Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
EWIN
NPM. 11.601050.056
SKRIPSI
Oleh :
EWIN
NPM. 11.601050.056
i
ii
ABSTRACT
This type of research used by the research is the Classroom Action Research
(CAR) held in SDN 012 Tarakan in second semester I of the year 2015/2016, the
research subjects were students of class IV-A SDN 012 Tarakan totaling 31 students
consist of 17 male students and 14 female students. This study was conducted in two
cycles each cycle consisting of 3 meetings. The procedure of each cycle consisting of
planning, action, observation and reflection. Data obtained in this research include
teacher observation sheet activities, observation of student activity sheets, assessment
cognitive aspect which consists of 10 multiple choice questions and 5 essay of
stuffing (test result of learning).
The results showed that by applying the Model make a macth can increase
student learning outcomes IPA breathing apparatus in panca indra material in class
IV-A SDN 012 Tarakan. It can be seen from the results obtained in each cycle, before
the given action is mastery learning students' cognitive 46,7% and after being given
the action in the first cycle completeness cognitive learning outcomes of students to
54,8% on the second cycle increased to 87,1%. It can be said that the research has
been successful and in accordance with the indicators of success.
iii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa
materi pancaindra menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match di kelas IV-A SDN 012 Tarakan.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 012 Tarakan pada semester I tahun ajaran
2015/2016, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 012 Tarakan
yang berjumlah 31 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 17 siswa dan
perempuan berjumlah 14 siswi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus setiap
siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Prosedur tiap siklus terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen penelitian untuk memperoleh data
adalah lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru dan tes
hasil belajar yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal essay.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa materi
pancaindra di kelas IV SDN 012 Tarakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang
diperoleh pada setiap siklus, sebelum diberikan tindakan ketuntasan belajar adalah
46,7% dan setelah diberikan tindakan pada siklus I ketuntasan hasil belajar
kognitif siswa menjadi 54,8% pada siklus II meningkat menjadi 87,1%. Maka
dapat dikatakan bahwa penelitian sudah berhasil dan sesuai dengan indikator
keberhasilan.
Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan Alam, Hasil belajar, Model pembelajaran Make a
A Match
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV-A Di SDN 012
Tarakan”.
Proses pembuatan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
Dasar (PGSD).
4. Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I saya yang
6. Endityas Pratiwi, S.Si., M.Pd, Neni Novitasari, M.Pd dan Roby Zulkarnain
Noer, M.Pd selaku penguji saya yang telah memberikan saran kepada saya
7. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah banyak
v
8. Iskandar Muda, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 012 Tarakan tempat
9. Bapak, Ibu Guru dan segenap Staf TU (Tata Usaha) serta siswa-siswi SD
10. Bapak Herman dan Ibu Farida selaku orang tua dan adik-adiku yang telah
saya.
Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada peneliti
dapat menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT dan senantiasa mendapat balasan
yang baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca yang
Ewin
NPM.11.601050.056
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
ABSTACT................................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................3
C. Batasan Masalah............................................................................................3
D. Rumusan Masalah.........................................................................................4
E. Tujuan Penelitian...........................................................................................4
F. Manfaat Penelitian.........................................................................................4
A. Pengertian Belajar.........................................................................................6
D. Model Pembelajaran......................................................................................9
E. Pembelajaran Kooperatif..............................................................................11
H. Hipotesis Tindakan.......................................................................................15
A. Jenis Penelitian.............................................................................................16
B. Subjek Penelitian..........................................................................................16
D. Desain Penelitian..........................................................................................16
E. Instrumen Penelitian.....................................................................................20
F. Validasi Instrumen........................................................................................21
I. Indikator Keberhasilan..................................................................................24
C. Pembahasan..................................................................................................53
A. Kesimpulan...................................................................................................58
B. Saran.............................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................59
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 7. Data Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I.............36
Tabel 11. Data Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II.........45
Tabel 12. Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II......................................46
Tabel 13. Data Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II......................................48
Tabel 14. Data Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Pada Siklus I dan II.................51
Tabel 15. Data Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal Aspek Kognitif Siswa
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5. Data Hasil Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II ............... 51
Gambar 6. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan II 52
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
7. Lampiran 7 : Kartu Soal dan Kartu Jawaban Siklus I Pertemuan I dan II........91
12. Lampiran 12 : Kartu Soal dan Kartu Jawaban Siklus II Pertemuan I dan II. 118
xi
21. Lampiran 21 : Surat Pengantar Penelitian.........................................................164
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan
aspek penting kecakapan hidup. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini,
memberikan dampak yang sangat luas di segala aspek kehidupan, terutama dalam
tingkat SD, melalui mata pelajaran IPA, anak di harapkan akan menjadi pribadi
yang lebih mengerti akan kejadian yang terjadi di sekitarnya. Dalam suatu
dukung oleh pemanfaatan semua komponen yang ada secara maksimal, salah satu
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan wali kelas IV-A
SDN 012 Tarakan yang di laksanakan pada tanggal 28 Februari 2015, dalam mata
pelajaran IPA menunjukkan hasil belajar IPA di kelas ini rendah. Data nilai UAS
semester 1 yang di peroleh bahwa dari 30 siswa kelas IV-A hanya 14 orang
(46,7%) siswa yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu mencapai dan melebihi nilai 70 atau di nyatakan tuntas dan siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM atau di nyatakan tidak tuntas yaitu 16 (53,3%).
Observasi kedua di kelas IV-A SDN 012 Tarakan pada tanggal 3 maret
dalam mata pelajaran IPA yaitu sebagai berikut: (1) rendahnya hasil belajar IPA,
(2) rendahnya motivasi belajar IPA siswa, (3) siswa merasa bosan dan tidak
tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA, dan (4) kurangnya interaksi antar siswa
mereka tidak dapat di lupakan. Setelah itu siswa di beri kesempatan untuk mencari
pasangan dari kartu yang di pegang. Model pembelajaran make a match ini sangat
yang berjudul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk
B. Identifikasi Masalah
karenakan rendahnya hasil belajar IPA siswa, rendahnya motivasi belajar IPA
siswa, siswa menganggap IPA pelajaran yang sulit, siswa merasa bosan dan tidak
tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA, kurangnya interaksi antar sesama siswa.
Dari permasalahan di atas masalah yang sangat mendesak adalah hasil belajar
siswa yang mengakibatkan nilai siswa rata-rata masih di bawah nilai kriteria
C. Batasan Masalah
4. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada siswa kelas IV-A SDN 012
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas V-D di SDN 012
Tarakan.
F. Manfaat Penelitian
1. Siswa
pembelajaran
mengalami peningkatan.
2. Guru
5
b. Sebagai sumber referensi bagi para guru atau rekan peneliti lainnya.
penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
aktivitas yang di lakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam
Belajar menurut pandangan Skiner (dalam Wisudawati, 2014: 31) belajar adalah
suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progresif. belajar di pahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar maka
Menurut Gagne (dalam Wisudawati, 2014: 32) belajar merupakan usaha untuk
mencapai tujuan yang telah di tentukan. Proses belajar dapat terjadi secara sengaja
maupun tidak sengaja, yang kesemuanya itu mempunyai keuntungan dan mudah di
Timbulnya kapabilitas stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam
belajar siswa adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran.
Menurut Gestalt (dalam Susanto 2013: 12) hasil belajar siswa di pengaruhi oleh
dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan
berpikir atau atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat dan kesiapan siswa, baik
jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi
perilaku yang relevan dengan tujuan pengajaran. Oleh karenanya, hasil belajar dapat
dari tujuan pengajarnya. Winkel (dalam Purwanto, 2010: 45), menyatakan bahwa
hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya. Sudjana (dalam Kunandar 2013: 62) berpendapat bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman
belajarnya.
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik
(Wisudawati, 2014: 22). Sementara itu menurut Folwer (dalam Tampubolon 2014:
148) IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan terkait dengan gejala-gejala
kebendaan serta didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Menurut Nokes
(dalam Tampubolon 2014: 148) IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh
Menurut Flower (dalam Trianto, 2014: 136) IPA adalah pengetahuan yang
didasarkan terutama atas pengamatan dan dedukasi. Menurut Kardi dan Nur (dalam
Trianto, 2014: 136) IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di
permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati
indera maupun yang tidak diamati dengan indera. IPA atau ilmu kealaman adalah
ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati.
Adapun Wahyana (dalam Trianto, 2014: 136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu
umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya di tandai oleh
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan
teori yang sistematis, penerapannya secara umum dan terbatas pada gejala-gejala
alam, lahir dan bekembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen
serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.
C. Model Pembelajaran
Menurut Arends (dalam Trianto, 2014: 51) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
mengacu pada pendekatan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Hal ini sesuai
dengan pendapat Joyce (dalam Trianto, 2014: 51) bahwa “Each model guides us as
Menurut Joyce dkk (dalam Trianto, 2014: 52) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar
secara tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan
Arends (dalam Trianto, 2014: 53) menyeleksi enam model pengajaran yang
kelas. Dalam mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu, tidak ada satu model
pembelajaran yang lebih baik dari pada model pembelajaran lainnya. Setiap model
pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat
dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk untuk meningkatkan hasil
siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia sehingga tujuan
Menurut Johnson (dalam Trianto, 2014: 55) untuk mengetahui kualitas model
pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek proses
menyenangkan (joyful learning) serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan
atau kompetensi yang ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih
merupakan perencanaan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan setiap
model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat
dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
mengingatkan pencapaian akademik dan sikap sosial peserta didik melalui kerja sama
membangun keterampilan sosial peserta didik. Kerja sama yang dilakukan oleh
kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling
12
lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif
dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-
model pembelajaran yang di kembangkan Loma Curran. Ciri utama model make a
match siswa di minta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau
pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran. Salah satu keunggulan teknik ini
adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa di gunakan dalam semua mata
yang erat dengan karakteristik siswa yang gemar bermain. Pelaksanaan model make a
match harus di dukung dengan keaktifan siswa untuk bergerak mencari pasangan
dengan kartu yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu kartu tersebut.
Siswa yang pembelajarannya dengan model make a match aktif dalam mengikuti
cocok.
F. Kerangka Berpikir
kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar yang dialami siswa. Permasalahan tersebut
pada kelas IV-A yang belum menggunakan acuan pembelajaran dalam penerapan
berikut:
15
Hasil yang
diharapkan Meningkatnya hasil belajar IPA
materi pancaindra melalui
model pembelajaran kooperatif
tipe make a match di kelas IV-
A SDN 012 Tarakan.
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe make
a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi panca indra di kelas IV-A SD
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas atau PTK merupakan suatu
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2014: 3).
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV-A SD Negeri 012 Tarakan
D. Desain Penelitian
(PTK). Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan
bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
17
Siklus dari tahap-tahap PTK dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut:
Permasalahan
Baru hasil Perencanaan Pelaksanaan
refleksi Tindakan II Tindakan II
Refleksi 1 Pengamatan/
Siklus II Pengumpulan data I
Apabila Dilanjutkan ke
permasalahan Siklus berikutnya
belum selesai
terselesaikan
1. Siklus 1
a. Perencanaan (Planning)
match pada pembelajaran IPA siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan pada
kelompok penilai.
4) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
disediakan.
19
c. Pengamatan (Observing)
dilaksanakan terhadap aktivitas belajar siswa yang akan muncul pada perilaku
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini guru menganalisis hasil tes atau tindakan yang telah
dilaksanakan. Peneliti dapat merefleksikan diri dengan melihat data observasi dari
meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Hasil analisis data yang dilakukan dalam
2. Siklus II
meningkatkan hasil pembelajaran telah tercapai atau apa yang diteliti telah
E. Instrumen Penelitian
THB diberikan kepada siswa setiap akhir siklus yang berbentuk pilihan
2. Non tes
Validasi tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validasi isi terhadap
10 soal pilihan ganda dan 5 soal essay yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan
dari penilai, terdiri dari dua orang penilai, yaitu ahli Biologi, dan guru mata
pelajaran IPA di SDN 012 Tarakan, untuk menetapkan validitas isi terhadap
Nilai 0 : Jika indikator tidak sesuai dengan butir soal dan instrumen tidak
komunikatif.
Nilai 1 : Jika indikator instrumen sesuai dengan butir soal tetapi instrumen tidak
Nilai 2 : Jika indikator instrumen sesuai dengan butir soal dan instrumen
Komunikatif.
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran IPA materi panca indra melalui model pembelajaran make a match.
Tes hasil belajar yang dilakukan setelah tindakan pada akhir siklus dengan
22
Adapun bentuk soal tes pada akhir siklus berbentuk pilihan ganda sebanyak
2. Non tes
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Aspek kognitif
Nilai = x 100
P =Σn1 x 100%
N
Keterangan :
Pemberian makna atas nilai siswa baik secara individual maupun secara
klasikal.
Nilai = 100%
x 100
Apabila nilai telah didapat maka nilai tersebut disesuaikan dengan rentang
I. Indikator Keberhasilan
kooperatif tipe make a match berjalan dengan baik sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat, dan secara klasikal dari ranah kognitif telah mencapai
ketuntasan secara klasikal 70% dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70.
BAB IV
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 012
Tarakan.
Prosedur penelitian terdiri dari 2 siklus secara berulang yang meliputi siklus
I dan siklus II. Setiap siklus dalam penelitian ini meliputi empat tahap sebagai
1. Siklus I
2015 dan 10 September 2015. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat
a. Perencanaan (Planning)
pengelolaan pembelajaran.
3) Menyiapkan kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban untuk
1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 08 september 2015 pada pukul 10.00-
hari kamis tanggal 10 September 2015 pada pukul 08.25-09.35 WITA dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit, dan pemberian THB dilaksanakan pada hari Kamis 10
1) Pertemuan ke-1
Selasa tanggal 08 September 2015 pada pukul 10.00-11.10 dengan alokasi waktu
2 x 35 menit yang diikuti 30 siswa kelas IV dengan materi pancaindra yaitu indra
a) Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa
yang tidak hadir 1 siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti duduk
a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra penglihat.
f) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
28
disediakan.
memberikan penguatan.
Guru meminta salah satu siswa untuk meyimpulkan pembelajaran yang telah
2) Pertemuan ke-2
menit yang diikuti oleh 31 siswa kelas IV dengan materi indra pendengar pada
a) Guru mengucapkan salam dam meminta ketua kelas untuk memimpin doa
a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra pendengar.
jawaban.
30
penilai.
g) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
disediakan.
memberikan penguatan.
31
3) Pertemuan ke-3
Pertemuan ke-3 Pemberian tes hasil belajar yang dilaksanakan pada hari
kamis 10 September 2015 pada jam 10.00-11.00 yang terdiri dari 10 soal pilihan
ganda dan 5 soal essay yang digunakan untuk mengukur ranah kognitif siswa.
c. Pengamatan (Observing)
orang pengamat yaitu 1 orang guru kelas dan 1 orang teman sejawat. Guru kelas
terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil observasi yang didapatkan oleh observer
tipe make a match dikelas IV-A SDN 012 Tarakan diperoleh hasil melalui lembar
ditetapkan.
32
model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas IV SDN 012 Tarakan
telah ditetapkan.
Penilaian hasil untuk hasil belajar kognitif dinilai melalui tes yang berupa
lembar tes hasil belajar yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal essay.
Tes hasil belajar tersebut di akhir siklus namun masih banyak siswa yang tidak
1. Siklus I
dengan kategori baik serta rata-rata persentase 59% dengan kategori cukup baik.
dalam proses belajar mengajar pada siklus I pertemuan ke-1 memperoleh nilai
71 dengan kategori baik dan pada pertemuan ke-2 memperoleh nilai 76 dengan
Hasil belajar siswa materi pancaindra di kelas IV-A SDN 012 Tarakan
penilaian kognitif. Hasil dari pengamatan tersebut dapat dijelaskan pada paparan
berikut:
klasikal siswa pada aspek kognitif pada siklus I dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
kognitif siklus I siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa dengan persentase 54,8%,
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa dengan persentase 45,2%
d. Refleksi
pada materi panca indra. Hasil dari siklus I mempunyai beberapa kendala dalam
dengan tepat sesuai pertanyaan guru, 2) masih banyak siswa yang malu-malu dan
dalam kelompok, 4) masih sebagian siswa yang tidak dapat mencocokkan kartu
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan tanggal 15 September 2015
dan 17 September 2015. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap,
a. Perencanaan
Perencanaan (planning), yaitu tahapan awal yang dilakukan oleh guru
pengelolaan pembelajaran.
3) Menyiapkan kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban untuk
dilaksanakan pada hari kamis tanggal 17 September 2015 pada pukul 08.25-09.35
1) Pertemuan ke-1
Selasa tanggal 15 September 2015 pada pukul 10.00-11.10 dengan alokasi waktu
2 x 35 menit yang diikuti 30 siswa kelas 1V dengan materi indra pencium pada
berikut:
a) Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa
yang tidak hadir 1 siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti duduk
a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra pencium.
menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban.
38
g) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
disediakan.
memberikan penguatan
2) Pertemuan ke-2
menit yang diikuti oleh 30 siswa kelas IV dengan materi indra perasa dan peraba
model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Secara rinci diuraikan sebagai
berikut:
a) Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa
tidak hadir 1 siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti duduk tertib,
c) Guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan indra peraba dan perasa
a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra penglihat.
40
b) Guru menampilkan gambar bagian indra peraba dan perasa pada manusia
dan menjelaskan materi mengenai fungsi indra perasa dan peraba pada
kooperatif tipe make a match pada siswa yang mengikuti pembelajaran dan
menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban.
g) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
disediakan.
kelompok soal.
memberikan penguatan.
3) Pertemuan ke-3
Pertemuan ketiga pemberian tes hasil belajar yang dilaksnakan pada hari
Kamis 17 September 2015 pukul 10.00-11.00 WITA yang terdiri dari 10 soal
pilihan ganda dan 5 soal essay yang digunakan untuk mengukur kognitif siswa.
a. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh 2
orang pengamat yaitu 1 orang guru kelas dan 1 orang teman sejawat. Guru kelas
tipe make a match dikelas IV-A SDN 012 Tarakan diperoleh hasil melalui lembar
42
ditetapkan. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II dapat disajikan pada
` Berdasarkan pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa kegiatan aktivitas siswa pada
kategori sangat baik serta rata-rata persentase 83% dengan kategori baik.
model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas IV-A SDN 012
yang telah ditetapkan. Berikut data hasil pengamatan aktivitas guru dalam
Hasil belajar siswa pada materi panca indra di kelas IV SDN 012 Tarakan
penilaian aspek kognitif. Hasil dari pengamatan aspek tersebut dapat dijelaskan
Berdasarkan Tabel 10, diperoleh data siswa yang memperoleh nilai rata-rata
siswa dan rentang nilai 0 – 20 sebanyak 1 siswa. Data ketuntasan klasikal siswa
pada aspek kognitif pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini:
Tabel 11. Data Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II
kognitif siklus II siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dengan persentase 87,1%
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,9%.
b. Tahap Refleksi
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada siklus II, yakni pada data
Observasi guru pada proses pembelajaran dan data hasil belajar IPA pada aspek
kognitif sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Berbagai kendala dapat
sudah banyak siswa yang aktif tanpa malu-malu dan takut bertanya tentang materi
baik, dan 4) siswa sudah dapat mencocokkan kartu soal dan jawaban.
Pada hasil belajar aspek kognitif telah memenuhi indikator keberhasilan klasikal
70%, dengan KKM kognitif sebesar 70, maka diputuskan menghentikan siklus
penelitian.
1. Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II,
mengalami peningkatan pada siklus. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel
12 berikut:
1 Kehadiran siswa 99 97
2 Mendengarkan dan
61 82
memperhatikan materi yang
dijelaskan oleh guru
35 80
3 Siswa mampu menjawab
pertanyaan- pertanyaan yang di 49 76
ajukan oleh guru
4 Siswa aktif bertanya mengenai
materi pelajaran
46
Berdasarkan Tabel 12, data aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II terlihat
adanya peningkatan. Data aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 3
berikut:
150%
99% 97%
100% 82% 80% 76% 84% 80%
61% 55% 56%
49%
50% 35%
0%
1 2 3 4 5 6
Siklus I Siklus II
siklus dari siklus I ke siklus II yaitu, aspek 1 kehadiran siswa pada siklus I 99%
dan pada siklus II 97%, aspek 2 atau Mendengarkan dan memperhatikan materi
yang dijelaskan oleh guru pada siklus I 61% dan pada siklus II meningkat menjadi
ajukan oleh guru pada siklus I 35% pada siklus II menjadi 80%, aspek 4 siswa
aktif bertanya mengenai materi pelajaran pada siklus I 49%, pada siklus II
menjadi 76%, aspek 5 atau kerja sama dalam kelompok pada siklus I 55% pada
siklus II menjadi 84%, aspek 6 siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu
disimpulkan bahwa, dengan adanya peningkatan siswa pada pelajaran IPA materi
match siswa sudah mampu memberikan jawaban dengan tepat, sudah banyak
siswa yang aktif tanpa malu-malu dan takut bertanya tentang materi yang belum
2. Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I dan siklus II,
Rata-Rata
Aspek yang diamati
No Siklus I Siklus II
1. Apersepsi dan motivasi 74 90
peningkatan aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I dan
150
90 100 85 94 95 94
100 80 86
74 72,5 74 68 75 74
50
0
1 2 3 4 5 6 7
Siklus I Siklus II
setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu aspek 1
apersepsi dan motivasi pada siklus I diperoleh nilai 74 kemudian pada siklus II
pada siklus I diperoleh nilai 72,5 kemudian pada siklus II mengalami peningkatan
penggunaan bahasa yang tepat dan benar dalam pembelajaran pada siklus I
Berikut data tes hasil belajar siswa aspek kognitif pada siklus I dan siklus II
Tabel 14. Data Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II
Jumlah Siswa
No Rentang Nilai
Siklus I Siklus II
1 81 – 100 4 16
2 61 – 80 16 11
3 41 – 60 3 0
4 21 – 40 8 3
5 0 – 20 0 1
Jumlah 31 31
Data tes hasil belajar kognitif pada siklus I dan siklus II berdasarkan tes
20
18 16 16
16
14 11
12
10 8
8
6 4 3 3
4 1
2 0 0
0
81-100 61-80 41-60 21-40 0-20
Siklus I Siklus II
Gambar 5. Data Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II
Pada Gambar 5 dijelaskan bahwa data tes hasil belajar kognitif pada siklus I
dan siklus I mengalami peningkatan terbukti pada siklus I rentang nilai 81 - 100
dan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 3 siswa sedangkan pada siklus I
51
menjadi 1 siswa.
Ketuntasan hasil belajar siswa pada materi pancaindra kelas IV SDN 012
mengalami peningkatan. Data ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I dan
siklus II berdasarkan tes hasil belajar IPA dapat dilihat pada Tabel 15 berikut:
Tabel 15. Data Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal Aspek Kognitif Siswa
Siklus I dan Siklus II
Ketuntasan Siklus I Siklus II
Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase
Tuntas 17 54,8% 27 87,1%
Tidak Tuntas 14 45,2% 4 12,9%
siswa yang tuntas dan 45,2% atau 14 siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan
minimal. Pada siklus II, ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 87,1% yakni
27 siswa yang tuntas dan 12,9% atau 4 siswa yang belum mencapai nilai
100,00% 87,10%
54,80% 45,20%
50,00% 12,90%
0,00%
SIKLUS I SIKLUS II
Gambar 6. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Pada Siklus
I dan Siklus II
52
siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan. Peningkatan ini terjadi karena model
pembelajaran kooperatif tipe make a match pada pembelajaran IPA materi panca
C. Pembahasan
analisis data tentang peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Dapat dilihat dari
analisis penelitian ini sebanyak 2 siklus, siklus I terdiri dari 3 pertemuan dan
(1) menjelaskan model pembelajaran kooperatif make a match kepada siswa dan
menyiapkan kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban disetiap
pembawa kartu jawaban dan kelompok ketiga adalah kelompok penilai, (3) guru
dipapan tulis, (5) guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal
menemukan jawaban yang cocok dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah
observasi belajar mengajar pada siklus I dan 2 yang dilakukan 1 orang guru kelas,
siswa tidak bosan dan aktif dalm proses pembelajaran. Proses belajar mengajar
siklus I kurang baik jika dibandingkan dengan siklus II, karena pada siklus I siswa
harus di tegur dahulu baru melakukan diskusi dengan teman sekelompoknya dan
pembagian alokasi waktu pembelajaran tidak sesuai dengan proporsi. Hasil belajar
Menurut Gestalt (dalam Susanto 2013: 12) hasil belajar siswa di pengaruhi
oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti
kemampuan berpikir atau atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat dan
kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan
Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui bahwa salah satu aspek yang
kooperatif tipe make a match yang menekankan pada keaktifan siswa dalam
mencari pasangan kartu yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu-
kartu tersebut.
Dari teori tersebut peningkatan aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II,
peningkatan ke arah yang lebih baik setiap siklus. Peningkatan aktivitas siswa
dapat dilihat pada siklus I rata-rata aktivitas siswa yaitu 59 dengan kategori cukup
Skiner (dalam Wisudawati, 2014: 13) belajar adalah suatu proses adaptasi
dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar maka responnya baik dan
dijelaskan oleh guru, aktif dalam kelompok dan dapat mencocokkan kartu soal
dan jawaban.
belajar siswa adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan
melalui kegiatan belajar yaitu siswa mampu menyelesaikan tes hasil belajar
dengan baik, setelah diberi kegiatan belajar yang menyenangkan yaitu dengan
Hasil belajar siswa pada materi panca indra di kelas IV-A SDN 012 Tarakan
penilaian aspek kognitif dinilai dengan menggunakan tes yang terdiri dari 10 soal
pilihan ganda dan 5 soal essay. Hasil tes dianalisis dengan menggunakan rata-rata
Ketuntasan belajar secara klasikal pada siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan
untuk aspek kognitif pada siklus I mencapai 54,8% dengan 14 siswa yang nilainya
klasikal meningkat 87,1% meskipun masih ada 4 siswa yang nilainya dibawah
indikator keberhasilan.
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa hasil pengamatan dan hasil belajar
siswa semakin meningkat. Peningkatan hasil pengamatan dan hasil belajar siswa
pembelajaran make a match dengan baik dan siswa terlibat aktif selama proses
match tersebut dapat terlihat bahwa dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV terlihat pada hasil belajar
siswa aspek kognitif nilai ketuntasan klasikal pada siklus I 54,8% dan siklus II
hasil belajar IPA siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan semester ganjil tahun
pembelajaran 2015-2016.
B. Saran
menyarankan:
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan pada mata
pelajaran IPA materi panca indra. Oleh karena itu disarankan kepada guru
sekolah dasar dalam pembelajaran IPA materi panca indra dapat menggunakan
Mawarni Ike. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay
Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V-A SDN 028 Tarakan, Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan. Tarakan
(Tidak dipublikasikan)
Askara.
59
20. UK 76 70 T 80 70 T 63 70 TT 63 70 TT 90 75 T
21. YD 70 70 T 69 70 TT 78 70 T 53 70 TT 65 75 TT
22. NNA 72 70 T 70 70 T 60 70 TT 70 70 T 75 75 T
23. NJ 80 70 T 70 70 T 71 70 T 71 70 T 80 75 T
24. FO 80 70 T 75 70 T 75 70 T 88 70 T 81 75 T
25. FH 86 70 T 71 70 T 75 70 T 69 70 TT 70 75 T
26. EDS 70 70 T 70 70 T 83 70 T 50 70 TT 70 75 T
27. APZ 78 70 T 60 70 TT 70 70 T 78 70 T 73 75 T
28. GMR 80 70 T 63 70 TT 75 70 T 80 70 T 68 75 TT
29. IR 62 70 TT 65 70 TT 80 70 T 66 70 TT 75 75 T
30. STM 75 70 T 70 70 T 75 70 T 65 70 TT 85 75 T
Persentase 76,67% 63,33% 73,33% 46,67% 83,33%
Ketuntasan
60
SILABUS PEMBELAJARAN
Lampiran 2
SIKLUS I
Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajran Indikator Penilaia Alokasi Sumber Alat
Pembelaj n Waktu dan Bahan
aran
1.3. Mendeskripsikan Panca 1. Guru bertanya 1.3.1 Mendeskripsikan bagian- Tes dan 2 x 35 Sumber
indra kepada siswa bagian indra penglihat Non menit Buku paket
hubungan antara
tentang apa saja pada manusia Tes senang belajar
struktur pancaindra
yang mereka IPA kelas IV
1.3.2 Menjelaskan fungsi indra
61
dengan fungsinya. ketahui tentang penglihat pada manusia Buku paket
indra penglihat Ilmu
pengetahuan
2. Guru
alam kelas IV
menjelaskan
materi mengenai
Alat
fungsi alat indra
LCD
penglihat pada
Laptop
manusia.
Alat-alat tulis
3. Guru menapilkan Kartu soal dan
gambar indra jawaban
penglihat pada
manusia
1.3. Mendeskripsikan Panca 1. Guru bertanya 1.3.3 Mendeskripsikan bagian- Tes 2 x 35 Sumber
indra kepada siswa bagian indra pendengar Dan menit Buku paket
hubungan antara
tentang apa saja pada manusia Non tes senang belajar
struktur pancaindra
yang mereka IPA kelas IV
1.3.4 Menjelaskan fungsi indra
ketahui tentang Buku paket
62
dengan fungsinya. indra pendengar pendengar pada manusia Ilmu
pengetahuan
2. Guru
alam kelas IV
menjelaskan
materi mengenai
Alat
fungsi indra
LCD
pendengar pada
Laptop
manusia.
Alat-alat tulis
3. Guru Kartu soal dan
menampilkan jawaban
gambar indra
pengengar pada
manusia.
63
64
65
Lampiran 3
3. Guru melakukan apresiasi kepada siswa tentang apa saja yang diketahui
tentang indra penglihat dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru melakukan apresiasi kepada siswa tentang apa saja yang diketahui
tentang indra penglihat dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
menit) Eksplorasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra pendengar
2. Guru menampilkan menampilkan gambar bagian indra penglihat pada
manusia dan menjelaskan materi mengenai fungsi indra penlihat.
3. Setelah menjelaskan materi guru menjelaskan model pembelajaranm
kooperatif tipe make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran
dan menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci
jawaban.
Elaborasi
Konfirmasi
Lampiran 4
Materi pembelajaran
1. Mata
disebut bola mata. Bagian putih disebut sklera. Sklera merupakan jaringan ikat
yang kuat, namun elastis. Sklera berfungsi untuk melindungi bola mata.
Bagian mata yang berwarna disebut iris. Orang Indonesia umumnya memiliki iris
yang berwarna cokelat. Di bagian tengah terdapat bulatan berwarna hitam yang
dinamakan pupil. Pupil merupakan pintu masuk cahaya. Pupil akan mengecil jika
berada di tempat terang dan membesar jika berada di tempat gelap. Pada bagian
depan iris dan pupil terdapat kornea. Kornea merupakan bagian yang bening dan
masuk. Sebenarnya, masih ada bagian-bagian lainnya dari mata. Akan tetapi,
kamu tidak dapat melihatnya dari luar. Bagian-bagian tersebut ialah lensa mata,
74
retina, saraf mata, dan otot mata perhatikan gambar. Lensa mata berfungsi untuk
penangkap bayangan benda yang dilihat. Saraf mata berfungsi untuk meneruskan
Semua bagian-bagian mata tersebut harus tetap sehat. Mata yang sehat dapat
berfungsi dengan baik. Agar matamu selalu sehat, kamu harus menjaga dan
dengan jarak tidak terlalu dekat. Janganlah membaca sambil tiduran dan jika
membaca harus di ruangan yang cukup terang. Apabila kamu tidak merawatnya,
matamu akan mengalami gangguan. Gangguan pada mata, antara lain rabun senja
(rabun ayam), rabun dekat (hipermetropi), rabun jauh (miopi), mata tua
2. Telinga
Dari Gambar 3, bagian-bagian telinga dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Telinga
bagian luar terdiri atas daun telinga dan lubang telinga. Daun telinga berfungsi
membantu memusatkan suara yang masuk ke lubang telinga dan lubang telinga
menyalurkan suara ke selaput gendang telinga. Telinga bagian tengah terdiri atas
berfungsi meneruskan getaran suara. Getaran suara tersebut berasal dari selaput
gendang menuju telinga bagian dalam. Selain itu, pada telinga bagian tengah pun
Saluran ini dinamakan saluran Eustashius. Saluran ini berfungsi mengatur tekanan
udara di dalam dan di luar telinga tetap seimbang. Telinga bagian dalam terdiri
atas rumah siput dan alat keseimbangan. Rumah siput memiliki sel saraf. Rumah
76
siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran. Getaran
suara yang diterima dikirimkan oleh sel saraf ke otak. Amati Gambar 1.16 c.
bersama teman dan gurumu. Agar telinga dapat berfungsi dengan baik, kamu
harus selalu merawatnya. Gangguan-gangguan apa saja yang dapat terjadi pada
telinga? Gangguan tersebut, di antaranya tuli. Tuli dapat disebabkan oleh kotoran
yang menyumbat saluran telinga. Selain itu, tuli dapat disebabkan oleh kerusakan
pada bagian dalam telinga. Oleh karena itu, kamu harus rajin memelihara
secara hati-hati dan jangan terlalu dalam. Membersihkan telinga cukup dilakukan
seminggu sekali.
3. Hidung
Jika berjalan melewati tempat sampah, kamu akan cepat-cepat menutup hidung.
mencium aroma makanan yang telah siap di meja makan. Hal ini menunjukkan
rambut yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke hidung. Hidung
hidung dapat berfungsi dengan baik sebagai indra pencium, kamu harus selalu
menjaganya. Antara lain menutup hidung ketika melewati tempat yang penuh
debu dan berbau tidak sedap. Perhatikan gambar 4 dan 5 seperti berikut
77
Gambar 4. Hidung memiliki dua lubang sebagai keluar dan masuknya udara
4. Lidah
Lidah merupakan alat indra pengecap. Jika diamati di depan cermin, permukaan
lidahmu tampak kasar. Di bagian yang kasar itu terdapat saraf pengecap rasa.
Lidah dapat merasakan empat macam rasa, yaitu asam, manis, pahit, dan asin.
Pada beberapa bagian lidah terdapat daerah yang peka rasa. Amati Gambar 6.
Lidah berguna dalam merasakan rasa makanan. Jika lidah mengalami gangguan,
kamu tidak akan dapat merasakan lezatnya suatu makanan. Oleh karena itu, kamu
78
5. Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat indra peraba. Melalui indra peraba, kamu dapat
merasakan sakit, panas, atau dingin apabila sesuatu menyentuh kulitmu. Hal itu
dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas berbagai penerima rangsang
yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan, panas, dan dingin. Agar kulitmu dapat
selalu berfungsi dengan baik, kamu harus selalu merawat dan memeliharanya.
Misalnya, mandi secara teratur sehingga kulitmu tetap bersih. Gunakan sarung
Lampiran 5
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SIKLUS I
80
d. Bulu mata 1 C2
Pilihan 4. Bagian mata yang merupakan A
ganda jaringan yang kaya denganpembuluh
darah adalah . . . .
a. Iris
b. Pupil
c. Lensa
d. Kornea
Essay 1. Jelaskan kegunaan kelopak mata Kelopak mata dan bulu 8 C2
dan bulu mata! mata berguna untuk
melindungi mata dari
benda-benda asing, jika
ada benda asing seperti
debu, asap dan air maka
kelopak mata akan meutup
dengan cepat
Essay 2. Jelaskan cara kerja mata pada Mata bekerja saat
manusia! menerima cahaya, tanpa 8 C2
cahaya mata tidak dapat
berfungsi dengan baik
pantulan cahaya dari suatu
benda masuk melalui pupil
kemudiann di teruskan
kedalam lensa mata.
1.3.2 Menjelaskan Pilihan 5. Pasangan alat indra dan fungsinya D 1 C2
fungsi indra ganda berikut ini benar, kecuali . . . .
penglihat pada a. Hidung-mencium
manusia b. Kulit- meraba
c. Mata-melihat
d. Lidah-mendengar
Pilihan 6. Bagian mata yang berfungsi A 1 C2
ganda meneruskan cahaya yang masuk ke
81
mata adalah . . . .
a. Kornea
b. Lensa
c. Pupil
d. Iris
Pilihan 7. Bagian yang berfungsi sebagai layar D 1 C2
ganda penangkap bayangan benda pada
gambar di bawah ini adalah . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Essay 3. Jelaskan fungsi lensa pada indra Lensa berfungsi 8 C2
penglihat! memfokuskan dan
meneruskan cahaya yang
masuk kemata agar jatuh
tepat pada retina. Kita
dapat melihat dengan jelas
jika bayangan jatuh tepat
diretina.
1.3.3 Mendeskripsikan Pilihan 8. Bagian inti dari telinga dalam adalah D 1 C2
bagian-bagian ganda ....
indra pendengar a. Landasan
82
pada manusia b. Sanggurdi
c. Osikel
d. Koklea
4. Jelaskan proses masuknya suara
Essay Proses masuknya suara 8 C2
ketelinga!
ketelinga yaitu suara yang
berasal dari luar masuk
ketelinga melalui udara.
Suara tersebut ditangkap
oleh gendang telinga.
Akibatnya, gendang
telinga bergetar getaran ini
lalu diteruskan oleh
tulang-tulang pendengar
ketelinga bagian dalam,
tepatnya diujung saraf,
oleh saraf getaran
disampaikan keotak agar
diolah sehingga kita dapat
mendengar.
1.3.4 Menjelaskan Pilihan 9. Saluran pada telinga yang B 1 C2
fungsi indra ganda berfungsi mengatur tekanan udara
pendengar pada di dalam dan diluar telinga adalah . .
manusia ..
a. Daun telinga
b. Eustashius
c. Telinga luar
Pilihan d. Telinga dalam A 1 C2
ganda 10. Bagian telinga yang
berfungsi menangkap suara
dari lubang telinga adalah . . .
.
83
a. Selaput gendang
b. Daun telinga
c. Telinga luar
d. Telinga dalam
Essay 5. Jelaskan Fungsi telinga bagian Telinga bagian tengah 8 C2
tengah ! berfungsi menerima suara
yang ditangkap oleh
telinga bagian luar.
84
86
87
88
Lampiran 7
Lampiran 8
SIKLUS II
Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajran Indikator Penilaia Alokasi Sumber Alat
Pembelaj n Waktu dan Bahan
aran
1 .3. Mendeskripsikan Panca 1. Guru bertanya 1.3.5 Mendeskripsikan bagian- Tes dan 2 x 35 Sumber
indra kepada siswa Non menit Buku paket
hubungan antara bagian indra pencium pada
tentang apa saja Tes senang belajar
struktur pancaindra manusia
yang mereka IPA kelas IV
95
dengan fungsinya. ketahui tentang 1.3.6 menjelaskan fungsi indra Buku paket
indra pencium Ilmu
pencium pada manusia
pada manusia pengetahuan
alam kelas IV
2. Guru
menjelaskan
Alat
materi mengenai
LCD
fungsi alat indra
Laptop
pencim pada
Alat-alat tulis
manusia.
Kartu soal dan
3. Guru jawaban
menampilkan
gambar indra
pencuim pada
manusia
1 .3. Mendeskripsikan Panca 1. Guru bertanya 1.3.7 Mendeskripsikan bagian- Tes 2 x 35 Sumber
indra kepada siswa Dan menit Buku paket
hubungan antara bagian indra perasa dan
tentang apa saja Non tes senang belajar
struktur pancaindra
yang mereka IPA kelas IV
96
dengan fungsinya. ketahui tentang indra peraba pada manusia Buku paket
indra perasa dan Ilmu
peraba pada 1.3.8 Menjelaskan fungsi indra pengetahuan
manusia perasa dan indra peraba alam kelas IV
3. Guru menapilkan
gambar indra
perasa dan
peraba pada
manusia
97
98
99
Lampiran 9
3. Guru melakukan apresiasi kepada siswa tentang apa saja yang diketahui
tentang indra penglihat dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
menit) Eksplorasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra pencium pada manusia
2. Guru menampilkan gambar bagian indra penglihat pada manusia dan
menjelaskan materi mengenai fungsi indra pencium
3. Setelah menjelaskan materi guru menjelaskan model pembelajaranm
kooperatif tipe make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran
dan menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci
jawaban.
Elaborasi
1. Guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 10 orang, kelompok pertama merupakan kelompok
pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok
pembawa kartu-kartu jawaban dan ketiga adalah kelmpok penilai.
2. Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.
3. Guru menempelkan sterofom dipapan tulis.
4. Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok
penilai, guru memberikan waktu 5 menit.
5. Kemudian kelompok soal menempelkan soal di sterofom yang telah
disediakan.
6. Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,
dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di sterofom
oleh kelompok soal.
7. Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan
pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing
101
menit) Eksplorasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra perasa dan peraba pada manusia.
2. Guru menampilkan gambar dan menjelaskan materi mengenai fungsi indra
perasa dan peraba pada manusia.
3. Setelah menjelaskan materi guru menjelaskan model pembelajaranm
kooperatif tipe make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran
dan menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci
jawaban.
Elaborasi
Konfirmasi
Lampiran 10
SIKLUS II
107
bau adalah . . . .
a. Bagian atas
rongga hidung
b. Bagian bawah
rongga hidung
c. Bagian depan
rongga hidung
d. Bagian luar
rongga hidung
1. Mengapa pada saat Karena selaput hidung yang 8 C2
menderita flu hidung membengkak dan berlendir
tidak dapat mencium menyebabkan indra pencium
bau dengan baik ! tertutup oleh lendir.
Akibatnya, indra pencium
tidak dapat menerima
rangsang bau dengan baik
1.3.6 menjelaskan Essay 2. Apa fungsi bulu rambut Fungsi bulu rambut pada 8 C2
pada hidung hidung manusia berguna
fungsi indra untuk menyaring kotoran
yang masuk hidung bersama
pencium pada dengan udara pernapasan.
manusia
108
bagian-bagian a. Mata
b. Telinga
indra perasa dan c. Kulit
d. Lidah
indra peraba pada 5. Bintil-bintil yang A 1 C2
terdapat
manusia dipermukaan lidah
disebut . . . .
a. Papila
b. Iris
c. Sanggurdi
d. Polip A 1 C2
6. Lapisan terluar kulit
disebut . . . .
a. Epidermis
b. Dermis
c. Malpighi
d. Reseptor C 1 C2
7. Pengganti sel kulit
ari yang mengelupas
adalah . . . .
a. Epidermis
b. Dermis
c. Malpighi
d. Reseptr Rangsang yang dapat 8 C2
3. Jelaskan cara kerja diterima kulit berupa
kulit ! sentuhan panas, dingin,
tekanan dan nyeri, ketika
109
kullit menerima rangsang,
rangsang tersebut diterima
oleh sel-sel reseptor
selanjutnya rangsang akan
diteruskan keotak melalui
urat saraf.
1.3.8 Menjelaskan 8. Bagian lidah yang A 1 C2
berfungsi mengecap
fungsi indra rasa pahit adalah . . . .
A
perasa dan indra
peraba pada
B
manusia C
C
a. A
b. B
c. C
d. D
9. Selain sebagai indra C 1 C2
pengecap, lidah juga
berfungsi sebagai . . .
.
a. Alat menjilat
b. Alat
pengatur
110
bicara
c. Alat biacara dan
pengatur makanan
d. Tempat air liur
10. Kulit befungsi C 1 C2
sebagai. . . .
a. Indra penglihat
b. Indra pendengar
c. Indra peraba
d. Indra pencium
4. Jelaskan Kegunaan lidah yaitu sebagai 8 C2
kegunaan lidah ! alat bicara dan pengatur letak
makanan, lidah mengatur
letak makanan pada saat kita
mengunyah makanan
kemudian lidah akan
mendorong makanan masuk
kekerongkongan.
5. Jelaskan fungsi kulit Kulit ari pada manusia 8 C2
ari pada manusia ! berfungsi mencegah
masuknya bakteri dan
menguapnya air dari tubuh
111
112
Lampiran 11
113
114
115
116
117
118
Lampiran 12
Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II
SIKLUS I SIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAI KET NILAI KET
1 AKS 70 T 84 T
2 AD 42 TT 76 T
3 AM 26 TT 84 T
4 AE 82 T 88 T
5 AMD 84 T 78 T
6 ANS 24 TT 30 TT
7 AN 66 TT 82 T
8 AR 74 T 80 T
9 DDD 26 TT 76 T
10 DK 22 TT 74 T
11 DLP 68 TT 96 T
12 FR 32 TT 76 T
13 FJ 80 T 86 T
14 FY 32 TT 34 TT
15 GA 74 T 82 T
16 GJ 62 TT 82 T
17 GRF 70 T 76 T
18 JAF 78 T 86 T
19 KA 72 T 84 T
20 MI 70 T 78 T
21 MWL 30 TT 40 TT
22 MAF 80 T 0 TT
23 MAR 72 T 92 T
24 MFR 54 TT 80 T
25 NDZ 80 T 70 T
26 NI 76 T 86 T
27 PBM 54 TT 86 T
28 PR 32 TT 70 T
29 PNC 88 T 96 T
30 RR 76 T 92 T
31 RNS 88 T 88 T
Jumlah 1.884 2.332
Rata –rata 60,8% 75,2%
Ketuntasan 87,1%
54,8%
klasikal
Lampiran 17
DATA AKTIVITAS SISWA SIKLUS I
PERSENTASE
RATA-RATA PERTEMUAN
NO AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN PERTEMUAN Keterangan
1 DAN PERTEMUAN 2
1 (%) 2 (%)
1 Kehadiran siswa 97 100 99 sangat Baik
Mendengarkan dan memperhatikan materi yang dijelaskan
55 67 61 Cukup Baik
2 oleh guru
Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di Kurang
25 45 35
3 ajukan oleh guru Baik
Kurang
41 58 49
4 Siswa aktif bertanya mengenai materi pelajaran Baik
5 Kerja sama dalam kelompok 45 64 55 Cukup Baik
6 Siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban 48 64 56 Cukup Baik
Jumlah 311 398 355
Presentase 52 66 59
Kategori Cukup Baik Baik Cukup Baik
Keterangan penilaian:
Sangat Baik : 86% - 100%
Baik : 66% - 85%
Cukup Baik : 50% - 65%
Kurang Baik : 31% - 49%
Sangat Tidak Baik : 0% - 39%
155
DATA AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
PERSENTASE
RATA-RATA PERTEMUAN
NO AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN PERTEMUAN Keterangan
1 DAN PERTEMUAN 2
1 (%) 2 (%)
1 Kehadiran siswa 97 97 97 Sanga Baik
Mendengarkan dan memperhatikan materi yang dijelaskan
77 87 82 Baik
2 oleh guru
Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di
70 90 80 Baik
3 ajukan oleh guru
4 Siswa aktif bertanya mengenai materi pelajaran 74 77 76 Baik
5 Kerja sama dalam kelompok 77 90 84 Baik
6 Siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban 77 83 80 Baik
Jumlah 472 524 499
Presentase 79 87 83
Kategori Baik Sangat Baik baik
Keterangan penilaian:
Sangat Baik : 86% - 100%
Baik : 66% - 85%
Cukup Baik : 50% - 65%
Kurang Baik : 31% - 49%
Sangat Tidak Baik : 0% - 39%
156
Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
Rata-rata (%)
No Aktivitas Siswa
Siklus I Siklus II
1 Kehadiran siswa 99 97
2 Mendengarkan dan memperhatikan materi yang dijelaskan oleh
61 82
guru
3 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan 35 80
oleh guru
4 Siswa aktif bertanya mengenai materi pelajaran 49 76
5 Kerja sama dalam kelompok 55 84
6 Siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban 56 80
Jumlah 355 499
Persentase 59 83
Kategori Cukup Baik baik
157
DAFTAR AKTIVITAS GURU SIKLUS I DAN SIKLUS II
Lampiran 18
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
1 Apresiasi dan motivasi 72 76 74 88 92 90
2 Penyampaian kompetensi dan rencana 80 80 80 100 100 100
kegiatan
3 Penguasaan materi pembelajaran 70 75 72,5 80 90 85
4 Penerapan model pembelajaran make a 72 76 74 92 96 94
match
5 Pemanfaatan sumber belajar/media 64 72 68 84 88 86
dalam pembelajaran
6 Penggunaan bahasa yang benar dan 70 80 75 90 100 95
tepat dalam pembelajaran
7 Penutup pembelajaran 72 76 74 92 96 94
Jumlah 500 535 517,5 626 662 644
Nilai 71 76 74 89 94 92
Kategori Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat
Baik
158
159
Lampiran 19
Lampiran 20
164
Lampiran 21
165
Lampiran 22
166
Lampiran 23 Riwayat hidup
RIWAYAT HIDUP