You are on page 1of 179

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR IPA KELAS IV-A DI SDN 012 TARAKAN

SKRIPSI

Oleh :
EWIN
NPM. 11.601050.056

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV-A DI SDN 012 TARAKAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Borneo Tarakan


Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan

Oleh :
EWIN
NPM. 11.601050.056

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2015

i
ii
ABSTRACT

Ewin, 2015. Applying The Model Make A Macth To Improve Student


Learning Outcomes Science Class IV-A in SDN 012 Tarakan. Department of Primary
School Teacher Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of
Borneo Tarakan. (Guided by Kadek Dewi Wahyu Andari and Muhsinah Annisa).

The purpose of this research is to improve learning outcomes material science


breathing apparatus in panca indra in class IV-A SDN 012 Tarakan.

This type of research used by the research is the Classroom Action Research
(CAR) held in SDN 012 Tarakan in second semester I of the year 2015/2016, the
research subjects were students of class IV-A SDN 012 Tarakan totaling 31 students
consist of 17 male students and 14 female students. This study was conducted in two
cycles each cycle consisting of 3 meetings. The procedure of each cycle consisting of
planning, action, observation and reflection. Data obtained in this research include
teacher observation sheet activities, observation of student activity sheets, assessment
cognitive aspect which consists of 10 multiple choice questions and 5 essay of
stuffing (test result of learning).

The results showed that by applying the Model make a macth can increase
student learning outcomes IPA breathing apparatus in panca indra material in class
IV-A SDN 012 Tarakan. It can be seen from the results obtained in each cycle, before
the given action is mastery learning students' cognitive 46,7% and after being given
the action in the first cycle completeness cognitive learning outcomes of students to
54,8% on the second cycle increased to 87,1%. It can be said that the research has
been successful and in accordance with the indicators of success.

Keywords: Natural scinces, Learning Achievement, Make A Macth

iii
ABSTRAK

Ewin, 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A


Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV-A Di SDN 012 Tarakan.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan. (dibimbing oleh Kadek Dewi Wahyuni
Andari dan Muhsinah Annisa).

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa
materi pancaindra menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match di kelas IV-A SDN 012 Tarakan.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 012 Tarakan pada semester I tahun ajaran
2015/2016, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 012 Tarakan
yang berjumlah 31 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 17 siswa dan
perempuan berjumlah 14 siswi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus setiap
siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Prosedur tiap siklus terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen penelitian untuk memperoleh data
adalah lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru dan tes
hasil belajar yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal essay.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa materi
pancaindra di kelas IV SDN 012 Tarakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang
diperoleh pada setiap siklus, sebelum diberikan tindakan ketuntasan belajar adalah
46,7% dan setelah diberikan tindakan pada siklus I ketuntasan hasil belajar
kognitif siswa menjadi 54,8% pada siklus II meningkat menjadi 87,1%. Maka
dapat dikatakan bahwa penelitian sudah berhasil dan sesuai dengan indikator
keberhasilan.

Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan Alam, Hasil belajar, Model pembelajaran Make a
A Match

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV-A Di SDN 012

Tarakan”.

Proses pembuatan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Bambang Widigdo selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan.

2. Sungkono, S.Pd, M.A selaku Dekan FKIP Universitas Borneo Tarakan.

3. Ahsan Sofyan, S.E.,M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD).

4. Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I saya yang

telah banyak memberikan motivasi, saran dan kritikan kepada peneliti.

5. Muhsinah Annisa, S,Si., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia membimbing dan membantu peneliti, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

6. Endityas Pratiwi, S.Si., M.Pd, Neni Novitasari, M.Pd dan Roby Zulkarnain

Noer, M.Pd selaku penguji saya yang telah memberikan saran kepada saya

dan telah bersedia memberikan penilaian terhadap skripsi ini.

7. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah banyak

memberikan motivasi serta bimbingan kepada peneliti selama kuliah.

v
8. Iskandar Muda, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 012 Tarakan tempat

dimana peneliti melakukan pengambilan maupun pengantar informasi awal

yang dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan penelitian ini.

9. Bapak, Ibu Guru dan segenap Staf TU (Tata Usaha) serta siswa-siswi SD

Negeri 012 Tarakan.

10. Bapak Herman dan Ibu Farida selaku orang tua dan adik-adiku yang telah

banyak memberikan dukungan moril, materil, serta doa untuk keberhasilan

saya.

11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan, yang

sudah memberikan bantuan, dukungan serta motivasi selama menjalani

Kuliah di Universitas Borneo Tarakan.

Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada peneliti

dapat menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT dan senantiasa mendapat balasan

yang baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca yang

membutuhkannya. Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk perbaikan dalam penyusunan skripsi selanjutnya.

Tarakan, 11 Desember 2015


Peneliti

Ewin
NPM.11.601050.056

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

ABSTACT................................................................................................................iii

ABSTRAK...............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vii

DAFTAR TABEL...................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Identifikasi Masalah......................................................................................3

C. Batasan Masalah............................................................................................3

D. Rumusan Masalah.........................................................................................4

E. Tujuan Penelitian...........................................................................................4

F. Manfaat Penelitian.........................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar.........................................................................................6

B. Pengertian Hasil Belajar................................................................................7

C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.........................................................8

D. Model Pembelajaran......................................................................................9

E. Pembelajaran Kooperatif..............................................................................11

F. Model Pembelajaran Make A Match............................................................12


vii
G. Kerangka Berpikir........................................................................................15

H. Hipotesis Tindakan.......................................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.............................................................................................16

B. Subjek Penelitian..........................................................................................16

C. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................16

D. Desain Penelitian..........................................................................................16

E. Instrumen Penelitian.....................................................................................20

F. Validasi Instrumen........................................................................................21

G. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................21

H. Teknik Analisis Data....................................................................................22

I. Indikator Keberhasilan..................................................................................24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian............................................................................25

B. Analisis Hasil Penelitian...............................................................................33

C. Pembahasan..................................................................................................53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................................................58

B. Saran.............................................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................59

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kualifikasi Hasi Belajar...............................................................................24

Tabel 2. Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa...............................................................24

Tabel 3. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru................................................................25

Tabel 4. Data Aktivitas Siswa Siklus I......................................................................33

Tabel 5. Data Aktivitas Guru Siklus I........................................................................34

Tabel 6. Data Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I.................................................35

Tabel 7. Data Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I.............36

Tabel 8. Data Aktivitas Siswa II................................................................................43

Tabel 9. Data Aktivitas Guru Siklus II......................................................................44

Tabel 10. Data Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II..............................................45

Tabel 11. Data Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II.........45

Tabel 12. Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II......................................46

Tabel 13. Data Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II......................................48

Tabel 14. Data Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Pada Siklus I dan II.................51

Tabel 15. Data Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal Aspek Kognitif Siswa

Siklus I dan II `...........................................................................................52

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir.................................................................. 15

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas ..................................................... 17

Gambar 3. Aspek Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II .............. 47

Gambar 4. Rata-Rata Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ........................... 49

Gambar 5. Data Hasil Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II ............... 51

Gambar 6. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan II 52

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Lampiran 1 : Daftar Nilai..................................................................................59

2. Lampiran 2 : Silabus Siklus I............................................................................61

3. Lampiran 3 : RPP Siklus I Pertemuan I dan II..................................................65

4. Lampiran 4 : Materi Ajar...................................................................................73

5. Lampiran 5 : Kisi-Kisi Soal Siklus I................................................................80

6. Lampiran 6 : THB Siklus I...............................................................................85

7. Lampiran 7 : Kartu Soal dan Kartu Jawaban Siklus I Pertemuan I dan II........91

8. Lampiran 8 : Silabus Siklus II...........................................................................95

9. Lampiran 9 : RPP Siklus II Pertemuan I dan II................................................99

10. Lampiran 10 : Kisi-Kisi Soal Siklus II..............................................................107

11. Lampiran 11 : THB Siklus II.............................................................................112

12. Lampiran 12 : Kartu Soal dan Kartu Jawaban Siklus II Pertemuan I dan II. 118

13. Lampiran 13 : Lembar Aktivitas Siswa.............................................................122

14. Lampiran 14 : Lembar Aktivitas Guru..............................................................130

15. Lampiran 15 : Validasi Siklus I dan II..............................................................146

16. Lampiran 16 : Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif............................................154

17. Lampiran 17 : Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II.............................155

18 Lampiran 18 : Rekapitulasi Data Aktivitas Guru Siklus I dan II.......................158

19. Lampiran 19 : Foto Penelitian...........................................................................159

20. Lampiran 20 : Surat Pernyataan Keaslian Tulisan............................................163

xi
21. Lampiran 21 : Surat Pengantar Penelitian.........................................................164

22. Lampiran 22 : Keterangan Penelitian................................................................165

23. Lampiran 23 : Riwayat Hidup...........................................................................166

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek kehidupan yang paling mendasar dalam

pembangunan kehidupan suatu bangsa. Proses pembelajaran yang melibatkan

guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan

adanya interaksi dalam kegiatan belajar mengajar. Penyelenggaraan kegiatan

belajar mengajar secara sistematis yang dikemas dalam rencana program

pembelajaran yang dibuat sesuai dengan karakteristik kondisi lingkungan yang

mendukung proses kegiatan belajar mengajar.

Pengembangan kurikulum terus diupayakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran. Pembelajaran yang baik dilaksanakan sebagaimana mestinya agar

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta sebagai

aspek penting kecakapan hidup. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini,

memberikan dampak yang sangat luas di segala aspek kehidupan, terutama dalam

bidang pendidikan khususnya di sekolah dasar yang terus di arahkan pada

peningkatan hasil belajar siswa.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran di

tingkat SD, melalui mata pelajaran IPA, anak di harapkan akan menjadi pribadi

yang lebih mengerti akan kejadian yang terjadi di sekitarnya. Dalam suatu

kegiatan belajar mengajar akan menghasilkan siswa yang berkualitas jika di


2

dukung oleh pemanfaatan semua komponen yang ada secara maksimal, salah satu

komponen tersebut adalah penggunaan metode yang tepat.

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan wali kelas IV-A

SDN 012 Tarakan yang di laksanakan pada tanggal 28 Februari 2015, dalam mata

pelajaran IPA menunjukkan hasil belajar IPA di kelas ini rendah. Data nilai UAS

semester 1 yang di peroleh bahwa dari 30 siswa kelas IV-A hanya 14 orang

(46,7%) siswa yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yaitu mencapai dan melebihi nilai 70 atau di nyatakan tuntas dan siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM atau di nyatakan tidak tuntas yaitu 16 (53,3%).

Observasi kedua di kelas IV-A SDN 012 Tarakan pada tanggal 3 maret

2015, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang di hadapi siswa khususnya

dalam mata pelajaran IPA yaitu sebagai berikut: (1) rendahnya hasil belajar IPA,

(2) rendahnya motivasi belajar IPA siswa, (3) siswa merasa bosan dan tidak

tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA, dan (4) kurangnya interaksi antar siswa

dalam proses pembelajaran IPA.

Mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Model pembelajaran ini siswa

mendapatkan kartu pertanyaan atau jawaban dengan tujuan agar konsep-konsep

mereka tidak dapat di lupakan. Setelah itu siswa di beri kesempatan untuk mencari

pasangan dari kartu yang di pegang. Model pembelajaran make a match ini sangat

efektif membantu siswa dalam memahami materi melalui permainan mencari

kartu pertanyaan dan kartu jawaban, sehingga dapat menciptakan proses

pembelajaran yang menyenangkan.


3

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan melakukan penelitian

yang berjudul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk

meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV-A di SDN 012 Tarakan.

B. Identifikasi Masalah

Masalah dan kendala yang di hadapai siswa selama proses pembelajaran di

karenakan rendahnya hasil belajar IPA siswa, rendahnya motivasi belajar IPA

siswa, siswa menganggap IPA pelajaran yang sulit, siswa merasa bosan dan tidak

tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA, kurangnya interaksi antar sesama siswa.

Dari permasalahan di atas masalah yang sangat mendesak adalah hasil belajar

siswa yang mengakibatkan nilai siswa rata-rata masih di bawah nilai kriteria

ketuntasan minimal (KKM), hasil belajar sangat penting untuk mengetahui

kemampuan yang di peroleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Penyebab

munculnya masalah tersebut dikarenakan pada mata pelajaran IPA tidak

menggunakan model pembelajaran, mengatasi permasalahan tersebut peneliti

akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar dalam penelitian adalah peningkatan ranah kognitif.

2. Mata pelajaran yang disampaikan adalah IPA.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.


4

4. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada siswa kelas IV-A SDN 012

Tarakan pada smester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat

meningkatkan hasil belajar IPA kelas V-D di SDN 012 Tarakan?.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas V-D di SDN 012

Tarakan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa

a. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menarik setelah

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam

pembelajaran

b. Siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran IPA sehingga nilai IPA

mengalami peningkatan.

2. Guru
5

a. Sebagai bahan pertimbangan guru untuk meningkatkan dan menyadari

usaha-usaha selama proses belajar mengajar berlangsung, sehingga akan

mencapai hasil belajar yang optimal.

b. Sebagai sumber referensi bagi para guru atau rekan peneliti lainnya.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu

pendidikan (FKIP), khususnya mahasiswa program pendidikan guru sekolah

dasar (PGSD) yang mempunyai masalah yang sama dalam melakukan

penelitian.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Pendapat tentang pengertian belajar ada bermacam-macam, pendapat tersebut

lahir berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda. Belajar merupakan suatu

aktivitas yang di lakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk

memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam

berpikir, merasa, maupun bertindak (Susanto, 2013: 4).

Menurut Winkel (dalam Purwanto, 2010: 39) belajar adalah aktivitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Belajar menurut pandangan Skiner (dalam Wisudawati, 2014: 31) belajar adalah

suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara

progresif. belajar di pahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar maka

responnya baik dan sebaliknya.

Menurut Gagne (dalam Wisudawati, 2014: 32) belajar merupakan usaha untuk

mencapai tujuan yang telah di tentukan. Proses belajar dapat terjadi secara sengaja

maupun tidak sengaja, yang kesemuanya itu mempunyai keuntungan dan mudah di

amati. Belajar merupakan kegiatan yang kompleks yang menghasilkan kapabilitas.


7

Timbulnya kapabilitas stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif

yang dilakukan oleh peserta didik.

Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar

untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam

berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

A. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Susanto (2013: 5) secara sederhana, yang di maksud dengan hasil

belajar siswa adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan

belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan

tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran.

Menurut Gestalt (dalam Susanto 2013: 12) hasil belajar siswa di pengaruhi oleh

dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan

berpikir atau atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat dan kesiapan siswa, baik

jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi

guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan,

keluarga dan lingkungan.


8

Purwanto (2010: 44) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang relevan dengan tujuan pengajaran. Oleh karenanya, hasil belajar dapat

berupa perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, tergantung

dari tujuan pengajarnya. Winkel (dalam Purwanto, 2010: 45), menyatakan bahwa

hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap

dan tingkah lakunya. Sudjana (dalam Kunandar 2013: 62) berpendapat bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman

belajarnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

perubahan perilaku siswa karena memiliki penguasaan terhadap materi yang

disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Wisudawati (2014: 22) IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki

karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik

berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatnya

(Wisudawati, 2014: 22). Sementara itu menurut Folwer (dalam Tampubolon 2014:

148) IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan terkait dengan gejala-gejala

kebendaan serta didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Menurut Nokes

(dalam Tampubolon 2014: 148) IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh

dengan metode khusus.

Menurut Flower (dalam Trianto, 2014: 136) IPA adalah pengetahuan yang

sistematis dan di rumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan


9

didasarkan terutama atas pengamatan dan dedukasi. Menurut Kardi dan Nur (dalam

Trianto, 2014: 136) IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di

permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati

indera maupun yang tidak diamati dengan indera. IPA atau ilmu kealaman adalah

ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati.

Adapun Wahyana (dalam Trianto, 2014: 136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu

kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara

umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya di tandai oleh

adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah.

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan

teori yang sistematis, penerapannya secara umum dan terbatas pada gejala-gejala

alam, lahir dan bekembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen

serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.

C. Model Pembelajaran

Menurut Arends (dalam Trianto, 2014: 51) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran

mengacu pada pendekatan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Hal ini sesuai

dengan pendapat Joyce (dalam Trianto, 2014: 51) bahwa “Each model guides us as

we design intruction to help students achieve various objectives”. Maksud kutipan

tersebut adalah bahwa setiap model mengarahkan kita dalam merancang

pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.


10

Menurut Joyce dkk (dalam Trianto, 2014: 52) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar

secara tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan

material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film-film, tipe-

tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk

belajar) setiap model mengarahkan siswa untuk mencapai berbagai tujuan.

Arends (dalam Trianto, 2014: 53) menyeleksi enam model pengajaran yang

sering dan praktis di gunakan guru dalam mengajar, masing-masing adalah:

presentasi, pengajaran langsung (direct intruction), pengajaran konsep, pembelajaran

kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah (problem base intruction), dan diskusi

kelas. Dalam mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu, tidak ada satu model

pembelajaran yang lebih baik dari pada model pembelajaran lainnya. Setiap model

pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat

dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-

pertimbangan, seperti materi pelajaran jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif

siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia sehingga tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai.

Menurut Johnson (dalam Trianto, 2014: 55) untuk mengetahui kualitas model

pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek proses

mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang

menyenangkan (joyful learning) serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan

berpikir kreatif. Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai


11

tujuan, yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan

atau kompetensi yang ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih

dahulu aspek proses sudah dapat dipastikan berlangsung baik.

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa model pembelajaran

merupakan perencanaan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan setiap

model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat

dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

D. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Arend (dalam Wisudawati 2014: 53) model pembelajaran kooperatif

(cooperative learning) merupakan suatu model pembelajaran yang dapat

mengingatkan pencapaian akademik dan sikap sosial peserta didik melalui kerja sama

di antara mereka. Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk peningkatan

pencapaian akademik, peningkatan rasa toleransi dan menghargai perbedaan, serta

membangun keterampilan sosial peserta didik. Kerja sama yang dilakukan oleh

peserta didik dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif menitik beratkan

pada rasa tanggung jawab pribadi untuk pencapaian kelompok.

Menurut Slavin (2010: 4) pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai

macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.

Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling
12

mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka

kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

Menurut Suprijono (2014: 55) pembelajaran kooperatif adalah konsep yang

lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih

dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif

dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-

pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk

membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.

E. Model Pembelajaran Make A Match

Menurut Shohimin (2014: 98) model pembelajaran make a match merupakan

model pembelajaran yang di kembangkan Loma Curran. Ciri utama model make a

match siswa di minta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau

pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran. Salah satu keunggulan teknik ini

adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik

dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa di gunakan dalam semua mata

pelajaran dan untuk semua tingkatan usia.

Karakteristik model pembelajaran make a match adalah memiliki hubungan

yang erat dengan karakteristik siswa yang gemar bermain. Pelaksanaan model make a

match harus di dukung dengan keaktifan siswa untuk bergerak mencari pasangan

dengan kartu yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu kartu tersebut.

Siswa yang pembelajarannya dengan model make a match aktif dalam mengikuti

pembelajaran sehingga dapat mempunyai pengalaman belajar yang bermakna.


13

Menurut Suprijono (2014: 94) langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

make a match adalah sebagai berikut:

1. Guru membagi komunitas kelas mejadi 3 kelompok, kelompok pertama

merupakan kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan,

kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu-kartu jawaban dan

kelompok ketiga adalah kelompok penilai.

2. Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.

3. Guru membunyikan pluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun

kelompok kedua saling bergerak bertemu, mencari pasangan pertanyaan-

jawaban yang cocok.

4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk berdiskusi

5. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-

jawaban kepada kelompok penilai.

6. Kelompok penilai membacakan apakah pasangan pertanyaan atau jawaban itu

cocok.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah

1. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.

2. Kerja sama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.

3. Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.

Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah

1. Di perlukan bimbingan dari guru untuk melakukan pembelajaran.

2. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menganggu kelas lain.

3. Guru perlu persiapan bahan dan alat memadai.


14

F. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang tidak bervariatif akan cenderung menimbulkan kesulitan-

kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar yang dialami siswa. Permasalahan tersebut

dikarenakan ketiadaan contoh dan model pembelajaran yang bervariasi. Khususnya

pada kelas IV-A yang belum menggunakan acuan pembelajaran dalam penerapan

berbagai metode dalam pembelajaran IPA sehingga belum maksimal dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan kajian teori salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Kerangka berpikir dalam penelitian dapat dilihat pada gambar 1 sebagai

berikut:
15

1. Rendahnya hasil belajar


IPA siswa,
2. Rendahnya motivasi belajar
IPA siswa,
Kendala/permasalahan yang
dihadapi siswa kelas IV-A 3. Siswa merasa bosan dan
SD Nergeri 012 tidak tertarik untuk
Tarakan mengikuti pelajaran IPA
4. Kurangnya interaksi antar
siswa dalam proses
pembelajaran IPA

Penerapan model pembelajaran


Solusi
kooperatif tipe make a match

Hasil yang
diharapkan Meningkatnya hasil belajar IPA
materi pancaindra melalui
model pembelajaran kooperatif
tipe make a match di kelas IV-
A SDN 012 Tarakan.

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian

G. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe make

a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi panca indra di kelas IV-A SD

Negeri 012 Tarakan tahun pembelajaran 2015/2016.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas atau PTK merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2014: 3).

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV-A SD Negeri 012 Tarakan

yang berjumlah 31 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 17 siswa dan

perempuan berjumlah 14 siswa.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV-A SDN 012 Tarakan. Waktu

penelitian dilaksanakan pada tanggal 08 September sampai 17 September 2015

semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas

(PTK). Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan

bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
17

dilalui, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3)

pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting).

Siklus dari tahap-tahap PTK dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut:

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan


Tindakan I Tindakan I

Siklus I Refleksi 1 Pengamatan/


Pengumpulan data I

Permasalahan
Baru hasil Perencanaan Pelaksanaan
refleksi Tindakan II Tindakan II

Refleksi 1 Pengamatan/
Siklus II Pengumpulan data I

Apabila Dilanjutkan ke
permasalahan Siklus berikutnya
belum selesai
terselesaikan

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2012: 74)

Mengacu pada teori penelitian tindakan kelas, maka penelitian disusun

dengan prosedur sebagai berikut :

1. Siklus 1

a. Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang di laksanakan pada tahap perencanaan adalah

1) Membuat silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran


18

(RPP) dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match pada pembelajaran IPA siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan pada

materi panca indra.

2) Menyusun lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

3) Menyiapkan kartu pasangan (soal dan jawaban).

4) Membuat soal tes hasil belajar.

5) Validasi tes hasil belajar oleh validator.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan implementasi dari

rencana tindakan. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut

1) Guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok masing-masing

kelompok terdiri dari 10-11 orang, kelompok pertama merupakan

kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua

adalah kelompok pembawa kartu-kartu jawaban dan ketiga adalah

kelompok penilai.

2) Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.

3) Guru menempelkan steorofoam dipapan tulis.

4) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan

jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok

penilai, guru memberikan waktu 5 menit.

5) Kemudian kelompok soal menempelkan soal di steorofoam yang telah

disediakan.
19

6) Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,

dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di

steorofoam oleh kelompok soal.

7) Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan

pertanyaan/jawaban itu cocok dan seterusnya sampai masing-masing

kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu

jawaban dan kelompok penilai.

c. Pengamatan (Observing)

Selama proses pembelajaran berlangsung, pengamat (teman sejawat)

mengamati aktivitas siswa didalam kelas. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan

dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa. Tindakan pengamatan

dilaksanakan terhadap aktivitas belajar siswa yang akan muncul pada perilaku

siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Tindakan pengamatan aktivitas guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran yang diamati oleh guru kelas.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini guru menganalisis hasil tes atau tindakan yang telah

dilaksanakan. Peneliti dapat merefleksikan diri dengan melihat data observasi dari

kendala-kendala yang dialami untuk mengetahui perubahan yang dihasilkan

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam

meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Hasil analisis data yang dilakukan dalam

tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.


20

2. Siklus II

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II dimaksudkan sebagai

perbaikan terhadap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

pada siklus I. Prosedur pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sama dengan

siklus I yaitu dari awal perencanaaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan

refleksi. Perencanaan tindakan pada siklus II dilakukan oleh peneliti dengan

perdasarkan hasil refleksi pada siklus I. apabila perubahan yang bertujuan

meningkatkan hasil pembelajaran telah tercapai atau apa yang diteliti telah

menunjukkan keberhasilan, maka siklus dapat diakhiri.

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai


berikut :
1. Tes Hasil Belajar (THB)

THB diberikan kepada siswa setiap akhir siklus yang berbentuk pilihan

ganda berjumlah 10 soal dan soal essay berjumlah 5 soal.

2. Non tes

Teknik non tes meliputi:

a. Lembar aktivitas siswa

Observasi terhadap siswa dilakukan dengan cara mengamati semua

aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.

b. Lembar aktivitas guru

Observasi terhadap guru dilakukan dengan cara mengamati setiap

aktivitas guru dalam mempersiapkan pelajaran, menyampaikan materi


21

pelajaran dan melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

F. Validasi Instrumen Penelitian

Validasi tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validasi isi terhadap

10 soal pilihan ganda dan 5 soal essay yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan

dari penilai, terdiri dari dua orang penilai, yaitu ahli Biologi, dan guru mata

pelajaran IPA di SDN 012 Tarakan, untuk menetapkan validitas isi terhadap

instrumen soal, tim penilai (validator) memberikan penilaian dan perbaikan

terhadap penyusunan instrumen soal dan selanjutnya dihitung validitasnya.

Kriteria yang menjadi ukuran dalam penilaian instrument tersebut adalah:

Nilai 0 : Jika indikator tidak sesuai dengan butir soal dan instrumen tidak

komunikatif.

Nilai 1 : Jika indikator instrumen sesuai dengan butir soal tetapi instrumen tidak

komunikatif atau sebaliknya.

Nilai 2 : Jika indikator instrumen sesuai dengan butir soal dan instrumen

Komunikatif.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran IPA materi panca indra melalui model pembelajaran make a match.

Tes hasil belajar yang dilakukan setelah tindakan pada akhir siklus dengan
22

tujuan mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

Adapun bentuk soal tes pada akhir siklus berbentuk pilihan ganda sebanyak

10 soal dan 5 essay.

2. Non tes

a. Observasi aktivitas siswa

Observasi terhadap siswa dilakukan dengan cara mengamati semua

aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.

b. Observasi aktivitas guru

Observasi terhadap guru dilakukan dengan cara mengamati setiap

aktivitas guru dalam mempersiapkan pelajaran, menyampaikan materi

pelajaran dan melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran make a match.

H. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan belajar secara individu

a. Aspek kognitif

Ketuntasan belajar siswa individu dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

Nilai = x 100

(Purwanto, 2011: 207)


23

b. Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal

Rumus yang digunakan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa secara

klasikal menurut Ali (dalam Erlianti, 2013: 27)

P =Σn1 x 100%
N

Keterangan :

P = Nilai Ketuntasan Belajar.

Σn1 =Jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal.

N = Jumlah total siswa.

c. Kualifikasi Hasil Belajar

Pemberian makna atas nilai siswa baik secara individual maupun secara

klasikal.

Tabel 1. Kualifikasi Hasil Belajar


Rentang nilai Kategori Makna
81 – 100 A Sangat Baik
61 – 80 B Baik
41 – 60 C Cukup Baik
21 – 40 D Kurang Baik
0 – 20 E Sangat Tidak Baik

(Sumber: Tampubolon, 2014: 35)

2. Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa

Lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dikelas

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Nilai = 100%

(Sumber: Mawarni, 2014: 40 )


24

Tabel 2 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa


Rentang nilai Makna
86% – 100% Sangat Baik (SB)
66% – 85% Baik (B)
50% – 65% Cukup Baik (CB)
31% – 49 Kurang Baik (KB)
0% – 30% Sangat Tidak Baik (STB)

(Sumber: Dzulhijah, 2014).

Penilaian lembar observasi aktivitas guru pada pembelajaran di kelas dapat

dihitung dengan menggunakan rumus:

x 100

(Purwanto, 2011: 207)

Apabila nilai telah didapat maka nilai tersebut disesuaikan dengan rentang

penilaian seperti pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru

Rentang nilai Kategori Makna


81 – 100 A Sangat Baik
61 – 80 B Baik
41 – 60 C Cukup Baik
21 – 40 D Kurang Baik
0 – 20 E Sangat Tidak Baik

(Sumber: Tampubolon, 2014: 35)

I. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil jika penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match berjalan dengan baik sehingga hasil belajar siswa

dapat meningkat, dan secara klasikal dari ranah kognitif telah mencapai

ketuntasan secara klasikal 70% dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas telah dilaksanakan di SD Negeri 012 Tarakan pada

semester 1 tahun pembelajaran 2015/2016, dengan objek penelitian adalah siswa

kelas IV yang berjumlah 31 siswa, 17 siswa laki-laki dan 14 siswi perempuan.

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 012

Tarakan.

Prosedur penelitian terdiri dari 2 siklus secara berulang yang meliputi siklus

I dan siklus II. Setiap siklus dalam penelitian ini meliputi empat tahap sebagai

berikut: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (acting), (3)

pengamatan (observing), (4) refleksi. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk

menentukan keputusan perbaikan pada siklus berikutnya. Secara rinci hasil

penelitian dipaparkan secara berurutan setiap siklus.

1. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan pada tanggal 08 September

2015 dan 10 September 2015. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat

tahap, adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan (planning), yaitu tahapan awal yang dilakukan oleh guru

sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun kegiatan yang dilakukan

dalam tahap perencanaan, yaitu:


26

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus dan materi

ajar mata pelajaran IPA kelas IV semester I pancaindra dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

2) Mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam

pengelolaan pembelajaran.

3) Menyiapkan kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban untuk

pertemuan 1 dan 2 pada siklus I.

4) Menyiapkan THB yang telah di validasi oleh dua orang validator.

b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Pemberian tindakan pada siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan, pertemuan

1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 08 september 2015 pada pukul 10.00-

11.10 WITA dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, pertemuan 2 dilaksanakan pada

hari kamis tanggal 10 September 2015 pada pukul 08.25-09.35 WITA dengan

alokasi waktu 2 x 35 menit, dan pemberian THB dilaksanakan pada hari Kamis 10

September 2015 pada pukul 10.00-11.00 WITA.

1) Pertemuan ke-1

Pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 08 September 2015 pada pukul 10.00-11.10 dengan alokasi waktu

2 x 35 menit yang diikuti 30 siswa kelas IV dengan materi pancaindra yaitu indra

penglihat pada manusia. Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. secara rinci

diuraikan sebagai berikut:

Pada kegiatan awal (±5 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:


27

a) Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

bersama teman-temannya untuk memulai pelajaran.

b) Guru mengecek kehadiran siswa yang berjumlah 30 siswa, sedangkan

yang tidak hadir 1 siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti duduk

tertib, menyiapkan peralatan tulis dan buku pelajaran.

c) Guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan panca indra pada

manusia dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti (±55 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang

indra penglihat.

b) Guru menampilkan gambar bagian indra penglihat pada manusia dan

menjelaskan materi mengenai fungsi alat indra penglihat pada manusia.

5) Setelah menyampaikan materi guru menjelaskan model pembelajaran tipe

make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran dan menyiapkan

beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban.

c) Guru membentuk siswa menjadi 3 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 10-11 orang, kelompok pertama merupakan kelompok

pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok

pembawa kartu jawaban dan kelompok ketiga adalah kelompok penilai.

d) Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.

e) Guru menempelkan steorofoam dipapan tulis.

f) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
28

jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok

penilai, guru memberikan waktu 5 menit.

g) Kemudian kelompok soal menempelkan soal di steorofoam yang telah

disediakan.

h) Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,

dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di

steorofoam oleh kelompok soal.

i) Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan

pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing

kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu

jawaban dan kelompok penilai.

j) Guru memberikan penguatan berupa aplous kepada siswa yang dapat

mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.

k) Guru memberikan pertanyaan lisan untuk meluruskan kesalapahaman, dan

memberikan penguatan.

Pada kegiatan akhir (± 10 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

Guru meminta salah satu siswa untuk meyimpulkan pembelajaran yang telah

dipelajari hari ini

a) Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang

telah dipelajari hari ini.

b) Guru meminta siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.


29

2) Pertemuan ke-2

Pembelajaran pada siklus I pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari kamis

10 September 2015 pada pukul 08.25-09.35 WITA dengan alokasi waktu 2 x 25

menit yang diikuti oleh 31 siswa kelas IV dengan materi indra pendengar pada

manusia. Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match diuraikan sebagai berikut:

Pada kegiatan awal (±5 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru mengucapkan salam dam meminta ketua kelas untuk memimpin doa

bersama teman-temannya untuk memulai pelajaran.

b) Guru mengecek kehadiran siswa yang berjumlah 31 siswa dan

mempersiapkan untuk belajar seperti duduk tertib, menyiapkan peralatan

tulis dan buku pelajaran.

c) Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan pancaindra dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti (±55 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang

indra pendengar.

b) Guru menampilkan gambar bagian indra pendengar pada manusia dan

menjelaskan materi mengenai fungsi indra pendengar pada manusia.

c) Setelah menyampaikan materi guru menjelaskan model pembelajaran tipe

make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran dan

menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci

jawaban.
30

d) Guru membentuk siswa menjadi 3 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 10-11 orang, kelompok pertama merupakan kelompok

pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah

kelompok pembawa kartu jawaban dan kelompok ketiga adalah kelompok

penilai.

e) Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.

f) Guru menempelkan steorofoam dipapan tulis.

g) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan

jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok

penilai, guru memberikan waktu 5 menit.

h) Kemudian kelompok soal menempelkan soal di steorofoam yang telah

disediakan.

i) Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,

dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di

steorofoam oleh kelompok soal.

j) Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan

pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing

kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu

jawaban dan kelompok penilai.

k) Guru memberikan penguatan berupa aplous kepada siswa yang dapat

mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.

l) Guru memberikan pertanyaan lisan untuk meluruskan kesalapahaman, dan

memberikan penguatan.
31

Pada kegiatan akhir (± 10 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang

telah dipelajari hari ini.

b) Guru meminta siswa mengakhiri pembalajaran dengan berdoa.

3) Pertemuan ke-3

Pertemuan ke-3 Pemberian tes hasil belajar yang dilaksanakan pada hari

kamis 10 September 2015 pada jam 10.00-11.00 yang terdiri dari 10 soal pilihan

ganda dan 5 soal essay yang digunakan untuk mengukur ranah kognitif siswa.

c. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilaksnakan oleh 2

orang pengamat yaitu 1 orang guru kelas dan 1 orang teman sejawat. Guru kelas

melakukan pengamatan terhadap aktivitas mengajar peneliti, dan 1 orang teman

sejawat melakukan pengamatan lembar aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Hasil pengamatan ini berguna untuk melihat perkembangan dan

peningkatan aktivitas guru dan siswa, untuk melihat kekurangan-kekurangan yang

terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil observasi yang didapatkan oleh observer

adalah sebagai berikut:

1) Hasil Aktivitas Siswa

Pada tahap aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match dikelas IV-A SDN 012 Tarakan diperoleh hasil melalui lembar

pengamatan aktivitas siswa yang berdasarkan kriteria penilaian yang telah

ditetapkan.
32

2) Hasil Aktivitas Guru

Pada tahap pengamatan aktivitas guru pada pembelajaran IPA menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas IV SDN 012 Tarakan

diperoleh melalui lembar pengamatan yang berdasarkan kriteria penilaian yang

telah ditetapkan.

3) Hasil Belajar Siswa

Penilaian hasil untuk hasil belajar kognitif dinilai melalui tes yang berupa

lembar tes hasil belajar yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal essay.

Tes hasil belajar tersebut di akhir siklus namun masih banyak siswa yang tidak

memperhatikan materi yang disampaikan.

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I dapat disajikan pada

Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Data Aktivitas Siswa Siklus I

No Aktivitas Siswa Persentase Rata-


Pert I Pert II rata
% %
1 Kehadiran siswa 97 100 99
2 Mendengarkan dan memperhatikan materi
55 67 61
yang dijelaskan oleh guru
3 Siswa mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang 25 45 35
di ajukan oleh guru
4 Siswa aktif bertanya mengenai
41 58 49
materi pelajaran
5 Kerja sama dalam kelompok 45 64 55
6 Siswa dapat mencocokkan kartu 48 64 56
soal dan kartu jawaban
33

Jumlah 311 398 355


Persentase 52 66 59
Kategori Cukup Cukup
Baik Baik Baik

Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat di lihat bahwa kegiatan aktivitas siswa

pada siklus I rata-rata setiap pertemuan mengalami peningkatan dari pertemuan 1

ke pertemuan 2 yaitu pertemuan 1 memperoleh persentase sebesar 52% dengan

kategori cukup baik dan pertemuan 2 memperoleh persentase sebesar 66%

dengan kategori baik serta rata-rata persentase 59% dengan kategori cukup baik.

b. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Berikut data hasil pengamatan aktivitas guru dalam pelaksanaan

pembelajaran pada siklus satu disajikan pada Tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Data Aktivitas Guru Siklus I


Nilai Siklus I
No Aspek yang Diamati Pertemuan Pertemuan Rata-rata
I II
1 Apersepsi dan motivasi 72 76 74
2 Penyampaian kompetensi 80 80 80
dan rencana kegiatan
3 Penguasaan materi 70 75 72,5
pembelajaran
4 Penerapan model 72 76 74
pembelajaran make a match
5 Pemanfaatan sumber 64 72 68
belajar/media dalam
pembelajaran
6 Penggunaan bahasa yang 70 80 75
benar dan tepat dalam
pembelajaran
7 Penutup pembelajaran 72 76 74
Jumlah 500 535 517,5
Nilai 71 76 74
Kategori Baik Baik Baik
34

Berdasarkan Tabel 5 di atas, diperoleh hasil pengamatan aktivitas guru

dalam proses belajar mengajar pada siklus I pertemuan ke-1 memperoleh nilai

71 dengan kategori baik dan pada pertemuan ke-2 memperoleh nilai 76 dengan

kategori baik serta rata-rata nilai 74 dengan kategori baik.

c. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa materi pancaindra di kelas IV-A SDN 012 Tarakan

menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match di ukur melalui

penilaian kognitif. Hasil dari pengamatan tersebut dapat dijelaskan pada paparan

berikut:

Tabel 6. Data Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa Siklus I


No Rentang Jumlah Presentase Kategori
Nilai Siswa
1. 81 – 100 4 12,9% Sangat Baik
2. 61 – 80 16 51,6% Baik
3. 41 – 60 3 9,7% Cukup
4. 21 – 40 8 25,8% Kurang
5. 0 – 20 0 0% Sangat Kurang
Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 6 di atas, diperoleh data siswa yang memperoleh nilai

rata-rata dengan rentang nilai 81 - 100 sebanyak 4 siswa, rentang nilai 61 – 80

sebanyak 16 siswa, rentang nilai 41 – 60 sebanyak 3 siswa, rentang nilai 21 – 40

sebanyak 8 siswa dan rentang nilai 0 – 20 sebanyak 0 siswa. Data ketuntasan

klasikal siswa pada aspek kognitif pada siklus I dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 7. Data Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I

Keterangan Jumlah Siswa Persentase (%)


Tuntas 17 54,8%
Tidak Tuntas 14 45,2%
35

Berdasarkan Tabel 7 di atas diperoleh data ketuntasan klasikal pada aspek

kognitif siklus I siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa dengan persentase 54,8%,

sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa dengan persentase 45,2%

sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus II untuk mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 70%.

d. Refleksi

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 08 September 2015 dan 10 September

2015 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

pada materi panca indra. Hasil dari siklus I mempunyai beberapa kendala dalam

pelaksanaan penelitian antara lain, 1) siswa belum mampu memberikan jawaban

dengan tepat sesuai pertanyaan guru, 2) masih banyak siswa yang malu-malu dan

takut bertanya mengenai materi yang belum mengerti, 3) kurangnya kerjasama

dalam kelompok, 4) masih sebagian siswa yang tidak dapat mencocokkan kartu

soal dan jawaban.

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I tersebut maka perlu dilanjutkan

ke siklus II yaitu dengan melaksanakan tindakan perbaikan antara lain: 1) guru

harus memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan menjawab

pertanyaan yang diberikan, 2) memancing siswa agar mau bertanya dengan

memberikan contoh yang mengarah pada pertanyaan, 3) membimbing setiap

kelompok dalam diskusi, 4) membimbing setiap kelompok dalam mencocokkan

kartu soal dan jawaban.


36

2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan tanggal 15 September 2015

dan 17 September 2015. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap,

adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

a. Perencanaan
Perencanaan (planning), yaitu tahapan awal yang dilakukan oleh guru

sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun kegiatan yang dilakukan

dalam tahap perencanaan, yaitu:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus dan materi

ajar mata pelajaran IPA kelas IV semester I panca indra dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

2) Mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam

pengelolaan pembelajaran.

3) Menyiapkan kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban untuk

pertemuan 1 dan 2 pada siklus II.

4) Menyiapkan THB yang telah di validasi oleh dua orang validator.

b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Pemberian tindakan pada siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan,

pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 September 2015 pada

pukul 10.00-11.10 WITA dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, pertemuan 2

dilaksanakan pada hari kamis tanggal 17 September 2015 pada pukul 08.25-09.35

WITA dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, dan pemberian THB dilaksanakan

pada hari kamis 17 September 2015 pada pukul 10.00-11.00 WITA.


37

1) Pertemuan ke-1

Pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 15 September 2015 pada pukul 10.00-11.10 dengan alokasi waktu

2 x 35 menit yang diikuti 30 siswa kelas 1V dengan materi indra pencium pada

manusia. Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Secara rinci diuraikan sebagai

berikut:

Pada kegiatan awal (±5 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

bersama teman-temannya untuk memulai pelajaran.

b) Guru mengecek kehadiran siswa yang berjumlah 30 siswa, sedangkan

yang tidak hadir 1 siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti duduk

tertib, menyiapkan peralatan tulis dan buku pelajaran.

c) Guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan indra pencium pada

manusia dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti (±55 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang

indra pencium.

b) Guru menampilkan gambar bagian indra pencium pada manusia dan

menjelaskan materi mengenai fungsi indra pencium pada manusia.

c) Setelah menyampaikan materi guru menjelaskan model pembelajaran tipe

make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran dan

menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban.
38

d) Guru membentuk siswa menjadi 3 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 10-11 orang, kelompok pertama merupakan kelompok

pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok

pembawa kartu-kartu jawaban dan ketiga adalah kelompok penilai.

e) Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.

f) Guru menempelkan steorofoam dipapan tulis.

g) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan

jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok

penilai, guru memberikan waktu 5 menit.

h) Kemudian kelompok soal menempelkan soal di steorofoam yang telah

disediakan.

i) Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,

dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di

steorofoam oleh kelompok soal.

j) Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan

pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing

kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu

jawaban dan kelompok penilai.

k) Guru memberikan penguatan berupa aplous kepada siswa yang dapat

mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.

l) Guru memberikan pertanyaan lisan untuk meluruskan kesalapahaman, dan

memberikan penguatan

Pada kegiatan akhir (± 10 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:


39

a) Guru meminta salah satu siswa untuk meyimpulkan pembelajaran yang

telah dipelajari hari ini.

b) Guru meminta siswa mengakhiri pembalajaran dengan berdoa.

2) Pertemuan ke-2

Pembelajaran pada siklus II pertemuan ke-2 dilakasnakan pada hari Kamis

17 September 2015 pada pukul 08.25-09.35 WITA dengan alokasi waktu 2 x 25

menit yang diikuti oleh 30 siswa kelas IV dengan materi indra perasa dan peraba

pada manusia. Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Secara rinci diuraikan sebagai

berikut:

Pada kegiatan awal (±5 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

bersama teman-temannya untuk memulai pelajaran.

b) Guru mengecek kehadiran siswa yang berjumlah 30 siswa, sedangkan yang

tidak hadir 1 siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti duduk tertib,

menyiapkan peralatan tulis dan buku pelajaran.

c) Guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan indra peraba dan perasa

pada manusia dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti (±55 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang

indra penglihat.
40

b) Guru menampilkan gambar bagian indra peraba dan perasa pada manusia

dan menjelaskan materi mengenai fungsi indra perasa dan peraba pada

manusia pada manusia.

c) Setelah menyampaikan materi guru menjelaskan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match pada siswa yang mengikuti pembelajaran dan

menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban.

d) Guru membentuk siswa menjadi 3 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 10-11 orang, kelompok pertama merupakan kelompok pembawa

kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok pembawa

kartu-kartu jawaban dan ketiga adalah kelompok penilai

e) Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.

f) Guru menempelkan steorofoam dipapan tulis.

g) Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan

jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok

penilai, guru memberikan waktu 5 menit.

h) Kemudian kelompok soal menempelkan soal di steorofoam yang telah

disediakan.

i) Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok, dan

mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di steorofoam oleh

kelompok soal.

j) Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan

pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing


41

kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu

jawaban dan kelompok penilai.

k) Guru memberikan penguatan berupa aplous kepada siswa yang dapat

mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.

l) Guru memberikan pertanyaan lisan untuk meluruskan kesalapahaman, dan

memberikan penguatan.

Pada kegiatan akhir (± 10 menit), pembelajaran berlangsung sebagai berikut:

a) Guru meminta salah satu siswa untuk meyimpulkan pembelajaran yang

telah dipelajari hari ini.

b) Guru meminta siswa mengakhiri pembalajaran dengan berdoa.

3) Pertemuan ke-3

Pertemuan ketiga pemberian tes hasil belajar yang dilaksnakan pada hari

Kamis 17 September 2015 pukul 10.00-11.00 WITA yang terdiri dari 10 soal

pilihan ganda dan 5 soal essay yang digunakan untuk mengukur kognitif siswa.

a. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh 2

orang pengamat yaitu 1 orang guru kelas dan 1 orang teman sejawat. Guru kelas

melakukan pengamatan terhadap aktivitas mengajar peneliti, dan 1 orang teman

sejawat melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. Hasil observasi yang

didapatkan oleh observer adalah sebagai berikut:

1) Hasil Aktivitas Siswa

Pada tahap aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match dikelas IV-A SDN 012 Tarakan diperoleh hasil melalui lembar
42

pengamatan aktivitas siswa yang berdasarkan kriteria penilaian yang telah

ditetapkan. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II dapat disajikan pada

Tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8. Data Aktivitas Siswa Siklus II

No Aktivitas Siswa Persentase Rata-


Pert I Pert II rata
% %
1 Kehadiran siswa 97 97 97
2 Mendengarkan dan
memperhatikan materi yang 77 87 82
dijelaskan oleh guru
3 Siswa mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang di 70 90 80
ajukan oleh guru
4 Siswa aktif bertanya
74 77 76
mengenai materi pelajaran
5 Kerja sama dalam kelompok 77 90 84
6 Siswa dapat mencocokkan kartu
soal dan kartu jawaban 77 83 80
Jumlah 472 524 499
Persentase 79 87 83
Kategori Sangat baik
Baik
Baik

` Berdasarkan pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa kegiatan aktivitas siswa pada

siklus II rata-rata setiap pertemuan mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke

pertemuan 2 yaitu pertemuan 1 memperoleh persentase sebesar 79% dengan

kategori baik dan pertemuan 2 memperoleh persentase sebesar 87% dengan

kategori sangat baik serta rata-rata persentase 83% dengan kategori baik.

2) Hasil Aktivitas Guru

Pada tahap pengamatan aktivitas guru pada pembelajaran IPA menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas IV-A SDN 012

Tarakan diperoleh melalui lembar pengamatan yang berdasarkan kriteria penilaian


43

yang telah ditetapkan. Berikut data hasil pengamatan aktivitas guru dalam

pelaksanaan pembelajaran pada siklus II disajikan pada Tabel 9 berikut:

Tabel 9. Data Aktivitas Guru Siklus II


Nilai Siklus II
Rata-
No Aspek yang Diamati Pertemuan Pertemuan
rata
I II
1 Apersepsi dan motivasi 88 92 90
2 Penyampaian kompetensi 100 100 100
dan rencana kegiatan
3 Penguasaan materi 80 90 85
pembelajaran
4 Penerapan model 92 96 94
pembelajaran make a
match
5 Pemanfaatan sumber 84 88 86
belajar/media dalam
pembelajaran
6 Penggunaan bahasa yang 90 100 95
benar dan tepat dalam
pembelajaran
7 Penutup pembelajaran 92 96 94
Jumlah 626 662 644
Nilai 89 94 92
Kategori Sangat Sangat Sangat
Baik Baik Baik

Berdasarkan Tabel 9, dapat dilihat bahwa kegiatan aktivitas siswa pada

siklus II rata-rata setiap pertemuan mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke

pertemuan 2 yaitu pertemuan 1 memperoleh nilai sebesar 89 dengan kategori

sangat baik dan pertemuan 2 memperoleh nilai sebesar 94 dengan kategori

sangat baik serta rata-rata nilai 92 dengan kategori sangat baik.

3) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada materi panca indra di kelas IV SDN 012 Tarakan

menggunakan model pembelajaran koperatif tipe make a match diukur melalui


44

penilaian aspek kognitif. Hasil dari pengamatan aspek tersebut dapat dijelaskan

pada tabel 10 berikut ini:

Tabel 10 Data Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II

No Rentang Nilai Jumlah Presentase Kategori


Siswa
1. 81 – 100 16 51,6% Sangat Baik
2. 61 – 80 11 35,5% Baik
3. 41 – 60 0 0% Cukup
4. 21 – 40 3 9,7% Kurang
5. 0 – 20 1 3,2% Sangat Kurang
Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 10, diperoleh data siswa yang memperoleh nilai rata-rata

dengan rentang nilai 81 - 100 sebanyak 16 siswa, rentang nilai 61 – 80 sebanyak

11 siswa, rentang nilai 41 – 60 sebanyak 0 siswa, rentang nilai 21 – 40 sebanyak 3

siswa dan rentang nilai 0 – 20 sebanyak 1 siswa. Data ketuntasan klasikal siswa

pada aspek kognitif pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini:

Tabel 11. Data Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II

Keterangan Jumlah Siswa Persentase (%)


Tuntas 27 87,1%
Tidak Tuntas 4 12,9%

Berdasarkan Tabel 11 di atas diperoleh data ketuntasan klasikal pada aspek

kognitif siklus II siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dengan persentase 87,1%

sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,9%.

b. Tahap Refleksi

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 September dan 17 September 2015

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang

telah berjalan dengan lancar.


45

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada siklus II, yakni pada data

Observasi guru pada proses pembelajaran dan data hasil belajar IPA pada aspek

kognitif sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Berbagai kendala dapat

teratasi seperti: 1) siswa sudah mampu memberikan jawaban dengan tepat, 2)

sudah banyak siswa yang aktif tanpa malu-malu dan takut bertanya tentang materi

yang belum di mengerti, 3) masing-masing kelompok saling bekerja sama dengan

baik, dan 4) siswa sudah dapat mencocokkan kartu soal dan jawaban.

Pada hasil belajar aspek kognitif telah memenuhi indikator keberhasilan klasikal

70%, dengan KKM kognitif sebesar 70, maka diputuskan menghentikan siklus

penelitian.

Berdasarkan pemaparan di atas terdapat perbandingan hasil dari siklus I

dan siklus II sebagai berikut:

1. Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II,

aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

mengalami peningkatan pada siklus. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel

12 berikut:

Tabel 12. Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

No Aktivitas Siswa Rata-rata %


Siklus I Siklus II

1 Kehadiran siswa 99 97
2 Mendengarkan dan
61 82
memperhatikan materi yang
dijelaskan oleh guru
35 80
3 Siswa mampu menjawab
pertanyaan- pertanyaan yang di 49 76
ajukan oleh guru
4 Siswa aktif bertanya mengenai
materi pelajaran
46

No Aktivitas siswa Rata-rata %


Siklus I Siklus II
5 Kerja sama dalam kelompok 55 84
6 Siswa dapat mencocokkan kartu soal 56 80
dan kartu jawaban
Jumlah 355 499
persentase 59 83
kategori Cukup Baik Baik

Berdasarkan Tabel 12, data aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II terlihat

adanya peningkatan. Data aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 3

berikut:

150%
99% 97%
100% 82% 80% 76% 84% 80%
61% 55% 56%
49%
50% 35%

0%
1 2 3 4 5 6

Siklus I Siklus II

Gambar 3. Aspek Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II


Keterangan:
1= Kehadiran siswa
2= Mendengarkan dan memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru.
3= Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh guru
4= Siswa aktif bertanya mengenai materi pelajaran
5= Kerja sama dalam kelompok
6= Siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban

Berdasarkan Gambar 3, dapat dilihat nilai rata-rata aktivitas siswa setiap

siklus dari siklus I ke siklus II yaitu, aspek 1 kehadiran siswa pada siklus I 99%

dan pada siklus II 97%, aspek 2 atau Mendengarkan dan memperhatikan materi

yang dijelaskan oleh guru pada siklus I 61% dan pada siklus II meningkat menjadi

82%, aspek 3 atau siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di


47

ajukan oleh guru pada siklus I 35% pada siklus II menjadi 80%, aspek 4 siswa

aktif bertanya mengenai materi pelajaran pada siklus I 49%, pada siklus II

menjadi 76%, aspek 5 atau kerja sama dalam kelompok pada siklus I 55% pada

siklus II menjadi 84%, aspek 6 siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu

jawaban pada siklus I 56% dan pada siklus II menjadi 80%.

Peningkatan masing-masing aspek dari siklus I ke siklus II dapat

disimpulkan bahwa, dengan adanya peningkatan siswa pada pelajaran IPA materi

panca indra dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match siswa sudah mampu memberikan jawaban dengan tepat, sudah banyak

siswa yang aktif tanpa malu-malu dan takut bertanya tentang materi yang belum

di mengerti, masing-masing kelompok saling bekerja sama dalam kelompok dan

siswa sudah dapat mencocokkan kartu soal dan jawaban.

2. Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I dan siklus II,

maka dapat dijelaskan bahwa aktivitas guru menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut

menunjukkan adanya kemampuan guru dalam menyampaikan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 13 berikut:


48

Tabel 13 Data Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II

Rata-Rata
Aspek yang diamati
No Siklus I Siklus II
1. Apersepsi dan motivasi 74 90

2. kompetensi dan 80 100


Penyampaian
rencana kegiatan
3. Penguasaan materi pembelajaran 72,5 85

Penerapan strategi pembelajaran 74 94


4. menggunakan model pembelajaran
kooperatip tipe make a match
Pemanfaatan sumber belajar/media 68 86
5.
dalam pembelajaran
Penggunaan bahasa yang benar dan 75 95
6.
tepat dalam pembelajaran
7. Penutup pembelajaran
74 94
Jumlah Nilai 517,5 644
Kategori 92
74

Berdasarkan Tabel 13, data aktivitas guru Baik


pada siklusSangat
I dan Baik
siklus II,

peningkatan aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.

150
90 100 85 94 95 94
100 80 86
74 72,5 74 68 75 74

50

0
1 2 3 4 5 6 7

Siklus I Siklus II

Gambar 4. Rata-rata Aktivitas Guru Siklus I dan II


Keterangan:
1= Apersepsi dan motivasi
2= Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
3= Penguasaan materi pembelajaran
49

4= Penerapan strategi pembelajaran menggunakan model pembelajaran


kooperatip tipe make a match
5= Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
6= Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
7= Penutup pembelajaran

Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata aktivitas guru

setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu aspek 1

apersepsi dan motivasi pada siklus I diperoleh nilai 74 kemudian pada siklus II

mengalami peningkatan menjadi 90. Aspek 2 penyampaian kompetensi dan

rencana kegiatan pada siklus I diperoleh nilai 80 kemudian pada siklus II

mengalami peningkatan menjadi 100. Aspek 3 penguasaan materi pembelajaran

pada siklus I diperoleh nilai 72,5 kemudian pada siklus II mengalami peningkatan

menjadi 85. Aspek 4 penerapan strategi pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatip tipe make a match pada siklus I diperoleh nilai 74

kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 94. Aspek 5

pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran pada siklus I diperoleh

nilai 68 kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 86. Aspek 6

penggunaan bahasa yang tepat dan benar dalam pembelajaran pada siklus I

diperoleh nilai 75 kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 95.

Aspek 7 penutup pembelajaran pada siklus I diperoleh nilai 74 kemudian pada

siklus II mengalami peningkatan menjadi 94.

3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada materi panca indra menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match di ukur melalui aspek kognitif.


50

Berikut data tes hasil belajar siswa aspek kognitif pada siklus I dan siklus II

berdasarkan tes dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini.

Tabel 14. Data Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II
Jumlah Siswa
No Rentang Nilai
Siklus I Siklus II
1 81 – 100 4 16
2 61 – 80 16 11
3 41 – 60 3 0
4 21 – 40 8 3
5 0 – 20 0 1
Jumlah 31 31

Data tes hasil belajar kognitif pada siklus I dan siklus II berdasarkan tes

hasil belajar IPA dapat dilihat pada Gambar 5 berikut:

20
18 16 16
16
14 11
12
10 8
8
6 4 3 3
4 1
2 0 0
0
81-100 61-80 41-60 21-40 0-20

Siklus I Siklus II

Gambar 5. Data Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II

Pada Gambar 5 dijelaskan bahwa data tes hasil belajar kognitif pada siklus I

dan siklus I mengalami peningkatan terbukti pada siklus I rentang nilai 81 - 100

berjumlah 4 siswa mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 16 siswa, pada

siklus I rentang nilai 61 – 80 berjumlah 16 siswa pada siklus II menjadi 11 siswa,

pada siklus I rentang nilai 41 – 60 berjumlah 3 siswa mengalami penurunan pada

siklus II menjadi 0 siswa, pada siklus I rentang nilai 21 – 40 berjumlah 8 siswa

dan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 3 siswa sedangkan pada siklus I
51

rentang nilai 0 – 20 berjumlah 0 siswa mengalami penurunan pada siklus II

menjadi 1 siswa.

Ketuntasan hasil belajar siswa pada materi pancaindra kelas IV SDN 012

Tarakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

mengalami peningkatan. Data ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I dan

siklus II berdasarkan tes hasil belajar IPA dapat dilihat pada Tabel 15 berikut:

Tabel 15. Data Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal Aspek Kognitif Siswa
Siklus I dan Siklus II
Ketuntasan Siklus I Siklus II
Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase
Tuntas 17 54,8% 27 87,1%
Tidak Tuntas 14 45,2% 4 12,9%

Pada siklus I, ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 54,8% atau 17

siswa yang tuntas dan 45,2% atau 14 siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan

minimal. Pada siklus II, ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 87,1% yakni

27 siswa yang tuntas dan 12,9% atau 4 siswa yang belum mencapai nilai

ketuntasan minimal. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa aspek kognitif

pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 6 berikut:

100,00% 87,10%
54,80% 45,20%
50,00% 12,90%
0,00%
SIKLUS I SIKLUS II

TUNTAS TIDAK TUNTAS

Gambar 6. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Pada Siklus

I dan Siklus II
52

Gambar 6 di atas, dapat dilihat ketuntasan belajar secara klasikal pada

siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan. Peningkatan ini terjadi karena model

pembelajaran kooperatif tipe make a match pada pembelajaran IPA materi panca

indra, sehingga penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV-A SDN 0-12 Tarakan.

C. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini berdasarkan pada hasil penelitian dan

analisis data tentang peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II

melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Dapat dilihat dari

analisis penelitian ini sebanyak 2 siklus, siklus I terdiri dari 3 pertemuan dan

siklus II terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam

pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran siklus I dan

siklus II dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu,

(1) menjelaskan model pembelajaran kooperatif make a match kepada siswa dan

menyiapkan kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban disetiap

pertemuannya, (2) guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok masing-

masing kelompok terdiri dari 10 orang, kelompok pertama merupakan kelompok

pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok

pembawa kartu jawaban dan kelompok ketiga adalah kelompok penilai, (3) guru

mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U, (4) guru menempelkan steorofoam

dipapan tulis, (5) guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal

dan kelompok jawaban kemudian memberikan lembar kunci jawaban kepada


53

kelompok penilai, (6) kemudian kelompok soal menempelkan karu soal di

sterofom yang telah di sediakan, (7) kelompok jawaban berdiskusi untuk

menemukan jawaban yang cocok dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah

ditempelkan disteorofoam oleh kelompok soal, (8) kemudian kelompok penilai

membacakan apakah pasangan kartu pertanyaan/jawaban itu cocok dan seterusnya

sampai masing-masing kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu

soal, kartu jawaban dan kelompok penilai.

1. Aktivitas mengajar guru

Observasi belajar mengajar dilakukan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil

observasi belajar mengajar pada siklus I dan 2 yang dilakukan 1 orang guru kelas,

guru sudah mempersiapkan perangkat mengajar dengan baik. Siklus II semua

dapat terlaksana dengan baik, menyenangkan dalam proses kontekstual sehingga

siswa tidak bosan dan aktif dalm proses pembelajaran. Proses belajar mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada

siklus I kurang baik jika dibandingkan dengan siklus II, karena pada siklus I siswa

masih beradaptasi dengan model pembelajaran yang diterapkan terbukti siswa

harus di tegur dahulu baru melakukan diskusi dengan teman sekelompoknya dan

pembagian alokasi waktu pembelajaran tidak sesuai dengan proporsi. Hasil belajar

mengajar pada siklus II siswa dari masing-masing kelompok sudah saling

berdiskusi dan tidak asik sendiri dalam proses pembelajaran dikarenakan

pembelajaran ini disusun dengan baik sehingga proses pembelajaran berjalan

sesuai yang diharapkan.


54

Menurut Gestalt (dalam Susanto 2013: 12) hasil belajar siswa di pengaruhi

oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti

kemampuan berpikir atau atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat dan

kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan

prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta

dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan.

Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui bahwa salah satu aspek yang

mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan yaitu kompetensi guru dalam

menguasai materi dan kreatifitan guru dalam menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match yang menekankan pada keaktifan siswa dalam

mencari pasangan kartu yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu-

kartu tersebut.

Dari teori tersebut peningkatan aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada

siklus I rata-rata aktivitas mengajar yaitu 74 dengan kategori baik, sedangkan

pada siklus II rata-rata aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan menjadi

92 dengan kategori sangat baik.

2. Aktivitas belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II,

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami

peningkatan ke arah yang lebih baik setiap siklus. Peningkatan aktivitas siswa

dapat dilihat pada siklus I rata-rata aktivitas siswa yaitu 59 dengan kategori cukup

baik, sedangkan pada siklus II rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan

menjadi 83 dengan kategori baik.


55

Skiner (dalam Wisudawati, 2014: 13) belajar adalah suatu proses adaptasi

atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. belajar

dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar maka responnya baik dan

sebaliknya. Berdasarkan teori tersebut peningkatan terjadi karena siswa aktif

mengajukan pertanyaan yang diajukan oleh guru, memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru, aktif dalam kelompok dan dapat mencocokkan kartu soal

dan jawaban.

3. Hasil Belajar Siswa

Menurut Susanto (2013: 5) secara sederhana, yang di maksud dengan hasil

belajar siswa adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan

belajar. Berdasarkan teori tersebut kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar yaitu siswa mampu menyelesaikan tes hasil belajar

dengan baik, setelah diberi kegiatan belajar yang menyenangkan yaitu dengan

mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.

Hasil belajar siswa pada materi panca indra di kelas IV-A SDN 012 Tarakan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match diukur melalui

penilaian aspek kognitif dinilai dengan menggunakan tes yang terdiri dari 10 soal

pilihan ganda dan 5 soal essay. Hasil tes dianalisis dengan menggunakan rata-rata

pencapaian nilai akhir dan dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus

ketuntasan belajar klasikal untuk mengetahui persentase keberhasilan kelas.

Ketuntasan belajar secara klasikal pada siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan

untuk aspek kognitif pada siklus I mencapai 54,8% dengan 14 siswa yang nilainya

dibawah indikator keberhasilan yaitu 70%. Siklus II ketuntasan siswa secara


56

klasikal meningkat 87,1% meskipun masih ada 4 siswa yang nilainya dibawah

indikator keberhasilan.

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa hasil pengamatan dan hasil belajar

siswa semakin meningkat. Peningkatan hasil pengamatan dan hasil belajar siswa

dikarenakan siswa telah melakukan langkah-langkah penerapan model

pembelajaran make a match dengan baik dan siswa terlibat aktif selama proses

pembelajaran. Berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match tersebut dapat terlihat bahwa dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa

kelas IV-A di SDN 012 Tarakan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV terlihat pada hasil belajar

siswa aspek kognitif nilai ketuntasan klasikal pada siklus I 54,8% dan siklus II

meningkat menjadi 87,1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa,

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan

hasil belajar IPA siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan semester ganjil tahun

pembelajaran 2015-2016.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti

menyarankan:

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV-A SDN 012 Tarakan pada mata

pelajaran IPA materi panca indra. Oleh karena itu disarankan kepada guru

sekolah dasar dalam pembelajaran IPA materi panca indra dapat menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match sebagai pilihan.

2. Berdasarkan penelitian ini guru diharapkan mampu mengembangkan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa mengenai materi panca indra.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Askara.

Dzulhijah, Agung. 2014. Analisis Hasil Belajar “Pengetahuan Bahan Makanan”


Pada Praktik Mengelola Makanan Kontinental Siswa Kelas IX SMKN 2
Baleendah. http://repository.upi.edu/132/6/s_PKK_1005843_Chapter3.pdf.
Diaskes pada tanggal 07 Juni 2015, jam 11.06 PM.

Erlianti. 2013. Menigkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Menggunakan Model


Pembelajaran Make A Match pada Materi Peristiwa Alam DI SDN 012
Tatakan, Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Borneo Tarakan. Tarakan (Tidak dipublikasikan)

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik


Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Dengan
Contoh. Jakarta : PT Rajagrafindo Perasada.

Mawarni Ike. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay
Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V-A SDN 028 Tarakan, Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan. Tarakan
(Tidak dipublikasikan)

Shohimin. 2011. 68 Model Pembelajaran Inofatif, Yogyakarta: AR-RUZZ


MEDIA

Slavin, Robert. 2010. Cooperative learning, Bandung: Nusa Media.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Disekolah Dasar,


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suprijono Agus. 2014. Cooverative learning, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar Tampubolon. Penelitian Tindakan Kelas dan Keilmuan, Jakarta:

Erlangga Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi

Askara.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wisudawati AW dan Sulistiowati Eka 2012. Metodologi pembelajaran IPA,


Jakarta: PT Bumi Askara.
Lampiran 1
PEMERINTAH KOTA TARAKAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 012 TARAKAN
Alamat : Jl. Kusuma Bangsa RT.7 RW. 3 Kelurahan Gunung Lingkas, Tarakan Timur.

DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL


KELAS IV
SDN 012 TARAKAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Bahasa Indonesia IPS Matematika IPA Pkn


NO NAMA Nilai KKM Ketuntasan Nilai KKM Ketuntasan Nilai KKM Ketuntasan Nilai KKM Ketuntasan Nilai KKM Ketuntasan
1. AN 75 70 T 68 70 TT 64 70 TT 71 70 T 95 75 T
2. AD 65 70 TT 75 70 T 74 70 T 77 70 T 80 75 T
3. BC 75 70 T 70 70 T 68 70 TT 67 70 TT 75 75 T
4. CD 60 70 TT 75 70 T 65 70 TT 84 70 T 85 75 T
5. DC 90 70 T 65 70 TT 70 70 T 67 70 TT 65 75 TT
6. EC 70 70 T 65 70 TT 90 70 T 81 70 T 70 75 T
7. FA 85 70 T 70 70 T 82 70 T 60 70 TT 75 75 T
8. GB 68 70 TT 70 70 T 62 70 TT 60 70 TT 70 75 T
9. ID 60 70 TT 75 70 T 70 70 T 69 70 TT 65 75 TT
10. JD 68 70 TT 82 70 T 73 70 T 76 70 T 75 75 T
11. KC 80 70 T 64 70 TT 81 70 T 75 70 T 75 75 T
12. LD 76 70 T 70 70 T 65 70 TT 82 70 T 65 75 TT
13. MH 73 70 T 60 70 TT 68 70 TT 65 70 TT 75 75 T
14. ND 81 70 T 80 70 T 85 70 T 77 70 T 85 75 T
15. OB 77 70 T 77 70 T 70 70 T 50 70 TT 70 75 T
16. PL 70 70 T 65 70 TT 80 70 T 79 70 T 75 75 T
17. RT 60 70 TT 60 70 TT 70 70 T 66 70 TT 70 75 T
18. SB 79 70 T 77 70 T 70 70 T 60 70 TT 70 75 T
19. TD 87 70 T 85 70 T 90 70 T 58 70 TT 85 75 T

59
20. UK 76 70 T 80 70 T 63 70 TT 63 70 TT 90 75 T
21. YD 70 70 T 69 70 TT 78 70 T 53 70 TT 65 75 TT
22. NNA 72 70 T 70 70 T 60 70 TT 70 70 T 75 75 T
23. NJ 80 70 T 70 70 T 71 70 T 71 70 T 80 75 T
24. FO 80 70 T 75 70 T 75 70 T 88 70 T 81 75 T
25. FH 86 70 T 71 70 T 75 70 T 69 70 TT 70 75 T
26. EDS 70 70 T 70 70 T 83 70 T 50 70 TT 70 75 T
27. APZ 78 70 T 60 70 TT 70 70 T 78 70 T 73 75 T
28. GMR 80 70 T 63 70 TT 75 70 T 80 70 T 68 75 TT
29. IR 62 70 TT 65 70 TT 80 70 T 66 70 TT 75 75 T
30. STM 75 70 T 70 70 T 75 70 T 65 70 TT 85 75 T
Persentase 76,67% 63,33% 73,33% 46,67% 83,33%
Ketuntasan

60
SILABUS PEMBELAJARAN

Lampiran 2
SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN 012 Tarakan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester : IV/ I

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya

Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajran Indikator Penilaia Alokasi Sumber Alat
Pembelaj n Waktu dan Bahan
aran
1.3. Mendeskripsikan Panca 1. Guru bertanya 1.3.1 Mendeskripsikan bagian- Tes dan 2 x 35 Sumber
indra kepada siswa bagian indra penglihat Non menit Buku paket
hubungan antara
tentang apa saja pada manusia Tes senang belajar
struktur pancaindra
yang mereka IPA kelas IV
1.3.2 Menjelaskan fungsi indra

61
dengan fungsinya. ketahui tentang penglihat pada manusia Buku paket
indra penglihat Ilmu
pengetahuan
2. Guru
alam kelas IV
menjelaskan
materi mengenai
Alat
fungsi alat indra
LCD
penglihat pada
Laptop
manusia.
Alat-alat tulis
3. Guru menapilkan Kartu soal dan
gambar indra jawaban
penglihat pada
manusia

1.3. Mendeskripsikan Panca 1. Guru bertanya 1.3.3 Mendeskripsikan bagian- Tes 2 x 35 Sumber
indra kepada siswa bagian indra pendengar Dan menit Buku paket
hubungan antara
tentang apa saja pada manusia Non tes senang belajar
struktur pancaindra
yang mereka IPA kelas IV
1.3.4 Menjelaskan fungsi indra
ketahui tentang Buku paket

62
dengan fungsinya. indra pendengar pendengar pada manusia Ilmu
pengetahuan
2. Guru
alam kelas IV
menjelaskan
materi mengenai
Alat
fungsi indra
LCD
pendengar pada
Laptop
manusia.
Alat-alat tulis
3. Guru Kartu soal dan
menampilkan jawaban
gambar indra
pengengar pada
manusia.

63
64
65

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS I
PERTEMUAN
I
Nama Sekolah : SDN 012 Tarakan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Kelas/Semester : IV/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi:
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar :
1.3. Mendeskripsikan hubungan antara struktur pancaindra dengan
fungsinya.
C. Indikator :
1.3.1 Mendeskripsikan bagian-bagian indra penglihat pada manusia
1.3.2 Menjelaskan fungsi indra penglihat pada manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
1. Mendeskripsikan bagian-bagian indra penglihat pada manusia
2. Menjelaskan fungsi indra penglihat pada manusia
E. Materi Pembelajaran
Panca indra manusia
F. Model Pembelajaran
Make A Match
G. Langkah-langkah model pelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama teman-temannya untuk memulai pelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti
duduk tertib, menyiapkan pperalatan tulis dan buku pelajaran.
66

3. Guru melakukan apresiasi kepada siswa tentang apa saja yang diketahui
tentang indra penglihat dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti (55


menit) Eksplorasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra penglihat
2. Guru menampilkan gambar bagian indra penglihat pada manusia dan
menjelaskan materi mengenai fungsi indra penlihat.
3. Setelah menjelaskan materi guru menjelaskan model pembelajaranm
kooperatif tipe make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran
dan menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci
jawaban.
Elaborasi
1. Guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 10 orang, kelompok pertama merupakan kelompok
pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok
pembawa kartu-kartu jawaban dan ketiga adalah kelmpok penilai.
2. Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.
3. Guru menempelkan sterofom dipapan tulis.
4. Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok
penilai, guru memberikan waktu 5 menit.
5. Kemudian kelompok soal menempelkan soal di sterofom yang telah
disediakan.
6. Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,
dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di sterofom
oleh kelompok soal.
7. Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan
pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing
67

kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu


jawaban dan kelompok penilai.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan berupa aplous kepada siswa yang dapat
mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.
2. Guru memberikan pertanyaan lisan untuk meluruskan kesalahan
pemahaman, dan memberikan penguatan
Kegiatan akhir (10 menit)
1. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang
telah dipelajari hari ini.
2. Guru meminta siswa mengakhiri pembalajaran dengan berdoa
H. Alat/bahan dan Sumber Belajar
1. Sumber
a. Buku paket senang belajar IPA kelas IV
b. Buku paket Ilmu pengetahuan alam kelas IV
2. Alat
a. LCD
b. Laptop
c. Alat-alat tulis
d. Kartu soal dan jawaban
e. sterofom
I. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
penilaian instrumen Soal
1.3.1 Mendeskripsikan Tes Pilihan Terlampir
bagian-bagian indra tertulis ganda dan
penglihat pada manusia essay
68

1.3.2 Menjelaskan fungsi


indra penglihat pada
manusia
69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS I
PERTEMUAN
II
Nama Sekolah : SDN 012 Tarakan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Kelas/Semester : IV/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi:
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar :
1.3. Mendeskripsikan hubungan antara struktur pancaindra dengan
fungsinya.
C. Indikator :
1.3.3 Mendeskripsikan bagian-bagian indra pendengar pada manusia
1.3.4 Menjelaskan fungsi indra pendengar pada manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
1. Mendeskripsikan bagian-bagian indra pendengar pada manusia
2. Menjelaskan fungsi indra pendengar pada manusia
E. Materi Pembelajaran
Panca indra manusia
F. Model Pembelajaran
Make A Match
G. Langkah-langkah model
pelajaran Kegiatan awal (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama teman-temannya untuk memulai pelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti
duduk tertib, menyiapkan pperalatan tulis dan buku pelajaran.
70

3. Guru melakukan apresiasi kepada siswa tentang apa saja yang diketahui
tentang indra penglihat dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti (55

menit) Eksplorasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra pendengar
2. Guru menampilkan menampilkan gambar bagian indra penglihat pada
manusia dan menjelaskan materi mengenai fungsi indra penlihat.
3. Setelah menjelaskan materi guru menjelaskan model pembelajaranm
kooperatif tipe make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran
dan menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci
jawaban.

Elaborasi

1. Guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok masing-masing


kelompok terdiri dari 10 orang, kelompok pertama merupakan kelompok
pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok
pembawa kartu-karu jawaban dan ketiga adalah kelmpok penilai.
2. Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.
3. Guru menempelkan sterofom dipapan tulis.
4. Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok
penilai, guru memberikan waktu 5 menit.
5. Kemudian kelompok soal menempelkan soal di sterofom yang telah
disediakan.
6. Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,
dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di sterofom
oleh kelompok soal.
7. Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan
pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing
71

kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu


jawaban dan kelompok penilai.

Konfirmasi

1. Guru memberikan penguatan berupa aplous kepada siswa yang dapat


mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.
2. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa akan ada pertemuan ketiga
untuk pemberian tes hasil belajar.

Kegiatan akhir (10 menit)

1. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang


telah dipelajari hari ini.
2. Guru meminta siswa mengakhiri pembalajaran dengan berdoa
H. Alat/bahan dan Sumber Belajar
1. Sumber
a. Buku paket senang belajar IPA kelas IV
b. Buku paket Ilmu pengetahuan alam kelas IV
2. Alat
a. LCD
b. Laptop
c. Alat-alat tulis
d. Kartu soal dan jawaban
e. sterofom
I. Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian
Teknik Bentuk Instrume
penilaian instrum n Soal
en
1.3.3 Mendeskripsikan bagian-bagian Tes Pilihan Terlampir
indra pendengar pada manusia tertulis ganda
1.3.4 Menjelaskan fungsi indra dan
72

pendengar pada manusia essay


73

Lampiran 4

Materi pembelajaran

A. Fungsi alat indra dan pemeliharaannya

1. Mata

Mata merupakan indra penglihatan. Mata manusia berbentuk bulat sehingga

disebut bola mata. Bagian putih disebut sklera. Sklera merupakan jaringan ikat

yang kuat, namun elastis. Sklera berfungsi untuk melindungi bola mata.

Perhatikan gambar 1 berikut

Gambar 1. Bagian-bagian mata yang terlihat diluar

Sumber : Rositawaty dan Aris (2008: 12)

Bagian mata yang berwarna disebut iris. Orang Indonesia umumnya memiliki iris

yang berwarna cokelat. Di bagian tengah terdapat bulatan berwarna hitam yang

dinamakan pupil. Pupil merupakan pintu masuk cahaya. Pupil akan mengecil jika

berada di tempat terang dan membesar jika berada di tempat gelap. Pada bagian

depan iris dan pupil terdapat kornea. Kornea merupakan bagian yang bening dan

transparan. Kornea berfungsi untuk memfokuskan dan mengatur cahaya yang

masuk. Sebenarnya, masih ada bagian-bagian lainnya dari mata. Akan tetapi,

kamu tidak dapat melihatnya dari luar. Bagian-bagian tersebut ialah lensa mata,
74

retina, saraf mata, dan otot mata perhatikan gambar. Lensa mata berfungsi untuk

membentuk bayangan benda yang dilihat. Retina berfungsi sebagai layar

penangkap bayangan benda yang dilihat. Saraf mata berfungsi untuk meneruskan

rangsangan ke otak. Otot mata berfungsi untuk menggerakkan bola mata.

Gambar 2. Bagian-bagian pada mata

Sumber : Rositawaty dan Aris (2008: 12)

Semua bagian-bagian mata tersebut harus tetap sehat. Mata yang sehat dapat

berfungsi dengan baik. Agar matamu selalu sehat, kamu harus menjaga dan

merawatnya. Kamu harus makan makanan yang banyak mengandung vitamin A,

seperti sayuran dan buah-buahan. Biasakanlah membaca atau menonton TV

dengan jarak tidak terlalu dekat. Janganlah membaca sambil tiduran dan jika

membaca harus di ruangan yang cukup terang. Apabila kamu tidak merawatnya,

matamu akan mengalami gangguan. Gangguan pada mata, antara lain rabun senja

(rabun ayam), rabun dekat (hipermetropi), rabun jauh (miopi), mata tua

(presbiopi), katarak, dan juling.


75

2. Telinga

kamu dapat mendengar karena memiliki telinga. Apakah kamu mengetahui

bagian-bagian yang ada di telingamu? Perhatikan Gambar 3

Gambar 3. Bagian-bagian pada telinga

Sumber : Rositawaty dan Aris (2008: 14)

Dari Gambar 3, bagian-bagian telinga dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Telinga

bagian luar terdiri atas daun telinga dan lubang telinga. Daun telinga berfungsi

membantu memusatkan suara yang masuk ke lubang telinga dan lubang telinga

menyalurkan suara ke selaput gendang telinga. Telinga bagian tengah terdiri atas

selaput gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran. Selaput gendang

berfungsi menangkap suara dari lubang telinga. Tulang-tulang pendengaran

berfungsi meneruskan getaran suara. Getaran suara tersebut berasal dari selaput

gendang menuju telinga bagian dalam. Selain itu, pada telinga bagian tengah pun

terdapat saluran yang menghubungkan telinga dengan pangkal tenggorokan.

Saluran ini dinamakan saluran Eustashius. Saluran ini berfungsi mengatur tekanan

udara di dalam dan di luar telinga tetap seimbang. Telinga bagian dalam terdiri

atas rumah siput dan alat keseimbangan. Rumah siput memiliki sel saraf. Rumah
76

siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran. Getaran

suara yang diterima dikirimkan oleh sel saraf ke otak. Amati Gambar 1.16 c.

Dapatkah kamu menunjukkan letak alat keseimbangan pada telinga? Diskusikan

bersama teman dan gurumu. Agar telinga dapat berfungsi dengan baik, kamu

harus selalu merawatnya. Gangguan-gangguan apa saja yang dapat terjadi pada

telinga? Gangguan tersebut, di antaranya tuli. Tuli dapat disebabkan oleh kotoran

yang menyumbat saluran telinga. Selain itu, tuli dapat disebabkan oleh kerusakan

pada bagian dalam telinga. Oleh karena itu, kamu harus rajin memelihara

kebersihan telingamu. Contohnya dengan cara membersihkan bagian luar telinga

secara hati-hati dan jangan terlalu dalam. Membersihkan telinga cukup dilakukan

seminggu sekali.

3. Hidung

Jika berjalan melewati tempat sampah, kamu akan cepat-cepat menutup hidung.

Sebaliknya, ketika kamu sampai di rumah, kamu akan membiarkan hidungmu

mencium aroma makanan yang telah siap di meja makan. Hal ini menunjukkan

bahwa hidung berfungsi sebagai indra penciuman. Rongga hidung ditumbuhi

rambut yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke hidung. Hidung

juga menghasilkan lendir lengket yang berfungsi mengeluarkan kotoran. Agar

hidung dapat berfungsi dengan baik sebagai indra pencium, kamu harus selalu

menjaganya. Antara lain menutup hidung ketika melewati tempat yang penuh

debu dan berbau tidak sedap. Perhatikan gambar 4 dan 5 seperti berikut
77

Gambar 4. Hidung memiliki dua lubang sebagai keluar dan masuknya udara

Gambar 5. Bagian-bagian hidung

Sumber : Rositawaty dan Aris (2008: 16)

4. Lidah

Lidah merupakan alat indra pengecap. Jika diamati di depan cermin, permukaan

lidahmu tampak kasar. Di bagian yang kasar itu terdapat saraf pengecap rasa.

Lidah dapat merasakan empat macam rasa, yaitu asam, manis, pahit, dan asin.

Pada beberapa bagian lidah terdapat daerah yang peka rasa. Amati Gambar 6.

Lidah berguna dalam merasakan rasa makanan. Jika lidah mengalami gangguan,

kamu tidak akan dapat merasakan lezatnya suatu makanan. Oleh karena itu, kamu
78

harus selalu menjaga kesehatan lidahmu. Misalnya, jangan meminum minuman

atau memakan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Gambar 6. Daerah peka rasa pada lidah

Sumber : Rositawaty dan Aris (2008: 18)

5. Kulit

Kulit berfungsi sebagai alat indra peraba. Melalui indra peraba, kamu dapat

merasakan sakit, panas, atau dingin apabila sesuatu menyentuh kulitmu. Hal itu

dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas berbagai penerima rangsang

yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan, panas, dan dingin. Agar kulitmu dapat

selalu berfungsi dengan baik, kamu harus selalu merawat dan memeliharanya.

Misalnya, mandi secara teratur sehingga kulitmu tetap bersih. Gunakan sarung

tangan apabila akan memegang benda-benda yang dapat melukai kulit.


79

Gambar 7. Bagian-bagian pada kulit

Sumber : Rositawaty dan Aris (2008: 18)


KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

Lampiran 5
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SIKLUS I

Nama sekolah : SDN 012 Tarakan


Mata pelajaran : IPA
Materi pelajaran : Pancaindra
Kelas/Semester : IV-A /I
Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya

Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal Kunci Jawaban Skor Ranah


soal
1.3 Mendeskripsikan 1.3.1 Mendeskripsikan Pilihan 1. Bagian mata yang merupakan C 1 C2
hubungan antara bagian-bagian ganda sebuah celah kecil tempat masuknya
struktur indra penglihat cahaya adalah . . . .
pancaindra pada manusia a. Iris
dengan
fungsinya. b. Lensa
c. Pupil
d. Kornea
Pilihan 2. Nama lain dari iris mata adalah . . . . A 1 C2
ganda a. Selaput pelangi
b. Selaput jala
c. Anak mata
d. Lensa mata
Pilihan 3. Berikut termasuk bagian yang C 1 C2
ganda melindungi mata, kecuali . . . .
a. Alis mata
b. Kelopak mata
c. Pupil mata

80
d. Bulu mata 1 C2
Pilihan 4. Bagian mata yang merupakan A
ganda jaringan yang kaya denganpembuluh
darah adalah . . . .
a. Iris
b. Pupil
c. Lensa
d. Kornea
Essay 1. Jelaskan kegunaan kelopak mata Kelopak mata dan bulu 8 C2
dan bulu mata! mata berguna untuk
melindungi mata dari
benda-benda asing, jika
ada benda asing seperti
debu, asap dan air maka
kelopak mata akan meutup
dengan cepat
Essay 2. Jelaskan cara kerja mata pada Mata bekerja saat
manusia! menerima cahaya, tanpa 8 C2
cahaya mata tidak dapat
berfungsi dengan baik
pantulan cahaya dari suatu
benda masuk melalui pupil
kemudiann di teruskan
kedalam lensa mata.
1.3.2 Menjelaskan Pilihan 5. Pasangan alat indra dan fungsinya D 1 C2
fungsi indra ganda berikut ini benar, kecuali . . . .
penglihat pada a. Hidung-mencium
manusia b. Kulit- meraba
c. Mata-melihat
d. Lidah-mendengar
Pilihan 6. Bagian mata yang berfungsi A 1 C2
ganda meneruskan cahaya yang masuk ke

81
mata adalah . . . .
a. Kornea
b. Lensa
c. Pupil
d. Iris
Pilihan 7. Bagian yang berfungsi sebagai layar D 1 C2
ganda penangkap bayangan benda pada
gambar di bawah ini adalah . . . .

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Essay 3. Jelaskan fungsi lensa pada indra Lensa berfungsi 8 C2
penglihat! memfokuskan dan
meneruskan cahaya yang
masuk kemata agar jatuh
tepat pada retina. Kita
dapat melihat dengan jelas
jika bayangan jatuh tepat
diretina.
1.3.3 Mendeskripsikan Pilihan 8. Bagian inti dari telinga dalam adalah D 1 C2
bagian-bagian ganda ....
indra pendengar a. Landasan

82
pada manusia b. Sanggurdi
c. Osikel
d. Koklea
4. Jelaskan proses masuknya suara
Essay Proses masuknya suara 8 C2
ketelinga!
ketelinga yaitu suara yang
berasal dari luar masuk
ketelinga melalui udara.
Suara tersebut ditangkap
oleh gendang telinga.
Akibatnya, gendang
telinga bergetar getaran ini
lalu diteruskan oleh
tulang-tulang pendengar
ketelinga bagian dalam,
tepatnya diujung saraf,
oleh saraf getaran
disampaikan keotak agar
diolah sehingga kita dapat
mendengar.
1.3.4 Menjelaskan Pilihan 9. Saluran pada telinga yang B 1 C2
fungsi indra ganda berfungsi mengatur tekanan udara
pendengar pada di dalam dan diluar telinga adalah . .
manusia ..
a. Daun telinga
b. Eustashius
c. Telinga luar
Pilihan d. Telinga dalam A 1 C2
ganda 10. Bagian telinga yang
berfungsi menangkap suara
dari lubang telinga adalah . . .
.

83
a. Selaput gendang
b. Daun telinga
c. Telinga luar
d. Telinga dalam
Essay 5. Jelaskan Fungsi telinga bagian Telinga bagian tengah 8 C2
tengah ! berfungsi menerima suara
yang ditangkap oleh
telinga bagian luar.

84
86
87
88

Tes Hasil Belajar Siklus I


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
22
60 Menit
89
90
91

Lampiran 7

Daftar kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban


Siklus I pertemuan 1
No Kartu soal Kartu jawaban
1 Kemampuan lensa untuk megembung dan Daya akomodasi
memipih untuk memfokuskan jatuhnya cahaya
disebut . . . .
2 Bagian mata yang mempunyai fungsi memberi Iris
warna mata adalah . . . .
3 Bagian mata yang berfungsi meneruskan cahaya Kornea
ke mata adalah . . .
4 Bagian mata yang berfungsi memfokuskan Lensa
cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat
pada retina adalah . . . .
5 Pupil

Bagian mata yang terdapat tanya tersebut adalah


....
6 Sebutkan 3 bagian yang melindungi mata . . . . Alis mata, kelopak mata
dan bulu mata
7 Bagian mata yang berguna untuk melindungi Alis mata
mata dari keringat atau air yang mengalir dari
dahi adalah . . . .
8 Jarak terjauh benda yang masih dapat dilihat Titik terjauh
oleh mata dengan jelas di sebut . . . .
9 Sebutkan 3 bagian mata yang berfungsi dalam Kornea, pupil, iris
proses penglihatan . . .
92

Lembar kunci jawban siklus I pertemuan 1

1. Kemampuan lensa untuk megembung dan memipih untuk memfokuskan


jatuhnya cahaya disebut . . . .
(daya akomodasi)
2. Bagian mata yang mempunyai fungsi memberi warna mata adalah . . . .
(iris)
3. Bagian mata yang berfungsi meneruskan cahaya ke mata adalah . .
. (kornea)
4. Bagian mata yang berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk ke
mata agar jatuh tepat pada retina adalah . . . .
(lensa)
5. Bagian mata yang terdapat tanya tersebut adalah . . .
. (pupil)

6. Sebutkan 3 bagian yang melindungi mata . . .


. (alis mata, kelopak mata dan bulu mata)
7. Bagian mata yang berguna untuk melindungi mata dari keringat atau air
yang mengalir dari dahi adalah . . . .
(alis mata)
8. Jarak terjauh benda yang masih dapat dilihat oleh mata dengan jelas di
sebut . . . .
(titik terjauh)
9. Sebutkan 3 bagian mata yang berfungsi dalam proses penglihatan . . .
(kornea, pupil, iris)
93

Daftar kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban


Siklus I pertemuan 2
No Kartu soal Kartu jawaban
1 Jangkauan pendengaran pada manusia adalah . . 20-20.000 hertz
..
2 Fungsi saluran eustachius adalah . . . . Untuk menyeimbangkan
tekanan udara antara
telinga luar dengan
telinga tengah
3 Fungsi daun telinga yaitu . . . . Untuk menangkap suara
dari luar
4 Telinga terdiri dari 3 bagian, yaitu . . . . Telinga luar, telinga
tengah dan telinga dalam
5 Bagian-bagian telinga luar terdiri dari . . . . Daun telinga, lubang
telinga dan gendamg
telinga
6 Bagiian-bagian telinga tengah terdiri dari . . . . Tulang martil, tulang
landasan dan tulang
sanggurdi
7 Bagian telinga dalam yang berisi cairan dan Koklea
mengubah getaran menjadi sinyal saraf yaitu . . .

8 Telinga mengumpulkan getaran bunyi dari Sinyal saraf


udara dan mengubahnya menjadi pesan yang
disebut . . . .
9 Fungsi dari telinga tengah adalah . . . . Menerima suara yang
ditangkap oleh telinga
bagian luar
94

Lembar kunci jawban siklus I pertemuan 2

1. Jangkauan pendengaran pada manusia adalah . . .


. (20-20.000 hertz)
2. Fungsi saluran eustachius adalah . . . .
(Untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dengan telinga
tengah)
3. Fungsi daun telinga yaitu . . ..
(untuk menangkap suara dari luar)
4. Telinga terdiri dari 3 bagian, yaitu . . . .
(telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam)
5. Bagian-bagian telinga luar terdiri dari . . . .
(daun telinga, lubang telinga dan gendamg telinga)
6. Bagiian-bagian telinga tengah terdiri dari . . . .
(tulang martil, tulang landasan dan tulang
sanggurdi)
7. Bagian telinga dalam yang berisi cairan dan mengubah getaran
menjadi sinyal saraf yaitu . . . .
(koklea)
8. Telinga mengumpulkan getaran bunyi dari udara dan
mengubahnya menjadi pesan yang disebut . . . .
(sinyal saraf)
9. Fungsi dari telinga tengah adalah . . . .
(menerima suara yang ditangkap oleh telinga bagian luar)
SILABUS PEMBELAJARAN

Lampiran 8
SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN 012 Tarakan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester : IV/ I

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya

Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajran Indikator Penilaia Alokasi Sumber Alat
Pembelaj n Waktu dan Bahan
aran
1 .3. Mendeskripsikan Panca 1. Guru bertanya 1.3.5 Mendeskripsikan bagian- Tes dan 2 x 35 Sumber
indra kepada siswa Non menit Buku paket
hubungan antara bagian indra pencium pada
tentang apa saja Tes senang belajar
struktur pancaindra manusia
yang mereka IPA kelas IV

95
dengan fungsinya. ketahui tentang 1.3.6 menjelaskan fungsi indra Buku paket
indra pencium Ilmu
pencium pada manusia
pada manusia pengetahuan
alam kelas IV
2. Guru
menjelaskan
Alat
materi mengenai
LCD
fungsi alat indra
Laptop
pencim pada
Alat-alat tulis
manusia.
Kartu soal dan
3. Guru jawaban
menampilkan
gambar indra
pencuim pada
manusia

1 .3. Mendeskripsikan Panca 1. Guru bertanya 1.3.7 Mendeskripsikan bagian- Tes 2 x 35 Sumber
indra kepada siswa Dan menit Buku paket
hubungan antara bagian indra perasa dan
tentang apa saja Non tes senang belajar
struktur pancaindra
yang mereka IPA kelas IV

96
dengan fungsinya. ketahui tentang indra peraba pada manusia Buku paket
indra perasa dan Ilmu
peraba pada 1.3.8 Menjelaskan fungsi indra pengetahuan
manusia perasa dan indra peraba alam kelas IV

2. Guru pada manusia


Alat
menjelaskan
LCD
materi mengenai
Laptop
fungsi indra
Alat-alat tulis
perasa dan
Kartu soal dan
peraba pada
jawaban
manusia

3. Guru menapilkan
gambar indra
perasa dan
peraba pada
manusia

97
98
99

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS II
PERTEMUAN
I
Nama Sekolah : SDN 012 Tarakan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Kelas/Semester : IV/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi:
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar :
1.3. Mendeskripsikan hubungan antara struktur pancaindra dengan
fungsinya.
C. Indikator :
1.3.5 Mendeskripsikan bagian-bagian indra pencium pada manusia
1.3.6 menjelaskan fungsi indra pencium pada manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
1. Mendeskripsikan bagian-bagian indra pencium pada manusia
2. Menjelaskan fungsi indra pencium pada manusia
E. Materi Pembelajaran
Panca indra manusia
F. Model Pembelajaran
Make A Match
G. Langkah-langkah model pelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama teman-temannya untuk memulai pelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan untuk belajar seperti
duduk tertib, menyiapkan pperalatan tulis dan buku pelajaran.
100

3. Guru melakukan apresiasi kepada siswa tentang apa saja yang diketahui
tentang indra penglihat dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti (55

menit) Eksplorasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra pencium pada manusia
2. Guru menampilkan gambar bagian indra penglihat pada manusia dan
menjelaskan materi mengenai fungsi indra pencium
3. Setelah menjelaskan materi guru menjelaskan model pembelajaranm
kooperatif tipe make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran
dan menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci
jawaban.
Elaborasi
1. Guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 10 orang, kelompok pertama merupakan kelompok
pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok
pembawa kartu-kartu jawaban dan ketiga adalah kelmpok penilai.
2. Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U.
3. Guru menempelkan sterofom dipapan tulis.
4. Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok
penilai, guru memberikan waktu 5 menit.
5. Kemudian kelompok soal menempelkan soal di sterofom yang telah
disediakan.
6. Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,
dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di sterofom
oleh kelompok soal.
7. Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan
pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing
101

kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu


jawaban dan kelompok penilai.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan berupa aplous kepada siswa yang dapat
mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.
2. Guru memberikan pertanyaan lisan untuk meluruskan kesalahan
pemahaman, dan memberikan penguatan.
Kegiatan akhir (10 menit)
1. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang
telah dipelajari hari ini.
2. Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri pelajaran.
H. Alat/bahan dan Sumber Belajar
1. Sumber
a. Buku paket senang belajar IPA kelas IV
b. Buku paket Ilmu pengetahuan alam kelas IV
2. Alat
a. LCD
b. Laptop
c. Alat-alat tulis
d. Kartu soal dan jawaban
e. Sterofom
I. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
penilaian instrumen Soal
1.3.5 Mendeskripsikan Tes tertulis Pilihan Terlampir
bagian-bagian indra ganda dan
pencium pada manusia essay
102

1.3.6 Menjelaskan fungsi


indra pencium pada
manusia
103

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS II
PERTEMUAN II
Nama Sekolah : SDN 012 Tarakan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Kelas/Semester : IV/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi:
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar :
1.3. Mendeskripsikan hubungan antara struktur pancaindra dengan
fungsinya.
C. Indikator :
1.3.7 Mendeskripsikan bagian-bagian indra perasa dan indra peraba pada
manusia
1.3.8 Menjelaskan fungsi indra perasa dan indra peraba pada manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
1. Mendeskripsikan bagian-bagian indra perasa dan indra peraba pada
manusia
2. Menjelaskan fungsi indra perasa dan indra peraba pada manusia
E. Materi Pembelajaran
Panca indra manusia
F. Model Pembelajaran
Make A Match
G. Langkah-langkah model pelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama teman-temannya untuk memulai pelajaran.
104

2. Guru Guru mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan untuk belajar


seperti duduk tertib, menyiapkan pperalatan tulis dan buku pelajaran.
3. Guru melakukan apresiasi kepada siswa tentang apa saja yang diketahui
tentang indra perasa dan peraba dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti (55

menit) Eksplorasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang mereka ketahui tentang
indra perasa dan peraba pada manusia.
2. Guru menampilkan gambar dan menjelaskan materi mengenai fungsi indra
perasa dan peraba pada manusia.
3. Setelah menjelaskan materi guru menjelaskan model pembelajaranm
kooperatif tipe make a match kepada siswa yang mengikuti pembelajaran
dan menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci
jawaban.

Elaborasi

1. Guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok masing-masing


kelompok terdiri dari 10 orang, kelompok pertama merupakan kelompok
pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan, kelompok kedua adalah kelompok
pembawa kartu-karu jawaban dan ketiga adalah kelmpok penilai.
2. Guru mengatur posisi kelompok berbentuk huruf U
3. Guru menempelkan sterofom dipapan tulis
4. Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok soal dan
jawaban kemudian membagikan lembar kunci jawaban kepada kelompok
penilai, guru memberikan waktu 5 menit
5. Kemudian kelompok soal menempelkan soal di sterofom yang telah
disediakan
6. Kelompok jawaban berdiskusi untuk menemukan jawaban yang cocok,
dan mencocokkan dengan kartu soal yang telah di tempelkan di sterofom
oleh kelompok soal.
105

7. Kemudian kelompok penilai membacakan apakah pasangan


pertanyaan/jawaban itu cocok. dan seterusnya sampai masing-masing
kelompok mendapat kesempatan menjadi pemegang kartu soal, kartu
jawaban dan kelompok penilai.

Konfirmasi

1. Guru memberikan penguatan berupa aplous kepada siswa yang dapat


mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban.
2. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa akan ada pertemuan ketiga
untuk pemberian tes hasil belajar.

Kegiatan akhir (10 menit)

1. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang


telah dipelajari hari ini.
2. Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri pelajaran.
H. Alat/bahan dan Sumber Belajar
1. Sumber
a. Buku paket senang belajar IPA kelas IV
b. Buku paket Ilmu pengetahan alam kelas IV
2. Alat
a. LCD c. Laptop Alat-alat tulis
b. Kartu soal dan jawaban d. Sterofom
I. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
penilaian instrumen Soal
1.3.7 Mendeskripsikan bagian- Tes Pilihan Terlampir
bagian indra perasa dan tertulis ganda dan
indra peraba pada essay
manusia
106

1.3.8 Menjelaskan fungsi indra


perasa dan indra peraba
pada manusia
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lampiran 10
SIKLUS II

Nama sekolah : SDN 012 Tarakan


Mata pelajaran : IPA
Materi pelajaran : Pancaindra
Kelas/Semester : IV-A /I
Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya

Kompetensi dasar Indikator Bentuk Soal Kunci jawaban Skor Ranah


soal
1.3 Mendeskripsikan 1.3.5 Mendeskripsikan Pilihan 1. Indra pembau pada C 1 C2
hubungan antara bagian-bagian ganda manusia adalah . . . .
struktur indra pencium a. Telinga
pancaindra pada manusia b. Kulit
dengan fungsinya c. Hidung
d. Mata
Pilihan 2. Rangsangan yang C 1 C2
ganda dapat diterima oleh
hidung berupa . . . .
a. Getaran
b. Geraman
c. Bau
d. Cahaya
Pilihan 3. Bagian hidung yang A 1 C2
ganda sangat sensitif terhadap

107
bau adalah . . . .
a. Bagian atas
rongga hidung
b. Bagian bawah
rongga hidung
c. Bagian depan
rongga hidung
d. Bagian luar
rongga hidung
1. Mengapa pada saat Karena selaput hidung yang 8 C2
menderita flu hidung membengkak dan berlendir
tidak dapat mencium menyebabkan indra pencium
bau dengan baik ! tertutup oleh lendir.
Akibatnya, indra pencium
tidak dapat menerima
rangsang bau dengan baik
1.3.6 menjelaskan Essay 2. Apa fungsi bulu rambut Fungsi bulu rambut pada 8 C2
pada hidung hidung manusia berguna
fungsi indra untuk menyaring kotoran
yang masuk hidung bersama
pencium pada dengan udara pernapasan.

manusia

1.3.7 Mendeskripsikan 4. Alat indra yang paling D 1 C2


peka untuk rasa adalah
....

108
bagian-bagian a. Mata
b. Telinga
indra perasa dan c. Kulit
d. Lidah
indra peraba pada 5. Bintil-bintil yang A 1 C2
terdapat
manusia dipermukaan lidah
disebut . . . .
a. Papila
b. Iris
c. Sanggurdi
d. Polip A 1 C2
6. Lapisan terluar kulit
disebut . . . .
a. Epidermis
b. Dermis
c. Malpighi
d. Reseptor C 1 C2
7. Pengganti sel kulit
ari yang mengelupas
adalah . . . .
a. Epidermis
b. Dermis
c. Malpighi
d. Reseptr Rangsang yang dapat 8 C2
3. Jelaskan cara kerja diterima kulit berupa
kulit ! sentuhan panas, dingin,
tekanan dan nyeri, ketika

109
kullit menerima rangsang,
rangsang tersebut diterima
oleh sel-sel reseptor
selanjutnya rangsang akan
diteruskan keotak melalui
urat saraf.
1.3.8 Menjelaskan 8. Bagian lidah yang A 1 C2
berfungsi mengecap
fungsi indra rasa pahit adalah . . . .
A
perasa dan indra

peraba pada
B
manusia C
C
a. A
b. B
c. C
d. D
9. Selain sebagai indra C 1 C2
pengecap, lidah juga
berfungsi sebagai . . .
.
a. Alat menjilat
b. Alat
pengatur

110
bicara
c. Alat biacara dan
pengatur makanan
d. Tempat air liur
10. Kulit befungsi C 1 C2
sebagai. . . .
a. Indra penglihat
b. Indra pendengar
c. Indra peraba
d. Indra pencium
4. Jelaskan Kegunaan lidah yaitu sebagai 8 C2
kegunaan lidah ! alat bicara dan pengatur letak
makanan, lidah mengatur
letak makanan pada saat kita
mengunyah makanan
kemudian lidah akan
mendorong makanan masuk
kekerongkongan.
5. Jelaskan fungsi kulit Kulit ari pada manusia 8 C2
ari pada manusia ! berfungsi mencegah
masuknya bakteri dan
menguapnya air dari tubuh

111
112
Lampiran 11
113
114
115
116
117
118
Lampiran 12

Daftar kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban


Siklus II pertemuan 1
No Kartu soal Kartu jawaban
1 Hidung terdiri atas dua bagian yaitu lubang hidung dan
rongga hidung
2 Pada rongga hidung terdapat selaput lendir dan Bulu hidung atau silia
rambut halus yang disebut
3 Bulu hidung berguna untuk menyaring kotoran yang
masuk hidung bersama
dengan udara pernapasan
4 Bagian hidung yang sangat sensitif terhadap bau bagian atas rongga
adalah hidung
5 Tingkat ketajaman penciuman dipengaruhi oleh kepekaan saraf
penciuman dan jauh
dekatnya sumber bau
6 Rangsangan yang dapat diterima oleh hidung bau
berupa
7 Bagian hidung yang terdapat tanya tanya saraf pendeteksi bau
tersebut adalah . . .

8 Bagian hidung yang terdapat tanya tersebut Lapisan pembau


adalah . . . .
?

9 Hidung menghasilkan lendir lengket yang Mengeluarkan kotoran


berfungsi untuk
119

Lembar kunci jawban siklus II pertemuan 1

1. Hidung terdiri atas dua bagian yaitu


Jawab: (lubang hidung dan rongga
hidung)
2. Pada rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut halus yang
disebut Jawab: (bulu hidung atau silia)
3. Bulu hidung berguna untuk
Jawab: ( menyaring kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara
pernapasan)
4. Bagian hidung yang sangat sensitif terhadap bau
adalah Jawab: (bagian atas rongga hidung)
5. Tingkat ketajaman penciuman dipengaruhi oleh
Jawab: (kepekaan saraf penciuman dan jauh dekatnya sumber bau)
6. Rangsangan yang dapat diterima oleh hidung berupa
Jawab: (bau)
7. Bagian hidung yang terdapat tanya tanya tersebut adalah . .
. Jawab: saraf pendeteksi bau

8. Bagian hidung yang terdapat tanya tersebut adalah . . . .


Jawab : lapisan pembau

9. Hidung menghasilkan lendir lengket yang berfungsi


untuk Jawab: (mengeluarkan kotoran)
120

Daftar kartu soal, kartu jawaban dan lembar kunci jawaban


Siklus II pertemuan 2
No Kartu soal Kartu jawaban
1 Bintil-bintil pada permukaan lidah disebut . . . . papila
2 Lidah memiliki 4 daerah rasa yang berbeda manis asin asam pahit
yaitu . . . .
3 Bagian lidah yang peka terhadap rasa asam bagian tepi belakang
adalah . . . . lidah
4 Lidah berfungsi untuk . . . . Sebagai alat bicara dan
pengatur letak makanan
5 Kulit berfungsi untuk . . . . Untuk melindungi
bagian-bagin tubuh
sebelah kita dari
pengaruh luar
6 Kulit ari berfungsi untuk. . . Mencegah masuknya
bibit penyakit
7 Hipodermis adalah . . . . lapisan kulit yang paling
luar
8 Lapisan epidermis terdiri dari dua lapisan yaitu . kulit ari dan lapisan
... malpigihi
9 Kulit terbagi menjadi 3 lapisan yaitu . . . epidermis, dermis dan
hipodermis
121

Lembar kunci jawban siklus II pertemuan 2

1. Bintil-bintil pada permukaan lidah disebut . . . .


Jawab: papila
2. Lidah memiliki 4 daerah rasa yang berbeda yaitu . . .
. Jawab: manis asin asam pahit
3. Bagian lidah yang peka terhadap rasa asam adalah . . . .
Jawab: bagian tepi belakang lidah
4. Lidah berfungsi untuk . . . .
Jawab: sebagai alat bicara dan pengatu letak makanan
5. Kulit berfungsi untuk . . . .
Jawab: untuk melindungi bagian-bagin tubuh sebelah kita dari pengaruh
luar
6. Kulit ari berfungsi untuk. . . .
Jawab: mencegah masuknya bibit penyakit
7. Hipodermis adalah . . . .
Jawab: lapisan kulit yang paling luar
8. Lapisan epidermis terdiri dari dua lapisan yaitu . .
. Jawab: kulit ari dan lapisan malpigihi
9. Kulit terbagi menjadi 3 lapisan yaitu . . .
Jawab: epidermis, dermis dan hipodermis
122
Lampiran 13
123
124
125
126
127
128
129
130
Lampiran 14
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
Lampiran 15
147
148
149
150
151
152
153
154

Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II

SIKLUS I SIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAI KET NILAI KET
1 AKS 70 T 84 T
2 AD 42 TT 76 T
3 AM 26 TT 84 T
4 AE 82 T 88 T
5 AMD 84 T 78 T
6 ANS 24 TT 30 TT
7 AN 66 TT 82 T
8 AR 74 T 80 T
9 DDD 26 TT 76 T
10 DK 22 TT 74 T
11 DLP 68 TT 96 T
12 FR 32 TT 76 T
13 FJ 80 T 86 T
14 FY 32 TT 34 TT
15 GA 74 T 82 T
16 GJ 62 TT 82 T
17 GRF 70 T 76 T
18 JAF 78 T 86 T
19 KA 72 T 84 T
20 MI 70 T 78 T
21 MWL 30 TT 40 TT
22 MAF 80 T 0 TT
23 MAR 72 T 92 T
24 MFR 54 TT 80 T
25 NDZ 80 T 70 T
26 NI 76 T 86 T
27 PBM 54 TT 86 T
28 PR 32 TT 70 T
29 PNC 88 T 96 T
30 RR 76 T 92 T
31 RNS 88 T 88 T
Jumlah 1.884 2.332
Rata –rata 60,8% 75,2%
Ketuntasan 87,1%
54,8%
klasikal
Lampiran 17
DATA AKTIVITAS SISWA SIKLUS I

PERSENTASE
RATA-RATA PERTEMUAN
NO AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN PERTEMUAN Keterangan
1 DAN PERTEMUAN 2
1 (%) 2 (%)
1 Kehadiran siswa 97 100 99 sangat Baik
Mendengarkan dan memperhatikan materi yang dijelaskan
55 67 61 Cukup Baik
2 oleh guru
Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di Kurang
25 45 35
3 ajukan oleh guru Baik
Kurang
41 58 49
4 Siswa aktif bertanya mengenai materi pelajaran Baik
5 Kerja sama dalam kelompok 45 64 55 Cukup Baik
6 Siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban 48 64 56 Cukup Baik
Jumlah 311 398 355
Presentase 52 66 59
Kategori Cukup Baik Baik Cukup Baik

Keterangan penilaian:
Sangat Baik : 86% - 100%
Baik : 66% - 85%
Cukup Baik : 50% - 65%
Kurang Baik : 31% - 49%
Sangat Tidak Baik : 0% - 39%

155
DATA AKTIVITAS SISWA SIKLUS II

PERSENTASE
RATA-RATA PERTEMUAN
NO AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN PERTEMUAN Keterangan
1 DAN PERTEMUAN 2
1 (%) 2 (%)
1 Kehadiran siswa 97 97 97 Sanga Baik
Mendengarkan dan memperhatikan materi yang dijelaskan
77 87 82 Baik
2 oleh guru
Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di
70 90 80 Baik
3 ajukan oleh guru
4 Siswa aktif bertanya mengenai materi pelajaran 74 77 76 Baik
5 Kerja sama dalam kelompok 77 90 84 Baik
6 Siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban 77 83 80 Baik
Jumlah 472 524 499
Presentase 79 87 83
Kategori Baik Sangat Baik baik

Keterangan penilaian:
Sangat Baik : 86% - 100%
Baik : 66% - 85%
Cukup Baik : 50% - 65%
Kurang Baik : 31% - 49%
Sangat Tidak Baik : 0% - 39%

156
Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

Rata-rata (%)
No Aktivitas Siswa
Siklus I Siklus II
1 Kehadiran siswa 99 97
2 Mendengarkan dan memperhatikan materi yang dijelaskan oleh
61 82
guru
3 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan 35 80
oleh guru
4 Siswa aktif bertanya mengenai materi pelajaran 49 76
5 Kerja sama dalam kelompok 55 84
6 Siswa dapat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban 56 80
Jumlah 355 499
Persentase 59 83
Kategori Cukup Baik baik

157
DAFTAR AKTIVITAS GURU SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Aspek yang diamati Nilai siklus I Rata-Rata Nilai siklus II Rata-Rata

Lampiran 18
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
1 Apresiasi dan motivasi 72 76 74 88 92 90
2 Penyampaian kompetensi dan rencana 80 80 80 100 100 100
kegiatan
3 Penguasaan materi pembelajaran 70 75 72,5 80 90 85
4 Penerapan model pembelajaran make a 72 76 74 92 96 94
match
5 Pemanfaatan sumber belajar/media 64 72 68 84 88 86
dalam pembelajaran
6 Penggunaan bahasa yang benar dan 70 80 75 90 100 95
tepat dalam pembelajaran
7 Penutup pembelajaran 72 76 74 92 96 94
Jumlah 500 535 517,5 626 662 644
Nilai 71 76 74 89 94 92
Kategori Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat
Baik

158
159

Lampiran 19

Dokumentasi Siklus I Pertemuan I

Guru menjelaskan materi mengamati aktivitas gur

Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran make a match

Siswa menempelkan kartu soal kelompok soal membacakan lembar


kunci jawaban
160

Dokumentasi Siklus I Pertemuan II

Guru menjelaskan materi siswa aktif bertanya

Mengamati aktivitas siswa Mengamati aktivitas guru

siswa menempelkan kartu jawaban siswa akktif dalam diskusi


161

Dokumentasi Siklus II Pertemuan I

Guru menjelaskan materi siswa aktif bertanya

Mengamati aktivitas guru mengamati aktivitas siswa

Siswa menempelkan siswa mebacakan lembr siswa aktif berdiskusi


Kartu soal kunci jawaban
162

Dokumentasi Siklus II Pertemuan II

Guru menjelaskan materi mengamati aktivitas guru mengamati aktivitas siswa

Siswa menempelkan kartu siswa membacakan lembar kunci jawaban

Siswa aktif berdiskusi siswa mengejakan tes hasil belajar


163

Lampiran 20
164

Lampiran 21
165

Lampiran 22
166
Lampiran 23 Riwayat hidup

RIWAYAT HIDUP

Penulis, Ewin lahir pada tanggal 12 Agustus 1992 di Gorontalo.


Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari Bapak Herman
dan Ibu Farida.

Memulai pendidikan pada tahun 1999 di Sekolah Dasar Negeri


028 Tarakan, memperoleh ijazah tahun 2005. Kemudian melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama Negeri 4 Tarakan pada tahun 2005, lulus pada tahun 2008,
meneruskan pendidikan ke Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Anggrek Gorontalo
Utara, Lulus pada tahun 2011.

Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2011 di Universitas Borneo Tarakan


pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Pada tahun 2014 melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bunyu
Selatan, Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan. Kemudian melaksanakan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 028 Tarakan pada tahun 2014-
2015.

You might also like