You are on page 1of 7

LAPORAN TUGAS

SIMULASI MODULASI PULSA

SISTEM MODULASI DAN MULTIPLEXING

Wahyu Danang Istoaji (2241160058)

D-IV JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Tabel 3. 1 Hasil Simulasi Modulasi PAM menggunakan Matlab/Octave

N Parameter Gambar Sinyal


o
1 Sinyal carrier

Vc = 4 Vpp
fc = 4 kHz

Gambar 3.3 Sinyal Carrier

2 Sinyal informasi

Vm = 22 Vpp

fm = 10 x 22
= 220 Hz
Gambar 3.4 Sinyal informasi, carrier, termodulasi, dan
demodulasi PAM dengan Vm = 22 Vpp dan fm = 220 Hz

3 Sinyal informasi

Vm = 2 x 22
= 44 Vpp

fm = 20 x 22
= 440 Hz
Gambar 3.5 Sinyal informasi, carrier, termodulasi, dan
demodulasi PAM dengan Vm = 44 Vpp dan fm = 440 Hz

Tabel 3. 2 Hasil Simulasi Modulasi PWM Menggunakan Multisim


No Parameter Gambar Sinyal
1 Prosentase
potensiometer = 75%

Gambar 3.6 Sinyal termodulasi PWM dengan prosentase


potensio 75%

2 Prosentase
potensiometer = 50%

Gambar 3.6 Sinyal termodulasi PWM dengan prosentase


potensio 50%

3 Prosentase
potensiometer = 25%
Gambar 3.6 Sinyal termodulasi PWM dengan prosentase
potensio 25%

4 Prosentase
potensiometer = 22%

Gambar 3.6 Sinyal termodulasi PWM dengan prosentase


potensio 22%

Analisis
1. Pengaruh frekuensi terhadap modulasi PAM
2. Pengaruh nilai potensiometer terhadap sinyal termodulasi PWM
********************************JAWABAN********************************

1. Frekuensi sinyal PAM dapat mempengaruhi kualitas sinyal dan mudah terpengaruh
oleh gangguan. Selain itu, frekuensi sinyal PAM juga dapat mempengaruhi jumlah bit
yang dapat ditransmisikan dalam satu waktu. Semakin tinggi frekuensi, semakin
banyak bit yang dapat ditransmisikan dalam satu waktu, sehingga throughput dapat
ditingkatkan. Namun, semakin tinggi frekuensi PAM, semakin besar pula
kemungkinan terjadinya kesalahan transmisi, terutama jika lingkungan transmisi
memiliki banyak gangguan.

2. Potensiometer digunakan sebagai pengatur kecepatan atau level sinyal PWM. Nilai
potensiometer mempengaruhi lebar pulsa sinyal PWM dan menghasilkan efek yang
berbeda pada sinyal yang dihasilkan. Jika nilai potensiometer rendah, lebar pulsa
sinyal PWM akan menjadi lebih sempit, dan periode berulang menjadi lebih cepat.
Hal ini menghasilkan sinyal yang memiliki tingkat DC yang lebih rendah dan
frekuensi yang lebih tinggi. Jika nilai potensiometer tinggi, lebar pulsa sinyal PWM
akan menjadi lebih lebar, dan periode berulang menjadi lebih lambat. Hal ini
menghasilkan sinyal yang memiliki tingkat DC yang lebih tinggi dan frekuensi yang
lebih rendah.

You might also like