merupakan pekerjaan memasukan bahan yang masih dalam keadaan cair untuk perbaikan tanah, dengan cara tekanan, sehingga bahan tersebut akan mengisi semua retak-retak dan lubang-lubang, kemudian setelah beberapa saat bahan tersebut akan mengeras, dan menjadi satu kesatuan dengan tanah yang ada. Untuk proses grouting di Proyek Bendungan Jatibarang digunakan campuran semen dan air. Secara umum pengeboran grouting akan dilakuakan sesuai dengan gambar kerja yang disetujui kecuali dari Pihak engineer melakukan perubahan instruksi. Pelaksanaan Grouting tidak hanya pada tubuh Bendungan saja tapi juga dilaksanakan pada Bangunan Spillway yang berada di samping tubuh Bendungan, daerah dimana bisa terjadi rembesan air. 3. PERSONIL Alat yang digunakan di Proyek Waduk Jatibarang jumlahnya 5 alat drilling. Tiap alat mempunyai personil 1.2. Batching Plan Ditugaskan sebagai pembuat campuran grouting, + Satu penyetel hopper dan grout pump * Dua penjaga mixer (pembuat campuran dan serba serbi) 1.2. Mesin Drilling Setiap alat memalai alat tenaga sebanyak 2 orang untuk tiap mesin drilling, dengan alat 5 buah dilapangan. + Penyetel mesin drilling + Penyambung stang drilling dan serba serbi 1.3. Grout Engineer Ditugaskan untuk melakukan proses dan perhitungan water test pressure (WPT) dan grouting, + Nanang + Datuk 1.4. Kalap Koordinator lapangan, untuk komunikasi antara pihak grouting (subkon) dan pihak teknik waskita. + Tri Agus 4. METHODE PEKERJAAN Secara geris besar site plan pekerjaan grouting pada pembangunan Bendungan Jatibarang ~ Semarang seperti gambar dibawah. Alur Grouting Pembangunan Waduk Jatibarang © Godengsemen 2. Gourminer 3. Hopper & GroutPump 5. Tongt & Valve 7. automatic Recorder 2. Pressure gauge 8. Packer Ea ee oe ee ec RE | vnceniercccca wasnrra Untuk urutan metode pelaksanaan pekerjaan grouting di Proyek Jatibarang meliputi: 4,1, Menentukan Posisi Titik Grouting Penentuan titik grouting, dengan bantuan surveyor. 4.2, Pekerjaan Drilling Pengeboran tanah dilakukan per stage (5 meter) sesuai kedalaman rencana dalam gambar kerja. Lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pengeboran berbeda — beda tergantune _ jenis batuan yang terkandung didatamnya. CA) A -O- ae ao" CL ez Oy a © =check Hole (core) A = Tersier (rotary) © = Pilot Hote (core) = Sekunder (rotary) @ = Primer (rotary) ‘Skema Drilling dan Grouting di Proyek Waduk Jatibarang Pekerjaan drilling dibagi menjadi dua, yaitu: 4.2.1, Pekerjaan Core Drilling (dia 66 mm) Pekerjaan pengeboran drilling dengan menggunakan mata bor diameter 66 mm. Pengeboran dilakuakan pada titik Pilot Hole dan Check Hole, pada pengeboran ini dilakukan pengambilan sampet batuan. + Pilot Hole Berfungsi untuk mengambil sample tanah sedalam yang direncanakan, alat yang digunakan drilling dengan stang drilling ukuran 66mm. Setelah didapat, sample diberikan ke pihak konsultan. Pekerjaan ini dilakukan sebelum rotary drilling dillaksanaken. Contoh Pengambitan Sample Tanah wasnira + Check Hole Berfungsi untuk mengecek hasil rotary drilling yang sebelumnya telah dilaksanakan. Pekerjaanya check hole terdiri dari drilling (stang drilling 66 mm), WPT (pada stage pertama), dan grouting tiap stage. cere Ga Cua acs) 3 sid 10 Dilaksanakan grouting Kemungkinan adanya additional hole > 10 guna mencegah terjadinya bahaya rembesan 4.2.2. Pekerjaan Rotary Drilling (dia 46 mm) Pekerjaan pengeboran drilling menggunakan mata bor diameter 46 mm. Pengeboran dilakukan pada spillway (titik Primer, Secondary dan Tertiary) dan dam (blanket, curtain dan konsolidasi) , pada pengeboran ini tidak dilakukan pengambilan sampel batuan, setelah pengeboran dapat diteruskan proses WPT dan grouting. Metode atau cara pemindahan urutan pekerjaan grouting dapat diterapkan apakah dengan sistem series (berurutan), pisah spasi (split spacing) atau lompat katak (skip and loop). {© Lompat Katak ( skip and Loop > PA) ee ee eee ee eo rt | Panduan Pelaksanaan Pekerjaan Untuk proses drilling kita menggunakan sistem down stage (desending), jadi kita drilling per stage dari atas ke bawah (a). Untuk proses grouting stage bawahnya kita harus drilling campuran semen dan air di atasnya (b), baru kita bisa drilling tanah bawahnya. Pemilihan metode untuk mengatasi keruntuhan tanah atau batuan dari atasny Stang Drilling Stang Drilling Pipa Diameter 3” Pipa Diameter 3” Hasil grouting stage ] Redrilling Grouting stage 2 Drilling b. Hasil grouting stage 1 a. Proses drilling stage 2 Tampak Proses Sistem Down Stage Untuk proses stage selanjutnya sama dengan contoh di atas. 4.3. Pekerjaan Water Pressure Test Kondisi tanah dibawah bendungan sangatlah sulit ditebak, maka itu kita perlu mengecek permeabilitas dari tanah dibawah bendungan dengan water pressure test (WPT). WPT tujuannya untuk mengetahui jumlah volume air per menit yang masuk atau merembes kedalam tanah, dari data debit air inilah nantinya dapat dihitung nilai Lugeonnya Nilai lugeon ini mengetahui Permeabilitas batuan pondasi merupakan faktor yang sanget penting untuk Pressure diketahui secara terperinci_ dalam merencanakan Gauge pekerjaan grouting. Adapun daerah cakupan dari VILL TLE Percobaan permeabilitas pada suatu rencena bendungan untuk kepentingan ini adalah sampai perlu tidaknya titik tersebut di grouting. Jenis WPT yang dilakukan adalah jenis single tes yaitu pengetesan dengan satu nilai tekanan tertentu dalam wakeu tima menit per tahap (per stage). Packer _— + ye — Pr yan Proses Water Pressure test wasKrra wrune Ounun Tabel Pressure Rencana Tiap Stage (WPT) oO 615 a 572 aa 627 2 2 582 aa 640 3 3 591 9 652 12 4 599 85 664 a2. 5 608 85 675 a1 Total 48 60 Average 936 2 Lu 4,73 3,40 Contoh Form Pencarian Nilai Lugeon Urutan perhitungan : + Setelah drilling dan penyetelan packer selesai, kita bisa meneruskan ketahapan WPT. + Tentukan pressure rencana untuk stage pertama (1st), dilihat dari tabel stage awal memakai pressure 2 kefem2. + Menentukan nilai P P=Po+Pa Pa = (h3 + h2)/10 h3 = rencana kedalaman lubang tersebut (dari shop drawing) = ketinggian pressure gauge dari tanah (diukur dilapangan) Pa = (20,10 + 0,50) / 10 2.06 kg/em2 2,06 +2 = 4,06 kg/cm2 + Pastikan air sudah mengalir pada selang. + Buka dan setel valve sehingga mendapat pressure yang direncanakan, dapat dibaca pada pressure gauge es Kc ic} Bendungan wasnrra + Nilai reading dari menit ke- 0 s/d menit ke-5 didapat pada flow meter. + Nilai injection adalah nilat yang masuk per menit Injection menit ke 1 = 571 ~ 560 = 11 liter + Cari nilai rata — rata ijection + Cari nilai tugeon Dengan L : panjang stage yang dihitung. LU = (10x Q)/ (Lx P) [10 x 9,6) / (5 x 4,06) = 473 Dengan nilai lugeon di atas 3 maka perlu diadakan pekerjaan grouting sesuai dengan tabel dibawah Nilai rc Derajat permeabilitas pada pondasi yang ketat (tight) dan hampir tidak perlu di 1 grouting. Pondasi perlu sedikit digrouting, apabila ditempati bendungan beton atau air 3 waduknya sangat berharga, cenderung piping sehingga perlu penghentian rembesan, - Perlu dijamin dengan grouting yang ekstensif untuk bendungan beton atau grouting regional untuk bendungan urugan tanah atau batu. 10 Perlu dijamin dengan grouting untuk semua type bendungan. 20 Tapak yang sangat berkekar-kekar dengan bukaan kekar relatif kecil. 200 Tapak yang sangat berkekar-kekar dengan bukaan kekar yang relatif kasar, Dapat pula pada pondasi dengan kekar jarang, namun bukaannya sangat lebar. Contoh Form Pencarian Nilai Lugeon Kesimputan 8. Jika Nilai Lugeon < 3 tidak perlu dilakukan sementasi (Grouting), karena tanah relative kedap air. ©. Jika sementasi telah dimasukkan sebanyak 4 kali adukan (4 x 150 liter) dan hasil tekanan masih tetap maka komposisi adukan harus ditubah (missal dari 5 :1 diganti menjadi 3:1) ¢. Sementasi dihentikan jika telah dicapai volume konstan 2 liter dalam waktu 10 menit. Atau Jika Volume mencapai 2000 liter adukan sementasi dengan campuran 1:1 pada tekanan yang sama Jika kejadiannya seperti ini perlu dilakukan penelitian tanah lebih lanjut sebab struktur tanahnnya sudah banyak rekahannya (tanah berongga). il Pada pelaksanaan grouting di proyek Jatibarang digunakan semen yang telah disetujui oleh Engineer, Pada Proyek Bendungan Jatibarang tahap digunakan campuran encer yaitu 5:1 (5 air : 1 cemen 2:1; 4:1 atau sesuai petunjuk Direksi atau Konsultan Pengawas. 4.4. Pekerjaan Grouting Pressure Gauge Monitoring Oe dee Rae eather Soils from Collapsing Tampak Proses Grouting Dengen adanya bentonit maka waktu pengerasan dapat diperlambat sehingga memungkinkan campuran mengisi celah yang agak jauh dari lubang dan campurannya tetap homogin. Apabila batuan yang disementasi sangat poreus (berlubang-lubang) maka untuk mengurangi biaya, campuran dapat ditambah pasir halus yang sangat bersih. 5 1 141 28,3 150 3 1 135,7 44,9 150 2 x 129,7 64,7 150 1 1 114 113.8 150 08 3 107 135 150 Tabel Volume Campuran CP | Panduah Pelaksandan Paberfeon wasKrra Untuk mengetahui banyak sedikitnya hasil sementasi ada istilah yang desebut grout take, yaitu banyaknya semen yang masuk kedalam lubang per meter panjang lubang bor yang dinyatakan dalam kg/m. Cara perhitungan nilai grout take, sebagai berikut: 1. Pastikan lokasi (alat drilling, hole, selang, packer, dan automatic recorder) siap melaksanaken grouting. 2. Pastikan campuran (semen + air) grout sudah sesuai dengan spesifikasi di batching plan dan siap dialirkan ke hole. 3. Menyetel pressure sesuai spesifikasi dengan cara membuka gauge valve. 4, Didapat jumlah kumulatif dan pressure cairan, terlihat di automatic recorder. Sebagai misal untuk sementasi sepanjang 5m, jumlah kumulatif semen yang berhasil dipompakan sebanyak 200 kg maka grout take nya adalah 40 kg/m. Dari hasil grout take dapat diketahui tinggi rendahnya hasil sementasi seperti terlihat pada table berikut : e 0-25 Renda (tow) 2 26-50 Cukup rendah (moderately low) = 51-00 Cukup (moderate) A 101 - 200 Cukup tinggi (moderately high) 5. 210 - 400 Tinggi (high) 6. _ >400 Sangat tinggi (very high) Tabet Kapasitas Grout 4,5. Pekerjaan Plugging Lubang yang dibuat oleh core drilling dan rotary drilling harus ditutup dengan campuran semen dan air sehingga tertutup rapat dari air permukaan tanah. 4.6. Monitoring pekerjaan Grouting Monitoring disini untuk mengetahui jumlah semen dan produktifitas alat yang telah dilaksanakan. wasxrra Eon) (Creme rent SPU BAWAH 825.00 10708.32 12.98 SPD BAWAH 3258.00 42490.79 13.04 GROUT LEFT RIM 4925.00 51109.12 10.38 12.13 Monitoring Bahan Semen Grouting (1 Oktober 2011) 08.00 ~ 10.00 Drilling Stage Drilling 1 stage 10.00 ~ 12,00 Pelaksanaan WPT dan Grouting Untuk 1 stage 12.00 ~ 18.00 Waktu jeda grouting (6 jam) 18.00 ~ 20.00 Redrilling Untuk stage yang ter-grouting 08.00 ~ 10.00 Drilling stage Stage selanjutnya Pola Pengerjaan Grouting Dengan 5 alat mesin bor digunakan pada Proyek Pembangunan Waduk Jatibarang didapat. Neeser) Cea) Sen C ul ‘SPU BAWAH 19.00 455.00 23.95 SPD BAWAH 104.00 1863.00 17.91 GROUT LEFT RIM 215.00 3115.00 14.49 TOTAL 56.35 Monitoring Produktifitas Alat (1 Oktober 2011) Untuk waktu yang tidak bisa direncanakan adalah waktu dalam proses drilling karena bila pada waktu crilling mata bor mengenai batuan keras maka rencana pengeboran 1-2 jam bisa menjadi 5-6 jam. itu mengakibatkan produktifitas alat menurun. w 5. SEQUENCE PEKERJAAN Urutan pekerjaan dalam pekerjaan groutinng dapat ditunjukan sebagai berikut : Pembersihan Lokasi Pemasangen Alat Pemasangen Stang, Drilling Drilling, Le oe ae ee UE wasKira FLOWCHART PELAKSANAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN JATIBARANG START lu<3 oes) eri Stage terakhir Setelah 6 jam Stage grouting selanjutnya Pentumbatan tubang grouting (Plugging) ! EO ar En) By Ele) Jalan oe el) wasKrra 6. DAFTAR PERALATAN 6.1. Mesin Drilling Rotary Berfungsi sebagai alat pemutar stang drilling sehingga dapat membust lubang dengan kedalaman sesuai dengan rencana kita, 6.2, Stang Drilling Berfungsi sebagai lengan antara mata bor dan mesin drilling, kedataman drilling dapat diukur dari panjang stang drilling tertanam ditanah, Ukuranya 46 mm dan 66 mm. 6.3. Mata bor Merupakan bagian dari stang bor yang dapat dilepas, berfungsi sebagai perusak lapisan tanah (batuan), sehingga dapat terbentuk lubang. Bila batuan yang direncanakan dilubang sangat keras maka kita memertukan mata bor jenis diamond. 6.4. Grout Pump Grout pump merupakan alat yang berfungsi seperti pompa air, jadi berguna untuk menyemprotkan cairan rencana (air untuk WPT atau campuran semen untuk grouting). wasxrra 6.5. Automatic Recorder Alat penghitung kumulatif campuran (semen dan air) grouting yang masuk ke lubang grouting. Fungsinya seperti flow meter, tetapi mempunyai pencatatan cotomatis, sehinngga hasil sudah otomatis terlamy setelah proses grouting, 6.6. Pressure Gauge Berfungsi sebagai mengukur pressure rencana. Tiap stage mempunyai pressure rencana yang berbeda - beda sehingga memerlukan alat pengukur pressure. 6.7. Grout Mixer Berfungsi sebagai alat mixing air dan semen, sebelum kita melakukan grouting kita harus membuat campurann rencana didalam grout mixer. 6.8. Flow Meter Berfungsi mengukur komulatif atiran (air untuk WPT atau campuran semen untuk grouting) yang lewat. Fy ca A oa wanna 6.9. Valve Berfungsi untuk mengatur pressure (aliran yang lewat) sesuai rencana awal. Bila kita membutuhkan pressure besar kita buka valve kearah terbuka, dan sebaliknya, 6.40, Selang Berfungsi untuk mengalirkan air atau campuran semen dari grout mixer ke lubang rencanan, Jenis selang yang dipakai bermacam - macam tergantung kebutuhanya untuk mengalirkan air ate ‘campuran semen. 6.41. Tangkd air Karena kebutuhan air yang sangat besar di pekerjaan drilling dan grouting maka dipakai tampungan air 1000 liter. 6.42. Hopper Berfungsi penampung campuran semen dan air, jadi campuran yang sudah jadi di grout mixer dialirkan ke hopper yang kemudian bisa dialirkan ke tiap lubang yang akan digrouting. 6.13. Packer Berfungsi sebagai karet penahan air dan campuran semen ager tidak tumpah keluar lubang. Jadi karet ini akan menutupi lubang grouting sehingga air yang disemprotkan kebawah akan mengalir kebawah (rongga tanah). Tabel Spesifikasi Alat NAMA ALAT Mesin Driliting Rotary Diesel Engine Canvas Coupling Tube bolt Bearing Water swivel Van Belt B-45 Van Belt B-57 Stang Drilling Grout Pump Induction motor Rubber Piston Seal Pump Piston Metal Ball valve Van Belt B 97 Pressure Gauge Grout mixer Induction Motor Rubber Seat Bearing 6206 Flow Meter Valve Selang Tangki air Hopper Packer Air packer 66 mm Air Packer 46 mm eye) Toho D2G 58 (150 m) Kubota Toho D2G 58 Toho 3224 Locabandot Bando Bando 66 mm 46mm Koken MG-15 (150 lt/menit) Koken Koken Koken MG-10 Bando Nachiseiki 10 kgf/em2, 15 kgf/cm2, 25 kgf/em2 Koken (2x250 liter Koken Koken Local Bosco ~ SBR (3 m3/hr) Penguin 10 bar 10 bar 7 wasnrra 5 Unit 10 peaces 20 peaces 5 Unit 42 unit 2 unit 10 unit 1000 titer 1 unit wasrra 7. PEKERJAAN TEMPORARY + Pemasangan Mesin Drilling seri) Pemasangan mesin di atas hole mebutuhkan banyak alat bantu seperti kayu 4/6, kayu 8/12 dan bambu. Tetapi setelah selesainya jalanya drilling, WPT dan grouting maka konstruksi sementara tersebut dibongkar. 8. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) Selalu bersikap perhatian terhadap setiap pekerjaan yang menimbulkan_bahaya, guna mengurangi resiko kecelakaan dalam suatu proyek. Target yang harus dicapai adalah zero accident. Tahapan yang harus diperhatikan adalah : a. Selalu berkoordinasi setiap kemungkinan timbutnya bahaya b. Persiapkan seluruh administrasi keamanan pekerjaan c. Kecelakaan kerja harus selalu terlaporkan 4. Menjaga lokasi dari pihak yang tidak berkepentinngan fe. APD harus selalu dipakai f. Mengecek mesin secara berkala g. Membuat rambu ~ rambu berupa tulisan, seperti : “DILARANG MENDEKAT YANG TIDAK BERKEPENTINGAN” “GUNAKAN APD” “HATI HATI BERBAHAYA” 9. LINGKUNGAN Selalu bersikap perhatian terhadap setiap pekerjaan yang menimbulkan_pencemaran tethadap ingkungan. Tahapan yang harus diperhatikan adalah : a. Pastikan tidak ada tetesan oli maupun solar dari mesin drilling maupun peralatan yang lainnya b, Pastikan sisa semen yang tidak digunakan di buang ke lokasi yang telah disiapakn untuk treatment. 10. RESIKO PEKERJAAN Resiko dipekerjaan grouting adalzh pada tahap pekerjaan drilling. Pekerjaan drilling tidak bisa direncanakan waktu pelaksanaanya karena terkadang saat kita melakukan drilling, mata bor menemui batuan keras sehingga membuat pekerjaan yang rata ~ rata bisa dikerjakan 1-2 jam bisa menjadi 5-6 jam. Karena resiko tersebut maka dalam pengerjaan kita harus menyiapkan alat drilling cukup banyak, untuk menghindari delay pekerjaan dan menurunya produktifitas alat. ce oe oe wasKrra TRSTRURST KER PROVE [Eds Fertama?’ 6 Janae 200 No Kopl—z a No. Ea: + al Revi 26 Januar OT Eanes [Kode Dakumey —TIKP-TE OIE, ake: faa in Bor Packer | Semen Type 1 stpump — |Selang ir tng Mer [Hopper vaivelt” |” ata bor (+¢laomana) TRTTERIAS| TAT] ANAS PEKERIAN| BERTERIMA BART] IDC [Tentukan fokasl yang akan dtentukans sual working drawing setting tat bor (mesin iting) ‘Sesuai working drawing [Tentuan tic yang akan dl diling & grouting ‘sual working dasing |Lakukan pengeboran dengan menggunakan mesin bor sesuai kedalaman yang] Sesusi working raving Ginginkan. Gunekan mata bor sesual yang akan diakssnakan (coring / rotary h '. |Setelan kecalaman terpenuhi pasang packer lakukan proses plaksanaan | Sesual spesifikasl Teknik |water pressure test, 5. [Be didapat nisi Lugeon <3 dari pelaksanaan wpt maka tidak ports Sesual spesikasi Teknik iakuskan grouting. Namun bia nial Lugeon > pau diakukan grouting ementasi), 7, |Persiapanalat untuk proses pelaksanaen grouting setelah cidapat nila lugeon | Sesual spesitkas! Teknik 3 'S [C2mour dan adiskan campuren semen dengan alr. Untuk tahap pertama | Sesual spesfikas Teknik [sigunaken campuran encer yatu 5:1 (5 ait semen); 3%; 241 8 1:1 ', Catat volume semen grout (semen : ar) yang masuk ke dalam pondas! tap | Sesuai spesikasi Teknik, Sesual permintaan }20 ment. 3k pada 10 menitpertsma semen grout yang masuk adalah 1 | enginaer atau pengaviat |campuren (150 fie), ulangi dengan memompakan Kembali t campuran ial. )2ka dalam waktu 2 kali 10 meni belum ads penurunan volume campuran lgrouting (pasta) yang masuk ke pondas! atau jka dalam 2 Kali 10 ment Volume pasta yang sudeh masuk = 300 liter, gant kompessi campuran grouting setingkat lebih pekat (mis: 3:1). Jka tela cldapatkan debit 0,2 iter/menit tau 2 tter/10 menit dan belum menunjukkann penuunan volume pasta yang dinjeksikan, maka grouting segera chentican Sesval_spesiiasi Teknik, Sesuai permintan 1p, | kakan petaksoan re-iling bila ade pelaksanaen grourting Gaeta paes 41, Julai pont sornpal 10 untuk stage ke 1 (kedalaman 5~ 10 m) dengan | Sesuai spesifikasi Teknik, Sesual permintaan [tekanan 3 kg/cm, stage ke Tl (kadalaman 10~ 15 m) dengan tekanan + | engineer atau pengawas lka/em=, stage ke 1V (Kedalaman 15 ~ 20 m) dengan tekanan 5 ka/em: stage| ke V (kedalaman 20 ~ 25m) dengan tekanan 6 ko/em? Lakuakan sesuai JGengan desain rencane (Jumiah stage pada Working cawing) 42, |Setela selesal semua stage clistukan penutupan (plugging) dengan Sesual spesikasi Teknik lcampuran 1:1) 13.9] enggunaan APD (helm , romp, dan sepatu saftey) 48} emasangan Rambu"HATI- HATE" Semin: 1, Gambar Kaga 2 Tam Taba Tada Tae anaes Dibuat | Mohammad Herkat, ST aK Disetui} —¢. Hedy TH, M.Tech KepolaProvek | SR Zaa Mister nee ee Seles 1. DENAH a oe ihre crear es Metode Embankment Main DAM (Bendungan Jatibarang) MAIN DAM DISPOSAL AREA TUNNEL SPILLWAY HAULING ROAD KANTOR STOCK MATERIAL Gunung Turun — Bendungan adalah kosntruksi yang dibangun untuk menampung air atau menahan laju air dengan umur rencana tertentu dan tampungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Pada umumnya, bendungen dibangun berupa timbunan/urugan (embankment dam), yaitu material timbunan mudah di dapat di sekitar lokasi pembangunan bendungan. Desain bendungan, maka harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut : 2. UMUM + Badan bendungan, fondasi, dan abutmen bendungan harus stabil terhadap berbagai konfigurasi beban statis maupun dinamis + Konstruksi bendungan mampu menahan gaya uplift force. + Freeboard yang tersedia harus mampu mencegah overtopping air melewati bendungan termasuk settlement dari pondasi dan timbunan. * Spillway dan kapasitas outlet harus mampu mencegah overtopping air yang mungkin terjadi melewati timbunan bendungan. Terdapat 2 jenis tipe bendungan urugan yang umum digunakan, yaitu timbunan tanah (earth-fill dam) dan timbunan batu (rock-fill dam), tergantung dari material dominan yang menyusun bendungan tersebut. 1. Earth Dams Bendungan urugan tanah dibangun dari timbunan tanah yang memenuhi persyaratan bendungan yang diambil dari borrow area sekitar lokasi bendungan. Tanah untuk urugan bendungan ini dipadatkan per lapisan hingga memenuhi kepadatan yang diizinkan (biasanya 92% ~ 97%). 2. Rock-Fill Dams Rock-fill dams merupakan bendungan yang tersusun dari bongkahan-bongkahan batu yang saling mengunci dengan inti yang kedap air. Inti dari bendungan ini dapat berupa tanah kedap air yang memiliki koefisien rembesan yang kecil. Ada 3 bagian utama dari rock-fill dams ini, yaitu : urugan batu utama, inti kedap air, dan bagian pendukung lainnya seperti instrumentasi bendungan. Urugan batu utama berfungsi menahan badan dam dari gerusan air dan juga menjaga stabilitas dari bendungan tekanan air yang menggenang. Bahan yang dipakai adalah batuan Inti kedap air berfungsi untuk menahan laju rembesan yang terjadi pada tubuh bendungan. Material isian untuk inti ini biasa terdiri dari jenis tanah clay/silty clay/clayey silt yang memiliki koefisien rembesan yang relative kecil. Bagian pendukung merupakan bagian dari dam yang hanya tambahan saja, walaupun ditiadakan tidak akan mengurangi fungsi dari dam Proyek Jatibarang menggunakan gabungan tipe bendungan rock fill dams dan earth dams, yaitu dibagi menjadi beberapa lapisan yang terdiri dari zona inti kedap air (zona impervious zone, upstream semipervious zone, semipervious zone, fine semipervious zone dan coarse semipervious zone) termasuk earth dams , zona urugan batu utama (inner zone, outter zone dan rip rap) termasuk rock fill dams. Dimensi Bendungan Jatibarang, sebagai berikut: + Dam Height =77m + Crest Elevation = EL 157.0 m + Foundation = EL 80.0m + Crest Length = 200.0 m + Crest Width = 10.0m + Upstream =1:26 + Downstream maids Alsge alan Coarse Semiperious Uprrenm semipersious slanket Grouting ‘carain Grouting ‘Sketsa Potongan Memanjang Zona Dam Jatibarang ‘ses alan ‘Sketsa Potongan Melintang Zona Dam Jatibarang Bangunan — bangunan yang terdapat di Waduk Jatibarang + Dam (urugan) Bendungan utama menggunakan jenis urugan batu (rockfill) dengan inti kedap air (earth). Inti berfungsi sebagai pembias rembesan agar tidak menyebabkan piping. Piping adalah istilah untuk kegagalan yang disebabkan oleh rembesan air waduk yang menggerus urugan tanah pada bendung. + Spillway dengan sittling basin Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Jadi pada saat terjadi overtopping maka air akan mengalir ke spillway. + Gallery Gallery merupakan terowongan yang nantinya digunakan untuk maintenance dam. Ukuran lorong gallery 2,00 m x 2,50 m memenuhi syarat untuk mobilisasi pekerja didalamnya. + Diversion tunnet Merupakan bangunan yang dibangun untuk membelokan aliran sungai keluar dari area yang akan direncanakan dibangun main dam, sehingga lokasi terbebas dari air sungai. Konstruksi terbuat dari betin berbentuk terowongan bawah tanah. Dimensinya diukur berdasar rencana banjir sungai kreo. + Saddle dam Saddle merupakan timbunan tanah yanga berada disisi tuar bendungan pada elevasi terendah. Timbunan tersebut berfungsi untuk membatasi air agar tidak keluar dari waduk. Sekaligus berfungsi sebagai pelimpah pembantu jika terjadi overtoping akibat kelebihan debit air. 3. PERSONIL Anggota personil disini mempunyai jobdesk masing ~ masing dalam membantu terlaksananya proyek, tetapi posisinya bersifat flexible artinya akan diutamakan mencari komposisi ideal dilapangan untuk keuntungan proyek. + It Rokh Subroto + Made Karjana + Ali Mashar + Haryanto 4, METODE PEKERJAAN Pekerjaan main dam embankment merupakan pekerjaan utama dan puncak dari Proyek Waduk Jatibarang. Dalam mencapai pekerjaan tersebut ada beberapa tahapan yang diuraikan dalam metode pekerjaan ini Metode pekerjaan tersebut terdiri dari pekerjaan galian tanah, pengecoran gallery, hauling tanah hasil galian, urugan dam, yang diuraikan sebagai berikut. 4,1. Galian Tanah Pekerjaan galian tanah disini berfungsi sebagai galian dam dan galian gallery. Galian dam sama halnya dengan galian untuk pondasi pada bangunan, galian disini juga mempunyai fungsi sebagai tempat penenmpatan urugan dam. Porsi Waskita dimulai dari STA 80 s/d 150 sebelah kiri main dam, dengan volume total 87.000 m* Layout Memanjang Porsi Galtian Waskita Lanta ela) Ere ce tas Bree U mela) dan Gallery Layout Melintang Rencana Galian Dam dan Gallery > Stage 1 (Common Excavation) Pekerjaan stage pertama menggunakan excavator. Lokasi tidak memungkinkan untuk menggunakan alat lebih dari satu. Satu excavator posisi dari arah akses jalan ke spillway mulai menggali tanah dan juga membuka akses jalan untuk alat lain masuk ke daerah lokasi galian. Hasil galian dilempar ke bawah main dam. ‘Akses jalan ke spillway QS viovang ke bawah main dam Cerne Bila akses jalan dan lokasi memenuhi untuk galian common direncanakan ditambah menjadi 2 excavator dilokasi, wasxrra > Stage 2 (unsound dan sound excavation) Diperkirakan unsound didapat dibawah EL.127 dan akses jalan untuk alat berat lain didapat pada EL.125. hasil galian dibuang ke main dam bawah. Direncanakan menggunakan excavator, breaker dan bulldozer. ‘ae ana 40 Dibuang ke bawah main dam 4.2. Pengecoran Gallery Pengecoran gallery stage 1 dapat dimulai setelah galian selesai dibawah EL. 104,20. Arah pengecoran dari bawah keatas. Pengecoran gallery stage 2 dimulai setelah proses hauling bekas golian selesai, dimulai dari dasar main dam keatas sampai elevasi 104,20. Alat dan bahan yang dipakai tego film, kayu, tie form, scafolding dan concrete pump. = KP | Panduan Pelaksanaan Pekerjaan wasnrra Tahapan pengecoran gallery dibagi menjadi 2 stage, dengan perhitungan sebagai berikut Pee ro Kapasitas C= 6.00 m Stoge 1 =65 m2 x65m 4225 mm Efsienst E= 0.80 Stage 2 =10m2 65m 65.00 me Jarak angkut = 1.00 km Waktu antar = 1.007 15.00 0.07 meni Kec ratarata © V=15.00km/jam Totalwaktu = 0.07 + 10+ 7.5 + 15.0 2357 menit “ {1= 4.00 menit. —_Kapasitas = 60 / 25.57 x 6.0 x 0.80 perjam 12.22 mi/jam = 7.50 menit Welty pengecoran t=15.00 menit Total Tuck mixer = 42.25 / 122 x8 0.452 Truck égncp - stage 1 1.00 Truck S ‘ Total Truck miner = 65.00 /12.2x8 0.665 Truck on stage 2 1.00 Truck Tabel Perhitungan truck Mixer Stage 2 Bekisting tegofilm Stage 1 Gambar Rencana Pengecoran Gallery Tahapan dalam pengecoran gallery, sebagai berikut + Akses jalan harus diperbatki dengan menghampar LC. + Siapkan concrete pump long boom ( dengan panjang lengan 30 m) di jalan akses El. 125, + Truck Mixer masuk ke akses jalan El. 125 satu persatu dengen posisi mundur. + Baru tahapan pengecoran dalam dilaksanakan. ee y Fs & ro — [a eeten) Gambar Proses Rencana Pengecoran 4.3. Hauling Gatian Dam Hasil gelian yang ditumpuk dibaweh harus segera dihauling karena pekerjaan urugan tanah di main dam harus segere dilaksanakan. Hauling material hasil galian dam diambil dari arah spillway, upstream dan hauling kembali ke spillway ke arah disposal. Alat yang dipakai excavator dan dump truck Kepasitas: C= 12.00 me eran gxcne 2 Jarak angkut L= 1.00 km Kec, rata-rata V=20.00 km/jam Waktu Muat DT Deb x2 = 6.00 menit Waktu tuang {3 =130menit pulang pergi v Waktu Ekstra t= 0.35 meni Woktu Tuang Bucket —=0.50 menit_ Waktu Total Produlsi DT = t1 #12403 +t = 17.05 menit Produksi DT (jam) = Cx60xE ee Kapasitas exca = 080m 17.025 Rencana tama hauling = 14.00 hari Vol. Bekas Gatin = 8700.00 m Jad Jumlah DT yang = 2.50 DT dibutubkan = 3.00 oF Jadi untuk proses hauling dibutuhkan 3 Dump truck kapasitas 12 m3 KP | Panduan Pelaksanaan Pekerjaan wasnrra : MAIN DAM (u/s) : DISPOSAL AREA : TUNNEL : SPILLWAY : HAULING ROAD HASIL GALIAN URWYNne Denah Rute Hauling Hasil Galian Hasil Galian Main Dam Proses Hauling Hasil Galian Dam = 4,4. Urugan Dam Urugan dam Pekerjaan porsi waskita berupa inner dan outter (upstream). Pekerjaan urugan untuk outter upstream tidak 100% milik Waskita, Waskita hanya mengerjakan sampai El. 145,00. Gambar Main Dam Porsi Waskita Crawter membvat iubarg yang disibahanpeledae EZ = Haulingke Stock pie ‘Dumping Material “a ‘Pemindahan Material Sequence Pekerjaaan Dam Embankment wasnera Au Pemilihan material Material urugan dam (inner dan outter) terdiri dari sand dan batu. Material batu direncanaken mengambil dari gunung turun dan outlet tunnel. Karena persentase sand yang kecil maka dianggap sand terkandung dalam batu tersebut. acdnlll ere aoe aan inner pervious 25,728.00 750 - 100 55.90 12.50 ee ty 100 - 4,75 31.60 utter pervious 138,600.00 750 - 100 61.62 634 100 - 4,75 32.04 Tabel Presentase Outter dan Inner Zone Material untuk outter harus dipakai material berasal dari gunung turun dan inner kita dapat menggunakan material hasil galian di sittling basin. Sebelum pemilihan material di gunung turun kita harus melakukan pekerjaan blasting, yang rencananya akan disubkan ke pihak lain. Alat bantu untuk blasting gunung turun (untuk material gravel) yang dipakai adalah anfo (campuran ammonium nitrat dan minyak bahan bakar diesel), pemicu, detonator dan crawller drilling. Sedangkan untuk pemindahan material gravel ke dump truck digunakan excavator. Proses pemilihan material kite gunakan saringan yang terbuat dari besi dan baja siku. Besi dilas pada rangka baja siku dengan jarak tertentu sehingga menghasilkan spesifikasi sesuai dengan rencana. Setelah proses pemilihan material di disposal atau gunung turun selesai, dilanjutkan proses hauling material ke main dam, alat bantu yang digunakan dump truck. Saringan Material tak terpakai Proses Pemilihan dan Hauling material wasxrra 4.4.2. Pemadatan material Setelah material dicampur sesuai dengan spesifikasi, dan ditempatkan di lokasi tahapan berikutnya adalah pemadatan material mixing dengan alat bantu excavator, bulldozer dan vibro roller kapasitas 15 ton (sesuai spesifikasi). Pengujian terhadap hasil pemadatan harus disetujui berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan. Proses Pemadatan di Main Dam Pemadatan dilakukan per 30 - 50 cm dengan bantuan excavator batuan di sebar, untuk perataan material menggunakan bulldozer setinggi yang direncanakan. Bila perataan material sudah selesai baru di padatkan menggunakan vibro roller dengan satu lintasan. rutan dan tahapan pekerjaan dari metode urugan main dam, sebagai berikut. Syarat penggelaran urugan inner dan outter harus lebih tinggi dari zona inti (semipervious zone, upstream semipervious zone, coarse semipervious dan fine semipervious zone), dengan asumsi zona inti yang dikerjakan kontraktor lain mennghasitkan 1 layer setiap hari, maka direncanakan inner lebih tinggi 0,5 layer dan outer 1,5 layer. (hasil perhitungan dapat dilihat pada tampiran). 5. DAFTAR PERALATAN Dengan metode seperti di atas, memerlukan peralatan sebagai berikut oa cores Ein peau FUR inet Gatian Tanah unit tunit 1 unit Pengecoran Gallery - - 2 - = Lunit Hauling Galion unit tunit | > - SE ae Pemitihan material 12 unit. «2 unit = S a Pemadatan material : 2 unit : unit unit |= Tabel Kebutuhan Alat QOOe |e cotta cacao 6. PEKERJAAN TEMPORARY «Jalan Akses. Hanya dibuat untuk sementara fungsinya membuka akses jalan, sehingga peralatan gali dan proses hauling tanah galian ke diposal area dapat berjalan lancer. 7. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (3) Selalu bersikap pethatian terhadap setiap pekerjaan yang menimbulkan bahaya, guna mengurangi resiko kecelakaan dalam suatu proyek. Target yang harus dicapai adalah zero accident. Tahapan yang harus diperhatikan adalah a. Selalu berkoordinasi setiap kemungkinan timbulnya bahaya b. Persiapkan seluruh administrasi keamanan pekerjaan . Kecelakaan kerja harus selalu terlaporkan Menjaga lokasi dari pihak yang tidak berkepentinngan APD harus selalu dipakai Mengecek mesin secara berkala Membuat IKA galian diketinggian di atas 3.m . Membuat rambu — rambu berupa tulisan, seperti : samp e “HATI-HATI ADA GALIAN” ™“DILARANG MENDEKAT YANG TIDAK BERKEPENTINGAN” “AWAS LONGSOR” “GUNAKAN HELM PENGAMAN” “HATI HATI BERBAHAYA” 8. RESIKO PEKERJAAN * Cuaca Karena musim sudah memasuki musim hujan maka akan ada produktifitas alat dan tenage yang berkurang hal ini dapat mengurangi progress dilapangan, hal ini bisa di atasi dengan adanya lembur pekerjaan, Paria Coat aeed eter KP BUELL) waonrr Metode Pengecoran Spillway & Gallery Bendungan Jatibarang 1. UMUM Pekerjaan beton terdiri dari pekerjaan beton galeri dan spillway. pekerjaan Beton akan dimulai setelsh selesainya penggalian pondasi atau setelah sebagian selesai penggalian pondasi. 2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON Pekerjaan Beton akan dimulai dari pukul 7.00 s/d pukul 17.00 WIB akan dilakukan lembur jike dibutuhkan, 3. KUANTITAS / VOLUME Perkiraan volume beton spillway dan gallery adalah sebagai berikut : 4, JALAN AKSES UNTUK PEKERJAAN BETON Akses jalan untuk beton spillway Akan dibuat jalan akses dari sisi hulu di £L145.00 dan El. 136,00. Bagian chuteway memilit kemiringan lembut V: H = 4:4, akan digunakan sebagai jalan sementara untuk pembangunen chuteway dari sisi hulu. Untuk chuteway konstruksi mempunyai porsi landai V: H = 1:2 akan digunakan jalan akses dibangun dari sisi hilir (dari stilling basin). Untuk lantai beton spillway akan dilaksanakan setelah dinding selesei dilaksanakan. 5. BEKISTING Bekesting yang digunakan untuk beton spillway dan beton gallery terbuat dari kayu. 5.1. Bekisting Kayu 5.1.1, Rencana kerja Pada prinsipnya rencana bekisting kayu akan digunakan untuk permukaan beton yang yang: tertupu atau terlindungi, seperti pondasi lantai, dinding bagian luar. Bekisting akan diprkuat dengan separato, plasticone dan form tie. Ukuran bekisting ( ipanel) secara umum 1,22 m x 2,44 m. Permukaan bekisting akan diberi minyak yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. wasKrra Bentuk Lengkung Bentuk melengkung harus digunakan terutama untuk struktur yang memiliki kemiringan radius, seperti puncak overflow. Untuk overflow akan dilakukan dengan metode tambahan guna memperhalus permukaan beton. Pekerjaan ini adalah sebagai berikut: ‘a. Sampai dengan ketinggian 3 m dari puncak overflow (bentuk lengkung) digunakan playwood dengan ketebalan (t) = 3mm. b, Selama pengecoran bagian yng lengkung dari sisi luar bekisting harus dipukul/ mengetulc dengan menggunakan palu. 5.1.3. Pembuatan Pembuatan bekisting kayu dan bekisting lengkung di buat di gudang atau didekat area pengecoran. Jadwal fabrikasi bekisting mengikuti jadwal pekerjaan pengecoran, 5.1.4. Transportasi Transportasi dari gudang ke lokasi kerja akan dilakukan dengan truk dengan crane (kapasitas 4 ton). 6. PEMBESIAN Pengadaan material besi beton yang akan digunakan berasal dari pabrikan yang telah disetujui oleh Engineer. 6.1. Pemotongan dan Bending Pemotongan dan instal besi akan dilakukan di gudang, pemtongan dilakukan sesuai dengan gambar kerja yang telah distujui oleh konsuttan. Pemotongan dan pembetukan mengunakan Bar Bender dan Bar cutter. 6.2. Transportasi Setelah pemotongan dan bending di gudang, trasportasi yang diguanakan untuk hauling/ langsir material_ke lokasi adaleh truck crane (kapasitas 4 ton) . 6.3. Instat Instal besi akan dilakukan sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui oleh pihak Engineer (konsultan).. 7. WATERSTOP Waterstop yang digunakan harus telah disetujui oleh pihak konsultan, Waterstop yang diinstal sesuai dengan gambar kerja. WATERSTOP TYPE ~ 320 WATERSTOP TYPE ~ 320 EXPANTION JOINT CONSTRUCTION JOINT KP | Panduan Pelaksanaan Pekerjaan wasnrra Standar sambungan waterstop yang digunakan FATT FLAT EDGE FLAT CROSS: 8. PENGECORAN 8.1, Transportasi Batching akan dilakukan tipe pencampuran (1.0 m3 per batch) dan kapasitas produksi adalah ‘50 m3 per jam. Truk mixer akan diisi dengan kapasitas 5 m3 ( max kapasitas volume: 8.9 m3). Jumlah truk mixer yang diperlukan untuk pengecoran beton 200 m3 adalah sebagai ditentukan dalam perhitungan berikut dan dengan asumsi bahwa: *+ Beton akan ditempatkan selama 9 jam / hari + Stationary mixer truk di bawah Batching adalah 1 menit + Loading beton ke truk mixer 7,5 menit. + Beton Transportasi ke tempat penempatan beton adalah 5 menit (satu arah) + Bongkar beton 25 menit Waktu siktus truk mixer adalah: = iS 147575 + 25+ 5 = 455 meni Pe 5 ns Statistik kapasitas pengangkutan truk mixer adalah: 60 minutes/hour__x 5 m3 43.5 minutes capacity = 69-7 m3/hour fe Dengan penerapan efisiensi koefisien 0,8 jumlah truk mixer yang diperlukan sebagai berikut: > . 200 m3 et (7m3/hour x 9 hour x0.8 ) Ei a = 4 truck mixer Oleh Karena itu empat truk mixer (kapasitas 5,0 m3) atau lebih akan disiapkan Sepanjang pengecoran tersebut. Bila pelaksanaan pengecoran lebih dari 200 m3 beton per hari, kekurangan tersebut harus ditutupi dengan perpanjangan jam kerja. wasnrra 8.2. Menempatkan Beton Metode Umumnya, metode menempatkan struktur beton untuk menjalankan katup terdiri dari a. Chute metode. b. Metode pompa Setiap metode akan diterapkan di dasar daerah menempatkan paling cocok pada kondisi situs. Sebelum menempatkan beton, semua permukaan pondasi batu atau beton sebelumnya akan dibersihkan dari air berdiri bebas, umpur, puing-puing, atau materi lainnya tidak dapat diterima oleh rata-rata jet air. Menempatkan beton hanya akan dilakukan di hadapan Engineer setelah pemeriksaan dan persetujuan oleh Engineer. 8.2.1. Metode Chute Parasut akan terbuat dari pelat baja tipis yang memiliki panjang 1.2 m dari puncak satu dan atau setengeh - dimeter pipa PVC dipotong 400 mm.parasut akan diinstal pada pementasan kayu atau bambu dan itu akan lereng tentang V: H = 1: 2. Baja hopper dan parasut vertikal (l= 1m) dengan pipa PVC diameter 300 mm atau cerah selang 8 inci akan diberikan pada althir corong lereng sehingga tidak menimbutkan pemisahan bahan. 8.2.2. Metode Concret Pump Beton pompa mobil dengan kapasitas 50 m3/jam akan digunakan untuk metode ini. 8.3. Peralatan harus digunakan untuk pekerjaan beton seperti di bawah ini: Table : List of Equipment and tool for Concrete Placing . a oe Produksi Concrete Mixing Plant 50 m3/hour 2 unit Cement sito 75 ton 3 nos. Water chiller unit 300,000 BTU/hour 1 unit Genzet unit 150 Kva., 3 pas 1 unit Whell loader 2A 1 unit b Trasportasi —_Aggigator truck 5 m3 8 unit © Pengecoran Concrete pump truck 100 m3/hour 2 unit Mobile Crane 45 ton class unit Excavator 0.8 m3 2 unit Air Compressor 1 unit d Consolidating Vibrator dia 60 mm, 12,000 rpm. 2 unit Vibrator dia 36 mm, 12,000 rpm 2 unit e Test beton —_Allat test beton Set Table : Procurement of materials . Se 1 Batching Plant Ready Mix Class A Semarang. Cement Portiand cement type | JIS R 5201. Diserahkan sertifikat (Cement Tiga Roda) ASTM C 452 dan uji fisik sebelum ASTM C 190-90 _pengiriman Aggregate Agregat harus bersih, Lihat Kriteria eras, tahan lama, dan Kualitas kontrol tepat grading, harus __uji material beton bebas dari jumlah objek dari kotoran, debu, kotoran organik atau bahan berbahaya \ainnya 30, Sil 0236 ~ 1984, ; 2 Pembesian else Supplier Jakarta 3 Bekisting Multiplek 2,22 x 2.44 Supplier Jakarta 4 Scaffolding Supplier Semarang Form tie Supplier Surabaya/Jakarte Dowel bar Spek 9.26 Supplier Surabaya/Jakarte Plastic cone ( d cone ) Supplier Surabaya/Jakarte Sparator Supplier Surabaya/Jakarts Water stop Spek 9-20 Supplier Surabaya/Sika Joint filler: Spek 9-22 Supplier Surabaya/Sika 8. CURING sare Segera setelah selesai selesai dan sampai Tahap Pertama _beton telah mengeras cukup, perkiraan Percikan air kurun waktu 5 jam. Tahap kedua Setelah beton mengeras sampai 10 hari Percikan air dan karung goni EC oCy = 9. PEMBERSIHAN PONDASI a, Pembersihan dasar pondasi b. Untuk batuan lepas dibersihkan secara manual selain itu menggunakan compressor. ¢. Setelah selesai pembersihan dilakukan pemeriksaan bersama direksi untuk memeriksa dasar pondasi d. Jika ada tambahan penggalian kita melaksanakan hal tersebut stelah itu meminta pemeriksaan bersama lagi 10. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (3) Selalu bersikap perhatian terhadap setiap pekerjaan yang menimbulkan bahaya, guna mengurangi resiko kecelakaan dalam suatu proyek. Target yang harus dicapai adalah zero accident. Tahapan yang harus diperhatikan adalah : a. Selalu berkoordinasi setiap kemungkinan timbulnya bahaya b, Persiapkan seluruh administrasi keamanan pekerjaan c. Kecelakaan kerja harus selalu terlaporkan d, Menjaga lokasi dari pihak yang tidak berkepentinngan . APD harus selalu dipakai f. Mengecek mesin secara berkala g. Membuat rambu ~ rambu berupa tulisan, seperti : “DILARANG MENDEKAT YANG TIDAK BERKEPENTINGAN” “GUNAKAN APD” “HATI HATI BERBAHAYA”

You might also like